Sunday, January 10, 2016

T2_Syifa Fauziyyah_Solusi UNJ untuk Pariwisata Indonesia

Alternatif Pengembangan Pemanduan Wisata Bahari Indonesia


Haloo, perkenalkan saya Syifa Fauziyyah mahasiswi Usaha Jasa Pariwisata 2014 Universitas Negeri Jakarta. Tugas ke dua saya yaitu memberikan paparan yang berisi tentang solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah Pariwisata di Indonesia. Masalah ini didapat dari pengalaman saya dan dari rekomendasi jurnal-jurnal yang pernah saya baca. Dan tulisan yang saya buat yaitu mengenai Alternatif Pengembangan Pemanduan Wisata Bahari di Indonesia.

Indonesia sebagai negera kepulauan memiliki beberapa julukan yang mungkin pernah kita dengar. Indonesia terkenal sebagai negara maritim terbesar di dunia karena Luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2, atau mendekati 70% dari luas keseluruhan negara Indonesia. Indonesia juga terkenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki lebih kurang 17.508 pulau, yang sekitar 6.000 di antaranya berpenghuni.

Besarnya luas wilayah lautan, membuat Indonesia sangat kaya dengan sumber daya alam yang memiliki potensi di bidang pertambangan, perikanan, dan pariwisata. Potensi Pariwisata di Indonesia sedang berkembang pesat. Beberapa faktor seperti tingkat keanekaragaman hayati berupa flora dan fauna; letak geografis, topografi serta iklim menjadi beberapa alasan banyaknya wisatawan yang ingin datang untuk melihat keindahan laut dan kepulauan Indonesia.


Terumbu Karang Indonesia















Berikut ini beberapa pulau terkenal dan menjadi favorit para wisatawan lokal maupun mancanegara di Indonesia. Kepulauan Raja Ampat yang berlokasi di barat bagian Kepala Burung(Vogelkoop) Pulau Papua sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata bahari. Raja Ampat memiliki gugusan pulau-pulau karang kecil yang menjadi salah satu tempat favorit para penyelam untuk melihat keindahan laut timur Indonesia. Kurang lebih sekitar 1000 jenis ikan,  600 jenis hewan lunak (jenis moluska) dan 75% spesies karang dunia berada di perairan Raja Ampat. Perairan Kepulauan Raja Ampat merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Raja Ampat juga pernah meraih peringkat pertama World’s Best Snorkeling Destination.

 
Pulau Wayag Raja Ampat














Selain Raja Ampat Bali menjadi destinasi wisata favorit lainnya bagi wisatawan. Bali adalah primadona pariwisata Indonesia yang sudah terkenal di seluruh dunia. Selain terkenal dengan kesenian dan budayanya yang unik dan menarik, Bali juga terkenal dengan keindahan alamnya, terutama pantainya. Bali sebagai tempat tujuan wisata yang lengkap dan terpadu memiliki banyak sekali tempat wisata bahari yang menarik diantaranya yaitu Pantai Kuta, Pura Tanah Lot, Pantai Padang – Padang, Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya dan masih banyak yang lainnya. Pulau Bali mendapatkan predikat pulau wisata terbaik kedua di dunia pada 2015. Pada tingkat Asia, Pulau Bali mendapat peringkat pertama, mengungguli Maldives dan Phuket, Thailand.

Pesona Pulau Bali 




Surga Bahari Indonesia tidak hanya berada di Bali maupun Raja Ampat, banyak pulau-pulau lain di Indonesia yang juga kemiliki keanekaragaman hayati cukup tinggi dengan pemandangan yang indah. Di Sulawesi misalnya terdapat sebuah kabupaten menawarkan keindahan dunia bawah laut yang tidak kalah menarik. Kabupaten Wakatobi yang namanya diambil dari akronim empat pulau disana yaitu Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, serta Binongko ini sering dijuluki sebagai jantung segitiga karang dunia karena keindahan dunia bawah lautnya. Semua destinasi wisata tersebut belum termasuk destinasi wisata lain yang saat ini mulai banyak dikunjungi wisatawan karena karakteristiknya yang berbeda satu dengan yang lainnya seperti Taman Nasional Bunaken di Manado, Taman Nasional Komodo, Sabang, Belitung, Banda Neira, Nias, Kepulauan Mentawai dan masih banyak lagi surga wisata bahari Indonesia.

Keindahan bawah laut wakatobi















Masalah
Laut dan pantai menjadi objek wisata yang perkembangannya paling pesat beberapa tahun terakhir di industri pariwisata dunia termasuk juga di Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan panorama dan keanekaragaman hayati yang tinggi membuat potensi wisata bahari menjadi pilihan utama para wisatawan. Sifat lingkungan pesisir yang dinamis menjadikan popularitas wisata bahari kita kian menjanjikan. Beragam aktivitas wisata bahari bisa dilakukan, mulai dari wisata memancing, berenang, diving, snorkeling, surfing, berperahu, atau sekadar bermain pasir pantai, berenang di tepi pantai serta menikmati pemandangan matahari terbit dan terbenam di pinggir pantai juga bisa dilakukan di kawasan perairan Indonesia.

salah satu kegiatan wisata bahari yaitu banana boat














Wisata bahari membantu membangkitkan ekonomi kreatif di Indonesia. Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia tidak bisa dihindari lagi. Wisatawan tidak hanya datang secara individu atau kelompok kecil, tapi juga ada yang datang secara massal. Tingginya permintaan (demand) wisata bahari memberikan banyak pengaruh positif dan negari untuk manusia dan lingkungan. Meningkatnya wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia memberikan pengaruh positif di bidang ekonomi terbukti dengan banyaknya industri kreatif yang muncul secara otomatis memberikan kontribusi terhadap pendapatan ekonomi masyarakat setempat sebagai bagian dari pelaku pariwisata. Dengan bangkitnya industri kreatif di Indonesia, meningkatnya pendapatan negara maka meningkat pula devisa negara. Bentuk industri kreatif ini beraneka ragam, mulai dari travel agent, pramuwisata, akomodasi, transportasi, penginapan, industri makanan, sovenir, hingga penyewaan perlengkapan snorkeling dan diving.

Kegiatan wisata selain memberikan pengaruh positif, juga memberikan pengaruh negatif khususnya terhadap kondisi perairan di Indonesia. Semakin memburuknya kondisi perairan di Indonesia seperti mati dan rusaknya ekosistem terumbu karang yang sebagian besar terjadi karena penangkapan ikan yang merusak seperti pemboman, penggunaan pukat dan lain sebagainya. Namun secara tidak langsung kerusakan juga datang dari perkembangan aktivitas wisata bahari. Salah satu contoh kegiatan ekowisata bahari yang dapat merusak ekosistem terumbu karang ialah membuang jangkar kapal kearah terumbu karang. Aktivitas wisata bahari lainnya yang memberikan pengaruh terhadap kerusakan ekosistem terumbu karang yaitu dari aktivitas olahraga air seperti snorkeling.

Rusaknya Ekosistem Terumbu Karang














Aktivitas snorkeling merupakan aktivitas olahraga air favorit para wisatawan yang datang berkunjung ke Indonesia, dimana kegiatan snorkeling ini bertujuan untuk menikmati keindahan ekosistem terumbu karang dari permukaan. Kegiatan Snorkeling juga mempunyai nilai edukasi bagi wisatawan untuk mengetahui tentang terumbu karang. Dan diharapkan dengan wisatawan mengetahui tentang keindahan ekosistem terumbu karang mereka akan lebih peduli untuk menjaga dan melestarikannya. 

Perlu diperhatikan saat melakukan kegiatan snorkeling, jangan sampai justru menganggu atau merusak ekosistem terumbu karang. Praktik snorkling yang tidak benar dapat merusak ekosistem terumbu karang. Kayuhan fins yang tidak benar dapat menyebabkan fins mematahkan terumbu karang. Wisatawan yang memegang, bahkan mengambil biota laut yang terlihat unik dan menarik secara sembarangan juga menyebabkan biota laut stres bahkan mati. Perilaku wisatawan lain yang memberikan dampak negatif terhadap kerusakan ekosistem terumbu karang karena tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya yaitu perilaku membuang sampah secara sembarangan ke laut.

Kegiatan snorkeling yang dapat merusak ekosistem terumbu karang














Selain perilaku wisatawan, seorang pemandu wisata secara tidak langsung juga ikut memberikan pengaruh terhadap kerusakan terumbu karang, jika seorang pemandu wisata tidak memiliki pengetahuan mengenai snorkeling ramah lingkungan. Pemandu wisata tidak memberitahukan bagaimana cara penggunaan alat dan snorkeling yang benar, membiarkan wisatawan snorkeling tanpa pengawasan dan pemandu wisata yang membawa wisatawan melebihi kapasitas standar yang telah ditentukan.

Dari beberapa perjalanan wisata bahari, faktor diatas merupakan faktor kerusakan yang sering terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari aktivitas wisata bahari. Pemandu wisata atau penyedia jasa layanan wisata membawa wisatawan sebanyak-banyaknya namun tidak diimbangi dengan jumlah dan keahlian pemandu wisata. Pernah terjadi, jumlah wisatawan yang melakukan aktivitas olahraga air sangat banyak, namun tidak terlihat pemandu wisata yang memandu, mengawasi dan menemani para wisatawan dalam melakukan aktivitas olahraga air ini. Apabila perilaku para pelaku wisata yang tidak bijak tersebut masih dilakukan, baik secara sadar maupun tidak sadar, maka praktik ekowisata khususnya wisata bahari  hanya akan merusak lingkungan.

Indonesia pada saat ini masih kekurangan pemandu wisata / guide dalam wisata bahari dan menyelam. Setiap pekerjaan dan profesi memiliki SOP yang penting untuk diperhatikan. Sayangnya masyarakat Indonesia masih kurang peka dan peduli dalam menjalani SOP yang telah di tentukan. Harusnya pada sebelum, sesaat dan sesudah melakukan aktivitas wisata bahari ini ada beberapa hal yang perlu disampaikan kepada wisatawan. Seperti bagaimana cara menggunakan perlengkapan snorkeling dan diving dengan baik, apa saja biota-biota berbahaya dilautan serta bagaimana menjadi wisatawan yang ramah lingkungan. Pada kenyataannya hari ini, informasi tersebut terkadang lupa disampaikan oleh pemandu wisata. Kurangnya pengetahuan wisatawan dan pemandu wisata saat snorkeling berlangsung menyebabkan banyaknya wisatawan yang menginjak terumbu karang, karena mengira jika terumbu karang itu adalah batu. Wisatawan yang tidak dibekali pengetahuan mengenai biota berbahaya akan memegang atau mengambil biota menarik yang ada di laut padahal mungkin saja biota itu berbahaya.

Solusi
Dari permasalahan yang tersebutkan diatas, banyak solusi yang dapat dilakukan agar praktik ekowisata bahari menjadi ramah  lingkungan. Solusi alternatif pengembangan pemanduan wisata bahari di Indonesia untuk pemandu wisata diantaranya yaitu pemandu wisata dapat diberikan penyuluhan tentang pentingnya keberadaan ekosistem terumbu karang, sehingga dapat melakukan praktik kegiatan ekowisata yang bertanggung jawab. Seorang pemandu harus bisa berinterpretasi dengan baik, misalnya memberikan interprestasi mengenai peran terumbu karang, manfaat serta ancaman terhadap terumbu karang, pengunjung atau wisatawan akan memahami mengapa terumbu karang harus dilestarikan dan  lebih peduli. Selain itu, para wisatawan juga diberikan aturan tentang perilaku ekowisata agar tidak merusak lingkungan, misalnya tentang tata cara snorkling yang benar. Pemandu wisata juga dapat melakukan inovasi dengan membuat produk ekowisata yang membuat wisatawan bisa ikut dalam upaya perbaikan lingkungan atau konservasi, terutama yang berhubungan dengan ekowisata bahari seperti ekosistem terumbu karang.

Briefing penggunaan alat dan cara snorkeling 















Berikut beberapa panduan menjadi wisatawan ramah lingkungan yang bisa pemandu sampaikan kepada wisatawan yaitu:
  • Berlatih snorkeling di kawasan yang jauh dengan terumbu karang.
  • Pastikan perlengkapan snorkeling mulai dari masker, snorkel, fins dan pelampung dalam kondisi baik dan pas dipakai, karena jika kondisi kurang baik atau tidak pas akan sulit mengatur kembali di dalam air.
  • Jika belum yakin dengan kemampuan diri sendiri, gunakanlah pelampung ketika snorkeling.
  • Berhati-hati memilih tempat masuk dan keluar dari air agar tidak merusak karang.
  • Hindari sampah dan bahan beracun masuk ke laut serta pastikan disimpan dan dibuang secara bertanggung jawab
  • Jaga jarak aman diri kita dan hindari kontak dengan terumbu karang maupun biota laut lainnya.
  • Jangan menyentuh, berdiri, atau beristirahat di atas karang atau hewan laut lainnya walaupun telah menggunakan sarung tangan dan sepatu selam. Banyak hewan yang rentan, anda dapat melukainya atau anda menjadi terluka.
  • Jika menggunakan sepatu katak, perhatikan dimana anda mengibaskannya, dan jangan mengaduk sedimen atau merusak karang.
  • Jangan mengambil biota laut apapun baik makhluk hidup ataupun mati. 
  • Jangan mengejar, mengganggu, menaiki, memakan, atau memegang biota yang ada laut.

Kemudian untuk snorkeling beberapa hal ini perlu disampaikan oleh pemandu kepada wisatawan supaya nyaman dalam melakukan kegiatan snorkeling:
  1. Lakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan snorkeling.
  2. Beritahukan apa yang tidak boleh dilakukan wisatawan saat kegiatan snorkeling berlangsung seperti berdiri di atas terumbu karang, mengambil biota laut, memegang karang dan biota laut, mengejar biota laut dan lain sebagainya.
  3. Beritahukan beberapa biota berbahaya dan bagaimana cara mengindarinya jika wisatawan melihat biota itu ketika sedang melakukan kegiatan snorkeling. Biota berbahaya tersebut antara lain : Bulu Babi, Ikan Pari, Karang Api, Ular Laut, Moray, Ikan Baracuda dan lain sebagainya.
  4. Pilih alat yang nyaman. Sebelum melakukan kegiatan snorkeling pilihlah alat yang nyaman, kondisi baik dan pas untuk kita. Setelah wisatawan mendapatkan satu set perlengkapan snorkeling, pemandu wisata memberitahukan bagaimana penggunaan alat-alat snorkeling tersebut:
Masker, snorkel dan fins 
o Masker dan snorkel : pasang snorkel di sebelah kiri masker. Kemudian gunakan masker hingga menutupi bagian mata dan hidung. Letakkan stap di atas telinga, pastikan strap tidak terlilit dan tarik atau kendorkan jika stap terlalu kencang atau sebaliknya. Setelah masker dan snorkel terpasang jangan bernafas lewat hidung tapi bernafaslah lewat mulut, jika bernafas lewat hidung akan membuat masker menjadi berembun dan akan mengganggu pandangan kita saat snorkeling. Pastikan juga tidak ada rambut atau apapun di bagian depan dan samping yang masuk ke dalam masker karena akan membuat air masuk ke dalam masker. Jangan letakkan masker diatas kepala jika tidak dipergunakan kalungkan masker di leher untuk menghindari masker hilang.

o   Fins : pilihlah fins yang sesuai ukuran kaki untuk menghindari fins hilang karena kelonggaran atau kaki sakit karena fins terlalu sempit. Saat menggunakan fins di darat sebelum turun ke air, berjalanlah mundur atau menyamping karena bagian depan fins yang panjang jika berjalan maju bisa menyebabkan fins patah. Setelah snorkeling dan akan naik ke kapal lepaskan fins terlebih dahulu untuk memudahkan naik.
Pelampung/Life Jacket standar


   o   Pelampung : gunakan pelampung yang pas dengan tubuh kita, pasang strap-strap yang ada di pelampung. Tarik strap jika pelampung masih kebesaran. Untuk para pemula jangan panik dan takut tenggelam ketika sudah  menggunakan pelampung, karena sudah pasti kita akan mengapung.

-     









     Jika semua wisatawan sudah mengerti penggunaan alat-alat snorkeling tersebut, barulah pemandu wisata mengajak turun ke air. Perhatikan jumlah wisatawan, jangan sampai jumlah wisatawan melebihi kapasitas dan standarisasi kemampuan pengawasan pemandu wisata.  Sesekali beritahukan biota apa saja yang wisatawan liat atau sekedar mengabadikan foto para wisatawan. 

Kegiatan Snorkeling















Nah diatas merupakan sedikit solusi alternatif pengembangan pemanduan wisata bahari di Indonesia. Pemandu wisata merupakan contoh para wisatawan ketika mereka melakukan kegiatan wisata. Pemandu wisata hendaknya bisa menginterprestasikan kegiatan wisata yang tidak hanya untuk bersenang-senang tapi juga menambah pengetahuan sekaligus membangun kesadaran para wisatawan untuk manjadi wisatawan yang bertanggung jawab sehingga kerusakan ekosistem terumbu karang akibat dari aktivitas wisata dapat diminimalisir. Selain itu dengan memberikan informasi apa saja yang harus dilakukan wisatawan ketika snorkeling mengurangi angka kecelakaan yang terjadi ketika snorkeling. Demikian tugas ke-2 saya mengenai solusi alternatif pengembangan pemanduan wisata bahari di Indonesia. Semoga tulisan ini bermanfaat, Terima Kasih.

Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Raja_Ampat
- www.terangi.or.id

Sumber Gamba
  • Slide Share Yayasan Terangi
  • new.shavie3.blogdetik.com
  • https://balitourservicess.files.wordpress.com/2012/08/obyek-wisata-bedugul-bali.jpg
  • http://raly.blog.com/files/2011/04/life-jacket-atuna-278x300.jpg
  • http://www.jupiteroutdoorcenter.co
  • http://mongabaydotorg.wpengine.com/wp-content/uploads/2013/07/Seremonde sulsel1.jpg
  • http://3.bp.blogspot.com
  • http://www.rentalmobilbali.net
  • http://blog.wakatobi.com



18 comments:

  1. Aduuh jadi kepengen wisata bahari :)

    ReplyDelete
  2. Bagus banget infonya.. Bikin lebih tau gitu

    ReplyDelete
  3. Kak, saran dong. Kalau kita ingin diving ketika pagi hari (masih surut), kan jalan dr tepi menuju tempat yg lebih dlm itu ngelewatin karang atau lamun. Caranya biar kita sbg wisatawan tdk menginjak mereka gmn yah? Mengingat kalau berenang pun msh terlalu pendek airnya. Makasih, kak.

    ReplyDelete
  4. Ulasannya menarik, terutama berkaitan dengan masalah snorkeling. Sekedar usul mungkin bagusnya ditambahkan gambar atau ilustrasi seperti apa snorkeling yang ramahlingkungan, sehingga pembaca bisa lebih mudah memahaminya.

    ReplyDelete
  5. Mantap infonya. Ayo jadi wisatawan yang ramah lingkungan

    ReplyDelete
  6. waah infonya sangat berguna.. jadi nambah lagi ilmunya☺

    ReplyDelete
  7. Info nya sangat membantu wisatawan khususnya saya tentang bagaimana cara berwisata ramah lingkungan dan tetap menjaga lingkungan.

    ReplyDelete
  8. Menarik. How to make sustainable Eco-Tourism. Banyak yang tidak sadar bahwa dibalik aktivitas wisata yg kita lakukan, sebenar alam butuh waktu recovery untuk kembali seperti sedia kala, namun terkadang kita lupa untuk menginvestasikan pd sektor tersebut, yaitu investasi untuk konservasi dari kegiatan wisata yg dilakukan.

    Visit my blog: www.bamsutris.com ya. :)

    ReplyDelete
  9. Makin asyik liburan sambil ngejaga lingkungan nih dari hal kecil

    ReplyDelete
  10. terimakasih infonya, sangat bermanfaat untuk para pecinta wisata bahari ^_^

    ReplyDelete
  11. Keren infonya, cukup informatif, semoga para wisatawan bs lebih meghargai lingkungan dengan pariwisata yang ramag lingkungan alias tidak merusak sewaktu berkunjung :)

    ReplyDelete
  12. Keren infonya, cukup informatif, semoga para wisatawan bs lebih meghargai lingkungan dengan pariwisata yang ramag lingkungan alias tidak merusak sewaktu berkunjung :)

    ReplyDelete
  13. Mantaaaaps infonya, semoga kedepan pariwisata indonesia menjadi lebih baik dengan pengetahuan seperti ini, baik di ekosistem Hulu, maupun ekosistem Tengah atau perkotaan..Sundul Gal!! :))

    ReplyDelete
  14. bermanfaat banget nih infonya

    ReplyDelete
  15. Sangat bermanfaat infonya untuk para wisatawan yang hendak liburan. Sukses syif 😘

    ReplyDelete
  16. Informasi yang sangat berguna, semoga pariwisata Indonesia menjadi lebih baik lagi

    ReplyDelete
  17. Informasinya menarik dan sangat menambah wawasan, terutama berkaitan dengan masalah wisata yang memperhatikan lingkungan. Kedepan gak cuma wisata bahari tp semua bidang pariwisata juga harus mengutamakan Eco-Tourism. Karena kita terkadang lupa akan menjaga lingkungan kalo lagi asyik berwisata. Salam lestari

    ReplyDelete
  18. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete