Hallo
Semuanya, Apa Kabarnya?
Sebelumnya
saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu
Nama saya Hirfan Ramadhan dan saya mahasiswa pariwisata
Universitas Negeri Jakarta angkatan 2014. Dan kali ini saya ingin meng-explore
mengenai objek-objek wisata yang ada di Sukabumi, Jawa Barat.
SUKABUMI
Kota Sukabumi merupakan salah-satu kota dengan luas wilayah
terkecil di Jawa Barat. Ada yang mengatakan bahwa nama
Sukabumi berasal dari bahasa
Sunda, yaitu Suka-Bumen, yang
bermakna bahwa pada kawasan yang memiliki udara sejuk dan nyaman ini membuat
orang-orang suka bumen-bumen atau menetap. Penjelasan yang
lebih masuk akal adalah bahwa nama "Sukabumi" berasal dari bahasa
Sansekerta suka, "kesenangan,
kebahagiaan, kesukaan" dan bhumi, "bumi". Jadi
"Sukabumi" artinya "bumi kesukaan".
Peta Sukabumi, Jawa Barat |
Kota
Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106° 45’
50’’ Bujur Timur dan 106° 45’ 10’’ Bujur Timur, 6° 49’ 29’’ Lintang Selatan dan
6° 50’ 44’’ Lintang Selatan, terletak di kaki Gunung Gede dan Gunung
Pangrango yang
ketinggiannya 584 m diatas permukaan laut, dengan suhu maksimum 29 °C.
Kota ini terletak 120 km sebelah selatan Jakarta dan 96 km sebelah barat Bandung,
dan wilayahnya berada di sekitar timur laut wilayah Kabupaten Sukabumi serta secara administratif wilayah
kota ini seluruhnya berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi.
Dari
sisi pariwisata Sukabumi menyimpan banyak sekali kekayaan wisata didalamnya
dari mulai pegunungan,pantai, hingga desa wisata pun terdapat didalamnya. Dan
saya akan menjelaskan mengenai kawasan-kawasan wisata yang terdapat di Sukabumi
sebagai berikut.
1. Pantai
Ujung Genteng
Merupakan sebuah pantai indah yang memiliki tempat
penangkaran penyu hijau. Pantai ini berlokasi di Kecamatan Ciracap, lebih
kurang sekitar 220 km dari kota Jakarta. Walaupun jarak menuju pantai ini cukup
jauh, namun anda tidak akan kecewa jika sudah berada di kawasan Pantai Ujung
Genteng, karena anda akan melihat langsung pantai yang berpasir putih dengan
ombak yang menggulung.
Pantai Ujung Genteng |
Pantai Ujung Genteng menawarkan keharmonisan alam
sehingga bisa mengobati segala kepenatan dari rutinitas sehari-hari. Di sini
anda dapat berselancar dan juga memancing. Tiket masuk menuju pantai Ujung
Genteng sebesar 8.000/orang. Selain itu di pantai Ujung Genteng juga tedapat tempat
wisata menarik lainnya khususnya pantai diantaranya adalah Pantai Pangumbahan,
Muara Cipanarikan, Cibuaya, dan lainnya. Jika anda berkunjung ke pantai
Pangumbahan, anda bisa melihat pelepasan tukik (anak Penyu) dengan biaya masuk
Rp10.000/orang. Sedangkan jika ingin melihat para Penyu bertelur anda harus
merogoh kocek lebih sekitar Rp150.000/orang dewasa, Rp75.000/orang mahasiswa
dan Rp 50.000/orang anak-anak. Dari Pantai Ujung Genteng anda bisa menyewa
motor dengan harga Rp75.000/unit. Ketika tiba di Pantai
Pangumbahan anda bisa melihat para Penyu baik yang bertelur maupun pelepasan
Tukik.
Pelepasan Tukik (anak Penyu) di pantai Pangumbahan |
Penyu-penyu tersebut dengan ukuran panjang
antara 80-150 cm itu mengeluarkan puluhan telur bulat kecil berwarna putih lalu
menutupnya dengan pasir. Penyu yang bertelur di pantai Pangumbahan sebagian
besar adalah spesies penyu hijau (Chelonia mydas). Penyu hijau
termasuk salah satu jenis penyu yang dilindungi karena populasinya sudah jauh
berkurang. Penyu baru bisa bertelur setelah mencapai usia 50 tahun. Dari
puluhan telur yang ia keluarkan itu, hanya satu atau dua penyu yang akan
bertahan hidup hingga usia yang mencukupi untuk bertelur di tempat yang sama
ketika dia menetas. Siklus kehidupan itu telah berlangsung selama ribuan tahun,
namun baru beberapa puluh tahun terakhir siklus tersebut terganggu karena
tangan serakah manusia yang mencuri telur penyu dan membunuh penyu untuk
diambil cangkangnya sebagai pajangan.
Untuk rombongan bus atau pengendara kendaraan pribadi, rute
perjalanan ke lokasi wisata Ujung Genteng dimulai dari Sukabumi, kemudian terus
mengikuti rambu yang menuju ke arah Cibadak. Sesampai di perempatan, akan ada
jembatan Kuning. Ikuti jalan tersebut hingga Anda menemukan Jalan Raya Ujung
Genteng. Kondisi jalan tergolong semi off-road, untuk itu Anda patut
mempersiapkan kondisi kendaran yang prima agar dapat berjalan dengan lancar ke
lokasi. Jika Anda melakukan perjalanan dengan transportasi umum, ada dua rute
yang dapat dijadikan sebagai acuan. Apabila Anda dari arah Jakarta, berhentilah di Terminal Degung, Sukabumi. Kemudian naik
angkutan umum jurusan Bhayangkara, lalu berhenti di Toserba “Yogya”..
2.
Curug Cikaso
Curug Cikaso beralamat di Kampung
Ciniti, Desa Cibitung, Kecamatan
Surade,Kabupaten
Sukabumi,
Propinsi Jawa Barat. Curug Cikaso
sebenarnya bernama Curug Luhur, mengalir dari anak sungai Cikaso yang bernama
Cicurug. Tapi oleh kebanyakan orang, curug ini lebih dikenal dengan nama Curug
Cikaso. Curug Cikaso terbentuk dari tiga titik air terjun yang
berdampingan dalam satu lokasi dengan di bagian bawahnya terdapat kolam dengan
warna airnya hijau kebiru-biruan.
Pesona Curug Cikaso |
Kedua titik air terjun dapat terlihat
dengan jelas sedangkan yang satu agak tersembunyi dengan tebing yang menghadap
ke timur. Masing-masing air terjun mempunyai nama masing. Yang kiri
bernama Curug Asepan, tengah bernama Curug Meong dan kanan bernama Curug
Aki. Ketiga curug ini memiliki ketinggian sekitar 80 meter dengan lebar
tebingnya sekitar 100 m. Berkunjung ke Curug Cikaso sebaiknya dilakukan pada pagi
hari karena bias sinar matahari yang baru terbit akan tercipta dengan jelas
dari butir-butir halus cipratan air terjun. Sebaiknya menggunakan jasa
pemandu yang tersedia agar tidak tersesat karena untuk menuju lokasi curug ini
tidak ada petunjuk jalan. Berikut biaya-biaya yang terdapat di Curug Cikaso.
§ Kendaraan Mobil Rp 27.000,- per mobil + uang
parkir Rp 6.000.000,-
§ Pejalan Kaki Rp 3.000,- per orang
§ Kebersihan Rp 2.000,-/ orang
Sewa lainnya
§ Sewaan Perahu Rp 60.000,- / perahu kapasitas 10
penumpang (alternatif bisa jalan kaki alias gratis)
§ Toilet Rp.2.000,- untuk sekali pakai
Di kawasan ini
juga terdapat curug yang lain yaitu Curug Calem, Curug Cikatomas dan Curug Cigangsa yang berjarak
tempuh ± 30 menit atau sekitar 10 km.
Berjarak
tempuh sekitar 8 kilometer dari Surade, 15 kilometer dari Jampang Kulon, 30
kilometer dari Ujunggenteng, dan sekitar 110 kilometer dari Kota Sukabumi. Atau +/- 70 km dari Palabuhan ratu. Umumnya perjalanan menuju Curug Cikaso
diawali dari kota kecil Surade yang memakan waktu tempuh sekitar setengah jam
(berjarak tempuh sekitar 8 km) dengan kendaraan roda dua atau empat hingga tiba
di pertigaan Jalan Cikaso dengan kondisi jalan yang berliku dan beraspal baik,
namun di akhir perjalanan akan ditemui kondisi jalan mulai berbatu.
Bagi yang menggunakan kendaraan umum dapat naik angkot dari kota Surade dengan rute Surade - Cikaso. Tarif angkot ini Rp 6000 per orang. Turun di Jalan Raya Cikaso, di simpang tiga menuju curug. Dari Simpang tiga (sebagai jalan masuk dan juga tempat parkit bagi yang membawa kendaraan) ini perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki sekitar 2 km menuju lokasi melewati pematang sawah dan ladang penduduk. Atau juga bisa menumpang truk pasir yang biasa lewat menuju curug ini. Selain itu dapat juga menggunakan sampan dengan menyusuri sungai Cikaso. Sampan ini banyak tersedia di sekitar Jembatan Cikaso. Waktu tempuh sekitar 15 menit dari warung dekat pertigaan atau persimpangan jalan menuju Curug Cikaso dan Curug Cigangsa. Setelah sampai di dekat tepian daratan menuju curug, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak sejauh 100 m hingga tiba di lokasi curug.
Bagi yang menggunakan kendaraan umum dapat naik angkot dari kota Surade dengan rute Surade - Cikaso. Tarif angkot ini Rp 6000 per orang. Turun di Jalan Raya Cikaso, di simpang tiga menuju curug. Dari Simpang tiga (sebagai jalan masuk dan juga tempat parkit bagi yang membawa kendaraan) ini perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki sekitar 2 km menuju lokasi melewati pematang sawah dan ladang penduduk. Atau juga bisa menumpang truk pasir yang biasa lewat menuju curug ini. Selain itu dapat juga menggunakan sampan dengan menyusuri sungai Cikaso. Sampan ini banyak tersedia di sekitar Jembatan Cikaso. Waktu tempuh sekitar 15 menit dari warung dekat pertigaan atau persimpangan jalan menuju Curug Cikaso dan Curug Cigangsa. Setelah sampai di dekat tepian daratan menuju curug, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak sejauh 100 m hingga tiba di lokasi curug.
3.
Sungai Citarik
Sungai Citarik adalah wisata bagi
para pecinta Rafting. Karena aliran air disini memang cukup deras, beberapa batu
terlihat di tengah-tengah sungai. Keberadaan sungai citarik, selain untuk
kegiatan rafting juga digunakan untuk berbagai kegiatan warga seperti untuk
irigasi di sawah, mencuci pakaian dan lainya. Sungai citarik yang
merupakan salah satu tempat favorit untuk kegiatan rafting di jawa barat ini
terletak di kecamatan cikidang sukabumi. Jika sobat berasal dari jakarta
dibutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 jam perjalanan untuk mencapai lokasi sungai
citarik.Jalan menuju lokasi pun cukup enak, karena jalanya lebar walaupun
berkelak-kelok. Untuk menikmati rafting di sungai citarik alangkah baiknya
datang pada musim hujan. Karena suhu disana cukup rendah, sebaiknya sobat
membawa pakaian yang tebal dan hangat. Di sungai citarik ini ada beberapa paket
rafting dengan harga yang berbeda-beda. Sungai
Citarik di Sukabumi ini dapat ditempuh dengan
rute Bogor-Cicurug-ParungKuda-Cikidang. Jika sobat sudah sampai di
pertigaan dekat polsek cikidang ambilah ke kiri. Nah dari situ sebenarnya sudah
banyak petunjuk arah
menuju sungai citarik. Memacu adrenalin dengan
rafting di sungai citarik adalah hal yang wajib dicoba ketika berkunjung ke
sukabumi jawa barat.
Keseruan rafting di sungai Citarik |
Berikut rincian harga untuk
melakukan Rafting di sungai Citarik https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkLBY9heMUK9OpuauTWjyUzOXBVacqmirdR8Sae9_KixJ2pJ1O2J5nNSefssbMXQy-8fepdiqJqcw0mZCpddtIOqX2blxxzN7aebg65yicrcpHRgyaksiVL0et6Js78VJJNZxQ6ji2D5A/s1600/5156177_20130727111255.jpg
4.
Kampung Adat Cipta Gelar
Kampung Adat Ciptagelar berada di Kampung
Sukamulya (Ciptagelar) Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Sukabumi Propinsi
Jawa Barat tepat di bawah kaki Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS),
sebelumnya Kampung Adat Ciptagelar berada di Kampung Ciptarasa (Sirnarasa).
Akan tetapi, pada bulan Juli tahun 2001 masyarakat adat ini melakukan Hijrah
dari Ciptarasa ke Ciptagelar. Perpindahan kampung ini tidak lain perintah
(Wangsit) yang di dapat oleh Abah Anom pada waktu itu Bapak Encup Sucipta (
Sesepuh) dari para leluhurnya, yang mau atau tidak harus mengikuti wangsit
tersebut. Perpindahan tempat ini bukan kali pertama dilakukan karena dari
berbagai sumber yang saya temukan, dari rentang waktu tahun 1950-2000-an
masyarakat Adat Ciptagelar sudah melakukan beberapa kali perpindahan tempat
tinggal. Ada yang berpendapat perpindahan ini sebagai wangsit dari para
leluhurnya dan ada pula yang berpendapat bahwa perpindahan ini sebagai upaya
untuk menapak tilasi dan mengurus wilayah adat Kasepuhan yang berada di tiga
wilayah kabupaten yaitu wilayah Bogor, Banten dan Sukabumi. Perlu di ketahui
pula bahwa jumlah komunitas Kasepuhan Ciptagelar berjumlah sekitar 16.000 jiwa
lebih yang tersebar di tiga wilayah kasepuhan tadi.
Kampung adat Ciptagelar |
Ciptagelar saat ini di bawah komando Abah Ugi nama
lengkapnya Ugi Sugriana Rakasiwi menggantikan almarhum ayahnya yang meninggal
pada tahun 2007 yakni Abah Anom Bapak Encup Sucipta. Dengan didampingi Emak
Alit (Istri Abah) dan 1 orang anaknya serta Baris Kolot dan
jajarannya stafnya, Abah Ugi yang saat ini berumur 30 Tahun, tergolong
muda sebagai seorang sesepuh adat,dengan bekal pengetahuan di bidang elektro
dan bakat ‘Ngulik’nya, Abah Ugi mampu membangun peradaban Kasepuhan Ciptagelar
yang modern namun tidak meninggalkan adat leluhurnya, Dengan pembuktian sudah
adanya 4 turbin PLTA yang mampu menerangi sekitar 100 kepala keluarga hasil
konsep Abah Ugi, bukti lainnya adalah sudah ada Studio Radio dan Stasiun
Televisi yang bernama CIGA TV, dan paling menakjubkan lagi saat ini Abah sedang
fokus melakukan pemetaan wilayah Ciptagelar menggunakan pesawat tanpa awak
(Drone) dengan membuat, merakit dan menerbangkan Drone sendiri.
Abah Ugi |
Bila berniat memilih track melalui kampung Cimaja-Cikotok,
perjalanan menuju Kampung Adat Ciptagelar bisa lebih cepat, karena jalan yang
akan dilalui setengahnya sudah beraspal dan sisa jalan selanjutnya hampir sama
tipenya dengan jalur kampung Cikakak, dengan bebatuan besar, kerikil dan tanah
liat. Jaraknya sekitar 13 km dengan waktu tempuh sekitar 2 jam berkendara
menggunakan motor dengan kecepatan sekitar 60-70 km. Spesifikasi kendaraan
baiknya seperti yang saya utarakan di poin 1, karena medannya memang lumayan
sulit. Untuk kalian yang belum pernah ke Kampung Ciptagelar, punya nyali
lumayan buat asruk-asrukan saya rekomendasikan melalui jalur ini.
Bila nanti di jalan banyak pertigaan jalan jangan sungkan untuk bertanya,
karena warga sekitar sangat ramah bila di ajak berkomunikasi dengan wisatawan.
Melalui jalur ini pada saat datang di Kampung Adat Ciptagelar kalian akan
memutari Imah Gede, artinya kalian datang tepat di belakangnya.
5.
Taman Rekreasi Selabintana
Taman
Rekreasi Selabintana adalah sebuah tempat wisata Sukabumi yang menawarkan suasana asri dari
hijaunya pegunungan, taman rekreasi ini berlokasi di kaki Gunung Pangrango,
sekitar 7 km dari utara kota Sukabumi. Taman Rekreasi Selabintana dilengkapi
berbagai fasilitas penunjang wisata. Taman rekreasi ini sangat cocok untuk
keluarga yang ingin berpiknik menikmati hijaunya pegunungan. Harga tiket masuk menuju taman ini Rp 5.000 dan anda
sudah bisa menikmati Taman Rekreasi Selabintana. Di taman ini menyediakan
banyak fasilitas menarik, antara lain kolam renang, mushola, toilet, tempat
parkir, kawasan bermain, perkebunan teh, lokasi kemah, penginapan, hutan
lindung, permainan ATV, flying fox, dan
fasilitas lainnya.
Taman rekreasi Selabintana |
Cara
menuju kawasan objek wisata selabintana dari jakarta, Bekasi, Tangerang,
Bandung maupun kota lainnya terbilang sangat mudah, cukup dua kali naik
kendaraan umum pengunjung bisa sampai di depan pintu masuk. Rute pertama ialah
menggunakan bus menuju terminal sukabumi, kemudian dilanjutkan dengan naik angkot no 15 yang langsung mengantarkan dan berhenti
di pintu masuk selabintana.
6.
Situ Sukarame
Situ Sukarame adalah
sebuah situ yang terletak di sebelah selatan kaki gunung
Salak, tepatnya di kecamatan Parakansalak,kabupaten Sukabumi. Air di situ tersebut jernih, dan dikelilingi hutandamar, hutan pinus, dan kebun teh. Sukarame adalah tempat bertemunya 7
sungai, yakni sungai Cikahuripan, sungai Cisalada, sungai Citaman, sungai
Cisarandi, sungai Cimaci, sungai Cipangelah, dan sungai Cisela. Tuan Hola,
yaitu bangsa Belanda yang saat itu mempunyai ambisi untuk membendung
sungai-sungai tersebut dimaksud dijadikan telaga untuk berlayar. Situ
Sukarame merupakan situ buatan yang mulai dibangun pada masa Hindia Belanda. Sukarame juga
merupakan nama sebuah kampung yang ada di dekat situ Sukarame tersebut. Tidak
sulit mencapai lokasi danau tersebut. Perjalanan dapat ditempuh menggunakan
kendaraan roda dua ataupun empat. Pelancong hanya memakan waktu satu
kilometeran dari jalan utama untuk menjangkau situ yang terletak di antara
lembah kebun teh.
Situ Sukarame |
Khusus
pada hari-hari libur tersebut , biasanya ada penyewaan perahu untuk berkeliling
setu. Bagi yang ingin mencoba wahana menantang, tersedia Flyingfox, Berselancar
dengan tali melintasi Situ. Semua fasilitas hanya dengan bayaran yang murah.
Bagi wisatawan yang hobi memancing, Situ Suakrame merupakan lokasi yang tepat
untuk kegiatan tersebut, ikan yang terdapat di situ cukup banyak. Pengunjung
yang datang disediakan pondok-pondok di pinggir Situ, yang dapat digunakan
untuk istirahat. Selain itu banyak pengunjung tidak mesti kesulitan mencari
makanan, karena banyak warung yang menyajikan makanan dan berbagai jajanan. Keberadaan
Situ berawal dari danau alam yang difungsikan untuk irigasi atau pengairan.
Sebab di daerahnya, penduduk masih bergantung pada aktifitas bertani. Di
samping jadi objek wisata, situ masih digunakan sebagai sumber irigasi.
Situ Gunung |
Situ Gunung ini merupakan danau yang cukup luas dan
di kelilingi oleh hutan pinus yang sangat lebat, di sekitar danau terdapat area
camping dan juga penginapan yang di kelola SITU GUNUNG PARK (Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango). Pesona sunrise di danau ini banyak menyihir para
wisatawan yang berkunjung untuk mengabadikan momen yang sangat indah, sangat
mengoda dan sangat mengagumkan. Untuk menuju lokasi transportasi nya cukup mudah sekali, kita bisa naik
bus dari kampung rambutan Jakarta atau terminal Baranangsiang Bogor. Ambil
jurusan sukabumi lalu turun di Pertigaan Cisaat, dari situ kita bisa lanjut
naik angkot ke situ gunung atau mengunakan ojek yang banyak sekali terdapat di
pertigaan cisaat. Pertigaan cisaat ini kalo dari arah bogor lokasinya sebelum
sukabumi. Penginapan
ditepi Situ Gunung berkisar harga Rp. 400.000 – Rp. 600.000/malam yg bisa kita
sewa. Untuk tiap pengunjung kawasan dikenakan biaya masuk Rp. 3.000/orang, dan
sudah termasuk asuransi. Untuk sewa penginapan + info lengkap ttg Situ
Gunung Park bisa hubungin 0878-20631-444.
Suasana camping di Tanakita |
Disepanjang jalan menuju Komplek
Situ Gunung juga terdapat banyak villa milik warga yang disewakan yang mungkin
tarif nya lebih murah jadi tidak perlu khawatir kalo mau menginap disana. Untuk fasilitas di situ gunung
lumayan lengkap, ada mushola, tempat parkir yang luas, toilet + banyak warung
yg menjual makanan dan dilokasi ini juga sering di gunakan sebagai tempat
outbound para pekerja di perusahaan - perusahaan disekitar Jabodetabek. Disana
juga terdapat permainan Flying Fox (Rp. 25.000/orang). Di komplek situ gunung
juga terdapat perkemahan mewah yang di kelola oleh Tanakita.
Akhirnya saya sampai di penghujung informasi saya
mengenai objek –objek wisata yang terdapat di Sukabumi, Jawa Barat. Berdasarkan
objek-objek yang telah saya bagikan dan jelaskan kepada kalian semua saya
mengambil kesimpulan bahwa Sukabumi merupakan daerah yang sangat menarik dan
tak kalah dengan daerah lainnya di pulau Jawa. Sukabumi menurut saya adalah
suatu paket komplit sebagai daerah yang
memiliki tempat wisata dari segala jenis mulai dari danau,sungai,laut, hingga
desa adat dimilikki olehnya. Tak lupa juga terdapat gunung yang sangat indah.
Begitu banyak sebenarnya potensi yang ada di Sukabumi dan jika dikembangkan
dengan serius maka saya yakin sekali Sukabumi akan terkenal di kancah nasional
bahkan internasional sekalipun karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia
ini, Selanjutnya saya sangat berpesan kepada para readers yang mungkin setelah
membaca tulisan ini langsung tertarik untuk pergi ke Sukabumi dan menikmati
salah satu objek wisata yang telah saya jelaskan agar tetap menjaga kelestarian
alam yang terdapat di sudut-sudut objek wisata yang anda kunjungi. Karena kita
sebagai warga negara jika ingin memajukan pariwisata yang ada di Indonesia kita
perlu menanamkan kepatuhan didalam diri kita terlebih dahulu untuk pariwisata
Indonesia yang lebih baik lagi.
Sumber Referensi
http://www.initempatwisata.com/wisata-indonesia/jawa-barat/pesona-7-tempat-wisata-sukabumi-paling-memikat/1494/
*Terima kasih kepada para pembaca dan saya sangat berharap akan komentar kalian mengenai postingan saya ini*
NAMA : Hirfan Ramadhan
KELAS : Usaha Jasa Pariwisata 2014 (B)
NIM : 4423145623
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Wah ternyata Sukabumi mempunyai banyak potensi pariwisata, tetapi sepertinya destinasi pariwisata yang ada belum cukup dikenal oleh wisatawan, serta belum ditunjangnya destinasi-destinasi pariwisata tersebut oleh infrastruktur serta fasilitas yang memadai. Semoga pemerintah daerah terkait dapat lebih memperhatikan destinasi pariwisata di daerah nya ya. Postingan yang menarik! Keep it up!
ReplyDeleteBang blog nya ngebantu ane banget yang mau ke pantai ujung genteng, thx bang!
ReplyDeleteKerennnnn bgt postingannya kebetulan minggu depan saya mau ke sukabumi tapi masih gatau mau kemana eh untung saya nemu postingan ini bisa jd referensi liburan kesana
ReplyDeletePostingan yang sangat menarik dan bermanfaat sebagai cocok sebagai referensi liburan tahun besok
ReplyDeletePostingan yang sangat menarik dan bermanfaat sebagai cocok sebagai referensi liburan tahun besok
ReplyDeleteWah pantai ujung genteng boleh juga buat lepas penat, makasih loh infonya berguna bgt untuk deatinasi liburan smester ini 2
ReplyDeleteJujur saja sebagai orang jawa barat saya masih kurang begitu tahu tentang tempat tempat tersebut berkat postingan ini sangat membantu sekali sebagai referensi berlibur saya
ReplyDeleteThank you mas..
saya sudah pernah mengunjungi beberapa objek wisata yang kang hirfan sebutkan. ada satu lagi tempat yang menarik yang merupakan salah satu situf geografi. yakni Ciletuh Geopark.
ReplyDeletedisana merupakan salah satu tempat edukasi yang menarik. dan terdapat banyak waterfall yang tak kalah dengan di cikaso.
semoga info ini berguna, dan terimakasih telah berbagi info dengan saya. XoXo
wah informasi yg cukup menarik dan membuat Sukabumi lebih dikenal banyak org terutama beberapa tempat wisatanya bisa jadi tempat untuk liburan nanti, makasih ya
ReplyDeleteSangat bermamfaat untuk liburan nanti.. di tunggu tempat yg lebih indah:)
ReplyDeleteTerima kasih atas informasinya semoga bisa menjadi referensi liburan para pembaca
ReplyDeleteWah pas banget nih momentumnya lagi libur semester 3. Btw thanks yah infonya. Akan saya jadikan referensi destinasi yang akan saya kunjungi di liburan semester ini.
ReplyDelete