Monday, January 4, 2016

T5_Rika Romadhan_Observasi Baduy



Pakaian orang Baduy Luar

Asslamualaikum wr wb

Hallo bloger, ketemu lagi ama saya rika romadhan dari usaha jasa pariwisata 2015 kelas a. yaa disini lagi-lagi kita ingin mencerikan wisata di Indonesia yang fenomenal. Tempat wisata ini gak mungkin asing ditelinga kalian, tempat wisata ini berada di daerah banten. Tempat ini cukup fenomenal dengan usur magisnya. Yang bikin orang tau Cuma selentingan akan daerah ini engan untuk menginjakan kaki kesini.
Yaa, kita baru saja berwisata ke salah kampung adat di jawa barat, Kampung ini bernama Kampung Baduy, kampung ini sangat erat dengan ritual magis. Awalnya saya cukup takut untuk datang ke kampung baduy dimana disana banyak kata (Pamali) dimana kita harus mengikuti aturan yang sudah ada dibaduy. Apabila kita melanggar pasti ada saja celaka bagi kita yang melanggarnya.
Untuk sampai disana kita menggunkan kereta, Pada saat itu kita ngumpul di Stasiun Tanah Abang Sekitar jam 6 pagi. Dimana seblumnya teman saya mengurus karcis kita. sekitar jam 8 lewat kita menaikin kereta ke Stasiun Ranggkas Belitung cukup kita tempuh sekitar 1 jam lebih kita sudah sampai di Stasiun Ranggas Belitung. Sesampai di Ranggkas Belitung kita disambut oleh Kang Arji. Sempai disana kita disambut oleh ELF untuk menuju kampung baduy yang diperkirakan sekitar 1-2 jam perjalana. Pada saat itu perjlan untuk menuju kampung Baduy lumayan menguji adrenalin dimana jalananya lumyan berkelok dan pada saat itu pula sedang ada perbaikan kalan yang membuat kita terhambar dalam perjalan dan lumayan berdebu. Tetapi , hal tersebut tidak membuat kita putus asa untuk menginjakan ke kampung baduy.
Kampung Baduy yang sering disebut orang baduyadalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Populasi mereka sekitar 5.000 hingga 8.000 orang, dan mereka merupakan salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Selain itu mereka juga memiliki keyakinan tabu untuk difoto, khususnya penduduk wilayah Baduy dalam.
Sesampai di Baduy kita langsung ketempat jarwo, yaitu kepala daerah desa baduy. Disini bertanya tentang garis berasa suku baduy dan diberi penjelasaan atau laranggan selama berada di kampung baduy.

Pakaian Adat Suku Baduy Luar
Sementara pakaian adat yang dikenakan oleh suku Baduy Luar dikenal dengan nama baju kampret berwarna hitam. Desain bajunya terbelah dua sampai bagian bawah dengan potongan seperti baju yang biasa dipakai khalayak ramai yaitu mengunakan kantong, kancing dan bahan dasarnya tidak diharuskan dari benang kapas murni. 

Pakaian Pria Suku Baduy

Dilihat dari model ataupun corak busana yang dikenakan, cara berpakaiannya suku Baduy Luar menunjukan bahwa kehidupan mereka sudah terpengaruh oleh budaya luar. Ciri khas yang terdapat pada pakaian adat Baduy Luar adalah penggunaan ikat kepala berwarna biru tua dengan corak batik.
Bagi suku Baduy Luar, busana yang mereka pakai adalah baju kampret berwarna hitam. Ikat kepalanya juga berwarna biru tua dengan corak batik. Desain bajunya terbelah dua sampai ke bawah, seperti baju yang biasa dipakai khalayak ramai. Sedangkan potongan bajunya mengunakan kantong, kancing dan bahan dasarnya tidak diharuskan dari benang kapas murni. Cara berpakaian suku Baduy Panamping memamg ada sedikit kelonggaran bila dibandingkan dengan Baduy Dalam. Melihat warna, model maupun corak busana Baduy Luar, menunjukan bahwa kehidupan mereka sudah terpengaruh oleh budaya luar.
Kelengkapan busana bagi kalangan kali-laki Baduy adalah amat penting. Rasanya busana laki-laki belum lengkap apabila tidak memakai senjata. Bagi Baduy Dalam maupun Luar kalau bepergian selalu membawa senjata berupa golok yang diselipkan di balik pinggangnya. Pakaian ini biasanya masih dilengkapi pula dengan tas kain atau tas koja yang dicangklek (disandang) di pundak.

Pakaian Wanita/Gadis suku Baduy

 
Sedangkan, busana yang dipakai di kalangan wanita Baduy, baik Kajeroan maupun Panamping tidak menampakkan perbedaan yang mencolok. Model, potongan dan warna pakaian, kecuali baju adalah sama. Mereka mengenakan busana semacam sarung warna biru kehitam-hitaman dari tumit sampai dada. Busana seperti ini biasanya dikenakan untuk pakaian sehari-hari di rumah. Bagi wanita yang sudah menikah, biasanya membiarkan dadanya terbuka secara bebas, sedangkan bagi para gadis buah dadanya harus tertutup. Untuk pakain bepergian, biasanya wanita Baduy memakai kebaya, kain tenunan sarung berwarna biru kehitam-hitaman, karembong, kain ikat pinggang dan selendang. Warna baju untuk Baduy Dalam adalah putih dan bahan dasarnya dibuat dari benang kapas yang ditenun sendiri.Untuk memenuhi kebutuhan pakaiannya, masyarakat suku Baduy menenun sendiri dan dilakukan oleh kaum wanita. Dimulai dari menanam biji kapas, kemuduan dipanen, dipintal, ditenun sampai dicelup menurut motifnya khasnya. Penggunaan warna pakaian untuk keperluan busana hanya menggunakan warna hitam, biru tua dan putih. Kain sarung atau kain wanita hampir sama coraknya, yaitu dasar hitam dengan garis-garis putih, sedangkan selendang berwana putih, biru, yang dipadukan dengan warna merah.
Semua hasil tenunan tersebut umumnya tidak dijual tetapi dipakai sendiri. Bertenun biasanya dilakukan oleh wanita pada saat setelah panen. Jenis busana yang dikerjakan antara lain, baju, kain sarung, kain wanita, selendang dan ikat kepala. Selain itu, ada kerajinan yang dilakukan oleh kalangan pria di antaranya adalah membuat golok dan tas koja, yang terbuat dari kulit pohon teureup ataupun benang yang dicelup.
Dari model, potongan dan cara berbusananya saja, secara sepintas orang akan tahu bahwa itu adalah suku Baduy. Memang, pakaian bagi suku Baduy bukanlah sekedar untuk melindungi tubuh saja, melainkan lebih bersifat sebagai identitas budaya yang melekatnya. Mereka percaya bahwa semuanya itu merupakan warisan yang dituturkan oleh karuhun atau nenek moyang mereka untuk dijaga.
Sekian, destinasi wisata baduy yang bisa sampaikan, semoga apa yang kalian bisa baca bisa menjadi bermanfaat dan yang pasti kita juga bisa ke kampung ke baduy untuk selalu melestarikan wisata budaya yang kita punya. 




Rika Romadhan
442314 3928
UJP "2014"/A
rikaromadhann@gmail.com
path: rika romadhan
twitter: @rrikkaaa

11 comments:

  1. bagus nih. ayo kupas lebih detail lagi

    ReplyDelete
  2. kerenn.. jadi pengen ke Baduy lagi, tapi naik kereta nya sampe Rangkas Bitung kali ya maksudnya bukan dari Rangkas Belitung hehe. lebih di explore lagi dong Baduy Dalam nya supaya pada tertarik kesana, sukses yaa :)

    ReplyDelete
  3. Semoga budaya mereka terus turun ke anak cucunya, agar tetap lestari. Aaamiiin

    ReplyDelete
  4. that's awesome to explore indonesian culture and tourism. Great!

    ReplyDelete
  5. Waw ternyata masih ada ya yg alamnya masih terawat dan budayanya juga masih sangat traditional hebat. Tetep semangat buat ngeengxplore indonesia ya

    ReplyDelete
  6. Waw ternyata masih ada ya yg alamnya masih terawat dan budayanya juga masih sangat traditional hebat. Tetep semangat buat ngeengxplore indonesia ya

    ReplyDelete
  7. Baduy keren bangettt jadi pengen banget kesana!!

    ReplyDelete
  8. ternyata dari tata cara mereka berpakaian sudah menunjukkan suku baduy mengikuti perkembangan zaman dari cara gue melihat. nice topic!

    ReplyDelete