Sunday, January 3, 2016

Tugas 5 - Obsevasi Baduy


Tenunan Dan Alat Tenun Baduy
Bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang berlimpah jika dibandingkan dengan bangsa manapun di dunia ini. Setiap suku di Indonesia bahkan mempunyai ciri busana khas sendiri. Selain batik yang telah dikenal secara luas, warisan budaya bangsa Indonesia yang menjadi ciri berbusana hadir pada aneka ragam jenis kain tenun yang tersebar di beberapa daerah seperti; Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, juga di beberapa daerah di Bali serta Jawa.
Dalam hal ini saya akan membahas mengenai tenun khas dari suku baduy meskipun gak terkenal seperti tenun Palembang atau batik pesisiran, tapi tenun baduy memiliki keunikan  yang berbeda dari tenun di daerah lain. Seni tenun Baduy yang pada awalnya untuk memenuhi kebutuhan sandang dan bagian dari keseharian mereka. Kini, menenun dapat juga sebagai kegiatan perekonomian masyarakat Baduy selain kegiatan kegiatan berladang. Menenun kini mempunyai nilai ekonomi. Tenunan buatan masyarakat Baduy sekarang mulai dijual kepada para pengunjung luar sebagai barang kerajinan khas untuk cenderamata. Perubahan ini juga disebabkan oleh banyaknya Permintaan kain tenun Baduy bahkan terus meningkat karena didorong oleh banyaknya para pengunjung (turis domestik ataupun asing) yang datang ke Baduy. Serta ketertarikan masayarakat luar terhadap kain tenun Baduy ini.
Dalam perkembangan pembuatan tenun baduy banyak yang sudah mulai berbeda dahulu semua bahan untuk menenun didapatkan dari alam, Perkembangan ini tampak pada produksi benang sebagai bahan baku kain tenun. Menenun dengan membuat benang sendiri dinilai memakan waktu yang lama, sedangkan permintaan kain terus bertambah. dahulu  kapas merupakan bahan utama dalam pembuatan benang tenun, kemudian kapas itu di proses menjadi benang dengan pemintalan sederhana, kemudian ditenun dengan alat dari kayu yang mereka buat sendiri. telah membuat sebuah perkembangan baru dalam tradisi seni tenun mereka. Sekarang Untuk memangkas durasi produksi, pembuatan dan pewarnaan bahan benang biasanya masyarakat baduy terutama baduy luar mengambil benang dari luar kawasan baduy,. Pengrajin tenun Baduy hanya mewarnainya dan menggulungnya sebelum ditenun.


Pengerjaan tenun Baduy luar sudah bergerak ke arah produksi skala rumah tangga yang sudah distirbusi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang lebih luas. Kegiatan ini sudah lebih dulu terjadi pada sektor perladangan mereka dengan menjual hasil ladang ke pengunjung dan pasar – pasar di luar kawasan baduy,
Kain tenun yang dihasilkan oleh masyarakat baduy dalam dan luar sangat berbeda jika dibaduy dalam kain tenun hanya sebatas berwarna putih dan hitam saja dan  biasanya berfokus pada dua jenis kain tenun, antara lain:
  1. Sarung/samping, sarung atau samping Baduy sangat sederhana, terutama pada tenunan kain samping aros dan sarung poleng hideung yang berwarna biru tua atau hitam yang dihiasi motif kotak-kotak tipis berwarna hitam atau hanya bermotif polos, samping pada umumnya berwarna dasar hitam dipadu dengan garis-garis kecil warna biru terang. Samping dapat dijahit dibuat menjadi sarung atau kulot (semacam rok pada wanita).
“Kain Sarung/ Samping (aros) Baduy”. http://www.wacananusantara.org/seni-tenun-baduy/
  1.  Tenunan bodasan/boeh tenunan polos putih yang biasanya digunakan sebagai bahan untuk membuat baju, ikat kepala, atau selendang. Ikat kepala selalu dikenakan kaum laki-laki, baik anak-anak maupun orang yang lebih tua.
     

Sedangkan pada Baduy Luar mereka telah diperbolehkan menenun dengan variasi warna yang lebih beragam. Karena di baduy luar diberikan kebijakan berupa kelonggaran pada peraturan adat dalam pelaksanaan kegiatan hidup sehari-hari. Denga corak geometris pada setiap kain tenunnya, masyarakat baduy luar menghasilkan kain tenun, ikat kepala, pakaian adat baduy luar, dan batik
Alat dan Perlengkapan Menenun di Baduy
            Proses pembuatan kain tenun Baduy dibagi menjadi dua bagian, yaitu proses persiapan dan proses penenunan. Masyarakakat Baduy menenun dengan alat tenun yang  dikenal dengan sebutan pakara atau raraga (seperangkat alat tenun). Sampai saat sekarang, kebanyakan para perajin tenun Baduy masih menggunakan alat tenun tradisional yang terbuat dari konstruksi kayu dan bambu yang kurang lebih berukuran 2 x 1.5 meter sebagai tempat merentangkan benang.



“Alat Tenun Baduy” Gambar oleh http://www.wacananusantara.org/seni-tenun-baduy/

a) Caor/dodogong, sebilah papan yang diletakkan horizontal, sebagai sandaran punggung penenun. Selain itu berfungsi jug untuk menarik kain tenunan agar terbentang kencang.
b) Taropong, sepotong bambu (tamiang), tempat memasukkan benang kanteh (pakan).
c) Tali caor, tali yang mengikatkan bilah caor dengan kain yang ditenun di sebelah kiri dan kanan penenun.
d) Suri/Sisir, alat berbentuk sisir, untuk membereskan benang pakan dan benang lusi.
e) Hapit, bilahan papan untuk menggulung kain hasil tenun.
f) Barera, sebilah kayu alat bertenun untuk merapatkan benang pakan agar kain tenun menjadi rapat
g) Jingjingan, bagian dari gedogan, tempat menambatkan lusi.
h) Limbuhan, sebilah kayu yang memanjang seperti mistar berbentuk bulat untuk merenggangkan kedudukan benang tenun
i) Kekedal, patitihan, totojer, bilahan kayu tempat kaki penenun bertelekan
j) Rorogan, sebilah kayu alat penahan berera, terletak sebelah kanan penenun.
k) Totogan, bilahan papan/kayu sebagai alat penahan ketika proses bertenun.
l) Cangcangan, bilahan papan/kayu, sebagai penguat alat bertenun
Selain raraga (seperangkat alat tenun) di atas, terdapat alat atau perlengkapan lainnya yang biasa digunakan dalam menenun tenun Baduy di antaranya: dadampar (bilahan papan yang digunakan untuk tempat duduk penenun), Galeger (bilahan papan/kayu, sebagai penguat alat bertenun), Kincir (alat untuk memintal benang kanteh), golebag (tempat untuk memindahkan benang hasil pintalan) pihane (alat untuk membereskan benang kanteh). Seungkeur (sebilah papan/bambu untuk menentukan ukuran lebar kain yang ditenun), tudingan/tutuding (sebilah kayu/bambu untuk alat mengait atau mengambil dan atau membetulkan sesuatu yang letaknya agak jauh dari penenun).
Daftar pustaka

Mohammad Shun Farid Al Fatih – 4423143930

Usaha Jasa Pariwisata B 2014

16 comments:

  1. Artikel membantu mengetahui kebudayaan dari suku baduy yang masih di pedalaman

    ReplyDelete
  2. Artikel ini dapat membantu masyarakat Indonesia yang belum mengetahui tanun baduy, Suku Baduy-Lebak Banten.

    ReplyDelete
  3. Artikel ini dapat membantu masyarakat Indonesia yang belum mengetahui tanun baduy, Suku Baduy-Lebak Banten.

    ReplyDelete
  4. Wahhh pengetahuan baru nih, jadi ingin berkunjung ke Baduy :D

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah pengetahuan baru (y)

    ReplyDelete
  6. Keren,jadi dapet informasi tentang tenun baduy.ga sabar nnti ke Baduy =))

    ReplyDelete
  7. ternyata kerajinan suku badui cukup bagus ya, bisa di rekomendasiin nih buat yang mau tau kebudayaan suku badui

    ReplyDelete
  8. Artikel nya bagus jadi dapet pengetahuan baru mengenai suku baduy

    ReplyDelete
  9. Artikelnya bagus sangat informatif

    ReplyDelete
  10. informasi yang jelas dan mendetail

    ReplyDelete
  11. Artikelnya keren dan informasi yang disajikan cukup lengkap

    ReplyDelete
  12. Keren! Bisa nambah pengetahuan baru tentang Baduy dan karya tenunnya lewat artikel ini. Terimakasih atas infonya

    ReplyDelete
  13. informasi yang sangat bagus dan detail tentang alat tenun di baduy

    ReplyDelete