Sunday, January 3, 2016

TUGAS 2 - SOLUSI DARI MASALAH BIDANG PARIWISATA



SOLUSI UNTUK BERBAGAI MACAM MASALAH DIBIDANG PARIWISATA DI INDONESIA 
 

Assalamualaikum. Perkenalkan nama saya Annisa Oktaviana dan saya biasa dipanggil Oca. Saya adalah Mahasiswi Universias Negeri Jakarta dengan Program Studi Usaha Jasa Pariwisata 2014, jadi sekarang saya sedang ditahap semester 3. Sebelum saya masuk kedalam topic pembicaraan tentang Masalah dan Solusi unuk Pariwisata di Indonesia. Saya akan bercerita sedikit tentang mengapa saya meilih bidang pariwisata ini. Sejujurnya semua ini bermula dari saya yang sangat tertarik dengan kekayaan alam Indonesia sehingga saya ingin tahu tentang dimana dan bagaimana saya melestarikan keindaha alam Indonesia in. Dan akhirnya sayapun memilih untuk kuliah di bidang ini.
Pariwisata adalan Industri Jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, jasa makan dan tempat penginapan dan jasa bersangkutan lainnya seperti hotel, bank dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan,pengalaman baru dan berbeda lainnya. Banyak negara bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi non-pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.
Terdapat beberapa Jenis Pariwisata yaitu :
1.       Wisata Budaya
Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka. Seiring perjalanan serupa ini disatukan dengan kesempatan–kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan–kegiatan budaya, seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik, dan seni suara), atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya.
2.       Wisata Maritim atau Bahari
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, lebih–lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, melihat–lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan yang banyak dilakukan didaerah–daerah atau negara–negara maritim, di Laut Karibia, Hawaii, Tahiti, Fiji dan sebagainya. Di Indonesia banyak tempat dan daerah yang memiliki potensi wisata maritim ini, seperti misalnya Pulau–pulau Seribu di Teluk Jakarta, Danau Toba, pantai Pulau Bali dan pulau–pulau kecil disekitarnya, taman laut di Kepulauan Maluku dan sebagainya.
3.       Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi)
Untuk jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha–usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang–undang. Wisata cagar alam ini banyak dilakukan oleh para penggemar dan pecinta alam dalam kaitannya dengan kegemaran memotret binatang atau marga satwa serta pepohonan kembang beraneka warna yang memang mendapat perlindungan dari pemerintah dan masyarakat. Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh–tumbuhan yang jarang terdapat di tempat–tempat lain. Di Bali wisata Cagar Alam yang telah berkembang seperti Taman Nasional Bali Barat dan Kebun Raya Eka Karya
4.       Wisata Pertanian (Agrowisata)
Sebagai halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek–proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat–lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur–mayur dan palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi.
5.       Wisata Pendidikan
Wisata Pendidikan merupakan suatu program yang menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan muatan pendidikan didalamnya. Program ini dikemas sedemikian rupa menjadikan kegiatan wisata tahunan atau kegiatan ektrakulikuler memiliki kualitas dan berbobot. Materi-materi dalam pemanduan telah disesuaikan dengan bobot siswa dan kurikulum pendidikan. Setiap kali mengunjungi obyek wisata akan disesuaikan dengan ketertarikan obyek dan bidang ilmu yang akan dipelajari.
Selain keindahan dari destinasi wisata adapula masalah – masalah di bidang Pariwisata, Namun apa yang terjadi pada kondisi industri pariwisata Indonesia saat ini?. Berbagai macam masalah membuat industri pariwisata Indonesia menjadi kurang berkembang. Berikut adalah lima poin penting dalam masalah industri pariwisata.
·         Infrastruktur
·         Teknologi Informasi
·         Keamanan
·         SDM
·         Sampah

A. Infrastruktur
Promosi dan pemasaran produk wisata memang hal yang penting dalam dunia pariwisata tetapi hal yang tidak kalah penting dalam industri pariwisata adalah infrastruktur. Kita telusuri lebih lanjut dari 139 negara yang bersaing dalam memperebutkan turis mancanegara  Air transport infrastructure Indonesia berada pada posisi ke-58. Ground transport lebih buruk lagi, yaitu di posisi ke-82.Sedangkan tourism infrastructure kita berada di posisi ke-116. Ini berarti keindahan  flora dan fauna khas negeri kita dirasa masih sulit di akses oleh para wisatawan. Tidak perlu di jelaskan bagaimana berbagai sarana yang patut di perbaiki mulai dari jalan, transportasi, jembatan, dsb.
B. Teknologi Informasi
Selain dari sisi infrastruktur. Informasi dan teknologi komunikasi Indonesia belum memadai. Posisi ICT (Information Communications Technology) Indonesia berada di titik rawan nomor 96. Ini berarti, sekalipun Indonesia dikenal sebagai bangsa yang unggul dalam industri kreatif, para pelaku usaha kreatif kesulitan menembus pasar global. Ada baiknya pemerintah dapat turun tangan dalam masalah ini dengan bisa mencontoh negara-negara maju dalam peningkatan system teknologi informasi, tidak hanya melakukan study banding keluar negeri dengan tujuan melancong dan menghabiskan kas negara.
C. Keamanan
Masih bisa kita ingat beberapa tahun lalu ketika terjadi insiden bom di Bali pada tahun 2005 tepat nya di Kuta dan Jimbaran yang dengan sedikitnya 23 orang tewas dan 196 lainnya luka-luka. Serta tragedi pengeboman di Ritz Carlton dan JW.Marriot Kuningan pada tahun 2009 yang selain memakan korban jiwa juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Klub elit Liga Premier Inggris MANCHESTER UNITED  mengurungkan niatnya untuk dating ke Indonesia dalam rangka tour keliling Asia dengan alasan keamanan. Sudah menjadi bukti kurang-nya tingkat keamanan di Indonesia. Meskipun pada tahun – tahun ini Indonesia menerima banyak pujian dalam keseriusannya mengatasi masalah terorisme, namun tingkat kriminalitas mulai dari perampokan dan pencopetan terhadap wisatawan local maupun asing masing cukup tinggi.
D. Sumber Daya Manusia
Kurangnya sumber daya manusia dalam bidang pariwisata sangat jelas saya rasakan terutama untuk tourgauide yang fasih berbahasa Inggris. Di salah satu museum di Jakarta contohnya, masih banyak wisatawan manca Negara yang masih dipandu oleh orang dari negaranya. Itu sudah menjadi bukti bahwa SDM di Indonesia harus lebih diperbaiki.
E. Sampah
Sedangkan masalah kelima, sampah  sudah bukan masalah yang baru lagi kita bisa lihat di berbagai tempat tumpukan-tumpukan sampah yang menggunung. Ini menjadi bukti sampai saat ini, Indonesia belum membangun sistem pengolahan sampah yang memadai.
Masalah sampah merata dari Sabang sampai Merauke mulai dari tepi laut, taman laut, pantai,hutan, kawasan wisata, air terjun, hingga pasar dan pusat kota. Bukan hanya menggangu industri pariwisata tapi juga menjadikan tempat yang di timbun dengan sampah sebagai sumber dari berbagai penyakit.
Alam Indonesia yang indah itu kini diwarnai oleh sampah botol plastik, tas keresek, diapers bekas,tisu,saset sampo, kulit durian, bangkai binatang yang bercampur dengan aneka bahan beracun. Sedangkan orang-orang yang menyebut diri mereka pemimpin hanya bisa berdiam diri dan asik melakukan nego-nego dengan pengusaha angkutan sampah yang asal main tumpuk sampah di mana-mana.
Hanya dengan promosi dan pameran besar-besaran tidak akan membantu industri pariwisata Indonesia. Tanpa produk yang baik promosi dan pameran wisata justru akan memukul balik dunia pariwisata Indonesia. Semakin banyak orang berkunjung, semakin banyak orang menyuarakan ketidak senangan ,bukan pujian. Maka perbaikilah produk pariwisata kita terlebih dahulu barulah kita bisa memajukan industri pariwisata negeri ini.
Contoh permasalahan lain dikutip oleh media berita online yaitu  
Adanya permasalahan wisata yaitu “terlalu banyak yang urus wisata” Maksut dari kutipan tersebut adalah Terlalu banyak campur tangan dari pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab dan merusak regulasi.
"Ada banyak multi authority yang mengurus pariwisata. Kementerian, pemda, pengelola pariwisata dan lain-lain. Jadinya regulasi nggak beres-beres," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2015 Kementerian Pariwisata di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (30/12/2015).
Sebagai bahan perbandingan, contohnya yakni Candi Borobudur di Magelang dan Angkor Wat di Kamboja. Candi Borobudur, pengurusnya ada empat yakni Kemenpar, Kemendikbud, PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Pemda. Untuk Angkor Wat, pengelolanya hanya dari pihak pemerintah saja. Angkor Wat itu dikunjungi 1 juta turis per tahun. Tapi Candi  Borobudur mungkin hanya sekitar 250 ribu.
Maka dari itu lebih baik hanya satu pintu saja atau satu pengurus saja yang bertanggung jawab dalam bidang pariwisata ini sehingga tidak terjadi banyak pihak yang tidak bertanggung jawab dalam setiap masalah yang ada.
Lalu masalah terbesar kedua menurut saya adalah sampah yang berserakan di suatu destinasi tertentu. Menurut saya itu sangat fatal terutama pada destinasi wisata alam. Seperti banyak sekali destinasi alam seperti gunug dan pantai yang sudah mulai dipenuhi sampah. Salah satu contohnya yaitu
1.       Gunung Rinjani dipenuhi sampah
Foto di ambil dari Google
Lain dulu lain sekarang, dulu gunung Rinjani adalah gunung yang indah. Tetapi semakin kesini gunung Rinjani sangat dipenuhi sampah. Mungkin karena ketidaktahuan para pendaki akan cara mengelola dan menjaga keindahan alam yang belum tentu bisa tumbuh kembali.
Sebagai contoh, seperti yang diberitakan oleh media berita onlie
Banyak sekali sampah yang telah menumpuk di kaki gunung dan digunung rinjani. Banyak sekali dampak dari kotornya gunung ini yaitu
a.       Banyak sekali binatang binatang yang mulai hidup tidak sehat dengan memakan sampah bekas dari orang orang yang tidak bertanggung jawab.
b.      Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
c.  Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
d.      Kantong plastik tidak dapat hancur dengan cepat sehingga sangat membuat kestabilitasan gunung tercemar
foto diambil dari Google
 Solusi yang dibuat oleh remaja yang masih peduli dengan lingkungan yaitu dengan mengadakan acara yang biasa mereka sebut dengan pembersihan gunung dengan cara mereka hiking dengan memebawa trashbag dan mengumpulkan sampah untuk dibawa turun gunung.








2.       Pencemaran sampah yang terjadi di laut
Seperti contoh kalian bisa membuka di situs
Laut Indonesia penuh sampah, laut Indonesia tercemar
foto diambil dari Google
Laut Indonesia penuh dengan sampah. Berdasarkan penelitian yang di terbitkan oleh Journal Science, indonesia memproduksi 3,2 juta ton sampah plastik pada 2010, dengan sekitar 1,29 juta ton yang berakhir di laut. Angka tersebut menempatkan Indonesia diposisi kedua setelah China, dengan 8,8 juta yang ton sampah, atau 27 persen dari sampah plastik global. 
Untuk itu pemerintah harus lebih ketat memberikan peraturan agar para wisatawan tidak membuang sampah sembarangan.
Masalah berikutnya yaitu
a.       Rendahnya promosi berbagai destinasi wisata dan pengelolaan yang tidak optimal.
b.      Masih berlaku nya trend mass tourism.
c.       Sampai saat ini sebagian besar perbankan di Indonesia belum memahami potensi industri kreatif karena konsep perbankan yang mengikuti permintaan pasar.
d.      Industri kreatif belum sepenuhnya terlindungi secara hukum.
e.      Pemberitaan media yang berlebihan soal negeri barbar dan suka pada kekerasan.
Adapun solusi dari 5 masalah tersebut adalah
a.       Perlu aturan yang mewajibkan setiap Pemda mengelola, mengembangkan destinasi wisata dan ekonomi kreatif di daerah masing-masing, misalnya minimal kelancaran akses menuju tempat wisata serta pengelolaan kebersihan yang diawasi. Promosi destinasi dan pengawasan bisa melalui Blog dan atau Sosial media (twitter/facebook). Sangat perlu ada Lomba promosi wisata tiap daerah agar ada persaingan, dan penghargaan tingkat nasional
b.      Ubah trend dari mass tourism menjadi responsible tourism. Trend wisatawan cukup senang berkunjung beramai-ramai ke suatu tempat hanya untuk sekedar berfoto, menjadi berkulit gelap akibat mandi matahari, harus diubah. Libatkan turis dengan melihat (dan mempelajari) museum, galeri seni, membatik, kerajinan tangan dsb, mereka kemudian mengubah tujuannya untuk mencoba memahami budaya setempat, kemudian menjadi suatu kebanggaan bagi para wisatawan itu sendiri. Workshop dan kolaborasi seni menjadi bagian penting dari proses ini sehingga komunitas pun akan tetap hidup walaupun wisatawan meninggalkan tujuan wisatanya.
c.       Perbankan perlu mendampingi dan memberikan edukasi terus-menerus kepada para pelaku usaha agar konsep ekonomi kreatif dipahami dengan lebih baik berikut aspek hukumnya. Sehingga mereka mampu membaca pasar, dan perbankan tidak ragu-ragu lagi memberikan pembiayaan kepada pelaku industri kreatif di Indonesia.

d.      Perlu disadari bahwa industri kreatif sarat akan eksploitasi ide dan kekayaan intelektual. Oleh karena itu, perlindungan hak atas kekayaan intelektual akan menjadi persoalan penting ketika industri tersebut kian besar dan meluas. Pemerintah perlu mengantisipasi hal-hal yang mungkin timbul dari sengketa hak atas kekayaan intelektual. Perbankan perlu mengingatkan para pelaku usaha juga perlu sejak awal agar mengantisipasi kemungkinan sengketa terkait dengan hal tersebut. Jangan sampai tersandung oleh hal-hal serius yang semula dianggap sepele sehingga mengganggu kelancaran usaha.
e.      Peran media perlu menumbuhkan keramahtamaan bangsa ini. Pariwisata hanya berkembang di negeri yang indah dan damai. Harus ada ketegasan sanksi terhadap berita kekerasan secara terus-menerus.
Hasil dari perbincangan saya dengan salah satu tourguide di Museum Nasional tentang permasalahan dan solusi untuk pariwisata di Indonesia yaitu Harus lebih ditingkatkan lagi dalam bidang ini karena dapat menambah pemasukan dari bidang pariwisata tetapi tanpa melupakan kewajiban untuk menjaga setiap destinasi yang ada. 

Annisa Oktaviana 
4423143916 
Usaha Jasa Pariwisata B 2014 
annisaoktaviaoca@gmail.com
081316805458

5 comments: