PERMASALAHAN PARIWISATA INDONESIA DAN
SOLUSINYA
Assalamualaikum Wr.Wb
Perkenalkan nama saya Selvia Rizalni
mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, jurusan Usaha Jasa Pariwisata. Saya kali
ini akan membahas tentang permasalahan pariwisata Indonesia dan memberikan
beberapa solusinya. Berikut adalah ulasannya.
Bidang
pariwisata kini sudah semakin berkembang dan banyak wisatawan domestik maupun
wisatawan internasional yang sudah mengetahui tentang beberapa objek wisata di
Indonesia. Diantara objek wisata di Indonesia yang telah dikembangkan oleh pemerintah
ini memberikan manfaat perekonomian terhadap masyarakat setempat dan juga agar
objek wisata di Indonesia menjadi tetap lestari dan kebudayaannya tidak cepat
memudar. Tentunya, setiap manusia perlu berwisata bukan? Karena merupakan
kebutuhan psikologis manusia itu sendiri. Banyak alasan wisatawan pergi
berwisata misal memanjakan mata dengan keindahan lingkungan di objek wisata
yang dikunjungi, sekedar refreshing, menghilangkan penat setelah bekerja,
menjaga silaturahmi dengan keluarga, dll.
Masih banyak destinasi wisata di
Indonesia yang masih banyak tersimpan dan merupakan surga dunia yang masih
terjaga keasriannya bahkan destinasi wisata di Indonesia pun dapat mengalahkan
destinasi wisata di luar negeri. Oleh karena itu, banyak wisatawan mancanegara
yang berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk berlibur bahkan banyak
wisatawan rela untuk mengeluarkan dana yang cukup besar untuk sekedar berlibur
di Indonesia seperti Bali, dll.
Objek wisata di Indonesia yang sudah
terkenal misal Bali, objek wisata Bromo dengan menawarkan keindahan
sunrise-nya, Candi Borobudur yang merupakan 7 keajaiban dunia, Candi Prambanan,
dll. Tetapi, masih banyak juga objek wisata yang belum banyak diketahui oleh
wisatawan seperti Candi Cangkuang di Garut, saat saya pergi kesana objek wisata
tersebut kurang banyak wisatawan yang berwisata ke Candi Cangkuang padahal
disana menawarkan sejarah dan keunikan kebudayaan. Saat saya berkunjung kesana,
pertama saya harus melewati danau dengan menaiki perahu rakit karena Candi
Cangkuang ini terletak di tengah pulau dan saat menaiki rakit tersebut saya takjub
dengan keindahan alam yang ditawarkan saya bisa melihat persawahan lalu setelah
itu saya berjalan kaki untuk menuju Candi Cangkuang tersebut melewati sebuah
kampung Pulo yang unik di kampung ini yaitu terdapat hanya 6 rumah warga asli
kampung Pulo dan 1 masjid konon melambangkan 6 orang perempuan dan 1 orang
laki-laki. Ketujuh anak ini merupakan anak dari Embah Dalem Arif Muhammad,
beliau adalah tokoh yang menyebarkan agama Islam di kampung Pulo saat itu dan
beliau juga pernah berjuang untuk melawan Belanda tetapi beliau mengalami
kekalahan dan akhirnya beliau pergi ke kampung Pulo, oleh karena itu beliau
tidak mau kembali pergi ke Mataram untuk bertemu dengan Sultan Agung karena
beliau malu terhadap Sultan Agung karena ia tidak bisa mengalahi pasukan
Belanda. Lalu, disana terdapat pula museum Candi Cangkuang yang berisi tentang
peninggalan Embah Dalem Arif Muhammad, makam beliau, dan tentu saja Candi
Cangkuang.
Itu adalah cerita singkat tentang destinasi
wisata Candi Cangkuang, tetapi destinasi wisata ini belum banyak diketahui
orang dan menurut saya fasilitas dan kesadaran pemerintah setempat tentang
objek wisata ini sudah baik karena dari segi fasilitas restoran sudah terpenuhi
dan layak serta fasilitas lainnya. Destinasi wisata ini sangat saya
rekomendasikan untuk Anda karena dijamin Anda merasa kagum akan keindahan alam
maupun dari segi sejarahnya serta fasilitas restoran yang baik dan juga layak.
Kita bisa melihat banyak objek
wisata di Indonesia yang dapat kita kunjungi dan juga memiliki beberapa tipe
seperti wisata pendidikan, wisata sejarah, wisata alam, wisata ekstrim, dll.
Tentunya, tipe saat Anda memilih objek wisata untuk dikunjungi berdasarkan dari
kepribadian, kesukaan, dan hobi Anda saat ingin mengunjungi objek wisata di
Indonesia yang beraneka ragam.
Wisata pendidikan
adalah dimana saat kita mengunjungi objek wisata tersebut kita dapat sekaligus
belajar, menambah pengalaman misal Museum Sejarah Jakarta atau Museum
Fatahillah yang mengisahkan tentang sejarah kota Jakarta dan hukuman sadis yang
pernah dilakukan di ikon kota tua ini. Wisata sejarah, objek wisatanya misal
museum Bank Indonesia jadi wisata sejarah kita dapat berwisata sambil
mengetahui tentang sejarahnya dan museum Bank Indonesia didalamnya terdapat
perkembangan uang dari dulu hingga sekarang. Wisata alam, misal objek wisatanya
adalah cagar alam Pananjung di Pangandaran, objek wisata ini menawarkan
keindahan pantai timur Pangandaran, beberapa goa didalamnya, hewan langka
seperti monyet ekor panjang, rusa, burung merak dan berbagai macam tanaman dan
pohon. Wisata ekstrim kita pasti tahu seperti panjat tebing, bermain ski di
salju, dll. Lalu, terdapat wisata kebudayaan dapat kita jumpai di destinasi
wisata suku Baduy menawarkan keindahan budaya mereka yang hidup bergantung
kepada alam sekitar.
Dari segi fasilitas di beberapa
destinasi wisata yang pernah saya kunjungi seperti Wisata suku Baduy, sebelum
saya mencapai suku Baduy itu sendiri saya beristirahat sejenak dan makan siang
di Ciboleger, saya melihat fasilitas disana tidak terawat dan tempat makannya
yang kotor banyak sekali lalat dari segi restoran fasilitasnya sangat kurang
karena tempatnya yang kotor itu tadi. Lalu, fasilitas di destinasi wisata cagar
alam Pananjung, Pangandaran, sama saja seperti di Ciboleger dari segi tempat
makan sangat kotor bagi Anda yang hendak pergi kesana disarankan membawa
makanan yang bersih dan sehat. Menurut saya, fasilitas di beberapa objek wisata
yang saya kunjungi masih kurang di bagian restoran atau tempat makan karena
berdekatan dengan lingkungan yang kotor sehingga sangat disayangkan jika makan
dan minum diarea seperti itu.
Beberapa
pemerintah setempat sudah mulai membuat fasilitas yang layak di berbagai objek
wisata di Indonesia tetapi ada juga yang belum dan terkadang fasilitas yang
disediakan belum dibilang layak untuk dipergunakan. Kini kita melihat di
berbagai media bahwa pariwisata di Indonesia ini sangat beragam dan berlimpah
tetapi kita pun masih sulit untuk mengembangkannya, menjaga kelestariannya,
maupun merawat lingkungan di sekitar area objek wisata. Seperti contoh
permasalahan pengembangan objek wisata Raja Ampat di Papua, objek wisata yang
menawarkan keindahaan pesona bawah laut dan gugusan pulau nan indah ini
dikelola oleh perusahaan asing dan menjadi suatu permasalahan karena
diakibatkan oleh keterbatasan teknologi dalam mengembangkan objek wisata ini.
Menurut Menparekraf
Mari Elka Pangestu dalam seminar Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI)
bertajuk 'Geo Politik Pariwisata Indonesia 2014 dalam Menyongsong Masyarakat
Ekonomi ASEAN 2015' di Merlynn Park Hotel, Jl KH Hasyim Ashari, Jakarta Pusat. Beliau
berkata bahwa terdapat 7 masalah pengembangan pariwisata di Indonesia yakni
menurut beliau adalah "Pertama adalah sarana &
prasarana, kemudian SDM. Ketiga, adalah komunikasi & publisitas,"
tuturnya pada Rabu (26/2/2014).
Masalah keempat
adalah kebijakan & peraturan yang berlaku dalam lingkup negara dan daerah.
Kelima adalah teknologi informasi, yang memungkinkan turis mengakses banyak
info soal wisata Indonesia.
"Masalah lain adalah kesiapan masyarakat. Terakhir, investasi yang belum banyak berkembang di daerah," papar Mari. Investasi dalam hal wisata bisa jadi hotel, restoran, jasa penyewaan transportasi atau peralatan, dan lain-lain. Mari berharap, ketujuh masalah ini bisa diselesaikan secepatnya. "Ini jadi PR bagi kami (Kemenparekraf), GIPI, dan instansi-instansi pariwisata lainnya," katanya.
"Masalah lain adalah kesiapan masyarakat. Terakhir, investasi yang belum banyak berkembang di daerah," papar Mari. Investasi dalam hal wisata bisa jadi hotel, restoran, jasa penyewaan transportasi atau peralatan, dan lain-lain. Mari berharap, ketujuh masalah ini bisa diselesaikan secepatnya. "Ini jadi PR bagi kami (Kemenparekraf), GIPI, dan instansi-instansi pariwisata lainnya," katanya.
(Sumber: http://travel.detik.com/read/2014/02/26/152056/2509137/1382/ini-dia-7-masalah-utama-pariwisata-di-indonesia)
Diakes pada tanggal 29 Desember 2015, pukul 12:22 WIB.
Masalah pengembangan pariwisata di
Indonesia seperti objek wisata yang pernah saya kunjungi misal objek wisata
cagar alam Pananjung, Pangandaran, saya pergi kesana dengan teman-teman dan
dipandu oleh tour guide lokal sewaktu kami berhenti sejenak di peninggalan
situs sejarah Batu Kalde atau Sapi Gumarang disamping situs sejarah tersebut
menurut tour guide lokal terdapat kerajaan yang terpendam dibawah tanah tetapi
tidak diteliti oleh pemerintah setempat jadi hanya dibiarkan saja dibawah
tanah. Ini membuktikan masih kurang kepedulian pemerintah akan objek wisata
Indonesia kita. Untuk akses jalan menuju cagar alam Pananjung, Pangandaran juga
menurut saya lumayan kecil jalannya hanya muat 1 kendaraan bus saja dan jalan
yang dipenuhi rumah makan sehingga menutupi pemandangan yang mengarah ke pantai
laut Pangandaran dan ini juga harus diperbaiki oleh pemerintah setempat dan
juga perlu dibenahi agar wisatawan merasa nyaman untuk berwisata ke Pangandaran
nan indah ini.
Masalah pengembangan pariwisata di
Indonesia misalnya seperti akomodasi dari segi penginapan terkadang ada
penginapan atau hotel yang kurang fasilitasnya seperti dari segi tempat makan
dan bangunan, saya pernah menginap di salah satu hotel di Pangandaran dari segi
kamar sudah baik tetapi AC yang tidak dingin walaupun sudah menunjukkan suhu
derajat yang tinggi dan kamar mandi yang memiliki shower yang tidak berfungsi
dan juga bangunan yang ada retakan di dinding maupun atapnya sehingga saya
harus waspada dari bahaya gempa bumi mengingat hotel tersebut dekat dengan
Pangandaran yang dimana dulunya pantai ini pernah mengalami tsunami pada
tanggal 17 Juli 2006. Masalah yang dihadapi seperti ini harus dilakukan
perbaikan oleh pihak hotel karena setiap perusahaan harus melayani pelanggan
dengan baik dan fasilitas yang diberikan harus bisa melebihi batas ekspektasi
pelanggan itu sendiri sehingga pelanggan mencapai tingkat level kepuasan karena
sudah memakai barang atau jasa perusahaan Anda.
Dengan memerhatikan masalah-masalah
yang ada terhadap pariwisata Indonesia dapat diberikan solusinya yakni adalah
sebagai berikut.
1. Melengkapi
sarana dan prasarana, pemda perlu ikut serta dalam mengembangkan destinasi
wisata.
2. Meningkatkan
teknologi untuk mengembangkan fasilitas dan pariwisatanya sehingga tidak ada
lagi objek wisata Indonesia kita dikelola oleh perusahaan asing.
3.
Menyebar-luaskan informasi di berbagai sosial media tentang objek wisata di
Indonesia yang jarang wisatawan tahu sehingga destinasi wisatanya dapat lebih
banyak yang mengunjungi oleh wisatawan domestik maupun internasional.
4. Memudahkan
akses menuju destinasi wisata sehingga tidak sulit untuk berwisata ke objek
wisata di Indonesia.
5. Membuat
peraturan dan sanksi tegas kepada siapapun yang sengaja merusak destinasi
wisata.
Dengan menerapkan solusi untuk
permasalahan yang ada dalam bidang pariwisata tentu dapat meningkatkan dan
menjaga kelestarian dari objek wisata itu sendiri. Terutama kebersihan di destinasi
wisata harus perlu selalu dijaga. Sekarang ini banyak yang belajar tentang
dunia pariwisata seperti bagaimana cara mengelola destinasi wisata, bagaimana membuat
tour planning, dll. Oleh karena itu, saya sebagai mahasiswa pariwisata pun
dimasa depan nanti harus mewujudkan solusi dari permasalahan pariwisata kita di
Indonesia.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Sawahlunto, Sumatera Barat sudah menyiapkan dana Rp 8 miliar untuk pengembangan
pariwisata di tahun 2016 nanti, yang dimana dana ini diambil dari APBD, dana
ini akan digunakan untuk membiayai promosi, membangun infrastruktur, dan
kegiatan kepariwisataan lainnya dan juga meningkatkan wisatawan yang akan
ditargetkan datang ke destinasi wisata di Sawahlunto, SumBar yaitu 900.000
hingga 1 juta wisatawan agar dapat memperbaiki perekonomian di Sawahlunto,
SumBar.
Sumber:http://travel.kompas.com/read/2015/12/30/082100827/Kembangkan.Pariwisata.Sawahlunto.Siapkan.Rp.8.Miliar
(Diakses pada tanggal 30 Desember 2015, pukul 11:20 WIB).
Ini membuktikan bahwa di beberapa daerah seperti di Sawahlunto, Sumatera Barat
sudah mulai menerapkan solusi untuk permasalahan pariwisata di Indonesia dan
SumBar sudah mulai menerapkannya nanti di tahun 2016 untuk memperbaiki sarana
dan prasarana pariwisata di Sawahlunto, ini merupakan kemajuan dalam bidang
pariwisata agar wisatawan dapat berwisata ke Sawahlunto, SumBar untuk menikmati
keindahan kota Sawahlunto.
Kini kita sudah melihat beberapa
perkembangan untuk memajukan industri pariwisata di Indonesia seperti kota
Sawahlunto, Sumatera Barat. Seharusnya dengan ini kita bisa selanjutnya
meningkatkan industri pariwisata Indonesia menjadi lebih baik lagi, akomodasi
yang nyaman dan aman serta fasilitas maupun pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata mampu bersaing sehat dengan lainnya
agar dapat membuat wisatawan yang menggunakan akomodasi dari perusahaan yang
bergerak di bidang pariwisata menjadi merasa nyaman saat mereka melakukan
liburannya di destinasi wisata tepatnya di tanah air kita ini.
Akhir-akhir ini kita mendengar suatu
berita baik yang datang dari Menteri Pariwisata Arief Yahya, ia mengemukakan
bahwa beliau sedang menggaet pendiri Google, Sergeri Brin, untuk mempromosikan
destinasi wisata Indonesia dan mencapai keuntungan, kini pengunjung situs resmi
pariwisata Indonesia yaitu www.indonesia.travel berhasil meningkatkan jumlah
pengunjungnya bekisar 614%.
Sumber: http://travel.detik.com/read/2015/12/28/192140/3105898/1382/gaet-google-situs-resmi-pariwisata-indonesia-banjir-kunjungan-600
(Diakses pada tanggal 30 Desember 2015, pukul 14:17 WIB)
Ini
berarti banyak wisatawan mancanegara yang sudah mengakses situs resmi
pariwisata Indonesia karena promosi dari Google yang membuat destinasi wisata
di Indonesia menjadi terkenal dan wisatawan yang ingin berbondong-bondong untuk
berlibur ke objek wisata di Indonesia.
Promosi yang dilakukan untuk
memperkenalkan pariwisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun
internasional sudah dilakukan, ini berarti solusi untuk permasalahan
pengembangan pariwisata di Indonesia sudah dilakukan walaupun hanya beberapa
saja yang baru dilakukan, dari segi sarana dan prasarana serta juga akses jalan
menuju destinasi wisata masih belum dilakukan perbaikannya tetapi promosi pariwisata
Indonesia yang dilakukan oleh kemenpar sudah menjadi awal yang baik. Mudah-mudahan
masalah kepariwisataan Indonesia dapat segera diselesaikan dengan menerapkan
solusi dari permasalahan yang ada.
Indonesia perlu mencontoh Thailand
dalam bidang pariwisatanya, karena Thailand sudah didatangi oleh wisatawan asal
Tiongkok maupun Hongkong yang mencapai 30 juta, ini adalah angka yang bisa
dibilang fantastis. Thailand bisa seperti itu karena mereka memiliki jadwal
penerbangan yang dimulai dari Tiongkok dan Hongkong menuju langsung ke Thailand
sehingga banyak wisatawan yang berdatangan dari kedua negara tersebut. Thailand
juga mempunya 5 kantor Thailand Authority of Thailand (TAT) diluar negaranya
yang dapat mempromosikan pariwisata mereka di luar negeri dan Indonesia belum
seperti itu. Thailand banyak menarik artis internasional dan atlet-atlet
ternama sebagai endorsement pariwisata untuk mendatangkan wisatawan
mancanegara. Thailand juga mempercantik bandara-bandara mereka untuk menjaga
pelayanan yang nyaman dan maksimal kepada wisatawan. Thailand juga sudah
mempersiapkan diri untuk menjadi destinasi nomor satu Sport Tourism di ASEAN
pada 2016 nanti.
Sumber: http://travel.detik.com/read/2015/12/30/174326/3107749/1382/untuk-pariwisata-indonesia-harus-belajar-dari-thailand
(Diakses pada tanggal 30 Desember 2015, pukul 19:35 WIB).
Indonesia harus belajar dari negara
tetangga seperti Thailand yang dimana mereka sudah membangun sarana dan
prasarana destinasi wisata menjadi lebih baik dan promosi besar-besaran
terhadap pariwisata mereka ke mancanegara sehingga mereka menjadi tempat
destinasi favorit wisatawan asing. Ini sangat memberikan contoh untuk
Indonesia, agar jangan mau kalah dengan negara tetangga padahal negara kita
yang mempunyai banyak beragam pariwisata dari sabang sampai merauke dan juga
pula dapat meningkatkan perekonomian masyarakat juga menambah anggaran biaya
pemerintah.
Permasalahan pengembangan pariwisata
di Indonesia yakni menurut Kemenpar Arief Yahya yang dilansir dari
travel.detik.com, beliau berkata salah satu permasalahannya adalah satu objek
wisata yang mengurusnya terlalu banyak misalnya seperti Candi Borobudur ternyata
pengurusnya terdapat 4 yaitu Kemenpar, Kemendikbud, PT Taman Wisata Candi
Borobudur, dan Pemda. Dengan terlalu banyak yang mengurus dan hanya satu
destinasi wisata saja tetapi keempatnya tidak bisa meningkatkan wisatawan yang
sekarang hanya 250 ribu wisatawan saja dan belum bisa menambah angka wisatawan
yang berkunjung ke Candi Borobudur tersebut seharusnya satu saja pengurusnya
tidak perlu lebih dari satu. Menurut Kemenpar Arief Yahya, beliau juga
membandingkan bahwa destinasi wisata di Angkor Wat di Kamboja hanya memiliki 1
pengurus saja dan bisa meningkatkan jumlah wisatawan yaitu 1 juta pertahun.
Menurut beliau, biarkan satu pintu saja yang mengurus soal wisata. Dan ini juga
berdampak pada destinasi wisata Raja Ampat yang dimana dikelola oleh perusahaan
asing karena pengurus tempat objek wisata yang menumpuk hanya di satu destinasi
wisata saja. Menurut Kemenpar Arief Yahya, beliau akan mencoba membentuk Badan
Otoritas Pengelolaan Pariwisata, dia juga akan mengeluarkan Perpres untuk badan
otoritas tersebut biar satu saja yang mengurus objek wisata di Indonesia.
Sumber:http://travel.detik.com/read/2015/12/30/170406/3107698/1382/masalah-pariwisata-indonesia-terlalu-banyak-yang-urus-wisata
(Diakses pada tanggal 30 Desember 2015, pukul 19:59 WIB).
Berbagai
masalah di bidang pariwisata masih banyak dan ini adalah pr untuk pemerintah
setempat dalam membangun infrastruktur yang baik bagi destinasi wisata di
Indonesia dan masyarakat juga perlu berpatisipasi agar pariwisata Indonesia
bisa dikenal oleh wisatawan domestik maupun internasional karena ini berdampak
baik untuk kesejahteraan masyarakat setempat dalam memperbaiki sarana dan
prasarana di destinasi wisata serta wisatawan juga perlu dihimbau agar mereka
mau untuk menjaga destinasi wisata Indonesia untuk tidak melakukan hal-hal yang
tidak bertanggung jawab seperti membuang sampah sembarangan, merusak fasilitas
di objek wisata dan keamanan di setiap destinasi wisata Indonesia harus dijaga
ketat agar wisatawan dan memberikan sanksi agar wisatawan yang tidak
bertanggung jawab tersebut tidak mengulangi perbuatan dalam merusak fasilitas
destinasi wisata. Indonesia juga perlu mencontoh negara lain yang dimana mereka
bisa meningkatkan pariwisata di negara mereka karena ini juga dapat menjadi
pembelajaran agar Indonesia bisa menjadi surga dunia dalam bidang pariwisata.
Selvia Rizalni
Usaha Jasa
Pariwisata UNJ 2014 Kelas B
4423143978
Selvia.rizalni2296@gmail.com
Dari tulisan ini kita mungkin yang tadinya tidak tau menjadi tau..betapa pentingnya pariwisata di negara indonesia ini yang mestinya kita perbaiki mari kita perkenalan tempat2 yang bagus di indonesia untuk wisatawan domestik ataupun international
ReplyDeleteMakasih informasinya sangat bermanfaat sekali untuk di publikasikan.
ReplyDelete