Sejarah dan
Budaya Pagaralam
KATA PENGANTAR
puji
serta syukur atas kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semuanya, sehingga saya bisa
menyelesaikan Tugas Pemanduan Wisata Budaya ini yang diberikan kepada dari dosen saya
yaitu pak shobirin.
Tugas yang telah saya selesaikan ini tidak luput dari
pengetahuan-pengetahuan yang yang saya dapatkan dari dosen dan dari
sumber-sumber yang terpercaya sehingga saya bisa menuangkannya kedalam tulisan
saya kali ini.
Terlepas
dari semua itu, saya menyadari masih banyaknya kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasa. Semoga apa yang telah saya tulis ini dapat bermanfaat
pada pembaca dalam hal pariwsiata sejarah dan kebudayaan indonesia.
Terbentuknya Pagaralam
terbentuknya Kota Pagar Alam
sebagai Kota Administratif terinspirasi dengan dikeluarkannya peraturan
Presiden RI Nomor 22 tahun 1963 tentang penghapusan Karesidenan, maka secara
otomatis tidak ada lagi pemerintahan Kawedanaan Tanah Pasemah (Kecamatan
Tanjung Sakti, Kecamatan Jarai, Kecamatan Kota Agung dan Kecamatan Pagar Alam
sebagai Ibukota Kawedanaan).
Selanjutnya proses demi proses sampai akhirnya lahirlah Kota Pagar Alam Kota Administratif dengan diterbitkannya peraturan Pemerintah dengan Nomor 63 tahun 1991 tentang Pembentukan Kota Administratif dengan pemekaran wilayah 4 (empat) Kecamatan.
Setelah melalui perjuangan yang cukup menyerap pikiran dan tenaga, akhirnya ditetapkan Undang – Undang Nomor 8 tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001 tentang pembentukan Kota Pagar Alam, dan puncak seremonial Kota Pagar Alam, sebagai Kota Otonom terjadi dengan diresmikannya Kota Pagar Alam oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI pada tanggal 17 Oktober 2001. Selanjutnya pada tanggal 12 November 2001 Gubernur Sumatera Selatan atas nama Menteri Dalam Negeri melantik Drs. H. Djazuli Kuris melaksanakan pelantikan perdana perangkat Pemerintah Kota Pagar Alam pada tanggal 7 Januari 2002.
Selanjutnya proses demi proses sampai akhirnya lahirlah Kota Pagar Alam Kota Administratif dengan diterbitkannya peraturan Pemerintah dengan Nomor 63 tahun 1991 tentang Pembentukan Kota Administratif dengan pemekaran wilayah 4 (empat) Kecamatan.
Setelah melalui perjuangan yang cukup menyerap pikiran dan tenaga, akhirnya ditetapkan Undang – Undang Nomor 8 tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001 tentang pembentukan Kota Pagar Alam, dan puncak seremonial Kota Pagar Alam, sebagai Kota Otonom terjadi dengan diresmikannya Kota Pagar Alam oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI pada tanggal 17 Oktober 2001. Selanjutnya pada tanggal 12 November 2001 Gubernur Sumatera Selatan atas nama Menteri Dalam Negeri melantik Drs. H. Djazuli Kuris melaksanakan pelantikan perdana perangkat Pemerintah Kota Pagar Alam pada tanggal 7 Januari 2002.
Kebudayaan kota
pagaralam
Agama
agama bersifat kesatuan batin, dimana orang segolongan merasa
satu
dengan golongan seluruhnya dan tugas
persekutuan adalah memelihara
keseimbangan lahir batin antara
golongan dan dan lingkungan alam hidupnya,
yang mana dalam masyarakat pagaralam mayoritas penduduknya
beragama Islam, maka
pengaruh-pengaruh dari budaya Islam mempercepat
adanya pergeseran nilai-nilai yang
lebih menekankan adanya persamaan hak
antara laki-laki dan perempuan.
Keluarga di dalam hukum Islam
mendapatkan bagian harta warisan dari
yang meninggal, asalkan ia memang
merupakan salah seorang ahli warisnya.
Sedangkan anak (laki-laki atau
perempuan) adalah seorang dari anggota
keluarga. Oleh karena itu,
bagaimanapun cara perkawinan yang ditempuhnya,
ia tetap berhak atas harta
peninggalan orang tuanya.
Bahasa
Bahasa Lahat, kadang disebut juga sebagai bahasa Pagar
Alam, yang dituturkan oleh masyarakat di Lahat dan Pagar Alam, Sumatra Selatan.
Bahasa ini adalah salah satu dialek dari rumpun bahasa Melayu. Bahasa Lahat ini
mempunyai keterkaitan dan kemiripan dengan bahasa Muara Enim, Semende dan Ogan
dan dibawah ini sekilas vocab pagaralam
A
A
- ading = adik
- agas = nyamuk
- ajong = suruh
- alap = cakep, cantik, indah, bagus
- anak dahe = adik ipar perempuan
- angat = panas
- au = ya
- aye' = air
- aye' angat = air panas
- aye' dingin = air dingin
- ayuk = mbak
B
- ba = bapak
- babet = lempar
- babet = tarik
- badah = rumah
- balur = ikan asin
- bange = tolol, goblok, bego, bodoh
- bantut = habis
- baseng = terserah
- baseng-baseng = sembarangan
- batak = bawa
- bay = perempuan
- bebala = berkelahi
- bebegau = merinding
- bebuntingan = menikah
- becunoh = beretika (dalam adat istiadat)
- begambar = berfoto
- beghusik = (istilah yang digunakan untuk main ke rumah seseorang)
- begoco = berkelahi
- begox = tolol, goblok, bego, bodoh
- behadu = beristirahat
- behadu = beristirahat
- behadulah = bersudahlah
- bejijeh = ngomel
- bejireh = bercerita
- busong = perut
- bute = buta
- buyan = tolol, goblok, bego, bodoh
C
- calok = terasi.
- cebar = robek
- cecangka = ada-ada saja
- cecangkah = cerita bohong
- cecingal = berlebihan
- cecingal = mirip dengan tingkah wong buyan alias wong linglung
- cenila = sandal
- cete = jelas
- cucuk = tusuk dengan tenaga kecil pakai benda kecil
- cungdire = sejenis tomat2an namun rasanya lebih asem dan berukuran kecil
- curug = air terjun
- curup = air terjun
D
- damping = dekat
- dedilat = berlebihan
- dekbediye = tidak ada
- demam = gereng
- dengah = kamu, kau
- dide lemak = tidak enak (kadang disingkat "dimak = tidak enak")
- dide = tidak
- dimak = tidak enak
E
- empai = baru saja
- enggop (baso merenem) = tidak mau
- engkas = sisa
- engkase = tak tau nya
G
- gelgasan = meriang
- gemerudok = bergemuruh
- gering = tidak enak badan
- ghehit = pegal
- gile = gila
- gilo = gila
- gucoh = ditinju
I
- ibatan = bungkusan
- ibatan = oleh2
- ibongan = bibi, tante
- ical-ical = berlebihan
- injik = senang
J
- jabo = depan
- jadilah kudai = cukup sampai disini
- jagal = kejar
- jalat = anus
- jeme = orang
- jentirek = penyakit koreng
- jireh = cerita
- jurai tue = pemangku adat
K
- kaba = kamu
- kaba = kamu, kau
- kaba = kau
- kakang = kakak
- kambang = sumur
- kance = kawan
- kaput = babi/ babi hutan
- kebat = ikat
- kebile = kapan
- kehas = keras
- kelawai = saudara perempuan
- kele = nanti
- kito = kita
- klambit = kelelawar
- klentit = alat kelamin wanita
- kudai = dulu
- kudai = nanti
- kudai = nanti (singgah kudai = name rumah makan di lahat, parak stasiun)
L
- laju = jalan
- lanang = laki2
- lantak = hantam
- lautan = saudara jauh
- lemak = enak
- lokak = kesempatan
- lolo = tolol, goblok, bego, bodoh
- lubok = lubuk
M
- majo = makan
- malelaka = norak
- mamak = paman, om
- mamang = abang atau mas
- mandi kudaii = mandi dulu
- mbata = bawa
- mbek = ambil
- mehak mehing = tidak enak badan
- memeheng = demam
- memeheng = demam
- memeheng = tidak enak badan
- me'ngai = sesak nafas
- merinak = beganjah
- midang = bejalan
- murung = teko
N
- ndo = ibu
- neget = telan
- nengget = nungging
- nga = dengan
- ngai = sama
- ngambe = ngambil
- ngamben kinjar = gendong kinjar (tempat untuk menaruh hasil panen misal kawe=kopi)
- ngerapot = aneh
- ngerewangi = menemani
- ngibal = jalan2
- ngibal = jalan2
- ngibat = bungkusan
- ngicek = berbicara
- ngiket = bungkusan
- nginak = melihat
- ngindang akhi = tidur sampai siang
- nguba = ngupas
- ngudut = merokok
P
- palah = ayo
- palak = kepala
- parak = dekat
- parak = dekat
- paun = dapur
- pegaian = bisulan
- pemeruput = orang yang suka mengejek
- pening = pusing
- penyau = gila
- pikak = kantong celana.
- pingan = piring
- pucuk = atas
- pule = pula
R
- rendut = ciut
- rewang = menemani
- ribang = senang
- rune = pelangi
S
- sakndi = dari
- sangkek = keranjang
- sangsile = pepaya
- sapean = kelaparan
- saput = selimut
- sarapan = sariawan
- sare = susah
- segit = robek
- segit = robek
sidu pesok = garpu
- suhang = sendiri
T
- tapok = tampar
- tebarai = kebelet buang air besar atau brsk dclana kakakaka
- tecaguk = berdiri sendiri kaya orang tidak jelas
- tegesor = terjatuh
- teghimpit = terjepit
- tekelap = ketiduran
- tempiling = tampar, tempeleng
- tempuyak = durian
- tepak = tampar
- terajang = ditendang
U
- ubak tue = kakak laki2 ayah
- ude = sudah
- ude la kudai = cukup sudah
- udim = sudah
- udim = sudah
- umak tue = saudara perempuan ibu
W
- wali = pisau
Y
- yak = batuk
- yo = ya
kebiasaan masyarakat pagaralam
-membawa
senjata tajam
Meskipun sudah ada aturan hukum tentang larangan membawa Senjata Tajam
(Sajam), namun sampai saat ini masih banyak masyarakat Pagaralam yang gemar membawa Sajam kemana
saja setiap hari. Kondisi tersebut sudah menjadi kebiasaan dan tradisi
masyarakat sejak zaman nenek moyang dahulu.
Salah
satu alat musik tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Besemah Kota
Pagaralam adalah Genggong, sejenis alat musik tiup yang menghasilkan suara
mirip harmonika, umumnya alat musik ini terbuat dari bilah bambu, kayu, pelepah
enau atau logam.
Dahulu
alat musik genggong dimainkan oleh para petani yang sedang menunggu padi di
sawah atau di tengah kebun. Masyarakat Besemah memainkan genggong untuk
mengusir sepi dan jenuh.
TARI
KEBAGH
Tari Kebagh atau Tari Kebar merupakan tarian adat tertua yang sangat populer di daerah Besemah sejak zaman dahulu kala. Walau sempat dilarang hingga tahun 1940-an oleh pemerintah kolonial belanda, tarian ini tetap terpelihara dan diajarkan secara tutun temurun dari generasi ke generasi. Tari Kebagh semakin terdesak, tenggelam dan sempat menghilang pada masa pendudukan Jepang.
Berdasarkan
cerita lisan dari orang-orang tua, sejarah tarian ini berkaitan dengan Puyang
Serunting Sakti. Dikisahkan, pada suaru acara perkawinan yang sangat meriah dan
turut dihardiri oleh Serunting Sakti dan istrinya diadakanlah ocara
tari-tarian.
Istri
Puyang Serunting Sakti yang konon adalah seorang bidadari, diminta ikut turun
menari. Permintaan ini disetujui istrinya dengan syarat selendang miliknya yang
dirampas dan disembunyikan oleh Puyang Serunting Sakti dikembalikan padanya
untuk dipakai menari
Karena
terus didesak banyak orang, akhirnya dengan berat hati, Puyang Serunting Sakti
mengizinkan istrinya menari dengan selendang yang diambilnya pada masa lalu.
Selendang tersebut disembunyikan di dalam ruas bambu yang lazim disebut tepang.
Maka
menarilah istyri Puyang Serunting Saksti dengna lemah gemulai. Kecantikan dan
kemahirannya menari membuat semua mata terpana. Hingga tanpa disadari oleh
semua orang, istri Puyang Serunting Sakti tak lagi menginjak bumi,
melayang-layang, semakin tinggi hingga menuju ke kayangan, negeri asalnya.
Burdah atau Gendang Oku adalah alat
musik tradisional dari Sumatera Selatan sejenis rebana yang terbuat dari kayu
dan kulit binatang. Dibandingkan dengan rebana, ukuran burdah lebih besar. Di
Sumatera Selatan, alat musik tradisional Burdah / gendang oku ini dimainkan
untuk mengiringi lagu Islami (barjanji) pada acara keagamaan yang dimainkan
sendiri maupun berkelompok. Burdah juga sering digunakan untuk mengiringi
kesenian pencak silat.
- Alat Musik Tenun
Alat musik tradisional dari Sumatera
Selatan selanjutnya disebut dengan alat musik tenun. Disebut alat musik tenun
karena alat musik ini biasanya dipergunakan sebagai penghibur para pekerja yang
sedang menenun. Alat musik tenun ini terbuat dari kayu yang berbentuk persegi
panjang, dengan ornamen segitiga berangkai ditengahnya. Segitiga berangkai yang
berada di tengah alat musik inilah yang dibunyikan dengan cara dipukul sehingga
menimbulkan bunyi dengan nada-nada tertentu.
- Gambus
Alat musik gambus merupakan alat
musik petik seperti mandolin yang berasal dari Timur Tengah. Walaupun alat
musik gambus ini dapat ditemui di beberapa daerah di Indonesia, akan tetapi
bentuk alat musik gambus dari Sumatera Selatan ini tentu saja memiliki ciri
khas seperti gambar.
- Kenong Basemah
Alat musik tradisional kenong dapat ditemui juga di beberapa daerah di Pulau Jawa. Kenong merupakan alat musik yang terbuat dari tembaga yang merupakan salah satu alat musik tradisi yang melengkapi gamelan jawa. Di Sumatera Selatan terdapat alat musik kenong khas gamelan suku Basemah di daerah Pagar Alam Sumatera Selatan.
- Terbangan
Terbangan merupakan alat musik
tradisional yang berasal dari Sumatera Selatan. Alat musik pukul yang berasal
dari Sumatera Selatan ini disebut juga dengan rebana. Terbangan terdiri
dari empat rebana Hadrah dan satu buah Jidur (Bedug kecil), biasanya
berwarna merah, hitam, dan emas.
Rumah adat masyarakat pagaralam
Rumah ini memiliki ciri khas pada atapnya yang meruncing bagai tanduk.
Dilihat dari bentuk atapnya, rumah baghi hampir sama dengan rumah adat minang
atau Toraja, satu yang membedakannya adalah atap rumah baghi tidak terlalu
runcing dan terbuat dari ijuk atau serabut pohon aren dengan kerangkanya yang
terbuat dari bambu.
Konstruksi bangunan menggunakan pasak yang menghubungkan bagian rangka. Menariknya, semua bagian-bagian yang dihubungan tidak menggunakan paku. Begitu juga dalam pemasangan lembaran-lembaran papan dinding, dipasang pada kerangka dinding melalui lubang alur sebagai penguncinya. Ciri khas lain yang ada pada rumah baghi adalah, sejak awal, rumah baghi dibuat tidak menggunakan jendela dan hanya memiliki satu daun pintu di bagian tengah. Daun pintu tersebut terbuat dari sekeping kayu dengan engsel berupa sumbu yang ada di atas dan di bawah daun pintu.
Ketika memasuki Rumah Baghi, pengunjung akan mendapati rumah adat ini yang tanpa sekat atau kamar. Meski demikian, lantai di dalam ruangan memiliki dua tingkat. Lantai yang lebih tinggi itu terdapat pada bagian depan ruangan. Tempat tersebut diperuntukan sebagai tempat duduk meraje, yaitu keluarga dari garis keturunan laki-laki, seperti kakek, wak, dan paman. Sementara bagian bawahnya diperuntukan bagi anak belai, yaitu keturunan perempuan beserta suami dan anak cucu. Dari penempatan tersebut, terlihat bahwa masyarakat adat Besemah menganut garis keturunan laki-laki atau patrilineal.
Dari bentuknya secara keseluruhan, rumah baghi terdiri dari tiga ukuran, yaitu kecil, sedang, dan besar. Hal tersebut menurut H Musa, pemilik rumah baghi satu-satunya yang masih tersisa mengatakan, ukuran rumah baghi yang berbeda-beda tersebut merupakan penunjuk status sosial orang yang memilikinya. Selain ukuran rumah, corak, dan ornamen rumah yang indah juga menjadi penunjuk status sosial.
Ukuran besar-kecil rumah baghi yang bisa menunjukan status sosial orang yang memilikinya bukan tanpa sebab, pasalnya bahan baku pembuatan rumah baghi yang terbuat dari kayu pulai didapat dari hutan. Ada dua versi yang berpendapat tentang bagaimana cara masyarakat Besemah di zaman dahulu mengumpulkan kayu pulai dari hutan untuk membangun rumah.
Versi pertama mengatakan, kayu-kayu pulai dibawa oleh roh halus yang didatangkan saat pemilik rumah hendak membangun rumah baghi. Sedang versi yang lain mengatakan, proses pembawaan kayu-kayu pulai bahan utama pembuatan rumah baghi dibantu oleh hewan ternak, semisal sapi atau kerbau.
Terlepas dari kedua versi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sejak dahulu masyarakat adat Besemah sudah memiliki daya cipta dan seni yang sangat tinggi. Hal tersebut juga tercermin dari bentuk fisik dan ornamen yang ada pada eksterior dan interior bangunan rumah. Apalagi pewaris rumah baghi sudah membuktikan meski sudah berumur ratusan tahun, rumah baghi yang ada di Desa Tegurwangi, Pagaralam, Sumatera Selatan, masih berdiri kokoh hingga saat ini. Hanya saja dibutuhkan perhatian lebih dari pemerintah daerah dan masyarakat luas untuk terus menjaga dan melestarikan kekayaan salah satu kebudayaan nusantara yang adiluhung ini.
Konstruksi bangunan menggunakan pasak yang menghubungkan bagian rangka. Menariknya, semua bagian-bagian yang dihubungan tidak menggunakan paku. Begitu juga dalam pemasangan lembaran-lembaran papan dinding, dipasang pada kerangka dinding melalui lubang alur sebagai penguncinya. Ciri khas lain yang ada pada rumah baghi adalah, sejak awal, rumah baghi dibuat tidak menggunakan jendela dan hanya memiliki satu daun pintu di bagian tengah. Daun pintu tersebut terbuat dari sekeping kayu dengan engsel berupa sumbu yang ada di atas dan di bawah daun pintu.
Ketika memasuki Rumah Baghi, pengunjung akan mendapati rumah adat ini yang tanpa sekat atau kamar. Meski demikian, lantai di dalam ruangan memiliki dua tingkat. Lantai yang lebih tinggi itu terdapat pada bagian depan ruangan. Tempat tersebut diperuntukan sebagai tempat duduk meraje, yaitu keluarga dari garis keturunan laki-laki, seperti kakek, wak, dan paman. Sementara bagian bawahnya diperuntukan bagi anak belai, yaitu keturunan perempuan beserta suami dan anak cucu. Dari penempatan tersebut, terlihat bahwa masyarakat adat Besemah menganut garis keturunan laki-laki atau patrilineal.
Dari bentuknya secara keseluruhan, rumah baghi terdiri dari tiga ukuran, yaitu kecil, sedang, dan besar. Hal tersebut menurut H Musa, pemilik rumah baghi satu-satunya yang masih tersisa mengatakan, ukuran rumah baghi yang berbeda-beda tersebut merupakan penunjuk status sosial orang yang memilikinya. Selain ukuran rumah, corak, dan ornamen rumah yang indah juga menjadi penunjuk status sosial.
Ukuran besar-kecil rumah baghi yang bisa menunjukan status sosial orang yang memilikinya bukan tanpa sebab, pasalnya bahan baku pembuatan rumah baghi yang terbuat dari kayu pulai didapat dari hutan. Ada dua versi yang berpendapat tentang bagaimana cara masyarakat Besemah di zaman dahulu mengumpulkan kayu pulai dari hutan untuk membangun rumah.
Versi pertama mengatakan, kayu-kayu pulai dibawa oleh roh halus yang didatangkan saat pemilik rumah hendak membangun rumah baghi. Sedang versi yang lain mengatakan, proses pembawaan kayu-kayu pulai bahan utama pembuatan rumah baghi dibantu oleh hewan ternak, semisal sapi atau kerbau.
Terlepas dari kedua versi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sejak dahulu masyarakat adat Besemah sudah memiliki daya cipta dan seni yang sangat tinggi. Hal tersebut juga tercermin dari bentuk fisik dan ornamen yang ada pada eksterior dan interior bangunan rumah. Apalagi pewaris rumah baghi sudah membuktikan meski sudah berumur ratusan tahun, rumah baghi yang ada di Desa Tegurwangi, Pagaralam, Sumatera Selatan, masih berdiri kokoh hingga saat ini. Hanya saja dibutuhkan perhatian lebih dari pemerintah daerah dan masyarakat luas untuk terus menjaga dan melestarikan kekayaan salah satu kebudayaan nusantara yang adiluhung ini.
Rumah Batu
Kota Pagar Alam, SUMATRA SELATAN
Wilayah Pagaralam Sumsel bisa jadi
merupakan wilayah dengan peradaban tua. Rumah batu, artefak yang dibangun sejak
ribuan tahun sebelum masehi kembali ditemukan di wilayah tersebut.
Rumah batu ditemukan di Dusun
Merangin RT 02 RW 01 Kelurahan Pagar Wangi Kecamatan Dempo Utara,
Pagaralam. Rumah batu merupakan salah satu peninggalan tradisi megalitikum di
Bukitbarisan Pasemah.
Bukitbarisan Pasemah.
Di dalam rumah batu ini terdapat
berbagai lukisan kuno. Baik menggambarkan binatang maupun manusia. Rumah
batu, patung, maupun bukti-bukti artefak lainnya di Pagaralam,
berdasarkan penelitian para arkeolog Indonesia maupun asing diperkirakan
telah ada sejak
sekitar 2.000 tahun Sebelum Masehi.
sekitar 2.000 tahun Sebelum Masehi.
“Sayangnya banyak tangan jahil yang
merusak rumah batu ini, bermaksud untuk “tarak” meminta sesuatu kepada
yang dimaksud. Bisa dilihat atapnya sudah ada yang hilang,” kata Saman,
warga setempat kepad pers di lokasi, Selasa (25/1/2011).
Rumah batu ini berada persis di
tengah-tengah kebun kopi milik warga setempat. Diperkirakan panjang rumah
batu ini kurang lebih 2 meter, dan sekitar 1 meter serta tinggi kurang
lebih 1 meter.
Terdapat 1 pintu dengan daun pintu
sebanyak tiga buah. Lantainya tentu saja masih tanah, dengan tiang,
dinding serta atap rumah terbuat dari batu yang berbentuk lempengan.
Ruang di dalam rumah batu ini hanya cukup untuk dua orang dewasa.
Aryadi, Ketua RW 01 dusun setempat
mengatakan bentuk rumah batu ini
persis dengan rumah batu yang berada di situs megalit batu beghibu, yang
sudah dirawat pemerintah saat ini.
persis dengan rumah batu yang berada di situs megalit batu beghibu, yang
sudah dirawat pemerintah saat ini.
Sementara Kepala dinas Kebudayaan
dan Pariwisata kota Pagaralam
Syafrudin, mengatakan selama tahun 2010 lalu sudah banyak yang
benda-benda purbakala yang ditemukan di Pagaralam, “Tahun ini akan lebih
banyak lagi ditemukan,
Syafrudin, mengatakan selama tahun 2010 lalu sudah banyak yang
benda-benda purbakala yang ditemukan di Pagaralam, “Tahun ini akan lebih
banyak lagi ditemukan,
Peninggalan Megalithik
Pagaralam di Sumatera Selatan tidak hanya mempunyai pemandangan alam yang indah, bumi besemah ini juga merupakan tempat kebudayaan megalithikum. Perbukitan hutan tropis yang terapit Bukit Barisan dan Gunung Dempo menjadikan wilayah ini kaya akan bebatuan cadas. Bebatuan beku dari jenis andesit inilah yang kerap digunakan oleh manusia pra sejarah untuk membuat berbagai karya spektakuler, seperti arca, lesung batu, kubur batu, dolmen, dan menhir.Menurut Van der Hoop, seorang peneliti berkebangsaan Belanda, di Pagaralam ditemukan 22 area yang diyakini merupakan lingkungan situs megalithik dari zaman pra-sejarah. Dari berbagai area tersebut ditemukan artefak-artefak, namun sebagian besar kondisi artefak sudah banyak yang rusak, dan sebagian lagi masih terkubur dan belum terindentifikasi.
Arca megalithik dari situs-situs yang ditemukan di Pagaralam dibedakan menjadi dua jenis. Jenis pertama menggambarkan satu wujud rupa atau sosok tunggal, yaitu berupa manusia atau hewan. Sedang kategori kedua menggambarkan lebih dari satu rupa atau sosok jamak, menggambarkan sosok manusia dengan manusia atau manusia dengan hewan.
Batu beghibu merupakan salah satu situs yang ditemukan di Pagaralam, tepatnya di tengah persawahan di Desa Tegur Wangi. Menurut catatan sejarah, situs batu beghibu diyakini sebagai bekas tempat pemukiman penduduk dan tempat pemujaan bagi masyarakat setempat di masa lampau. Bagi masyarakat setempat saat ini, Desa Tegur Wangi Lama merupakan wilayah yang sejak dulu dianggap suci dan sakral.
Batu megalith yang ditemukan di tengah sawah dahulu digunakan sebagai tempat upacara adat pemakaman tokoh sepuh masyarakat yang meninggal dunia. Ketika ada sesepuh yang meninggal, masyarakat meletakkan sesaji di depan arca, dolmen, dan menhir. Bagi masyarakat purbakala, kematian seseorang merupakan suatu hal yang dianggap sakral. Karenanya, tidak mengherankan jika pada upacara kematian, masyarakat dihiasi dengan pakaian dan perhiasan. Hal tersebut dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan kepada jenazah yang akan dimasukkan ke dalam kubur batu.
Menurut catatan yang tertera pada situs, ketika ada kematian orang yang dianggap sesepuh, masyarakat digambarkan mengenakan pakaian adat dan perhiasan yang disebut dengan beghibu. Beghibu merupakan sebutan untuk perhiasan berupa subang atau anting-anting yang bertahtakan berlian. Karena mitos itulah situs purbakala tegur wangi oleh masyarakat sekitar disebut dengan situ batu beghibu.Sementara di tempat lain, masih dalam kawasan bumi besemah Pagaralam, tepatnya di Desa Tanjung Ato, terdapat situs megalith lain yang oleh masyarakat disebut dengan situs manusia dililit ular.
Situs berupa arca yang ditemukan di tengah persawahan ini tidak lepas dari cerita legenda yang menceritakan tentang sepasang kekasih yang memadu kasih tanpa ikatan pernikahan, hingga melakukan perbuatan yang dianggap melanggar adat istiadat. Perbuatan tersebut membuat seekor ular murka dan melilit sepasang kekasih tersebut hingga keduanya tewas.
Tempat wisata
Pagaralam
DANAU TEBAT GHEBAN
Alamat : Desa Geban Kecamatan
Dempo Utara. Pagar Alam
Danau ini memiliki keunikan tersendiri dimana oleh Dinas Pariwisata Pagar alam tempat ini disediakan Rakit Bambu jika para Wisatawan sedang berlibur ke tempat tersebut dapat menaiki rakit tersebut secara gratis. dan pada tahun 2003 danau ini di renovasi dimana disekeliling danau. dibangun jalan Aspal yang memutari danau tersebut. jarak Danau tersebut sekitar 2Km dari pusat Kota Pagar Alam
Danau ini memiliki keunikan tersendiri dimana oleh Dinas Pariwisata Pagar alam tempat ini disediakan Rakit Bambu jika para Wisatawan sedang berlibur ke tempat tersebut dapat menaiki rakit tersebut secara gratis. dan pada tahun 2003 danau ini di renovasi dimana disekeliling danau. dibangun jalan Aspal yang memutari danau tersebut. jarak Danau tersebut sekitar 2Km dari pusat Kota Pagar Alam
Kebun teh Gunung Dempo
Alamat : Guung Dempo
kecamatan Pagar Alam Utara
Loksi Kebun Teh peniggalan jaman Kolonial Belanda ini sampai sekarang masih menjadi daya tarik tersendiri untk berwisata. Dengan biaya sekitar Rp. 5000 wisatawan dapat menuju lokasi terseb
Loksi Kebun Teh peniggalan jaman Kolonial Belanda ini sampai sekarang masih menjadi daya tarik tersendiri untk berwisata. Dengan biaya sekitar Rp. 5000 wisatawan dapat menuju lokasi terseb
Alamat : Jln. Lintas Pagar Alam-Lahat
Pada liuan jalan ni wisatawan dapat menmati pemandagan yang sagat menarik dan sangat memanjakan mata kita bila berada di tempat tersebut.
Pada liuan jalan ni wisatawan dapat menmati pemandagan yang sagat menarik dan sangat memanjakan mata kita bila berada di tempat tersebut.
Air terjun Tuju Kenangan
Nama wisata : Air terjun Tujuh Kenangan
Alamat : Kelurahan Dempo Makmur, Kecamatan Dempo Utara
merupakan potensi wisata yang masih sangat alami serta suasana alamnya yang banyak terdapat berbagai jenis tumbuhan dan bebatuan megalith. Di air terjun ini terdapat kolam dan peluncur yang menjadi keunikan yang layak untuk dikunjungi.
Air Terjun Lematang Indah.
Nama wisata : Air Terjun Lematang Indah
Alamat : Jl. Lintas Lahat Pagar Alam
Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 70 M dari permukaan tanah, keindahan dan daya eksotis tersendiri tentunya tidak akan membuat wisatawan kecewa telah datang ketempat wisata Air terjung Lematang. Dengan biaya sebesar Rp 4000 kita dapat memasuki kawasan Air terjun ini.
Wisata Di Gunung Dempo sangat menyenangkan.
Banyak kepuasan bila kita datang ke kota Pagar Alam, Selain dapat menikmati Kebun diPagi hari kita juga dapat meraskan sejuknya udara pagi...di kota Paagar Alam.
Cughub Embun..
NNama wisata : Air Terjun Cughub Embun
Alamat : Dusun Pematang Bango, Kecamatan Pagar Alam Utara
Air terjun ( cughup ) Embun atau oleh masyarakat setempat disebut Cughup Jare merupakan satu dari sekian rangkaian air terjun yang ada di kaki gunung Dempo. Cughup Embun menghadirkan kesejukan alami dan keasrian alam, dan menurut mitos jika kita rutin mencuci muka atau mandi di air terjun ini maka akan awet muda
Air terjun ( cughup ) Embun atau oleh masyarakat setempat disebut Cughup Jare merupakan satu dari sekian rangkaian air terjun yang ada di kaki gunung Dempo. Cughup Embun menghadirkan kesejukan alami dan keasrian alam, dan menurut mitos jika kita rutin mencuci muka atau mandi di air terjun ini maka akan awet muda
Akses menuju Pagaralam
Untuk menuju
pagaralam dari jakarta cukup simple kok.
Pertama dari
jakarta ke palembang duluh, kalau naik pesawat dari jakarta ke palembang
sekitar 1 jam-an dan kalau dari jakarta menuju palembang menggunakan kendaraan
darat bisa memakan waktu sekitar 14 jam perjalanan. Karena nanti akan melewati
perairan selat sunda dengan menggunakan kapal ferry penyeberangan,
penyeberangan dari pelabuhan merak ke pelabuhan bakauheuni sekitar 3 jam, tapi
itu belum termasuk antrian kapalnya. nah
setelah sampai di palembang maka langsung melanjutkan perjalanan ke pagaralam
hanya bisa diakses dengan kendaraan darat, dan dari palembang ke pagaralam bisa
memakan waktu 7-8 jam-an.
Kalau mau langsung
dari jakarta ke pagaralam menggunakan kendaraan darat khususnya menggunakan
bus bisa memakan waktu 24 jam atau
seharian. Bus dari jakarta ke pagaralam salah satunya tersedia di teriminal
kalideres jakarta barat dan nama busnya sinar dempo,dan busnya mempunyai 2
class yaitu ekonomi dan eksekutif.
Penutup
Kesimpulan
Sungguh banyak
sekali potensi pagaralam yang sangat luar biasa yaitu seperti budaya,alam,objek
wisata dan sebagainya.
Daftar pustaka
http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/pagaralam-pusat-kebudayaan-megalithik-di-sumatera-selatan http://word-dialect.blogspot.co.id/2012/01/bahasa-lahat.html
Nama : Thesar Mahardika
Prodi : usaha jasa pariwisata UNJ kelas A angkatan 2014
Nim : 4423143975
cukup menarik
ReplyDeleteternyata pagaralam nilai budayanya cukup tinggi.
ReplyDeletewah di sumatra ya.jauh.tapi asyik kayaknya.
ReplyDeleteinformasinya cukup bagus.
ReplyDeletejadi kepo nih sama pagaralam,hehe
ReplyDeletesebenarnya sumatra selatan kaya akan pariwisatanya.
ReplyDeletepagaralam indah sekali. tapi sayang cukup jauh.
ReplyDeletekebudayaan tempat ini sangat luar biasa. tulisan ini cukup membantu untuk menjelaskan tentang budaya pagaralam
ReplyDeleteinformasi yang cukup bagus untuk menambah wawasan.terima kasih
ReplyDeleteMantap deh infonya,sering2 kasih info ya
ReplyDeleteterima kasih brother untuk informasinya. pagaralam the best lah.
ReplyDelete