Saturday, January 2, 2016

Tugas 4_M.Nur Sidiq_Wisata Budaya Jawa - Bali

Tugas 4 M.Nur Sidiq Wisata Budaya Jawa – Bali

Wisata Budaya Kendal

Assalamualaikum, wr. Wb

            Kendal merupakan salah satu Kabupaten yang berbatasan dengan Kota Semarang. Mungkin bagi sebagian orang sudah mengenal Kendal, karena bagi sebagian orang yang sering pergi pulang kampung menggunakan mode transportasi kendaraan pribadi menuju Yogyakarta akan melewati Kendal. Saya tidak ingin membahas lebih dalam tentang pulang kampung, saya akan membahas tentang wisata budaya yang berada di Kendal. Kendal juga disebut sebagai Kota Santri karena terdapat ribuan Ponpes (pondok pesantren) terutama di Kecamatan Kaliwungu dan juga dikenal dengan Kota Seni dan Budaya.
Sejarah
Nama Kendal diambil dari nama sebuah pohon yakni Pohon Kendal. Pohon itu pada mulanya tidak ada yang tahu namanya tapi ketika Pakuwojo bersembunyi di pohon itu di dalam pohon itu terang benderang akhirnya pohon itu dinamakan pohon Qondhali yang berarti penerang dan akhirnya daerah tempat pohon itu dinamakan Qondhali karena orang Jawa tidak fasih berbahasa Arab maka jadi Kendal. Pohon yang berdaun rimbun itu sudah dikenal sejak masa Kerajaan Demak pada tahun 1500 - 1546 M yaitu pada masa Pemerintahan Sultan Trenggono. Pada awal pemerintahannya tahun 1521, Sultan Trenggono pernah memerintah Sunan Katong untuk memesan Pusaka kepada Pakuwojo.
Peristiwa yang menimbulkan pertentangan dan mengakibatkan kematian itu tercatat dalam Prasasti. Bahkan hingga sekarang makam kedua tokoh dalam sejarah Kendal yang berada di Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu itu masih dikeramatkan masyarakat secara luas. Menurut kisah, Sunan Katong pernah terpana memandang keindahan dan kerindangan pohon Kendal yang tumbuh di lingkungan sekitar. Sambil menikmati pemandangan pohon Kendal yang nampak "sari" itu, Dia menyebut bahwa di daerah tersebut kelak bakal disebut "Kendalsari". Pohon besar yang oleh warga masyarakat disebut-sebut berada di pinggir Jalan Pemuda Kendal itu juga dikenal dengan nama Kendal Growong karena batangnya berlubang atau growong.

Dari kisah tersebut diketahui bahwa nama Kendal dipakai untuk menyebutkan suatu wilayah atau daerah setelah Sunan Katong menyebutnya. Kisah penyebutan nama itu didukung oleh berita-berita perjalanan Orang-orang Portugis yang oleh Tom Peres dikatakan bahwa pada abad ke 15 di Pantai Utara Jawa terdapat Pelabuhan terkenal yaituSemarang, Tegal dan Kendal. Bahkan oleh Dr. H.J. Graaf dikatakan bahwa pada abad 15 dan 16 sejarah Pesisir Tanah Jawa itu memiliki yang arti sangat penting.
Sejarah Berdirinya Kabupaten Kendal
Adalah seorang pemuda bernama Joko Bahu seorang abdi dalem kerajaan Mataram. Joko Bahu dikenal sebagai seorang yang mencintai sesama dan pekerja keras hingga Joko Bahu pun berhasil memajukan daerahnya. Atas keberhasilan itulah akhirnya Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo mengangkatnya menjadi Bupati Kendal bergelar Tumenggung Bahurekso. Selain itu Tumenggung Bahurekso juga diangkat sebagai Panglima Perang Mataram pada tanggal 26 Agustus 1628 untuk memimpin puluhan ribu prajurit menyerbu VOC di Batavia. Pada pertempuran tanggal 21 Oktober 1628 di Batavia Tumenggung Bahurekso beserta ke dua putranya gugur sebagai Kusuma Bangsa. Dari perjalanan Sang Tumenggung Bahurekso memimpin penyerangan VOC di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1628 itulah kemudian dijadikan patokan sejarah lahirnya Kabupaten Kendal.
Perkembangan lebih lanjut dengan momentum gugurnya Tumenggung Bahurekso sebagi penentuan Hari jadi dinilai beberapa kalangan kurang tepat. Karena momentum tersebut merupakan sejarah kelam bagi seorang tokoh yang bernama Bahurekso. Sehingga bila tanggal tersebut diambil sebagai momentum hari jadi dikhawatirkan akan membawa efek psikologis. Munculnya istilah "gagal dan gugur" dalam mitologi Jawa dikawatirkan akan membentuk bias-bias kejiwaan yang berpengaruh pada perilaku pola rasa, cipta dan karsa warga Kabupaten Kendal, sehingga dirasa kurang tepat jika dijadikan sebagai pertanda awal mula munculnya Kabupaten Kendal.
Dari Hasil Seminar yang diadakan tanggal 15 Agustus 2006, dengan mengundang para pakar dan pelaku sejarah, seperti Prof. Dr. Djuliati Suroyo (guru besar Fakultas sastra Undip Semarang), Dr. Wasino, M.Hum (dosen Pasca Sarjana Unnes) H. Moenadi (Tokoh Masyarakat Kendal dengan moderator Dr. Singgih Tri Sulistiyono. serta setelah diadakan penelitian dan pengkajian secara komprehensip menyepakati dan menyimpulkan bahwa momentum pengangkatan Bahurekso sebagai Bupati Kendal, dijadikan titik tolak diterapkannya hari jadi.
Pengangkatan bertepatan pada 12 Rabiul Awal 1014 H atau 28 Juli 1605. Tanggal tersebut persis hari Kamis Legi malam jumat pahing tahun 1527Saka. Penentuan Hari Jadi ini selanjutnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Kendal Nomor 20 Tahun 2006, tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah no 20 Tahun 2006 Seri E nomor 15). Sejarah Kendal juga terdapat di perpustakaan Leiden University ,LeidenBelanda
Gua Kiskendo
Goa Kiskendo terletak di desa Trayu, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Gua ini terletak 15 kilometer ke arah selatan dari Kota Kendal lewat kota Kaliwungu. Hawanya sejuk karena berada di daerah perbukitan. Begitu memasuki kawasan Gua Kiskendo, pengunjung bakal melihat pintu gerbang gua yang demikian lebar dan besar. Pada hari Sabtu dan Minggu biasanya ramai dikunjungi oleh muda-mudi. Gua ini terbentuk selama berabad-abad akibat tetesan air yang turun ke bawah. Di sini ditemukan pula stagnit dan stalagtit. Kalau kita melangkah jauh ke dalam, pada bagian ujung gua bakal dijumpai sungai yang mengalir, menembus perut bumi.
Terdapat larangan mandi di sungai, namun pada saat air tidak pasang banyak juga warga sekitar yang mandi di sini. Airnya terasa sejuk dan menyegarkan. Setelah menyusuri jalan setapak yang berbatu, pengunjung mulai memasuki mulut goa yang cukup curam. Goa-goa kecil seperti Goa Lawang, Goa Pertapaan, Goa Tulangan, Goa Kempul dan Goa Kampret. Mengalirnya anak sungai yang membentuk cekungan di dalam goa menambah sejuk dan indah suasananya. Cekungan anak sungai ini dikenal dengan sebutan Kedung Jagan.
Curug Panglebur Gongso
Curug Panglebur Gongso atau juga disebut oleh warga sekitar sebagai Curug Gonso, berada di kaki bukit Gunung Ungaran.  Curug ini memiliki ketinggian sekitar 7 m saja dan di bawahnya terdapat kolam yang dapat digunakan untuk mandi atau berenang. Tak jauh dari curug ini terdapat Air Terjun 7 Bidadari berada.
Dalam cerita pewayangan Prabu Kombokarno adalah adik dari Prabu Rahwono,dalam hidupnya hanya makan dan tidur melulu .Akan tetapi pada waktu perang dengan pasukan kera yang dipimpin oleh kera putih yang bernama Hanoman, karena pasukan Rahwana kalah dan terdesak,disamping senopatinya sudah habis terbunuh ,maka prabu Kumbo Karno dibangunkan paksa oleh Prabu Rahwono sambil di undat undat untuk maju perang menghadapi pasukan kera dari Prabu Ranayana,yang dipimpin oleh  kera putih Hanoman.
Karena brabu Kumbo Karno merasa tersinggung,maka disanggupinya tugas tersebut dengan terlebih dahulu memuntahkan semua makanan yang telahdiberikan kakaknya tersebut,kemudian dengan berpakaian serba putih berangkatlah ke medan perang.Karena musuh terlalu banyak akhirnya Prabu Kombo Karno terbunuh dalam peperangan .Didalam gowa Paglebur gongso inilah arwah Prabu Kumbokarna bersemayam,ada beberapa orang yang berkunjung kedalam goa dengan berbagai tujuan,ada yang Cuma ingin melihat keindahan  alam didalamnya hanya sekedar menuruti keingintahuannya.tapi banyak pula yang mempunyai beberapa tujuan , seperti mencari berkah dan lainnya.
Apabila ingin coba coba dengan membawa sebotol minuman keras sejenis arak, dan dibuka , maka bau merangsang arak tersebut akan memancing arwah Prabu kumbokarno mengeluarkan suara menggelegar ,suara raksasa yang bangun dari tidurnya.Sebenarnya banyak tempat tempat wisata yang masih perawan dan berkembang pula didalamnya cerita cerita  legenda atau mitos , yang apabila dikemas secara apik serta fasilitas transportasi dan pendukung lainnya  dibangun oleh pemerintah daerah setempat , maka akan dapat menggerakkan roda perekonomian derah disekitarnya , akhirnya masyarakat akan menikmati hasil dan sejahtera.
Selain itu terdapat juga sebuah goa, yang terletak di kanan bawah curug, yang menurut mitos masyarakat setempat tembus sampai kemasjid demak.  Goa ini pada suatu kesempatan pernah dieksplorasi oleh beberapa mahasiswa yang hingga kedalaman 100 m tapi masih belum kelihatan ujungnya.

M.Nur Sidiq
Usaha Jasa Pariwisata "A" 2014
4423143979

sidiqmuhamamd3008@gmail.com

Daftar Pustaka

8 comments:

  1. Wah sangat bermanfaat yah, bingung mau jalan-jalan kemana dulu karna duitnya gak ada :v biayain sekalian bisa kali nih :v

    ReplyDelete
  2. Bermaanfaat bgt isi blog nya thanks for information

    ReplyDelete
  3. artikel ini sangat bermanfaat:) good mas

    ReplyDelete
  4. Wah akhirnya dapet referensi jalan2 baru. Terimakasih kak

    ReplyDelete
  5. Bermanfaat juga artikel nya mas. Makasih ya atas informasi nya

    ReplyDelete
  6. Bermanfaat juga artikel nya mas. Makasih ya atas informasi nya

    ReplyDelete
  7. Artikelnya sangat bermanfaat mas! Saya dapet refrensi wisata baru👍

    ReplyDelete