Kota
Semarang ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia sekaligus kota metropolitan
terbesar kelima di Indonesia sesudah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Sebagai
salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah
penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa dan siang hari bisa mencapai 2,5 juta
jiwa.
Dari
beribu-ribu penduduk Semarang terdapat beraneka ragam budaya dan kekhasan
masing-masing. Berkembang beberapa suku seperti Jawa, Tionghua, dan Arab, serta
memiliki budaya yang menarik yang merupakan perpaduan budaya-budaya yang
dahulunya merupakan cikal-bakal Semarang. Merujuk pada bangunan sejarah dan
nama-nama tempat di kota Semarang, maka kebudayaan yang pada saat lalu
berkembang sperti Islam, Tionghua, Eropa, dan Jawa (pribumi).
Tentu
saja kota semarang ini memiliki banyak kegiatan pariwisata nya. Mulai dari
wisata alam, wisata religi, wisata sejarah atau budaya, wisata keluarga, wisata
kuliner, dan wisata belanja. Untuk mengetahui apa saja aneka ragam dari
kebudayaan dan kekhasan dari masyarakat kota semarang mulai dari sejarah kota
semarang, perkembangan islam di kota semarang melihat candi yang menjadi
perbatasan antara kerajaan atau ingin berkunjung ke bangunan yang mempunyai
banyak pintu yang sedang terkenal saat ini? Yuk Inilah beberapa tempat wisata
budaya yang harus kalian kunjungi di semarang agar rasa penasaran kalian
terobati:
1.
Candi
Tugu
via http://www.jalansanasini.com/ |
Candi Tugu Semarang ini berada pada Jalan Mangkang
KM 11, sekitar 2 km dari IAIN Walisongo, arah Semarang Jakarta berada di sisi
kanan jalan, atau beberapa ratus meter saja dari RSUD Tugurejo. Di tempat ini
konon adalah candi perbatasan antara kerajaan Majapahit dan Pajajaran. Lama tak
terurusi, pada era penjajahan belanda, tahun 1938 (atas masukan Sejarawan J
Knebel) diadakan pemugaran terhadap situs ini, lalu dibawah situs tersebut dan
diletakan prasasti dengan tulisan belanda dan jawa dibawahnya. Dan tahun 80-an,
candi ini kembali direnov oleh pemkot kota Semarang, dan ditujukan sebagai
tempat wisata budaya.
2.
Museum
Rekor Dunia Indonesia
Museum
Rekor Dunia Indonesia didirikan atas prakarsa Jaya Suprana di kawasan
industri Jamu JAGO Jalan Perintis Kemerdekaan Semarang pada 27 Januari 1990 dan
diresmikan oleh Menko Polkam Soedomo dan Menko Kesra Soepardjo Roestam
disaksikan oleh Ketua PMI Pusat Ibnu Soetowo dan Gubernur Jawa Tengah, HM
Ismail. Museum Rekor Dunia Indonesia kemudian lebih popular dengan sebutan MURI
yang diberikan oleh Soepardjo Roestam pada upacara peresmian MURI.
via http://seputarsemarang.com/ |
Gedung MURI sendiri berada di kawasan industri Jamu Jago Semarang. Luas ruang sekitar
600 m2 terdiri dari ruang ekshibisi data dan foto MURI, balai pertemuan dan
ruang eskhibisi Museum Jamu Jago yang menampilkan foto-foto dan benda-benda
bersejarah perusahaan yang pada tahun 1918 di desa Wonogiri, Jawa Tengah oleh
TK Suprana. MURI merupakan lembaga pertama di Indonesia yang khusus menghimpun
data-data rekor superlatif di Indonesia. Pendirian dan pelaksanaan kegiatan
MURI didukung sepenuhnya oleh kelompok- usaha Jamu JAGO.
Rekor-rekor yang diciptakan
masyarakat untuk MURI bukan hanya rekor-nasional namun juga rekor-dunia. Edisi
perdana BUKU MURI atas prakarsa Wakil Ketua Umum MURI, Aylawati Sarwono akan
diterbitkan PT Elex Komputindo, kelompok Gramediapada HUT 19 dan ulang tahun ke-60 Pak Jaya Suprana.
Museum Rekor Dunia Indonesia terbuka untuk kunjungan umum
tanpa dipungut biaya, setiap hari kerja Senin sampai Jumat mulai pukul 09.00
sampai dengan pukul 14.00. Untuk kunjungan siswa sekolah rombongan turis,
lembaga dianjurkan membuat reservasi kunjungan selambat-lambatnya dua minggu di
muka ke kantor MURI.
3.
Museum
Perkembangan Islam Jawa Tengah
Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah mencatat sejarah perkembangan
agama Islam di Jawa Tengah. Museum ini berada di lantai 2 dan 3 dari Tower
Asmaul Husna di kompleks Masjid
Agung Jawa Tengah yang berada di Jalan
Gajah Semarang. Museum ini menampilkan beberapa koleksi yaitu: Artefak artefak
seperti Iluminasi Al Qur’An, Wayang golek Menak, Wayang Sadat, Gayor Masjid
Sunan Muria, Gamelan, Ornamen Dua Sisi, Ornamen Masjid Mantingan, Keramik,
Koleksi peninggalan Islam Awal, Artefak Kapal dagang, Miniatur menara Kudus ada
di Musuem Perkembangan Islam Jawa Tengah ini.
Jam
layanan Museum Perkembangan Islam Masjid Agung
Jawa Tengah Ini pada hari Selasa sampai minggu pukul 08.00 –
15.00. Hari Senin libur.
via https://coretanpetualang.wordpress.com |
4.
Museum
Jamu Nyonya Meneer
via http://www.indonesiakaya.com/ |
Lokasi Museum jamu ini di seberang kampus
Universitas Sultan Agung UNISSULA Semarang. Museum Jamu Nyonya Meneer merupakan
satu museum jamu yang pertama di Indonesia. Museum jamu ini didirikan pada 18
Januari 1984. Tujuan dari didirikannya museum jamu ini yaitu sebagai cagar
budaya untuk melestarikan warisan budaya leluhur sehingga dapat menjadi media
edukasi serta rekreasi untuk generasi muda. Museum Jamu Nyonya Meneer ini
terbagi menjadi dua bagian, pertama bagian yang menyajikan produktivitas jamu,
menyangkut produktivitas secara tradisional, termasuk beberapa patung yang
menggambarkan produksi jamu dikala itu, serta bagian yang menyajikan barang
koleksi pribadi Nyonya Meneer itu sendiri. Bangunan museum Nyonya Meneer ini
menganut gaya rumah jawa. Aksen terasa sekali ketika kita berada di dalam
museum. Sekilas, Anda akan membayangkan suasana pendopo seperti di keraton.
Aksen kayu banyak ditemui di setiap sudut ruangan, begitupun dengan perabot
seperti lemari, meja, dan lain sebagainya. Museum ini terbuka untuk umum, bisa
datang langsung ke lokasi di atas, namun jika akan datang berkelompok dengan
jumlah lebih dari 25 orang diharapkan menghubungi terlebih dahulu 1 minggu
sebelumnya.
5.
Museum
Mandala Bhakti
via http://seputarsemarang.com/ |
Bangunan ini pertama kali dirancang sebagai Raad van
Justitie atau Pengadilan Tinggi bagi golongan rakyat Eropa di Semarang. Maka
tidaklah heran apabila massanya sedemikian formal dan kaku. Perancangnya adalah
arsitek I. Kuhr E. dari Firma Ooiman dan van Leeuwen. Bangunan ini terletak
frontal dari arah jl. Pemuda tepat di depannya adalah lapangan Tugumuda (d.h
Wilhelmina plein).Melihat dari tahun berkaryanya Ir. Kuhr E. di Indonesia,
diperkirakan bahwa bangunan Raad van Justitie ini dibangun sekitar tahun 1930.
Tahun 1950-an bangunan ini digunakan oleh Kodam IV Diponegoro sebagai Markas
Besar Komando Wilayah Pertahanan II. Museum Mandala Bhakti Semarang ini merupakan museum perjuangan TNI.
Museum Mandala Bhakti Semarang ini menyimpan beberapa koleksi tentang data,
dokumentasi, persejnjataan TNI baik yang tradisional hingga senjata yang
modern. Serta alat-alat yang digunakan untuk mempertahankan kemerdekaan
Republik Indonesia. Museum Mandala Bhakti Memiliki dua lantai dan orientasi
bangunan ke arah Utara. Pondasi dari batu, srtuktur dari bata dan dinding dari
bata berplester.Bentuk atap limasan dengan bahan penutup dari genteng. Terdapat
serambi pada sepanjang sisi depan bangunan, baik pada lantai pertama maupun
lantai kedua.Serambi lantai pertama dinaungi lantai balkom lantai kedua.
Sedangkan serambi lantai kedua dengan atap yang menyatu dengan bangunan utama.
Serambi ini sebagian dinding bagian atas. Entrance tampil menonjol dengan
pelubangan yang berfungsi sebagai bovenlicht dan elemen estetis. Demikian juga
dinding sebelahnya, dihiasi dengan lubang-lubang yang memberi kesan formal pada
fasadenya.
6.
Lawang
Sewu
Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno
peninggalan jaman belanda yang dibangun pada 1904. Semula gedung ini untuk
kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch
Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS). Gedung tiga lantai bergaya art deco
(1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ
Queendag. Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, atau di sudut
jalan Pandanaran dan jalan Pemuda. Disebut Lawang Sewu (Seribu Pintu), ini
dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya,
pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela tinggi
dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu. Bangunan
utama Lawang Sewu berupa tiga lantai bangunan yang memiliki dua sayap
membentang ke bagian kanan dan kiri bagian. Jika pengunjung memasukkan bangunan
utama, mereka akan menemukan tangga besar ke lantai dua. Di antara tangga ada
kaca besar menunjukkan gambar dua wanita muda Belanda yang terbuat dari gelas.
Semua struktur bangunan, pintu dan jendela mengadaptasi gaya arsitektur
Belanda. Dengan segala keeksotisan dan keindahannya Lawang Sewu ini merupakan
salah satu tempat yang indah untuk Pre Wedding.
Berapakan sebenarnya jumlah pintu dari Lawang Sewu?
YAP Seperti Kepulauan Seribu yang jumlah pulau yang sebenarnya tak sampai
1.000, karena tercatat hanya 342 buah bulau saja. Sebutan “Sewu” [Jawa:
Seribu], merupakan penggambaran sedemikian banyaknya jumlah pintunya. Menurut
guide lawang sewu, jumlah lubang pintunya terhitung sebanyak 429 buah, dengan
daun pintu lebih dari 1.200 (sebagian pintu dengan 2 daun pintu, dan sebagian
dengan menggunakan 4 daun pintu, yang terdiri dari 2 daun pintu jenis ayun
[dengan engsel], ditambah 2 daun pintu lagi jenis sliding door/pintu geser).
via http://www.jayanjayan.com/ |
7.
Museum
Ranggawarsita
Museum yang terletak di jalan Abdurrahman Saleh ini
merupakan museum terlengkap di Semarang yang memiliki koleksi sejarah, alam,
arkeologi, kebudayaan, era pembangunan dan wawasan nusantara. Dengan nama yang
diambil dari nama salah satu pujangga Indonesia, Ranggawarsita, yang terkenal
dengan hasil karyanya dalam bidang filsafat dan kebudayaan, museum ini
menempati luas tanah 1,8 hektare, museum ini dibuka setiap hari pukul 08.00
sampai 16.00 wib. Berjarak kurang lebih 3 Km dari tugumuda.
via http://seputarsemarang.com/ |
Dan dapat dijangkau
dengan transportasi umum maupun pribadi. Museum Ranggawarsita mempunyai koleksi
yang berjumlah 59.802 buah yang terbagi dalam 10 jenis, yaitu geologi, biologi,
arkeologi, historika, filologi, numismatic, heraldika, kramologika,
teknologika, ethnografika dan seni rupa. Museum Jawa Tengah Ranggawarsita
merupakan sebuah aset pelayanan publik di bidang pelestarian budaya, wahana
pendidikan dan rekreasi. Pendirian museum pertama kali dirintis oleh proyek
rehabilitasi dan permuseuman Jawa Tengah pada tahun 1975 dan secara resmi
dibuka oleh Prof Dr Fuad Hasan pada tanggal Juli 1989.
DAFTAR PUSTAKA
M. Rizki Eka Putra
UJP A 2014
4423143962
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
4423143962
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Instagram: jonskey86
Wah berguna sekali mas rizki, saya salut!
ReplyDeleteNice info gan!
ReplyDeleteNice info gan!
ReplyDeleteterimakasih mas, info nya membantu
ReplyDeleteterimakasih mas, info nya membantu
ReplyDeleteThanks infonya bro!
ReplyDeleteTerima kasih nice info mas berguna sekali
ReplyDeleteUwowww infonya sangat membantu. Thanks ya!
ReplyDeletemakasih info nya saya jadi tidak ingin ke semarang
ReplyDelete