Monday, January 4, 2016

T2_Rika Romadhan_Solusi UNJ Untuk Pariwisata Indonesia



Solusi UNJ untuk Pariwisata Indonesia

Perkembangan Pariwisata dalam Perekonomian Indonesia

Assalamualaikum wr.wb

Hallo Bloggers yang selalu mantengin blog usaha jasa pariwisata yang paling ngehits. Sebelum saya memperkenalkan jati diri saya. Perkenankan buat saya untuk menceritakan keuntungan kalian kalau selalu mantengin blog angakata kita yang keren ini. Iyaa, ini blog adalah blog angkatan 2014, kita termasuk yang angkatan yang lumayan rame, kenapa saya bilang begitu, karena sebelumnya senior-senior kita terdahulu Cuma ada 1 kelas yang jumlah angkatan kurang lebih 30 orang, sedangkan angkatan kita langsung melejit dengan jumlah mahasiswa kurang lebih 60 orang yang dimana itu juga sebagai sudah berguguran dengan memilih jurusan yang sesuai keiginannya.
Tadi saya udah bilang kenapa kalian sangat beruntuk sering mantengin blog ini, selain kalian dapat tau wisata budaya yang memiliki nilai sejarah,disini kita bikin kalian mupeng buat ngeexplore wisata yang lagi terkenal dikunjungi. Tapi saya ingetin buat mau menjelajah wisata Indonesia, kita harus melestarikan apa yang udah alam kasih ke kita. bukan kita mentelantarkan alam tanpa bertanggung jawab untuk memilihara apa yang alam udah beri kekita. Udah cerita banyak tapi saya belom kenalin nama, sebelumnya nama saya Rika Romadhan, mahasiswa Usaha Jasa Pariwisata 2015 disini saya sudah masuk semester 3 yang beranjak ke semester 4.
Kita tau kalau Indonesia ini sangat kaya akan laut dan gunungnya. Terbentang laut dan pegunungan  dari sabang sampai marauke. Kita sangat bersyukur dimana di negara yang kaya akan alam ini kita bisa investasi akan negara ini. Mengapa saya bilang seperti itu, tuhan memberi kita yang kaya akan alam yaitu untuk melestarikan dan mengembangkan. Yaa, semakin hari wisata di Indonesia semakin dilihat oleh dunia.  
Buat apa jauh – jauh berlibur ke luar negeri kalau di negara tercinta kita sendiri masih banyak destinasi wisata yang masih belum tersentuh dan wajib kita kunjungi? Indonesia yang memiliki sejuta kekayaan alam ini memang banyak menyimpan surga tersembunyi. Sebagai orang asli Indonesia sudah sewajarnya kita menyambangi tempat wisaa tersebut untuk memuaskan hasrat jiwa petualang kita. Jangan kalah dengan para turis asing yang rela datang ke Indonesia untuk menikmati keindahan alamnya. Berikut ini Toped akan ungkap beberapa destinasi wisata di Indonesia yang masih jarang dikunjungi dan wisata yang akan menjadi perekonomian Indonesia.

Pantai Pulau Merah

Jangan salah lho, ternyata Banyuwangi memiliki keindahan alam dengan panorama elok berupa pantai yang masih jernih dan dikelilingi hijaunya pegunungan. Pastinya perpaduan tersebut bikin kamu gak ingin cepat beranjak dari sana. Yap, itu lah dia Pantai Pulau Merah yang memiliki ciri khas tersendiri dengan terdapat bukit kecil bertanah merah di tengah pantai yang bisa kamu kunjungi dengan berjalan kaki ketika air laut sedang surut. Pantai yang berlokasi di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran ini akan memberikan pemandangan indah tiada duanya terutama saat matahari terbenam. Kamu akan disuguhi pancaran sinar berwarna jingga kemerahan dari balik bukit tersebut. Tempat ini cocok buat kamu yang ingin mengincar foto sunset paling indah.


 

 

 

 

 

Air Terjun Madakaripura

Nah, sekarang kita lanjut ke tempat wisata yang gak kalah menakjubkan di Probolinggo. Di sini kamu akan merasakan sensasi nuansa alam dengan pemandangan air terjun yang menjulang tinggi di antara tebing – tebing seakan membentuk tirai yang membentuk pemandangan eksotis. Kamu akan menikmati suasana yang asri plus suara gemericik air yang akan membuat kamu menyatu dengan alam. Air terjun yang terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini juga merupakan air terjun abadi, karena aliran airnya yang tidak pernah berhenti, bahkan saat musim kemarau sekalipun. Oh iya, air terjun dengan ketinggian 200 meter ini juga merupakan air terjun tertinggi Pulau Jawa dan tertinggi kedua di Indonesia lho!



 Sumber foto: Flickr.com

 

 

 

 

 

Pantai Senggigi

Lombok memang banyak dijadikan sebagai target liburan, karena pemandangan dan suasananya yang bikin kamu betah untuk berlama – lama disana. Ketika kamu berkunjung ke Lombok, pastikan kamu menginjakkan kaki ke pantai yang satu ini ya. Saat datang ke pantai Senggigi, siap – siap aja menyaksikan panorama indah luar biasa yang terpapar dihadapan mata kamu, berupa pemandangan garis pantai yang panjang ditambah gradasi warna pasir pantai dari hitam ke putih. Keren kan? Buat kamu pecinta pantai pasti gak bakal nyesel deh datang ke sini. Deburan ombak yang tidak terlalu besar, air yang jernih dan bersih menjadi alasan kenapa kamu harus datang ke sini.














Sumber foto: Dodaholiday.com 


Air Terjun Benang Stokel

Selain pantai Senggigi, Lombok juga punya tempat wisata lain yang bisa kamu masukkan ke dalam list destinasi liburanmu. Pulau Lombok memang memiliki destinasi wisata yang pasti akan memuaskan pengunjung yang datang ke sana. Kalau kamu berencana untuk berlibur ke Lombok, jangan lupa untuk menyempatkan waktu ke Air Terjun Benang Stokel. Wisata air terjun yang berarti seikat benang ini memang bentuknya menyerupai ikatan benang. Air terjun dengan ketinggian 20 meter ini masih sangat lah jernih dan segar, bahkan karena terlalu jernih kamu bisa melihat dasar sungai tersebut lho! Tempat wisata yang masih dipenuhi dengan dedaunan rimbun ini masih belum banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Jadi, buat kamu yang sedang mencari suasana liburan yang tenang dengan pemandangan hijau, kamu bisa mengunjungi tempat ini.








Sumber foto: Plus.google.com

 

Pantai Ora

Wilayah Maluku juga gak mau kalah nih Toppers! Tepatnya di Maluku Tengah terdapat Pantai Ora dengan keindahannya yang mampu bersanding dengan pantai indah lainnya di dunia, seperti Pantai Bora – Bora di Samudera Pasifik atau Pantai Boracay di Filipina. Buat kamu yang mendambakan wisata bahari dengan pemandangan indah tiada duanya, gak bakal rugi deh kalau kamu berkunjung ke sini. Pantai Ora dihiasi dengan air laut yang jernih dan terumbu karang kokoh yang menjulang ke langit. Kalau kamu berkunjung ke sini jangan lewatkan untuk menyelam ya, karena kamu akan mendapatkan pemandangan bawah laut yang tidak akan terlupakan dengan terumbu karang atau koral dan ikan – ikan  yang beraneka ragam. Semuanya bisa kamu lihat dengan kasat mata karena airnya yang biru dan jernih.












Sumber foto: Vacationidea.com

 

Meru Betiri

Satu lagi tempat wisata yang terdapat di Banyuwangi, Jawa Timur adalah Meru Betiri, hutan tropis yang paling memukau di Pulau Jawa dengan beragam ekosistem mangrove, hutan rawa, dan hutan hujan dataran rendah. Disini kamu dapat menemukan beragam tumbuhan langka seperti rengas, bendo, api – api, raflesia dan lainnya. Satwa liar pun juga bisa kamu temukan disini lho! Mulai dari bajing terbang ekor merah, macan tutul, kura – kura, penyu, dan kumbang hitam. Keindahan alam tidak sampai di sini Toppers, kamu juga akan disuguhi dengan indahnya pantai Sukamade, pantai Rajegwesi serta Teluk Hijau. Jadi, kamu bisa puas menjelajahi berbagai tempat saat berkunjung ke sini Toppers. Sedikit tips nih, buat kamu yang tertarik untuk berkunjung ke Meru Betiri, sebaiknya datang pada saat musim kemarau berlangsung. Hindari datang saat musim hujan karena akses jalannya sering banjir.













Sumber foto: Dephut.go.id

 

Teluk Kiluan

Sepertinya, Lampung juga wajib kamu jadikan target liburan kamu Toppers. Apalagi di sini terdapat Teluk Kiluan, yang terkenal dengan banyaknya lumba – lumba dan ikan paus. Bahkan, disini kamu juga bisa lho menyaksikan atraksi lumba – lumba di laut lepas. Tidak hanya itu, Teluk Kiluan juga menyajikan pemandangan indah dengan air yang biru dan pasir putih bersih. Buat kamu yang punya hobi mancing, setiap tahunnya disini diadakan lomba memancing yang diikuti oleh para pemancing handal dari seluruh Indonesia.













Sumber foto: Twtrland.com

 

Goa Jomblang

Latih jiwa petualang kamu dengan mengunjungi Goa Jomblang yang terletak di Yogyakarta. Tiba di Goa Jomblang ini, mata kamu akan dimanjakan dengan pemandangan hutan purba dan sungai bawah tanah. Namun, untuk masuk kedalamnya, dibutuhkan nyali yang cukup besar. Karena goa setinggi 60 meter ini memiliki medan yang cukup menantang. Sehingga untuk bisa mencapai ke dasar goa, kamu wajib didampingi dengan penelusur goa yang berpengalaman dan jangan lupa juga untuk mengenakan perlengkapan keamanan seperti boot, helm, dan headlamp. Meskipun perjalanan memasuki goa merupakan saat – saat yang mendebarkan tapi, rasa itu akan sirna setelah kamu melihat pemandangan indah dalam goa yang tidak ada duanya. Seperti perbukitan karst dan pohon jati yang meranggas. Gak heran kalau Goa Jomblang ini pernah dijadikan tempat pengambilan gambar acara Amazing Race Amerika pada tahun 2011.












Sumber foto: Ridiculoustravel.wordpress.com



Apa yang menghubungkan Ekonomi Indonesia dengan wisata yang mernarik diatas. Keduanya sangat bersangkut pautan, dimana wisata yang menarik merupakan suatu ladang ekonomi buat Indonesia. Disini kita bisa menarik wisatawan Internasional untuk masuk ke Indonesia. Dan disini pula kita ingin memajukan perekonomian daerah atau otonomi daerah
Tujuan dari kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pelayanan kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan daya saing daerah. Tujuan pelaksanaan otonomi daerah ini harus menjadi fokus kebijakan Pemerintah Daerah dalam seluruh proses penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Bagi Pemerintah Daerah Kota, upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat perkotaan akan lebih difokuskan pada pengembangan perekonomian daerah dalam bidang industri, perdagangan, dan jasa, karena keterbatasan potensi pertanian dalam wilayah perkotaan. Dalam hal ini, dibutuhkan kreativitas dan inovasi dari setiap Pemerintah Daerah Kota, terutama dalam mendorong sektor swasta untuk mengembangkan sektor industri, perdagangan dan jasa, yang dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Upaya pengembangan perekonomian daerah dimaksud harus senantiasa mengindahkan ketentuan hukum yang berlaku, karena perilaku kreativitas dan inovatif biasanya bersifat "terobosan (breakthrough)", dapat saja melenceng dari ketentuan peraturan perundangan. Meskipun secara akademik, setiap Kepala Daerah memiliki diskresi kewenangan yang disebut "Freies Ermessen", yakni kebebasan bertindak atau mengambil keputusan bagi pejabat publik berdasarkan pendapat sendiri karena adanya kekosongan ketentuan hukum tata negara, namun diskresi kewenangan ini tidak menjadi alasan penyimpangan terhadap koridor hukum yang berlaku.
Oleh karena itu, Kementerian Dalam Negeri senantiasa mendorong Pemerintah Daerah untuk berkreativitas dan berinovasi, namun harus tetap dalam koridor hukum yang berlaku. Upaya pengembangan perekonomian daerah, yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Daerah adalah penyediaan prasarana dan sarana transportasi untuk memudahkan mobilitas antar wilayah. Kondisi transportasi perkotaan pada sejumlah daerah di Indonesia saat ini menunjukkan keadaan yang memprihatinkan, karena selain tingginya tingkat kemacetan lalu lintas terutama pada ibukota Provinsi, juga masih terbatasnya infrastruktur jalan dan jembatan yang dapat menghambat mobilitas manusia dan barang antar wilayah. Untuk itu, Pemerintah Daerah Kota untuk memfokuskan kebijakan daerah pada upaya peningkatan penyediaan prasarana dan sarana transportasi wilayah bagi kepentingan masyarakat dan pengembangan perekonomian daerah.
Menurut laporan World Trade Organization (WTO), secara akumulatif, sektor pariwisata mampu mempekerjakan sekitar 230 juta lapangan pekerjaan dan memberikan kontribusi ratusan milyar dollar terhadap perekonomian di berbagai negara. Kita pernah mengalami masa emas perkembangan pariwisata. Pada Tahun 1995, sektor pariwisata sempat menjadi sektor penghasil devisa terbesar, dengan perolehan devisa sekitar 15 milyar dollar AS, ketika ekspor kayu, tekstil, dan migas mengalami penurunan. Namun pasca tahun 1998, sektor ini mengalami penurunan yang cukup signifikan sebagai dampak gejolak sosial politik dalam negeri, sehingga kunjungan wisatawan manca negara menurun drastis. Selain itu, peristiwa terorisme, Flu Burung, dan gangguan keamanan dalam negeri, turut berimplikasi terhadap menurunnya jumlah wisatawan mancanegara, termasuk adanya kebijakan travel warning dari beberapa negara untuk berkunjung ke Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada Tahun 2010, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dari 20 pintu masuk, sejumlah 7 juta jiwa (naik sekitar 10,74 % dibandingkan tahun sebelumnya), dengan rata-rata tinggal selama 7-8 hari dan rata-rata pengeluaran sejumlah kurang lebih 995 US$ (tahun 2009). Data ini menunjukkan bahwa dalam perspektif pembangunan nasional, sektor pariwisata memiliki kontribusi bermakna bagi peningkatan Pendapatan Domestik Bruto (PDB), terutama bila dikaitkan dengan Sektor Perhotelan Dan Restoran.
Kerjasama sinergis antara Pemerintah Daerah, pihak swasta, dan masyarakat dalam mengembangkan sektor pariwisata di daerah, agar dapat terwujud manajemen kepariwisataan yang baik pada seluruh bidang pendukung, sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap daya tarik wisatawan, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan asli daerah, pendapatan masyarakat, dan berkontribusi pula terhadap peningkatan devisa negara. Peran dan kontribusi sektor swasta harus terus didorong dan difasilitasi dalam pengembangan pariwisata, karena selama ini hampir sebagian besar obyek pariwisata dikelola oleh Pemerintah Daerah. Di suatu provinsi misalnya, lebih dari 90% obyek pariwisata dikelola oleh Pemerintah Daerah. Hal ini akan mengakibatkan tingginya tingkat ketergantungan manajamen obyek wisata terhadap alokasi dana APBD.
Padahal dalam mengefektifkan manajemen kepariwisataan, diperlukan pemahaman yag tepat mengenai aktivitas ekonomi pasar dari para pemangku kepentingan lainnya, yaitu dunia usaha dan masyarakat. Pemerintah Daerah perlu memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan keberhasilan sektor pariwisata, antara lain dengan mengalokasikan dana APBD yang proporsional untuk membiayai pembangunan infrastruktur kepariwisataan (seperti jalan, listrik, dan telekomunikasi), memfasilitasi masyarakat dan pihak swasta dalam mengelola potensi wisata (seperti wisata budaya dan wisata alam), serta promosi dan pemasaran potensi wisata yang ada di daerah. Sinergi tiga pilar manajemen kepariwisataan, yakni Pemerintah Daerah, pihak swasta, dan masyarakat, merupakan kekuatan utama dalam meningkatkan perkembangan sektor kepariwisataan di daerah. Kelemahan peran dari salah satu pilar, akan sangat menghambat upaya pengembangan kepariwisataan.
Untuk memikat pariwisata Indonesia, kita juga memiliki yang namanya strategis pariwisata.
Pariwisata di Indonesia salah satu sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2011, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Setiap tahun jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang paling sering dikunjungi oleh para turis adalah Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten dan Sumatera Barat Sekitar 62% turis berkunjung ke Indonesia untuk tujuan liburan, sementara 34 % untuk tujuan bisnis dan 4% lainnya.
Pariwisata telah bergerak menjadi sebuah industri yang digerakkan oleh pasar. hal ini menghadirkan dan mempromosikan pertumbuhan potensial dan menarik perhatian para investor dan Pemerintah.Pemberian kesuksesan dari FDI masuk kedalam ASEAN, penambahan volume perdagangan negara, serta ikatan dan komitmen yang lebih besar dari suatu negara di dalam pasar bebas dan liberal. Hal itu menjamin negara mempertimbangkan kembali pendekatan mereka terhadap FDI. Kondisi ini akan lebih menantang suatu negara untuk mengidentifikasi dan membuat kebijakan yang menyeimbangkan antara pergerakan kepada investor- keramahan negara dengan pengaturan perlakuan atas kemerdekaan dan kerentanan kepada investasi asing.
Pembahasan ini berdasarkan pada model Tourism Industrial Development Life Cycle atau disingkat TIDL, yang dikembangkan oleh Wong K. Y . Model tersebut menyarankan negara untuk mengembangkan secara bersamaan pertumbuhan kualitas industri dengan memastikan: 1). Pengembangan modal manusia, 2). Hubungan industri atau sektor, 3). Daya saing firma- firma lokal, 4). Keberlanjutan modal uang, dan 5). Ekuitas destinasi yang positif. Dengan memastikan kualitas mendasar dari perkembangan industri tersebut, pemerintah tidak hanya akan dapat melihat transfer teknologi yang besar dan kelebihan produktivitas dalam suatu industri, tetapi juga secara terus-menerus mengembangkan kemampuan negara untuk mengatur pertumbuhan dan kapasitas untuk pertumbuhan di masa mendatang. Lebih jauh, pendekatan ini akan membantu mengembangkan kemampuan melalui perbandingan ganda yang lebih tinggi.
ASEAN perlu untuk menginternalisasikan pengembalian perekonomian melalui bantuan pertumbuhan kluster pariwisata. Format organisasi dari produk pariwisata memungkinkan lokalisasi dari manfaat pariwisata dan mempromosikan perbandingan harga yang lebih besar di dalam wilayah ini. Dalam jangka menengah maupun jangka panjang, strategi ini mendorong perkembangan infrastruktur fisik memperomosikan konektivitas dari sumber daya. Jadi, terdapat kebutuhan untuk membantu mengembangkan keterkaitan- keterkaitan atau hubungan- hubungan baik ke depan maupun ke belakang.
Langkah perubahan yang harus diperhatikan:
• Promosikan hubungan- hubungan dan daya saing dari para firma lokal sebagai ketentuan untuk perkembangan industri yang berkelanjutan.
• Stimulasikan perkembangan pariwisata dan pertumbuhannya dengan memfasilitasi dan mendirikan jaringan lintas perbatasan kluster pariwisata (ATIZ), bandingkan dengan zona fisik dan zona virtualnya.
• Ciptakan kluster pariwisata yang dinamis dan sadari potensi- potensi yang sebelumnya tidak / kurang diperhatikan dari aset- aset pariwisata yang ada dengan menitikberatkan pada hubungan- hubungan dan saling ketergantungan antara pemain- pemain di dalam rantai nilai, dalam memproduksi produk dan pelayanan pariwisat, menciptakan lingkungan yang memampukan baik bagi investasi pariwisata maupun pengembangan produk.
• Adopsi dan bentuk secara terstruktur pendekatan perkembangan kluster pariwisata dan fasilitasi intervensi kluster yang tematik.
• Fokuskan pada tiga pertumbuhan tinggi dari kluster pariwisata: kluster warisan, kluster pariwisata berbasis lingkungan, dan kluster penyebrangan.
• Mulailah dari kecil, tanpa menyebar terlalu sedikit. Mulailah dengan satu kluster tematik dengan pengalokasian sumber- sumber yang lebih baik untuk dapat mewujudkannya.
Dari hal diatas bahwa pengembangan wisata daerah di Indonesia, memilki potensi yang besar dan perlu segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan devisa negara diluar sektor non migas.
Cara untuk pariwisata Indonesia tetap berkembang, dan tetap menjadi ladang ekonomi kita menurut, Ketua Umum BPPI, Yanti Sukamdani memiliki 3 langkah pamungkas dalam memaksimalkan promosi pariwisata:
1.      Promosi Saat Low Season
Bulan-bulan kebanjiran turis atau high season adalah saat liburan, terutama liburan sekolah. Sedangkan, denyut bisnis pariwisata tetap harus berjalan meskipun low season. Ketua Umum BPPI, Yanti Sukamdani memaparkan beberapa cara untuk meramaikan pariwisata saat low season
“kita bisa member tiket murah untuk perjalanan wisata dan juga diskon-diskon menarik dari hotel,
Musim yang sepi dari wisatawan, biasanya berlangsung dari akhir Januari hingga Maret serta Oktober sampai awal Desember. Saat itulah, hotel-hotel memberikan diskon dan promo yang menarik, untuk tetatp menarik minat wisatawan.
2.      Ekonomi Kreatif

Batik sudah terkenal hingga mancanegara. Menyusul batik, kain tenun pun mulai menampakkan diri. Tidak hanya itu, ukiran dan pahatan kayu khas Indonesia pun ternyata menarik perhatian para wisatawan
"Berbagai macam kerajinan tangan khas daerah bisa jadi pemicu pariwisata," lanjut Yanti.

Selain kerajinan tangan, pameran dan event bertaraf internasional pun menjadi daya tarik bagi wisatawan. Pameran seni dan pertunjukan teater seringkali didatangi para pelaku dan pecinta seni dari luar negeri. Secara tidak langsung, kedatangan mereka pun mendatangkan devisa bagi negara
Menurut Yanti, selama pameran atau pertunjukan, tak jarang dari mereka yang jalan-jalan ke sekeliling kota. Dengan begitu, mereka pun jadi kenal Indonesia dan bisa berwisata ke daerah lain di Indonesia.
3  Green Tourism
Saat ini, green tourism atau eko wisata sedang booming di kalangan traveler. Traveling dengan bertanggung jawab terhadap alam, sudah jadi kesadaran banyak orang. Untuk menambah kesadaran, BPPI akan semakin gencar mempromosikan jenis wisata ini.

"Event-event yang terkait dengan gerakan ramah lingkungan akan giat dilaksanakan," ucap Yanti.

Selain untuk meningkatkan kesadaran wisatawan, ekowisata ini juga sangat membantu keasrian alam. Dengan terjaganya alam, banyak wisatawan yang akan terus jatuh cinta dengan Indonesia.
Tapi Kita juga melihat pariwisata dari sudut lain, Pariwisata dapat memberikan efek Domino terhadap sektor-sektor lainnya. Dalam pengembangannya, pariwisata tidak dapat berdiri sendiri. Ia membutuhkan dukungan dan kerjasama secara simultan dari sektor-sektor lainnya agar dapat diperoleh tujuan dan hasil yang maksimal. Artinya, pariwisata dapat memberikan efek atau pengaruh bagi sektor-sektor lainnya. Misalnya, pariwisata membutuhkan sektor ekonomi dalam upaya pembangunannya, membutuhkan suhu politik yang baik, membutuhkan pengembangan sektor sosial budaya, membutuhkan situasi keamanan dalam negeri yang aman, membutuhkan sektor pendidikan dalam meningkatkan sumberdaya manusianya, membutuhkan sektor kesehatan dalam mengupayakan sanitasi yang baik di lokasi –lokasi pariwista dll.
Pemerintah sebenarnya sudah memahami efek Domino pariwisata terhadap sektor-sektor lainnya. Maka pada INPRES RI Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata, telah dibahas secara mendetil bagaimana peran serta seluruh elemen kepemerintahan dalam upaya mendukung kemajuan pariwisata Indonesia. Masing-masing elemen memiliki tugas dan tanggungjawab yang telah diatur dalam INPRES RI tersebut.
 Hal ini membuktikan bahwa pengembangan pariwisata tidak dapat dilakukan dengan hanya mengandalkan satu atau dua sektor saja. Jikalau bisa, maka tentu ini tidak akan maksimal. Sementara, mengerjakan sesuatu dengan tidak maksimal tidak ubahnya seperti membuat kue setengah matang. Bisa dibayangkan, berapa biaya yang akan terbuang untuk hasil yang “setengah-setengah” ?
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, program pembangunan urusan pariwisata dikelompokkan dalam program pembangunan urusan pilihan bersama dengan urusan kelautan dan perikanan, pertanian, kehutanan, ESDM, industri, perdagangan dan transmigrasi. Artinya, pariwisata merupakan sektor pembangunan pilihan selain pembangunan yang bersifat wajib seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pekerjaan umum, tata ruang, dll. Karena itulah, sudah saatnya pemerintah “tidak bekerja sendiri” melainkan turut melibatkan semua sektor kepemerintahan dan seluruh elemen masyarakat, baik sebagai pelaku utama pariwisata, stakeholder maupun pelaku pendukungnya.


Dampak Pariwisata terhadap Perekonomian
v  Positive Economic Impacts of Tourism
1. Foreign Exchange Earnings
Pengeluaran sektor pariwisata akan menyebabkan perekonomian masyarakat local menggeliat dan menjadi stimulus berinvestasi dan menyebabkan sektor keuangan bertumbuh seiring bertumbuhnya sektor ekonomi lainnya. Pengalaman di beberapa negara bahwa kedatangan wisatawan ke sebuah destinasi wisata juga menyebabkan bertumbuhnya bisnis valuta asing untuk memberikan pelayanan dan kemudahan bagi wisatawan selama mereka berwisata.
2. Contributions To Government Revenues
Kontribusi pariwisata terhadap pendapatan pemerintah dapat diuraikan menjadi dua, yakni: kontribusi langsung dan tidak langsung. Kontribusi langsung berasal dari pajak pendapatan yang dipungut dari para pekerja pariwisata dan pelaku bisnis pariwisata pada kawasan wisata yang diterima langsung oleh dinas pendapatan suatu destinasi. Sedangkan kontribusi tidak langsung pariwisata terhadap pendapatan pemerintah berasal dari pajak atau bea cukai barang-barang yang di import dan pajak yang dikenakan kepada wisatawan yang berkunjung.
            3. Employment Generation
Pada beberapa negara yang telah mengembangkan sektor pariwisata, terbukti bahwa sektor pariwisata secara internasional berkontribusi nyata terhadap penciptaan peluang kerja, penciptaan usaha-usaha terkait pariwisata seperti usaha akomodasi, restoran, klub, taxi, dan usaha kerajinan seni souvenir.
4. Infrastructure Development
Berkembangnya sektor pariwisata juga dapat mendorong pemerintah lokal untuk menyediakan infrastruktur yang lebih baik, penyediaan air bersih, listrik, telekomunikasi, transportasi umum dan fasilitas pendukung lainnya sebagai konsekuensi logis dan kesemuanya itu dapat meningkatkan kualitas hidup baik wisatawan dan juga masyarakat local itu sendiri sebagai tuan rumah.
5. Development of Local Economies
Pendapatan sektor pariwisata acapkali digunakan untuk mengukur nilai ekonomi pada suatu kawasan wisata.  Sementara ada beberapa pendapatan lokal sangat sulit untuk dihitung karena  tidak semua pengeluaran wisatawan dapat diketahui dengan jelas seperti misalnya penghasilan para pekerja informal seperti sopir taksi tidak resmi, pramuwisata tidak resmi, dan lain sebagainya.
v  Negative Economic Impacts of Tourism
1. Leakage
Leakage atau kebocoran dalam pembangunan pariwisata dikategorikan menjadi dua jenis kebocoran yaitu keboran import dan kebocoran export. Biasanya kebocoran import terjadi ketika terjadinya permintaan terhadap peralatan-peralatan yang berstandar internasional yang digunakan dalam industri pariwisata, bahan makanan dan minuman import yang tidak mampu disediakan oleh masyarakat lokal atau dalam negeri. Khususnya pada negara-negara berkembang, makanan dan minuman yang berstandar internasional harus di datangkan dari luar negeri dengan alasan standar yang tidak terpenuhi, dan akibatnya produk lokal dan masyarakat lokal sebagai produsennya tidak biasa memasarkan produknya untuk kepentingan pariwisata tersebut.
Besarnya pendapatan dari sektor pariwisata juga diiringi oleh besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan import terhadap produk yang dianggap berstandar internasional. Penelitian dibeberapa destinasi pada negara berkembang, membuktikan bahwa tingkat kebocoran terjadi antara 40% hingga 50% terhadap pendapatan kotor dari sektor pariwisata, sedangkan pada skala perekonomian yang lebih kecil, kebocoran terjadi antara 10% hingga 20%.
Sedangkan kebocoran export seringkali terjadi pada pembangunan destinasi wisata khususnya pada negara miskin atau berkembang yang cenderung memerlukan modal dan investasi yang besar untuk membangun infrastruktur dan fasilitas wisata lainnya. Kondisi  seperti ini, akan mengundang masuknya penanam modal asing yang memiliki modal yang kuat untuk membangunresort atau hotel serta fasilitas dan infrastruktur pariwisata, sebagai imbalannya, keuntungan usaha dan investasi mereka akan mendorong uang mereka kembali ke negara mereka tanpa bisa dihalangi, hal inilah yang disebut dengan “leakage” kebocoran export.
            2. Enclave Tourism
“Enclave tourism” sering diasosiasikan bahwa sebuah destinasi wisata dianggap hanya sebagai tempat persinggahan sebagai contohnya, sebuah perjalanan wisata dari manajemen kapal pesiar dimana mereka hanya singgah pada sebuah destinasi tanpa melewatkan malam atau menginap di hotel-hotel yang telah disediakan industri lokal sebagai akibatnya dalam kedatangan wisatawan kapal pesiar tersebut manfaatnya dianggap sangat rendah atau bahkan tidak memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat di sebuah destinasi yang dikunjunginya.
            3. Infrastructure Cost
Tanpa disadari ternyata pembangunan sektor pariwisata yang berstandar internasional dapat menjadi beban biaya tersendiri bagi pemerintah dan akibatnya cenderung akan dibebankan pada sektor pajak dalam artian untuk membangun infratruktur tersebut, pendapatan sektor pajak harus ditingkatkan artinya pngutan pajak terhadap masyarakat harus dinaikkan.
            4. Increase in Prices (Inflation)
Peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa dari wisatawan akan menyebabkan meningkatnya harga secara beruntun “inflalsi” yang pastinya akan berdampak negative bagi masyarakat lokal yang dalam kenyataannya tidak mengalami peningkatan pendapatan secara proporsional artinya jikalau pendapatan masyarakat lokal meningkat namun tidak sebanding dengan peningkatan harga-harga akan menyebabkan daya beli masyarakat lokal menjadi rendah.
5. Economic Dependence
Keanekaragaman industri dalam sebuah perekonomian menunjukkan sehatnya sebuah negara, jika ada sebuah negara yang hanya menggantungkan perekonomiannya pada salah satu sektor tertentu seperti pariwisata misalnya, akan menjadikan sebuah negara menjadi tergantung pada sektor pariwisata sebagai akibatnya ketahanan ekonomi menjadi sangat beresiko tinggi.
Di beberapa negara, khususnya negara berkembang yang memiliki sumberdaya yang terbatas memang sudah sepantasnya mengembangkan pariwisata yang dianggap tidak memerlukan sumberdaya yang besar namun pada negara yang memiliki sumberdaya yang beranekaragam harusnya dapat juga mengembangkan sektor lainnya secara proporsional.
6. Seasonal Characteristics
Dalam Industri pariwisata, dikenal adanya musim-musim tertentu, seperti misalnya musim ramai“high season” dimana kedatangan  wisatawan akan mengalami puncaknya, tingkat hunian kamar akan mendekati tingkat hunian kamar maksimal dan kondisi ini akan berdampak meningkatnya pendapatan bisnis pariwisata. Sementara dikenal juga musim sepi “low season” di mana kondisi ini rata-rata tingkat hunian kamar tidak sesuai dengan harapan para pebisnis sebagai dampaknya pendapatan indutri pariwisata juga menurun hal ini yang sering disebut “problem seasonal

5.      Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengoptimalan sektor pariwisata dapat memajukan dan mensejahterakan daerah wisata khusunya sehingga dapat berdampak positif bagi negara. Dengan langkah dan kebijakan pemerintah yang tepat, sektor pariwisata merupakanpenyumbang devisa trbesar kelima setelah minyak, gas, batubara dan kelapa sawit. Trend pertumbuhan pariwisata Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.
Sektor pariwisata dapat membuka banyak lapangan kerja sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran yang tentu saja berdampak baik untuk kesejahteraan masyarakat.
Sektor ini memberikn kesempatan bagi para pengusaha kecil hingga pengusaha besar karena menyerap dari berbagi usaha, antara lain perhotelan atau penginapan untuk tempat menginap selama berwisata, jasa transportasi, guide, rumah makan atau restoran, ticketing, dll.
Dari semua kegiatan usaha yang dapat dilakukan, daerah dan negara berhak memperoleh retribusi yang masuk kedalam APBD dan APBN.
            Dari peningkatan jumlah wisatawan yang terus meningkat maka berbanding lurus dengan pendapatan yang diperoleh sehigga pengembangan dan pembangunan berjalan dengan lancar.
            Oleh karena itu langkah dan kebijakan pemerintah dengan didukung oleh masyarakat daerah wisata dengan semakin memberikan kenyaman dan kemudahan dapat terus meniingkatkan pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri sehingga diharapkan Indonesia dengan kekayaan alamnya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh warga negaranya untuk negranya.

https://blog.tokopedia.com/2015/05/injakkan-kaki-kamu-di-8-tempat-wisata-indonesia-yang-belum-terjamah-ini/
http://asyharnotes.blogspot.co.id/2014/11/pengaruh-sektor-pariwisata-terhadap.html  



Rika Romadhan
4423143928
UJP "2014"/A
rikaromadhann@gmail.com
path: rika romadhan
twitter :@rrikkaaa

5 comments:

  1. Mudah-mudahan makin banyak remaja yang berfikiran demikian yah, selain berwisata, banyak yang tertolong juga, mantapp :)

    Btw, dr sekian tempat wisata yang di ulas, baru beberapa yang terjamah, hiks..

    ReplyDelete
  2. Harus berkelana di sana nih... seru sepertinya :D

    ReplyDelete
  3. Waw indah juga ya, jadi pengen kesanah. Oke makasih infonya, infonya sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  4. Waw indah juga ya, jadi pengen kesanah. Oke makasih infonya, infonya sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete