Saturday, January 2, 2016

Tugas 3_M.Nur Sidiq_Kendal

Tugas 3 M. Nur Sidiq Kendal

Indahnya Kebudayaan Kota yang Terlewatkan

A.   Pengantar
Ø  Kata Pengantar
Assalamualaikum wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini dengan judul “Indahnya Kebudayaan Kota yang Terlewatkan”. Adapun tujuan penulisan tulisan ini yaitu guna memenuhi nilai tugas mata kuliah Pemanduan Wisata Budaya dan juga untuk mengetahui salah satu destinasi wisata yang berkembang saat ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas ini tidak berjalan dengan baik tanpa ada dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasi sebesar – besarnya kepada dosen mata kuliah Pemanduan Wisata Budaya yaitu Bpk. Shobiriennur Rasyid, karena berkat ilmu beliau saya dapat menyusun tulisan ini. Penulis berharap agar tulisan ini bermanfaat bagi semua kalangan, penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tulisan ini dikarenakan keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk dijadikan acuan dan bahan pertimbangan dimasa yang akan datang.
Wassalamualaikum, wr. Wb
Jakarta, 2 Januari 2016

Penulis
B.   Pembahasan
Sebelum saya menulis tulisan ini, saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama lengkap saya M. Nur Sidiq, saya biasa dipanggil sidiq. Saya tinggal di Depok tepatnya di Lingkungan Cipayung Rt 05/01 no 130, bagi yang ingin main silahkan datang. Saya akan memberitahu tentang salah satu objek wisata yang berada di Indonesia yang mungkin masih belum diketahui oleh masyarakat luas terutama Indonesia. Sebelum saya membahas lebih jauh, mari kita lihat profil daerah tersebut. Cekidot !!
Ø  Deskripsi Destinasi
Kabupaten Kendal
Kabupaten Kendal (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦑꦼꦤ꧀ꦝꦭ꧀, Latin: Kendhal) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Kendal dan masuk dalam Wilayah Metropolitan Kedungsapur yang merupakan Wilayah Metropolitan terbesar keempat setelah Jabodetabek, Gerbangkertosusila, dan Bandung Raya. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kota Semarang dan Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Temanggung di selatan, sertaKabupaten Batang di barat. Kendal juga dikenal dengan Kota Santri karena terdapat ribuan Ponpes terutama di KecamatanKaliwungu dan juga dikenal dengan Kota Seni dan Budaya.

Sejarah
Nama Kendal diambil dari nama sebuah pohon yakni Pohon Kendal. Pohon itu pada mulanya tidak ada yang tahu namanya tapi ketika Pakuwojo bersembunyi di pohon itu di dalam pohon itu terang benderang akhirnya pohon itu dinamakan pohon Qondhali yang berarti penerang dan akhirnya daerah tempat pohon itu dinamakan Qondhali karena orang Jawa tidak fasih berbahasa Arab maka jadi Kendal. Pohon yang berdaun rimbun itu sudah dikenal sejak masa Kerajaan Demak pada tahun 1500 - 1546 M yaitu pada masa Pemerintahan Sultan Trenggono. Pada awal pemerintahannya tahun 1521Sultan Trenggonopernah memerintah Sunan Katong untuk memesan Pusaka kepada Pakuwojo. Peristiwa yang menimbulkan pertentangan dan mengakibatkan kematian itu tercatat dalam Prasasti. Bahkan hingga sekarang makam kedua tokoh dalam sejarah Kendal yang berada di Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu itu masih dikeramatkan masyarakat secara luas. Menurut kisah, Sunan Katong pernah terpana memandang keindahan dan kerindangan pohon Kendal yang tumbuh di lingkungan sekitar. Sambil menikmati pemandangan pohon Kendal yang nampak "sari" itu, Dia menyebut bahwa di daerah tersebut kelak bakal disebut "Kendalsari". Pohon besar yang oleh warga masyarakat disebut-sebut berada di pinggir Jalan Pemuda Kendal itu juga dikenal dengan nama Kendal Growong karena batangnya berlubang atau growong.

Dari kisah tersebut diketahui bahwa nama Kendal dipakai untuk menyebutkan suatu wilayah atau daerah setelah Sunan Katong menyebutnya. Kisah penyebutan nama itu didukung oleh berita-berita perjalanan Orang-orang Portugis yang oleh Tom Peres dikatakan bahwa pada abad ke 15 di Pantai Utara Jawa terdapat Pelabuhan terkenal yaituSemarangTegal dan Kendal. Bahkan oleh Dr. H.J. Graaf dikatakan bahwa pada abad 15 dan 16 sejarah Pesisir Tanah Jawa itu memiliki yang arti sangat penting.
Sejarah Berdirinya Kabupaten Kendal

          Adalah seorang pemuda bernama Joko Bahu seorang abdi dalem kerajaan Mataram. Joko Bahu dikenal sebagai seorang yang mencintai sesama dan pekerja keras hingga Joko Bahu pun berhasil memajukan daerahnya. Atas keberhasilan itulah akhirnya Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo mengangkatnya menjadi Bupati Kendal bergelar Tumenggung Bahurekso. Selain itu Tumenggung Bahurekso juga diangkat sebagai Panglima Perang Mataram pada tanggal 26 Agustus 1628 untuk memimpin puluhan ribu prajurit menyerbu VOC di Batavia. Pada pertempuran tanggal 21 Oktober 1628 di Batavia Tumenggung Bahurekso beserta ke dua putranya gugur sebagai Kusuma Bangsa. Dari perjalanan Sang Tumenggung Bahurekso memimpin penyerangan VOC di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1628 itulah kemudian dijadikan patokan sejarah lahirnya Kabupaten Kendal.

          Perkembangan lebih lanjut dengan momentum gugurnya Tumenggung Bahurekso sebagi penentuan Hari jadi dinilai beberapa kalangan kurang tepat. Karena momentum tersebut merupakan sejarah kelam bagi seorang tokoh yang bernama Bahurekso. Sehingga bila tanggal tersebut diambil sebagai momentum hari jadi dikhawatirkan akan membawa efek psikologis. Munculnya istilah "gagal dan gugur" dalam mitologi Jawa dikawatirkan akan membentuk bias-bias kejiwaan yang berpengaruh pada perilaku pola rasa, cipta dan karsa warga Kabupaten Kendal, sehingga dirasa kurang tepat jika dijadikan sebagai pertanda awal mula munculnya Kabupaten Kendal.

          Dari Hasil Seminar yang diadakan tanggal 15 Agustus 2006, dengan mengundang para pakar dan pelaku sejarah, seperti Prof. Dr. Djuliati Suroyo (guru besar Fakultas sastra Undip Semarang), Dr. Wasino, M.Hum (dosen Pasca Sarjana Unnes) H. Moenadi (Tokoh Masyarakat Kendal dengan moderator Dr. Singgih Tri Sulistiyono. serta setelah diadakan penelitian dan pengkajian secara komprehensip menyepakati dan menyimpulkan bahwa momentum pengangkatan Bahurekso sebagai Bupati Kendal, dijadikan titik tolak diterapkannya hari jadi. Pengangkatan bertepatan pada 12 Rabiul Awal 1014 H atau 28 Juli 1605. Tanggal tersebut persis hari Kamis Legi malam jumat pahing tahun 1527Saka. Penentuan Hari Jadi ini selanjutnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Kendal Nomor 20 Tahun 2006, tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah no 20 Tahun 2006 Seri E nomor 15). Sejarah Kendal juga terdapat di perpustakaan Leiden University ,LeidenBelanda.

Pemerintahan Kabupaten Kendal sekarang dan zaman dulu

          Kaliwungu pernah berjaya sebagai pusat pemerintahan sejak awal berdirinya Kabupaten Kendal. Namun karena kondisi perpolitikan di pusat Mataram pada waktu itu dan adanya pertimbangan untuk perkembangan pemerintahan, menyebabkan pusat pemerintahan tersebut pindah ke Kota Kendal hingga sekarang. Sehingga akhirnya Kaliwungu hanya digunakan untuk tempat tinggal kerabat Ayah Bupati yang sering disebut sebagai Kasepuhan. Sedangkan pemerintahannya dijadikan sebagai daerah administrasi yaitu Distrik Kaliwungu.

Geografi
Kondisi geografis

             Kabupaten Kendal terletak pada 109°40' - 110°18' Bujur Timur dan 6°32' - 7°24' Lintang Selatan. Batas wilayah administrasi Kabupaten Kendal meliputi :
·         Utara : Laut Jawa
·         Timur : Kota Semarang
·         Selatan : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Temanggung
·         Barat : Kabupaten Batang
             Jarak terjauh wilayah Kabupaten Kendal dari Barat ke Timur adalah sejauh 40 Km, sedangkan dari Utara ke Selatan adalah sejauh 36 Km.
Kabupaten Kendal dan terletak 25 km di sebelah barat Kota Semarang Kendal dilalui jalan Pantura (jalan negara) yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Kendal mempunyai luas wilayah sebesar 1.002,23 Km2 untuk daratan dan luas wilayah sebesar 313,20 Km2 totalnya seluas 1315,43 Km2 yang terbagi menjadi 20 Kecamatan dengan 265 Desa serta 20 Kelurahan.
             Kabupaten Kendal mempunyai pantai sepanjang 41,0 Km2,terbentang di 25 Kelurahan/Desa yaitu desa Mororejo,Wonorejo (Kecamatan Kaliwungu), kemudian Desa Purwokerto,Turunrejo (Kecamatan Brangsong),kemudian Kelurahan Banyutowo,Karangsari,Bandengan,Balok,Kalibuntu (Kecamatan Kendal),kemudian Desa Wonosari,Kartika Jaya,Pidodo Wetan,Pidodo Kulon (Kecamatan Patebon),kemudian Desa Margorejo,Korowelang Anyar,Korowelang Kulon,Kalirandu Gede,Kali Ayu,Juwiring,Sidomulyo (Kecamatan Cepiring),selanjutnya Desa Kali Rejo,Tanjung Mojo, Jungsemi,Sendang Kulon (Kecamatan Kangkung),serta Desa Sendang Sikucing,Gempol Sewu (Kecamatan Rowosari).
Kondisi iklim dan curah hujan
             Mengingat wilayah Kabupaten Kendal yang terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, maka kondisi tersebut memengaruhi kondisi iklim wilayah Kabupaten Kendal. Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara yang didominasi oleh daerah dataran rendah dan berdekatan dengan Laut Jawa, maka kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih panas dengan suhu rata-rata 27 °C. Sedangkan wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan yang merupakan daerah pegunungan dan dataran tinggi, kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih sejuk dengan suhu rata-rata 25 °C.
          Kabupaten Kendal terdiri atas 20 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 265 desa dan 20 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kendal. Di samping Kendal, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Kaliwungu dan Weleri.
Kaliwungu (Basis Keagamaan)
          Kota ini tak pernah sepi dari kehidupan keislaman. Banyak pesantren dengan santri dari berbagai kota dari berbagai wilayah negeri. Kota ini selalu khas dengan berlalulalangnya orang-orang yang berpakaian muslim, dengan sarung dan penutup kepala (peci atau kerudung) dengan Al Quran dan atau kitab-kitab tertentu ditangan. Selain itu alunan ayat-ayat suci Al Quran senantiasa menggema sepanjang hari di hampir setiap sudut kotanya.
Weleri (Basis Perdagangan)
          Kota paling barat Kabupaten ini memang tak pernah sepi dari perdagangan. Kota ini menjadi transit dan tujuan dari para pedagang dari seluruh penjuru Kabupaten bahkan Wilayah Indonesia. Dengan fasilitas transportasi (adanya 2 terminal dan 1 Stasiun KA)dan fasilitas komunikasi yang lebih lengkap dari pada kecamatan lainnya, Weleri berkembang menjadi sebuah kota yang ramai dan mudah untuk diakses.
          Selain itu, secara sosial, dengan adanya para pedagang dari Klaten-Solo yang membentuk suatu perkampungan khusus (Kampung Solo),perkampungan tersebut terletak di dukuh Kedonsari Kelurahan Penyangkringan. Dari pengaruh perubahan sosial inilah menjadikan weleri sebagai kecamatan yang perkembangan perdagangan semakin pesat dengan ditandai banyaknya pasar tradisonal, sampai saat ini terdapat 3 pasar besar yang terletak dijantung Kecamatan Weleri.
Transportasi
          Kendal berada di jalur pantura yang sangat ramai. Angkutan umum antarkota pada umumnya dilayani oleh bus. Kendal juga dilintasi jalur kereta api, ada tiga stasiun (Weleri,Kalibodri dan Kaliwungu) dengan stasiun terbesarnya Weleri. Kebanyakan kereta api jarak jauh tidak singgah di stasiun ini .
Budaya dan Adat
          Kabupaten Kendal kaya dengan kegiatan budaya baik yang bersifat tradisional maupun agamis seperti Syawalan Kaliwungu (event ini sudah terkenal hampir diseluruh Pulau Jawa), Tari Rodhat, Sedekah Laut Tanggul Malang, Pesta Laut Tawang dan Pantai Bandengan.
             Disamping itu terdapat beberapa makam dari tokoh-tokoh adat maupaun penyebar Agama Islam diantaranya adalah Makam Pangeran Djuminah, Kyai Asyari, Sunan Katong, Paku Wojo yang terletak di Kecamatan Kaliwungu, Makam Pangeran Benowo di Kecamatan Pegandon dan Makam Kyai Seapu di Kecamatan Boja. Di cepiring juga ada pasar cepiring dan berbagai macam padagang di antara toko sepeda BMS yang dari dulu sudah ada di sana.
Pakaian Adat Kendal
             Putra: Blangkon model Mataram mondol trepes, jebeh nutup telinga. Busana bagian atas menggunakan beskap Sutowijayan (bagian depan nutup ke kanan dan jatuh lurus kebawah dengan 3 saku, bagian belakang landung dan belahan disamping kiri dan kanan). Bagian bawah menggunakan nyamping/kain pesisiran menggunakan sabuk, epek timang, memakai keris/duwung, dan menggunakan selop tertutup.
             Putri: Sanggul khas Kendal, rambut disasak dan dirapikan seperti halnya membuat sanggul jawa dan bagian samping kanan dan kiri dibentuk mepet telinga (tanpa sunggar). Kemudian untuk bentuk sanggulnya menggunakan sanggul Jawa Solo ukuran kecil dengan 3 tusuk konde model lingkar.
Tari Rodhat
             Tari Rodhat/Lengguk, merupakan tari pergaulan yang bersifat massal yang diiringi alat musik terbang (semacam rebab) dengan lagu lagu pujian kepada Allah SWT seperti Sholawatan dan Qosidahan.
Opak Abang
             Opak Abang, merupakan akronimis dari kata kethoprak dan terbang. Artinya pertunjukan drama tradisional (kethoprak) yang diiringi musik dengan dominasi terbang. Kesenian ini berbasis pada drama tradisional yang menampilkan cerita-cerita babat dan legenda maupun cerita rekaan yang berkubang pada persoalan pada persolan humanistic. Karakteristik yang paling menonjol pada kesenian ini disamping iringan musiknya yang menggunakan instrumen perkusi terbang, kustumnya yang khas yang berupa sarung dan peci. Hal ini memberikan tanda bahwa kesenian ini berbasis akrab dengan kondisi kemasyarakatan disekitarnya.
Simthud Dhuror
             Simthud Dhuror, merupakan salawatan untuk memuji junjungan Nabi Muhammad. Kalau di bulan Rabiul Awal (Maulud) diadakan Safari maulud, yaitu acara mauludan secara berkeliling/bergilir di penjuru kota/kabupaten.
Kuliner Khas Kendal
Makanan
·         Momoh
·         Rica Rica Menthog
·         Bebek Ijo
·         Soto Kendal
·         Pecel Kembang Turi
·         Bandeng Tanpa Duri (Tandu)
·         Mangut Lele
·         Brongkos
·         Telur Ikan Mimi
·         Panggang Ikan Klayar
·         Mangut Kepala Ikan Manyung
Minuman
·         Bir Jawa
·         Kopi Cacaban
Oleh oleh
·         Kerupuk Petis
·         Kerupuk Rambak
·         Kerupuk Tayammum (Goreng Wedi)
·         Spesial Gulali Khas Kendal
·         Olahan Jambu Getas Merah
·         Emping Bandeng
·         Abon Bandeng Cabut Duri
·         Stik Balado Pedas
·         Kerupuk Duri Bandeng
·         Krecek Ketan Bandeng Cabut Duri
·         Sumpil
·         Ondal Andil

Selain itu di Kendal terdapat beberapa kegiatan tahunan yang sering diadakan, kegiatan tersebut berkaitan dengan hari besar Islam. Karena daerah Kendal disebut juga sebagai Kota Santri, jadi mayoritas penduduk di daerah ini menganut agama Islam. Tidak jauh dari acara – acara hari besar Islam lainnya di tempat yang berbeda, disini juga terdapat beberapa acara hari besar Islam. Yang mungkin kita sering mendengar ataupun pernah mendengarnya di daerah di Pulau Jawa. Berikut adalah beberapa kegiatan yang rutin diadakan setiap tahunnya di daerah Kendal, kegiatan ini ada yang berkaitan dengan hari besar keagamaan dan ada pula yang tidak, adalah          :
·       Kendal Expo, di Kelurahan Kebondalem
·       Kendal Heritage Carnival, di sepanjang Jalan Soekarno Hatta
·       Syawalan, di Kaliwungu
·       Nyadran, di pesisir pantai Kendal
·       Syawalan, di Boja
Pada tulisan ini saya akan membahas lebih dalam mengenai nyadran.
Nyadran adalah serangkaian upacara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah. Nyadran berasal daribahasa Sanskerta, sraddha yang artinya keyakinan. Nyadran adalah tradisi pembersihan makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan. Dalam bahasa Jawa, Nyadran berasal dari kata sadran yang artiya ruwah syakban. Nyadran adalah suatu rangkaian budaya yang berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan puncaknya berupa kenduri selamatan di makam leluhur.
Pelaksanaan Nyadran
Naydran merupakan salah satu tradisi dalam menyambur datangnya bulan Ramadhan. Kegiatan yang biasa dilakukan saat Nyadran atau Ruwahan adalah:
·       Menyelenggarakan kenduri, dengan pembacaan ayat Al-Quranzikirtahlil, dan doa, kemudian ditutup dengan makan bersama.
·       Melakukan besik, yaitu pembersihan makam leluhur dari kotoran dan rerumputan.
·       Melakukan upacara ziarah kubur, dengan berdoa kepada roh yang telah meninggal di area makam.
Nyadran biasanya dilaksanakan pada setiap hari ke-10 bulan Rajab atau saat datangnya bulan Sya'ban. Dalam ziarah kubur, biasanya peziarah membawa bunga, terutama bunga telasih. Bunga telasih digunakan sebagai lambang adanay hubungan yang akrab antara peziarah dengan arwah yang diziarahi. 
Para masyarakat yang mengikuti Nyadran biasnya berdoa untuk kakek-nenek, bapak-ibu, serta saudara-saudari mereka yang telah meninggal. Seusai berdoa, masyarakat menggelar kenduri atau makan bersama di sepanjang jalan yang telah digelari tikar dan daun pisang. Tiap keluarga yang mengikuti kenduri harus membawa makanan sendiri. Makanan yang dibawa harus berupa makanan tradisional, seperti ayam ingkung, sambal goreng ati, urap sayur dengan lauk rempah, prekedel, tempe dan tahu bacem, dan lain sebagainya.
Sejarah
Nyadran berasal dari tradisi Hindu-Budha. Sejak abad ke-15 para Walisongo menggabungkan tradisi tersebut dengan dakwahnya, agar agama Islam dapat dengan mudah diterima. Pada awalnya para wali berusaha meluruskan kepercayaan yang ada pada masyarakat Jawa saat itu tentang pemujaan roh yang dalam agam Islam dinilai musrik. Agar tidak berbenturan dengan tradisi Jawa saat itu, maka para wali tidak menghapuskan adat tersebut, melainkan menyelasraskan dan mengisinya dengan ajaran Islam, yaitu dengan pembacaan ayat Al-Quran, tahlil, dan doa. Nyadran dipahami sebagai bentuk hubungan antara leluhur dengan sesama manusia dan dengan Tuhan.
Kegiatan ini dilakukan untuk sebagai penghormatan kepada leluhur yang sudah mendahului kita, selain kita mamanjatkan doa untuk arwahnya disana. Kegiatan membersihkan tempat pemakaman leluhur kita supaya tempat terakhir yang dia tempati itu tempat bersih, tempat itu biasanya dibersihkan dari sampah – sampah yang berada di sekitar pemakaman tersebut.
Biasanya kegiatan ini dilakukan sebelum para sanak saudaranya memanjatkan doa, setelah kegiatan ini kemudian kita memanjatkan doa, membaca surat yasin, dan sebagainya. Setelah itu baru kita menyiramkan air dan juga kembang yang sudah disiapkan sebelumnya.
Ø  Aksesibilitas
Untuk mencapai kota Kendal itu tidak sulit, karena kota ini masih terjangkau oleh beberapa transportasi seperti darat dan udara. Disini saya akan menginformasikan transportasi menuju kota Kendal yang berada di Jawa Tengah.
·         Transportasi Udara
Apabila anda menginginkan alat transportasi yang mudah dan juga cepat kita bisa menggunakan sara transportasi udara menggunakan pesawat terbang. Waktu yang ditempuh sekitar 1jam 5menit dan mendarat di kota Semarang, karena Kendal merupakan salah satu kota yang terdapat di Semarang, Jawa Tengah. Setelah kita tiba di bandara Ahmad Yani, kita bisa melanjutkan untuk naik taksi menuju kota Kendal, karena waktu tempuh sekitar 1jam.
·         Kendaraan Pribadi
Alat transportasi ini bisa dibilang alat transportasi yang sering digunakan untuk berpergian jauh, karena jika anda membawa keluarga anda kendaraan ini sangat cocok. Karena anda tidak perlu repot – repot untuk menunggu, berpindah ke mode transportasi lainnya. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk ke kota Kendal adalah sekitar 7jam 33menit, waktu tempuh ini sudah setengah dari waktu tempuh untuk mencapai kota Yogyakarta. Jika kita menggunakan kendaraan Pribadi, kita bisa leluasa untuk berkeliling kota kendal tanpa perlu memikirkan untuk bagaimana menuju lokasi tersebut.
·         Kereta Api
Berikutnya ada mode transportasi kereta api, mode transportasi ini juga bisa dibilang tidak ribet, karena kita hanya perlu ke stasiun lalu menunggu, setelah itu kita hanya duduk di dalam kereta dan apabila kita capek, kita dapat berjalan – jalan sepanjang gerbong. Mode transportasi ini merupakan transportasi favorit ke dua setelah kendaraan pribadi, karena bagi mereka yang membawa keluarga, terutama anak kecil. Mereka akan menggunakan mode transportasi ini, karena apabila si kecil merasa bosan bisa berjalan sepanjang gerbong. Harganya berkisar antara Rp 65.000 – Rp 240.000, setibanya disana kita akan tiba di stasiun Weleri. Apabila dari Jakarta, kita bisa memilih stasiun – stasiun ini untuk membeli tiket dan juga untuk keberangkatan yaitu, St Gambir, St Jatinegara, St Manggarai dan St Pasar Senen.

Ø  Akomodasi
Banyak sekali akomodasi di kota Kendal mulai dari harga ratusan ribu hingga mencapai jutaan. Namun jangan khawatir dengan suasana dan keadaan hotel tersebut, karena semua hotel yang berada di kendal memiliki bangunan yang apik, serta nyaman.

Ø  Restorasi
Tidak lengkap apabila berkunjung ke suatu daerah bila tidak mencicipi makanan khas daerah tersebut, jangan khawatir untuk menemukan makanan khas kota Kendal. Karena di setiap warung makan atau restoran yang berada di kota Kendal menyajikan makanan khas kota tersebut. Jadi anda tidak perlu khawatir apabila anda penasaran untuk mencoba makanan khas Kendal.

Ø  Souvenir atau oleh – oleh
Tidak lengkap apabila kita pergi ke suatu tempat tidak membawa buah tangan dari tempat tersebut, sama seperti setiap daerah. Kota Kendal mempunyai sentra oleh – oleh yang terdapat di Kendal Permai, disana kita bisa mencicipi makanan khas daerah Kendal dan juga oleh – oleh khas Kendal. Yang dijual dengan harga tidak terlalu mahal.
c. Penutup
Ø  Kesimpulan
Kota Kendal, mungkin bagi sebagian orang yang sering pergi ke daerah Yogyakarta dengan menggunakan kendaraan pribadi mereka akan melewati kota ini. Mungkin juga sebagai tempat istirahat saja, tanpa kita sadari tempat seperti itu yang menyimpan salah satu objek wisata yang tidak ada di tempat lainnya. Banyak pula tempat tempat di Indonesia yang masih belum di explore sepenuhnya, karena tidak adanya akses menuju tempat itu ataupun hal lainnya.
Bahkan terdapat di beberapa daerah tertentu, apatur negara tidak perduli akan objek tersebut. Bahkan apabila objek tersebut di gali potensinya di bidang pariwisata, akan menambah pendapatan bagi daerah tersebut. Bahkan banyak sekali objek wisata yang sudah ada atau sudah dikenal, mereka tidak terurus akan keadaannya karena pemerintah seakan akan tidak perduli akan emas yang mereka miliki. Kenapa dibilang emas, karena hal ini sangat berharga sekali sama dengan emas. Kita harus menjaga dan juga melestarikannya, supaya objek wisata ini terjaga keindahannya, terjaga keasliannya.
Ø  Saran
Kita sebagai penerus pramuwisata, kita harus mampu menjaga dan juga melestarikan objek tersebut, selain itu juga kita harus mampu menggali potensi potensi pariwisata di daerah lainnya. Karena itu akan membuat Indonesia kaya, karena Indonesia memiliki segalanya hanya saja kita tidak tahu bagaimana cara mengembangkannya. Meskipun kita tahu bagaimana caranya, pemerintah lah yang kurang mendukung akan hal itu.

Jadi kita harus bekerja sama dengan pihak pemerintah dalam mengembangkan objek wisata. Selain itu kita juga harus mampu bekerja sama dengan customer atau wisatawan yang kita bawa agar mereka juga menjaga kelestarian objek wisata di daerah kita. Karena kalo bukan kita yang peduli akan objek wisata kita siapa lagi. Selain itu juga objek wisata yang terdapat di Indonesia sudah banyak cuman kurang dalam pengembangannya saja, apabila kita mengembangkan secara optimal makan kita akan mampu mengalahkan negara negara lain dalam bidang pariwisata. Hal itu karena Indonesia banyak sekali objek wisata yang belum berkembang dan butuh tangan – tangan kreatif untuk mengembangkannya, bukan tangan – tangan usil untuk merusaknya. Tinggalkanlah kenangan tapi jangan tinggalkan sampah, berikut adalah moto dalam berjalan – jalan. Kita tidak boleh meninggalkan sampah tetapi kita hanya boleh membawa kenangan dan meninggalkan jejak saja.

M. Nur Sidiq
Usaha Jasa Pariwisata "A" 2014
4423143979

sidiqmuhamamd3008@gmail.com



  Daftar Pustaka

2 comments:

  1. Thanks for information , next banyakin lagi ya info2 kaya gini

    ReplyDelete
  2. Wew bermanfaat bgt informasinya. Jadi pengen main ke kendal

    ReplyDelete