SOLUSI UNTUK BERBAGAI MACAM MASALAH
DIBIDANG PARIWISATA DI INDONESIA
Assalamualaikum.
Perkenalkan nama saya Annisa Oktaviana dan saya biasa dipanggil Oca. Saya adalah
Mahasiswi Universias Negeri Jakarta dengan Program Studi Usaha Jasa Pariwisata
2014, jadi sekarang saya sedang ditahap semester 3. Sebelum saya masuk kedalam topic
pembicaraan tentang Masalah dan Solusi unuk Pariwisata di Indonesia. Saya akan
bercerita sedikit tentang mengapa saya meilih bidang pariwisata ini. Sejujurnya
semua ini bermula dari saya yang sangat tertarik dengan kekayaan alam Indonesia
sehingga saya ingin tahu tentang dimana dan bagaimana saya melestarikan
keindaha alam Indonesia in. Dan akhirnya sayapun memilih untuk kuliah di bidang
ini.
Pariwisata
adalan Industri Jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, jasa makan dan tempat penginapan dan jasa bersangkutan lainnya seperti hotel, bank
dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian,
petualangan,pengalaman baru dan berbeda lainnya. Banyak negara bergantung
banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk
perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan
industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi non-pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah
wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada
orang non-lokal.
Terdapat
beberapa Jenis Pariwisata yaitu :
1. Wisata
Budaya
Yaitu perjalanan
yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang
dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar
negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup
mereka, budaya dan seni mereka. Seiring perjalanan serupa ini disatukan dengan
kesempatan–kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan–kegiatan budaya, seperti
eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik, dan seni suara), atau
kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya.
2. Wisata
Maritim atau Bahari
Jenis wisata ini
banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, lebih–lebih di danau,
pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan
pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, melihat–lihat taman laut
dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi
perairan yang banyak dilakukan didaerah–daerah atau negara–negara maritim, di
Laut Karibia, Hawaii, Tahiti, Fiji dan sebagainya. Di Indonesia banyak tempat
dan daerah yang memiliki potensi wisata maritim ini, seperti misalnya
Pulau–pulau Seribu di Teluk Jakarta, Danau Toba, pantai Pulau Bali dan
pulau–pulau kecil disekitarnya, taman laut di Kepulauan Maluku dan sebagainya.
3. Wisata
Cagar Alam (Taman Konservasi)
Untuk jenis
wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang
mengkhususkan usaha–usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah
cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya
dilindungi oleh undang–undang. Wisata cagar alam ini banyak dilakukan oleh para
penggemar dan pecinta alam dalam kaitannya dengan kegemaran memotret binatang
atau marga satwa serta pepohonan kembang beraneka warna yang memang mendapat
perlindungan dari pemerintah dan masyarakat. Wisata ini banyak dikaitkan dengan
kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban
hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh–tumbuhan yang jarang
terdapat di tempat–tempat lain. Di Bali wisata Cagar Alam yang telah berkembang
seperti Taman Nasional Bali Barat dan Kebun Raya Eka Karya
4. Wisata
Pertanian (Agrowisata)
Sebagai halnya
wisata industri, wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang
dilakukan ke proyek–proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan
sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan
untuk tujuan studi maupun melihat–lihat keliling sambil menikmati segarnya
tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur–mayur dan
palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi.
5. Wisata
Pendidikan
Wisata Pendidikan
merupakan suatu program yang menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan muatan
pendidikan didalamnya. Program ini dikemas sedemikian rupa menjadikan kegiatan
wisata tahunan atau kegiatan ektrakulikuler memiliki kualitas dan berbobot.
Materi-materi dalam pemanduan telah disesuaikan dengan bobot siswa dan
kurikulum pendidikan. Setiap kali mengunjungi obyek wisata akan disesuaikan
dengan ketertarikan obyek dan bidang ilmu yang akan dipelajari.
Selain keindahan dari destinasi
wisata adapula masalah – masalah di bidang Pariwisata, Namun apa yang terjadi
pada kondisi industri pariwisata Indonesia saat ini?. Berbagai macam masalah
membuat industri pariwisata Indonesia menjadi kurang berkembang. Berikut adalah
lima poin penting dalam masalah industri pariwisata.
·
Infrastruktur
·
Teknologi Informasi
·
Keamanan
·
SDM
·
Sampah
A.
Infrastruktur
Promosi dan pemasaran produk
wisata memang hal yang penting dalam dunia pariwisata tetapi hal yang tidak
kalah penting dalam industri pariwisata adalah infrastruktur. Kita telusuri
lebih lanjut dari 139 negara yang bersaing dalam memperebutkan turis mancanegara
Air transport infrastructure Indonesia berada pada posisi ke-58. Ground
transport lebih buruk lagi, yaitu di posisi ke-82.Sedangkan tourism
infrastructure kita berada di posisi ke-116. Ini berarti keindahan flora
dan fauna khas negeri kita dirasa masih sulit di akses oleh para wisatawan.
Tidak perlu di jelaskan bagaimana berbagai sarana yang patut di perbaiki mulai
dari jalan, transportasi, jembatan, dsb.
B. Teknologi Informasi
Selain dari sisi infrastruktur.
Informasi dan teknologi komunikasi Indonesia belum memadai. Posisi ICT (Information Communications Technology)
Indonesia berada di titik rawan nomor 96. Ini berarti, sekalipun Indonesia
dikenal sebagai bangsa yang unggul dalam industri kreatif, para pelaku usaha
kreatif kesulitan menembus pasar global. Ada baiknya pemerintah dapat turun
tangan dalam masalah ini dengan bisa mencontoh negara-negara maju dalam
peningkatan system teknologi informasi, tidak hanya melakukan study banding
keluar negeri dengan tujuan melancong dan menghabiskan kas negara.
C. Keamanan
Masih bisa kita ingat beberapa
tahun lalu ketika terjadi insiden bom di Bali pada tahun 2005 tepat nya di Kuta
dan Jimbaran yang dengan sedikitnya 23 orang tewas dan 196 lainnya luka-luka.
Serta tragedi pengeboman di Ritz Carlton dan JW.Marriot Kuningan pada tahun
2009 yang selain memakan korban jiwa juga menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan Klub elit Liga Premier Inggris MANCHESTER UNITED mengurungkan
niatnya untuk dating ke Indonesia dalam rangka tour keliling Asia dengan alasan
keamanan. Sudah menjadi bukti kurang-nya tingkat keamanan di Indonesia. Meskipun
pada tahun – tahun ini Indonesia menerima banyak pujian dalam keseriusannya
mengatasi masalah terorisme, namun tingkat kriminalitas mulai dari perampokan
dan pencopetan terhadap wisatawan local maupun asing masing cukup tinggi.
D. Sumber Daya Manusia
Kurangnya sumber daya manusia
dalam bidang pariwisata sangat jelas saya rasakan terutama untuk tourgauide
yang fasih berbahasa Inggris. Di salah satu museum di Jakarta contohnya, masih
banyak wisatawan manca Negara yang masih dipandu oleh orang dari negaranya. Itu
sudah menjadi bukti bahwa SDM di Indonesia harus lebih diperbaiki.
E. Sampah
Sedangkan masalah kelima,
sampah sudah bukan masalah yang baru lagi kita bisa lihat di berbagai
tempat tumpukan-tumpukan sampah yang menggunung. Ini menjadi bukti sampai saat
ini, Indonesia belum membangun sistem pengolahan sampah yang memadai.
Masalah sampah merata dari Sabang
sampai Merauke mulai dari tepi laut, taman laut, pantai,hutan, kawasan wisata,
air terjun, hingga pasar dan pusat kota. Bukan hanya menggangu industri
pariwisata tapi juga menjadikan tempat yang di timbun dengan sampah sebagai
sumber dari berbagai penyakit.
Alam Indonesia yang indah itu
kini diwarnai oleh sampah botol plastik, tas keresek, diapers bekas,tisu,saset
sampo, kulit durian, bangkai binatang yang bercampur dengan aneka bahan
beracun. Sedangkan orang-orang yang menyebut diri mereka pemimpin hanya bisa
berdiam diri dan asik melakukan nego-nego dengan pengusaha angkutan sampah yang
asal main tumpuk sampah di mana-mana.
Hanya dengan promosi dan pameran
besar-besaran tidak akan membantu industri pariwisata Indonesia. Tanpa produk
yang baik promosi dan pameran wisata justru akan memukul balik dunia pariwisata
Indonesia. Semakin banyak orang berkunjung, semakin banyak orang menyuarakan ketidak
senangan ,bukan pujian. Maka perbaikilah produk pariwisata kita terlebih dahulu
barulah kita bisa memajukan industri pariwisata negeri ini.
Contoh permasalahan lain dikutip
oleh media berita online yaitu
Adanya permasalahan wisata yaitu “terlalu
banyak yang urus wisata” Maksut dari kutipan tersebut adalah Terlalu banyak
campur tangan dari pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab dan merusak
regulasi.
"Ada banyak multi authority
yang mengurus pariwisata. Kementerian, pemda, pengelola pariwisata dan
lain-lain. Jadinya regulasi nggak beres-beres," kata Menteri Pariwisata
(Menpar) Arief Yahya, dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2015 Kementerian Pariwisata
di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat,
Jakarta, Rabu (30/12/2015).
Sebagai bahan perbandingan,
contohnya yakni Candi Borobudur di Magelang dan Angkor Wat di Kamboja. Candi
Borobudur, pengurusnya ada empat yakni Kemenpar, Kemendikbud, PT Taman Wisata
Candi Borobudur dan Pemda. Untuk Angkor Wat, pengelolanya hanya dari pihak
pemerintah saja. Angkor Wat itu dikunjungi 1 juta turis per tahun. Tapi
Candi Borobudur mungkin hanya sekitar 250 ribu.
Maka dari itu lebih baik hanya
satu pintu saja atau satu pengurus saja yang bertanggung jawab dalam bidang
pariwisata ini sehingga tidak terjadi banyak pihak yang tidak bertanggung jawab
dalam setiap masalah yang ada.
Lalu masalah
terbesar kedua menurut saya adalah sampah yang berserakan di suatu destinasi
tertentu. Menurut saya itu sangat fatal terutama pada destinasi wisata alam. Seperti
banyak sekali destinasi alam seperti gunug dan pantai yang sudah mulai dipenuhi
sampah. Salah satu contohnya yaitu
1. Gunung
Rinjani dipenuhi sampah
Foto di ambil dari Google |
Lain dulu lain
sekarang, dulu gunung Rinjani adalah gunung yang indah. Tetapi semakin kesini
gunung Rinjani sangat dipenuhi sampah. Mungkin karena ketidaktahuan para
pendaki akan cara mengelola dan menjaga keindahan alam yang belum tentu bisa
tumbuh kembali.
Sebagai contoh,
seperti yang diberitakan oleh media berita onlie
Banyak sekali
sampah yang telah menumpuk di kaki gunung dan digunung rinjani. Banyak sekali
dampak dari kotornya gunung ini yaitu
a.
Banyak sekali binatang binatang yang mulai hidup
tidak sehat dengan memakan sampah bekas dari orang orang yang tidak bertanggung
jawab.
b.
Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah
tanah.
c. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke
dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
d.
Kantong plastik tidak dapat hancur dengan cepat
sehingga sangat membuat kestabilitasan gunung tercemar
foto diambil dari Google |
Solusi yang dibuat oleh remaja yang masih peduli dengan lingkungan yaitu dengan mengadakan acara yang biasa mereka sebut dengan pembersihan gunung dengan cara mereka hiking dengan memebawa trashbag dan mengumpulkan sampah untuk dibawa turun gunung.
2. Pencemaran
sampah yang terjadi di laut
Seperti contoh
kalian bisa membuka di situs
Laut Indonesia
penuh sampah, laut Indonesia tercemar
foto diambil dari Google |
Laut
Indonesia penuh dengan sampah. Berdasarkan penelitian yang di terbitkan oleh
Journal Science, indonesia memproduksi 3,2 juta ton sampah plastik pada 2010,
dengan sekitar 1,29 juta ton yang berakhir di laut. Angka tersebut menempatkan
Indonesia diposisi kedua setelah China, dengan 8,8 juta yang ton sampah, atau
27 persen dari sampah plastik global.
Untuk
itu pemerintah harus lebih ketat memberikan peraturan agar para wisatawan tidak
membuang sampah sembarangan.
Masalah berikutnya yaitu
a.
Rendahnya promosi
berbagai destinasi wisata dan pengelolaan yang tidak optimal.
b.
Masih berlaku nya
trend mass tourism.
c.
Sampai saat ini
sebagian besar perbankan di Indonesia belum memahami potensi industri kreatif
karena konsep perbankan yang mengikuti permintaan pasar.
d.
Industri kreatif
belum sepenuhnya terlindungi secara hukum.
e.
Pemberitaan media
yang berlebihan soal negeri barbar dan suka pada kekerasan.
Adapun solusi
dari 5 masalah tersebut adalah
a.
Perlu aturan yang mewajibkan setiap Pemda
mengelola, mengembangkan destinasi wisata dan ekonomi kreatif di daerah
masing-masing, misalnya minimal kelancaran akses menuju tempat wisata serta
pengelolaan kebersihan yang diawasi. Promosi destinasi dan pengawasan bisa
melalui Blog dan atau Sosial media (twitter/facebook). Sangat perlu ada Lomba
promosi wisata tiap daerah agar ada persaingan, dan penghargaan tingkat
nasional
b.
Ubah trend dari mass tourism menjadi responsible
tourism. Trend wisatawan cukup senang berkunjung beramai-ramai ke suatu tempat
hanya untuk sekedar berfoto, menjadi berkulit gelap akibat mandi matahari, harus
diubah. Libatkan turis dengan melihat (dan mempelajari) museum, galeri seni,
membatik, kerajinan tangan dsb, mereka kemudian mengubah tujuannya untuk
mencoba memahami budaya setempat, kemudian menjadi suatu kebanggaan bagi para
wisatawan itu sendiri. Workshop dan kolaborasi seni menjadi bagian penting dari
proses ini sehingga komunitas pun akan tetap hidup walaupun wisatawan
meninggalkan tujuan wisatanya.
c.
Perbankan perlu mendampingi dan memberikan
edukasi terus-menerus kepada para pelaku usaha agar konsep ekonomi kreatif
dipahami dengan lebih baik berikut aspek hukumnya. Sehingga mereka mampu
membaca pasar, dan perbankan tidak ragu-ragu lagi memberikan pembiayaan kepada
pelaku industri kreatif di Indonesia.
d.
Perlu disadari bahwa industri kreatif sarat akan
eksploitasi ide dan kekayaan intelektual. Oleh karena itu, perlindungan hak
atas kekayaan intelektual akan menjadi persoalan penting ketika industri
tersebut kian besar dan meluas. Pemerintah perlu mengantisipasi hal-hal yang
mungkin timbul dari sengketa hak atas kekayaan intelektual. Perbankan perlu
mengingatkan para pelaku usaha juga perlu sejak awal agar mengantisipasi
kemungkinan sengketa terkait dengan hal tersebut. Jangan sampai tersandung oleh
hal-hal serius yang semula dianggap sepele sehingga mengganggu kelancaran
usaha.
e.
Peran media perlu menumbuhkan keramahtamaan
bangsa ini. Pariwisata hanya berkembang di negeri yang indah dan damai. Harus
ada ketegasan sanksi terhadap berita kekerasan secara terus-menerus.
Hasil dari
perbincangan saya dengan salah satu tourguide di Museum Nasional tentang
permasalahan dan solusi untuk pariwisata di Indonesia yaitu Harus lebih
ditingkatkan lagi dalam bidang ini karena dapat menambah pemasukan dari bidang
pariwisata tetapi tanpa melupakan kewajiban untuk menjaga setiap destinasi yang
ada.
Annisa Oktaviana
4423143916
Usaha Jasa Pariwisata B 2014
annisaoktaviaoca@gmail.com
081316805458
Pengetahuannya tentang wisata budaya sudah cukup
ReplyDeleteUseful Blog:-)
ReplyDeletenice blog :D
ReplyDeletepretty good your blog :-)
ReplyDeleteKeerreennn,,
ReplyDeletePemaparan permasalahan & solusi yg logis