Monday, January 4, 2016

Tugas 4 - Wisata Budaya di Jawa

Wisata Budaya dan Seni di Kota Semarang




Kota Semarang ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia sesudah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Sebagai salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa dan siang hari bisa mencapai 2,5 juta jiwa.

Dari beribu-ribu penduduk Semarang terdapat beraneka ragam budaya dan kekhasan masing-masing. Berkembang beberapa suku seperti Jawa, Tionghua, dan Arab, serta memiliki budaya yang menarik yang merupakan perpaduan budaya-budaya yang dahulunya merupakan cikal-bakal Semarang. Merujuk pada bangunan sejarah dan nama-nama tempat di kota Semarang, maka kebudayaan yang pada saat lalu berkembang sperti Islam, Tionghua, Eropa, dan Jawa (pribumi).

Tentu saja kota semarang ini memiliki banyak kegiatan pariwisata nya. Mulai dari wisata alam, wisata religi, wisata sejarah atau budaya, wisata keluarga, wisata kuliner, dan wisata belanja. Untuk mengetahui apa saja aneka ragam dari kebudayaan dan kekhasan dari masyarakat kota semarang mulai dari sejarah kota semarang, perkembangan islam di kota semarang melihat candi yang menjadi perbatasan antara kerajaan atau ingin berkunjung ke bangunan yang mempunyai banyak pintu yang sedang terkenal saat ini? Yuk Inilah beberapa tempat wisata budaya yang harus kalian kunjungi di semarang agar rasa penasaran kalian terobati:

1.      Candi Tugu
via http://www.jalansanasini.com/

Candi Tugu Semarang ini berada pada Jalan Mangkang KM 11, sekitar 2 km dari IAIN Walisongo, arah Semarang Jakarta berada di sisi kanan jalan, atau beberapa ratus meter saja dari RSUD Tugurejo. Di tempat ini konon adalah candi perbatasan antara kerajaan Majapahit dan Pajajaran. Lama tak terurusi, pada era penjajahan belanda, tahun 1938 (atas masukan Sejarawan J Knebel) diadakan pemugaran terhadap situs ini, lalu dibawah situs tersebut dan diletakan prasasti dengan tulisan belanda dan jawa dibawahnya. Dan tahun 80-an, candi ini kembali direnov oleh pemkot kota Semarang, dan ditujukan sebagai tempat wisata budaya.

2.      Museum Rekor Dunia Indonesia
Museum Rekor Dunia Indonesia didirikan atas prakarsa Jaya Suprana di kawasan industri Jamu JAGO Jalan Perintis Kemerdekaan Semarang pada 27 Januari 1990 dan diresmikan oleh Menko Polkam Soedomo dan Menko Kesra Soepardjo Roestam disaksikan oleh Ketua PMI Pusat Ibnu Soetowo dan Gubernur Jawa Tengah, HM Ismail. Museum Rekor Dunia Indonesia kemudian lebih popular dengan sebutan MURI yang diberikan oleh Soepardjo Roestam pada upacara peresmian MURI. 

via http://seputarsemarang.com/

Gedung MURI sendiri berada di kawasan industri Jamu Jago Semarang. Luas ruang sekitar 600 m2 terdiri dari ruang ekshibisi data dan foto MURI, balai pertemuan dan ruang eskhibisi Museum Jamu Jago yang menampilkan foto-foto dan benda-benda bersejarah perusahaan yang pada tahun 1918 di desa Wonogiri, Jawa Tengah oleh TK Suprana. MURI merupakan lembaga pertama di Indonesia yang khusus menghimpun data-data rekor superlatif di Indonesia. Pendirian dan pelaksanaan kegiatan MURI didukung sepenuhnya oleh kelompok- usaha Jamu JAGO. Rekor-rekor yang diciptakan masyarakat untuk MURI bukan hanya rekor-nasional namun juga rekor-dunia. Edisi perdana BUKU MURI atas prakarsa Wakil Ketua Umum MURI, Aylawati Sarwono akan diterbitkan PT Elex Komputindo, kelompok Gramediapada HUT 19 dan ulang tahun ke-60 Pak Jaya Suprana. Museum Rekor Dunia Indonesia terbuka untuk kunjungan umum tanpa dipungut biaya, setiap hari kerja Senin sampai Jumat mulai pukul 09.00 sampai dengan pukul 14.00. Untuk kunjungan siswa sekolah rombongan turis, lembaga dianjurkan membuat reservasi kunjungan selambat-lambatnya dua minggu di muka ke kantor MURI.

3.      Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah
Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah mencatat sejarah perkembangan agama Islam di Jawa Tengah. Museum ini berada di lantai 2 dan 3 dari Tower Asmaul Husna di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah yang berada di Jalan Gajah Semarang. Museum ini menampilkan beberapa koleksi yaitu: Artefak artefak seperti Iluminasi Al Qur’An, Wayang golek Menak, Wayang Sadat, Gayor Masjid Sunan Muria, Gamelan, Ornamen Dua Sisi, Ornamen Masjid Mantingan, Keramik, Koleksi peninggalan Islam Awal, Artefak Kapal dagang, Miniatur menara Kudus ada di Musuem Perkembangan Islam Jawa Tengah ini.
Jam layanan Museum Perkembangan Islam Masjid Agung Jawa Tengah Ini pada hari Selasa sampai minggu pukul 08.00 – 15.00. Hari Senin libur.

via https://coretanpetualang.wordpress.com

4.      Museum Jamu Nyonya Meneer

via http://www.indonesiakaya.com/

Lokasi Museum jamu ini di seberang kampus Universitas Sultan Agung UNISSULA Semarang. Museum Jamu Nyonya Meneer merupakan satu museum jamu yang pertama di Indonesia. Museum jamu ini didirikan pada 18 Januari 1984. Tujuan dari didirikannya museum jamu ini yaitu sebagai cagar budaya untuk melestarikan warisan budaya leluhur sehingga dapat menjadi media edukasi serta rekreasi untuk generasi muda. Museum Jamu Nyonya Meneer ini terbagi menjadi dua bagian, pertama bagian yang menyajikan produktivitas jamu, menyangkut produktivitas secara tradisional, termasuk beberapa patung yang menggambarkan produksi jamu dikala itu, serta bagian yang menyajikan barang koleksi pribadi Nyonya Meneer itu sendiri. Bangunan museum Nyonya Meneer ini menganut gaya rumah jawa. Aksen terasa sekali ketika kita berada di dalam museum. Sekilas, Anda akan membayangkan suasana pendopo seperti di keraton. Aksen kayu banyak ditemui di setiap sudut ruangan, begitupun dengan perabot seperti lemari, meja, dan lain sebagainya. Museum ini terbuka untuk umum, bisa datang langsung ke lokasi di atas, namun jika akan datang berkelompok dengan jumlah lebih dari 25 orang diharapkan menghubungi terlebih dahulu 1 minggu sebelumnya.

5.      Museum Mandala Bhakti

via http://seputarsemarang.com/

Bangunan ini pertama kali dirancang sebagai Raad van Justitie atau Pengadilan Tinggi bagi golongan rakyat Eropa di Semarang. Maka tidaklah heran apabila massanya sedemikian formal dan kaku. Perancangnya adalah arsitek I. Kuhr E. dari Firma Ooiman dan van Leeuwen. Bangunan ini terletak frontal dari arah jl. Pemuda tepat di depannya adalah lapangan Tugumuda (d.h Wilhelmina plein).Melihat dari tahun berkaryanya Ir. Kuhr E. di Indonesia, diperkirakan bahwa bangunan Raad van Justitie ini dibangun sekitar tahun 1930. Tahun 1950-an bangunan ini digunakan oleh Kodam IV Diponegoro sebagai Markas Besar Komando Wilayah Pertahanan II. Museum Mandala Bhakti Semarang ini merupakan museum perjuangan TNI. Museum Mandala Bhakti Semarang ini menyimpan beberapa koleksi tentang data, dokumentasi, persejnjataan TNI baik yang tradisional hingga senjata yang modern. Serta alat-alat yang digunakan untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Museum Mandala Bhakti Memiliki dua lantai dan orientasi bangunan ke arah Utara. Pondasi dari batu, srtuktur dari bata dan dinding dari bata berplester.Bentuk atap limasan dengan bahan penutup dari genteng. Terdapat serambi pada sepanjang sisi depan bangunan, baik pada lantai pertama maupun lantai kedua.Serambi lantai pertama dinaungi lantai balkom lantai kedua. Sedangkan serambi lantai kedua dengan atap yang menyatu dengan bangunan utama. Serambi ini sebagian dinding bagian atas. Entrance tampil menonjol dengan pelubangan yang berfungsi sebagai bovenlicht dan elemen estetis. Demikian juga dinding sebelahnya, dihiasi dengan lubang-lubang yang memberi kesan formal pada fasadenya.

6.      Lawang Sewu
Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan jaman belanda yang dibangun pada 1904. Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS). Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag. Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, atau di sudut jalan Pandanaran dan jalan Pemuda. Disebut Lawang Sewu (Seribu Pintu), ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu. Bangunan utama Lawang Sewu berupa tiga lantai bangunan yang memiliki dua sayap membentang ke bagian kanan dan kiri bagian. Jika pengunjung memasukkan bangunan utama, mereka akan menemukan tangga besar ke lantai dua. Di antara tangga ada kaca besar menunjukkan gambar dua wanita muda Belanda yang terbuat dari gelas. Semua struktur bangunan, pintu dan jendela mengadaptasi gaya arsitektur Belanda. Dengan segala keeksotisan dan keindahannya Lawang Sewu ini merupakan salah satu tempat yang indah untuk Pre Wedding.
Berapakan sebenarnya jumlah pintu dari Lawang Sewu? YAP Seperti Kepulauan Seribu yang jumlah pulau yang sebenarnya tak sampai 1.000, karena tercatat hanya 342 buah bulau saja. Sebutan “Sewu” [Jawa: Seribu], merupakan penggambaran sedemikian banyaknya jumlah pintunya. Menurut guide lawang sewu, jumlah lubang pintunya terhitung sebanyak 429 buah, dengan daun pintu lebih dari 1.200 (sebagian pintu dengan 2 daun pintu, dan sebagian dengan menggunakan 4 daun pintu, yang terdiri dari 2 daun pintu jenis ayun [dengan engsel], ditambah 2 daun pintu lagi jenis sliding door/pintu geser).

via http://www.jayanjayan.com/

7.      Museum Ranggawarsita
Museum yang terletak di jalan Abdurrahman Saleh ini merupakan museum terlengkap di Semarang yang memiliki koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan dan wawasan nusantara. Dengan nama yang diambil dari nama salah satu pujangga Indonesia, Ranggawarsita, yang terkenal dengan hasil karyanya dalam bidang filsafat dan kebudayaan, museum ini menempati luas tanah 1,8 hektare, museum ini dibuka setiap hari pukul 08.00 sampai 16.00 wib. Berjarak kurang lebih 3 Km dari tugumuda. 

via http://seputarsemarang.com/

Dan dapat dijangkau dengan transportasi umum maupun pribadi. Museum Ranggawarsita mempunyai koleksi yang berjumlah 59.802 buah yang terbagi dalam 10 jenis, yaitu geologi, biologi, arkeologi, historika, filologi, numismatic, heraldika, kramologika, teknologika, ethnografika dan seni rupa. Museum Jawa Tengah Ranggawarsita merupakan sebuah aset pelayanan publik di bidang pelestarian budaya, wahana pendidikan dan rekreasi. Pendirian museum pertama kali dirintis oleh proyek rehabilitasi dan permuseuman Jawa Tengah pada tahun 1975 dan secara resmi dibuka oleh Prof Dr Fuad Hasan pada tanggal Juli 1989.

DAFTAR PUSTAKA



M. Rizki Eka Putra
UJP A 2014
4423143962
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 
Instagram: jonskey86

9 comments: