Monday, January 4, 2016

Tugas 5_Indri Elustiyasari_Observasi Baduy

Tema: Observasi Baduy

"Pengalaman Tinggal di Kampung Marengok"


Usaha Jasa Pariwisata 2014
Universitas Negeri Jakarta

Duh kalian jangan bosen yaaa sama tulisan saya, beneran ini postingan yang terakhir HAHAHA... Takutnya pada lupa perkenalan lagi deh Ich heisse Indri Elustiyasari Nama panggilan? Boleh panggil Indri atau Cimot dipanggil Cantik juga boleh kok, boleh bangeeet haha!! Anak ke-2 dari tiga bersaudara kakak gue sekarang lagi hijrah ke pulau terujung di Indonesia, yap dia sekarang lagi di Papua karna pekerjaan dan akan menetap disana selama dua tahun kedepan. Ade gue masih kelas 3 SMP sekarang, gue jauh dari Orangtua baru setahun belakangan ini karna sebelumnya tinggal di Bogor dan pas Ayah pensiun memutuskan untuk pulang kampung yaitu pindah ke Tasikmalaya. Jadi sekarang bener-bener jadi anak perantauan di jakarta.
Ketika dalam perjalanan menuju |Baduy Dalam
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang pengalaman saya tinggal di Baduy dalam, tepatnya di kampung Marengok. Yup kesempatan ini saya dapatkan ketika sedang melakukan observasi untuk kegiatan kampus. Hari itu pada tanggal 22 Desember 2015 kami (mahasiswa/mahasiswi jurusan Pariwisata UNJ angkatan 2014) berangkat bersama menuju Stasiun Rangkas. Kami menaiki kereta kelas Ekonomi AC yang berangkat dari Stasiun Tn Abang pada pukul 08.00 WIB. Perjalanan menggunakan kereta ini kami tempuh selama dua jam. Setibanya di Stasiun Rangkas kami sudah ditunggu oleh seorang penduduk asli Baduy yaitu Kang Arji. Kang Arji ini adalah salah satu orang kepercayaan dari jurusan kami. Kenapa demikian? Karena Kang Arji sudah sejak lama mengurus perjalan mahasiswa/mahasiswi Pariwisata selama melakukan tour di Desa Baduy ini. Kemudian dari Stasiun Rangkas kami melanjutkan perjalanan ke Ds.Ciboleger dengan menggunakan elf yang telah dikoordinasikan oleh Kang Arji, perjalanan menuju Ds Ciboleger ini memakan waktu selama 1,5 sampai 2 jam. Di perjalanan kami seperti menaiki wahana karna jalannya yang berbukit dan berbelok. Sang supir yang ngebut mengemudikan elf ini semakin menambah keseruan perjalanan ini. Setibanya sampai di Ds Ciboleger ini kami langsung makan siang dengan memakan bekal yang sudah dipersiapkan, ada juga yang membeli lauk di rest area ini. Setelah beristirahat sholat dan makan siang, sekitar jam 14.00 WIB kami memulai perjalanan menuju Ds Baduy Luar. Perjalanan ini kami lakukan dengan berjalan kaki.

Pintu Masuk Suku Baduy Luar Kp.Kanekes
Ini pengalaman pertama saya berkunjung ke Ds Baduy, setelah jalan selama 15 menit sampailah kami di rumah Jaro Kp Kanekes, Ds Baduy Luar. Disini kami memulai diskusi kami yang pertama. Kami melakukan sesi tanya jawab dengan Jaro, dan disinilah juga kami meminta perijinan untuk menempuh perjalanan dan menginap di Kp Marengok tidak lupa juga meminta ijin untuk berkunjung ke Ds Baduy Dalam tepatnya ke Kp Cibeo. Kurang lebih 30 menit kami melakukan diskusi, kamu berpamitan kepada jaro dan kembali meneruskan perjalan kami ke Kp Marengok. Perjalanan ke Kp Marengok ini kami tempuh selama satu jam dengan berjalan kaki. Selama perjalanan ini saya tetap membawa carier saya sendiri, walau ada beberapa porter yang mengikuti dan sempat beberapa kali menawarnakan jasa porter. Namun saya tetap membawa carier saya sendiri, bukannya sok atau apa tapi saya hannya ingin merasakan sensasinya. Untuk apa saya jauh-jauh kesana kalau hanya untung bermanja-manja. Dan tujuan kami ke sana pun untuk merasakan bagaimana kehidupan disana. Setibanya di Kp Marengok, langsung saja kami menempati homestay yang telah disediakan. Kami menginap selama dua hari di Baduy Luar. Total ada enam homestay yang kami pakai. Setelah beres merapihkan perlengkapan, lalu  kami mengumpulkan semua bahan makanan yang telah kami bawa, bahan makanan ini dikumpulkan dalam satu tempat yaitu dirumah Kang Arji. Lalu tibalah free time! Semuanya diberikan waktu beristirahat dan bersih-bersih sampai ba’da magrib. Kami benar-benar dituntut untuk beradaptasi disini, tidak boleh manja. Kamar mandi hanya terdapat dua ruang, dan tidak berada di dalam rumah. Lalu bagaimana memanfaatkannya kan banyak orang? Haha yang lain memanfaatkan sungai yg letaknya tidak jauh dari homestay untuk mandi, dll.
Pengalaman seperti ini bukan yang pertama kali bagi saya, karna saya sering bermain ke sungai kalau sedang berlibur kerumah nenek saya di Tasikmalaya. Ya namanya anak kuliahan/perkotaan ada beberapa juga dari kami yg merasa tidak nyaman dengan kehidupan di Baduy ini. Namun mau tidak mau harus ikut beradaptasi juga bukan? Dan entah sejak kapan saya sadar bahwa rombongan kami bertambah personil, kita kedatangan Kang Aja. Yang merupakan suku asli Baduy Dalam, dan saya baru mengetahui bahwa dialah yang akan menuntun kami untuk perjalan ke Baduy Dalam pada esok hari. Ketika yang lain sedang bergegas mandi atau hanya sekedar berbaring di homestay masing-masing, saya Nesya dan Nita membantu istri Kang Arji untuk memasak makanan yang akan kita makan. Menu makanan kita yang pertama adalah orek tempe dan dadar telur. Kami membantu sampai langit gelap, dan berhenti ketika disuruh bersih-bersih oleh istrinya Kang Arji. Setelah saya bersih-bersih, saya kembali kerumah Kang Arji untuk mempersiapkan makan perhomestay. Jadi selama disana kita sistem makannya untuk lauk dimasak di satu rumah yaitu di rumah Kang Arji, sedangkan untuk nasi dimasak di homestay masing-masing. Setelah beres makan ketika saya berada di rumah Kang Arji, Kang Aja pamit untuk pulang kerumahnya di Kp Cibeo (Baduy Dalam) dan mengatakan bahwa ia akan kembali keesokan paginya untuk menemani perjalanan kami. Kami bergegas untuk melakukan diskusi yang kedua. Diskusi dilakukan di homestay 3 yakni homestay saya sendiri. Karena homestay 3 letaknya berada di tengah dan dikelilingi oleh homestay yang lain.
Inilah sosok yang menyiapkan makanan untuk kami
(Istri Kang Arji)

Sama Nesya ketika sedang membantu masak
Pembicara pada malam ini bersama salah satu orang kepercayaan dari Kp Kanekes, perbincangan pun mengankat topik kehidupan sehari-hari masyarakat Baduy. Perbicangan kami diterangi oleh terangnya sinar rembulan pada malam itu, maklum Ds Baduy tidak memiliki fasilitas listrik. Mereka hanya menggunakan listrik aki, dan itupun hanya seadanya tidak menyeluruh satu kampung. Kami melakukan diskusi sampai jam 9 malam. Setelah diksusi kami kembali ke homestay masing-masing, dan kami melalukan rapat kecil antar panitia untuk masalah teknis perjalanan kami ke Suku Baduy Dalam yang akan kami laksanakan keesokannya. Setelah itu saya tidak kembali ke homestay melainkan stay di “Prodi Darurat”. Haha lucu ya namanya! Sebutan prodi darurat ini terlontar dari celetukan salah satu dosen kami yap Pak Fuad. Beliau menyebut rumah Kang Arji sebagai prodi darurat karna disanalah homestay para dosen, dan selalu ada beberapa mahasiswa/mahasiswi yang duduk-duduk sambil bercengkrama dengan para dosen. Sama dengan ketika kami sedang berada di prodi kami sesungguhnya yang berada di UNJ.
Kami melakukan pembagian kelompok untuk melaksanakan guiding, ya inilah alasan utama kami datang ke Baduy. Selain untuk berdiskusi/observasi kami sebagai mahasiswa/mahasiswi pariwisata dituntut untuk melakukan kegiatan guiding selama perjalanan dari Baduy Luar samapi tiba di Baduy Dalam. Setelah selesai membagi kelompok, malam itu saya berbincang-bincang sampai larut malam, banyak sekali yang saya perbincangkan dengan para dosen yang membina kami selama di Baduy. Mulai dari masalah perkuliahan sampai masalah percintaan. Salah satu keunikan dari jurusan Pariwisata ini, kami  bisa akrab dengan para dosen yang mengajar kami. Saking akrabnya ada beberapa anak yang cuek saja ketika sedang bercanda atau ngobrol. Suasana seperti ini jarang didapatkan di jurusan lain kalau menurut saya. Malam itu saya Nesya, Nita, dan Adi tidur di prodi darurat dengan mengunakan sleeping bag. Kami tidur di pelataran rumah Kang Arji, hal ini sungguh menyenangkan. Karna kamu akan merasa kalau kamu sedang tidur di alam, dengan terangnya sinar rembulan dan kerlipan bintang-bintang pada malam itu.
Keesokan harinya kami bangun pukul 04.30 WIB dan bergegas ke masing-masing homestay untuk membangunkan teman yang lainnya. Pagi itu saya kembali membantu isrti Kang Arji untuk menyiapkan makanan. Kami sarapan dengan kornet goreng, dan sambil menyiapkan makanan untuk perbekalan kami menuju Baduy Dalam. Hari kedua kami dibaduy kami habiskan dengan perjalanan bolak-balik Baduy Luar dan Baduy Dalam. Selama perjalan ini kami disuguhkan dengan pemandangan yang menyejukan mata. Perjalan ini kami tempuh selama kurang lebih 7-8 jam bolak-balik  dengan jalan kaki. Selama di Baduy Dalam kami melakukan diskusi dengan Jaro Baduy Dalam.
Di jembatan penghubung Baduy Luar dan Baduy Dalam

Ketika perjalanan pulang ke Baduy Luar saya mengajarkan kepada teman-teman untuk memakan buah jagoan neon haha. Kenapa jagoan neon karna ketika sudah memakan buah ini lidah akan berwarna hitam keunguan, buah ini rasanya manis. Teman-teman saya heran kenapa saya tau kalau buah itu bisa dimakan. Ya namanaya tinggal di komplek yang notabennya anak laki-laki termasuk kakak saya sendiri, dulu ketika saya kecil saya biasa main ke perkampungan dekat komplek hanya sekedar untuk main di kali atau mengejar layangan. Kang Aja sosok sederhana yang menemani perjalanan kami bolak-balik baduy luar baduy dalam. Beliau sangat semangat dalam perjalanan ini saat saya bangun ketika paginya beliau sudah sampai di baduy luar, total perjalanan Kang Aja ialah tiga kali pulang pergi baduy luar baduy dalam. Saya saja yang melakukan 2 kali perjalanan bolak-balik kaki sudah mati rasa dan gemetar saking lamanya perjalanan dengan trek yang berbukit. Rasanya sudah mau menyerah saja saat perjalan pulang ke baduy luar, maklum hampir tidak pernah olahraga jadi badan kaku semua.
Tim Guiding 3 yang dibimbing oleh Pak Fuad
Perjalanan Menuju Baduy Dalam (1)
Perjalanan Menuju Baduy Dalam (2)

Perjalanan Menuju Baduy Dalam (3)

Perjalanan Menuju Baduy Dalam (4)

Perjalanan Menuju Baduy Dalam (5)

Motivasi yang membuat saya jalan semangat ketika pulang adalah setibanya di kp Marengok ingin berenang di sungai haha... dan benar saja setibanya di homestay saya Nesya dan Shintia bergegas untuk mandi di sungai. Kemudian sabilah, Rika, Diana, Berliana, Izdni, Anisa, dan Lisa menyusul kami. Keseruan pun tercipta disini! Kami main di sungai seperti anak kecil yang tidak mengingat umur ehehe. Setelah selesai mandi kami bergegas untuk kembali membantu istri Kang Arja memasak. Oiya saya lupa menceritakan selama perjalan pulang, saya banyak mnegobrol dengan Kang Aja. Karna saya yang memahami dan mampu berbahasa sunda jadi saya lancar saja mnegobrol dengan Kang Aja. Banyak hal yang kami perbincangkan mulai dari kehidupan sehari-hari Kang Aja sampai ceritanya ia patah hati oleh seorang gadis dari Bogor. Setelah makan malam pun saya dan yang lainnya kembali berkumpul di prodi darurat. Perbincangan kami kali ini tambah menginspiratif karna bergabungnya Kang Aja dan Kang Arji.
Kang Arji
Malam terakhir kami di Baduy kami isi dengan pembicaraan kelah kesuh kita sebagai panitia. Walaupun kami membawa teman-teman senidiri ada saja orang yang tidak menghargai niat dan usaha kami. Ya memang benar sifat asli/keegoisan seseorang akan keluar ketika sedang merasa lelah. Kami banyak mendapatkan masukan dari para dosen, dan saya sendiri pun berjanji bahwa pada trip yang selanjutnya akan menjadikannya lebih baik dari trip ke Baduy ini. Tentu saja saya sendiri tidak lupa berterimakasih atas antusias dari teman-teman yang lainnya. Karna lelah seharian berjalan kaki, kami pun tidur lebih cepat, sekitar jam 10.00 WIB kami sudah bergegas menggelar sleeping bag. Malam itu saya Nita dan Nesya kembali tidur di pelataran prodi darurat, kali ini ditemani oleh Garin dan Sidiq. Besoknya kami bergegas merapihkan barang bawaan karna bersiap untuk pulang. Tak terasa sudah 3D2N kami berada di Baduy. Sedih rasanya meninggalkan kp Marengok ini, apalagi mengingat tingkah laku Kang Arji dan Kang Aja yang terkadang membuat lucu.
Pembagian Sarapan


Setelah sarapan dan melakukan evaluasi kegiatan perjalan dari Baduy Luar ke Baduy Dalam kemarin, saya pamit ke istri Kang Arji untuk pulang. Maklum saya orangnya memang cengeng dan hampir nangis pada saat berpamitan. Mungkin terlihat lebay, namun itulah yang saya rasakan pada saat itu.
Perjalanan pulang menuju Ciboleger
Kang Arji dan Kang Aja kembali menemani perjalan kami menuju Ds Ciboleger tempat kami pertama kali turun dari elf. Setibanya di Ciboleger saya pamit kepada kang Aja, karna beliau tidak bisa menemani sampai stasiun seperti kang Arji. Kesedihan pun terulang kembali apalagi Kang Aja menyebutkan untuk balik lagi ke Baduy kepada saya.

Bersama Kang Aja
Yaa saya pun berjanji akan datang lagi tentunya dengan membawa wisatawan saya sendiri nanti. Cukup sekian pengalaman yang bisa saya share, tinggal di Baduy selama dua hari banyak memberikan pelajaran hidup bagi saya. Dari bagaimana menghargai satu sama lain, kerja keras, dan tidak pernah putus asa. Semoga saya bisa kembali ke Baduy untuk bertemu Kang Arji dan Kang Aja dan bisa belajar lebih banyak lagi tentang kehidupan dan kebudayaan disana.  Selesai sudah perjalan saya di semester tiga ini sampai jumpa di semester empat tentunya dengan tulisan-tulisan saya yang lainnya dalam trip yang berbeda. Aufwiedersehen!
Bersama M Rizki dan Garin



Note: semua foto dokumentasi merupakan data pribadi yang diambil oleh Dosen saya dan kamera Hp



Indri Elustiyasari
4423145625
Usaha Jasa Pariwisata
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Jakarta

28 comments:

  1. Cerita perjalanan yang sangat seru dan menarik:) ditunggu post-an selanjutnya dengan perjalanan2 lainnya:)

    ReplyDelete
  2. Waaaah makasi banyak yaaa Indri udh sharing tentang pengalaman waktu tinggal di Kampung Marengok.. Kebetulan aku juga lagi cari-cari bacaan tentang pedalaman-pedalaman di Indonesia dan blog ini betul-betul membantu hehehe.. Aku tunggu ya postingan selanjutnyaaa :)

    ReplyDelete
  3. Seru ndriiiii, kalo ada kesempatan jadi pemandu kita (temen-temen sd) kesana ya ndriiii:)

    ReplyDelete
  4. Waah seru sekali ceritanya, semoga saya juga bisa ke sana aamiin..
    Cara penulisannya sudah bagus, semoga ke depannya bisa lebih konsisten dalam penggunaan kata ganti orang. Terimakasih.. Good job!

    ReplyDelete
  5. Danke indri udah mau share pengalamannya :) seru banget baca ceritanya. Ditunggu cerita selanjutnya.. Good Job :)

    ReplyDelete
  6. Nice info banget ni buat anak yg suka ngayap jadi buat referensi juga jadi tau tracknya kayak bagaimana
    Kalau bisa next tentang pantai ya hehehe
    Pantai yg indah bisa dikunjungi daerah jawa barat aja dlu 🌊🌊🌊🌊

    ReplyDelete
  7. Info yang menarik untuk dijadikan referensi destinasi wisata selanjutnya..

    ReplyDelete
  8. Jadi pengin ke baduy ih 😅

    ReplyDelete
  9. Sepertinya seru kakak mahasiswa pariwisata? Sudah berani membawa orang untuk tour belum? Kalau saya tertarik apakah kakak mau membawa tour saya dan teman2?

    ReplyDelete
  10. Kalo ada info estimasi harga, trus info cara kesana, cara izin kesana buat orang umum kayaknya lebih bagus. Btw jadi pengen makan buah jagoan neon hehehe

    ReplyDelete
  11. Kalo ada info estimasi harga, trus info cara kesana, cara izin kesana buat orang umum kayaknya lebih bagus. Btw jadi pengen makan buah jagoan neon hehehe

    ReplyDelete
  12. Terimakasih infonya bisa menjadi referensi tugas akhir untuk dokumenter saya nantinya

    ReplyDelete
  13. Bermanfaat banget infonya makasih. Perbanyak lagi info-info kaya gitu

    ReplyDelete
  14. Cool! Bisa jadi referensi buat para backpacker juga nih. Tempatnya cocok nih buat bikin film dokumenter kampus haha

    ReplyDelete
  15. Waaaaaahhh asik dan seru banget jadi pengen deh

    ReplyDelete
  16. Wah seru ya, ulas lebih banyak lagi dong destinasi wisata di Indonesia..

    ReplyDelete
  17. Wah seru ya, ulas lebih banyak lagi dong destinasi wisata di Indonesia..

    ReplyDelete
  18. Semoga nanti di daerah sana bisa lebih menarik lagi ya buat para wisatawan. Kritik buat penulisnya, tulisannya masih banyak yg typo tuh

    ReplyDelete
  19. Waah seru banget sih jalan jalannya. Ditunggu ya min cerita perjalanan selanjutnya :D

    ReplyDelete
  20. Wah keren nih ternyata isinya baduy, lanjutkan perjalananmu min!

    ReplyDelete
  21. Seru sekali perjalannya kakak indri :) kapan-kapan kita ngetrip bareng yah!

    ReplyDelete
  22. Seru sekali perjalannya kakak indri :) kapan-kapan kita ngetrip bareng yah!

    ReplyDelete
  23. Jadi tau rute perjalanan dari baduy luar ke baduy dalam berkat baca ini, jika menginapnya di baduy dalam mungkin akan lebih seru dan menambah sensasi yg berbeda.

    ReplyDelete
  24. Jadi tau rute perjalanan dari baduy luar ke baduy dalam berkat baca ini, jika menginapnya di baduy dalam mungkin akan lebih seru dan menambah sensasi yg berbeda.

    ReplyDelete
  25. Seruuuu bgt ceritanya, jd pengen ke Baduy juga!

    ReplyDelete
  26. Disitu mereka terbuka sama ilmunya?

    ReplyDelete
  27. keren dah disetiap postingannya , lanjutkan dan terus berkarya ☆☆☆☆

    ReplyDelete