Saturday, January 2, 2016

T2_SelviaRizalni_Solusi UNJ untuk Pariwisata Indonesia

PERMASALAHAN PARIWISATA INDONESIA DAN SOLUSINYA

            Assalamualaikum Wr.Wb
            Perkenalkan nama saya Selvia Rizalni mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, jurusan Usaha Jasa Pariwisata. Saya kali ini akan membahas tentang permasalahan pariwisata Indonesia dan memberikan beberapa solusinya. Berikut adalah ulasannya.
Bidang pariwisata kini sudah semakin berkembang dan banyak wisatawan domestik maupun wisatawan internasional yang sudah mengetahui tentang beberapa objek wisata di Indonesia. Diantara objek wisata di Indonesia yang telah dikembangkan oleh pemerintah ini memberikan manfaat perekonomian terhadap masyarakat setempat dan juga agar objek wisata di Indonesia menjadi tetap lestari dan kebudayaannya tidak cepat memudar. Tentunya, setiap manusia perlu berwisata bukan? Karena merupakan kebutuhan psikologis manusia itu sendiri. Banyak alasan wisatawan pergi berwisata misal memanjakan mata dengan keindahan lingkungan di objek wisata yang dikunjungi, sekedar refreshing, menghilangkan penat setelah bekerja, menjaga silaturahmi dengan keluarga, dll.
            Masih banyak destinasi wisata di Indonesia yang masih banyak tersimpan dan merupakan surga dunia yang masih terjaga keasriannya bahkan destinasi wisata di Indonesia pun dapat mengalahkan destinasi wisata di luar negeri. Oleh karena itu, banyak wisatawan mancanegara yang berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk berlibur bahkan banyak wisatawan rela untuk mengeluarkan dana yang cukup besar untuk sekedar berlibur di Indonesia seperti Bali, dll.
            Objek wisata di Indonesia yang sudah terkenal misal Bali, objek wisata Bromo dengan menawarkan keindahan sunrise-nya, Candi Borobudur yang merupakan 7 keajaiban dunia, Candi Prambanan, dll. Tetapi, masih banyak juga objek wisata yang belum banyak diketahui oleh wisatawan seperti Candi Cangkuang di Garut, saat saya pergi kesana objek wisata tersebut kurang banyak wisatawan yang berwisata ke Candi Cangkuang padahal disana menawarkan sejarah dan keunikan kebudayaan. Saat saya berkunjung kesana, pertama saya harus melewati danau dengan menaiki perahu rakit karena Candi Cangkuang ini terletak di tengah pulau dan saat menaiki rakit tersebut saya takjub dengan keindahan alam yang ditawarkan saya bisa melihat persawahan lalu setelah itu saya berjalan kaki untuk menuju Candi Cangkuang tersebut melewati sebuah kampung Pulo yang unik di kampung ini yaitu terdapat hanya 6 rumah warga asli kampung Pulo dan 1 masjid konon melambangkan 6 orang perempuan dan 1 orang laki-laki. Ketujuh anak ini merupakan anak dari Embah Dalem Arif Muhammad, beliau adalah tokoh yang menyebarkan agama Islam di kampung Pulo saat itu dan beliau juga pernah berjuang untuk melawan Belanda tetapi beliau mengalami kekalahan dan akhirnya beliau pergi ke kampung Pulo, oleh karena itu beliau tidak mau kembali pergi ke Mataram untuk bertemu dengan Sultan Agung karena beliau malu terhadap Sultan Agung karena ia tidak bisa mengalahi pasukan Belanda. Lalu, disana terdapat pula museum Candi Cangkuang yang berisi tentang peninggalan Embah Dalem Arif Muhammad, makam beliau, dan tentu saja Candi Cangkuang.
            Itu adalah cerita singkat tentang destinasi wisata Candi Cangkuang, tetapi destinasi wisata ini belum banyak diketahui orang dan menurut saya fasilitas dan kesadaran pemerintah setempat tentang objek wisata ini sudah baik karena dari segi fasilitas restoran sudah terpenuhi dan layak serta fasilitas lainnya. Destinasi wisata ini sangat saya rekomendasikan untuk Anda karena dijamin Anda merasa kagum akan keindahan alam maupun dari segi sejarahnya serta fasilitas restoran yang baik dan juga layak.
            Kita bisa melihat banyak objek wisata di Indonesia yang dapat kita kunjungi dan juga memiliki beberapa tipe seperti wisata pendidikan, wisata sejarah, wisata alam, wisata ekstrim, dll. Tentunya, tipe saat Anda memilih objek wisata untuk dikunjungi berdasarkan dari kepribadian, kesukaan, dan hobi Anda saat ingin mengunjungi objek wisata di Indonesia yang beraneka ragam.
Wisata pendidikan adalah dimana saat kita mengunjungi objek wisata tersebut kita dapat sekaligus belajar, menambah pengalaman misal Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah yang mengisahkan tentang sejarah kota Jakarta dan hukuman sadis yang pernah dilakukan di ikon kota tua ini. Wisata sejarah, objek wisatanya misal museum Bank Indonesia jadi wisata sejarah kita dapat berwisata sambil mengetahui tentang sejarahnya dan museum Bank Indonesia didalamnya terdapat perkembangan uang dari dulu hingga sekarang. Wisata alam, misal objek wisatanya adalah cagar alam Pananjung di Pangandaran, objek wisata ini menawarkan keindahan pantai timur Pangandaran, beberapa goa didalamnya, hewan langka seperti monyet ekor panjang, rusa, burung merak dan berbagai macam tanaman dan pohon. Wisata ekstrim kita pasti tahu seperti panjat tebing, bermain ski di salju, dll. Lalu, terdapat wisata kebudayaan dapat kita jumpai di destinasi wisata suku Baduy menawarkan keindahan budaya mereka yang hidup bergantung kepada alam sekitar.
            Dari segi fasilitas di beberapa destinasi wisata yang pernah saya kunjungi seperti Wisata suku Baduy, sebelum saya mencapai suku Baduy itu sendiri saya beristirahat sejenak dan makan siang di Ciboleger, saya melihat fasilitas disana tidak terawat dan tempat makannya yang kotor banyak sekali lalat dari segi restoran fasilitasnya sangat kurang karena tempatnya yang kotor itu tadi. Lalu, fasilitas di destinasi wisata cagar alam Pananjung, Pangandaran, sama saja seperti di Ciboleger dari segi tempat makan sangat kotor bagi Anda yang hendak pergi kesana disarankan membawa makanan yang bersih dan sehat. Menurut saya, fasilitas di beberapa objek wisata yang saya kunjungi masih kurang di bagian restoran atau tempat makan karena berdekatan dengan lingkungan yang kotor sehingga sangat disayangkan jika makan dan minum diarea seperti itu.
Beberapa pemerintah setempat sudah mulai membuat fasilitas yang layak di berbagai objek wisata di Indonesia tetapi ada juga yang belum dan terkadang fasilitas yang disediakan belum dibilang layak untuk dipergunakan. Kini kita melihat di berbagai media bahwa pariwisata di Indonesia ini sangat beragam dan berlimpah tetapi kita pun masih sulit untuk mengembangkannya, menjaga kelestariannya, maupun merawat lingkungan di sekitar area objek wisata. Seperti contoh permasalahan pengembangan objek wisata Raja Ampat di Papua, objek wisata yang menawarkan keindahaan pesona bawah laut dan gugusan pulau nan indah ini dikelola oleh perusahaan asing dan menjadi suatu permasalahan karena diakibatkan oleh keterbatasan teknologi dalam mengembangkan objek wisata ini.
            Menurut Menparekraf Mari Elka Pangestu dalam seminar Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) bertajuk 'Geo Politik Pariwisata Indonesia 2014 dalam Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015' di Merlynn Park Hotel, Jl KH Hasyim Ashari, Jakarta Pusat. Beliau berkata bahwa terdapat 7 masalah pengembangan pariwisata di Indonesia yakni menurut beliau adalah "Pertama adalah sarana & prasarana, kemudian SDM. Ketiga, adalah komunikasi & publisitas," tuturnya pada Rabu (26/2/2014).
Masalah keempat adalah kebijakan & peraturan yang berlaku dalam lingkup negara dan daerah. Kelima adalah teknologi informasi, yang memungkinkan turis mengakses banyak info soal wisata Indonesia.
"Masalah lain adalah kesiapan masyarakat. Terakhir, investasi yang belum banyak berkembang di daerah," papar Mari. Investasi dalam hal wisata bisa jadi hotel, restoran, jasa penyewaan transportasi atau peralatan, dan lain-lain. Mari berharap, ketujuh masalah ini bisa diselesaikan secepatnya. "Ini jadi PR bagi kami (Kemenparekraf), GIPI, dan instansi-instansi pariwisata lainnya," katanya.
(Sumber: http://travel.detik.com/read/2014/02/26/152056/2509137/1382/ini-dia-7-masalah-utama-pariwisata-di-indonesia) Diakes pada tanggal 29 Desember 2015, pukul 12:22 WIB.

            Masalah pengembangan pariwisata di Indonesia seperti objek wisata yang pernah saya kunjungi misal objek wisata cagar alam Pananjung, Pangandaran, saya pergi kesana dengan teman-teman dan dipandu oleh tour guide lokal sewaktu kami berhenti sejenak di peninggalan situs sejarah Batu Kalde atau Sapi Gumarang disamping situs sejarah tersebut menurut tour guide lokal terdapat kerajaan yang terpendam dibawah tanah tetapi tidak diteliti oleh pemerintah setempat jadi hanya dibiarkan saja dibawah tanah. Ini membuktikan masih kurang kepedulian pemerintah akan objek wisata Indonesia kita. Untuk akses jalan menuju cagar alam Pananjung, Pangandaran juga menurut saya lumayan kecil jalannya hanya muat 1 kendaraan bus saja dan jalan yang dipenuhi rumah makan sehingga menutupi pemandangan yang mengarah ke pantai laut Pangandaran dan ini juga harus diperbaiki oleh pemerintah setempat dan juga perlu dibenahi agar wisatawan merasa nyaman untuk berwisata ke Pangandaran nan indah ini.
            Masalah pengembangan pariwisata di Indonesia misalnya seperti akomodasi dari segi penginapan terkadang ada penginapan atau hotel yang kurang fasilitasnya seperti dari segi tempat makan dan bangunan, saya pernah menginap di salah satu hotel di Pangandaran dari segi kamar sudah baik tetapi AC yang tidak dingin walaupun sudah menunjukkan suhu derajat yang tinggi dan kamar mandi yang memiliki shower yang tidak berfungsi dan juga bangunan yang ada retakan di dinding maupun atapnya sehingga saya harus waspada dari bahaya gempa bumi mengingat hotel tersebut dekat dengan Pangandaran yang dimana dulunya pantai ini pernah mengalami tsunami pada tanggal 17 Juli 2006. Masalah yang dihadapi seperti ini harus dilakukan perbaikan oleh pihak hotel karena setiap perusahaan harus melayani pelanggan dengan baik dan fasilitas yang diberikan harus bisa melebihi batas ekspektasi pelanggan itu sendiri sehingga pelanggan mencapai tingkat level kepuasan karena sudah memakai barang atau jasa perusahaan Anda.
            Dengan memerhatikan masalah-masalah yang ada terhadap pariwisata Indonesia dapat diberikan solusinya yakni adalah sebagai berikut.
1. Melengkapi sarana dan prasarana, pemda perlu ikut serta dalam mengembangkan destinasi wisata.
2. Meningkatkan teknologi untuk mengembangkan fasilitas dan pariwisatanya sehingga tidak ada lagi objek wisata Indonesia kita dikelola oleh perusahaan asing.
3. Menyebar-luaskan informasi di berbagai sosial media tentang objek wisata di Indonesia yang jarang wisatawan tahu sehingga destinasi wisatanya dapat lebih banyak yang mengunjungi oleh wisatawan domestik maupun internasional.
4. Memudahkan akses menuju destinasi wisata sehingga tidak sulit untuk berwisata ke objek wisata di Indonesia.
5. Membuat peraturan dan sanksi tegas kepada siapapun yang sengaja merusak destinasi wisata.
            Dengan menerapkan solusi untuk permasalahan yang ada dalam bidang pariwisata tentu dapat meningkatkan dan menjaga kelestarian dari objek wisata itu sendiri. Terutama kebersihan di destinasi wisata harus perlu selalu dijaga. Sekarang ini banyak yang belajar tentang dunia pariwisata seperti bagaimana cara mengelola destinasi wisata, bagaimana membuat tour planning, dll. Oleh karena itu, saya sebagai mahasiswa pariwisata pun dimasa depan nanti harus mewujudkan solusi dari permasalahan pariwisata kita di Indonesia.
            Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sawahlunto, Sumatera Barat sudah menyiapkan dana Rp 8 miliar untuk pengembangan pariwisata di tahun 2016 nanti, yang dimana dana ini diambil dari APBD, dana ini akan digunakan untuk membiayai promosi, membangun infrastruktur, dan kegiatan kepariwisataan lainnya dan juga meningkatkan wisatawan yang akan ditargetkan datang ke destinasi wisata di Sawahlunto, SumBar yaitu 900.000 hingga 1 juta wisatawan agar dapat memperbaiki perekonomian di Sawahlunto, SumBar.
Sumber:http://travel.kompas.com/read/2015/12/30/082100827/Kembangkan.Pariwisata.Sawahlunto.Siapkan.Rp.8.Miliar (Diakses pada tanggal 30 Desember 2015, pukul 11:20 WIB). Ini membuktikan bahwa di beberapa daerah seperti di Sawahlunto, Sumatera Barat sudah mulai menerapkan solusi untuk permasalahan pariwisata di Indonesia dan SumBar sudah mulai menerapkannya nanti di tahun 2016 untuk memperbaiki sarana dan prasarana pariwisata di Sawahlunto, ini merupakan kemajuan dalam bidang pariwisata agar wisatawan dapat berwisata ke Sawahlunto, SumBar untuk menikmati keindahan kota Sawahlunto.
            Kini kita sudah melihat beberapa perkembangan untuk memajukan industri pariwisata di Indonesia seperti kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Seharusnya dengan ini kita bisa selanjutnya meningkatkan industri pariwisata Indonesia menjadi lebih baik lagi, akomodasi yang nyaman dan aman serta fasilitas maupun pelayanan yang diberikan oleh perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata mampu bersaing sehat dengan lainnya agar dapat membuat wisatawan yang menggunakan akomodasi dari perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata menjadi merasa nyaman saat mereka melakukan liburannya di destinasi wisata tepatnya di tanah air kita ini.
            Akhir-akhir ini kita mendengar suatu berita baik yang datang dari Menteri Pariwisata Arief Yahya, ia mengemukakan bahwa beliau sedang menggaet pendiri Google, Sergeri Brin, untuk mempromosikan destinasi wisata Indonesia dan mencapai keuntungan, kini pengunjung situs resmi pariwisata Indonesia yaitu www.indonesia.travel berhasil meningkatkan jumlah pengunjungnya bekisar 614%.
Sumber: http://travel.detik.com/read/2015/12/28/192140/3105898/1382/gaet-google-situs-resmi-pariwisata-indonesia-banjir-kunjungan-600 (Diakses pada tanggal 30 Desember 2015, pukul 14:17 WIB)
Ini berarti banyak wisatawan mancanegara yang sudah mengakses situs resmi pariwisata Indonesia karena promosi dari Google yang membuat destinasi wisata di Indonesia menjadi terkenal dan wisatawan yang ingin berbondong-bondong untuk berlibur ke objek wisata di Indonesia.
            Promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan pariwisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun internasional sudah dilakukan, ini berarti solusi untuk permasalahan pengembangan pariwisata di Indonesia sudah dilakukan walaupun hanya beberapa saja yang baru dilakukan, dari segi sarana dan prasarana serta juga akses jalan menuju destinasi wisata masih belum dilakukan perbaikannya tetapi promosi pariwisata Indonesia yang dilakukan oleh kemenpar sudah menjadi awal yang baik. Mudah-mudahan masalah kepariwisataan Indonesia dapat segera diselesaikan dengan menerapkan solusi dari permasalahan yang ada.
            Indonesia perlu mencontoh Thailand dalam bidang pariwisatanya, karena Thailand sudah didatangi oleh wisatawan asal Tiongkok maupun Hongkong yang mencapai 30 juta, ini adalah angka yang bisa dibilang fantastis. Thailand bisa seperti itu karena mereka memiliki jadwal penerbangan yang dimulai dari Tiongkok dan Hongkong menuju langsung ke Thailand sehingga banyak wisatawan yang berdatangan dari kedua negara tersebut. Thailand juga mempunya 5 kantor Thailand Authority of Thailand (TAT) diluar negaranya yang dapat mempromosikan pariwisata mereka di luar negeri dan Indonesia belum seperti itu. Thailand banyak menarik artis internasional dan atlet-atlet ternama sebagai endorsement pariwisata untuk mendatangkan wisatawan mancanegara. Thailand juga mempercantik bandara-bandara mereka untuk menjaga pelayanan yang nyaman dan maksimal kepada wisatawan. Thailand juga sudah mempersiapkan diri untuk menjadi destinasi nomor satu Sport Tourism di ASEAN pada 2016 nanti.
Sumber: http://travel.detik.com/read/2015/12/30/174326/3107749/1382/untuk-pariwisata-indonesia-harus-belajar-dari-thailand (Diakses pada tanggal 30 Desember 2015, pukul 19:35 WIB).
            Indonesia harus belajar dari negara tetangga seperti Thailand yang dimana mereka sudah membangun sarana dan prasarana destinasi wisata menjadi lebih baik dan promosi besar-besaran terhadap pariwisata mereka ke mancanegara sehingga mereka menjadi tempat destinasi favorit wisatawan asing. Ini sangat memberikan contoh untuk Indonesia, agar jangan mau kalah dengan negara tetangga padahal negara kita yang mempunyai banyak beragam pariwisata dari sabang sampai merauke dan juga pula dapat meningkatkan perekonomian masyarakat juga menambah anggaran biaya pemerintah.
            Permasalahan pengembangan pariwisata di Indonesia yakni menurut Kemenpar Arief Yahya yang dilansir dari travel.detik.com, beliau berkata salah satu permasalahannya adalah satu objek wisata yang mengurusnya terlalu banyak misalnya seperti Candi Borobudur ternyata pengurusnya terdapat 4 yaitu Kemenpar, Kemendikbud, PT Taman Wisata Candi Borobudur, dan Pemda. Dengan terlalu banyak yang mengurus dan hanya satu destinasi wisata saja tetapi keempatnya tidak bisa meningkatkan wisatawan yang sekarang hanya 250 ribu wisatawan saja dan belum bisa menambah angka wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur tersebut seharusnya satu saja pengurusnya tidak perlu lebih dari satu. Menurut Kemenpar Arief Yahya, beliau juga membandingkan bahwa destinasi wisata di Angkor Wat di Kamboja hanya memiliki 1 pengurus saja dan bisa meningkatkan jumlah wisatawan yaitu 1 juta pertahun. Menurut beliau, biarkan satu pintu saja yang mengurus soal wisata. Dan ini juga berdampak pada destinasi wisata Raja Ampat yang dimana dikelola oleh perusahaan asing karena pengurus tempat objek wisata yang menumpuk hanya di satu destinasi wisata saja. Menurut Kemenpar Arief Yahya, beliau akan mencoba membentuk Badan Otoritas Pengelolaan Pariwisata, dia juga akan mengeluarkan Perpres untuk badan otoritas tersebut biar satu saja yang mengurus objek wisata di Indonesia.
Sumber:http://travel.detik.com/read/2015/12/30/170406/3107698/1382/masalah-pariwisata-indonesia-terlalu-banyak-yang-urus-wisata (Diakses pada tanggal 30 Desember 2015, pukul 19:59 WIB).
            Berbagai masalah di bidang pariwisata masih banyak dan ini adalah pr untuk pemerintah setempat dalam membangun infrastruktur yang baik bagi destinasi wisata di Indonesia dan masyarakat juga perlu berpatisipasi agar pariwisata Indonesia bisa dikenal oleh wisatawan domestik maupun internasional karena ini berdampak baik untuk kesejahteraan masyarakat setempat dalam memperbaiki sarana dan prasarana di destinasi wisata serta wisatawan juga perlu dihimbau agar mereka mau untuk menjaga destinasi wisata Indonesia untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak bertanggung jawab seperti membuang sampah sembarangan, merusak fasilitas di objek wisata dan keamanan di setiap destinasi wisata Indonesia harus dijaga ketat agar wisatawan dan memberikan sanksi agar wisatawan yang tidak bertanggung jawab tersebut tidak mengulangi perbuatan dalam merusak fasilitas destinasi wisata. Indonesia juga perlu mencontoh negara lain yang dimana mereka bisa meningkatkan pariwisata di negara mereka karena ini juga dapat menjadi pembelajaran agar Indonesia bisa menjadi surga dunia dalam bidang pariwisata.

Selvia Rizalni
Usaha Jasa Pariwisata UNJ 2014 Kelas B
4423143978
Selvia.rizalni2296@gmail.com



2 comments:

  1. Dari tulisan ini kita mungkin yang tadinya tidak tau menjadi tau..betapa pentingnya pariwisata di negara indonesia ini yang mestinya kita perbaiki mari kita perkenalan tempat2 yang bagus di indonesia untuk wisatawan domestik ataupun international

    ReplyDelete
  2. Makasih informasinya sangat bermanfaat sekali untuk di publikasikan.

    ReplyDelete