Tugas
3 M. Nur Sidiq Kendal
Indahnya
Kebudayaan Kota yang Terlewatkan
A.
Pengantar
Ø Kata Pengantar
Assalamualaikum
wr. Wb.
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan hidayahnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini dengan judul “Indahnya
Kebudayaan Kota yang Terlewatkan”. Adapun tujuan penulisan tulisan ini yaitu
guna memenuhi nilai tugas mata kuliah Pemanduan Wisata Budaya dan juga untuk
mengetahui salah satu destinasi wisata yang berkembang saat ini. Penulis
menyadari bahwa penyusunan tugas ini tidak berjalan dengan baik tanpa ada
dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, dalam kesempatan ini saya ingin
mengucapkan terima kasi sebesar – besarnya kepada dosen mata kuliah Pemanduan
Wisata Budaya yaitu Bpk. Shobiriennur Rasyid, karena berkat ilmu beliau saya
dapat menyusun tulisan ini. Penulis berharap agar tulisan ini bermanfaat bagi semua
kalangan, penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
tulisan ini dikarenakan keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk dijadikan acuan dan bahan
pertimbangan dimasa yang akan datang.
Wassalamualaikum,
wr. Wb
Jakarta, 2 Januari 2016
Penulis
B.
Pembahasan
Sebelum saya menulis tulisan ini,
saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama lengkap saya M. Nur Sidiq,
saya biasa dipanggil sidiq. Saya tinggal di Depok tepatnya di Lingkungan
Cipayung Rt 05/01 no 130, bagi yang ingin main silahkan datang. Saya akan
memberitahu tentang salah satu objek wisata yang berada di Indonesia yang
mungkin masih belum diketahui oleh masyarakat luas terutama Indonesia. Sebelum
saya membahas lebih jauh, mari kita lihat profil daerah tersebut. Cekidot !!
Ø Deskripsi Destinasi
Kabupaten Kendal
Kabupaten Kendal (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦑꦼꦤ꧀ꦝꦭ꧀, Latin: Kendhal) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya
adalah Kendal dan masuk dalam Wilayah Metropolitan Kedungsapur yang merupakan Wilayah Metropolitan terbesar keempat setelah Jabodetabek, Gerbangkertosusila, dan Bandung Raya. Kabupaten ini berbatasan
dengan Laut Jawa di utara, Kota Semarang dan Kabupaten
Semarang di timur, Kabupaten
Temanggung di selatan, sertaKabupaten Batang di barat. Kendal juga dikenal dengan Kota
Santri karena terdapat
ribuan Ponpes terutama di KecamatanKaliwungu dan juga dikenal dengan Kota Seni dan Budaya.
Sejarah
Nama Kendal
diambil dari nama sebuah pohon yakni Pohon Kendal. Pohon itu pada mulanya tidak
ada yang tahu namanya tapi ketika Pakuwojo bersembunyi di pohon itu di dalam
pohon itu terang benderang akhirnya pohon itu dinamakan pohon Qondhali yang
berarti penerang dan akhirnya daerah tempat pohon itu dinamakan Qondhali karena
orang Jawa tidak fasih berbahasa Arab maka jadi Kendal. Pohon yang berdaun
rimbun itu sudah dikenal sejak masa Kerajaan Demak pada
tahun 1500 - 1546 M yaitu pada masa Pemerintahan Sultan Trenggono. Pada awal
pemerintahannya tahun 1521, Sultan Trenggonopernah
memerintah Sunan Katong untuk memesan Pusaka kepada Pakuwojo. Peristiwa yang
menimbulkan pertentangan dan mengakibatkan kematian itu tercatat dalam Prasasti. Bahkan
hingga sekarang makam kedua tokoh dalam sejarah Kendal yang berada di Desa
Protomulyo Kecamatan Kaliwungu itu masih dikeramatkan masyarakat secara luas.
Menurut kisah, Sunan Katong pernah terpana memandang keindahan dan kerindangan
pohon Kendal yang tumbuh di lingkungan sekitar. Sambil menikmati pemandangan
pohon Kendal yang nampak "sari" itu, Dia menyebut bahwa di daerah
tersebut kelak bakal disebut "Kendalsari". Pohon besar yang oleh
warga masyarakat disebut-sebut berada di pinggir Jalan Pemuda Kendal itu juga
dikenal dengan nama Kendal Growong karena batangnya berlubang atau growong.
Dari kisah
tersebut diketahui bahwa nama Kendal dipakai untuk menyebutkan suatu wilayah
atau daerah setelah Sunan Katong menyebutnya. Kisah penyebutan nama itu
didukung oleh berita-berita perjalanan Orang-orang Portugis yang oleh Tom Peres
dikatakan bahwa pada abad ke 15 di Pantai Utara Jawa terdapat Pelabuhan
terkenal yaituSemarang, Tegal dan Kendal. Bahkan
oleh Dr. H.J. Graaf dikatakan bahwa pada abad 15 dan 16 sejarah Pesisir Tanah
Jawa itu memiliki yang arti sangat penting.
Sejarah
Berdirinya Kabupaten Kendal
Adalah seorang pemuda bernama Joko Bahu seorang abdi dalem kerajaan
Mataram. Joko Bahu dikenal sebagai seorang yang mencintai sesama dan pekerja
keras hingga Joko Bahu pun berhasil memajukan daerahnya. Atas keberhasilan
itulah akhirnya Sultan Agung Adi Prabu
Hanyokrokusumo mengangkatnya
menjadi Bupati Kendal bergelar Tumenggung Bahurekso. Selain itu Tumenggung Bahurekso
juga diangkat sebagai Panglima Perang Mataram pada tanggal 26 Agustus 1628
untuk memimpin puluhan ribu prajurit menyerbu VOC di Batavia. Pada
pertempuran tanggal 21 Oktober 1628 di Batavia Tumenggung Bahurekso beserta ke
dua putranya gugur sebagai Kusuma Bangsa. Dari perjalanan Sang Tumenggung
Bahurekso memimpin penyerangan VOC di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1628 itulah
kemudian dijadikan patokan sejarah lahirnya Kabupaten Kendal.
Perkembangan lebih lanjut dengan
momentum gugurnya Tumenggung Bahurekso sebagi penentuan Hari jadi dinilai
beberapa kalangan kurang tepat. Karena momentum tersebut merupakan sejarah
kelam bagi seorang tokoh yang bernama Bahurekso. Sehingga bila tanggal tersebut
diambil sebagai momentum hari jadi dikhawatirkan akan membawa efek psikologis.
Munculnya istilah "gagal dan gugur" dalam mitologi Jawa dikawatirkan
akan membentuk bias-bias kejiwaan yang berpengaruh pada perilaku pola rasa,
cipta dan karsa warga Kabupaten Kendal, sehingga dirasa kurang tepat jika
dijadikan sebagai pertanda awal mula munculnya Kabupaten Kendal.
Dari Hasil Seminar yang diadakan
tanggal 15 Agustus 2006, dengan mengundang para pakar dan pelaku sejarah,
seperti Prof. Dr. Djuliati Suroyo (guru besar Fakultas sastra Undip Semarang),
Dr. Wasino, M.Hum (dosen Pasca Sarjana Unnes) H. Moenadi (Tokoh Masyarakat
Kendal dengan moderator Dr. Singgih Tri Sulistiyono. serta setelah diadakan
penelitian dan pengkajian secara komprehensip menyepakati dan menyimpulkan
bahwa momentum pengangkatan Bahurekso sebagai Bupati Kendal, dijadikan titik
tolak diterapkannya hari jadi. Pengangkatan bertepatan pada 12 Rabiul Awal 1014 H
atau 28 Juli 1605.
Tanggal tersebut persis hari Kamis Legi malam jumat pahing tahun 1527Saka. Penentuan Hari Jadi ini selanjutnya ditetapkan
melalui Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Kendal Nomor 20 Tahun 2006, tentang
Penetapan Hari Jadi Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah no 20 Tahun 2006 Seri E
nomor 15). Sejarah Kendal juga terdapat di perpustakaan Leiden University ,Leiden, Belanda.
Pemerintahan
Kabupaten Kendal sekarang dan zaman dulu
Kaliwungu pernah berjaya sebagai pusat pemerintahan sejak awal berdirinya
Kabupaten Kendal. Namun karena kondisi perpolitikan di pusat Mataram pada waktu
itu dan adanya pertimbangan untuk perkembangan pemerintahan, menyebabkan pusat
pemerintahan tersebut pindah ke Kota Kendal hingga sekarang. Sehingga akhirnya
Kaliwungu hanya digunakan untuk tempat tinggal kerabat Ayah Bupati yang sering
disebut sebagai Kasepuhan. Sedangkan pemerintahannya dijadikan sebagai daerah
administrasi yaitu Distrik Kaliwungu.
Geografi
Kondisi geografis
Kabupaten
Kendal terletak pada 109°40' - 110°18' Bujur Timur dan 6°32' - 7°24' Lintang
Selatan. Batas wilayah administrasi Kabupaten Kendal meliputi :
Jarak terjauh
wilayah Kabupaten Kendal dari Barat ke Timur adalah sejauh 40 Km, sedangkan
dari Utara ke Selatan adalah sejauh 36 Km.
Kabupaten Kendal dan terletak 25 km di sebelah barat Kota Semarang Kendal dilalui jalan Pantura (jalan negara) yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Kendal mempunyai luas wilayah sebesar 1.002,23 Km2 untuk daratan dan luas wilayah sebesar 313,20 Km2 totalnya seluas 1315,43 Km2 yang terbagi menjadi 20 Kecamatan dengan 265 Desa serta 20 Kelurahan.
Kabupaten Kendal dan terletak 25 km di sebelah barat Kota Semarang Kendal dilalui jalan Pantura (jalan negara) yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Kendal mempunyai luas wilayah sebesar 1.002,23 Km2 untuk daratan dan luas wilayah sebesar 313,20 Km2 totalnya seluas 1315,43 Km2 yang terbagi menjadi 20 Kecamatan dengan 265 Desa serta 20 Kelurahan.
Kabupaten Kendal
mempunyai pantai sepanjang 41,0 Km2,terbentang di 25 Kelurahan/Desa yaitu desa
Mororejo,Wonorejo (Kecamatan Kaliwungu), kemudian Desa Purwokerto,Turunrejo
(Kecamatan Brangsong),kemudian Kelurahan
Banyutowo,Karangsari,Bandengan,Balok,Kalibuntu (Kecamatan Kendal),kemudian Desa
Wonosari,Kartika Jaya,Pidodo Wetan,Pidodo Kulon (Kecamatan Patebon),kemudian
Desa Margorejo,Korowelang Anyar,Korowelang Kulon,Kalirandu Gede,Kali
Ayu,Juwiring,Sidomulyo (Kecamatan Cepiring),selanjutnya Desa Kali Rejo,Tanjung Mojo,
Jungsemi,Sendang Kulon (Kecamatan Kangkung),serta Desa Sendang Sikucing,Gempol
Sewu (Kecamatan Rowosari).
Kondisi
iklim dan curah hujan
Mengingat wilayah
Kabupaten Kendal yang terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, maka kondisi
tersebut memengaruhi kondisi iklim wilayah Kabupaten Kendal. Wilayah Kabupaten
Kendal bagian utara yang didominasi oleh daerah dataran rendah dan berdekatan
dengan Laut Jawa, maka kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih panas
dengan suhu rata-rata 27 °C. Sedangkan wilayah Kabupaten Kendal bagian
selatan yang merupakan daerah pegunungan dan dataran tinggi, kondisi iklim di
daerah tersebut cenderung lebih sejuk dengan suhu rata-rata 25 °C.
Kabupaten Kendal terdiri atas 20 kecamatan, yang
dibagi lagi atas sejumlah 265 desa dan 20 kelurahan. Pusat
pemerintahan berada di Kecamatan Kendal. Di samping
Kendal, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Kaliwungu dan
Weleri.
Kaliwungu (Basis Keagamaan)
Kota
ini tak pernah sepi dari kehidupan keislaman. Banyak pesantren dengan santri
dari berbagai kota dari berbagai wilayah negeri. Kota ini selalu khas dengan
berlalulalangnya orang-orang yang berpakaian muslim, dengan sarung dan penutup
kepala (peci atau kerudung) dengan Al Quran dan atau kitab-kitab tertentu
ditangan. Selain itu alunan ayat-ayat suci Al Quran senantiasa menggema
sepanjang hari di hampir setiap sudut kotanya.
Weleri (Basis Perdagangan)
Kota
paling barat Kabupaten ini memang tak pernah sepi dari perdagangan. Kota ini menjadi
transit dan tujuan dari para pedagang dari seluruh penjuru Kabupaten bahkan
Wilayah Indonesia. Dengan fasilitas transportasi (adanya 2 terminal dan 1
Stasiun KA)dan fasilitas komunikasi yang lebih lengkap dari pada kecamatan
lainnya, Weleri berkembang menjadi sebuah kota yang ramai dan mudah untuk
diakses.
Selain
itu, secara sosial, dengan adanya para pedagang dari Klaten-Solo yang membentuk
suatu perkampungan khusus (Kampung Solo),perkampungan tersebut terletak di
dukuh Kedonsari Kelurahan Penyangkringan. Dari pengaruh perubahan sosial inilah
menjadikan weleri sebagai kecamatan yang perkembangan perdagangan semakin pesat
dengan ditandai banyaknya pasar tradisonal, sampai saat ini terdapat 3 pasar
besar yang terletak dijantung Kecamatan Weleri.
Transportasi
Kendal berada di
jalur pantura yang sangat ramai. Angkutan umum antarkota pada umumnya
dilayani oleh bus. Kendal juga dilintasi jalur kereta api, ada tiga stasiun (Weleri,Kalibodri dan Kaliwungu) dengan stasiun
terbesarnya Weleri. Kebanyakan kereta api jarak jauh tidak singgah di stasiun
ini .
Budaya dan Adat
Kabupaten
Kendal kaya dengan kegiatan budaya baik yang bersifat tradisional maupun agamis
seperti Syawalan Kaliwungu (event ini sudah terkenal hampir diseluruh Pulau
Jawa), Tari Rodhat, Sedekah Laut Tanggul Malang, Pesta Laut Tawang dan Pantai
Bandengan.
Disamping itu
terdapat beberapa makam dari tokoh-tokoh adat maupaun penyebar Agama Islam
diantaranya adalah Makam Pangeran Djuminah, Kyai Asyari, Sunan Katong, Paku
Wojo yang terletak di Kecamatan Kaliwungu, Makam Pangeran Benowo di Kecamatan
Pegandon dan Makam Kyai Seapu di Kecamatan Boja. Di cepiring juga ada pasar
cepiring dan berbagai macam padagang di antara toko sepeda BMS yang dari dulu
sudah ada di sana.
Pakaian
Adat Kendal
Putra: Blangkon model Mataram mondol trepes, jebeh
nutup telinga. Busana bagian atas menggunakan beskap Sutowijayan (bagian depan nutup ke kanan dan jatuh
lurus kebawah dengan 3 saku, bagian belakang landung dan belahan disamping kiri
dan kanan). Bagian bawah menggunakan nyamping/kain pesisiran menggunakan sabuk,
epek timang, memakai keris/duwung, dan menggunakan selop tertutup.
Putri: Sanggul khas Kendal, rambut disasak dan
dirapikan seperti halnya membuat sanggul jawa dan bagian samping kanan dan kiri
dibentuk mepet telinga (tanpa sunggar). Kemudian untuk bentuk sanggulnya
menggunakan sanggul Jawa Solo ukuran kecil dengan 3 tusuk konde model lingkar.
Tari
Rodhat
Tari Rodhat/Lengguk,
merupakan tari pergaulan yang bersifat massal yang diiringi alat musik terbang
(semacam rebab) dengan lagu lagu pujian kepada Allah SWT seperti Sholawatan dan
Qosidahan.
Opak
Abang
Opak Abang, merupakan
akronimis dari kata kethoprak dan terbang. Artinya pertunjukan drama
tradisional (kethoprak) yang diiringi musik dengan dominasi terbang. Kesenian
ini berbasis pada drama tradisional yang menampilkan cerita-cerita babat dan
legenda maupun cerita rekaan yang berkubang pada persoalan pada persolan
humanistic. Karakteristik yang paling menonjol pada kesenian ini disamping
iringan musiknya yang menggunakan instrumen perkusi terbang, kustumnya yang
khas yang berupa sarung dan peci. Hal ini memberikan tanda bahwa kesenian ini
berbasis akrab dengan kondisi kemasyarakatan disekitarnya.
Simthud
Dhuror
Simthud Dhuror,
merupakan salawatan untuk memuji junjungan Nabi Muhammad.
Kalau di bulan Rabiul Awal (Maulud) diadakan Safari
maulud, yaitu acara mauludan secara berkeliling/bergilir di penjuru
kota/kabupaten.
Kuliner
Khas Kendal
Makanan
·
Momoh
·
Rica Rica
Menthog
·
Bebek Ijo
·
Soto Kendal
·
Pecel
Kembang Turi
·
Bandeng
Tanpa Duri (Tandu)
·
Brongkos
·
Telur Ikan
Mimi
·
Panggang
Ikan Klayar
·
Mangut
Kepala Ikan Manyung
Minuman
·
Bir Jawa
·
Kopi Cacaban
Oleh oleh
·
Kerupuk
Petis
·
Kerupuk
Tayammum (Goreng Wedi)
·
Spesial
Gulali Khas Kendal
·
Olahan Jambu
Getas Merah
·
Emping
Bandeng
·
Abon Bandeng
Cabut Duri
·
Stik Balado
Pedas
·
Kerupuk Duri
Bandeng
·
Krecek Ketan
Bandeng Cabut Duri
·
Sumpil
·
Ondal Andil
Selain itu di Kendal terdapat beberapa kegiatan
tahunan yang sering diadakan, kegiatan tersebut berkaitan dengan hari besar
Islam. Karena daerah Kendal disebut juga sebagai Kota Santri, jadi mayoritas
penduduk di daerah ini menganut agama Islam. Tidak jauh dari acara – acara hari
besar Islam lainnya di tempat yang berbeda, disini juga terdapat beberapa acara
hari besar Islam. Yang mungkin kita sering mendengar ataupun pernah mendengarnya
di daerah di Pulau Jawa. Berikut adalah beberapa kegiatan yang rutin diadakan
setiap tahunnya di daerah Kendal, kegiatan ini ada yang berkaitan dengan hari
besar keagamaan dan ada pula yang tidak, adalah :
Pada tulisan ini saya akan membahas lebih dalam
mengenai nyadran.
Nyadran adalah serangkaian upacara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah. Nyadran berasal
daribahasa
Sanskerta, sraddha yang artinya keyakinan. Nyadran adalah tradisi pembersihan makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan.
Dalam bahasa Jawa, Nyadran berasal dari kata sadran yang artiya ruwah syakban. Nyadran adalah
suatu rangkaian budaya yang berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan puncaknya berupa kenduri selamatan di makam leluhur.
Pelaksanaan
Nyadran
Naydran merupakan salah satu tradisi dalam menyambur
datangnya bulan Ramadhan. Kegiatan
yang biasa dilakukan saat Nyadran atau Ruwahan adalah:
· Menyelenggarakan kenduri, dengan pembacaan ayat Al-Quran, zikir, tahlil, dan doa, kemudian ditutup dengan makan bersama.
· Melakukan besik, yaitu pembersihan makam
leluhur dari kotoran dan rerumputan.
· Melakukan upacara ziarah kubur, dengan berdoa kepada
roh yang telah meninggal di area makam.
Nyadran biasanya dilaksanakan pada setiap hari ke-10
bulan Rajab atau
saat datangnya bulan Sya'ban. Dalam
ziarah kubur, biasanya peziarah membawa bunga, terutama bunga telasih. Bunga
telasih digunakan sebagai lambang adanay hubungan yang akrab antara peziarah
dengan arwah yang diziarahi.
Para masyarakat yang mengikuti Nyadran biasnya berdoa
untuk kakek-nenek, bapak-ibu, serta saudara-saudari mereka yang telah
meninggal. Seusai berdoa, masyarakat menggelar kenduri atau makan bersama di
sepanjang jalan yang telah digelari tikar dan daun pisang. Tiap
keluarga yang mengikuti kenduri harus membawa makanan sendiri. Makanan yang
dibawa harus berupa makanan tradisional, seperti ayam ingkung, sambal goreng
ati, urap sayur dengan lauk rempah, prekedel, tempe dan tahu bacem, dan lain sebagainya.
Sejarah
Nyadran berasal dari
tradisi Hindu-Budha. Sejak abad ke-15
para Walisongo menggabungkan tradisi tersebut dengan dakwahnya, agar agama
Islam dapat dengan mudah diterima. Pada
awalnya para wali berusaha meluruskan kepercayaan yang ada pada masyarakat Jawa
saat itu tentang pemujaan roh yang dalam agam Islam dinilai musrik. Agar tidak
berbenturan dengan tradisi Jawa saat itu, maka para wali tidak menghapuskan
adat tersebut, melainkan menyelasraskan dan mengisinya dengan ajaran Islam,
yaitu dengan pembacaan ayat Al-Quran, tahlil, dan doa. Nyadran dipahami sebagai bentuk
hubungan antara leluhur dengan sesama manusia dan dengan Tuhan.
Kegiatan ini dilakukan untuk sebagai penghormatan
kepada leluhur yang sudah mendahului kita, selain kita mamanjatkan doa untuk
arwahnya disana. Kegiatan membersihkan tempat pemakaman leluhur kita supaya
tempat terakhir yang dia tempati itu tempat bersih, tempat itu biasanya
dibersihkan dari sampah – sampah yang berada di sekitar pemakaman tersebut.
Biasanya kegiatan ini dilakukan sebelum para sanak
saudaranya memanjatkan doa, setelah kegiatan ini kemudian kita memanjatkan doa,
membaca surat yasin, dan sebagainya. Setelah itu baru kita menyiramkan air dan
juga kembang yang sudah disiapkan sebelumnya.
Ø Aksesibilitas
Untuk mencapai kota Kendal itu tidak
sulit, karena kota ini masih terjangkau oleh beberapa transportasi seperti
darat dan udara. Disini saya akan menginformasikan transportasi menuju kota
Kendal yang berada di Jawa Tengah.
·
Transportasi Udara
Apabila anda menginginkan alat transportasi yang mudah
dan juga cepat kita bisa menggunakan sara transportasi udara menggunakan
pesawat terbang. Waktu yang ditempuh sekitar 1jam 5menit dan mendarat di kota
Semarang, karena Kendal merupakan salah satu kota yang terdapat di Semarang,
Jawa Tengah. Setelah kita tiba di bandara Ahmad Yani, kita bisa melanjutkan
untuk naik taksi menuju kota Kendal, karena waktu tempuh sekitar 1jam.
·
Kendaraan Pribadi
Alat transportasi ini bisa dibilang alat transportasi
yang sering digunakan untuk berpergian jauh, karena jika anda membawa keluarga
anda kendaraan ini sangat cocok. Karena anda tidak perlu repot – repot untuk
menunggu, berpindah ke mode transportasi lainnya. Waktu tempuh yang dibutuhkan
untuk ke kota Kendal adalah sekitar 7jam 33menit, waktu tempuh ini sudah
setengah dari waktu tempuh untuk mencapai kota Yogyakarta. Jika kita
menggunakan kendaraan Pribadi, kita bisa leluasa untuk berkeliling kota kendal
tanpa perlu memikirkan untuk bagaimana menuju lokasi tersebut.
·
Kereta Api
Berikutnya ada mode transportasi kereta api, mode
transportasi ini juga bisa dibilang tidak ribet, karena kita hanya perlu ke
stasiun lalu menunggu, setelah itu kita hanya duduk di dalam kereta dan apabila
kita capek, kita dapat berjalan – jalan sepanjang gerbong. Mode transportasi
ini merupakan transportasi favorit ke dua setelah kendaraan pribadi, karena
bagi mereka yang membawa keluarga, terutama anak kecil. Mereka akan menggunakan
mode transportasi ini, karena apabila si kecil merasa bosan bisa berjalan
sepanjang gerbong. Harganya berkisar antara Rp 65.000 – Rp 240.000, setibanya
disana kita akan tiba di stasiun Weleri. Apabila dari Jakarta, kita bisa
memilih stasiun – stasiun ini untuk membeli tiket dan juga untuk keberangkatan
yaitu, St Gambir, St Jatinegara, St Manggarai dan St Pasar Senen.
Ø Akomodasi
Banyak sekali akomodasi di kota
Kendal mulai dari harga ratusan ribu hingga mencapai jutaan. Namun jangan
khawatir dengan suasana dan keadaan hotel tersebut, karena semua hotel yang
berada di kendal memiliki bangunan yang apik, serta nyaman.
Ø Restorasi
Tidak lengkap apabila berkunjung ke
suatu daerah bila tidak mencicipi makanan khas daerah tersebut, jangan khawatir
untuk menemukan makanan khas kota Kendal. Karena di setiap warung makan atau
restoran yang berada di kota Kendal menyajikan makanan khas kota tersebut. Jadi
anda tidak perlu khawatir apabila anda penasaran untuk mencoba makanan khas
Kendal.
Ø Souvenir atau oleh – oleh
Tidak lengkap apabila kita pergi ke
suatu tempat tidak membawa buah tangan dari tempat tersebut, sama seperti
setiap daerah. Kota Kendal mempunyai sentra oleh – oleh yang terdapat di Kendal
Permai, disana kita bisa mencicipi makanan khas daerah Kendal dan juga oleh –
oleh khas Kendal. Yang dijual dengan harga tidak terlalu mahal.
c. Penutup
Ø Kesimpulan
Kota Kendal, mungkin bagi sebagian orang yang sering
pergi ke daerah Yogyakarta dengan menggunakan kendaraan pribadi mereka akan
melewati kota ini. Mungkin juga sebagai tempat istirahat saja, tanpa kita
sadari tempat seperti itu yang menyimpan salah satu objek wisata yang tidak ada
di tempat lainnya. Banyak pula tempat tempat di Indonesia yang masih belum di
explore sepenuhnya, karena tidak adanya akses menuju tempat itu ataupun hal
lainnya.
Bahkan terdapat di beberapa daerah tertentu, apatur
negara tidak perduli akan objek tersebut. Bahkan apabila objek tersebut di gali
potensinya di bidang pariwisata, akan menambah pendapatan bagi daerah tersebut.
Bahkan banyak sekali objek wisata yang sudah ada atau sudah dikenal, mereka
tidak terurus akan keadaannya karena pemerintah seakan akan tidak perduli akan
emas yang mereka miliki. Kenapa dibilang emas, karena hal ini sangat berharga
sekali sama dengan emas. Kita harus menjaga dan juga melestarikannya, supaya
objek wisata ini terjaga keindahannya, terjaga keasliannya.
Ø Saran
Kita sebagai penerus pramuwisata, kita harus mampu
menjaga dan juga melestarikan objek tersebut, selain itu juga kita harus mampu
menggali potensi potensi pariwisata di daerah lainnya. Karena itu akan membuat
Indonesia kaya, karena Indonesia memiliki segalanya hanya saja kita tidak tahu
bagaimana cara mengembangkannya. Meskipun kita tahu bagaimana caranya,
pemerintah lah yang kurang mendukung akan hal itu.
Jadi kita harus bekerja sama dengan pihak pemerintah
dalam mengembangkan objek wisata. Selain itu kita juga harus mampu bekerja sama
dengan customer atau wisatawan yang kita bawa agar mereka juga menjaga
kelestarian objek wisata di daerah kita. Karena kalo bukan kita yang peduli
akan objek wisata kita siapa lagi. Selain itu juga objek wisata yang terdapat
di Indonesia sudah banyak cuman kurang dalam pengembangannya saja, apabila kita
mengembangkan secara optimal makan kita akan mampu mengalahkan negara negara
lain dalam bidang pariwisata. Hal itu karena Indonesia banyak sekali objek
wisata yang belum berkembang dan butuh tangan – tangan kreatif untuk
mengembangkannya, bukan tangan – tangan usil untuk merusaknya. Tinggalkanlah
kenangan tapi jangan tinggalkan sampah, berikut adalah moto dalam berjalan –
jalan. Kita tidak boleh meninggalkan sampah tetapi kita hanya boleh membawa
kenangan dan meninggalkan jejak saja.
M. Nur Sidiq
Usaha Jasa Pariwisata "A" 2014
4423143979
sidiqmuhamamd3008@gmail.com
Daftar Pustaka
Thanks for information , next banyakin lagi ya info2 kaya gini
ReplyDeleteWew bermanfaat bgt informasinya. Jadi pengen main ke kendal
ReplyDelete