PURWOKERTO
Purwokerto Kota Satria |
Hai kamu! Ia kamu yang disana, kamu yang sering jalan-jalan itu.
Ketemu lagi sama aku yang mau berbagi artikel tentang sebuah kota. Dimana kota
ini konon katanya merupakan kota ksatria. Kamu mau jadi ksatria kan? Yuk
bareng-bareng baca artikel ini sama aku, biar kamu jadi ksatria di hati aku.
Purwokerto, kota ini bukanlah kota kelahiran saya melainkan kota
kelahiran Ibu saya. Tapi saya menyebut kota ini sebagai kampung halaman saya.
Dimana di kota ini banyak warga yang ramah serta pemandangannya yang indah. Dan
akhir-akhir ini Purwokerto sedang hits di media sosial dengan berbagai spot
bagus dan menarik untuk berfoto-foto. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan
membahas mengenai kota Purwokerto.
Purwokerto adalah
ibu kota Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Jumlah
penduduknya 249.705 jiwa pada tahun 2005. Berbagai julukan disandang kota di
jalur selatan Jawa
Tengah ini dari kota wisata, kota kripik, kota transit, kota pendidikan
sampai kota pensiunan karena begitu banyaknya pejabat-pejabat negara yang
pensiun dan akhirnya menetap di kota ini. Namun, kota ini tak otonom karena
masih menjadi bagian Kabupaten Banyumas sebagai pusat pemerintahan. Secara
administratif, Purwokerto terbagi menjadi 4 kecamatan dengan 27 kelurahan.
Sebenarnya ada wacana pembentukan Kota Purwokerto terlepas dari Kabupaten
Banyumas terus bergulir. Kalau dilihat dari sejarahnya, Purwokerto asalnya
berstatus Kota Administratif (Kotif), di mana Kotif lainnya di
Indonesia sudah menyandang status Kota dengan otonomi tersendiri.
Secara geografi Purwokerto terletak di koordinat 7°26′S 109°14′E di
selatan Gunung
Slamet, salah satu gunung berapi yang
masih aktif di pulau Jawa. Selain menjadi pusat pemerintahan karena menjadi
pusat koordinasi daerah Jawa Tengah bagian
Barat Bakorlin III.
berbatasan sokaraja terdapat Kali Pelus.
Dalam sejarahnya istilah Purwokerto berasal dari kata purwo yang
artinya wiwitan atau asal mula, dan kerto yang artinya kemakmuran, jadi
Purwokerto artinya asal mula dari kemakmuran.
Membahas tentang kota satria, banyak yang beranggapan purwokerto
jaman dahulu adalah bernama purwakerta (Poerwokerto). Kota Purwakerta atau
Praketa adalah kota yang mulai di bangun oleh pemerintah Belanda semenjak di
jadikan sebagai ibukota Kabupaten Adjibaran (Ajibarang), yang sebelumnya berada
di Adjibaran. Pemindahan ke kota Purwakerta dilakukan pada tahun 1836 setelah
kota Adjibaran terkena angin Lisus selama 4o hari 40 malam. pada saat itu
Bupati di jabat oleh Raden Tumenggung Bartadimeja bergelar R Adipati
Martadireja II dan Asisten Residen Werkevisser.
Pemerintah Belanda membangun kota Purwakerta sedikit menjauh dari
pusat kota Purwakerta sebelumnya, yaitu di pasar Wage. Dimana menurut Sugeng
Priyono pusat kota Purwakerta dahulu berada di Pasar Wage dan Klenteng Hok Tik
Bio yang sekarang dahulunya adalah pendopo kadipaten. Pembangunan pendopo
kabupaten didirikan di Paguwan (Paguhan) dan rumah kantor asisten Residen
(selalu berdekatan) berada di Bantarsoka.
Purwakerta pada rekaman visual tahun 1900-1930han, terdapat banyak
sekali bangunan sangat megah dan tentunya merupakan sebagai aspek-aspek
pendukung kota yang lumayan besar pada saat itu selai Soekaradja (Sokaraja).
Bahkan pada awal abad 19 tersebut, dimana mengikuti kejayaan Kerajaan Belanda
akan Gula dan Tembakau, kota-kota di Jawa pun mengalami kejayaan termasuk kota
Purwakerta.
Nah, mengapa Purwokerto memiliki julukan sebagai kota satria
karena Purwokerto merupakan kota kelahiran dari pahlawan besar di Indonesia
yaitu Jendral Soedirman, Jendral Gatot
Soebroto, serta Letnan Jendral R. Suprapto (pahlawan Revolusi dalam gerakan
G30SPKI). Oleh karena itu Purwokerto dijuluki kota satria karena banyak
pahlawan besar yang lahir dan berasal dari kota Purwokerto ini.
Namun selain kota satria, Purwokerto juga dijuluki sebagai kota
pelajar. Mengapa demikian? karena memang Purwokerto merupakan kota yang sangat
strategis untuk menimba ilmu selain letak geografisnya yang mudah dijangkau
dari berbagai kota khususnya di pulau jawa, biaya hidup relatif lebih murah
jika dibandingkan dengan biaya hidup di kota-kota besar lainnya di Indonesia,
selain itu juga Purwokerto memang kondusif tergolong untuk belajar jadi tidak
heran kalau setiap tahunnya dibanjiri Mahasiswa-mahasiswa pendatang yang datang
dari seluruh pelosok Nusantara. Adapun perguraun tinggi di baik negeri maupun
swasta diantaranya:
·
Dan lain-lain
Salah satu Universitas ternama di Purwokerto (Unsoed) |
For your information too, Purwokerto disebut juga sebagai kota
transit. Banyak ya sebutannya. Purwokerto disebut kota transit karena semua
angkutan darat kebanyakan transit di kota ini. Anda dapat naik kereta menuju ke
kota Purwokerto dan berhenti di stasiun Purwokerto dengan menggunakan kelas
ekonomi sampei eksekutif. Jika menggunakan Bus antar kota Anda dapat turun di
terminal Purwokerto dengan berbagai kelas juga dari mulai ekonomi, bisnis,
eksekutif, hingga super eksekutif.
Stasiun Purwokerto |
Jika Anda ingin jalan-jalan di dalam kota Purwokerto tersedia
berbagai angkutan dalam kota seperti angkutan kota (angkot0, becak, dokar
(banyak ditemui di alun-alun Purwokerto atau GOR Satri), serta tersedia pula
taksi yang beroperasi 24 jam.
Karena berdekatan dengan Gunung Slamet menjadikan Purwokerto
memiliki berbagai tempat wisata alam seperti gua, curug/air terjun, dan masih
banyak lagi. Berikut beberapa wisata yang ada di Purwokerto :
1.
Baturraden
Lokawisata Baturraden |
Tak lengkap rasanya jika singgah di Purwokerto
tapi tak berkunjung ke Baturaden. Baturaden merupakan loka wisata yang terletak
di sebelah selatan lereng atau kaki Gunung Slamet pada ketinggian sekitar 640
meter di atas permukaan laut. Lokasi obyek wisata ini berada di sebelah utara
dan berjarak sekitar 14 km dari Kota Purwokerto. Di dalam baturaden terdapat
banyak tempat wisata yang disediakan, yaitu :
ü
Pancuran Telu
Pancuran Telu adalah tempat Pemandian air panas terbuka yang
terletak di wana wisata Baturaden. Sebutan pancuran telu karena
adanya tiga buah mata air panas yang berupa pancuran sehingga dikenal
dengan sebutan pancuran telu (jawa, telu=tiga). Untuk mencapai
pemandian pancurantelu ini, dilakukan berrjalan terlebih dulu kebagian
dalam atau sisi lain dari bukit/lembah yang ada pada lokasi ini.
ü
Pancuran Pitu
Pancuran pitu (Jawa, pitu = tujuh)adalah merupakan objek
wisata air panas yang bersumber dari tujuh mata air. Lokasinya terletak kurang
lebih 2,5 km dari gerbang objek wisata Baturaden. Berbeda
dengan pancuran telu (Jawa, telu = tiga) yang terletak didalam
kawasan baturaden. Tidak sulit menemukan sumber air
panas pancuran pitu tersebut, karena lokasinya dapat ditempuh melalui
dua bentuk perjalanan. yaitu dengan berjalan kaki atau dengan akses
kendaraan umum ataupun pribadi.
ü
Gua Sarabadak
Gua Sarabadak |
Beranjak
dari pancuran 7 menelusuri jalan setapak wisatawan dapat
menikmati kesegaran air hangat dan dingin di Goa Selirang yaitu goa dengan
bebatuan warna keemasan yang terbentuk secara alami dan Goa ini merupakan
rangkaian wisata dari pancuran 7. Seringkali banyak pengujung
menikmati air hangat dan bemandian di depan goa ini.
ü
Taman Kaloka Widya Mandala
Merupakan kebun binatang sekaligus sebagai
wisata pendidikan. Di taman ini terdapat sejumlah binatang yang didatangkan,
baik dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti kambing kaki tiga, gajah,
beruk, sapi kaki lima, ular sanca, monyet, landak, buaya Irian, orangutan, dan
rusa. Di komplek wisata ini juga terdapat Museum Satwa Langka yang berisi
binatang seperti beruang madu, harimau Sumatera, dan macan dahan.
ü
Bumi Perkemahan Baturraden
Merupakan camping ground yang sering
dimanfaatkan oleh para pecinta alam dan penikmat kegiatan out bond. Pernah
digunkan sebagai tempat penyelenggaraan Jambore Nasional Gerakan Pramuka se-Indonesia pada tahun 2001.
ü
Combong Valley
Jika Anda menyukai kegiatan outbound,
Combong Valley adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi di Purwokerto. Di
tempat ini Anda bisa menikmati wahana paint ball yang seru. Akan lebih tepat
jika Anda datang bersama rombongan dan menikmati kegiatan outbound
beramai-ramai.
ü
Baturraden Adventure Forest
BAF atau Rimba Tualang Baturraden adalah
bentuk baru wahana ekowisata dan petualangan rimba. BAF tidak hanya menyajikan
pemandangan alam Baturraden yang sudah terkenal pesonanya, tetapi juga mengemas
pesona 4 unsur alam; gunung, sungai, hutan & kabut, ke dalam berbagai jenis
petualangan fisik (physical adventure) dan petualangan wawasan (mind adventure)
dalam berbagai kegiatan; Mountain Adventure, Water Adventure, Tree Adventure
& Eco Adventure.
ü
Telaga Sunyi
Telaga sunyi adalah sebuah obyek wisata alam perpaduan
antara sungai dan air
terjun.yang
berada di kawasan hutan Baturaden, Purwokerto, Jawa Tengah. Untuk
mencapai telaga sunyi kurang kebih 3 km arah timur dari wanawisata
Baturaden dengan waktu tempuh 15 menit, keindahan yang di
tawarkan telaga sunyi sangat menawan.
Telaga Sunyi |
Aliran sungai ini membentuk kolam kolam alami sehingga sangat
cocok buat berenang atau sekedar bermain air dan juga terdapat sebuah curug
yang di bawahnyamembentuk kolam besar dan sangat cocok untuk berenang karena
kedalaman curug ini hanya 3 meter.
Udara yang sejuk, air yang jernih bersih serta batu batuan alam
yang menawan, di tambah lagi dusekitar telaga penuh dengan pohonan
rindang yang merupakan perpaduan alam yang sangat sempurna. Wana
wisata Telaga sunyi sangat pas untuk rekreasi bersama keluarga
anda, terlebih lagi bersama pasangan. Jadi bila anda sedang berliburan ke
baturaden rasanya kurang pas kalau belum mampir ke telaga sunyi.
2.
Berbagai Curug
Curug Cipendok |
Karena sebagian besar wilayahnya berada di kaki Gunung Slamet,
Kabupaten Banyumas memiliki banyak objek wisata alam yang indah. Ada perbukitan
dan lembah, ada juga air terjun alami. Selain kawasan wisata Baturraden yang
menjadi magnet wisatawan di Banyumas, Desa Wisata Ketenger yang asri mulai
dilirik. Desa wisata itu menawarkan keindahan lereng Slamet, seperti :
ü
Curug Ceheng
ü
Curug Gede
ü
Curug Belot
ü
Curug Cipendok
ü
Curug Bayan
3.
Gua Maria Kaliori
Gua Maria Kaliori adalah
sebuah tempat ziarah yang terletak di desa Kaliori kecamatan Kalibagor, Banyumas, Jawa Tengah,
Indonesia.Pembangunan Gua Maria Kaliori
dimulai pada tanggal 15 Agustus 1989 dengan ditandai Peletakan Batu Pertama
oleh Uskup
Purwokerto Mgr. P. S. Hardjasoemarta MSC. Suatu peristiwa bersejarah bagi Gua
Maria Kaliori dimulai pada tanggal 10 Oktober 1989, dimana di dalam Misa Agung
di Yogyakarta, Bapa
Suci Yohanes
Paulus II berkenan memberkati Patung Bunda Maria dan
menandatangani Prasasti Gua Maria
Kaliori, selanjutnya pada tanggal 8 Desember 1989 Gua Maria Kaliori diberkati
dan diresmikan penggunaannya.
Gua Maria Kaliori |
Semenjak itu pembangunan tempat ziarah umat Katolik tersebut
berlanjut terus. Berbagai fasilitas, seperti : Kapel Ratu Surga, Jalan Salib, Taman Rosario Hidup, Pendopo bagi para
peziarah, dan yang terakhir dibangun adalah Rumah Retret Maria
Immaculata, dengan kapasitas 150 orang sekarang sudah tersedia bagi peziarah
sehingga Gua Maria Kaliori menjadi salah satu tempat ziarah yang terlengkap di
Indonesia. Dalam rangka pengembangan lokasi tempat ziarah ini, maka Keuskupan Purwokerto menyerahkan pengelolaan Gua Maria
Kaliori kepada Konggregasi Oblat Maria Immaculata (OMI) yang memiliki kharisma di dalam
pengelolaan Gua Maria di berbagai negara di dunia.
4.
Masjid Saka Tunggal
Masjid Saka Tunggal |
Masjid Saka Tunggal terletak di desa Cikakak kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, provinsi Jawa Tengah. Masjid
ini dibangun pada tahun 1288 seperti
yang tertulis pada Saka Guru (Tiang Utama) masjid ini. Namun, tahun pembuatan
masjid ini lebih jelas tertulis pada kitab-kitab yang ditinggalkan pendiri
masjid ini, yaitu Kyai Mustolih. Tetapi kitab-kitab tersebut telah hilang
bertahun-tahun yang lalu.
Setiap tanggal 27 Rajab di masjid ini diadakan
pergantian Jaro dan pembersihan makam Kyai Mustolih. Masjid yang berjarak ± 30
km dari kota
Purwokerto ini, disebut Saka Tunggal karena tiang penyangga bangunan masjid
ini, dulunya hanya satu tiang (tunggal).
5.
Museum BRI
Terletak di
Jl. Jend. Sudirman No 57, Purwokerto. Bangunan ini jika dilihat sekilas hanya
seperti rumah biasa dengan arsitektur khas Belanda. Yang membedakannya dengan
bangunan yang lain adalah berdirinya patung seorang lelaki yang memakai pakaian
khas Jawa yang merupakan patung Raden Aria Wirjaatmadja tokoh pendiri Bank BRI
di Indonesia.
Museum BRI Purwokerto |
Sejarah
singkatnya, di tahun 1894 seorang guru mengadakan pesta secara besar-besaran
sehingga membuat seorang patih Banyumas, Raden Aria Wirjaatmadja merasa heran,
mengapa seorang guru dapat mengadakan pesta begitu besar padahal menurutnya
gaji seorang guru (saat itu) tak cukup untuk membiayai pesta tersebut. Setelah
pesta usai sang patih bertanya pada guru tersebut. Ternyata guru tersebut
mendapatkan uang pinjaman dari seorang Tionghoa dan dikenai biaya bunga yang
sangat tinggi. Lantas sang patih menawarkan bantuannya untuk memberikan
pinjaman dengan bunga rendah untuk melunasi hutang si guru tersebut. Setelah
diteliti ternyata tidak hanya guru tersebut namun banyak diantara masyarakatnya
yang terbelit hutang.
Karena dikenal sebagai pegawai dan ahli
keuangan yang baik, maka Patih Wirjaatmadja mendapat kepercayaan untuk mengelola uang kas masjid
untuk pinjaman kepada para pegawai negeri, para petani, dan tukang yang
terjerat hutang. Namun hal in diketahui oleh atasan E. Sieburgh, tak lama
turunlah surat perintah tertanggal 21 April 1894 agas uang kas masjid tersebut
segera dikembalikan dengan alasan uang kas masjid hanya boleh digunakan untuk
keperluan masjid saja. E. Sieburgh yang mengetahui maksud baik dan kejujuran
Patih Wirjaatmadja, segera turun tangan. Dia menyebarkan surat edaran untuk
mengumpulkan “dana penolong” dan dalam waktu yang tidak lama terkumpulah dana
yang harus dikembalikan dan dana lebihannya digunakan untuk meneruskan kegiatan
bank yang telah dirintis oleh Patih Wirjaatmadja. Dari perstiwa tersebutlah
pada tanggal 16 Desember 1895, didirikanlah secara resmi bank perkreditan
rakyat pertama di Indonesia dengan nama “Hulp
en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren” (Bank Bantuan dan Simpanan Milik
Pegawai Pangreh Praja Berkebangsaan Pribumi). Bank tersebut kemudian
menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Grebeg Suro di kawasan Baturraden |
Di samping obyek wisata yang cukup
banyak, Anda juga dapat melihat beberapa wisata budaya yang sangat menarik :
1.
Grebeg Suro atau
Sedekah Bumi. Upacara ini dilakukan pada tanggal 9 Bulan
Syura. Tujuannya adalah sebagai tolak bala, yaitu dengan melakukan
kegiatan-kegiatan berupa ruwat bumi dan selamatan di makam-makam leluhur. Dan
Anda dapat melihat grebeg suro ini di Baturaden pada tanggal 9 bulan syura.
2.
Kenthongan. merupakan
kesenian musik khas Banyumas. Alat utama kesenian ini adalah kenthong yang
berupa potongan bambu yang diberi lubang di sisinya secara memanjang. Untuk
memainkannya perlu dikentong (dipukul). Jika Anda ingin melihat meriahnya perlombaan
kenthongan yang ada di Purwokerto datanglah pada HUT Kemerdekaan RI, biasanya
sering diadakan perlombaan kenthongan yang diadakan di Alun-Alun Purwokerto.
Kesenian Tradisional Purwokerto (Kenhongan) |
3.
Ebeg (kuda
lumping). Ebeg merupakan tarian tradisional Banyumas
dengan ciri khasnya menggunakan kuda kepang. Dalam pertunjukan biasanya
diiringi dengan gamelan yang bernama bendhe.
4.
Pakaian adat
Banyumas. Pakaian adat Banyumas ada dua macam, yaitu
pakaian untuk kalangan wong cilik (seperti pakaian ancingan, bebed wala,
pinjungan, iketan, dan nempean) dan pakaian untuk kalangan bangsawan (beskap
untuk pria dan nyamping untuk perempuan).
Tempe Mendoan, Makanan khas Purwokerto |
Setelah lelah berkeliling di Kota
Purwokerto ada baiknya kita merasakan makanan khas Purwokerto yang pastinya
lezat dan membuat perut semakin membesar, diantaranya :
1.
Mendhoan merupakan makanan yang terbuat dari tempe
yang tipis/diiris tipis kemudian digoreng dengan tepung yang diberi bumbu dan
digoreng setengah matang.
2.
Kripik Tempe, prosesnya seperti mendhoan tetapi digoreng
sampai kering. Kota Kripik merupakan salah satu julukan dari kota Purwokerto.
Sroto |
3.
Sroto, daerah lain menyebutnya Soto. Di sebuah
daerah bernama Sokaraja terdapat Yang membedakan Soto Sokaraja dengan soto-soto
lainnya adalah digunakannya kuah kacang serta kerupuk dengan berbagai warna
yang membuat tampilan soto jadi cerah. Soto yang dimakan dengan menggunakan
ketupat ini diseduh dengan kuah kaldu kental yang gurih serta manis dan
tentunya membuat pelanggan ingin segera menambah satu porsi lagi. Satu tempat
lagi untuk menikmati soto adalah di Jalan Bank. Kabarnya, Presiden SBY juga
pernah makan soto ini. Harganya juga relatif terjangkau sehingga tidak akan
membuat kantong menjerit. Ada dua jenis soto yang dapat dinikmati, yaitu dengan
daging ayam atau daging sapi.
4.
Gethuk Goreng, sentra pembuatannya adalah Kec. Sokaraja,
sebuah kota kecamatan di pinggir kota Purwokerto. Kalau biasanya gethuk yang terbuat
dari umbi-umbian dan diolah dengan cara direbus, di Purwokerto ada gethuk yang
digoreng. Gethuk goreng juga terbuat dari singkong atau ketela dicampur dengan
gula jawa. Paling nikmat dinikmati dalam keadaan masih panas saat sore hari
sambil minum teh atau kopi.
Nopia |
5.
Nopia merupakan makanan yang terbuat dari
adonan tepung terigu yang diisi dengan gula merah serta
dipanggang dengan tungku khusus yang terbuat dari tanah liat dan
menggunakan kayu bakar dari pelepah pohon kelapa. Memiliki
tekstur kulit yang keras dan renyah berisi adonan gula merah dengan
rasaorisinilnya adalah rasa brambang goren atau rasa bawang merah goreng.
Namun sekarang nopia sudah dibuat dengan berbagai macam isi dan rasa, seperti
isi durian, coklat, nangka, dan
lain-lainnya. Banyak diproduksi di kota Purbalingga dan Banyumas (18
kilometer arah tenggara Kota Purwokerto). Nopia
juga ada yang berbentuk seperti telur gajah, besar tapi dalamnya kosong &
berlapis gula merah yang menempel pada dinding dalam kulit nopia ini. Sebagian
orang mengatakan Pia Telur Gajah, ada pula yang menyebutnya Ndog Gludhug (telur
halilintar). Selain Nopia, adapula Mino alias
mini nopia atau nopia berukuran yang kecil.
6.
Dage, kudapan mirip kue yang berbahan dasar ampas
kacang yang digumpalkan dan dijamurkan. Biasa disajikan berupa goreng tepung
berbumbu dan disantap dengan cabe rawit atau "lombok cengis".
Setelah kenyang mencicipi makanan khas Purwokerto waktunya Anda merasakan
langsung tempat wisata, budaya, dan kuliner yang ada di Purwokerto kota sang
ksatria. Sekiranya itulah yang dapat saya sampaikan mengenai Purwokerto, semoga
bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Sekian dan matur nuwun (terima kasih).
Anisa Dyah Ayu Kartika sari
Usaha Jasa Pariwisata 2014 Kelas B
anisadyahayu.kartikasari@yahoo.com
Referensi :
Sumber Foto :
Bagus ni, kreatif juga. Ternyata banyak sekali yang bisa kita ketahui mulai dari bahasa, seni, budaya,dan pemandangan yg unik dan menarik. So, bagus ni postnya bermanfaat juga buat kita yg belum tau tentang apa yg ada di Indonesia. Oke makasih infonya ^^ #cuma_temanmasihjalanjalan
ReplyDeleteBagus ni, kreatif juga. Ternyata banyak sekali yang bisa kita ketahui mulai dari bahasa, seni, budaya,dan pemandangan yg unik dan menarik. So, bagus ni postnya bermanfaat juga buat kita yg belum tau tentang apa yg ada di Indonesia. Oke makasih infonya ^^ #cuma_temanmasihjalanjalan
ReplyDeleteTerimakasih blog nya sangat membantu untuk tugas tugas dan menambah wawasan
ReplyDeletetulisannya bagus, jadi menambah referensi untuk jalan-jalan nih, terima kasih ya anisa atas tulisannya :)
ReplyDeleteRekomen bgt nih buat jalan jalan, jadi tau purwokerto itu apa aja makanan khasnya sampe kenapa dinamain purwokerto... Terimakasi blognya
ReplyDeleteBagus niiih jadi tau apa aja tempat wisata alam di sana ,recomended buat ngetrip. Terimakasih ya tulisannya :)
ReplyDeleteMakasih yaa semuanya
ReplyDeleteNice blog . Sangat bermanfaat untuk dibaca , yg belum tau tempat wisata alam di purwokerto bisa tau karna baca blog ini. Terimakasih ���
ReplyDeleteLengkap nih infonya, jdi engga buta2 banget deh klo mau liburan ke purwokerto, thanks yah :)
ReplyDeletetpi ada typo2nya dikit heheh
Wow sangat menarik jadi pengen visit purwekerto , thanks ya infonya
ReplyDeleteWow sangat menarik jadi pengen visit purwekerto , thanks ya infonya
ReplyDeleteWow sangat menarik jadi pengen visit purwekerto , thanks ya infonya
ReplyDeleteLengkap banget infonya , ga sabar nih mau ke purwokerto dan pengen ketempat wisatanya
ReplyDeleteLengkap banget infonya , ga sabar nih mau ke purwokerto dan pengen ketempat wisatanya
ReplyDeleteKerennn infonya lengkap untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang purwokerto dari sejarahnya sampai makanan dan tempat wisatanya
ReplyDelete