Assalammulaikum
wr.wb
Pertama,
marilah kita panjatkan Puji dan syukur atas kehadirat-Nya karena atas rahmat
dan karunia-Nya saya dapat menulis pengalaman yang sangat menarik dan berkesan
ini. Dan tentunya saya berterima kasih juga kepada Pak shobirien selaku dosen
wisata budaya serta para dosen yang ikut hadir dan tak lupa juga kang arji sosok
lelaki dari baduy luar dan kang arja
sosok lelaki dari baduy dalam yang telah membawa,menemani dan membimbing saya
dan rekan-rekan saya melakukan kegiatan observasi guna untuk memperoleh banyak
informasi yang bisa kita gunakan untuk menganalisis sumber yang kita baca dan
dapat di internet dengan observasi langsung.
Oke
sebelum saya membagikan pengalaman pada suatu trip, saya akan mengenalkan diri
terlebih dahulu siapa saya. Saya Adnan Rosary, lahir pada tanggal 11 April 1997.
Ya di angkatan saya ini, saya merupakan kelahiran yang paling termuda disini,
karena kelahiran tahun 97 dan umur saya saat ini ( menulis blog ini) berusia 18
tahun. Saya tinggal di Jakarta utara, khususnya di Tanjung Priuk. Yah kota yang
terkenal dengan pelabuhan tanjung piuk.
Latar belakang saya, saya adalah seorang mahasiswa semester tiga di perguruan
tinggi negeri Jakarta, yaitu di UNJ (Universitas Negeri Jakarta) yang berada di
jalan rawamangun muka, Jakarta Timur. Saya mengambil program study Usaha Jasa
Pariwisata, salah satu alesannya yaitu karena saya menyukai travelling dan
ingin mengetahui semua komponen yang dibutuhkan di bidang Pariwisata karena
nanti bidang pariwisata yang akan menjadi mayoritas di dunia , bisa sebagai
rekreasi liburan, bisa sebagai memperoleh sumber informasi dari suatu objek wisata dan yang pasti bisa
sebagai sumber mata pencaharian.
Lokasi Wisata Budaya Suku Baduy |
Saya akan membagikan perjalanan saat saya dan teman-teman saya pergi ke Banten,khususnya ke SUKU BADUY. Suku Baduy bermukim tepat di kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Rangkasbitung, Banten, berjarak sekitar 40 km dari kota Rangkasbitung. Wilayah yang merupakan bagian dari Pegunungan Kendeng dengan ketinggian 300 – 600 m di atas permukaan laut (DPL). Suku Baduy mempunyai luas lahan tanah sekitar 5.100.000 hektar dan mempunyai 54 desa dan populasi penduduknya setiap tahun meningkat.
Untuk menuju Baduy, kita bisa kesana
menggunakan kereta dari stasiun Manggarai dan tanah abang. Kalau dari stasiun
manggarai, kita bisa membeli tiket Commuter Line kearah tanah abang, lalu di
stasiun tanah abang kita transit dan membeli tiket kereta ekonomi menuju ke
Rangkasbitung. Dan dari stasiun tanah abang kita bisa langsung memesan tiket
dengan tujuan stasiun rangkasbitung dengan estimasi waktu 2 jam. Kemudian
setelah kita tiba di stasiun rangkasbitung.kita lanjut naek kendaraan seperti
angkot namun sedikit lebih luas dalamnya yang disebut dengan ELF menuju ke
baduy luar yang bernama Ciboleger dengan waktu hampir 2 jam perjalanan.
Setibanya saya dan teman-teman saya
di ciboleger, kami langsung makan siang dan istirahat di warung sederhana
seperti warung kopi yang ada disamping patung desa ciboleger.
Di warung ini juga
menjual accesoris khas dari desa baduy,namun dengan harga yang sedikit lebih
mahal daripada yang dijual di dalam desanya. Usai beristirahat, kami
melanjutkan perjalanan untuk masuk ke dalam kawasan baduy luar untuk datang ke
salah satu rumah yang ada di baduy luar untuk penyambutan kedatangan kami
dengan kegiatan tanya jawab dan pengantar dari salah satu kepala adat atau
jarot Saijah yang kebetulan sedang ada di Kadu Ketug.
Selesai penyambutan dari jarot, kami
melanjutkan perjalanan menuju desa kedua yang ada di baduy luar. Sebelum
melanjutkan perjalanan, ada dua orang yang menemani perjalanan kami untuk
menuju ke baduy dalam dan baduy luar, yang satu berasal dari baduy luar
menggunakan pakaian warna hitam bernama kang arji dan satu lagi berasal dari
baduy luar menggunakan pakaian warna putih bernama kang arja. Yang membedakan
baduy dalam dan baduy luar salah satunya adalah dengan warna pakaian yang
digunakannya. Dan juga ada porter yang akan menawarkan jasa untuk membawakan
barang yang kami bawa seperti tas ransel atau tas carrier maupun tas slempang dengan
upah yang terjangkau dan bisa juga kita tawar.
Dari desa ciboleger menuju desa
kedua di baduy luar itu kita harus berjalanan kaki, tidak menggunakan kendaraan
beroda dua apalagi empat karena akses jalan yang beralas tanah, bebatuan dan
licin sehingga sangat tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan beroda tiga
maupun empat Dan jarak menuju kesana
kurang lebih sekitar 1 jam dengan berjalan kaki. Setelah berjalan,akhirnya kami
sampai di desa kedua suku baduy luar pada pukul 16.00 atau jam 4 sore dengan
keadaan lelah dan cape karena belum biasa berjalan jauh dan belum tebiasa
melewati jalan yang bisa dibilang menguras tenaga. Akan tetapi semua terbayar
lunas saat kita menemukan tempat untuk mandi sekaligus berenang yang sangat
segar,seru dan menyenangkan, yaitu di Sungai Ciunjung dan saya akan membagikan
pengalaman mandi yang seru dan berkesan di Sungai Ciujung.
Ya pastinya setelah berjalan kaki
cukup lelah, mengharuskan saya dan teman-teman saya untuk mandi agar badan
berasa segar kembali. Pada hari pertama, saya mencari kamar mandi untuk mandi,
akan tetapi saya hanya melihat satu kamar mandi diluar rumah, tapi kamar
mandinya berbeda dengan yang ada di Kota, karena suku Baduy merupakan salah
satu desa yang bisa dibilang destinasi wisata budaya yang artinya masih
menjunjung tinggi budaya setempat yang telah lama turun-menurun. Dan di kamar
mandi juga ada seseorang yang sedang mandi. Saya sempat menunggu beberapa
menit, namun ada warga yang bilang ‘mandi di sungai saja,airnya deras dan
segar’ alhasil saya kembali ke homestay saya untuk mengajak teman-teman saya
yang lelaki untuk mandi bersama di sungai. Kita harus jalan sedikit turun dari
homestay untuk mandi. Dan benar saja,ketika saya menaruh air disungai dengan
perlahan, memang airnya sangat dingin dan angin cukup kencang sehingga membuat
suasana air di sungai Ciujung sedikit lebih dingin. Akhirnya kami semua mandi dan
berenang di Sungai. Dan yang berkesan bagi saya dan teman-teman saya, pertama,
saya dan teman saya sedang asik berenang, ada teman saya dia sedang bermain dan
merasakan nikmatnya deras air yang cukup kencang, akan tetapi tiba-tiba dia
kehilangan keseimbangan untuk menjaga badannya agar tidak jatuh, dan dia pun
hanyut terbawa air sungai, saya langsung naik ke atas untuk menolong dia agar
tidak hanyut lebih dalam lagi. Dan setelah kejadian itu kami lebih berhati-hati
lagi agar tidak mengalami hal yang sedemikan rupa. Setelah berenang, kami
langsung mandi dan bilas di sungai. Ketika kami sedang bilas, ada lagi satu
teman saya yang sedang bilas juga, tapi dia bilasnya di dekat batu-batu dan
disitulah air sangat deras karena mengalirnya kebawah. Tiba-tiba, kami tidak
melihat teman kami yang sedang bilas di dekat arus yan deras, ternyata dia juga
ikut hanyut kebawah. Pada posisi itu saya dan teman-teman tidak bisa
menolongnya karena posisinya yang jauh. Dan bersyukurnya badan dia terbawa ke
samping sungai yang banyak bebatuan sehingga dia bisa pegangan dan naik ke
atas.
Persiapan sebelum mandi di sungai Ciujung |
Sosok Kang Arja |
Pemandangan arus air di sungai yang cukup deras |
Semua berenang dengan sangat senang |
Dan pada hari ketiga, saya tidak
mandi di sungai, lantaran pasti airnya dingin diwaktu pagi dan kulit masih
kering. Saya hanya cuci muka dan sikat gigi di kamar mandi warga. Dan pada pagi
juga kami pamit kepada ibu yang punya rumah dari homestay yang kami tempati dan
berterima kasih karena kami hendak ingin pulang lagi ke Jakarta.
Cukup sekian cerita pengalaman mandi
saya bersama teman-teman di suku baduy luar. Semoga kalian sedikit terhibur dan
jangan pernah takut untuk mencoba ke baduy,karena perjalanan ini bisa menjadi
kisah yang seru dan berkesan untuk diceritakan kepada orang lain. Jangan hanya mendengar kata orang suku Baduy seperti apa, tapi rasakan lah hidup bersama dengan orang baduy. Kurang
lebihnya mohon maaf.
Wassalammualaikum
wr.wb
Adnan Rosary
NIM : 4423145624
Usaha Jasa Pariwisata A 2014
gmail : adnanrosary@gmail.com
Adnan Rosary
NIM : 4423145624
Usaha Jasa Pariwisata A 2014
gmail : adnanrosary@gmail.com
Perfect (y) i like it :D
ReplyDeletelelahnya terbayar dengan pengalaman.
ReplyDeleteKeren,bagus dan lengkap saran aja buat pembukaannya jgn terlalu panjang"
ReplyDeleteSeru jadi pengen kesono juga, bisa liburan sambil belajar tentang suku baduy. Makasih udah share pengalamannya :)
ReplyDeleteji double o di je o bi
ReplyDeleteG O O D J O B !
Menarik artikelnya :D semangat dalam #EksploreIndonesia nya. Terimakasih, infonya sangat bermanfaat untuk saya nanti saat observasi di Baduy hehe
ReplyDeleteKeren nih artikelnya ,menarik.
ReplyDeletekerennnn
ReplyDeleteArtikelnya sudah cukup baik. Kritik sedikit saja karena masih ada beberapa kata yg typo dan menggunakan kata yg tdk baku
ReplyDelete