Sunday, January 3, 2016

Tugas 2 Solusi UNJ untuk pariwisata Indonesia



Assalammualaikum wr.wb
            Salam sejahtera, salam pariwisata, salam travelling untuk kita semua. Perkenalkan nama saya Adnan Rosary, saya berusia 18 tahun dan saya anak kedua dari empat saudara. Saya lahir dan tinggal di Jakarta. Kalau ibu saya berasal dari Bogor dan ayah saya dari Jakarta.  Saya lulusan SMA negeri dari jakarta utara mengambil jurusan bahasa, dan di SMA saya sangat menyukai pelajaran bahasa german, sejarah dan antropologi dan terbukti di 3 bidang itu bisa dibilang nilai saya bagus.
            Sekarang saya adalah seorang mahasiswa semester tiga di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta Timur, yaitu di Universitas Negeri Jakarta. Saya mengambil jurusan atau program study Usaha Jasa Pariwisata. Karena di waktu saya masih SMA saya tertarik dan menyukai bidang sejarah dan antropologi dan tentunya di pariwisata pasti mempelajari dan berhubungan dengan bidang itu. Tadinya saya juga ingin mengambil jurusan sastra german, tapi karena tidak masuk, jadi saya memutuskan untuk memilih pariwisata dan alhasil lulus dan diterima. Saya kuliah bisa dibilang hobby , karena saya menyukai bidangnya, karena kalau kita tidak kuliah sesuai dengan jurusan yang kita sukai atau pahami itu terkesan seperti terpaksa. Tapi pendapat setiap orang berbeda-beda. Oke pada kesempatan kali ini saya akan menemani anda untuk menjelaskan tentang masalah yang ada di pariwisata atau juga bagaimana cara kita untuk bisa mengembangkan bidang pariwisata di Indonesia. Kalian dapat menyimak,memberi komentar dan kita bisa berdiskusi dengan apa yang akan saya paparkan disini. 


Pariwisata
a.Pengertian Pariwisata
Seiring dengan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah yang memberikan otonomi penuh kepada daerah memungkinkan daerah menyelenggarakan pelaksanaan pemerintahan daerah yang serius dengan aspirasi dan kehendak masyarakat setempat. Di sisi lain memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah daerah untuk melakukan penataan dan pengaturan terhadap segala sesuatu yang ada di daerahnya. Kewenangan tersebut antara lain adalah berupa pembinaan dan pengembangan potensi pariwisata. Di Indonesia istilah pariwisata baru dimulai pada awal tahun 1960-an. Istilah pariwisata diperolehdari budayawan intelektual atas permintaan
Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX selaku Ketua DTI (Dewan Tourisme Indonesia) pada tahun 1960. Secara terpisah dua orang budayawan, yaitu Prof. Mr. Moh. Yamin dan Prof. Dr. Prijono memberi istilah pariwisata untuk mengganti istilah tourism atau travel, yang konotasinya dapat terkait dengan selera rasa pleasure, excitement, entertainment, adventure
dan sejenisnya. Istilah pariwisata terlahir dari bahasa Sansekerta yaitu pari yang berarti penuh,lengkap,
berkeliling, wis(man) yang berarti rumah, properti, kampung, komunitas dan atau yang artinya pergi terus menerus, mengembara (roaming about). Jadi, pariwisata adalah pergi secara lengkap meninggalkan rumah (kampung) berkeliling terus-menerus. (Nyoman S Pendit, 2002: 1).

           
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. (Oka A Yoeti, 2001: 43).
  
        A. Hari Karyono (1997: 15) berpendapat bahwa “Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani kebutuhan wisatawan”.
           
           
E. Guyer Freuler sebagaimana yang dikutip oleh Nyoman S. Pendit (2002: 34) merumuskan pengertian pariwisata dalam arti modern yaitu pariwisata merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan (cinta) terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil daripada perkembangan perniagaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan daripada alat-alat pengangkutan.

            Sesuai dengan UU No. 9 Tahun 1990 penyelenggaraan kepariwisataan dilaksanakan berdasarkan asas manfaat, usaha bersama dan kekeluargaan, adil dan merata, berperikehidupan dalam keseimbangan dan kepercayaan pada diri sendiri.
Tujuan penyelenggaraan kepariwisataan yang ingin dicapai oleh UU ini adalah sebagai berikut :
1)Memperkenalkan, mendayagunakan, melestarikan, dan meningkatkan
mutu obyek dan daya tarik wisata.
2)Memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkan persahabatan antar bangsa.
3)Memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja.
4)Meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
5)Mendorong pendayagunaan produksi nasional.

           
Ditinjau dari segi ekonomi, pembagian kategori bentuk-bentuk pariwisata dengan istilah-istilah tersebut sangat penting, karena klasifikasi tersebut akan berguna untuk menyusun statistik kepariwisataan dan untuk perhitungan pendapatan industri pariwisata. Selain berdasarkan bentuk, pariwisata perlu diklasifikasikan berdasarkan jenisnya. Hal ini diperlukan untuk menyusun data-data penelitian dan peninjauan yang lebih akurat di bidang pariwisata, sehingga pembangunan pariwisata dapat dilakukan secara optimal. Nyoman S. Pendit (2002) mengemukakan jenis-jenis pariwisata yang terbagi menjadi pariwisata budaya, kesehatan, olah raga, komersial, industri, politik, konvensi, sosial, pertanian, maritim (bahari), cagar alam, buru, pilgrim, wisata bulan madu dan wisata petualangan.
1)  Wisata budaya, Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kabiasaan dan adat istiadat, cara hidup, budaya dan seni di daerah tujuan wisata. Jenis wisata ini paling populer di Indonesia karena wisatawan yang datang dari luar negeri ke Indonesia inginmengetahui kebudayaan, kesenian, adat istiadat dan kehidupan seni Indonesia.
2) Wisata industri, Yaitu perjalanan yang dilakukan ke suatu daerah perindustrian dengan tujuan untuk mengadakan penelitian atau peninjauan.
3) Wisata cagar alam, Yaitu perjalanan yang dilakukan ke tempat cagar alam, taman lindung, hutan di daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang. Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran udara pegunungan, keajaiban hidup binatang maupun tumbuhan yang jarang terdapat di tempat lain.

Oka A. Yoeti (1997: 119-126) menyatakan bahwa “Jenis pariwisata diklasifikasikan menurut letak geografis, pengaruhnya terhadap neraca pembayaran, alasan atau tujuan perjalanan, saat atau waktu berkunjung dan menurut obyeknya”. Jenis pariwisata tersebut adalah sebagai berikut :
1)Menurut letak geografis di mana kegiatan pariwisata berkembang.
a)Pariwisata lokal (local tourism)Yaitu pariwisata setempat yang mempunyai ruang lingkup relatif sempit dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja, misalnya kepariwisataan Bandung, Jakarta saja dan sebagainya.
b)Pariwisata regional (regional tourism)Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu tempat atau ruang lingkup yang lebih luas dari pariwisata lokal, misalnya kepariwisataan Sumetera Utara, Bali dan sebagainya.
c)Pariwisata nasional (national tourism)Yaitu pariwisata yang berkembang dalam suatu negara.
d)Pariwisata regional-internasional Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu wilayah internasional yang terbatas, tetapi melewati batas-batas lebih dari dua negara dalam wilayah tersebut, misalnya kepariwisataan ASEAN, Timur Tengah dan sebagainya.
e)Kepariwisataan dunia (international tourism)Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di seluruh dunia, termasuk di dalamnya regional-international tourismdan national tourism.

2)Menurut alasan atau tujuan perjalanan.
a)Business Tourism, Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjungnya datang untuk tujuan dinas, usaha dagang atau yang berhubungan dengan pekerjaannya,
kongres, seminar, konvensi, simposium, musyawarah kerja.
b)Vocation Tourism, Yaitu jenis pariwisata dimana orang-orang yang melakukan perjalanan wisata terdiri dari orang-orang yang sedang berlibur atau cuti.
c)Educational Tourism, Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung atau orang-orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan studi atau mempelajari suatu bidang ilmu pengetahuan.

3)Menurut obyeknya :
a) Cultural Tourism, Yaitu jenis pariwisata dimana motivasi orang-orang untuk melakukan perjalanan disebabkan oleh adanya daya tarik dari seni budaya suatu tempat atau daerah
b) Recuperational Tourism disebut juga pariwisata kesehatan. Tujuan dari perjalanan ini adalah untuk menyembuhkan suatu penyakit seperti mandi di sumber air panas.
c) Commercial Tourism, Yaitu kegiatan kepariwisataan yang dikaitkan dengan kegiatan perdagangan nasional atau internasional, misalnya expo, fair, eksibisi dan sebagainya.
d) Sport Tourism, Yaitu perjalanan orang-orang yang bertujuan untuk menyaksikan suatu pesta olah raga di suatu tempat atau negara tertentu.
e) Political Touris, Yaitu suatu perjalanan yang bertujuan untuk menyaksikan suatu peristiwa yang berhubungan dengan suatu negara seperti ulang tahun atau peringatan hari tertentu.
f) Social Tourism. Jenis pariwisata ini tidak menekankan untuk mencari keuntungan
seperti studi tour, piknik dan sebagainya.
g) Religion Tourism, Yaitu kegiatan pariwisata yang bertujuan untuk menyaksikan upacara keagamaan.

       Saya melihat 5 persoalan yang di hadapi oleh industri pariwisata Indonesia, akan saya jabarkan sebagai berikut: Hambatan Rendahnya promosi berbagai destinasi wisata dan pengelolaan yang tidak optimal diluar Bali. Masih berlaku nya trend mass tourism. Industri kreatif belum sepenuhnya terlindungi secara hukum. Pemberitaan media yang berlebihan soal negeri barbar dan suka pada kekerasan.
            Maka setiap hambatan perlu dicarikan solusinya, antara lain: Solusi Perlu aturan yang mewajibkan setiap Pemda mengelola, mengembangkan destinasi wisata dan ekonomi kreatif di daerah masing-masing, misalnya minimal kelancaran akses menuju tempat wisata serta pengelolaan kebersihan yang diawasi. Promosi destinasi dan pengawasan bisa melalui Blog dan atau Sosial media (twitter/facebook). Sangat perlu ada Lomba promosi wisata tiap daerah agar ada persaingan, dan penghargaan tingkat nasional. Ubah trend dari mass tourism menjadi responsible tourism.
            Trend wisatawan cukup senang berkunjung beramai-ramai ke suatu tempat hanya untuk sekedar berfoto, menjadi berkulit gelap akibat mandi matahari, harus diubah. Libatkan turis dengan melihat (dan mempelajari) museum, galeri seni, membatik, kerajinan tangan dsb, mereka kemudian mengubah tujuannya untuk mencoba memahami budaya setempat, kemudian menjadi suatu kebanggaan bagi para wisatawan itu sendiri. Workshop dan kolaborasi seni menjadi bagian penting dari proses ini sehingga komunitas pun akan tetap hidup walaupun wisatawan meninggalkan tujuan wisatanya. Perbankan perlu mendampingi dan memberikan edukasi terus-menerus kepada para pelaku usaha agar konsep ekonomi kreatif dipahami dengan lebih baik berikut aspek hukumnya. Sehingga mereka mampu membaca pasar, dan perbankan tidak ragu-ragu lagi memberikan pembiayaan kepada pelaku industri kreatif di Indonesia. Perlu disadari bahwa industri kreatif sarat akan eksploitasi ide dan kekayaan intelektual.
            Oleh karena itu, perlindungan hak atas kekayaan intelektual akan menjadi persoalan penting ketika industri tersebut kian besar dan meluas. Pemerintah perlu mengantisipasi hal-hal yang mungkin timbul dari sengketa hak atas kekayaan intelektual.. Peran media perlu menumbuhkan keramahtamaan bangsa ini. Pariwisata hanya berkembang di negeri yang indah dan damai. Harus ada ketegasan sanksi terhadap berita kekerasan secara terus-menerus. Masyarakat kreatif dalam dunia pariwisata harus berbasis budaya lokal. Strategi apapun membutuhkan dukungan pembangunan infrastruktur yang memadai. Sehingga muncul keyakinan bahwa pengembangan wisata dan sektor kembali menjadi penyumbang devisa terbesar ketiga bagi negeri ini.

            Hal ini untuk menghindari kerusakan lingkungan yang berlebihan, oleh karena itu pembangunan di sektor pariwisata hendaknya memperhatikan prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan dan pengembangan masyarakat lokal. Pengembangan pariwisata yang berwawasan lingkungan adalah pengembangan pariwisata yang memiliki kontribusi tinggi terhadap ekonomi masyarakat
Setempat, dengan kata lain pengembangan tersebut hendaknya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan dan nilai budaya.
Dalam pembangunan nasional, pariwisata merupakan salah satu bidang  yang banyak memberikan sumbangan devisa negara selain dari sektor minyak  bumi dan gas, berperan dalam perluasan lapangan kerja, mendorong serta memeratakan pembangunan daerah, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Oleh sebab itu pembangunan pariwisata perlu  mendapatkan prioritas dalam pembangunan nasional

            Dan saya akan mengambil contoh pariwisata di Banjarnegara.
Kabupaten Banjarnegara sebagai salah satu kabupaten di propinsi Jawa Tengah memiliki banyak potensi yang belum dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal, diantaranya adalah potensi bahan tambang yang terdiri dari marmer, feeldspar, pasir kuarsa, asbes, batu gamping, trass dan tanah liat. Selain itu juga mempunyai beragam obyek wisata potensial yang tersebar di beberapa daerah, antara lain Taman Rekrasi DanMarga Satwa Seruling Mas, Dataran Tinggi Dieng, Taman Rekreasi Anglir Mendung, Curug Pitu, wisata Tirta Mrica, Padang Golf Mrica, Seni Kesenian Keramik dan wisata khusus Arung Jeram sungai Serayu (Derap Serayu Edisi No. 21 –2004). Selain itu Banjarnegara juga memiliki atraksi wisata dan budaya yang menarik wisatawan antara lain, atraksi kesenian daerah tari Geol, tari Aplang, Kuda Kepang dan tari Gambyong.
            Dari beragam obyek wisata potensial ini yang menjadi unggulan teratas untuk memenuhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah Taman Rekreasi Dan Marga Satwa Seruling Mas serta Dataran Tinggi Dieng. Ini menunjukkan bahwa obyek wisata yang lain terkesan belum memberikan kontribusi yang berarti bagi pendapatan asli daerah (PAD) pemerintah kabupaten Banjarnegara. Oleh karena itu, pemerintah daerah mengambil kebijakan untuk melakukan pembangunan di sektor wisata yang diharapkan mampu memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi pengembangan daerah, sehingga tolok ukur keberhasilan dari usaha tersebut tidak hanya terbatas pada kesuksesan rencana dan pelaksanaan program pengembangan pariwisata, akan tetapi seberapa besar sektor pariwisata mampu memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah.
            Potensi pariwisata Kabupaten Banjarnegara perlu dikembangkan dan dibina secara terarah, terpadu, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, memperluas kesempatan kerja dan usaha dan meratakan pendapatan yang pada akhirnya mampu menunjang pembangunan daerah kabupaten Banjarnegara.

            Maka yang akan bisa kita kembangkan menurut Oka A.Yoeti (1997) menjelaskan tentang pengertian pengembangan pariwisata dengan membagi menjadi 2 kelompok yaitu pengembangan produk baru dan pengembangan atraksi wisata.
a)Pengembangan produk baru
           
Pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk memperbaiki produk yang sedang berjalan atau menambah jenis produk yang dihasilkan ataupun yang akan dipasarkan. Pengembangan produk baru meliputi perbaikan pelayanan (service)semenjak seorang wisatawan meninggalkan tempat kediamannya sampai ke tempat atau obyek yang dituju sampai kembali ke tempat asalnya.
b)Pengembangan atraksi wisata
            Atraksi wisata adalah peristiwa atau kejadian yang berlangsung secara periodik, baik yang bersifat tradisional maupun dilembagakan dalam kehidupan masyarakat modern, mempunyai daya tarik tertentu sehingga merangsang wisatawan untuk menyaksikan atau menghadirinya. Pengembangan atraksi wisata berarti menggali dan memajukan sesuatu yang dapat disaksikan oleh wisatawan sehingga mereka berminatuntuk mengadakan kunjungan ke suatu daerah tujuan wisata.
     
Atraksi wisata tersebut antara lain : upacara selamatan, pembakaran mayat, kesenian tradisional, dan sebagainya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan
pariwisata merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk menggali, memperbaiki dan memajukan potensi yang ada di suatu daerah tujuan wisata baik secara fisik maupun sosial untuk meningkatkan pendapatan masyarakat maupun devisa negara dengan melestarikan identitas budaya dan meminimalkan dampak negatifnya. Pengembangan pariwisata bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan distribusipendapatan secara merata.

            Menurut Gamal Suwantoro (2004) unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna menunjang pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pengembangannya meliputi 3 unsur, diantaranyasebagai berikut :

1   a)      Prasarana Wisata
Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan dan sebagainya. Untuk kesiapan obyek-obyek wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan di daerah tujuan wisata, prasarana wisata tersebut perlu dibangun sesuai dengan lokasi dan kondisi obyek wisata yang bersangkutan.Pembangunan prasarana wisata yang mempertimbangkan kondisi dan lokasi akan meningkatkan aksebilitas suatu obyek wisata yang akhirnya akan meningkatkan daya tarik obyek wisata itu sendiri. Dalam melaksanakan pembangunan prasarana wisata diperlukan koordinasi yang mantap antara instansi terkait bersama dengan instansi pariwisata di berbagai tingkat.
2   b)      Sarana Wisata
Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan wisata maupun obyek wisata tertentu harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di daerah tujuan wisata adalah hotel, biro perjalanan, alat transportasi, restoran dan rumah makan serta sarana pendukung lainnya.Sarana wisata secara kuantitatif menunjuk pada jumlah sarana wisata yang harus disediakan, sedangkan secara kualitatif ialah menunjukkan pada mutu pelayanan yang diberikan dan yang tercermin pada kepuasan wisatawan yang memperoleh pelayanan.
3  c)     Tata Laksana (Infrastruktur)
Infrastruktur adalah situasi yang mendukung fungsi sarana dan prasarana wisata, baik yang berupa sistem pengaturan maupun bangunan fisik di atas dan di bawah tanah seperti :
(1)Sistem pengairan, distribusi air bersih, sistem pembuangan air limbah yang membantu sarana perhotelan atau restoran.
(2)Sumber listrik dan energi serta jaringan distribusinya yang merupakan bagian vital bagi terselenggaranya penyediaan sarana wisata yang memadai.(3)Sistem jalur angkutan dan terminal yang memadai dan lancar akan memudahkan wisatawan untuk mengunjungi obyek-obyek wisata.
(4)Sistem komunikasi yang memudahkan para wisatawan untuk mendapatkan informasi maupun mengirimkan informasi secara cepat dan tepat.
(5)Sistem keamanan atau penagawasan yang memberikan kemudahan di berbagi sektor bagi para wisatawan.

            Jadi kesimpulannya, Pariwisata merupakan salah satu unsur terpenting di Indonesia, karena pariwisata dapat menambah devisa untuk negara melalui potensi-potensi dan daya tarik obyek wisata dan budaya yang sangat banyak di Indonesia. Kita juga mengetahui Pariwisata di Indonesia masih belum terlalu dikenal di Dunia, yang diketahui hanya kota-kota besar seperti Bali,Lombok dan Jawa, untuk mengambangkannya ada beberapa aspek yang harus kita perhatikan seperti letak geografis wisata yang sedang berkembang agar untuk menjaga dan mengembangkannya lebih baik lagi, tentunya seorang turis dateng ke sebuah negara dengan tujuan tertentu itu berarti sebaiknya kita menyiapkan semua yang dibutuhkan seorang turis di Indonesia supaya semakin banyak turis yang datang dan merasa puas dan ingin kembali lagi. Semoga industri kreatif di indonesia cepat mendapat perlindungan hukum guna untuk melestarikan budaya-budaya baru. Agar wisatawan tidak bosan dateng ke Indonesia, tentunya kita harus mempunyai prodak yang baru setiap bulannya dengan ditandai dengan atraksi yang menarik dan mempunyai nilai yang sangat bermakna atau berarti. Dan kita harus memperhatikan sarana dan prasarana dari setiap obyek wisata dan menata  atau menyusunnya dengan sangat rapih agar enak dipandang dan dirasakan. Daya tarik untuk menarik wisatawan juga merupakan hal penting,  kita bisa lebih menonjolkan daya tarik yang ada di Indonesia dengan pemandangan alam, kebudayaan,peninggalan prasejarah. Kita harus menonjolkan lagi kelebihan pariwisata yang ada di Indonesia sama seperti dirintis pada tahun 2001 dengan memperkenalkan branding Indonesia, Just a smile away , dan juga membuahkan hasil dengan pencapaian wisman pada tahun 2001 yakni sebesar 5, 153 juta dan tahun 2002 sebesar 5 juta (dikala negara lain menderita penurunan kedatangan wisman akibat tragedi WTC – New York). Cukup sekian yang dapat saya berikan, kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalammualaikum wr.wb
 Daftar Pustaka : 

Adnan Rosary
4423145624
Usaha Jasa Pariwisata A 2014
adnanrosary@gmail.com





18 comments:

  1. ini detail dan teoritis mungkin tepatnya terlalu teoritis tapi menarik

    ReplyDelete
  2. Bagus...
    Intinya indonesia lebih indah,masih bnyak objek" wisata lain yg belom terpromosikan

    Good job :)

    ReplyDelete
  3. solusi yang baik, semoga solusi ini dapat diterapkan di Indonesia yah.Kiranya UNJ tak hanya dikenal dengan LPTK nya, tetapi dikenal dengan Vokasinya. Terus semangat :D

    ReplyDelete
  4. Bagus, bisa dijadiin rekomendasi buat travelling nanti 😊

    ReplyDelete
  5. Bagus, nambah ketertarikan utk travelling ;D

    ReplyDelete
  6. Ini menarik. Solusi yang diberikan pun sangat baik. Semangat untuk setiap pengembangan pariwisata Indonesia~

    ReplyDelete
  7. cukup baik dan menarik dengan apa yg tlah diceritakan

    ReplyDelete
  8. cukup baik dan menarik dengan apa yg tlah diceritakan

    ReplyDelete
  9. Good. Jadi makin tertarik sama travelling

    ReplyDelete
  10. Good👍terus share tentang tempat2 menarik di Indonesia ya supaya dunia tau betapa indahnya Indonesia

    ReplyDelete
  11. Nice. Msh banyak tempat wisata yg luar biasa dinegeri tercinta ini yg pengen dikunjungi��

    ReplyDelete
  12. Nice. Msh banyak tempat wisata yg luar biasa dinegeri tercinta ini yg pengen dikunjungi��

    ReplyDelete