Monday, January 4, 2016

Tugas-5 Observasi Baduy



Keunikan Rumah Baduy Luar


“Mau kemana sihh?bawa tas gede bangett, isi apaan tuhh?? tanya tetangga sebelah “hehe, mau ke baduy nihh tantee, ikut yukk!” jawab gue dengan senyum-senyum, “mau ngapain kesanaa?, jangan lupa oleh-olehnya yaa” ujar si tante sembari nongol dari pager rumahnya “duhh kepo deh tantee, okehh tante kalo gak lupa yahh” jawab ku..
Akhirnya dengan berbekal beberapa lembar uang  dan doa restu dari ibu dan ayah. Saya pun pergi menuju stasiun tanah abang tempat meeting point dengan teman-teman angkatan 2014 Usaha Jasa Pariwisata UNJ.
Hari itu tanggal 22 sampai 23 Desember 2015 kemarin, sayabersamateman-temansatuangkatan usaha jasa pariwisata 2014 UNJ,pergi ke Suku Baduy yang terletak di kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, propinsi Banten. merupakan kawasan dilembah pegunungan kendeng. Suatu kawasan berbukit dan berlembah dengan luas wilayah 5.102 Ha. Ketinggian wilayah adalah 500-1.200 meter diatas permukaan air laut. Suhu udara diwilayah ini berkisar antara 20-22 derajat celcius. Terdapat beberapa sungai yang membelah bukit, hutan dan melintasi daerah pemukiman penduduk.
Ditemani  dengan dosen Mata Kuliah Pemanduan Wisata Budaya yaitu pak shobirien, pakFuad, serta Pak Dede.Kami melakukan praktek pemanduan, sebelumnya kami melakukan observasi tentang suku Baduy.Sebelum masuk ke Baduy Luar kami diberi kesempatan untuk bertemu dengan puun (ketua adat) kami berdiskusi dan melakukan Tanya jawab tentang Baduy dengan puun.

Setelah selesai melakukan tanya jawab kami langsung menuju Kampung Marengo yang wilayahnya disebut Baduy Luar, disanalah kita akan menginap.

Foto diatas adalah rumah penduduk yang saya tempati bersama beberapa teman-teman perempuan saya. Tepatnya di kampung Marengo Baduy Luar

Nama rumah adat mereka adalah “Sulah Nyanda” yang dibangun secara gotong royong.



Rumah Baduy Luar terdiri dari bagian-bagian:
1.      Sososro : Teras Rumah
Digunakan sebagai tempat duduk bersantai, menerima tamu yang bertandang tidak lama. Teras dihubungkan dengan pintu ke ruang tengah, yang merupakan pintu ke masuk utama kedalam bangunan. Pintu utama ini menghadap arah Utara atau Selatan.
2.      Tepas:ruang tamu
3.      Kamar Tidur
4.      Jolongan Dapur
Disini sealain terdapat alat-alat dapur seperti: tungku... juga untuk menyimpan berbagai perlengkapan seperti pertanian.
Suku baduy tidak memiliki perabot seperti meja, kursi,tempat tidur atau almari didalam rumahnya. Rumahnya merupakan rumah panggung

Memiliki tiga pintu untuk keluar masuk, yakni pintu masuk utama di depan (antara sosoro antara sosoro dan tepas disebut pintu/lawang sosoro), pintu samping (disebut lawang tepas) dan pintu belakang didapur (disebut lawang golodog)
Motif bilik sudah bebas tidak hanya bambu polos tapi bisa juga berupa kombinasi warna hitam dan putih sehingga terlihat lebih menarik.Atap rumah (hateup) menggunakan daun kirai dan bisa juga dilapisi dengan sabut supaya lebih awat. Rata-rata hateup bertahan selama 4 tahun.Untuk ukuran rumah tidak ada ukuran bakunya sesuai dengan ketersediaan lahan dan bahan-bahan yang akan digunakan untuk membangun rumah.Rumah baduy luar sudah menggunakan paku. Pintu rumah baduy luar sudah seperti pintu rumah modern.Jika ketika membangun rumah kondisi tanah tidak rata-rata maka tanah akan diratakan sehingga memiliki tinggi yang sama.

STRUKTUR DAN BAHAN BANGUNAN
Ø  Bangunan dibuat dengan struktur rangka terdiri dari tiang dan balok dengan bahan kayudaripohonmahoni, akor (kecapi), jengjeng dan bambu.
Ø  Lembaran lantai yang dibuat dari bambu belah didukung dengan balok kayu dan bambu.
Ø  Struktur dinding merupakan tiang-tiang kayu. Lembaran dinding dari bilik bambu dijepit dengan bambu.
Ø  Penutup atap yang dibuat dari daun atau ijuk dibentuk lembaran dengan ukuran kurang lebih 60x180 cm
Ø  Sistem sambungan umumnya menggunakan tali temali dan paku.
Ø  Secara kesuluruhan bahan bangunan yang digunakan untuk membuat rumah menggunakan bahan alam berasal dari lingkungan sekitar, seperti:kayu bambu, daun,ijuk dan batu
MASA BANGUNAN
Ø  Letak kampung ditepi sungai
Ø  Masa bangunan disusun dari beberapa deret, memanjang mengikuti kontur tanah.
Ø  Deret satu dengan lainnya berbeda ketinggiannya, karena kontur tanah
Ø  Setiap dua rumah saling berhadapan terasnya
Ø  Rumah menghadap arah utara-selatan (pintu utamanya)
Ø  Lumpung padi (leuit) terdapat dua kelompok, satu kelompok disebelah timur, dan yang lain diseberang sungai atau arah Utara
Ø  Tempat menumbuk padi (palung) diletakkan di bagian utara atau ditepi sungai.
Lingkungan permukiman baduy terdiri dari kelompok-kelompok yang kemudian disebut kampung, keseluruhan berjumlah kurang lebih 60 kampung. Setiap kampung terdiri kurang lebih 40 rumah. Jarak antar kampung cukup jauh dan dipisahkan oleh bukit, hutan dan lahan pertanian. Lokasi permukiman umumnya di tepi sungai. Setiap lingkungan pemukiman terdiri dari rumah-rumah tempat tinggal warga, rumah kepala adat (disebut:puun), lumpung padi dan palung tempat menumbuk padi secara bersama-sama.
Wilayah yang dihuni suku baduy dapat dikatakan sebagai daerah terisolasi, hal ini disebabkan lingkungannya yang tidak dapat dilalui kendaraan bermotor. Jalan-jalan yang ada merupakan jalan setapak dari tanah dan bebatuan alami. Lingkungan alamnya terlihat masih alami, dipenuhi pohon-pohon yang berbentuk hutan maupun areal pertanian yang padinya ditanam tanpa dibajak seperti kita umumnya tetapi langsung ditanam tanpa mengubah struktur tanahnya, dan padi ini disebut padi huma. Untuk mencapai desa satu dengan desa lainnya harus berjalan kaki melalui jalan setapak. Batas pemisah antara satu desa dengan desa lainnya berupa hutan atau lahan pertanian.
DAFTAR PUSTAKA


Izdni Mariah Sabilla
Email:mariahizdni@gmail.com
Usaha Jasa Pariwisata UNJ
NIM: 44231343972
 



2 comments: