Kota Surakarta
Kali ini saya akan
membahas kota yang tidak jauh letaknya dari yogyakarta, surakarta adalah kota
yang memiliki tanah yang subur ini di kelilingi banyak sungai salah satunya
sungai terpanjang di jawa bangawan solo. Kota yang memiliki semboyan "Berseri", akronim dari
"Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah" sebagai slogan pemeliharaan
keindahan kota. Untuk kepentingan pemasaran pariwisata,
Surakarta mengambil slogan pariwisata Solo, The Spirit of Java (Jiwanya
Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Surakarta sebagai pusat
kebudayaan Jawa. Bukan hanya itu saja kota surakarta juga dialiri yang bersumber dari lereng gunung Merapi, yang
keseluruhannya berjumlah 19 lokasi, dengan kapasitas 3.404 l/detik dengan
ketinggian rata-rata mata air adalah 800-1.200 m dpl.
Bahasa yang digunakan
di Surakarta adalah Bahasa Jawa Dialek Mataraman dengan varian Surakarta.
Dialek Mataraman juga dituturkan di daerah Yogyakarta,
Semarang, Madiun, hingga
sebagian besar Kediri.
Meskipun demikian, varian lokal Surakarta ini dikenal sebagai "varian
halus" karena penggunaan kata-kata krama yang meluas dalam
percakapan sehari-hari, lebih luas daripada yang digunakan di tempat lain.
Bahasa Jawa varian Surakarta digunakan sebagai standar Bahasa Jawa nasional
(dan internasional, seperti di Suriname).
Begitupula dengan
trasportasi di kota surakarta masih terdapat becak yang masih di gunakan untuk
keperluan keseharian masyarakat sekitasar. Biasanya becak di gunakan untuk
perjalanan jarak dekat, selain ongkos yang murah dan membantu para tukang becak
alasan pemerintah surakarta masih mempertahankan trasportasin ini adalah bebas
pousi dan beca juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Kota
surakarta sangat menjaga kebudayaan yang ada seperti tempat wisata, kesenan , maupun pesta rakyat yang diadakan setiap tahun untuk menjaga
kebudayaan arif tersebut.
Berikut adalah acara tahunan yang di adakan
rutin di Kota Surakarta:
Setiap tahun pada tanggal-tanggal
tertentu Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegaran mengadakan berbagai macam perayaan
yang menarik. Perayaan tersebut pelaksanaannya berdasarkan pada penanggalan
Jawa. Perayaan-perayaan tersebut antara lain:
Kirab
Pusaka Malam 1 Sura
Acara ini diselenggarakan oleh Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegaran pada malam hari menjelang tanggal 1 Sura.
Acara ini ditujukan untuk merayakan Tahun Baru Jawa 1 Sura.
Rute yang ditempuh oleh kirab yang diselenggarakan oleh Keraton Surakarta
kurang lebih sejauh 3 km yaitu Keraton Surakarta - Alun-Alun Utara - Gladag -
Jl. Mayor Kusmanto - Jl. Kapten Mulyadi - Jl. Veteran - Jl. Yos Sudarso - Jl.
Slamet Riyadi - Gladag kemudian kembali ke Keraton Surakarta lagi.
Pusaka-pusaka yang memiliki daya magis tersebut dibawa oleh para abdi dalem
yang berbusana Jawi Jangkep. Peserta kirab yang berada di barisan paling
depan adalah sekelompok kerbau albino (kebo bule) bernama keturunan
kerbau pusaka Kyai Slamet, sedangkan barisan para pembawa pusaka berada di
belakangnya.
Sekaten
Suasana kirab gunungan saat Grebeg Mulud di Keraton Surakarta |
Suasana kirab gunungan saat Grebeg
Mulud di Keraton Surakarta.
Sekaten diadakan setiap bulan Mulud
untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada tanggal 12 Mulud
diselenggarakan Grebeg Mulud. Kemudian diadakan pesta rakyat selama dua minggu.
Selama dua minggu ini pesta rakyat diadakan di Alun-Alun Utara. Pesta rakyat
menyajikan pasar malam, arena permainan anak dan pertunjukan-pertunjukan seni
dan akrobat. Pada hari terakhir sekaten, diadakan kembali acara grebeg di
Alun-Alun Utara. Upacara sekaten diadakan pertama kali pada masa pemerintahan Kesultanan Demak.
Grebeg
Sudiro
Grebeg Sudiro diadakan untuk memperingati Tahun Baru Imlek dengan
perpaduan budaya Tionghoa-Jawa. Festival yang dimulai sejak 2007 ini biasa
dipusatkan di daerah Pasar Gedhe dan Balong (di Kelurahan Sudiroprajan) dan
Balai Kota Surakarta.
Grebeg
Mulud
Diadakan setiap tanggal 12 Mulud
untuk memperingati hari Maulud Nabi Muhammad SAW. Grebeg Mulud merupakan bagian
dari perayaan Sekaten. Dalam upacara ini para abdi dalem dengan berbusana Jawi
Jangkep Sowan Keraton mengarak gunungan (pareden) dari Keraton
Surakarta ke Masjid Agung Surakarta. Gunungan terbuat dari berbagai macam
sayuran dan penganan tradisional. Setelah didoakan oleh ngulamadalem
(ulama keraton), satu buah gunungan kemudian akan diperebutkan oleh masyarakat
pengunjung dan satu buah lagi dibawa kembali ke keraton untuk dibagikan kepada
para abdi dalem.
Tinggalandalem
Jumenengan
Tarian Sakral Bedhaya Ketawang |
Diadakan setiap tanggal 2 Ruwah
untuk memperingati hari ulang tahun penobatan Sri Susuhunan Surakarta. Dalam
acara ini sang raja duduk di atas dampar (singgasana) di Pendapa Agung Sasana
Sewaka dengan dihadap oleh para abdi dalem
dan bangsawan sambil menyaksikan tari sakral, Tari Bedhaya Ketawang, yang ditarikan oleh sembilan
remaja putri yang belum menikah. Para penari terdiri dari para wayahdalem,
sentanadalem, dan kerabat raja lainnya atau dapat juga penari umum yang
memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan.
Grebeg
Pasa
Grebeg ini diadakan untuk menyambut
Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal. Acara ini berlangsung setelah melakukan Salat
Ied. Prosesi acaranya sama dengan Grebeg Mulud yaitu para abdi dalem mengarak
gunungan dari Keraton Surakarta ke Masjid Agung Surakarta untuk didoakan oleh
ulama keraton kemudian dibagikan kepada masyarakat pengunjung.
Syawalan
Syawalan mulai diadakan satu hari
setelah Hari Raya Idul Fitri dan berlangsung di Taman Satwataru Jurug di tepi
Bengawan Solo. Pada puncak acara yaitu "Larung Gethek Jaka Tingkir"
diadakan pembagian ketupat pada masyarakat pengunjung. Pada acara syawalan juga
diadakan berbagai macam pertunjukan kesenian tradisional.
Grebeg
Besar
Berlangsung pada hari Idul Adha
(tanggal 10 Besar). Upacara sama dengan prosesi gunungan pada Grebeg Pasa dan
Grebeg Mulud.
Solo
Batik Carnival
Suasana Solo Batik Carnival |
Karnaval Batik Solo atau Solo Batik Carnival
adalah sebuah festival tahunan yang diadakan oleh pemerintah Kota Surakarta
dengan menggunakan batik sebagai bahan utama pembuatan kostum. Para peserta
karnaval akan membuat kostum karnaval dengan tema-tema yang di tentukan. Para
peserta akan mengenakan kostumnya sendiri dan berjalan di atas catwalk yang
berada di Jalan Slamet Riyadi. Karnaval ini diadakan setiap tahun pada bulan
Juni sejak tahun 2008.
Solo
Batik Fashion
Demikian pula Solo Batik Fashion adalah sebuah peragaan busana batik
tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah di tempat-tempat terbuka supaya
dapat dinikmati oleh segenap warga Surakarta. Peragaan batik ini diadakan
setiap tahun pada bulan Juli sejak tahun 2009.
Hmmm banyak yang kelewatan?
Surakarta juga punya wisata budaya yang bisa kalian kunjungi kok tanpa harus
menunggu waktu peryaan setahun sekali. Nahh berikut adalah daftar destinasi
wisata budaya yang ada di Kota Surakarta:
1. Keraton Kasunanan Surakarta
Keraton Kasunanan Surakarta |
Keraton Kasunanan Surakarta dibangun pada
tanggal 20 Februari 1745. Semula berada di Kartasura, namun karena keraton
mengalami kerusakan akibat adanya pemberontakan kaum Cina, maka lokasi keraton
dipindah di Desa Sala yaitu sebuah desa yang terletak di pinggir Bengawan Solo.
Desa tersebut dipilih sebagai lokasi pendirian keraton yang baru sebab
dipercaya kerajaan akan menjadi besar, panjang umur, aman, dan makmur, tidak
ada perang dan berwibawa.
Keraton Surakarta mempunyai daya tarik wisata
berupa bangunan istana yang kondisinya masih sangat baik serta pada hari-hari
tertentu masing sering dilaksanakan berbagai macam upacara tradisional yang
dibuka secara umum, seperti Kirab Pusaka, Grebeg Maulud, Malam Selikuran, dan
sebagainya. Selain itu, terdapat pula sebuah museum yang memamerkan berbagai
macam koleksi benda-benda seni dan pusaka keraton seperti koleksi arca,
foto-foto raja terdahulu, replika berbagai macam upacara adat, koleksi kereta
kencana, dan sebagainya.
2. Istana
Mangkunegaran
Pendopo Ageng Istana Mangkunegaran |
Istana Mangkunegaran merupakan perpecahan dari
Keraton Kasunanan Surakarta. Pada saat Raden Mas Said (KGPAA Mangkunegaran I) melakukan
pemberontakan terhadap Kasunanan, PB III (yang saat itu berkuasa) memberikan
sebagian wilayahnya kepada Raden Mas Said guna meredam segala pemberontakan
yang beliau lakukan serta memberikan hak kepada beliau untuk mendirikan pasukan
sendiri dan memberinya gelar Mangkunegara I.
Istana Mangkunegaran resmi dibuka untuk obyek wisata budaya di Surakarta pada tahun 1986. Daya tarik wisata Mangkunegaran hampir sama dengan Kasunanan yaitu berupa bangunan istana, beberapa koleksi-koleksi topeng dan foto-foto raja beserta keluarga, serta berbagai macam upacara adat.
Istana Mangkunegaran resmi dibuka untuk obyek wisata budaya di Surakarta pada tahun 1986. Daya tarik wisata Mangkunegaran hampir sama dengan Kasunanan yaitu berupa bangunan istana, beberapa koleksi-koleksi topeng dan foto-foto raja beserta keluarga, serta berbagai macam upacara adat.
Pracimayasa di Istana Mangkunegara |
Fasilitas
yang terdapat di lokasi wisata ini
sudah lengkap yaitu antara lain masjid, lahan parkir yang luas, kamar mandi,
dsb. Lokasinya obyek wisata berada di pusat kota serta kondisi jalan dan sarana
transportasi yang sangat baik, sehingga memudahkan wisatawan untuk berkunjung
ke obyek wisata tersebut.
Sekian penjelasan dari saya
tentang kota surakarta semoga apa yang saya bagikan kepada kaliansemua dapat
bermanfaat. Jangan lupa sebagai generasi muda yang baik dan bbertanggung jawab
seharusnya kita dapat melestarikan
budaya yang ada dan mrnjaga destnasi dengan tindakan kecil dari diri
sendiri.
Sisca fitri selvi
lestari
4423143933
Usaha Jasa
Pariwisata B 2014
siscafitrisl@gmail.com
Lumayan lah buat nambah pengetahuan tentang surakarta... :)
ReplyDeleteIni adalah artikel yang "clear" tentang Surokerto. Para turis atau yang mau belajar tentang history Surokerto bisa juga dapat banyak pengetahuan dari artikel yang di tuliskan oleh Sisca ini. Untuk saya sendiri sebagai orang yang suka "traveling", artikel ini sebagai sebuah "guider" untuk saya. Makasih atas Informasi Sisca.
ReplyDeleteWisata budaya yang ada di Surakarta, memiliki nilai Sejarah yang baik. Artikel ini bagus sekali dalam memaparkan Surakarta yang selama ini kita kenal sebagai Sala (Dibaca Solo, karena orang Jawa baca A jadi O). Artikel yang bagus sebagai pengantar mengenal Surakarta
ReplyDeleteObrigado Sisca pelo tempo que voce passou para escrever este artigo.
ReplyDeletePara os turistas local e internacional aprender muitas coisas que voce passou nesta artigo.
Espero que voce tem a boa estudo!