Monday, January 4, 2016

T4-Nurdiana Safitri-KOTA-KOTA DI JAWA

TUGAS 4 KOTA KOTA DI JAWA
KABUPATEN BREBES

Kabupaten Brebes merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang secara geografis berada di bagian Utara dan berbatasan dengan provinsi Jawa Barat. Secara geografis Kabupaten Brebes terbagi dalam dua wilayah. Yakni, Pantura (dataran rendah/pantai) dengan ketinggian 3 meter dari permukaan laut, Wilayah Tengah dengan ketinggian rata-rata 162 meter dari permukaan laut. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah, dan paling luas di Jawa Tengah ke-2 setelah Kabupaten Cilacap.

SEJARAH

Ada beberapa pendapat mengenai asal- da beberapa pendapat mengenai asal – usul nama Brebes yang di antaranya berasal dari kata di antaranya Brebes berasal dari kata “Bara” dan “Basah”, bara berarti hamparan tanah luas dan basah berarti banyak mengandung air. Keduanya cocok dengan keadaan daerah Brebes yang merupakan dataran luas yang berair.Karena perkataan bara di ucapkan bere sedangkan basah di ucapkan besah maka untuk mudahnya di ucapkan Brebes. Dalam Bahasa Jawa perkataan Brebes atau mrebes berarti tansah metu banyune yang berarti selalu keluar airnya.
Nama Brebes muncul sejak zaman Mataram. Kota ini berderet dengan kota-kota tepi pantai lainnya seperti PekalonganPemalang, danTegal. Brebes pada saat itu merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tegal. Ada beberapa pendapat mengenai asal usul Brebes yang di antaranya berasal dari kata “BARA” dan “BASAH”, Bara berarti hamparan tanah luas dan Basah berarti banyak mengandung air. Keduanya cocok dengan keadaan daerah Brebes yang merupakan dataran luas yang berair. Karena perkataan di ucapkan bere sedangkan basah di ucapkan besah, maka untuk mudahnya di ucapkan Brebes. Dalam bahasa Jawa Perkataan  Brebes atau mbrebes
Pada tanggal 17 Januari 1678 di Jepara diadakan pertemuan Adipati Kerajaan Mataram se Jawa Tengah, termasuk Arya Martalaya, Adipati Tegal dan Arya Martapura, Adipati Jepara. Karena tidak setuju dengan acara penandatanganan naskah kerjasama antara Amangkurat Admiral dengan Belanda terutama dalam menumpas pemberontakan Trunajaya dengan imbalan tanah-tanah milik Kerajaan Mataram, maka terjadi perang tanding antara kedua adipati tersebut. Peristiwa berdarah ini merupakan awal mula terjadinya Kabupaten Brebes dengan Bupati berwenang .Sehari setelah peristiwa berdarah tersebut yaitu tanggal 18 Januari 1678, Sri Amangkurat II yang berada di Jepara mengangkat beberapa Adipati/ Bupati sebagai pengagganti Adipati-adipati yang gugur. Untuk kabupaten Brebes di jadikan kabupaten mandiri dengan adipati Arya Suralaya yang merupakan adik dari Arya Martalaya. Pengangkatan Arya Suralaya sekaligus titimangsa pemecahan Kadipaten Tegal menjadi dua Bagian yaitu Timur tetao di sebut Kadipaten Tegal dan bagian Barat di sebut Kabupaten Brebes

MAKANAN
Kalau kita bicara tentang Kota Brebes rasanya kurang lengkap kalau kita tidak membahas makanan khasnya. Ya, Kota Brebes terkenal dengan makanannya yang beranekaragam atau bisa dibilang sebagai tempat pusatnya buat para mereka yang suka berburu kuliner. Selain tentunya Telur Asin yang sudah lama terkenal, masih ada makanan-makanan yang enak buat kalian coba seperti Kupat Glabed, Soto, Sate Blengong, dan juga Nasi Lengko. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini berikut makanan khas brebes

1. Telur Asin
2. Soto Brebes
3. Sate Blengong
4. Kupat Glabed
5. Nasi lengko      

OBJEK WISATA KOTA BREBES
PANTAI RANDUSANGA INDAH
Pantai Randusanga terletak sebelah utara sekitar 5 Km dari pusat kota Brebes. Pantai ini menawarkan keindahan panorama laut jawa. Selain bisa menikmati terbit dan tenggelamnya matahari, pengunjung dapat berwisata perahu mengarungi laut dan menikmati wisata kuliner dengan menu khas ikan bakar.

WADUK MALAHAYU & PENJALIN 

Waduk Malahayu berada di Desa Malahayu, Kecamatan Banjaharjo, berjarak sekitar 12 Km selatan Kota Kecamatan Tanjung (Brebes-Cirebon). Tempat itu merupakan obyek wisata air dengan panorama alam yang memukau, ditambah beberapa pulau kecil ditengah waduk. Selain menjadi favorit para pemancing. Waduk Malahayu juga dilengkapi Bumi Perkemahan. Di sekitar waduk juga bisa dijumpai perajin keramik khas Malahayu. 
Sedangkan Waduk Penjalin yang berada di Desa Widuaji Kecamatan Paguyangan merupakan obyek wisata air bagi keluarga dengan nuansa sejuk dan panorama pegunungan yang indah. Selain bisa menikmati wisata perahu keliling waduk, kita juga bisa memancing di obyek wisata itu.


Candi Pangkuan
wisata Candi Pangkuan lokasinya terletak di Desa Cilibur, Kecamatan Paguyangan, Brebes, dimana terdapat sebuah batu lonjong setinggi 50 cm, serta kesempatan bercengkerama dengan ratusan ekor kera jinak yang menghuni tempat itu.

Gua Jepang
wisata Gua Jepang ini bisa anda temukan di dalam area Perkebunan Teh Kaligua, sekitar 1 km dari Kantor Pusat Perkebunan Teh Kaligua.

PEMANDIAN AIR PANAS CIPANAS BUARAN DAN TIRTAHUSADA

Pemandian air panas ini berada di wilayah selatan Kabupaten Brebes. Pemandian Cipanas Buaran  terletak di Desa Pangebatan, Kecamatan Bantarkawung berjarak 70 Km dari Ibukota Kabupaten Brebes. Sedangkan Tirtahusada berada di Desa Kedungoleng, Kecamatan Paguyangan berjarak 75 Km dari ibukota Kabupaten. Kedua tempat wisata itu mempunyai daya tarik pamandangan hutan pinus dengan hawa sejuk. Air panas di obyek wisata tersebut mampu mengobati penyakit kulit, rematik dan beberapa penyakit lain.

AGROWISATA KALIGUA 
Kaligua, Telaga Raneng dan Pandansari View berada di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, sekitar 10 Km dari Ibukota Kecamatan Paguyangan (Banyumas-Purwokerto). Tempat wisata itu menawarkan pemandangan Alam Gunung Slamet dan perkebuan teh dengan hawa sejuk. Di tempat itu dilengkapi dengan berbagai sarana wisata, seperti Outbond, Villa dan Homestay. Selain itu, di kawasan tersebut kita juga bisa mengunjungi Tuk Bening, Goa Jepang, Goa Angin, Puncak Sakub dan beberapa obyek wisata lain. Termasuk menikmati indahnya matahari terbenam di Pandansari View. Di obyek wisata itu seakan di negeri awan.
CURUG PUTRI                   
Dukuh Padanama, Desa Mendala, Kecamatan Sirampog menyimpan pesona wisata air terjun yang masih alami yang dikenal dengan Curug Putri. Terletak sekitar 30 menit perjalanan dengan kendaraan dari pertigaan Kalisalak Desa Benda ruas jalan utama Tegal-Purwokerto, akses dan jalan menuju air terjun cukup sulit. 

CURUG CUPU
Sekitar 30 menit perjalanan dari jalan utama Paguyangan- Kaligua, terdapat wisata air terjun lainnya yang dikenal dengan Curug Cupu.Akes menuju air terjun ini pun tidak mudah. Pengunjung hanya bisa menempuh perjalanan dengan kendaraan hingga pertengahan dukuh Cijampang. Selanjutnya, perjalanan ditempuh dengan berjalan kaki.
Perkebunan Teh Kaligua
Perkebunan Teh Kaligua adalah klokasi wisata agro dataran tinggi. Tempat wisata ini terletak di Kaligua, Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Perkebunan ini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara IX dan merupakan diversifikasi usaha untuk meningkatkan optimalisasi aset perusahaan dengan didukung potensi alam yang indah.

Telaga Ranjeng
Telaga Ranjeng, atau disebut juga dengan nama telaga renjeng merupakan sebuah tempat wisata yang terletab di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Telaga Ranjeng merupakan objek wisata air potensial di kabupaten Brebes. Telaga Ranjeng yang dibangun tahun 1924, berada di bawah kaki Gunung Slamet dan merupakan bagian dari kawasan cagar alam milik Perhutani Pekalongan Timur. Cagar alam tersebut memiliki luas empat puluh delapan setengah hektar terdiri dari hutan damar dan pinus yang mengelilingi telaga, yang sebelumnya merupakan tempat mandi para tokoh kerajaan di Jawa.

Itulah beberapa tempat berlibur di Brebes yang bisa saya sampaikan saat ini,semoga bermanfaat.


KEUNIKAN SENI BUDAYA
Brebes memiliki beragam keunikan seni budaya, seperti Tarling, Jaipong, kesenian Buroq, Sisisingaan, Kuntulan dan beberapa kesenian lainnya.

KESENIAN TRADISIONAL KOTA BREBES
1. Burok

Burok, istilah ini tidak lepas dari sejarah perkembangan Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Burok ini berkembang di wilayah Pantura Jawa, termasuk Kabupaten Brebes. Di mana dalam sejarahnya, Burok ini merupakan tradisi yang dikembangkan Sunan Kalijaga untuk menyebarkan agama Islam, sama seperti halnya wayang kulit atau pun wayang golek. Namun kesenian burok ini, lebih berkembang di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Burok merupakan sosok perempuan cantik, yang berbadan kuda terbang. Burok ini untuk menggambarkan kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW saat menerima perintah sholat. Di mana saat itu, dikisahkan perjalanan Nabi Muhammad menggunakan burok. Oleh Sunan Kalijaga, digambarkanlah proses perjalanan itu dengan burok, yang sekarang berkembang di masyarakat.

Selain burok, yang digambarkan putri ayu dengan tubuh kuda bersayap itu, juga diiringi dengan berbagai jenis binatang pengiringnya. Seperti harimau, singa, gajah dan lain-lainnya. Kesenian ini juga diiringi dengan masik dan lagu Islami. Namun sekarang ini, musik dan lagu yang mengiri sudah umum, termasuk musik dangdut.

Kesenian burok ini, biasanya ditampilkan saat ada anak yang dikhitan. Anak yang dikhitan itu dinaikkan ke atas burok dan diajak berkeliling kampung. Selain itu, dalam momen-momen tertentu, burok juga menjadi alat untuk membantu syiar Islam, seperti saat bulan puasa, di mana kelompok burok bermain untuk membangunan umat Islam untuk makan sahur. Biasanya dilakukan pukul 01.00 hingga pukul 03.00 WIB.



2. Kuda Lumping

Kuda lumping merupakan tari-tarian yang menggunakan alat bantu berupa kuda yang terbuat dari lumping (kulit hewan) atau sejenisnya. Kuda lumping ini, selain yang hanya berupa tari-tarian, ada juga yang dicampur dengan budaya mistis. Di mana pemain kuda lumping, dengan dibantu seorang pawang, akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Seperti makan pecahan kaca dan paku, maka padi yang masih ada kulitnya, mengupas kelapa dengan mulut dan atraksi-atraksi lainnya.

Kuda lumping ini juga diiringi musik tradisional, yang membuat suasan menjadi menyenangkan. Biasanya, atraksi kuda lumping ini juga diikuti dengan barongan, topeng yang berbentuk menyeramkan dengan mulut yang lebar. Di dalamnya ada orang yang bermain barongan, biasanya sambil membuka dan menutup mulutnya yang lebar, istilahnya caplok.


3. Sintren

Sintren, salah satu kesenian yang berbau magis. Karena dari kesenian yang dibawakan remaja putri itu, banyak peristiswa yang tidak masuk dalam pikiran orang biasa. Di mana seorang sintren, sebelum beraksi hanya seorang putri biasa. Pawang hanya menyediakan baju dan alat-alat rias, dan kemudian putrid remaja yang siap menjadi sintren itu dimasukkan dalam kurungan.

Dan dalam waktu singkat, putri tadi berubah menjadi putri yang sangat cantik. Dengan diiringi musik, putri itu menari dengan gemulai. Namun setiap ada penonton yang memberi uang atau sawer, dengan cara dilempar ke penari putri tadi, justru penari itu langsung pingsan. Sehingga sang pawang harus selalu di dekat penari sintren itu, supaya saat dilempar uang oleh penonton tidak sampai terjatuh dan terluka.

Untuk menjadi penari sintren, salah satu syaratnya adalah anak gadis yang masih perawan. Tidak sembarang orang bisa menjadi penari sintren. Biasanya, penari sintren ini adalah remaja berusia belasan tahun, yang dipastikan masih perawan. Kesenian ini selalu menyedot perhatian penonton setiap kali pentas. Namun kesenian ini sudah jarang dipertunjukkan, hanya momen-moment terentu saja mereka tampil.


4. Kuntulan
Kuntulan merupakan salah satu tradisi masyarakat Pantura, termasuk Kabupaten Brebes. Kuntulan adalah salah satu atraksi dan tari-tarian yang dilakukan peserta perguruan silat. Mereka menampilkan jurus-jurus tertentu, dengan gerakan serempak yang dilakukan beberapa orang. Atraksi dan jurus-jurus ini, dilakukan untuk memperlihatkan kemampuan yang sudah dimiliki peserta selama berlatih silat. Biasanya kuntulan ini dilakukan para santri atau peserta perguruan silat.
Pemain kuntulan, baisanya berpakaian putih-putih, atau hitam-hitam, dengan ikat pinggang menggunakan sarung. Seperti namanya, kuntulan ini memang diambil dari istilah burung kuntul, yang berwarna putih-putih. Dengan gerakannya yang tenang, namun berhasil mendapatkan tujuannya, yakni menangkap ikan. Begitu juga dengan gerakan penari kuntulan tersebut, juga terlihat tenang, namun berisi.
Di wilayah selatan Brebes, ada juga kesenian sejenis kuntulan, yakni rudat. Rudat ini hampir sama dengan kesenian kuntulan, di mana dilakukan secara berkelompok dengan menunjukkan aksi silat yang dilakukan oleh santri atau pun anggota perguruan silat.

5. Tari Topeng
Tari topeng, selama ini dikenal hanya ada di wilayah Cirebon, Jawa Barat. Padahal dari wilayah Kabupaten Brebes juga ada, karena memang daerah ini berbatasan. Bahkan sebenarnya, beberapa penari topeng berasal dari Brebes, khususnya dari Kecamatan Losari, yang berbatasan dengan Cirebon.
Tari topeng ini sebenarnya tidak beda jauh dengan tari-tari tradisional lainnya. Hanya yang membedakan penggunaan topengnya, itulah kenapa disebut tari topeng.

6. Calung
Calung merupakan musik bambu yang dimainkan beberapa orang. Calung ini berkembang di wilayah selatan Kabupaten Brebes, karena memang musik calung ini lebih dikenal sebagai kesenian daerah Banyumas. Namun di wilayah Kabupaten Brebes, seperti wilayah Paguyangan, Bantarkawung dan Bumiayu juga berkembang musik calung ini.


Bahkan saat ini beberapa calung bukan hanya ada di wilayah selatan Brebes saja, tetapi juga sudah hampir merata di selurh wilayah Kabupaten Brebes. Khususnya di sekolah-sekolah, yang menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler musik calung.

No comments:

Post a Comment