Sunday, January 3, 2016

Tugas 4 - Wisata Budaya di Jawa


Kota Surakarta

Kali ini saya akan membahas kota yang tidak jauh letaknya dari yogyakarta, surakarta adalah kota yang memiliki tanah yang subur ini di kelilingi banyak sungai salah satunya sungai terpanjang di jawa bangawan solo. Kota yang memiliki semboyan  "Berseri", akronim dari "Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah" sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota. Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Surakarta mengambil slogan pariwisata Solo, The Spirit of Java (Jiwanya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Surakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa. Bukan hanya itu saja kota surakarta juga dialiri yang  bersumber dari lereng gunung Merapi, yang keseluruhannya berjumlah 19 lokasi, dengan kapasitas 3.404 l/detik dengan ketinggian rata-rata mata air adalah 800-1.200 m dpl.
Bahasa yang digunakan di Surakarta adalah Bahasa Jawa Dialek Mataraman dengan varian Surakarta. Dialek Mataraman juga dituturkan di daerah Yogyakarta, Semarang, Madiun, hingga sebagian besar Kediri. Meskipun demikian, varian lokal Surakarta ini dikenal sebagai "varian halus" karena penggunaan kata-kata krama yang meluas dalam percakapan sehari-hari, lebih luas daripada yang digunakan di tempat lain. Bahasa Jawa varian Surakarta digunakan sebagai standar Bahasa Jawa nasional (dan internasional, seperti di Suriname).
Begitupula dengan trasportasi di kota surakarta masih terdapat becak yang masih di gunakan untuk keperluan keseharian masyarakat sekitasar. Biasanya becak di gunakan untuk perjalanan jarak dekat, selain ongkos yang murah dan membantu para tukang becak alasan pemerintah surakarta masih mempertahankan trasportasin ini adalah bebas pousi dan beca juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Kota surakarta sangat menjaga kebudayaan yang ada seperti tempat wisata,  kesenan , maupun pesta rakyat  yang diadakan setiap tahun untuk menjaga kebudayaan arif tersebut.
Berikut adalah acara tahunan yang di adakan rutin di Kota Surakarta:
Setiap tahun pada tanggal-tanggal tertentu Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegaran mengadakan berbagai macam perayaan yang menarik. Perayaan tersebut pelaksanaannya berdasarkan pada penanggalan Jawa. Perayaan-perayaan tersebut antara lain:

Kirab Pusaka Malam 1 Sura
Acara ini diselenggarakan oleh Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegaran pada malam hari menjelang tanggal 1 Sura. Acara ini ditujukan untuk merayakan Tahun Baru Jawa 1 Sura. Rute yang ditempuh oleh kirab yang diselenggarakan oleh Keraton Surakarta kurang lebih sejauh 3 km yaitu Keraton Surakarta - Alun-Alun Utara - Gladag - Jl. Mayor Kusmanto - Jl. Kapten Mulyadi - Jl. Veteran - Jl. Yos Sudarso - Jl. Slamet Riyadi - Gladag kemudian kembali ke Keraton Surakarta lagi. Pusaka-pusaka yang memiliki daya magis tersebut dibawa oleh para abdi dalem yang berbusana Jawi Jangkep. Peserta kirab yang berada di barisan paling depan adalah sekelompok kerbau albino (kebo bule) bernama keturunan kerbau pusaka Kyai Slamet, sedangkan barisan para pembawa pusaka berada di belakangnya.

Sekaten

Suasana kirab gunungan saat Grebeg Mulud di Keraton Surakarta

Suasana kirab gunungan saat Grebeg Mulud di Keraton Surakarta.
Sekaten diadakan setiap bulan Mulud untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada tanggal 12 Mulud diselenggarakan Grebeg Mulud. Kemudian diadakan pesta rakyat selama dua minggu. Selama dua minggu ini pesta rakyat diadakan di Alun-Alun Utara. Pesta rakyat menyajikan pasar malam, arena permainan anak dan pertunjukan-pertunjukan seni dan akrobat. Pada hari terakhir sekaten, diadakan kembali acara grebeg di Alun-Alun Utara. Upacara sekaten diadakan pertama kali pada masa pemerintahan Kesultanan Demak.

Grebeg Sudiro
Grebeg Sudiro diadakan untuk memperingati Tahun Baru Imlek dengan perpaduan budaya Tionghoa-Jawa. Festival yang dimulai sejak 2007 ini biasa dipusatkan di daerah Pasar Gedhe dan Balong (di Kelurahan Sudiroprajan) dan Balai Kota Surakarta.

Grebeg Mulud
Diadakan setiap tanggal 12 Mulud untuk memperingati hari Maulud Nabi Muhammad SAW. Grebeg Mulud merupakan bagian dari perayaan Sekaten. Dalam upacara ini para abdi dalem dengan berbusana Jawi Jangkep Sowan Keraton mengarak gunungan (pareden) dari Keraton Surakarta ke Masjid Agung Surakarta. Gunungan terbuat dari berbagai macam sayuran dan penganan tradisional. Setelah didoakan oleh ngulamadalem (ulama keraton), satu buah gunungan kemudian akan diperebutkan oleh masyarakat pengunjung dan satu buah lagi dibawa kembali ke keraton untuk dibagikan kepada para abdi dalem.

Tinggalandalem Jumenengan
Tarian Sakral Bedhaya Ketawang
Diadakan setiap tanggal 2 Ruwah untuk memperingati hari ulang tahun penobatan Sri Susuhunan Surakarta. Dalam acara ini sang raja duduk di atas dampar (singgasana) di Pendapa Agung Sasana Sewaka dengan dihadap oleh para abdi dalem dan bangsawan sambil menyaksikan tari sakral, Tari Bedhaya Ketawang, yang ditarikan oleh sembilan remaja putri yang belum menikah. Para penari terdiri dari para wayahdalem, sentanadalem, dan kerabat raja lainnya atau dapat juga penari umum yang memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan.

Grebeg Pasa
Grebeg ini diadakan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal. Acara ini berlangsung setelah melakukan Salat Ied. Prosesi acaranya sama dengan Grebeg Mulud yaitu para abdi dalem mengarak gunungan dari Keraton Surakarta ke Masjid Agung Surakarta untuk didoakan oleh ulama keraton kemudian dibagikan kepada masyarakat pengunjung.

Syawalan
Syawalan mulai diadakan satu hari setelah Hari Raya Idul Fitri dan berlangsung di Taman Satwataru Jurug di tepi Bengawan Solo. Pada puncak acara yaitu "Larung Gethek Jaka Tingkir" diadakan pembagian ketupat pada masyarakat pengunjung. Pada acara syawalan juga diadakan berbagai macam pertunjukan kesenian tradisional.

Grebeg Besar
Berlangsung pada hari Idul Adha (tanggal 10 Besar). Upacara sama dengan prosesi gunungan pada Grebeg Pasa dan Grebeg Mulud.

Solo Batik Carnival
Suasana Solo Batik Carnival


Karnaval Batik Solo atau Solo Batik Carnival adalah sebuah festival tahunan yang diadakan oleh pemerintah Kota Surakarta dengan menggunakan batik sebagai bahan utama pembuatan kostum. Para peserta karnaval akan membuat kostum karnaval dengan tema-tema yang di tentukan. Para peserta akan mengenakan kostumnya sendiri dan berjalan di atas catwalk yang berada di Jalan Slamet Riyadi. Karnaval ini diadakan setiap tahun pada bulan Juni sejak tahun 2008.


Solo Batik Fashion
Demikian pula Solo Batik Fashion adalah sebuah peragaan busana batik tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah di tempat-tempat terbuka supaya dapat dinikmati oleh segenap warga Surakarta. Peragaan batik ini diadakan setiap tahun pada bulan Juli sejak tahun 2009.
Hmmm banyak yang kelewatan? Surakarta juga punya wisata budaya yang bisa kalian kunjungi kok tanpa harus menunggu waktu peryaan setahun sekali. Nahh berikut adalah daftar destinasi wisata budaya yang ada di Kota Surakarta:

1. Keraton Kasunanan Surakarta

Keraton Kasunanan Surakarta

Keraton Kasunanan Surakarta dibangun pada tanggal 20 Februari 1745. Semula berada di Kartasura, namun karena keraton mengalami kerusakan akibat adanya pemberontakan kaum Cina, maka lokasi keraton dipindah di Desa Sala yaitu sebuah desa yang terletak di pinggir Bengawan Solo. Desa tersebut dipilih sebagai lokasi pendirian keraton yang baru sebab dipercaya kerajaan akan menjadi besar, panjang umur, aman, dan makmur, tidak ada perang dan berwibawa.
Keraton Surakarta mempunyai daya tarik wisata berupa bangunan istana yang kondisinya masih sangat baik serta pada hari-hari tertentu masing sering dilaksanakan berbagai macam upacara tradisional yang dibuka secara umum, seperti Kirab Pusaka, Grebeg Maulud, Malam Selikuran, dan sebagainya. Selain itu, terdapat pula sebuah museum yang memamerkan berbagai macam koleksi benda-benda seni dan pusaka keraton seperti koleksi arca, foto-foto raja terdahulu, replika berbagai macam upacara adat, koleksi kereta kencana, dan sebagainya.

 
2. Istana Mangkunegaran



Pendopo Ageng Istana Mangkunegaran
Istana Mangkunegaran merupakan perpecahan dari Keraton Kasunanan Surakarta. Pada saat Raden Mas Said (KGPAA Mangkunegaran I) melakukan pemberontakan terhadap Kasunanan, PB III (yang saat itu berkuasa) memberikan sebagian wilayahnya kepada Raden Mas Said guna meredam segala pemberontakan yang beliau lakukan serta memberikan hak kepada beliau untuk mendirikan pasukan sendiri dan memberinya gelar Mangkunegara I.

Istana Mangkunegaran resmi dibuka untuk obyek wisata budaya di Surakarta pada tahun 1986. Daya tarik wisata Mangkunegaran hampir sama dengan Kasunanan yaitu berupa bangunan istana, beberapa koleksi-koleksi topeng dan foto-foto raja beserta keluarga, serta berbagai macam upacara adat. 

Pracimayasa di Istana Mangkunegara

Fasilitas yang terdapat di lokasi wisata ini sudah lengkap yaitu antara lain masjid, lahan parkir yang luas, kamar mandi, dsb. Lokasinya obyek wisata berada di pusat kota serta kondisi jalan dan sarana transportasi yang sangat baik, sehingga memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke obyek wisata tersebut.

                Sekian penjelasan dari saya tentang kota surakarta semoga apa yang saya bagikan kepada kaliansemua dapat bermanfaat. Jangan lupa sebagai generasi muda yang baik dan bbertanggung jawab seharusnya kita dapat melestarikan  budaya yang ada dan mrnjaga destnasi dengan tindakan kecil dari diri sendiri.

Sisca fitri selvi lestari
4423143933
Usaha Jasa Pariwisata  B 2014
siscafitrisl@gmail.com

4 comments:

  1. Lumayan lah buat nambah pengetahuan tentang surakarta... :)

    ReplyDelete
  2. Ini adalah artikel yang "clear" tentang Surokerto. Para turis atau yang mau belajar tentang history Surokerto bisa juga dapat banyak pengetahuan dari artikel yang di tuliskan oleh Sisca ini. Untuk saya sendiri sebagai orang yang suka "traveling", artikel ini sebagai sebuah "guider" untuk saya. Makasih atas Informasi Sisca.

    ReplyDelete
  3. Wisata budaya yang ada di Surakarta, memiliki nilai Sejarah yang baik. Artikel ini bagus sekali dalam memaparkan Surakarta yang selama ini kita kenal sebagai Sala (Dibaca Solo, karena orang Jawa baca A jadi O). Artikel yang bagus sebagai pengantar mengenal Surakarta

    ReplyDelete
  4. Obrigado Sisca pelo tempo que voce passou para escrever este artigo.

    Para os turistas local e internacional aprender muitas coisas que voce passou nesta artigo.

    Espero que voce tem a boa estudo!

    ReplyDelete