Pakaian
orang Baduy Luar
Asslamualaikum wr wb
Hallo
bloger, ketemu lagi ama saya rika romadhan dari usaha jasa pariwisata 2015
kelas a. yaa disini lagi-lagi kita ingin mencerikan wisata di Indonesia yang
fenomenal. Tempat wisata ini gak mungkin asing ditelinga kalian, tempat wisata
ini berada di daerah banten. Tempat ini cukup fenomenal dengan usur magisnya. Yang
bikin orang tau Cuma selentingan akan daerah ini engan untuk menginjakan kaki
kesini.
Yaa,
kita baru saja berwisata ke salah kampung adat di jawa barat, Kampung ini
bernama Kampung Baduy, kampung ini sangat erat dengan ritual magis. Awalnya saya
cukup takut untuk datang ke kampung baduy dimana disana banyak kata (Pamali)
dimana kita harus mengikuti aturan yang sudah ada dibaduy. Apabila kita melanggar
pasti ada saja celaka bagi kita yang melanggarnya.
Untuk
sampai disana kita menggunkan kereta, Pada saat itu kita ngumpul di Stasiun
Tanah Abang Sekitar jam 6 pagi. Dimana seblumnya teman saya mengurus karcis
kita. sekitar jam 8 lewat kita menaikin kereta ke Stasiun Ranggkas Belitung cukup
kita tempuh sekitar 1 jam lebih kita sudah sampai di Stasiun Ranggas Belitung.
Sesampai di Ranggkas Belitung kita disambut oleh Kang Arji. Sempai disana kita
disambut oleh ELF untuk menuju kampung baduy yang diperkirakan sekitar 1-2 jam
perjalana. Pada saat itu perjlan untuk menuju kampung Baduy lumayan menguji
adrenalin dimana jalananya lumyan berkelok dan pada saat itu pula sedang ada perbaikan
kalan yang membuat kita terhambar dalam perjalan dan lumayan berdebu. Tetapi ,
hal tersebut tidak membuat kita putus asa untuk menginjakan ke kampung baduy.
Kampung
Baduy yang sering disebut orang baduyadalah
suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda
di wilayah Kabupaten Lebak, Banten.
Populasi mereka sekitar 5.000 hingga 8.000 orang, dan mereka merupakan salah
satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar.
Selain itu mereka juga memiliki keyakinan tabu untuk difoto,
khususnya penduduk wilayah Baduy dalam.
Sesampai
di Baduy kita langsung ketempat jarwo, yaitu kepala daerah desa baduy. Disini
bertanya tentang garis berasa suku baduy dan diberi penjelasaan atau laranggan
selama berada di kampung baduy.
Pakaian Adat Suku Baduy
Luar
Sementara
pakaian adat yang dikenakan oleh suku Baduy Luar dikenal dengan nama baju
kampret berwarna hitam. Desain bajunya terbelah dua sampai bagian bawah dengan
potongan seperti baju yang biasa dipakai khalayak ramai yaitu mengunakan
kantong, kancing dan bahan dasarnya tidak diharuskan dari benang kapas
murni.
Pakaian Pria Suku Baduy
Dilihat
dari model ataupun corak busana yang dikenakan, cara berpakaiannya suku Baduy
Luar menunjukan bahwa kehidupan mereka sudah terpengaruh oleh budaya luar. Ciri
khas yang terdapat pada pakaian adat Baduy Luar adalah penggunaan ikat kepala
berwarna biru tua dengan corak batik.
Bagi suku Baduy Luar, busana yang
mereka pakai adalah baju kampret berwarna hitam. Ikat kepalanya juga berwarna
biru tua dengan corak batik. Desain bajunya terbelah dua sampai ke bawah,
seperti baju yang biasa dipakai khalayak ramai. Sedangkan potongan bajunya
mengunakan kantong, kancing dan bahan dasarnya tidak diharuskan dari benang
kapas murni. Cara berpakaian suku Baduy Panamping memamg ada sedikit
kelonggaran bila dibandingkan dengan Baduy Dalam. Melihat warna, model maupun
corak busana Baduy Luar, menunjukan bahwa kehidupan mereka sudah terpengaruh
oleh budaya luar.
Kelengkapan busana bagi kalangan
kali-laki Baduy adalah amat penting. Rasanya busana laki-laki belum lengkap apabila
tidak memakai senjata. Bagi Baduy Dalam maupun Luar kalau bepergian selalu
membawa senjata berupa golok yang diselipkan di balik pinggangnya. Pakaian ini
biasanya masih dilengkapi pula dengan tas kain atau tas koja yang dicangklek
(disandang) di pundak.
Sedangkan, busana yang dipakai di
kalangan wanita Baduy, baik Kajeroan maupun Panamping tidak menampakkan
perbedaan yang mencolok. Model, potongan dan warna pakaian, kecuali baju adalah
sama. Mereka mengenakan busana semacam sarung warna biru kehitam-hitaman dari
tumit sampai dada. Busana seperti ini biasanya dikenakan untuk pakaian
sehari-hari di rumah. Bagi wanita yang sudah menikah, biasanya membiarkan
dadanya terbuka secara bebas, sedangkan bagi para gadis buah dadanya harus
tertutup. Untuk pakain bepergian, biasanya wanita Baduy memakai kebaya, kain
tenunan sarung berwarna biru kehitam-hitaman, karembong, kain ikat pinggang dan
selendang. Warna baju untuk Baduy Dalam adalah putih dan bahan dasarnya dibuat
dari benang kapas yang ditenun sendiri.Untuk memenuhi
kebutuhan pakaiannya, masyarakat suku Baduy menenun sendiri dan dilakukan oleh
kaum wanita. Dimulai dari menanam biji kapas, kemuduan dipanen, dipintal,
ditenun sampai dicelup menurut motifnya khasnya. Penggunaan warna pakaian untuk
keperluan busana hanya menggunakan warna hitam, biru tua dan putih. Kain sarung
atau kain wanita hampir sama coraknya, yaitu dasar hitam dengan garis-garis
putih, sedangkan selendang berwana putih, biru, yang dipadukan dengan warna
merah.
Semua hasil
tenunan tersebut umumnya tidak dijual tetapi dipakai sendiri. Bertenun biasanya
dilakukan oleh wanita pada saat setelah panen. Jenis busana yang dikerjakan
antara lain, baju, kain sarung, kain wanita, selendang dan ikat kepala. Selain
itu, ada kerajinan yang dilakukan oleh kalangan pria di antaranya adalah
membuat golok dan tas koja, yang terbuat dari kulit pohon teureup ataupun
benang yang dicelup.
Dari model,
potongan dan cara berbusananya saja, secara sepintas orang akan tahu bahwa itu
adalah suku Baduy. Memang, pakaian bagi suku Baduy bukanlah sekedar untuk
melindungi tubuh saja, melainkan lebih bersifat sebagai identitas budaya yang
melekatnya. Mereka percaya bahwa semuanya itu merupakan warisan yang dituturkan
oleh karuhun atau nenek moyang mereka untuk dijaga.
Sekian,
destinasi wisata baduy yang bisa sampaikan, semoga apa yang kalian bisa baca
bisa menjadi bermanfaat dan yang pasti kita juga bisa ke kampung ke baduy untuk
selalu melestarikan wisata budaya yang kita punya.
Rika Romadhan
442314 3928
UJP "2014"/A
rikaromadhann@gmail.com
path: rika romadhan
twitter: @rrikkaaa
bagus nih. ayo kupas lebih detail lagi
ReplyDeletekerenn.. jadi pengen ke Baduy lagi, tapi naik kereta nya sampe Rangkas Bitung kali ya maksudnya bukan dari Rangkas Belitung hehe. lebih di explore lagi dong Baduy Dalam nya supaya pada tertarik kesana, sukses yaa :)
ReplyDeletePenasaran sama baduy dalam nya nh
ReplyDeleteSemoga budaya mereka terus turun ke anak cucunya, agar tetap lestari. Aaamiiin
ReplyDeletethat's awesome to explore indonesian culture and tourism. Great!
ReplyDeleteWaw ternyata masih ada ya yg alamnya masih terawat dan budayanya juga masih sangat traditional hebat. Tetep semangat buat ngeengxplore indonesia ya
ReplyDeleteWaw ternyata masih ada ya yg alamnya masih terawat dan budayanya juga masih sangat traditional hebat. Tetep semangat buat ngeengxplore indonesia ya
ReplyDeleteInformasi yang sangat bagus
ReplyDeleteInformasi yang sangat bagus
ReplyDeleteBaduy keren bangettt jadi pengen banget kesana!!
ReplyDeleteternyata dari tata cara mereka berpakaian sudah menunjukkan suku baduy mengikuti perkembangan zaman dari cara gue melihat. nice topic!
ReplyDelete