Saturday, January 2, 2016

Tugas 5 - Observasi Suku Baduy

Perjalanan Menuju Ciboleger

Assalamualaikum wr.wb
Halo semua teman-teman pembaca, perkenalkan nama saya Susan Adelni Tangkilisan. Sekarang saya sedang kuliah semester 3 di Universitas Negeri Jakarta Program Studi Usaha Jasa Pariwisata. Apakah ada yang sudah pernah ke Desa Kanekes atau yang sering dikenal dengan Desa Baduy? Pasti teman-teman dari pembaca sebagian pernah berkunjung ke desa Kanekes atau yang sering dikenal dengan Desa Baduy. Di Desa Baduy ini masih kental sekali dengan adat istiadatnya. Di baduy ini pun terdapat 2 kelompok yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Baduy Dalam terdapat 3 desa, sedangkan Baduy Luar terdapat 7 desa. Di tempat inilah kita bisa merasakan bagaimana hidup tanpa listrik, dan tanpa peralatan elektronik karena disini sinyal tidak dapat terjangkau. Tetapi bagi teman-teman pembaca yang senang mengeksplor kebudayaan Indonesia tidak perlu pergi jauh-jauh datang saja ke desa ini yang bertempat di Kabupaten Lebak, Banten.  Dan untuk yang sudah pernah berkunjung ke desa ini pasti tahu mengenai Desa Ciboleger. Nah Desa Ciboleger ini merupakan perbatasan akhir dari Rangkasbitung untuk menuju ke Desa Baduy. Disinilah banyak para wisatawan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju Baduy.


Nah bagi teman-teman pembaca yang ingin tahu perjalanan dari Jakarta ke Ciboleger seperti apa, pada tulisan kali ini saya akan menceritakan mengenai perjalanan dari Jakarta menuju ke Ciboleger. Transportasi untuk menuju ke Ciboleger sangat mudah, perjalanannya pun cukup panjang dan lama tetapi selama di perjalanan kita akan dimanjakan dengan pemandangan-pemandangan yang indah. Sewaktu saya dan teman-teman dari usaha jasa pariwisata pergi ke Baduy kami berangkat dari Jakarta naik kereta Rangkas Jaya tujuan Tanah Abang – Rangkasbitung. Untuk harga tiket kereta tujuan Tanah Abang – Rangkasbitung teman-teman hanya perlu membayar sebesar 15 ribu untuk sekali perjalanan. Pick point kami berada di stasiun Tanah Abang. Dijadwal kereta yang akan kami naiki datang pukul 08.00 kami pun sudah menunggu kereta mulai dari jam 06.00. Setelah kereta datang kami langsung naik dan mulai mencari tempat duduk yang sesuai dengan tiket kereta yang kami terima. Lalu kami pun duduk dan menikmati perjalanan yang yang ditempuh selama 2 jam perjalanan untuk menuju ke stasiun Rangkasbitung. 

Gambar 1. Stasiun Rangkasbitung


           Sesampainya di stasiun Rangkasbitung, kami pun sudah di sambut baik oleh salah satu warga Desa Baduy Luar yaitu mang Arji. Mang Arji yang akan memandu kami dari stasiun Rangkasbitung hingga ke Desa Baduy. Keluar dari stasiun Rangkasbitung kami pun langsung naik elf yang sudah disewakan. Untuk rombongan yang sudah menyewa elf sebelumnya tidak perlu pergi ke terminal lagi, karena elfnya sudah langsung tersedia di dekat pintu keluar stasiun Rangkasbitung. Untuk menyewa elf teman-teman dapat mengeluarkan kocek sebesar 500rb per mobil untuk sekali perjalanan. Tetapi untuk yang pribadi dan tidak menyewa elf, teman-teman bisa pergi ke terminal Aweh terlebih dahulu. Nah untuk menuju ke terminal Aweh, dari stasiun Rangkasbitung teman-teman bisa naik angkot berwarna merah yang bernomor 07 tujuan terminal Aweh. Lalu dari terminal barulah naik elf yang menuju ke Ciboleger. Tetapi harus menunggu sampai elf tersebut penuh, dan untuk harganya teman-teman cukup membayar kurang lebih 25 ribu perorang. Untuk satu mobil elf sendiri dapat menampung kurang lebih 15 orang.  Perjalanan dari stasiun rangkas bitung hingga ke Ciboleger menempuh selama 3 jam perjalanan. Jalanan disini pun kurang bagus, tetapi sewaktu kami pergi kesana jalanannya sedang diperbaiki. Jadi hanya satu arah saja yang bisa digunakan. Kami pun harus menunggu lagi sekitar 30 menit untuk bergantian jalan. Tetapi tenang saja, selama menunggu perjalanan yang cukup panjang ini teman-teman akan disuguhi pemandangan yang indah dan asri. Setelah menunggu buka tutup jalan tersebut, elf kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke Ciboleger. 
Gambar 3. Salah satu elf yang kami gunakan

Gambar 2. Pemandangan dari dalam elf 
     








          Akhirnya kami pun sampai di Ciboleger. Sesampainya disini kami beristirahat di salah satu warung. Di Desa Ciboleger ini banyak sekali warung-warung penjual makanan. Terdapat juga toko oleh-oleh yang menjual beraneka ragam kerajinan khas dari Desa Baduy dan Desa Ciboleger. Disini juga terdapat tugu selamat datang yang di atasnya berdiri sebuah patung keluarga yang menggambarkan keluarga orang Baduy dengan mata pencahariannya yaitu sebagai petani. Untuk yang ingin membeli kebutuhan yang hendak dibawa ke Baduy, disini juga terdapat alfamart yang cukup lengkap menjual kebutuhan sehari-hari. Selain terdapat toko oleh-oleh yang menjual beraneka ragam kerajinan khas, terdapat juga toko-toko baju, musholah, dan yang unik adalah terdapat satu saung yang dimana di saung tersebut disediakan stop kontak untuk para wisatawan yang sedang membutuhkan listrik untuk mengecas hp, dan lain sebagainya. Selama disini kita bisa beristirahat yang cukup sebelum melalui perjalanan jauh selama kurang lebih 2 jam perjalanan yang ditempuh dengan jalan kaki untuk sampai ke Baduy Luar. 
Gambar 4. Tugu Selamat datang di Ciboleger

        Sewaktu kami datang, disini sedang musim durian jadi banyak sekali para penjual durian. Kami pun juga melihat banyak orang-orang Baduy yang membawa durian. Hebatnya orang-orang baduy yang membawa durian tersebut beberapa merupakan anak-anak kecil disana, dan satu anak membawa kurang lebih 6 buah durian. Untuk sampai ke Baduy Luar, di Ciboleger terdapat para warga yang menyediakan jasa angkut barang. Dimana satu tas yang dibawa dihargai sebesar 20ribu. Beberapa dari kami menyewa jasa angkut barang tersebut. Orang-orang disana memang sangat kuat, bahkan dapat mengangkut tas kurang lebih 6 tas ransel.

       Selama di baduy luar kami tinggal di kampung Marengo.  Tetapi tidak puas dengan Baduy Luar saja, keesokan harinya kami pun melanjutkan perjalanan ke Baduy Dalam. Perjalanan dari Baduy Luar menuju Baduy Dalam dapat ditempuh dengan jalan kaki selama 3 jam. Di Baduy tidak ada kendaraan karena warga sana masih memegang teguh adat istiadat mereka. Bahkan di Baduy Dalam pun masih tidak memakai sandal, berbeda dengan baduy luar yang sudah mulai modern. Pakaian yang digunakan orang-orang Baduy Dalam dan Baduy Luar pun berbeda. Kalau Baduy Dalam memakai pakaian kepala putih, sedangkan Baduy Luar memakai pakaian kepala berwarna biru dengan corak hitam. Pakaian adat tersebut harus dipakai dengan lengkap ketika sedang berlangsungnya upacara adat. Biasanya upacara adat diadakan di Baduy Dalam, jadi orang-orang Baduy Luar harus pergi ke Baduy Dalam.

Gambar 5. Homestay di Desa Marengo, Baduy Luar 
          Perjalanan 3 hari 2 malam yang cukup melelahkan tetapi penuh dengan tantangan, pelajaran dan menambah wawasan akan kebudayaan di Indonesia. Sekian pengalaman saya untuk perjalanan dari Jakarta menuju ke Ciboleger. Semoga bermanfaatJ

Sumber foto by Panitia Dokumentasi

Susan Adelni Tangkilisan
4423143945
Usaha Jasa Pariwisata A 2014
susanadelnit@gmail.com

10 comments:

  1. infonya sangat bermanfaat sekali untuk rekomen liburan

    ReplyDelete
  2. pilihan wisata yang unik dan bisa menambah wawasan mengenai salah satu suku di Indonesia...saya & kel. akan planning untuk wisata ke daerah tersebut

    ReplyDelete
  3. Walaupun kelihatannya melelahkan tapi dengan pemandangan yang begitu menarik sepertinya bisa menghilangkan rasa lelah tsb, dan ini bisa menjadi salah satu pilihan wisata unik untuk berlibur sambil mencari pengalaman
    Sepertinya seru��
    So.. nikmat tuhan manakah yang kamu dustkan???

    ReplyDelete
  4. Wow sangat bermanfaat sekali infonya, jadi pengen berlibur juga dehhh

    ReplyDelete
  5. Cocok nih buat melatih anak kos-kosan yg suka jalan-jalan. Yang biasanya naek gunung pasti shaanggup ini mah :v trus bisa latihan hidup tanpa listrik. Lupakan handphone dan gadget! Saatnya ngobrol dan bercanda ria! Hahaha.. #eh

    ReplyDelete
  6. Recomend bgt buat dikunjungin apalagi yg suka traveling

    ReplyDelete
  7. Salah satu desa wisata yang unik bisa dijadikan untuk pembelajaran

    ReplyDelete
  8. Luar biasa ya tambah pengalaman lagi dan semakin mengenal daerah terpencil. Hmm jadi pengen kesana deh hehe

    ReplyDelete
  9. Recommended bgt nih buat para traveler! Thank you buat susan ats infonya... Jd pengen coba main kesana. Sekadar tahu ttg kegiatan suku2 disana...

    ReplyDelete