Monday, January 4, 2016

Tugas-2 Solusi UNJ untuk Pariwisata Indonesia.



Bukti Nyata Cinta Pariwisata Indonesia

       Pariwisata adalah suatu kegiatan dimana orang melakukan perjalanan di luar tempat tinggal mereka pada sementara waktu yang bertujuan untuk mengilangkan penat akibat aktivitas mereka sehari – hari. Pariwisata adalah suatu kegiatan dalam bidang jasa pelayanan dimana para pekerja yang bekerja dalam bidang pariwisata selalu mengutamakan unsur 3S yaitu Senyum, Sapa dan Salam. Para pekerja juga harus melayani para konsumen dengan senang hati serta menjadikan konsumen sebagai raja. Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Berdasarkan data tahun 2014, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 9,4 juta lebih atau tumbuh sebesar 7.05% dibandingkan tahun sebelumnya.

     Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia. Alam Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis, 17.508 pulau yang 6.000 di antaranya tidak dihuni, serta garis pantai terpanjang ketiga di dunia setelah Kanada dan Uni Eropa. Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia. Pantai-pantai di Bali, tempat menyelam di Bunaken, Gunung Rinjani di Lombok, dan berbagai taman nasional di Sumatera merupakan contoh tujuan wisata alam di Indonesia. Tempat-tempat wisata itu didukung dengan warisan budaya yang kaya yang mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis dengan 719 bahasa daerah yang dituturkan di seluruh kepulauan tersebut. Candi Prambanan dan Borobudur, Toraja,Yogyakarta, Minangkabau, dan Bali merupakan contoh tujuan wisata budaya di Indonesia. Hingga 2010, terdapat 7 lokasi di Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Sementara itu, empat wakil lain juga ditetapkan UNESCO dalam Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia yaitu wayang, keris, batik dan angklung.

      Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang paling sering dikunjungi oleh para turis adalah Bali sekitar lebih dari 3,7 juta disusul, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan,Sumatera Selatan, Banten dan Sumatera Barat. Sekitar 59% turis berkunjung ke Indonesia untuk tujuan berbagai  daerah seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun lainnya yang seringkali dipergunakan dalam acara-acara tertentu yaitu perhelatan, pentas seni, dan lain-lain.
       Dalam Oka A. Yeti (1997:165) berpendapat bahwa berhasilnya suatu tempat wisata hingga tercapainya kawasan wisata sangat tergantung pada 3A yaitu atraksi (attraction), mudah dicapai (accessibility), dan fasilitas (amenities).

1)      Atraksi (attraction)
Atraksi wisata yaitu sesuatu yang dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat dilihat, dinikmati dan yang termasuk dalam hal ini adalah: tari-tarian, nyanyian kesenian rakyat tradisional, upacara adat, dan lain-lain. Dalam Oka A. Yoeti (1997:172) tourism disebut attractive spontance, yaitu segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke suatu tempat tujuan wisata diantaranya adalah :
a)      Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta, yang dalam istilah Natural Aminities. Yang termasuk kelompok ini adalah:
·         Iklim contohnya curah hujan, sinar matahari, panas, hujan, dan salju.
·         Bentuk tanah dan pemandangan contohnya pegunungan, perbukitan, pantai,  air terjun, dan gunung api.
·         Hutan belukar.
·         Flora dan fauna, yang tersedia di cagar alam dan daerah perburuan.
·         Pusat-pusat kesehatan, misalnya: sumber air mineral, sumber air panas, dan mandi lumpur. Dimana tempat tersebut diharapkan dapat menyembuhkan macam-macam penyakit.
b)      Hasil ciptaan manusia (man made supply). Kelompok ini dapat dibagi dalam empat produk wisata yang berkaitan dengan tiga unsur penting yaitu historical (sejarah), cultural (budaya), dan religius (agama).
·         Monumen bersejarah dan sisa peradaban masa lampau (artifact)
·          Museum, art gallery, perpustakaan, kesenian rakyat, dan kerajinan tangan.
·         Acara tradisional, pameran, festival, upacara naik haji, pernikahan, khitanan,  dan lain-lain.
·         Rumah-rumah ibadah, seperti mesjid, candi, gereja, dan kuil.
2)      Aksesibilitas (accesibility)
Aktivitas kepariwisataan banyak tergantung pada transportasi dan komunikasi karena faktor jarak dan waktu yang sangat mempengaruhi keinginan seseorang untuk melakukan perjalanan wisata. Unsur yang terpenting dalam aksesibilitas adalah transportasi, maksudnya yaitu frekuensi penggunaannya, kecepatan yang dimilikinya dapat mengakibatkan jarak seolah-olah menjadi dekat.
Selain transportasi yang berkaitan dengan aksesibilitas adalah prasarana meliputi jalan, jembatan, terminal, stasiun, dan bandara. Prasarana ini berfungsi untuk menghubungkan suatu tepat dengan tempat yang lain. Keberadaan prasarana transportasi akan mempengaruhi laju tingkat transportasi itu sendiri. Kondisi prasarana yang baik akan membuat laju transportasi optimal.
3)      Fasilitas (amenities)
Fasilitas pariwisata tidak akan terpisah dengan akomodasi perhotelan. Karena pariwisata tidak akan pernah berkembang tanpa penginapan. Fasilitas wisata merupakan hal-hal penunjang terciptanya kenyamanan wisatawan untuk dapat mengunjungi suatu daerah tujuan wisata. Adapun sarana-sarana penting yang berkaitan dengan perkembangan pariwisata adalah sebagai berikut:
a.       Akomodasi hotel
b.      Restoran
c.       Air bersih
d.      Komunkasi
e.       Hiburan
f.       Keamanan

       Menurut salah seorang ahli, Pendit (1990:29) bahwa pariwisata merupakan suatu sektor yang kompleks, yang juga melibatkan industri-industri klasik, seperti kerajinan tangan dan cinderamata, serta usaha-usaha penginapan dan transportasi. Ditambahkan pula bahwa pariwisata terdiri 10 unsur pokok, yaitu : 1) politik pemerintah, 2) perasaan ingin tahu, 3) sifat ramah tamah, 4) jarak dan waktu, 5) atraksi, 6) akomodasi, 7) pengangkutan, 8) harga-harga, 9) publisitas dan 10) kesempatan berbelanja.

Masalah – masalah industri pariwisata di Indonesia.

       Indonesia sangat kaya akan sumber daya alamnya, maka dari itu indonesia memiliki banyak objek wisata yang menarik untuk dapat dikunjungi. Mulai dari wisata Budaya, sejarah, kuliner, belanja, dan alam tersedia semuanya di Indonesia. Pariwisata Indonesia tidak kalah menarik dengan pariwisata di Luar Negri. Namun, pariwisata Indonesia masih saja memiliki masalah, bermula dari masalah kebersihan, kenyamanan, ketertiban, fasilitas, keamanan, dan akses untuk menuju tempat wisata.

      Seperti contoh di lokasi pariwisata Pantai Kuta Bali, banyaknya wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara yang berkunjung menyebabkan banyak sampah yang berserakan, juga banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di area Pantai  Kuta Bali. Dari masalah itu bisa menyebabkan kurangnya kenyamanan bagi para wisatawan sendiri. Faktor penyebabnya juga bermula dari wisatawan yang kurang sadar akan kebersihan.

         Seorang wisatawan harus bertanggung jawab dan ikut melestarikan serta menjaga kebersihan di Pantai Kuta Bali. Membludaknya wisatawan baik asing maupun lokal, seperti pada hari – hari libur besar Pantai Kuta Bali selalu ramai akan pengunjung yang ingin melihatnya cantiknya pantai tersebut. Pada hari perayaan tahun baru 2015 kemarin, diberitakan kembali bahwa Pengunjung yang datang ke Pntai Kuta Bali telah meninggalkan sampah yang berserakan di pasir pantai tersebut bahkan Pantai Kutapun ikut menerima sampah kirimin dari laut. Itu menandakan bahwa tak hanya Pantai Kuta yang terkena dampak ketidak pedulian wisatawan akan lingkungan namun daerah – daerah di sekitar Pantai Bali pun ikut terkena dampak 
nya juga.

      Namun, setidaknya ada masalah yang masih menjadi hambatan bagi pariwisata di Indonesia. Mari berharap, ketujuh masalah ini bisa diselesaikan secepatnya. Hal itu dikemukakan Menparekraf Mari Elka Pangestu dalam seminar Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) bertajuk 'Geo Politik Pariwisata Indonesia 2014 dalam Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015' di Merlynn Park Hotel, Jl KH Hasyim Ashari, Jakarta Pusat.
1.      Pertama adalah sarana & prasarana,
2.      SDM.
3.      Ketiga, adalah komunikasi & publisitas,
4.      Masalah keempat adalah kebijakan & peraturan yang berlaku dalam lingkup negara dan daerah.
5.      Kelima adalah teknologi informasi, yang memungkinkan turis mengakses banyak info soal wisata Indonesia.
6.      Masalah lain adalah kesiapan masyarakat.
7.      Terakhir, investasi yang belum banyak berkembang di daerah, Investasi dalam hal wisata bisa jadi hotel, restoran, jasa penyewaan transportasi atau peralatan, dan lain-lain.

       CEO PT Para Bandung Propetindo yang menggarap Trans Studio Bandung Donny Oskaria memberikan contoh Kota Bandung yang hingga saat ini memiliki potensi besar tetapi sektor pariwisatanya belum tergarap maksimal. Ia menuturkan pembenahan pariwisata harus dilakukan secara maksimal ketika menghadiri Konferensi Nasional Komunikasi Pariwisata dan Kewirausahaan di Bogor, Selasa (10/3/2015)..
1.      Pertama, kata dia, produk pariwisata tidak dikemas secara baik sehingga tidak menarik para wisatawan.
2.      Kedua, pariwisata merupakan industri yang memerlukan kepastian, sehingga para wisatawan harus memeroleh agenda yang pasti di setiap tempat pariwisata,
3.      Ketiga, soal promosi yang selama ini produk pariwisata jarang dipromosikan, sehingga informasi tempat wisata yang bagus jarang sampai pada sasaran targetnya.
“Yang paling penting adalah kreatifitas. Kalau perlu manfaatkan media sosial sebagai ajang promosi cepat dan efisien,” paparnya.

Solusi - solusi untuk industri pariwisata Indonesia

ü  Perbanyaklah tempat sampah yang menarik dan unik untuk memberikan kesan yang berbeda di wisatawan serta mendorong wisatawan agar mau membuang sampah pada tempat sampah yang te;ah disediakan di area sekitar Pantai Kuta Bali
ü  Pasanglah slogan – slogan yang menarik agar wisatawan terketuk untuk tidak membuang sampahnya sembarangan. Seperti : “ Wisatawan adalah orang yang mengunjungi, menjaga dan tidak meninggalkan apapun di area Pantai Kuta ini”
ü  Untuk para wisatawan, sadarlah akan kebersihan. Wisatawan ingin aman, nyaman namun satu sampah dari masing – masing pengunjung saja bisa membuat rusaknya suatu destinasi bagaimana bisa wisatawan merasa nyaman. Mulailah dari diri sendiri, ajaklah dan tegurlah orang sekitar jika membuang sampah di sembarang tempat.
ü  Untuk sarana dan prasarana. Seharusnya pemerintah masih harus menambah fasilitas – fasilitas yang lengkap dan baik bagi destinasi wisata di Indonesia. Namun, ketika pemerintah sudah memberikan sarana dan prasarana yang baik, wisatawan pun harus menjaga apa yang telah diberi oleh pemerintah.
ü  Sumber daya manusia. Pemerintah sudah seharusnya mempromosikan Sekolah Pariwisata di Indonesia, agar banyak anak – anak Indonesia yang menjadi pekerja pariwisata Indonesia yang berpendidikan tentunya yang diharapkan bahwa mereka akan lebih mengerti apa itu Pariwisata dan bagaimana mengelola nya dengan baik. Serta memberikan keterampilan di bidang pariwisata untuk para masyarakat lokal di daerah destinasi wisata agar masyarakat yang menganggur atau yang sudah dewasa juga dapat menikmati buah hasil dari daerah mereka yang dijadikan daya tarik destinasi wisata oleh Kementrian Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia.
ü  Komunikasi dan publisitas. Pemerintah harus meningkatkan komunikasi dengan pengurus destinasi setempat bagaimana keadaan disana, apa kekurangannya dan hal – hal lain yang berkaitan dengan pariwisata agar pariwisata Indonesia tetap diminati oleh wisatawan.
ü  Kebijakan & peraturan yang berlaku dalam lingkup negara dan daerah. Pemerintah harus memperketat UUD yang mengandung kepariwisataan. Terutama mempertegas sanksi bagi yang merusak pariwisata Indonesia, agar para pelaku yang merusak kapok.
ü  Teknologi informasi. Pemerintah harus lebih aktif terhadap pemanfaatan teknologi informasi yang ada pada zaman ini untuk mempromosikan wisata Indonesia bahwa destinasi wisata Indonesia juga layak untuk dikunjungi bagi masyarakat lokal maupun dunia internasional.
ü  Kesiapan masyarakat. Masyarakat lokal harus bisa memberikan kenyamanan bagi para woisatawan yang berkunjung ke tanah mereka. Pemerintah pun harus turut serta mengajarkan bagaimana menjadi seorang pekerja yang melayani wisatawan. Karena masyarakat lokal lah yang lebih mengerti tentang keadaan tanah mereka.
ü  Investasi yang belum banyak berkembang di daerah. Pemerintah harus bisa mengajak atau mempromosikan para investor untuk menginvestasikan uang mereka untu membangun sarana dan prasarana seperti restoran, hotel, jasa penyewaan transportasi dan hal – hal yang diperlukan wisatawan lainnya. Sarana dan prasarana nya pun harus sesuai dengan lingkungan disana, tetap menjaga tidak merusak alam yang ada. Ramah lingkungan.
ü  Produk pariwisata tidak dikemas secara baik sehingga tidak menarik para wisatawan. Pemerintah dan masyarakat lokal harus bisa memberikan strategi agar wisatawan mempunyai daya tarik tersendiri untuk mengunjungi wisata tersebut.
ü  Pariwisata merupakan industri yang memerlukan kepastian, sehingga para wisatawan harus memperoleh agenda yang pasti di setiap tempat pariwisata. Hal yang dipromosikan oleh pemerintah pada suatu destinasi wisata tentunya harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jangan membuat antusias wisatawan yang begitu besar untuk mengunjungi suatu destinasi menjadi kecewa dan tidak merasa puas akan destinasi serta pelayanan yang ada disana.
ü  Soal promosi yang selama ini produk pariwisata jarang dipromosikan, sehingga informasi tempat wisata yang bagus jarang sampai pada sasaran targetnya. Media social yang sedang marak di dunia ini, seharusnya bisa menjadi ajang untuk mempromosikan destinasi wisata di Indonesia. Seperti adanya Instagram, dimana sekarang sudah banyak masyarakat yang mempromosikan wisata Indonesia lewat foto – foto yang mereka ambil pada saat mereka mengunjungi destinasi wisata tersebut.

       Di Indonesia juga terkenal dengan keanekaragaman budaya dari sabang sampai merauke maka dari itu di Indonesia banyak wisata budaya mulai dari museum, gedung peninggalan bersejarah dan juga desa wisata atau kampung adat. Destinasi desa wisata atau kampung adat di Indonesia salah satu contohnya yang terkenal adalah suku baduy, kampung naga, cipta rasa dan wae rebo. Destinasi desa wisata atau kampung adat sangatlah menarik dan unik. Karena dengan mengunjungi destinasi wisata tersebut wisatawan tidak hanya liburan namun wisatawan juga akan belajar tentang bagaimana kehidupan masyarakat lokal sehari – hari. Jauh dari keramaian, hidup bersahabat dengan alam, jauh dari teknologi dan hidup bersosialisasi dengan segala peraturan dan adat istiadat yang desa adat tersebut yakini sejak zaman nenek moyang mereka tersebut. Pemerintah harus lebih bisa memberikan promosi yang lebih untuk destinasi wisata yang menarik dan unik ini. Dengan tetap memperhatikan adat istiadat dan peraturan masyarakat setempat, pemerintah pasti bisa membangun sarana dan prasarana yang lebih baik untuk para wisatawan yang berminat ke salah satu destinasi wisata desa wisata atau kampung adat yang ada di Indonesia.

     Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus menjadi penerus yang diinginkan oleh alam negeri ini. Menjadi generasi penggerak wisata Indonesia, generasi pelindung wisata Indonesia, serta generasi yang menjadikan wisata Indonesia sebagai pemasukan devisa utama Negara, karena alam tidak akan pernah habis untuk dikelola jika kita bisa menjaga dan mengajak masyarakat Indonesia untuk sama – sama berbuat baik terhadap alam Indonesia. Karena alam lah yang akan memberikan kita hidup selama – lamanya, tanpa alam kita bukan apa – apa. Pelihara lah alam dengan baik, berikan sanksi tegas untuk para pelaku kejahatan alam, berikan pendidikan kepada masyarakat lokal bagaimana mereka menjamu wisatawan karena semua itu untuk pemasukan daerah mereka masing – masing. Jadi daerah – daerah yang terpelosok di Indonesia yang justru banyak menyimpan hamparan keindahan alam yang tentunya bisa dijadikan sebagai wisata jika ditata dan dikelola dengan baik, harus memanfaatkan alamya untuk memperbaiki masyarakatnya, baik dari kemiskinan agar yang menganggur disana mendapatkan pekerjaan seperti menjadi guide local, pelayan di hotel, restaurant dan lain sebagainya.

       Demikianlah tulisan saya ini, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca serta menjadikan inspirasi dan masukan yang baik untuk para pembaca. Mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan apapun yang berkenaan dengan tulisan saya ini. Terima kasih atas sumber – sumber yang telah saya sebutkan dibawah, begitu juga dengan pihak – pihak yan telah membantu saya dalam menulis. Kesempurnaan hanya milik Tuhan. Akhir kata, berperilaku baiklah terhadap alam dan alam pun akan melakukan hal yang sama kepada kita. Jadikan pariwisata Indonesia terdengar keseluruh penjuru dunia, agar dunia tak memandang sebelah mata akan Indonesia.

Sumber

Rizqi Aulia Paramitha
Usaha Jasa Pariwisata A UNJ 2014
4423143954
auliarizqiP@yahoo.co.id






4 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. wah solusinya bagus yah.... semoga dapat terlaksana dengan baik :)

    ReplyDelete

  3. Informasi sudah lengkap, cuman penyajiannya yang perlu dirapikan. Dan penambahan foto atau gambar bisa lebih mempercantik artikel ini.

    ReplyDelete