PEKALONGAN KOTA BUDAYA AKAN BATIK
Haloo
Blogger, Saya Syifa Fauziyyah mahasiswi Usaha Jasa Pariwisata
Universitas Negeri Jakarta
tahun 2014. Ini merupakan tugas ke 4 saya mengenai kota-kota di
Jawa. Pada tugas ke-4 ini saya kebagian membahas mengenai salah satu kota di
Jawa yaitu kota Pekalongan. Kota Pekalongan berada di dataran rendah
pantai utara Pulau Jawa, dengan ketinggian kurang lebih 1 meter di atas
permukaan laut. Pekalongan dibagi menjadi 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan
Pekalongan Barat, Kecamatan
Pekalongan Utara, Kecamatan
Pekalongan Timur, dan Kecamatan
Pekalongan Selatan.
Peta Pembagian Wilayah Pekalongan |
Pekalongan
dikenal dengan julukan kota
batik, karena batik Pekalongan memiliki corak yang khas dan variatif. Namun
ternyata kata batik bukan hanya sebagai salah satu hasil kerajinan masyarakat
Kota Pekalongan, tapi kata BATIK juga menjadi motto untuk kota ini. Motto Kota Pekalongan yaitu Kota BATIK yang merupakan singkatan dari (Bersih, Aman,
Tertib, Indah, Komunikatif). Kota Pekalongan juga masuk dalam jaringan
kota kreatif UNESCO dalam kategori crafts & folk art
pada Desember 2014 dan memiliki city branding World's city of Batik.
Branding Kota Pekalongan |
Pariwisata Indonesia sedang berkembang pesat saat ini
termasuk wisata di Pekalongan. Kota Pekalongan terkenal dengan wisata budayanya
sebagai kota Batik. Selain itu Kota
Pekalongan dahulunya adalah Ibukota
Karesidenan pada jaman kolonial sampai dengan masa kemerdekaan, kota ini
menyimpan warisan budaya pada masa lalu dan mempunyai banyak
peningalan - peninggalan bersejarah. Beberapa warisan budaya pada masa
lalu yaitu gedung
Pemerintahan yang pada masa kolonial merupakan Kantor
Pembantu Gubernur/Residen, Rumah Dinas Pembantu Gubernur/ Residen, Lembaga Pemasyarakatan, Kantor Pelabuhan, Kantor Pos
dan Giro, Stasiun Kereta Api, dan juga Tempat-tempat Ibadah berupa Masjid Kuno
Jami’, Manjid Sapuro, Klenteng, serta Rumah Pangeran Keputran, Rumah Pribadi
Patih Sepuh, Rumah Adat Pekalongan dan Rumah Pecinan.
Berikut ini tempat wisata budaya Kota Pekalongan diantaranya yaitu:
1. Museum Batik Nasional
Museum Batik Pekalongan |
Museum Batik Nasional
ada di Kota Pekalongan yang tepatnya berlokasi di Jalan
Jetayu No.1 Pekalongan, Jawa Tengah. Museum ini memiliki luas tanah dan
bangunan 40 meter persegi dan memiliki 1149 koleksi batik, antara lain wayang beber
dari kain batik yang berusia ratusan tahun dan alat tenun tradisional atau
dikenal sebagai alat tenun bukan mesin. Fasilitas yang dimiliki
museum ini terdiri dari ruang koleksi batik, ruang perpustakaan, kedai batik,
ruang workshop batik, ruang pertemuan, dan ruang
konsultasi atau pelayanan hak kekayaan intelektual (HKI). Selain
itu juga terdapat tiga ruang utama yang digunakan untuk memamerkan koleksi aneka batik
khas daerah pesisir jawa, seperti batik Cirebon, Pekalongan, Batang, dan juga Rembang, alat dan bahan yang
digunakan dalam proses membatik juga dipamerkan di ruangan utama ini, salah satu alat yang dipamerkan adalah canting.
Ruang pamer kedua
merupakan ruang koleksi aneka batik yang disumbangkan oleh pejabat negeri. Ruang pamer ketiga dikenal sebagai Ruang Batik Nusantara yang
memamerkan
koleksi batik yang berasal dari berbagai daerah diantaranya, Banten,
Kalimantan, Garut, Indramayu, Madura, Papua
dan lain sebagainya. Museum ini buka setiap hari mulai pukul 08.00
hingga pukul 15.00 dan tutup pada Tahun
Baru,
17 Agustus, Hari Raya Idhul Fitri, Hari Raya Idhul Adha dan Tahun Baru Islam ( 1 Muharrom ). Tiket masuk untuk pengunjung
Dewasa Rp 5.000,- dan untuk anak-anak
(TK s.d. SMA) yaitu Rp 1.000,-
Kampung Wisat Batik Kauman |
Kampung Wisata Batik Kampoeng Batik Kauman yang terletak di tengah kota
ini merupakan salah satu desa wisata terbaik Nasional, desa ini diresmikan pada
tahun 2007. Disini terdapat masjid agung tertua yang berdiri sejak tahun 1852
bernama Masjid Agung Al-Jami
3.
Kampung
Wisata Batik Pesindon
Kampung Wisata Batik Pesindon |
Letak Kampung Batik Pesindon ada di sebelah kiri
jalan, di seberang gapura kampung batik tersebut terdapat Pasar Anyar. Para pengrajin batik dari kampung batik tersebut telah
sukses memasarkan produk kriyanya hampir ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan
mancanegara. Di kampung wisata batik ini terdapat Paguyuban Pecinta
Batik. Potret langsung bagaimana proses produksi batik yang masih memegang
teguh teknik tradisional pembatikan tulis dan cap juga dapat dilihat disini.
Di Kampung batik pesindon ini, terdapat setidaknya 33 showroom serta workshop pengrajin
batik. Tiap showroom dilengkapi dengan tempat istirahat dan singgah
bagi para tamu. Kampung Batik Pesindon juga memiliki Kantor Sekretariat,
telecenter bahkan internet center yang tidak hanya dimanfaatkan untuk mewadahi
tujuan promosi dan komunikasi warga setempat, tetap sekaligus sebagai sarana
guna mempermudah transaksi hingga ke manca negara, tempat ibadah, area parkir,
dan becak batik sebagai sarana transportasi bagi pengunjung yang ingin
jalan-jalan menikmati wisata heritage di Kampoeng batik Pesindon
4.
Kampung
Wisata ATBM Medono
Alat Tenun |
Kelurahan Medono,
Kecamatan Pekalongan Barat, dikenal sebagai pusat kerajinan tenun tangan. ATBM merupakan singkatan dari (Alat Tenun Bukan Mesin). Tenun ATBM merupakan
kerajinan yang berupa kain yang dibuat dari benang dengan cara memasuk-masukkan
pakan secara melintang pada lungsin, yang dikerjakan dengan Alat Tenun Bukan
Mesin.Indonesia sangat kaya akan hasil tenun tradisional yang beraneka ragam,
masing-masing daerah mempunyai keunikan ragam hias yang dipengaruhi oleh adat
istiadat budaya setempat, serta alat yang digunakan.Pada masala lalu, menurut
Lurah Medono, Sumaryo, tenun Medono pernah meraih kejayaan kualitas dan
kuantitas produksi, dan penjualannya. Industri di sentra tenun ATBM Medono ini
termasuk kategori industri kecil menengah. Para pengrajin yang rumahnya berada di
jalan utama menciptakan sebuah showroom di rumah tinggalnya, jadi muncullah
rumah-rumah produksi yang merupakan gabungan dari rumah tinggal, showroom, dan
workshop (bengkel kerja).
5.
Kampung
Wisata Canting Ladungsari
Kampung Canting di
Kelurahan Landungsari, tepatnya di gang 19,
hamper seluruh warga di kampung ini merupakan pengrajin canting. Disini kita bisa melihat bagaimana proses pembuatan canting. Sebagai alat utama
membuat batik, canting memiliki filosofi, seni, dan sejarah yang tinggi,
canting juga mempunyai makna tinggi karena alat untuk membatik itu dibuat tidak
menggunakan mesin melainkan melalui keterampilan manusia.
6.
Kawasan Kota
Toea Jetayu
ini yang selalu ramai
kalau ada festival. biasanya menjadi tempat diadakannya acara-acara budaya di
kota pekalongan. Karena tempatnya memang bagus dan cocok untuk acara budaya
7.
Monumen
03-10-1945
Monumen 03-10-1945 dibuat
untuk memperingati Peristiwa 3 Oktober 1945 yang merupakan perang untuk mengusir Jepang dari Kota Pekalongan.
Peristiwa ini terjadi setelah Indonesia merdeka, yaitu tahun 1945.
Monumen 3 Oktober 1945
berada di Lapangan Kebon
Rojo diantara gedung kempetai diubah menjadi Masjid Syuhada. Di depan masjid terdapat patung
berbentuk 4 bambu dengan 5 buah ruas. Namun kini telah diubah menjadi 3 batang
bambu dengan 10 bilah ruas. Yang melambagkan peristiwa 3 Oktober.
8. Masjid Agung Al-Jami Kauman Pekalongan
Masjid Agung Kauman Pekalongan berada di alun alun kota Pekalongan.
Masjid peninggalan sejarah ini menjadi salah satu ciri khas Kota Pekalongan. Masjid
ini sudah berusia 158 tahun. Ruangan-ruangan di masjid ini, terutama tempat
salat utama, banyak dihiasi ornamen asli. Kayu-kayunya masih dari bahan-bahan
yang pertama kali digunakan untuk pembangunan masjid. Di bangunan utama ada
delapan tiang kayu yang dikombinasikan dengan 22 tiang beton. Atap kayunya juga
masih asli menggunakan batang kayu dan tak ada sambungannya. Kubahnya masjid
ini berbentuk joglo. Di sebelah kanan bangunan masjid
terdapat menara masjid. Tradisi
unik saat bulan Ramadan terdapat dua jamaah shalat tarawih dengan jumlah rakaat
berbeda. Satu sisi, ada satu jamaah shalat tarawih dengan 23 rakaat. Satunya
jamaah shalat tarawih 11 rakaat.
9. Klenteng Po An Thian
Po
An Thian adalah nama dalam dialek Hokkian yang berarti ‘Istana Mustika
Keselamatan’ atau tempat ibadah yang memberi keselamatan bagi umatnya. Kelenteng berdiri pada 1882
dengan See Jit tanggal 15 bulan 5 Imlek. Klenteng ini
berada di Jalan Belimbing No. 05 Kota Pekalongan. Pada awalnya, klenteng
Po An Thian hanya berbentuk Bangunan Utama saja yang berbentuk ruang segi
empat, dengan tiga pintu masuk dan dua pintu samping.Pada bagian depan sebelum
pintu masuk, terdapat patung dua ekor singa penjaga, dan di bagian belakangnya
terdapat semacam pelataran dengan dua buah tiang penyangga terbuat dari kayu
yang masing-masing berukirkan naga dan delapan dewa.
Di bagian kanan dan
kiri tembok sebelum pintu masuk, terdapat ukiran relief seekor naga besar dan
naga kecil (sebelah kanan) serta seekor harimau (sebelah kiri). Pada pintu masuk
yang di tengah (pintu utama) dibagian atasnya terdapat papan nama klenteng Po
An Thian yang terletak secara mendatar. Pada bagian pintu masuk kanan dan kiri,
empat daun pintunya masing-masing bergambar empat pengawal raja dan dibagian
atasnya terdapat papan nama Tek Hay Cin Jin yang juga diletakkan secara
mendatar.
10.
Tradisi Syawalan di Krapyak
Syawalan merupakan tradisi masyarakat Kota Pekalongan
khususnya masyarakat Daerah Krapyak di bagian utara Kota Pekalongan, yang
dilaksanakan pada setiap hari ketujuh sesudah Hari Raya Idul Fitri. Hal paling menarik dalam pelaksanaan tradisi ini
adalah dibuatnya Lopis Raksasa yang ukurannya mencapai tinggi 2 meter diameter
1,5 meter dan berat mencapai 225 Kg. Setelah acara do’a bersama, Lopis Raksasa
kemudian dipotong oleh Walikota Pekalongan dan dibagi-bagikan kepada para
pengunjung.
11. Tradisi Nyadran / Sedekah Laut Di Pesisir Pekalongan
Tradisi Sedekah Laut di Kota
Pekalongan biasa disebut Tradisi Nyadran. Tradisi ini dilaksanakan oleh
masyarakat nelayan Kota Pekalongan setiap bulan Syuro sebagai ungkapan rasa
syukur atas hasil laut yang melimpah. Pada tradisi ini para nelayan bersama
masyarakat mengadakan Ritual Sadranan dengan menghias kapal-kapal nelayan yang
berisi sesaji antara lain Kepala Kerbau, aneka jajan pasar, wayang Dewi
Sri dan Pandawa Lima, aneka mainan anak-anak, serta setelah melalui beberapa
prosesi dan do’a selamatan kemudian dibawa ketengah laut untuk dilarung yang
diawali pelarungan Kepala Kerbau oleh seorang Tokoh Spiritual.
Nah, diatas merupakan beberapa tempat wisata budaya
salah satu kota di Pulau Jawa yaitu Kota Pekalongan. Semoga destinasi wisata diatas bisa menjadi
referensi anda yang ingin melakukan perjalanan ke Kota Batik.
Bagus nih budaya pekalongan emang terkenal dengan batiknya
ReplyDeleteNice info. Makasih, mbak.
ReplyDeletebagus sekali infonya, trimakasih
ReplyDeleteInformasi yang disuguhkan menarik dang cukup lengkap. Sekedar usul mungkin bisa dibuat dalam bentuk pointer saja untuk penjelasan masing-masing kegiatan atau lokasi, sehingga pembaca lebih antusias. Thx
ReplyDeleteWah info yang sangat menarik lengkap dan jelas. Sedikit pertanyaan beli batik yang bagus dan murah di Pekalongan dimana yah?? hehe
ReplyDeleteSatu kata yang langsung diingat dari pekalongan: batiknya. Semoga bisa terus terjaga ya batiknya.
ReplyDeleteVisit my blog www.bamsutris.com ya. :)
MaKin cinta sama batik
ReplyDeleteMaKin cinta sama batik
ReplyDeleteKereen cif!! Infonya lengkap juga...bakalan masuk list perjalanan nih :))
ReplyDeletehmm... bisa dipertimbangin jadi destinasi wisata nih
ReplyDeleteInfonyaaaa kece.. Lebih lengkap lagi kalau km ksh saran transportasi apa yg di gunakan agar para backpacker ngelancong kesana dengan muda. Sukses 😘
ReplyDeleteinfo yang menark. yuhuuuww, ayo ke pekalongaaaan!!
ReplyDeleteGak salah Indonesia adalah negara dengan ciri khas Batik. Apa lg kalo lg mau belanja batik di mall" atau itc pasti terkenal sudah batik pekalongan asli Indonesia :)
ReplyDeleteI really appreciate your professional approach.These are pieces of very useful information that will be of great use for me in future.
ReplyDeleteดูหนังà¸à¸à¸™à¹„ลน์