INFORMASI PERCAKAPAN DI MARENGO (BADUY)
Tak kenal maka tak sayang, perkenalkan
nama saya Annisa Oktaviana dan saya biasa dipanggil Oca. Saya Mahasiswi
semester 3 di Universitas Negeri Jakarta dan saya focus dalam Bidang Studi
Ujasa Jasa Pawriwisata. Nah, di senester tiga ini saya mendapat tugas sekaligus
pengalaman baru dengan berkunjung untuk tinggal selama 3 hari 2 malam di Baduy,
lebih tepatnya di Baduy luar tetapi saya tetap berkunjung ke Baduy Dalam.
Saya merasa sangat beruntung karna
saya telah merasakan hidup di suku Baduy ini dalam tiga hari dua malam. Saya mendapat
banyak sekali pengalaman yang sangat berharga dan tidak akan pernah saya bisa
lupakan. Banyak sekali pengalaman yang saya rasakan, seperti tinggal tanpa
listrik, mandi di sungai yang airnya masih sangat jernih hingga saya
mempelajari tentang kebiasaan hidup, budaya dan sejarah baduy.
Urang Kanekes, Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui
adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Populasi mereka sekitar 5.000
hingga 8.000 orang, dan mereka merupakan salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia
luar. Selain itu mereka juga memiliki keyakinan tabu
untuk difoto, khususnya penduduk wilayah Baduy dalam.
Pengalaman saya ketika mengadakan sesi
percakapan di Marengo, orang baduy tidak bisa menceritakan secara detail kekita
tidak ditanya. Bebicara tentang percakapan di Marengo, banyak pula pembicaraan atau
informasi yang kami bahas pada malam itu. Yaitu :
1.
Antara
Baduy luar dan Baduy dalam sebenarnya tidak ada perbedaan, hanya saja sekarang
dari cara berpakaian orang baduy luar dapat dibedakan dengan badui dalam
seperti. Baduy dalam menggukan baju kurung dan ikat kepala warna putih kalau
orang Baduy luar menggunakan ikat kepala berwarna biru. Dan secara kebiasaan
orang baduy luar dan dalam juga mempunyai oerbedaan yaitu Orang Baduy dalam
dilarang tidak boleh berkendara kemanapun mereka pergi tetapi orang Baduy luar
sudah boleh menggunakan kendaraan. Tetapi sosok manusianya tidak berbeda.
2.
Cerita
mengapa berbeda antara baduy luar dan baduy dalam, dalam hal berkendara yaitu
Konon katanya pada zaman dahulu waktu membentuk istilahnya “agama dan hokum” orang
baduy luar ditugaskan untuk mengadakan
suatu ritual di gunung atau diluar daerah dan demi mengejar waktu jadi mereka
diperbolehkan menggunakan kendaraan sedangkan baduy dalam untuk mengadakan
ritual hanya disekitar dalam saja tanpa keluar daerah sehingga tidak perlu
berkendara.
3.
Perbedaan
rumah antara Baduy luar dan dalam dalam hal tempat tinggal yaitu, Rumah orang
Baduy dalam tidak sama sekali menggunakan paku melainkan menggunakan tali.
Kalau dibadui luar dapat menggunakan cempet dan paku. Dan perbedaan yang kedua
adalah rumah di Baduy luar menggunakan bilik batik sedangkan di Baduy dalam
model rumahnya agak lebih tinggi. Tetapi alat dapur yang digunakan tetap sama. Ada
pula perbedaan pintu yaitu, Pintu keluar di Baduy dalam tidak boleh lebih dari
satu sedangkan di Baduy luar boleh. Alasan dari perbedaan pintu di Baduy luar
dan dalam yaitu hanya sebagai cirikhas saja.
4.
Di
baduy ada beberapa larangan yang harus dijalankan salah satunya adalah Dilarang
mencangkul tanah, karena terutama di Baduy dalam benar-benar tidak
diperbolehkan untuk menggunakan cangkul karena menurut mereka ketika mencangkul
tanah terutama untuk membuat sawah itu tidak boleh tetapi untuk kebutuhan tani
di hutan diperbolehkan untuk baduy luar. Mengapa tidak diperbolehkan? Karena
itu sudah menjadi ketentua agama dan hukum yang ada di Baduy.
5.
Masuk
kedalam tema kerajinan yang orang baduy kerjakan yaitu kain batik yang
berbentuk burung. Mengapa berbentuk burung? Karena itu hasil dari fikiran
mereka dan tidak sama sekali ada arti tertentu.
Informasi tentang sejarah Baduy yang didapat dalam percakapan di Marengo yaitu:
Menurut
kepercayaan orang Baduy waktu pembentukan Manusia, ada manusia yang pertama
yaitu Nabi Adam. Orang baduy diberikan hukum yang diajarkan yaitu jujur dan
benar dari Nabi Adam. Mereka mempercayai adanya Adam Tunggal yang ada di pertama
Wiwitan yang sampai sekarang ajarannya masih mereka jalankan. Orang baduy dalam
mengkap ajaran yang diajakn memang tidak ditulis tetapi ketika mereka mengkap
suatu ajaran mereka selalu mengadakan Musyawarah untuk menyebar luaskan
informasi tersebut.
Mengapa disebut orang baduy?
Karena disana terdapat bukit yang bernama bukit badui yang terdapat diarah saat
kita arah ke Ciboleger disebelah kiri terdapat hutan tua dan didekat situ
terdapat bukit badui. Dan mengapa pula disbut Orang Kanekes? Karena terdapat
pula kali Cikanekes yang terdapat diarah ketika kita jalan menuju Cibeo. Orang baduy sangat tidak suka ketika disebut
sebagai “orang rawayan” karena artinya adalah orang jembatan bambu.
Informasi tentang Bahasa
di Baduy dalam percakan di Marengo, yaitu:
Bahasa yang orang baduy biasa gunakan yaitu Bahasa Sunda tetapi mereka
menggunakan Bahasa Sunda dialeg Banten “kasar”. Contohnya penggunakan kata “aing”
yang tidak digunakan pada orang sunda biasanya tetapi di baduy digunakan. Tetapi
banyak juga yang sudah menggunakan Bahasa Indonesia.
Informasi tentang ritual
di Baduy dalam percakapan di Marengo, yaitu:
Seperti layaknya manusia biasa yang ketika punya keinginan meminta
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang biasa mereka sebut Gusti Maha Kuasa.
Ada beberapa upaca yang dijalankan yaitu
a.
Upacara
kelahiran
Pada umur tujuh hari ada ritual khusus
setelah itu ada ritual Cukuran dan Khitanan. Kitanan sangat diwajibkan oleh
Orang Baduy
b.
Pernikahan
(Perkawinan)
Pada saat pernikahan orang Baduy
menyucapkan Kanjeng Muhammad atau dua kalimat syahadat. Setelah diSahkan oleh
penghulu kemudian dibuatkan kembali ritual adat
baru dapat disebut Sah.
c.
Upacara
Kematian
Ritual yang dilakukan jauh berbeda
dengan kebiasaan orang Islam yang masih mengadakan “tahlilan” selama 3 hari
hingga 100 hari. Tetapi orang baduy hanya membuat ritual hingga 7 Hari. Setelah
itu tidak ada lagi ritual dan kuburan tidak diuruslagi bahkan dapat dijadika ladang.
Orang Baduy punya kepercayaan, kita
Dosa orang meninggal tersebut tidak diampuni makan dapat berdampak pada anak
cucunya seperti menjadi sering sakit. Maka harus diadakan ritual pertaubatan
oleh keluarga dari orang meninggal tersebut.
Info tentang pamali yang
ada di Baduy dalam percakapan di Marengo yaitu:
a.
Makanan
Dilarang memakan yang sudah terjilat
atau digigit oleh anjing. Ataupun ketika kita tididit oleh anjing harus
diadakan rtual dengan cara membuat 9 tumpeng
b.
Wajib
mengenakan pakaian adat
c.
Bila
menggunakan katakata kotor dalam percakapan dan menyinggung hati orang lain
maka bisa terkena bala dari nenek moyang
Jadi pelanggaran dibaduy itu ada 2
yaitu ringan dan berat
a.
Pelanggaran
berat (zinah, membunuh danlainlain)
Hukuman yang didapat dari pelanggaran
ini adalah acara penobatan selama 40 hari dan diselesaikan langsung oleh
seluruh lembaga adat
b.
Pelanggaran
Ringan
Hukuman yang didapat biasanya
diberikan teguran dam mengadakan musyawarah lalu saling memaafkan.
Orang Baduy sudah mengenal uang untuk transaksi. Menggunakan
uang boleh asalkan didapat dengan halal. Tanpa menipu.
Sekian informasi dari saya tentang Baduy melalui
percakapan langsung di Marengo. Wassalamualaikum.
Annisa Oktaviana
4423143916
Usaha Jasa Pariwisata B 2014
annisaoktaviaoca@gmail.com
081316805458
bagus banget informasi wisata baduy bisa bermanfaat buat yang mau wisata kesana ;)
ReplyDeleteBermanfaat banget. Semoga yg niat kesana gak pada sembarangan setelah baca ini. Thanks oca
ReplyDeleteJadi pengen kesana deh .... thanks infonya ya... :)
ReplyDeleteJadi pengen kesana deh .... thanks infonya ya... :)
ReplyDeleteDari blog yg saya baca ini menurut saya sangat menarik sekali untuk mempelajari kehidupan baduy luar ataupun baduy dalam, banyak informasi yg saya terima dr blog ini.
ReplyDeleteSemoga next time bisa kesana Amiin. Terimakasih oca hehe :)
Namba informasi nih thanks infonya ca :)
ReplyDeleteMenarik juga suku baduy luar dan baduy dalam. Thanks ya infonya...
ReplyDeleteApa tidak menutup kemungkinan orang suku baduy bisa pergi keluar daerahnya?
ReplyDeleteWih keren sekarang jadi tau tentang suku baduy.semoga bisa berpetualang kesana
ReplyDeletesangat membantu.
ReplyDeletesangat membantu.
ReplyDeleteGils,sabi nih ke baduy berlibur
ReplyDeletesemoga masyarakat baduy bisa menginspirasi semua untuk tetap menjaga kebudayaan dan menjaga alam Indonesia.Terima kasih infonya tentang baduy annisa,sangat bermanfaat:)
ReplyDeletebagus artikelnya, tapi kenapa sampai sekarang suku baduy dalam menolak modernisasi?
ReplyDelete