INDAHNYA PULAU LOMBOK
ASSALAMUALAIKUM
WR.WB,
Perkenalkan nama
saya Putri Alawiyah, saya mahasiswa semester 3 dalam program studi Usaha Jasa
Pariwisata di Universitas Negeri Jakarta. Sebagai mahasiswi pariwisata, pada
kesempatan kali ini saya akan memperkenalkan kepada para pembaca tentang wisata
budaya yang terdapat di Pulau Lombok agar para pembaca tahu bahwa di Indonesia
sangat kaya akan tempat wisata budaya. Pertama saya akan memberikan informasi
sedikit tentang Pulau Lombok.
Lombok
(penduduk pada tahun 1990: 2.403.025) adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda
Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di
sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang
lebih bulat bentuknya dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang
panjangnya kurang lebih 70 km. Pulau ini luasnya adalah 4.725 km (sedikit lebih
kecil daripada Bali). Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram, sekaligus
sebagai ibukota provinsi.
Lombok termasuk provinsi Nusa Tenggara Barat dan pulau ini sendiri dibagi menjadi 3 kabupaten dan 1 kota:
* Kotamadya Mataram dengan ibukota Mataram
* Kabupaten Lombok Barat dengan ibukota Gerung
* Kabupaten Lombok Tengah dengan ibukota Praya
* Kabupaten Lombok Timur dengan ibukota Selong
Lombok termasuk provinsi Nusa Tenggara Barat dan pulau ini sendiri dibagi menjadi 3 kabupaten dan 1 kota:
* Kotamadya Mataram dengan ibukota Mataram
* Kabupaten Lombok Barat dengan ibukota Gerung
* Kabupaten Lombok Tengah dengan ibukota Praya
* Kabupaten Lombok Timur dengan ibukota Selong
Potensi wisata
budaya yang ada di Pulau Lombok sangatlah beragam dan saya akan membahas
beberapa wisata budaya yang ada di pualu ini:
1. Belajar menenun di Desa Sukarara
Kain Tenun adalah salah satu seni tradisional Pulau Lombok yang
memiliki keindahan yang unik dan berbeda. Kita bisa menyaksikannya saat
berkunjung ke Desa Sukarara. Desa ini terkenal sebagai penghasil Kain
Tenun tradisional Pulau Lombok. Penduduknyamayoritas menghabiskan waktu
sehari-hari dengan menenun. Alat tenun ini juga merupakan alat tradisional,
yang dibuat dari kayu dengan sistem yang sederhana. Dengan alat ini, penduduk
Desa Sukarara menghasilkan bermacam jenis buah tangan khas Pulau Lombok. Seperti pakaian tradisional,
taplak meja, selimut, dan selendang dengan motif-motif yang indah serta tenunan
berkualitas. Karena hasil karya yang berkualitas tersebut, desa ini kemudian
menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung domestik maupun mancanegara. Di
Desa Sukarara ini, kita akan menemukan wanita-wanita yang bekerja sebagai
penenun. Dulu semoat terdengar sebuah mitos bahwa apabila laki-laki mengerjakan tenenunan, maka pria tersebut akan
mandul. Namun dengan makin modern nya waktu miotos ituoun ditinggalkan. Dan
pada saat sekarang, kita akan menemukan beberapa laki-laki yang juga bekerja sebagai
penenun. Biasanya, para laki-laki mengerjakan Tenunan ikat, sementara kaum
wanita mengerjakan Tenunan Songket. Desa Sukarara menenun berbagai nmacam motif
dan apabila kita ingin membelinya sebagai buah tangan pun harganya sangat
beragam, mulai dari selendang seharga Rp. 25.000,- sampai satu set pakaian
tenun seharga 3 juta rupiah. Anda juga bisa menemukan baju Batik di desa ini.
Tersedia batik tulis dan batik cap dengan karakter Sasambo dan Lombok. Harga
batik tersebut berkisar antara Rp. 600.000,- hingga Rp. 1.000.000,-.
2. Pemukiman Tradisional Desa Segenter
Pulau Lombok dengan penduduk sukunya, yaitu Suku Sasak, memang menjadi
daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tak cuma tempat wisata Pulau Lombok yang
mengagumkan, namun kebudayaannya yang unik juga menimbulkan rasa penasaran. Di
Pulau Lombok ini, terdapat dua tempat yang dikenal sebagai pemukiman adat Suku
Sasak. Yaitu Desa Adat Sade dan Desa Adat Segenter. Desa Adat Sade terletak di
Lombok bagian Selatan, termasuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Lombok
Tengah. Sedangkan Desa Adat Segenter terletak di sisi Pulau Lombok bagian
Utara, berada di wilayah Kabupaten Lombok Utara.
Desa Adat Segenter lebih mudah dikunjungi melalui jalur pantai Barat
Pulau Lombok, dengan jarak sekitar 90 Kilometer dari Kota Mataram. Dengan
kendaraan pribadi, kita bisa menempuh rute
Mataram-Senggigi-Pemenang-Tanjung-Selengen-Segenter. Ketika telah mencapai Km
87, kita akan menemui rambu jalan yang menunjukkan arah ke Desa Segenter. Desa
Adat Segenter letaknya tak jauh dari Desa Bayan.
Setelah kita memasuki plasa Selamat Datang di depan Desa Adat Segenter,
kita akan melihat rumah adat suku sasak yang berjejer. Rumah adat Suku Sasak umumnya berbentuk persegi panjang
dengan ukuran sekitar 6×7 Meter. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu, namun
sekarang sudah ada beberapa rumah yang berdinding batu bata. Keduanya masih
beratap tradisional, yaitu berbentuk limas dengan atap ilalang. Semua rumah
adat tersebut masih berlantai tanah.
Di dalam rumah biasanya terdapat dapur, Amben Belek (tempat peralatan dapur), tempat tidur,
serta Inan Belek. Inan
belek ini merupakan ruangan istimewa. Ruangan ini dibangun sebagai ruangan
khusus, dengan lantai kayu yang agak tinggi. Biasanya ruangan ini dipakai
khusus untuk pengantin baru, sampai hari ketiga. Jika sebuah rumah tidak
mempunyai Lumbung, Inan
Belek juga bisa difungsikan sebagai gantinya.
Terhitung sekitar 81 rumah yang ada di Desa Adat Segenter ini, yang ditinggali oleh 101 keluarga.
Rumah-rumah tradisional tersebut sekarang sedang berada dalam kondisi yang
memprihatinkan, karena minimnya dana untuk perawatan. Dindingnya masih berdiri,
namun sudah terlihat usang. Atapnya pun sudah mulai rapuh. Beberapa keluarga
sudah mulai mengumpulkan dan menyimpan ilalang, namun belum mengganti ilalang
yang ada di atap. Biasanya atap ilalang diganti setiap 12 atau 13 tahun sekali.
3. Museum Nusa Tenggara Barat
Museum Nusa Tenggara Barat (NTB) atau biasanya disebut sebagai Museum Lombok, terletak di pusat Kota
Mataram dan dekat dengan Sayang Sayang Desa Rendang Le. Lembaga nirlaba ini
dirintis sejak tahun 1976, dan diresmikan pada 23 Januari 1982. Koleksi Museum
NTB sekarang sudah mencapai sekitar 7513 buah, beberapa diantaranya merupakan
peninggalan bersejarah di masa sebelum manusia mengenal tulisan. Tak hanya peninggalan
dari suku yang mendiami Lombok dan Sumbawa, di museum ini kita juga akan
menemui peningalan dari bangsa Cina yang pernah singgah untuk berdagang.
Memasuki area Museum Lombok, di bagian depan kita akan melewati
ruangan lobi dan disambut oleh buaya muara sepanjang 4,1 Meter (yang sudah
diawetkan) dalam kotak kaca. Di dinding sisi kanan-kiri ruangan lobi ini, kita akan
menemui lukisan yang menceritakan tentang kesenian Pulau Lombok dan
Sumbawa. Setelah melewati ruangan lobi, kita akan memasuki 2 gedung utama, yang
merupakan ruangan pameran permanen. Di dalam gedung pertama, kita bisa melihat
miniatur Pulau Lombok dan Sumbawa. Miniatur ini dibuat dengan detail, sehingga
kita bisa dengan jelas melihat keadaan geografi Pulau Lombok dan Sumbawa.
Seperti dataran rendah, pegunungan, danau, dan sungai yang ada di kedua pulau
tersebut. Di sisi Utara ruangan kita akan disuguhkan dengan informasi tentang
beberapa spesies flora dan fauna di kedua pulau, yang terancam punah serta
dilindungi oleh pemerintah. Seperti Pohon Gaharu (Exoecaria aqallocia),
Kayu Kelicung (Dyospiros malabarica), Beo Sumbawa, Kupu-kupu Raja
Halifron, dan beberapa biota laut.
Saat menuju ke gedung kedua kita akan melewati koridor yang pendek dan
dikoridor itu terdapat miniatur Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Gedung yang kedua ini berukuran lebih besar dari gedung pertama. Saat
memaasuki gedung ini, kita akan disambut dengan beberapa pasang pengantin yang
memakai pakaian tradisional beberapa suku. Seperti Suku Sasak, Sumbawa, Bima,
dan Bali. Di sebelah pengantin Bali, kita akan melihat kuda-kudaan atau Jaran Kumput. Jaran Kumput biasanya
dinaiki oleh seorang anak yang telah disunat dan diarak keliling desa. Kita juga akan menemui contoh alat tenun
tradisional, yang biasa dipakai di Pulau Lombok dan Bima. Alat tenun tersebut
sampai sekarang masih digunakan di Desa Sukarara dan Desa
Pringgasela. Disamping alat tenun, kita juga akan melihat hasil tenunan dengan
motif khas Suku Sasak dan Suku Bima. Seperti Motif Subahnala dan Motif
Ngusuwaru.
4. Desa gerabah tertua, Desa Penujak
Desa Penujak ini mungkin jarang sekali terdengaer di telinga para
pwmbaca, desa ini memang tidak sepopuler desa-desa yang lain yang di Pulau
Lombok. Namun Desa Penujak merupakan desa penghasil gerabah yang tertua di
Pulau Lombok. Dan dari desa inilah kerajinan gerabah menyebar ke penjuru Pulau
Lombok. Bagi masyarakat Desa Gerabah Penujak, gerabah sendiri memiliki
keterkaitan budaya serta nilai folosofi tertentu.
Menurut sejarah, kerajinan gerabah di Pulau Lombok berawal dari sebuah
Kendi yang sederhana. Ketel/kendi tersebut biasa dipakai dalam upacara Adat
Urip (upacara kelahiran) dan Adat Pati (upacara
kematian). Pada waktu kelahiran, kendi dipakai untuk menyimpan tali pusar.
Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari, kendi digunakan untuk memasak. Dan pada
saat kematian, kendi dipakai untuk memandikan jenazah. Nilai ini yang dipegang
sepagai bentuk pengingat, bahwa manusia janganlaah menjadi sombong dan congkak.
Karena manusia hanyalah segumpal tanah, yang akan kembali ke tanah pula. Serta
kehidupan manusia yang juga tergantung pada sebuah kendi tanah yang sederhana.
Kendi inilah yang kemudian dikembangkan menjadi ratusan bentuk kerajinan
gerabah.
Menurut sejarah, kerajinan gerabah di Pulau Lombok berawal dari sebuah
Kendi yang sederhana. Ketel/kendi tersebut biasa dipakai dalam upacara Adat
Urip (upacara kelahiran) dan Adat Pati (upacara
kematian). Pada waktu kelahiran, kendi dipakai untuk menyimpan tali pusar.
Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari, kendi digunakan untuk memasak. Dan pada
saat kematian, kendi dipakai untuk memandikan jenazah. Nilai ini yang dipegang
sepagai bentuk pengingat, bahwa manusia janganlaah menjadi sombong dan congkak.
Karena manusia hanyalah segumpal tanah, yang akan kembali ke tanah pula. Serta
kehidupan manusia yang juga tergantung pada sebuah kendi tanah yang sederhana.
Kendi inilah yang kemudian dikembangkan menjadi ratusan bentuk kerajinan
gerabah.
Di Desa Penujak Lombok ini kita bisa menyaksikan berbagai proses
pembuatan kerajinan gerabah. Mulai dari pematangan tanah liat, pembentukan
gerabah, pengeringan, sampai proses penyelesaiannya.
Semua proses tersebut dilakukan dengan alat-alat yang sederhana.
Selain membuat bentuk umumgerabah biasanya penduduk desa ini membuat
bentuk-bentuk yang unik. Apabila kita tertarik ingin membeli gerabah ini
sebagai buah tangan bisa didapatkan di art shop Desa Penujak. Atau kita juga
bisa memesan. Harga yang ditawarkan pun sangat variatif mulai dari
30.000-200.000.
5. Masjid Bayan Beleq
Suasana spiritual di Lombok memang tidak beda jauh dengan di Bali. Terdapat
banyak Pura di Pulau ini. Tetapi, mayoritas dari Pulau Lombok ini tetap lah
Islam. Danterdapat Masjid tertua di pualu ini yaitu, Masjid Bayan Beleq. Disini
kita dapat belajar tentang sejarah masuknya Islam di pulau ini.
Masjid Bayan Beleq terletak sekitar 80 Kilometer dari Kota Mataram.
Peninggalan sejarah ini menjadi situs yang dicari oleh wisatawan domestik
maupun mancanegara. Tidak tertutup untuk umat Islam saja, Masjid Bayan Beleq
terbuka bagi siapa saja yang ingin mengetahui dan mempelajari sejarah Islam di Pulau Lombok. Untuk
mencapainya, kita bisa menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa mobil. Kita
bisa menempuh jalur Mataram-Senggigi-Pemenang-Tanjung-Gangga-Anyar-Bayan. Dari
Mataram perjalanan akan kita tempuh sekitar 2 jam.
Masjid Bayan Beleq dibangun di sekitar abad 16 oleh Syeh Gaus Abdul
Razak, salah satu penyebar agama Islam di Bayan. Masjid ini dibangun berbentuk
persegi, dengan dinding dari bambu setinggi 1,25 Meter. Dibawahnya terdapat
pondasi dari batu yang ditata setinggi pinggang orang dewasa. Bagian atapnya
berbentuk limas dua tingkat, dibuat dari anyaman daun kelapa. Di bagian puncak
disematkan hiasan seperti mahkota. Buntuk atap ini menggambarkan pengaruh dari
Hindu Jawa yang ada sebelum masuknya Islam ke Lombok.
Tepat didepan pintu terdapat sebuah gentong, gentong tersebut digunakan
untuk orang yang ingin sholat berwudhu.
gambar 1.1 Desa Sukarara
gambar 1.2 Rumah Adat Desa Segenter
gambar 1.3 Museum NTB
gambar 1.4 Desa Penujak
gambar 1.5 Masjid Bayan Beleq
Behhh kerenn nihhh!!! Jd pgnn ke lombokk jdnyaa buat destinasi liburann. Bagus2 kyknya batiknya buat oleh2 keluarga nih. Kapan2 kalo liburan tour guidein lah ke lombok haha
ReplyDelete