TUGAS 4 KOTA KOTA DI
JAWA
KABUPATEN BREBES
Kabupaten Brebes merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang secara geografis berada di bagian Utara dan berbatasan dengan provinsi Jawa Barat. Secara geografis Kabupaten Brebes terbagi dalam dua wilayah. Yakni, Pantura (dataran rendah/pantai) dengan ketinggian 3 meter dari permukaan laut, Wilayah Tengah dengan ketinggian rata-rata 162 meter dari permukaan laut. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah, dan paling luas di Jawa Tengah ke-2 setelah Kabupaten Cilacap.
SEJARAH
Ada
beberapa pendapat mengenai asal- da beberapa pendapat mengenai asal – usul nama
Brebes yang di antaranya berasal dari kata di antaranya Brebes berasal dari
kata “Bara” dan “Basah”, bara berarti hamparan tanah luas dan basah berarti
banyak mengandung air. Keduanya cocok dengan keadaan daerah Brebes yang
merupakan dataran luas yang berair.Karena perkataan bara di ucapkan bere
sedangkan basah di ucapkan besah maka untuk mudahnya di ucapkan Brebes. Dalam
Bahasa Jawa perkataan Brebes atau mrebes berarti tansah metu banyune yang berarti selalu keluar
airnya.
Nama Brebes muncul sejak zaman Mataram. Kota
ini berderet dengan kota-kota tepi pantai lainnya seperti Pekalongan, Pemalang, danTegal. Brebes pada saat
itu merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tegal. Ada beberapa pendapat mengenai asal usul
Brebes yang di antaranya berasal dari kata “BARA” dan “BASAH”, Bara berarti
hamparan tanah luas dan Basah berarti banyak mengandung air. Keduanya cocok
dengan keadaan daerah Brebes yang merupakan dataran luas yang berair. Karena
perkataan di ucapkan bere sedangkan basah di ucapkan besah, maka untuk mudahnya
di ucapkan Brebes. Dalam bahasa Jawa Perkataan Brebes atau mbrebes
Pada tanggal 17 Januari 1678 di Jepara diadakan pertemuan Adipati Kerajaan Mataram se
Jawa Tengah, termasuk Arya Martalaya, Adipati Tegal dan Arya Martapura, Adipati
Jepara. Karena tidak setuju dengan acara penandatanganan naskah kerjasama
antara Amangkurat Admiral dengan Belanda terutama
dalam menumpas pemberontakan Trunajaya dengan
imbalan tanah-tanah milik Kerajaan Mataram, maka terjadi perang tanding antara kedua
adipati tersebut. Peristiwa berdarah ini merupakan awal mula terjadinya
Kabupaten Brebes dengan Bupati berwenang .Sehari setelah peristiwa berdarah
tersebut yaitu tanggal 18 Januari 1678, Sri Amangkurat II yang berada di Jepara
mengangkat beberapa Adipati/ Bupati sebagai pengagganti Adipati-adipati yang
gugur. Untuk kabupaten Brebes di jadikan kabupaten mandiri dengan adipati Arya Suralaya yang merupakan adik dari Arya Martalaya.
Pengangkatan Arya Suralaya sekaligus titimangsa pemecahan Kadipaten Tegal
menjadi dua Bagian yaitu Timur tetao di sebut Kadipaten Tegal dan bagian Barat
di sebut Kabupaten Brebes
MAKANAN
Kalau kita bicara tentang Kota Brebes rasanya kurang
lengkap kalau kita tidak membahas makanan khasnya. Ya, Kota Brebes terkenal
dengan makanannya yang beranekaragam atau bisa dibilang sebagai tempat pusatnya
buat para mereka yang suka berburu kuliner. Selain tentunya Telur Asin yang
sudah lama terkenal, masih ada makanan-makanan yang enak buat kalian coba
seperti Kupat Glabed, Soto, Sate Blengong, dan juga Nasi Lengko. Untuk lebih
jelasnya, dibawah ini berikut makanan khas brebes
1. Telur Asin
2. Soto Brebes
3. Sate Blengong
4. Kupat Glabed
5.
Nasi lengko
OBJEK WISATA KOTA BREBES
PANTAI RANDUSANGA INDAH
Pantai Randusanga terletak sebelah utara sekitar 5 Km dari pusat kota Brebes. Pantai ini menawarkan keindahan panorama laut jawa. Selain bisa menikmati terbit dan tenggelamnya matahari, pengunjung dapat berwisata perahu mengarungi laut dan menikmati wisata kuliner dengan menu khas ikan bakar.
Pantai Randusanga terletak sebelah utara sekitar 5 Km dari pusat kota Brebes. Pantai ini menawarkan keindahan panorama laut jawa. Selain bisa menikmati terbit dan tenggelamnya matahari, pengunjung dapat berwisata perahu mengarungi laut dan menikmati wisata kuliner dengan menu khas ikan bakar.
WADUK MALAHAYU & PENJALIN
Waduk Malahayu berada di Desa Malahayu, Kecamatan
Banjaharjo, berjarak sekitar 12 Km selatan Kota Kecamatan Tanjung (Brebes-Cirebon).
Tempat itu merupakan obyek wisata air dengan panorama alam yang memukau,
ditambah beberapa pulau kecil ditengah waduk. Selain menjadi favorit para
pemancing. Waduk Malahayu juga dilengkapi Bumi Perkemahan. Di sekitar waduk
juga bisa dijumpai perajin keramik khas Malahayu.
Sedangkan Waduk Penjalin yang berada di Desa Widuaji Kecamatan Paguyangan merupakan obyek wisata air bagi keluarga dengan nuansa sejuk dan panorama pegunungan yang indah. Selain bisa menikmati wisata perahu keliling waduk, kita juga bisa memancing di obyek wisata itu.
Sedangkan Waduk Penjalin yang berada di Desa Widuaji Kecamatan Paguyangan merupakan obyek wisata air bagi keluarga dengan nuansa sejuk dan panorama pegunungan yang indah. Selain bisa menikmati wisata perahu keliling waduk, kita juga bisa memancing di obyek wisata itu.
Candi Pangkuan
wisata Candi Pangkuan lokasinya terletak di Desa
Cilibur, Kecamatan Paguyangan, Brebes, dimana terdapat sebuah batu lonjong
setinggi 50 cm, serta kesempatan bercengkerama dengan ratusan ekor kera jinak
yang menghuni tempat itu.
Gua Jepang
wisata Gua Jepang ini bisa anda temukan di dalam area
Perkebunan Teh Kaligua, sekitar 1 km dari Kantor Pusat Perkebunan Teh Kaligua.
PEMANDIAN AIR PANAS CIPANAS BUARAN DAN TIRTAHUSADA
Pemandian air panas ini berada di wilayah selatan
Kabupaten Brebes. Pemandian Cipanas Buaran terletak di Desa Pangebatan, Kecamatan
Bantarkawung berjarak 70 Km dari Ibukota Kabupaten Brebes. Sedangkan
Tirtahusada berada di Desa Kedungoleng, Kecamatan Paguyangan berjarak 75 Km
dari ibukota Kabupaten. Kedua tempat wisata itu mempunyai daya tarik
pamandangan hutan pinus dengan hawa sejuk. Air panas di obyek wisata tersebut
mampu mengobati penyakit kulit, rematik dan beberapa penyakit lain.
AGROWISATA KALIGUA
Kaligua, Telaga Raneng dan Pandansari View berada di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, sekitar 10 Km dari Ibukota Kecamatan Paguyangan (Banyumas-Purwokerto). Tempat wisata itu menawarkan pemandangan Alam Gunung Slamet dan perkebuan teh dengan hawa sejuk. Di tempat itu dilengkapi dengan berbagai sarana wisata, seperti Outbond, Villa dan Homestay. Selain itu, di kawasan tersebut kita juga bisa mengunjungi Tuk Bening, Goa Jepang, Goa Angin, Puncak Sakub dan beberapa obyek wisata lain. Termasuk menikmati indahnya matahari terbenam di Pandansari View. Di obyek wisata itu seakan di negeri awan.
Kaligua, Telaga Raneng dan Pandansari View berada di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, sekitar 10 Km dari Ibukota Kecamatan Paguyangan (Banyumas-Purwokerto). Tempat wisata itu menawarkan pemandangan Alam Gunung Slamet dan perkebuan teh dengan hawa sejuk. Di tempat itu dilengkapi dengan berbagai sarana wisata, seperti Outbond, Villa dan Homestay. Selain itu, di kawasan tersebut kita juga bisa mengunjungi Tuk Bening, Goa Jepang, Goa Angin, Puncak Sakub dan beberapa obyek wisata lain. Termasuk menikmati indahnya matahari terbenam di Pandansari View. Di obyek wisata itu seakan di negeri awan.
CURUG PUTRI
Dukuh Padanama, Desa Mendala, Kecamatan Sirampog menyimpan pesona wisata air terjun yang masih alami yang dikenal dengan Curug Putri. Terletak sekitar 30 menit perjalanan dengan kendaraan dari pertigaan Kalisalak Desa Benda ruas jalan utama Tegal-Purwokerto, akses dan jalan menuju air terjun cukup sulit.
Dukuh Padanama, Desa Mendala, Kecamatan Sirampog menyimpan pesona wisata air terjun yang masih alami yang dikenal dengan Curug Putri. Terletak sekitar 30 menit perjalanan dengan kendaraan dari pertigaan Kalisalak Desa Benda ruas jalan utama Tegal-Purwokerto, akses dan jalan menuju air terjun cukup sulit.
CURUG CUPU
Sekitar 30 menit perjalanan dari jalan utama Paguyangan- Kaligua, terdapat wisata air terjun lainnya yang dikenal dengan Curug Cupu.Akes menuju air terjun ini pun tidak mudah. Pengunjung hanya bisa menempuh perjalanan dengan kendaraan hingga pertengahan dukuh Cijampang. Selanjutnya, perjalanan ditempuh dengan berjalan kaki.
Sekitar 30 menit perjalanan dari jalan utama Paguyangan- Kaligua, terdapat wisata air terjun lainnya yang dikenal dengan Curug Cupu.Akes menuju air terjun ini pun tidak mudah. Pengunjung hanya bisa menempuh perjalanan dengan kendaraan hingga pertengahan dukuh Cijampang. Selanjutnya, perjalanan ditempuh dengan berjalan kaki.
Perkebunan Teh
Kaligua
Perkebunan Teh Kaligua adalah klokasi wisata agro
dataran tinggi. Tempat wisata ini terletak di Kaligua, Desa Pandansari,
Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Perkebunan ini dikelola
oleh PT Perkebunan Nusantara IX dan merupakan diversifikasi usaha untuk
meningkatkan optimalisasi aset perusahaan dengan didukung potensi alam yang
indah.
Telaga Ranjeng
Telaga Ranjeng, atau disebut juga dengan nama telaga
renjeng merupakan sebuah tempat wisata yang terletab di Desa Pandansari,
Kecamatan Paguyangan, Telaga Ranjeng merupakan objek wisata air potensial di
kabupaten Brebes. Telaga Ranjeng yang dibangun tahun 1924, berada di bawah kaki
Gunung Slamet dan merupakan bagian dari kawasan cagar alam milik Perhutani
Pekalongan Timur. Cagar alam tersebut memiliki luas empat puluh delapan
setengah hektar terdiri dari hutan damar dan pinus yang mengelilingi telaga, yang
sebelumnya merupakan tempat mandi para tokoh kerajaan di Jawa.
Itulah beberapa tempat berlibur di Brebes yang
bisa saya sampaikan saat ini,semoga bermanfaat.
KEUNIKAN SENI BUDAYA
Brebes memiliki beragam keunikan seni budaya, seperti Tarling, Jaipong, kesenian Buroq, Sisisingaan, Kuntulan dan beberapa kesenian lainnya.
Brebes memiliki beragam keunikan seni budaya, seperti Tarling, Jaipong, kesenian Buroq, Sisisingaan, Kuntulan dan beberapa kesenian lainnya.
KESENIAN TRADISIONAL KOTA BREBES
1. Burok
Burok, istilah ini tidak
lepas dari sejarah perkembangan Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.
Burok ini berkembang di wilayah Pantura Jawa, termasuk Kabupaten Brebes. Di
mana dalam sejarahnya, Burok ini merupakan tradisi yang dikembangkan Sunan
Kalijaga untuk menyebarkan agama Islam, sama seperti halnya wayang kulit atau
pun wayang golek. Namun kesenian burok ini, lebih berkembang di wilayah
perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Burok merupakan sosok
perempuan cantik, yang berbadan kuda terbang. Burok ini untuk menggambarkan
kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW saat menerima perintah sholat. Di mana saat
itu, dikisahkan perjalanan Nabi Muhammad menggunakan burok. Oleh Sunan
Kalijaga, digambarkanlah proses perjalanan itu dengan burok, yang sekarang
berkembang di masyarakat.
Selain burok, yang
digambarkan putri ayu dengan tubuh kuda bersayap itu, juga diiringi dengan
berbagai jenis binatang pengiringnya. Seperti harimau, singa, gajah dan
lain-lainnya. Kesenian ini juga diiringi dengan masik dan lagu Islami. Namun
sekarang ini, musik dan lagu yang mengiri sudah umum, termasuk musik dangdut.
Kesenian burok ini, biasanya
ditampilkan saat ada anak yang dikhitan. Anak yang dikhitan itu dinaikkan ke
atas burok dan diajak berkeliling kampung. Selain itu, dalam momen-momen
tertentu, burok juga menjadi alat untuk membantu syiar Islam, seperti saat
bulan puasa, di mana kelompok burok bermain untuk membangunan umat Islam untuk
makan sahur. Biasanya dilakukan pukul 01.00 hingga pukul 03.00 WIB.
2. Kuda Lumping
Kuda lumping merupakan
tari-tarian yang menggunakan alat bantu berupa kuda yang terbuat dari lumping
(kulit hewan) atau sejenisnya. Kuda lumping ini, selain yang hanya berupa
tari-tarian, ada juga yang dicampur dengan budaya mistis. Di mana pemain kuda
lumping, dengan dibantu seorang pawang, akan memiliki kekuatan yang luar biasa.
Seperti makan pecahan kaca dan paku, maka padi yang masih ada kulitnya,
mengupas kelapa dengan mulut dan atraksi-atraksi lainnya.
Kuda lumping ini juga
diiringi musik tradisional, yang membuat suasan menjadi menyenangkan. Biasanya,
atraksi kuda lumping ini juga diikuti dengan barongan, topeng yang berbentuk
menyeramkan dengan mulut yang lebar. Di dalamnya ada orang yang bermain
barongan, biasanya sambil membuka dan menutup mulutnya yang lebar, istilahnya
caplok.
3. Sintren
Sintren, salah satu kesenian
yang berbau magis. Karena dari kesenian yang dibawakan remaja putri itu, banyak
peristiswa yang tidak masuk dalam pikiran orang biasa. Di mana seorang sintren,
sebelum beraksi hanya seorang putri biasa. Pawang hanya menyediakan baju dan
alat-alat rias, dan kemudian putrid remaja yang siap menjadi sintren itu
dimasukkan dalam kurungan.
Dan dalam waktu singkat,
putri tadi berubah menjadi putri yang sangat cantik. Dengan diiringi musik,
putri itu menari dengan gemulai. Namun setiap ada penonton yang memberi uang
atau sawer, dengan cara dilempar ke penari putri tadi, justru penari itu
langsung pingsan. Sehingga sang pawang harus selalu di dekat penari sintren
itu, supaya saat dilempar uang oleh penonton tidak sampai terjatuh dan terluka.
Untuk menjadi penari
sintren, salah satu syaratnya adalah anak gadis yang masih perawan. Tidak
sembarang orang bisa menjadi penari sintren. Biasanya, penari sintren ini
adalah remaja berusia belasan tahun, yang dipastikan masih perawan. Kesenian
ini selalu menyedot perhatian penonton setiap kali pentas. Namun kesenian ini
sudah jarang dipertunjukkan, hanya momen-moment terentu saja mereka tampil.
4. Kuntulan
Kuntulan merupakan salah
satu tradisi masyarakat Pantura, termasuk Kabupaten Brebes. Kuntulan adalah
salah satu atraksi dan tari-tarian yang dilakukan peserta perguruan silat.
Mereka menampilkan jurus-jurus tertentu, dengan gerakan serempak yang dilakukan
beberapa orang. Atraksi dan jurus-jurus ini, dilakukan untuk memperlihatkan
kemampuan yang sudah dimiliki peserta selama berlatih silat. Biasanya kuntulan
ini dilakukan para santri atau peserta perguruan silat.
Pemain kuntulan, baisanya
berpakaian putih-putih, atau hitam-hitam, dengan ikat pinggang menggunakan
sarung. Seperti namanya, kuntulan ini memang diambil dari istilah burung
kuntul, yang berwarna putih-putih. Dengan gerakannya yang tenang, namun
berhasil mendapatkan tujuannya, yakni menangkap ikan. Begitu juga dengan
gerakan penari kuntulan tersebut, juga terlihat tenang, namun berisi.
Di wilayah selatan Brebes,
ada juga kesenian sejenis kuntulan, yakni rudat. Rudat ini hampir sama dengan
kesenian kuntulan, di mana dilakukan secara berkelompok dengan menunjukkan aksi
silat yang dilakukan oleh santri atau pun anggota perguruan silat.
5. Tari Topeng
Tari topeng, selama ini
dikenal hanya ada di wilayah Cirebon, Jawa Barat. Padahal dari wilayah
Kabupaten Brebes juga ada, karena memang daerah ini berbatasan. Bahkan
sebenarnya, beberapa penari topeng berasal dari Brebes, khususnya dari Kecamatan
Losari, yang berbatasan dengan Cirebon.
Tari topeng ini sebenarnya
tidak beda jauh dengan tari-tari tradisional lainnya. Hanya yang membedakan
penggunaan topengnya, itulah kenapa disebut tari topeng.
6. Calung
Calung merupakan musik bambu
yang dimainkan beberapa orang. Calung ini berkembang di wilayah selatan
Kabupaten Brebes, karena memang musik calung ini lebih dikenal sebagai kesenian
daerah Banyumas. Namun di wilayah Kabupaten Brebes, seperti wilayah Paguyangan,
Bantarkawung dan Bumiayu juga berkembang musik calung ini.
Bahkan saat ini beberapa
calung bukan hanya ada di wilayah selatan Brebes saja, tetapi juga sudah hampir
merata di selurh wilayah Kabupaten Brebes. Khususnya di sekolah-sekolah, yang
menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler musik calung.
No comments:
Post a Comment