Monday, January 4, 2016

TUGAS 2 - SOLUSI UNJ UNTUK PARIWISATA INDONESIA

PERMASALAHAN DAN SOLUSINYA TENTANG PARIWISATA INDONESIA

                Telah kita ketahui bersama bahwa di Negara kita Negara Indonesia memiliki beraneka ragam wisata dan budaya yang terbentang dari sabang sampai merauke, mulai dari  tempat wisata dan objek wisata yang kaya akan keindahan wisata alam, taman wisata, taman budaya,dan wisata kulinernya banyak orang menyebutkan indonesia adalah surga dunia yang memiliki banyak keanekaragaman wisata yang begitu indah dan memiliki khas di mana tiap daerahnya memiliki kebudayaan yang berbeda beda yang melambangkan ciri khas dari daerah tersebut dan banyak turis baik turis domestik maupun macanegara yang mengagumi keanekaragaman budaya dan wisata di Negara Indonesia. Sepatutnya kita bangga lahir di negeri yang melimpah akan keindahan alamnya, tapi jangan pernah lupa untuk menjaga dan melestarikannya. Namun tetap saja terdapat tangan-tangan jahil yang tidak bisa menjaga sedikit saja kenikmatan Tuhan yang diberikan berupa keindahan alam ini, ya contohntya adalah Membuang Sampah “Seenak”nya, mungkin kalian pikir itu sepeleh tapi untuk kelangsungan memajukan objek pariwisata di Indonesia itu tidak. Saya selaku mahasiswa Usaha Jasa Pariwisata, Universitas Negeri Jakarta Kali ini sedikit ingin membahas mengenai masalah masalah yang terjadi di Pariwisata Indonesia.
                Sebelum lebih jauh lagi mari sedikit kita kenal dulu apa itu sebenarnya Usaha Jasa Pariwisata di Universitas Negeri Jakarta. Usaha Jasa Pariwisata adalah sebuah Program studi yang termasuk ke dalam fakultas ilmu sosial. Program studi ini mulai berdiri sejak 2003. Termasuk program studi baru di Universitas Negeri Jakarta. Sejak 2003 hingga sekarang, program studi ini sudah menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan di bidangnya.
                Setelah kenalan yuk sekarang kita mulai pembahasannya, yang pertama-tama baiknya saya menjelaskan terlebih dahulu tentang apa itu pariwisata. Secara Etomoogi pariwisata berasal dari dua kta yaitu “ pari” yang berarti banyak/berkeliling, sedangkan pengertian wisata berarti “pergi”. Didalam kamus besar indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi. Sedangkan pengertian secara umum pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktuyang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata mata untuk menikmati kegiataan pertamasyaan atau reakreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Pariwisata juga merupakan salah satu sektor penting untuk meningkatkan devisa negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah yang memiliki industri di bidang pariwisata.
                Tentunya di Pariwisata terdapat sebuah Daya Tariknya. Daya Tarik Wisata sejatinya merupakan kata lain dari objek wisata namun sesuai peraturan pemerintah Indonesia tahun 2009 kata objek wisata sudah tidak relevan lagi untuk  menyebutkan suatu daerah tujuan wisatawan maka digunakanlah kata “ Daya Tarik Wisata” maka untuk mengetahui apa arti dan makna dari daya tarik wisata di bawah ini adalah beberapa definisi/pengertian mengenai DayaTarik Wisata menurut beberapa ahli :
·           Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Daya Tarik Wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.
·           A. Yoeti dalam bukunya “Pengantar Ilmu Pariwisata” tahun 1985 menyatakan bahwa daya tarik wisata atau “tourist attraction”, istilah yang lebih sering digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu
·           Nyoman S. Pendit dalam bukunya “ Ilmu Pariwisata” tahun 1994 mendefiniskan daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat.
·           Menurut undang – undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan , ada dua jenis objek dan daya tarik wisata , yaitu (1) objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan fauna; dan (2) objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan tempat hiburan.
·           Menurut Spilanne (2002), Daya tarik pariwisata adalah hal – hal yang menarik perhatian wisatawan yang dimiliki oleh suatu daerah tujuan wisata.
·           Menurut Karyono (1997) suatu daerah tujuan wisata mempunyai daya tarik di samping harus ada objek dan atraksi wisata, juga harus memiliki tiga syarat daya tarik, yaitu: (1) ada sesuatu yang yang bisa dilihat (something to see); (2) ada sesuatu yang dapat dikerjakan (something to do); (3) ada sesuatu yang bisa dikerjakan (something to do); (3) ada sesuatu sesuatu yang bisa dibeli (something to buy)
Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu. Daya tarik wisata yang tidak atau belum dapat disebut sebagai daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis pengembangan tertentu. Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik di suatu daerah atau tempat tertentu, kepariwisataan sulit untuk dikembangakan.
                Masalah pariwisata di indonesia sekarang ini sangat memprihatinkan dimana dengan mengikuti berkembangnya teknologi yang semakin pesat dapat menyebabkan faktor menurunnya kepedulian dalam pengembangan objek wisata. Penyebab faktor tersebut adalah dengan tidak terlaksananya 7 (tujuh) Sapta Pesona yaitu: aman, tertib, bersih, indah, sejuk,ramah tamah, dan kenangan. Dalam membudidayakan sifat ketujuh sapta pesona tersebut kadang kala membuat para pengunjung wisata (tourism) kurang nyaman.Permasalahan semacam inilah yang mengakibatkan berkurang menurunnya pengunjung wisata di indonesia.Menurunnya juga para pengunjung wisata di indonesia dikarenakan kurangnya mobilitas dan kualitas fasilitas yang lengkap misalnya fasilitas yang terdapat di sebuah destinasi kurang lengkap, yaitu adanya toilet namun kerannya rusak. Di tambah lagi dengan kurangnya akses komunikasi yang baik. Dalam hal ini, dibutuhkan orang-orang yang sangat profesional dalam bidangnya masing-masing misalnya seperti tour guide atau leader yang dapat membimbing wisatawan dalam melakukan perjalanan, mulai dari perjalanan asal pengunjung, bidang transportasi yang cukup memadai dan memiliki ketepatan waktu sesuai yang telah diatur, dan penginapan yang cukup bagus dengan fasilitas yang sangat lengkap sehingga pengunjung pun merasa nyaman.Tujuh sapta pesona dalam bidang pariwisata merupakan hal yang sangat penting, yang pertama yakni: keamanan. keamanan seseorang dalam perjalanannya untuk bersenang-senang sangat penting, jangan sampai ada yang melakukan aksi pencurian apa lagi sampaimembahayakan nyawa para wisatawan,contoh peristiwanya Masih bisa kita ingat beberapa tahun lalu ketika terjadi insiden bom di Bali pada tahun 2005 tepat nya di Kuta dan Jimbaran yang dengan sedikitnya 23 orang tewas dan 196 lainnya luka-luka. Serta tragedi pengeboman di Ritz Carlton dan JW.Marriot Kuningan pada tahun 2009 yang selain memakan korban jiwa juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Klub elit Liga Premier Inggris MANCHESTER UNITED  mengurungkan niatnya untuk dating ke Indonesia dalam rangka tour keliling Asia dengan alasan keamanan. Sudah menjadi bukti kurang-nya tingkat keamanan di Indonesia. Meskipun pada tahun – tahun ini Indonesia menerima banyak pujian dalam keseriusannya mengatasi masalah terorisme, namun tingkat kriminalitas mulai dari perampokan dan pencopetan terhadap wisatawan local maupun asing masing cukup tinggi.solusinya ialah dipastikan seluruh objek wisata terdapat satpam atau petugas keamanan yang siap sedia selama 1x24 jam. Kedua, ketertiban. ketertiban dalam daerah tujuan wisata tersebut juga sangat diperlukan dimana dengan adanya kebiasaan-kebiasaan yang terampil dan tertib. Ketiga, kebersihan adalah satu cara untuk membuat hati damai, tidak berantakan, tidak merasa sedih dalam melihat pemandangan yang kurang memuaskan, contohnya suatu daerah pantai tidak bersih sehingga membuat para wisatawan yang sebenarnya ingin menikmati keindahan alam malah melihat pemandanganyang jelek.Empat, kekayaan keindahan alam yang dimiliki oleh negara indonesia dengan posisi yang sangat strategis, sebenarnya sudah sangat mendukung kemajuan suatu objek wisata,akan tetapi dalam pengelolaannya masih sangat kurang sehingga panorama keindahan alamnya pun semakin menurun contohnya yang terjadi pada destinasi wisata di Bandung yaitu Tebing Keraton mungkin destinasi ini bisa dibilang sangat memanjakan mata pemandangan yang disuguhkan disana, akan tetapi yang amat disayangkan untuk menuju tempat tersebut sedikit agak sulit dengan lokasinya yang memang benar-benar diatas bukit dan tidak ada transportasi umum dan harus menggunakan kendaraan pribadi, kemudian juga sebelum sampai destinasi tersebut kendaraan harus diparkir sekitar 1 km khususnya untuk kendaraan beroda empat dan dilanjutkan untuk menuju destinasi dengan ojek warga setempat, ya mungkin itu dapat menambah pendapatan warga sekitar, namun alangkah baiknya pemerintah lebih mengelola untuk transportasi terusannya ini dengan diharuskannya para tukang ojek tersebut menggunakan seragam dan asli penduduk sekitar tebing keraton dan tarif nya ditentukan tidak semaunya dan mahal seperti yang pernah saya alami. Lima, kesejukan suatu daerah harus mendukung dalam hal lingkungan yang tertata dengan rapi, banyak pohon-pohon yang menghijau sehingga ketika ada tiupan angin nafas terasa segar. Enam, keramahtamahan suatu lingkungan adalah halyang sangat utama dalam memajukan kepariwisataan, disebabkan terlihatnya menarik suatu daerah atau betahnya para wisatawan ditentukan oleh keramahan daerah tersebut dan bagaimana tata cara menerima orang lain yang masuk dalam daerahnya, hal tersebut sangat saya rasakan di Kampung Naga ketika melakukan ODTW tahun lalu dimana para masyarakatnya sangat terbuka kepada kami para wisatawannya. Ketujuh adalah kenangan yang tidak lain adalah kekeluargaan yang sifatnya saling mengingat akan segalasesuatu apa yang telah dilakukan baik seorang pengunjung (wisatawan) maupun seorangyang memberi pelayanan. Keharmonisan pun dapat terjalin dengan baik.Dengan begitu, kepedulian dalam pelayanan prima ini lebih harus diutamakan. Karenanya dengan pelayanan para pengunjung akan terikat hatinya untuk berkunjung kembali ditempat wisata dimana ia kunjungi tadi. Dan tidak hanya cukup dilakukan oleh masyarakat saja, tentu harus ada kerjasama dengan pemerintah dalam rangka mendorong dengan pembiayaan dalam pembangunan infrakstuktur yang cukup memadai agar kenyamanan pun sesuai dengan yang diharapkan para tourism.Selain itu juga, bagian terakhir dalam pengembangan pariwisata adalah bagaimanacaranya untuk mempromosikan daerah objek wisata tersebut baik di dalam negeri maupundiluar negeri, , namun terkadang masalahnya adalah disini dimana kita tidak begitu pandai dalam mempromosikan sebuah destinasi wisata iklan yang ada di TV tentang pariwisata Indonesia baru keluar tahun kemarin, sebelum-belumnya tidak hanya iklan dari pariwisata luar negeri yang malah ada di TV Indonesia seperti singapura, korea, dan malaysia. Mungkin solusi nya dengan mulai mempromosikan segala hal berbau objek pariwisata indonesia dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu misalnya ketika kita berkunjung ke destinasi yang belum terlalu populer kita bisa share pengalaman kita tersebut ke social media, agar orang-orang dapat juga menikmati keindahan alamnya. Kemudian dengan diadakannya kontes pemilihan Puteri Pariwisata di setiap daerahnya yang nantinya dapat mempromosikan daya tarik daerahnya masing-masing.
Selain itu  kebersihan dalam lingkungan pariwisata  yang ada di point ketiga di Sapta pesona juga harus diperhatikan. Industri pariwisata memiliki hubungan erat dan kuat dengan lingkungan fisik. Lingkungan fisik adalah daya tarik utama kegiatan wisata. Lingkungan fisik meliputi lingkungan alam (flora dan fauna, bentangan alam, dan gejala alam) dan lingkungan buatan (situs kebudayaan, wilayah perkotaan, wilayah pedesaan, dan peninggalansejarah). Secara teori, hubungan lingkungan alam dengan pariwisata harus mutual dan bermanfaat. Wisatawan menikmati keindahan alam dan pendapatan yang dibayarkan wisatawan digunakan untuk melindungi dan memelihara alam guna keberlangsungan pariwisata.
                Kawasan wisata alam merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara yang menyenangi nuansa alami.  Selain itu kawasan wisata alam adalah sarana tempat terjadinya interaksi sosial dan aktivitas ekonomi.Sampah  sudah bukan masalah yang baru lagi kita bisa lihat di berbagai tempat tumpukan-tumpukan sampah yang menggunung. Ini menjadi bukti sampai saat ini, Indonesia belum membangun sistem pengolahan sampah yang memadai.Masalah sampah merata dari Sabang sampai Merauke mulai dari tepi laut, taman laut, pantai,hutan, kawasan wisata, air terjun, hingga pasar dan pusat kota. Bukan hanya menggangu industri pariwisata tapi juga menjadikan tempat yang di timbun dengan sampah sebagai sumber dari berbagai penyakit.
                Semakin sering kegiatan wisata dilakukan oleh wisatawan, maka akan semakin banyak pula sumber daya alam yang digunakan. Hal tersebut juga berkaitan dengan seberapa besar polusi yang dihasilkan, seberapa banyak sampah yang dihasilka,dan s eberapa besar kerusakan lingkungan yang dirasakan. Dalam faktor kebersihan lingkungan yang terdapat di setiap kawasan wisata tersebut masih kurang diperhatikan. Setiap pengelola kawasan wisata, seharusnya menjaga kelestarian  lingkungan alam yang menjadi kawasan wisata dan sekitarnya, agar ekosistem yang terdapat didalamnya tetap terjaga seperti sebelum lokasi tersebut menjadi kawasan wisata.
              Untuk menjaring masyarakat dan wisatawan sebanyak mungkin, setiap kawasan wisata alam harus menjaga keunikan, kelestarian, dan keindahannya. Semakin banyak kunjungan wisatawan, maka aktivitas dikawasan tersebut akan meningkat, baik aktivitas sosial maupun ekonomi. Setiap aktivitas yang dilakukan, akan menghasilkan manfaat ekonomi bagi kawasan tersebut.  Namun yang harus diingat adalah bahwa limbah atau sampah yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut dapat mengancam kawasan wisata alam.
                Sampah apabila dibiarkan tidak dikelola dapat menjadi ancaman yang serius bagi kelangsungan dan kelestarian kawasan wisata alam. Sebaliknya, apabila dikelola dengan baik, sampah memiliki nilai potensial, seperti penyediaan lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas dan estetika lingkungan, dan pemanfaatan lain sebagai bahan pembuatan kompos yang dapat digunakan untuk memperbaiki lahan kritis di berbagai daerah di Indonesia, dan dapat juga mempengaruhi penerimaan devisa negara.
Adapun ancaman Bagi Kawasan Wisata Alam yang diakibatkan oleh sampah
Dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan baik adalah sebagai berikut:
a.    Gangguan Kesehatan:
  • Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong penularan infeksi; 
  •  Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus;
b.    Menurunnya kualitas lingkungan
c.    Menurunnya estetika lingkungan
Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;
d.    Terhambatnya pembangunan negara
Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.

                Tempat pariwisata merupakan salah satu lingkungan yang  perawatan lingkungannya harus optimal.Itu semua karena tempat  pariwisata merupakan salah satu tempat dimana segala aktivitas masyarakat dilakukan tanpa kontrol oleh siapapun. Dari hal tersebut,  pemerintah diharapkan mampu menggalakkan kegiatan-kegiatan sosial yang bergerak dibidang pelestarian lingkungan hidup khususnya lingkungan pariwisata. Selain mengharapkan pemerintah yang harus bergerak, kita selaku pelaku wisata juga harus sadar akan kebersihan lingkungan, dengan membuang sampah pada tempatnya dan tidak asal buang, jika tidak ada tempat sampah yang disediakan kita bisa menaruh sampah di saku celana atau di tas kita terlebih dahulu dengan begitu cukup mudah bukankah pasrtisipasi kita menjaga lingkungan sekitar khususnya di sebuah destinasi wisata.

Kesimpulan
Tidak ada hal lain dalam memajukan suatu objek wisata selain dengan ketujuh sapta pesona tersebut, dalam hal ini: aman, tertib, bersih, indah, sejuk, ramah tamah, dan kenanganmerupakan suatu kesatuan yang saling terkait dalam dunia pariwisata. Jadi, untuk kemajuannya dibutuhkan tenaga profesional yang merupakan bagian dari masyarakat dan pemerintah guna mendorong terus berkembangnya objek wisata dalam suatu daerah yang ada di indonesia ini
                Sekiranya sekian solusi yang dapat saya berikan, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat dan berguna untuk para pembaca, dan saya harap pembahasan saya kali ini dapat membantu perkembangan kemajuan pariwisata di Indonesia. Terimakasih J


Daftar pustaka


Nur Suhartini
UJP A 2014
4423143969

1 comment:

  1. Solusinya sangat membantu untuk pariwisata Indonesia. Mohon direalisasikan!:)

    ReplyDelete