MENGINTIP DESTINASI MENARIK DI KOTA WISATA MALANG
Malang
adalah satu kota wisata yang tidak boleh dilewatkan oleh setiap petualang
sejati. Di kota ini rasanya tidak sulit menemukan objek wisata yang menarik dan
unik. Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan beberapa objek wisata
menarik yang ada di kota malang, oh iya, sebelum saya melanjutkan cerita
panjang dan menarik ini saya akan memperkenalkan diri, nama saya Sabilah Ulfa
Harnum mahasiswi Usaha Jasa Pariwisata UNJ yang saat ini mudah-mudahan
menginjak ke semester 4. Okey kita kembali ke pembahasan tentang sejarah dan objek wisata di kota malang.
Kota Malang adalah sebuah kota
yang terletak di Provinsi
Jawa Timur,
Indonesia.
Kota ini terletak 90 km sebelah selatan Surabaya
dan merupakan kota terbesar di kedua di Jawa Timur setelah Surabaya,
serta merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia menurut jumlah penduduk.
Selain itu, Malang juga merupakan kota terbesar kedua di wilayah Pulau Jawa
bagian selatan setelah Bandung.
Kota Malang berada di dataran tinggi yang cukup sejuk, dan seluruh wilayahnya
berbatasan dengan Kabupaten Malang.
Luas wilayah kota Malang adalah 252,10 km2. Bersama dengan Kota Batu
dan Kabupaten Malang, Kota Malang merupakan
bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya
(Wilayah Metropolitan Malang). Wilayah Malang Raya yang berpenduduk sekitar 4
juta jiwa, adalah kawasan metropolitan terbesar kedua di Jawa Timur
setelah Gerbangkertosusila. Kawasan Malang Raya
dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia.
- Geografi kota Malang
Kota
Malang yang terletak di dataran tinggi yaitu pada ketinggian antara 440 - 667
meter diatas permukaan air laut, merupakan salah satu kota tujuan pariwisata
karena keindahan alamnya yang dikelilingi pegunungan. Letak kota Malang berada
di tengah-tengah wilayah Kabupaten Malang
dan secara astronomis terletak 112,06° - 112,07° Bujur Timur dan 7,06° - 8,02°
Lintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut :
Kota
Malang juga dikelilingi beberapa pegunungan besar, di antaranya adalah
pegunungan Bromo-Tengger
(berkisar 2.700 m dpl); Gunung Semeru
(3.676 m dpl); Gunung Arjuno (3.339 m dpl); Gunung Butak
(2.868 m dpl); Gunung Kawi (2.551 m dpl); Gunung Anjasmoro
(2.277 m dpl); serta Gunung Panderman
(2.045 m dpl). Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Selain itu, kota Malang juga dilalui salah satu sungai terpanjang di Indonesia
serta terpanjang kedua di Pulau Jawa setelah Bengawan Solo, yaitu Sungai Brantas
yang mata airnya terletak di lereng Gunung Arjuno
di sebelah barat laut kota.
- Demografi
Jumlah
penduduk Kota Malang 857.891 jiwa (2014), dengan tingkat pertumbuhan 3,9% per
tahun. Dengan luas Kota Malang yang mencapai 110,06 km2, kepadatan
penduduk Kota Malang mencapai 7800 jiwa/km2.
- Sejarah Kota Malang
Nama
"Malang" sampai saat ini masih diteliti asal-usulnya oleh para ahli sejarah.
Para ahli sejarah masih terus menggali sumber-sumber untuk memperoleh jawaban
yang tepat atas asal-usul nama "Malang". Sampai saat ini telah
diperoleh beberapa hipotesa mengenai asal-usul nama Malang tersebut.
Malangkucecwara yang tertulis di dalam lambang kota itu, menurut salah satu
hipotesa merupakan nama sebuah bangunan suci. Nama bangunan suci itu sendiri
diketemukan dalam dua prasasti Raja Balitung dari Jawa Tengah yakni prasasti
Mantyasih tahun 907, dan prasasti 908 yakni diketemukan di satu tempat antara
Surabaya-Malang. Namun demikian dimana letak sesungguhnya bangunan suci
Malangkucecwara itu, para ahli sejarah masih belum memperoleh kesepakatan. Satu
pihak menduga letak bangunan suci itu adalah di daerah gunung Buring, satu
pegunungan yang membujur di sebelah timur kota Malang dimana terdapat salah
satu puncak gunung yang bernama Malang. Pembuktian atas kebenaran dugaan ini
masih terus dilakukan karena ternyata, disebelah barat kota Malang juga
terdapat sebuah gunung yang bernama Malang. Pihak yang lain menduga bahwa letak
sesungguhnya dari bangunan suci itu terdapat di daerah Tumpang, satu tempat di
sebelah utara kota Malang. Sampai saat ini di daerah tersebut masih terdapat
sebuah desa yang bernama Malangsuka, yang oleh sebagian ahli sejarah, diduga
berasal dari kata Malankuca yang diucapkan terbalik. Pendapat di atas juga
dikuatkan oleh banyaknya bangunan-bangunan purbakala yang berserakan di daerah
tersebut, seperti Candi Jago dan Candi Kidal, yang keduanya merupakan
peninggalan zaman Kerajaan Singasari. Dari kedua hipotesa tersebut di atas
masih juga belum dapat dipastikan manakah kiranya yang terdahulu dikenal dengan
nama Malang yang berasal dari nama bangunan suci Malangkucecwara itu. Apakah
daerah di sekitar Malang sekarang, ataukah kedua gunung yang bernama Malang di
sekitar daerah itu. Sebuah prasasti tembaga yang ditemukan akhir tahun 1974 di
perkebunan Bantaran, Wlingi, sebelah barat daya Malang, dalam satu bagiannya
tertulis sebagai berikut : “………… taning sakrid Malang-akalihan wacid lawan macu
pasabhanira dyah Limpa Makanagran I ………”. Arti dari kalimat tersebut di atas
adalah : “ …….. di sebelah timur tempat berburu sekitar Malang bersama wacid
dan mancu, persawahan Dyah Limpa yaitu ………” Dari bunyi prasasti itu ternyata
Malang merupakan satu tempat di sebelah timur dari tempat-tempat yang tersebut
dalam prasasti itu. Dari prasasti inilah diperoleh satu bukti bahwa pemakaian
nama Malang telah ada paling tidak sejak abad 12 Masehi. Hipotesa-hipotesa
terdahulu, barangkali berbeda dengan satu pendapat yang menduga bahwa nama
Malang berasal dari kata “Membantah” atau “Menghalang-halangi” (dalam bahasa
Jawa berarti Malang). Alkisah Sunan Mataram yang ingin meluaskan pengaruhnya ke
Jawa Timur telah mencoba untuk menduduki daerah Malang. Penduduk daerah itu
melakukan perlawanan perang yang hebat. Karena itu Sunan Mataram menganggap
bahwa rakyat daerah itu menghalang-halangi, membantah atau malang atas maksud
Sunan Mataram. Sejak itu pula daerah tersebut bernama Malang. Timbulnya
Kerajaan Kanjuruhan tersebut, oleh para ahli sejarah dipandang sebagai tonggak
awal pertumbuhan pusat pemerintahan yang sampai saat ini, setelah 12 abad
berselang, telah berkembang menjadi Kota Malang. Setelah kerajaan Kanjuruhan,
di masa emas kerajaan Singasari (1000 tahun setelah Masehi) di daerah Malang
masih ditemukan satu kerajaan yang makmur, banyak penduduknya serta tanah-tanah
pertanian yang amat subur. Ketika Islam menaklukkan Kerajaan Majapahit sekitar
tahun 1400, Patih Majapahit melarikan diri ke daerah Malang. Ia kemudian
mendirikan sebuah kerajaan Hindu yang merdeka, yang oleh putranya diperjuangkan
menjadi satu kerajaan yang maju. Pusat kerajaan yang terletak di kota Malang
sampai saat ini masih terlihat sisa-sisa bangunan bentengnya yang kokoh bernama
Kutobedah di desa Kutobedah. Adalah Sultan Mataram dari Jawa Tengah yang
akhirnya datang menaklukkan daerah ini pada tahun 1614 setelah mendapat
perlawanan yang tangguh dari penduduk daerah ini.
- Objek wisata di Kota Malang
1. Eco
Green Park
Objek wisata pertama
yang patut dikunjungi adalah Eco Green Park, sesuai dengan namanya eco green
park adalah objek wisata yang tepat untuk anak-anak agar mereka mengenal
tentang bagaimana caranya untuk menyeimbangkan ekosistem di bumi. Eco green
park berisi kebun binatang mini dan informasi tentang bagaimana cara
pemeliharaan lingkungan.
Memasuki kawasan wisata ini, Anda akan disambut dengan sebuah patung gajah
besar yang terbuat dari televisi bekas. Tempat wisata ini memiliki banyak
wahana yang tersebar, untuk berkeliling Anda bisa menyewa E-Bike dengan harga
100.000 Rupiah untuk 3 jam.
Oh iya ada salah satu wahana yang menarik lagi nih di eco
green park,objek wisata jungle adventure,Jungle Adventure adalah salah satu
wahana yang menarik. Anda akan berkeliling hutan buatan dengan menggunakan
kereta terbuka. Hanya begitu saja? Tenang. Tak hanya berkeliling, Anda juga
diajak menangkap pemburu binatang liar di dalam hutan. Dengan senapan mainan,
Anda harus menembak setiap pemburu yang Anda lihat. Kejelian melihat dan
kecepatan menembak sangat dibutuhkan di sini karena Anda harus menembak dari kereta
yang sedang berjalan.bisa dibayangkan kan bagaimana menyenangkannya? Selain itu
ada Rumah terbalik yang tak kalah menarik. Bangunan rumah terbalik dengan atap
di bawah dan lantai di atas. Tak hanya terbalik di luarnya saja, namun segala
perabotan di dalamnya juga terbalik. Anda seolah berjalan di atapnya seperti
spiderman karena segala perabot mulai dari meja, kursi dan lampu dalam posisi
terjungkir. Jika Anda cukup pusing berada di Rumah Terbalik ini, segera keluar
dan carilah wahana lainnya.
Selain rumah terbalik
dan jungle adventure masih banyak lagi wahana yang menarik lainnya seperti Geology Science Center,
Walking Bird, Animal Farm, Duck Kingdom, World Parrots, Dome Multimedia, Eco
Science Center, Pasar Burung dan Insectarium. Ssstt, di sini juga Anda bisa
mendengarkan musik yang dihasilkan oleh air di wahana Music Plaza. Untuk masuk
ke tempat wisata di Malang ini, Anda hanya perlu membayar
sebesar 40.000 Rupiah pada hari Senin- Kamis dan 60.000 Rupiah untuk hari Jumat
– Minggu.
2. Museum Angkut
Siapa bilang museum itu tempat yang membosankan dan tidak
menarik untuk dikunjungi? Di kota malang ada sebuah museum yang sangat modern dan
tidak boleh dilewatkan.
museum angkut, salah satu museum yang menjadi destinasi
wisata utama di kota malang, Anda bisa mendapat informasi mengenai sejarah dan
perkembangan transportasi di dunia dengan cara yang menyenangkan. Di tempat
wisata ini, ada banyak koleksi jenis transportasi mulai dari sepeda onthel,
delman, mobil listrik sampai mobil balap F1.
Ada 10 zona yang bisa Anda jelajahi di tempat wisata seluas
3,7 hektar ini, antara lain Zona Edukasi, Italia, Inggris, Perancis, Las Vegas,
Jerman, Hollywood, Jepang, Gangster & Broadway dan tentu saja Batavia.
Setiap zona dibuat semirip mungkin dengan aslinya, mulai dari jalanan sampai
landmark khasnya. Hal ini membuat zona-zona ini menjadi tempat favorit untuk
berfoto. Puas berkeliling, jangan lupa menikmati kuliner di Pasar Apung yang menyajikan aneka
hidangan lezat.
Untuk menikmati tempat wisata di Malang yang unik ini, Anda perlu membayar sebesar
50.000 Rupiah unuk hari Senin – Kamis, dan 75.000 Rupiah pada hari Jumat –
Minggu.
3. Pulau Sempu
Pulau sempu menjadi destinasi selanjutnya yang wajib
dikunjungi apabila datang ke kota malang, pulau yang disebut surge dunia ini
sebenarnya merupakan merupakan sebuah kawasan cagar alam yang dilindungi oleh
pemerintah. Kawasan Pulau Sempu ditetapkan sebagai kawasan cagar alam
berdasarkan SK GB No.46 STBL 1928. No 69 Tahun 1928, dengan luas wilayah 877 Ha
dan lebarnya kurang lebih dari 160 Ha. Karena dilindungi maka untuk memasuki
kawasan pulau Sempu ini harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari balai
konservasi setempat.
Segara Anakan menjadi daya tarik utama tempat wisata di
Malang ini. Air dari telaga berasal dari ombak laut selatan yang masuk melalui
lubang tebing di sisi danau ini. Air di danau dingin dan sangat jernih sampai
Anda bisa melihat dasar danau dengan mudah. Di sini, Anda bebas berenang,
memancing atau bermain di pasir putihnya yang landai.Untuk menuju ke pulau ini
memang tidak mudah. Anda terlebih dahulu harus naik perahu motor dari Pantai
Sendang Biru. Jangan lupa menyimpan nomor telepon nelayan pemilik perahu untuk
dijemput lagi saat Anda akan pulang. Begitu turun dari perahu, perjalanan Anda
masih belum selesai. Anda harus trekking cukup panjang melewati hutan
konservasi. Kelelahan akan terbayar lunas saat Anda melihat keindahan Segara
Anakan yang masih sangat alami. Pulau ini memang tidak berpenghuni, sehingga
jika ingin menginap, satu-satunya cara adalah dengan berkemah. Namun sayang
sekali karena banyaknya wisatawan yang penasaran dengan indahnya pulau sempu
dan segara anakan, banyak wisatawan yang tidak sadar dan peduli akan keindahan
pulau tersebut, mereka membuang sampah sembarangan ditempat tersebut tanpa
peduli perubahan apa yang akan terjadi terhadap kelangsungan ekosistem
disekitarnya. Untuk itu salah satu tujuan saya membahas pulau sempu agar
pembaca dan para treveller yang ingin mengunjungi pulau sempu peduli dengan
keindahan dan kebersihannya.
4. Air Terjun Coban Rondo dan Coban
Pelangi
Dan terakhir Jika bosan dengan wisata buatan, di kota malang
juga
ada wisata air terjun yang mempesona yaitu coban rondo dan coban pelangi,
coban rondo memang ada gua yang menurut cerita sekitar merupakan
tempat bercintanya Raden Baron Kusuma dengan istrinya Dewi Anjarwati, akan
tetapi sang Raden meninggal sehingga Dewi menjadi janda, itulah kemudian
dinamakan Coban Rondo (Janda). Letak coban ini di Kecamatan Pujon, dekat dengan
Kota Batu. Menarik untuk dikunjungi karena selalu ramai oleh wisatawan lokal
untuk berkegiatan sekolah atau pun untuk sekadar berkumpul tiket masuk ke objek
wisata ini hanya sekitar 5 ribu rupiah.
Sudah jarang melihat
pelangi di kota-kota besar? Jika iya, coban pelangilah jawabannya, di coban
pelangi jiak beruntung, kita bisa melihat pelangi Anda bisa melihat pelangi di antara
aliran air terjun setinggi 30 meter ini. Selagi menunggu munculnya pelangi,
Anda bisa bermain air di tepi air terjun, menikmati kuliner di warung atau duduk-duduk di pendopo yang
ada. Tempat wisata di malang ini berada di ketinggian 1.299 meter di atas
permukaan laut, sehingga udaranya sangat sejuk dan nyaman untuk bersantai.
Sabilah Ulfa Harnum
Usaha Jasa Pariwisata (B) 2014
4423143947
sabilah.ulfa@gmail.com
DAFTAR PUSTAKA
Bisa tampilkan referensi harga di setiap paket wisata? Kalo boleh segera di post kan karena saya tertarik dengan objek wisata di malang ini thanks :)
ReplyDelete