Sosok Perempuan Baduy
Salam sejahtera bagi kita semuanya ,
Apa kabar sebelumnya ? saya harapkan kalian baik – baik dalam kondisi yang sehat juga .
Sebelum saya memulai semua ini , perkenankan saya untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu mungkin , agar tidak terlihat tegang dan menegangkan , karna ini bukan film horor tentunya jadi tidak usah tegang juga karena ini bukan arusan listrik yang dipakai segala tegangan juga .
Nama saya filiano , bisa dipanggil fili , ano dan kadang bisa dipanggil dengan panggilan sayang , bebeb , hunny ataupun lain lainya hehehehe...
Saya adalah salah satu Mahasiswa Pariwisata UNJ tahun 2014 , pada kesempatan ini saya akan membahas tentang “ Sosok Perempuan Baduy “ . pada kesempatan lalu , saya bersama teman – teman kelas saya melakukan kegiatan observasi daerah tempat wisata atau sering sekali kita sebut dengan singkatan ODTW . pada kesempatan ODTW ini masing –masing dari kami mahasiswa Pariwisata UNJ melakukan penelitian yang dimana kami meneliti bagaimana kehidupan di baduy , dimulai dari struktur organisasi yang ada , pakaian adat yang mereka kenakan , rumah –rumah yang ada disana , adat dan istiadat yang berlaku disana , dan masih banyak hal lainnya . kami juga sepat berbincang – bincang dengan penduduk sekitar hanya untuk sekedar menanyakan apa yang menjadi sebuah rasa penasaran kami terhadap suku badui itu sendiri , dimuai dari pergaulan sosial yang ada di badui , kegiatan yang mereka lakukan sehari – hari , mata pencaharian mereka sendiri di badui , hingga cerita – cerita lainnya yang membuat kami terkagum kagum dengan kampung badui itu sendiri . banyak hal yang kami dapatkan dari badui , sembari berwisata dengan kayanya alam yang ada di badui . kami menyempatkan diri untuk meneliti kehidupan dari suku badui sendiri , terutama untuk perempuan – perempuan badui .
Saya sempat bertanya – tanya dengan guide yang ada disana , apakah yang membedakan suku badui dalam dengan badui luar ? jadi untuk pakaian sendiri jelas berbeda untuk membedakan bahwa ada yang badui dalam dan badui luar , untuk pakaian perempuan – perempuan badui sendiri itu mempunyai kesamaan antara badui dalam dan badui luar . untuk badui luarnya sendiri , para perempuan –perempuan badui luar memakai atasannya hitam dan bawahnya memakai kain yang berwarna biru sebagai penanda mereka adalah masyarakat badui luar . sedangkan untuk perempuan – perempuan badui dalam , mereka memakai atasan mereka berwarna hitam dan untuk bawahannya sendiri mereka memakai kain yang berwarna abu – abu . untuk pakaianya sendiri mereka memiliki kesamaan hanya saja memakai warna yang berbeda saja untuk bawahan mereka , untuk badui dalam sendiri sepengetahuan saya dan apa yang saya lihat untuk perempuannya sendiri terkadang ada yang memakai atasannya abu – abu sedangkan untuk bawahannya memakai kain berwarna putih . lalu apa yang biasa dilakukan oleh wanita badui sendiri ? apa mereka juga bekerja ? untuk itu saya akan memberikan sedikit informasi tentang hal tersebut . untuk perempuan – perempuan badui sendiri yang saya kethaui , mereka ada yang mempunyai pekerjaan antara lain seperti berdagang souvenir – souvenir ( ini akan anda temui ketika akan memasuki gerbang utama menuju ke badui luar ) akan tetapi sebagian besar dari perempuan perempuan badui luar ini adalah pengerajin kain tenun , ada juga yang sebagian perempuan badui luar yang saya kethaui bekerja sebagai pengrajin gula aren yang dimana gulanya enak sekali pada saat kita makan , dan menurut sepengetahuan saya sebagiannya lagi adalah ibu rumah tangga . untuk perempuan – perempuan badui itu sendiri yang menjadi pengrajin tenun , mereka sangat handal sekali dalam hal menenun kain ini , mereka sudah disadarkan dan diajarkan dari sekecil mungkin untuk bisa menenun kain . pada saat saya tinggal disana juga , saya sempat disuguhkan dan ditawari durian ( karena pada saat saya datang sedang musim durian ) oleh ibu – ibu yang ada di badui luar .
Saya ingin berbagi cerita dengan para pembaca semua , saat saya berangkat dan pada waktu pulang sendiri , saya sempat beberapa kali melihat anak – anak kecil badui terutama anak perempuan – perempuannya yang dimana lokasi dari gerbang masuk untuk ke dalam badui luar sangatlah jauh , akan tetapi mereka tidak ada rasa takut untuk berjalan jauh dari rumah mereka menuju gerbang utama , mereka juga membawa bawaan mereka yang menurut saya sangat berat untuk anak kecil itu sendiri , ini yang membuat saya merasa sangat jauh berbeda dengan mereka . untuk bahasa sendiri yang digunakan masyarakat badui sendiri menggunakan bahasa sunda banten , menurut pengalaman saya sendiri , saya sempat tinggal di salah satu home stay di badui luar , yang dimana saya sempat ingin berbincang - bincang sambil bertanya tentang badui dengan salah satu perempuan badui yang ada disana , akan tetapi terkendala dikarenakan memang dari ibunya sendiri yang tidak bisa berbahasa indonesia dan hanya bisa berbahasa sunda . saya sendiri menyempatkan diri ingin berfoto dengan salah satu perempuan badui yang ada disana , akan tetapi ketika saya ingin sekedar mengambil gambar bersama mereka , mereka terkesan malu – malu untuk bisa berfoto bersama mereka . mungkin menurut saya juga , karena belum adanya perkembangan teknologi yang dapat masuk kesana dan juga masyarakat daerah sana masih kental dengan budayanya yang dimana untuk mempertahankan kebudayaan mereka , malah saya yang menjadi malu untuk berfoto dengan mereka hehehe . yang saya sendiri lihat dengan mata kepala saya sendiri , perempuan – perempuan badui ini sangatlah ramah terhadap segala pengunjung yang datang ke tempat mereka .
Kesimpulan yang mungkin bisa saya bagikan kepada teman – teman pembaca sekalian tentang perempuan badui ini , mereka sangatlah ramah dengan para pengunjung yang ada datang ke tempat mereka ini , menurut saya sendiri pun para perempuan badui ini sendiri adalah perempuan – perempuan yang sangat tangguh sekali dibandingkan yang lainnya . mungkin hanya itu yang dapat saya simpulkan , kurang lebihnya saya meminta maaf kepada teman – teman semua .
Terima kasih .
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKesimpulannya dimengerti
ReplyDeletekeren sekali
ReplyDeleteleh ugha ni
ReplyDeleteBagus,mudah dimengerti pula.
ReplyDeletemungkin bisa di deskripsikan bbrp hal yang agak rinci untuk perempuan badui itu sendiri
ReplyDeleteYey tambah lagi pengetahuan saya deh
ReplyDeletesangat menarik arikelnya, tapi lebih bagus lagi kalo ditambahkan dengan foto foto
ReplyDeleteGood recomended
ReplyDelete