Solusi
UNJ untuk Pariwisata Indonesia
Assalamualaikum
wr. wb. Selamat datang para pelaku pariwisata. Selamat membaca blog ini.
Perkenalkan nama saya Rismawati Aisyah, biasa dipanggil dengan Risma. Saya
adalah mahasiswi Usaha Jasa Pariwisata UNJ yang sekarang masih pada tahap
semester 3 menuju semester 4. Pada kesempatan ini saya akan membahas apa
masalah yang terjadi pada pariwisata di Indonesia dan memberikan solusinya.
Pariwisata
adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga persiapan yang dilakukan
untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan
perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan
rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.
Definisi
yang lebih lengkap,turisme adalah industri jasa.
Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, tempat
tinggal, makanan, minuman dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan dll. Dan juga menawarkan tempat
istrihat, budaya, pelarian, petualangan,pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Banyak
negara bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan
pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu
pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai
olehOrganisasi
Non-Pemerintah untuk
mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan
perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.
Pariwisata
menurut UU No. 9 Tahun 1990 adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
wisata termasuk pengusahaan, daya tarik dan atraksi wisata serta usaha-usaha
yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Pengertian tersebut
meliputi: semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata, sebelum dan
selama dalam perjalanan dan kembali ke tempat asal, pengusahaan daya tarik atau
atraksi wisata (pemandangan alam, taman rekreasi, peninggalan sejarah,
pagelaran seni budaya). Usaha dan sarana wisata berupa: usaha jasa, biro
perjalanan, pramu wisata, usaha sarana, akomodasi dan usaha-usaha lain yang
berkaitan dengan pariwisata. Wisatawan merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari dunia pariwisata. Wisatawan sangat beragam , tua-muda, miskin-kaya,
asing-nusantara, semuanya mempunyai keinginan dan juga harapan yang berbeda.
Jika ditinjau dari arti kata “wisatawan” yang
berasal dari kata “wisata” maka
sebenarnya tidaklah tepat sebagai pengganti kata “tourist” dalam bahasa Inggris. Kata
itu berasal dari bahasa Sansekerta “wisata” yang
berarti “perjalanan” yang sama atau dapat disamakan dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris. Jadi
orang melakukan perjalanan dalam pengertian ini, maka wisatawan sama artinya
dengan kata “traveler” karena
dalam bahasa Indonesia sudah merupakan kelaziman memakai akhiran “wan” untuk
menyatakan orang dengan profesinya, keahliannya, keadaannya jabatannya dan
kedudukan seseorang (Irawan, 2010:12). Unsur-unsur yang terlibat dalam industri
pariwisata meliputi hal-hal sebagai berikut (Pendit, 1994):
1. Akomodasi, tempat seseorang untuk
tinggal sementara.
2. Jasa Boga dan Restoran, industri
jasa di bidang penyelenggaraan makanan dan minuman yang dikelola secara
komersial.
3. Transportasi dan Jasa Angkutan,
industri usaha jasa yang bergerak di bidang angkutan darat, laut dan udara.
4. Atraksi Wisata, kegiatan wisata yang
dapat menarik perhatian wisatawan atau pengunjung.
5. Cinderamata (Souvenir), benda yang dijadikan kenang-kenangan untuk
dibawa oleh wistawan pada saat kembali ke tempat asal.
6. Biro Perjalanan, badan usaha
pelayanan semua proses perjalanan dari berangkat hingga kembali.
Indonesia adalah Negara yang memiliki
banyak keberagaman, salah satu keberagamannya adalah pariwisata. Pariwisata
yang ada di Indonesia sangat berpotensi bagi keberlangsungan Negara Indonesia
itu sendiri. Karena pariwisata di Indonesia mempunyai peran penting dalam
pengembangan Negara Indonesia. Perkembangan
pariwisata saat ini demikian pesat, dan merupakan fenomena global dengan
melibatkan jutaan manusia baik di kalangan masyarakat industri pariwisata
maupun penggunanya. Di Indonesia sendiri pariwisata merupakan bagian dari
sektor industri yang memiliki prospek dan potensi yang cukup besar untuk
dikembangakan. Peluang tersebut didukung oleh berbagai kondisi seperti letak
dan keadaan geografis yang sangat baik, lapisan tanah yang subur,panorama yang
indah serta didukung oleh flora dan fauna yang memperkaya pesona dari berbagai
objek wisata di Indonesia. Tetapi pada saat ini pariwisata di Indonesia pun
memiliki banyak masalah yang masih belum bisa sepenuhnya ditanggulangi dengan
baik. Dalam
dunia pariwisata banyak sekali masalah-masalah yang sering muncul yang
terkadang menghambat perkembangan pariwisata di Indonesia. Mulai dari, Sumber
Daya Manusia, Sarana dan Prasarana, dan Komunikasi dan publisitas, kesiapan
dari pemerintahnya sendiri, kurangnya investor dan yang terakhir adalah
kebiasaan merusak dari orang Indonesia
Pertama
dalam sumber daya manusia. Indonesia masih belum bisa memanfaatkan yang menjadi
kelebihan yang dimilki oleh bangsa ini sendiri, seperti kejujuran, keramahan,
dan kerja keras yang diberikan dalam pelayanan secara baik. Pengelolaan sumber
daya manusia yang masih kurang, atau pelatihan yang ada masih belum meadai
untuk sumber daya manusia itu sendiri. Mkurangnya kesadaran manusia yang masih
belum memahami akan pentingnya kejujuran, keramahan, dan kerja keras dalam
pelayanan yang baik membuat pariwisata Indonesia jadi lebih terhambat
perkembangannya. Seperti contohnya di Gunung Batu, jonggol. Pada saat saya
kesana dan sudah memasuki wilayah tersebut saat pntu masuk Gunung Batu itu
tidak ada pengelolaan yang baik karena yang mengelola itu hanya orang-orang
yang berada tinggal disana dan tidak memiliki pelayanan yang baik seperti
keramahannya itu tidak ditunjukan dengan baik mungkin karena tidak adanya
pelatihan yang pasti kepada orang tersebut. Tidak ada pengarahan yang baik
seperti apa yang tidak boleh dilakukan oleh para wisatawan, tidak diberikan
informasi penunjukan jalan menuju Gunung Batu tersebut sepeerti apa, harus
kemana. Seharusnya masyarakat yang ada di sekitar Gunung Batu tersebut bisa
bekerja sama dengan baik bersama pemerintah sekitar lokasi itu. Bisa memahami
apa saja yang harus dibenahi dalam pengelolaan sumber daya manusia agar orang
yang bekerja pada rempat wisata tersebut dapat memberikan pelayanan dan
informasi yang baik untuk para pengunjungnya.
Sampah pun menjadi permasalahan yang ada di
pariwisata Indonesia. Dan masalah sampah ini sebenarnya bukan hal yang baru
lagi atau sudah lama memang dihadapinya. Sampah
yang berserakan ini pun bida kita lihat di berbagai tempat tumpukan-tumpukan
sampah yang menggunung. Ini menjadi bukti sampai saat ini, Indonesia belum
membangun sistem pengolahan sampah yang memadai dan baik. Masalah sampah merata
dari Sabang sampai Merauke mulai dari tepi laut, taman laut, pantai,hutan,
kawasan wisata, air terjun, hingga pasar dan pusat kota. Bukan hanya menggangu industri
pariwisata tapi juga menjadikan tempat yang di timbun dengan sampah sebagai
sumber dari berbagai penyakit. Alam Indonesia yang indah itu kini diwarnai oleh
sampah botol plastik, tas keresek, diapers bekas,tisu,saset sampo, kulit
durian, bangkai binatang yang bercampur dengan aneka bahan beracun..kesadaran
dari manusianya yang kurang akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya, dan
fasilitas yang ada seperti tempat sampah pun yang kurang memadai juga menjadi
masalah. Seperti contohnya, waktu saya pergi ke Gunung Batu, Jonggol
disepanjang jalan menuju gunung tersebut tepatnya pada saat sudah memasuki
kawasan gunung Batu tersebut saya hanya melihat tempat sampah ditempat tertentu
saja. Pada saat pintu masuk menuju Gunung Batu ini padahal di parkiran,
ditempat yang kelihatannya banyak orang disitu tapi tidak disediakan tempat
sampah, dan pada saat penanajakn gunungnya pun dibeberapa pos peristirahatn itu
tidak semuanya memiliki tempat sampah yang semestinya atau yang saya lihat itu
cuma ada trashbag. Dan disepanjang jalan itu pun saya masih melihat banyak
sampah yang dibuang sembarangan gitu aja oleh para wisatawan yang datang. Di
tempat makan seperti warung pun tidak disediakan tempat sampah yang layak
padahal sudah pasti kan banyak orang yang akan beristirahat untuk makan atau
minum di tempat itu.
Fasilitas yang disediakan pada suatu objek wisata juga sangat
mempengaruhi pariwisata Indonesia. Sfasilitas menjadi salah satu yang penting
juga. Jika fasilitas tidak memadai para wisatawan juga akan merasa males untuk
menuju tempat destinasi tersebut. Seperti contohnya toilet. Di Gunung Batu
tidak disediakan toilet dari awal pintu masuk sampai ditempat makan yang ada
pun, tidak disediakannya toiletnya. Disaat sudah mepet kebelet untuk buang air
kecil jadi bingung harus kemana karena lokasi Gunung Batu tersebut pun jauh
dari permukiman warga. Kalau sudah tidak bisa ditahan lagi, ya sebagaimana
mestinya jadi membuang air kecil sembarangan jadi membuat pencemaran pada
lingkungan. Sebaiknya fasilitas seperti toilet itu pun harus difikirkan juga
lebih baik karena itu adalah salah satu hal yang penting. Tempat makan yang ada
pun tidak cukup memadai, tempatnya yang kecil dan hanya dipasang beratapkan
tenda pada saat hujan tidak cukup membuiat nyaman.
Dalam
perkembangan pariwisata masih ada juga yang berhubungan dengan
transportasi, karena peran transportasi sangat membantu dari sarana
perhubungan. Untuk memudahkan para wisatawan yang akan datang ke suatu objek
wisata tentunya para wisatawan menggunakan tranportasi baik darat, laut, dan
udara. Dengan demikian semua orang pasti butuh transportasi. Tidak menutup
kemungkinan bahwa dalam transportasi juga meiliki masalah dengan pariwisata.
Oleh karena itu sebagai pelaku pariwiata yang menggunakan jasa transportasi
juga harus memperhatikan keselamatan dan kenyamanan para wisatawan sebagai
pengguna jasa transportasi. Para pelaku pariwisata harus meminimalisir angka
kecelakaan yang terjadi dalam dunia pariwisata dan juga kemacetan yang ada
sehingga masalah yang sering terjadi di dunia pariwisata bisa berkurang dan
bahkan bisa teratasi dengan baik. Transportasi yang ada tidak cukup memadai
apalagi letak dari gunung Batu ini jauh dari pusat kota Jonggol jadi untuk
wisatawan yang ingin pergi kesana pun harus menggunakan kendaraan pribadi.
Minimnya Penyewaan Transportasi Bagi Wisatawan pun menjadi masalah. Penyewaan
transportasi bagi wisatawan merupakan jalan yang baik untuk perkembangan
paiwisata. Tetapi jika tidak ada penyewaan transportasi, ini merupakan masalah.
Misalnya ada orang yang tidak mempunyai kendaraan pribadi dan ingin pergi ke
Gunung Batu kan menjadi masalah. Untuk menanggulangi masalah-masalah
transportasi dalam pariwisata maka dibutuhkan penanggulangan yang baik dan
benar. Salah satu cara penanggulangannya adalah dengan perbaikan sistem sarana
transportasi dalam pariwisata. Perbaikan sistem sarana transportasi ini
mencakup pengadaan transportasi pariwisata serta perbaikan infrastruktur
transportasi.
Akses yang ada menuju gunung Batu ini juga sangat susah, karena
letaknya yang jauh dari jantung kota pun menjadi penghambat dalam pariwisata.
Dan jarak pun menentukan biaya, semakin jauh perjalanan semakin mahal biaya
yang dikeluarkan. Jalanan yang ada sepanjang menuju akses kesana pun masih ada
beberapa jalan yang rusak, banyak yang berlubang dan pada saat sudah dijaln
yang areanya pegunungan, dipinggiran jurang itu hanya ada pepohonan dan ilalang
yang menutupi dan tidak adanya pengaman besi atau apapun sehingga berbahaya. Dan
jalur yang ada itu hanya muat untuk satu jalur. Lalu penunjuk arah yang ada pun
tidak terlalu besar dan hanya ada sedikit penunjuk jalan.
Promosi dan pemasaran
produk wisata memang hal yang penting dalam dunia pariwisata. Inilah
sebenarnya yang paling dibutuhkan oleh destinasi-destinasi yang ada di Indonesia. Jika tidak ada
promosi yang heboh di social media atau dimana pun menjadi susah untuk
mengenalkan objek wisata tersebut kepada para wisatawan. Hanya dari omongan
mulut ke mulut bisa menjadikan promosi untuk suatu objek wisata. Apalagi objek
wisata tersebut belum banyak yang mengunjungi sehingga membuat orang penasaran.
Tetapi bukan dengan hanya promosi dan pameran besar-besaran tidak akan membantu
industri pariwisata Indonesia. Tanpa produk yang baik promosi dan pameran
wisata justru akan memukul balik dunia pariwisata Indonesia. Semakin banyak
orang berkunjung dan merasa tidak puas akan pelayanan yang ada, semakin banyak
orang yang memberikan tanggapan ketidaksenangan,bukan pujian. Maka perbaikilah
produk pariwisata kita terlebih dahulu barulah kita bisa memajukan industri
pariwisata negeri ini.. Kurangnya pengiklanan yang dilakukan
oleh pemerintah terhadap destinasi-destinasi yang ada di Indonesia membuat
tidak adanya wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi destinasi tersebut.
Jadinya hanya destinasi-destinasi yang sudah terkenal saja yang banyak
dikunjungi oleh wisatawan.
Keamanan
pun sangat berpengaruh bagi pariwisata, seperti yang disebutkan tadi bahwa ada
unsur hotel dalam pariwisata. Masih bisa kita ingat beberapa tahun lalu ketika
terjadi insiden bom di Bali
pada tahun 2005 tepat nya di Kuta danJimbaran yang dengan sedikitnya
23 orang tewas dan 196 lainnya luka-luka. Serta tragedi pengeboman di Ritz Carlton dan JW.Marriot Kuningan pada tahun
2009 yang selain memakan korban jiwa juga menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan Klub elit Liga Premier Inggris MANCHESTER UNITED mengurungkan niatnya untuk dating ke
Indonesia dalam rangka tour keliling Asia dengan alasan keamanan. Nah dari situ
bisa disimpulkan bahwa keamanan yang dimiliki pariwisata di Indonesia masih
kurang. Masih banyak pencopet atau preman dipinggir jalan sehingga membuat wisatawan
pun tidak merasa nyaman. Itu salah satu menjadi bukti bahwa keamanan di
Indonesia masih kurang. Meskipun pada tahun – tahun ini Indonesia menerima
banyak pujian dalam keseriusannya mengatasi masalah terorisme, namun tingkat
kriminalitas mulai dari perampokan dan pencopetan terhadap wisatawan local
maupun asing masing cukup tinggi.
Menurut saya, harusnya pariwisata di kembangkan
di segala bidang karena pariwisata sangat membantu sekali perekonomian di
indonesia. Jadi, segala aspek pariwisata harus dikembangkan lagi agar lebih
maju. Cara mengembangkannya yaitu membuat inovasi baru agar turis dome/asing
tertarik dengan pariwisata yang ada di indonesia. Harus mempertahankan dan
menginovasi serta mengangkat kebudayaan lokal dari setiap daerah sebagai destinasi
pariwisata, karena kebudayaan yang berbeda menjadikan setiap daerahnya
mempunyai ciri khas dan identitas yang berbeda untuk daya tarik pariwisatanya.
Lalu juga dari segi explorasi, manajemen, pemasaran/periklanan dan perawatan
yang baik serta benar.
Explorasi, maksut dari explorasi disini yaitu
banyak sekali keindahan alam, budaya yang belum diexplor pemerintah. Baru
sebagian masyarakat saja yang tahu. Padahal banyak sekali keindahan alam atau
budaya-budaya dari museum yang bisa dikembangkan agar pariwisata di indonesia
ini bisa lebih maju lagi. Manajemen, manajemen pariwisata di tiap daerah di
indonesia berbeda-beda. Kebanyak manajemen di indonesia masih kurang baik atau
bahkan manajemennya masih terbilang salah. Kenapa manajemen di indonesia tidak
coba meniru negara lain yang manajemennya lebih bagus.
Dari segi periklanan untuk memikat turis lebih
banyak lagi seharusnya ada promosi yang lebih baik lagi. Kaya yang saya
perhatikan, iklan-iklan tentang pariwisata cuma itu itu saja seperti tentang
pulau bali saja, papua saja yang sering dipromosikan. Padahal masih banyak
pulau, provinsi, dan daerah yang promosinya masih kurang. Contohnya kalimantan
dengan kebudayaannya (dayak). Dan masih banyak pulau, provinsi, dan daerah lain
yang pemasarannya kurang. Makanya harus diexplor juga agar lebih terlihat lagi
masih banyak keindahan alam dan kebudayaan di indonesia. Terkait contoh yang
disebutkan tadi yaitu tentang dayak, kalau kita tidak eksplor lebih dalam lagi,
bisa-bisa keduluan lagi dengan Negara malaysia atau bahkan bisa direbut dan
diakui sebagai kebudayaan dari malaysia. Karena daerah malaysia yang berada di
pulau kalimantan sehingga memudahkan malaysia menguasai (dayak) tersebut jika
kita tidak mengeksplornya lebih dalam lagi. Selain itu , pemerintah juga harus melibatkan secara
aktif pada pengembangan lainnya , misalnya APBN dan APBD harus ditingkatkan lagi. Dan
juga harus ada pelatihan atau
penyuluhan untuk masyarakat pada pariwisata tujuan lokal itu
sendiri, setiap masing-masing tujuan wisata dapat berkontribusi . Fasilitas lebih ditingkatkan
lagi, karena turis akan dengan senang hati
membayar dengan biaya yang sesuai jika fasilitas yang baik dan cocok juga
untuk wisatwan tersebut, dansemakin
banyak pengunjung yang datang pun otomatis pendapatan Indonesia akan meningkat.
Sekian
yang bisa saya berikan informasi tersebut, kurang lebihnya mohon maaf. Semoga
informasi yang saya berikan bermanfaat. Wassalamualaikum wr.wb.
Rismawati Aisyah
4423143986
Daftar
Pustaka
https://tourismeconomic.wordpress.com/2012/10/29/wisata-pariwisata-wisatawan-kepariwisataan-unsur-unsur-pariwisata/
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteaku setuju banget, indonesia kaya akan sumber daya alamnya yang melimpah sehingga wisatawan asing banyak yang ingin menikmati keindahan alam nya. Tapi memang perlu di tingkatkan lagi keamanan nya agar wisatawan merasa nyaman berkunjung ke indonesia. kusarankan itu bisa dimulai dari sdm kita sendiri. trims penulis handal atas artikelnya.
ReplyDeleteInformasi nya bermanfaat
ReplyDeletesetuju banget sama solusinya.. itu aja yang perlu dimaksimalkan untuk membangun parwisata Indonesia yang sudah baik, menjaid lebih baik lagii...
ReplyDeleteArtikelnya menarik. Informasi yang diberikan sangat membantu
ReplyDeleteSetuju sekali.. dan semoga informasi pariwisata di Indonesia seperti semakin maju.. sangat baik untuk generasi penerus bangsa 😊
ReplyDeletemenarik, bagus untuk masyarakat agar lebih mengenal pariwisata indonesia
ReplyDeleteArtikel yg sangat menarik. Sangat memberi inspirasi banget
ReplyDelete