Tugas 3 – Pariwisata Sejarah dan
Budaya Indonesia
Pariwisata Budaya di Sumatera Barat
Assalammuallaikum
kawan-kawan,
Kali
ini saya akan membahas tentang
Pariwisata Budaya di wilayah Sumatera Barat.
Pengantar
Puji
syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah melimpahkan segala
anugerah dan rahmat-Nya kepada kita semua, semoga kita semua selalu dalam
keadaan bersyukur serta bahagia dunia maupun akhirat, Aamiin. Perkenalkan nama
saya Gianni Ridiaputeri, saya seorang mahasiswi jurusan Usaha Jasa Pariwisata
di perguruan tinggi negeri jakarta yaitu Universitas Negeri Jakarta yang
terletak di Rawamangun, Jakarta Timur. Sebagai seorang mahasiswi Usaha Jasa
Pariwisata sudah seharusnya untuk mengerti serta mengetahui keberagaman
kebudayaan serta sejarah yang di miliki oleh Negara Indonesia ini yang kaya
akan keindahan alam, budaya dan juga sejarahnya. Kali ini saya ingin membahas
tentang pariwisata budaya di Sumatera Barat.
Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Pembahasan
Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia
yang terletak di pulau Sumatera dengan Padang sebagai ibu kotanya. Sesuai
dengan namanya, wilayah provinsi ini menempati sepanjang pesisir barat Sumatera
bagian tengah dan sejumlah pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan Mentawai.
Dari utara ke selatan, provinsi dengan wilayah seluas 42.297,30 km² ini berbatasan
dengan empat provinsi, yakni Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Bengkulu.
Sumatera Barat berpenduduk sebanyak 4.846.909 jiwa dengan
mayoritas beretnis Minangkabau yang seluruhnya beragama Islam. Provinsi ini
terdiri dari 12 kabupaten dan 7 kota dengan pembagian wilayah administratif
sesudah kecamatan di seluruh kabupaten (kecuali kabupaten Kepulauan Mentawai)
dinamakan sebagai nagari.
Sumatera Barat terletak di pesisir barat bagian tengah pulau Sumatera
yang terdiri dari dataran rendah di pantai barat dan dataran tinggi vulkanik
yang dibentuk oleh Bukit Barisan. Provinsi ini memiliki daratan seluas
42.297,30 km² yang setara dengan 2,17% luas Indonesia. Dari luas tersebut,
lebih dari 45,17% merupakan kawasan yang masih ditutupi hutan lindung. Garis
pantai provinsi ini seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Hindia sepanjang 2.420.357 km
dengan luas perairan laut 186.580 km².Kepulauan Mentawai yang terletak di
Samudera Hindia termasuk dalam provinsi ini.
Seperti daerah lainnya di Indonesia, iklim Sumatera Barat secara umum
bersifat tropis dengan suhu udara yang cukup tinggi, yaitu antara 22,6 °C sampai
31,5 °C. Provinsi ini juga dilalui oleh Garis khatulistiwa.
Aksesibilitas dan Akomodasi
Anda dapat mencapai Pulau Sumatera melalui berbagai
jalur transportasi, baik dengan transportasi darat, laut maupun udara.
Transportasi Udara
Sumatera barat memiliki bandar udara yang sudah
bertaraf internasional yaitu Bandara Internasional Minangkabau atau yang
terkenal dengan nama BIM yang melayani pernerbangan dari dan ke kota Padang.
bandara internasional minangkabau ini terletak di wilayah
Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Bandara ini
berjarak sekitar 24 km dari pusat Kota Padang. BIM menyediakan beberapa
maskapai terkenal diantaranya yaitu Garuda Indonesia, Air Asia, Lion Air,
Sriwijaya, Susi Air, Citilink, Batik, Etihad Airways yang dioperasikan oleh
Garuda Indonesia. BIM juga memiliki fasilitas khusus seperti Damri dan juga bus
Tranex.
Transportasi
Darat
Sarana transportasi jalur darat di Pulau Sumatera
cukup mendukung perjalanan. Ada banyak pilihan kendaraan yang dapat Anda
gunakan, seperti bus, taksi, angkutan umum, travel, mobil rental, becak hingga
ojek. Jangkauan satu kota ke kota lainnya umumnya dapat Anda tempuh dengan
menggunakan travel dan mobil rental. Mobil travel terbagi atas dua jenis yaitu
kelas ekonomi dan eksekutif. Tentunya tarif, fasilitas, jenis mobil, dan
kenyamanan yang ditawarkan berbeda. Tarif travel biasanya berkisar antara Rp
60.000 hingga Rp 120.000. Keberangkatan travel ditentukan sesuai dengan
jurusannya sehingga Anda harus jeli benar agar tidak mengalami kekeliruan
tempat tujuan.
Untuk perjalanan antar kota Anda bisa menggunakan Bus.
Bus antar kota menurunkan dan menerima penumpang hanya di Terminal, sehingga
Anda masih butuh transportasi lain untuk tiba di lokasi wisata tujuan. Biaya bus
relatif lebih murah, yakni sekitar Rp. 50.000 hingga Rp. 100.000.
Transportasi
Laut
Keindahan laut Sumatera tidak kalah jika dibandingkan
dengan pulau-pulau besar lainnya. Apabila Anda ingin menikmati panorama laut
dengan keindahan nuansa yang terbentang di sekeliling, tidak ada salahnya
mencoba perjalanan jalur laut. Hanya saja, perjalanan ini akan memakan waktu
lebih lama. Kapal Ferry adalah pilihan utama untuk melakukan penyeberangan
antar pulau. Selain itu, Speedboat juga tersedia untuk mengantarkan Anda
berlibur ke pulau di tengah lautan. Seperti Pulau Pagang di Sumatera Barat dan
Pulau Samosir yang sangat populer di Sumatera Utara. Kapal ferry dan speedboat
memiliki jadwal tertentu sehingga Anda harus memastikan jadwal keberangkatan.
Jika
ingin berkunjung ke Sumatera Barat tidak perlu khawatir untuk masalah
akomodasinya karena Sumatera Barat memiliki banyak akomodasi mulai dari kelas
wisma, melati hingga hotel berbintang pun ada disana dan tidak hanya ada di pusat kota tetapi dikota-kota kecil
lainnya pun memiliki beberapa akomodasi. Diantaranya ada Hotel Basko, Hotel
Pangeran Beach, Grand Zuri dan lain-lainnya.
Pariwisata yang terdapat di
Sumatera Barat
Sumatera Barat merupakan salah satu tujuan utama
pariwisata di Indonesia. Fasilitas wisatanya yang cukup baik, serta sering
diadakannya berbagai festival dan even internasional, menjadi pendorong
datangnya wisatawan ke provinsi ini. Beberapa kegiatan internasional yang
diselenggarakan untuk menunjang pariwisata Sumatera Barat salah satunya adalah
lomba balap sepeda Tour de Singkarak. Sumatera Barat memiliki hampir semua
jenis objek wisata alam seperti laut, pantai, danau, gunung, dan ngarai. Selain
itu pariwisata Sumatera Barat juga banyak menjual budayanya yang khas, seperti
Festival Tabuik, seni bertenun dan lain-lain. Disamping wisata alam dan budaya,
Sumatera Barat juga terkenal dengan wisata kulinernya.
1.
Istana
Basa Pagaruyung
Terletak di wilayah Batusangkar, ibu kota kabupaten Tanah Datar, Sumatera
Barat. Istano Basa yang lebih terkenal dengan nama Istana Pagaruyung, adalah
sebuah istana yang terletak di kecamatan Tanjung Emas, kota Batusangkar,
kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Istana ini merupakan obyek wisata budaya yang terkenal di
Sumatera Barat. Untuk memasuki istano basa pagaruyung ini cukup membayar
sebesar Rp. 5.000 saja serta buka setiap hari. Istano Basa yang berdiri
sekarang sebenarnya adalah replika dari yang asli. Istano Basa asli terletak di
atas bukit Batu Patah dan terbakar habis pada sebuah kerusuhan berdarah pada
tahun 1804. Istana tersebut kemudian didirikan kembali namun kembali terbakar
tahun 1966. Pada tanggal 27 Februari 2007, Istano Basa mengalami kebakaran
hebat akibat petir yang menyambar di puncak istana. Akibatnya, bangunan tiga
tingkat ini hangus terbakar. Ikut terbakar juga sebagian dokumen, serta
kain-kain hiasan.. Diperkirakan hanya sekitar 15 persen barang-barang berharga
yang selamat. Barang-barang yang lolos dari kebakaran tersebut sekarang
disimpan di Balai Benda Purbakala Kabupaten Tanah Datar. Harta pusaka Kerajaan
Pagaruyung sendiri disimpan di Istano Silinduang Bulan, 2 kilometer dari Istano
Basa. Bangunan ini terdiri dari 11
gonjong, 72 tonggak dan 3 lantai. Objek wisata ini dilengkapi dengan
surau, tabuah Rangkiang Patah Sambilan, serta fisik bangunan Istano
Basa Pagaruyung dilengkapi dengan beragam ukiran yang tiap-tiap bentuk dan
warna ukiran mempunyai falsafah, sejarah dan budaya Minangkabau. Terletak
di Nagari Pagaruyung Kecamatan Tanjung Emas yang merupakan pusat
Perintahan Kabupaten Tanah Datar, + 5 km dari kota Batusangkar dan
mudah dijangkau oleh sarana transportasi roda 2 dan roda 4
Pesona plus
dari Istana Pagaruyung:
1.
Objek wisata
ini merupakan objek wisata primadona Kabupaten Tanah Datar. Bangunan ini
terdiri dari 11 gonjong, 72 tonggak dan 3 lantai, objek wisata ini dilengkapi
dengan surau, tabuah, rangkiang patah 9. Istano Basa Pagaruyung dilengkapi
dengan beragam ukiran yang tiap-tiap bentuk dan warna ukiran mempunyai falsafah
sejarah dan budaya Minangkabau
2.
Istano Basa
Pagaruyung yang terbakar akibat sambaran petir pada 27 Februari 2007, dibangun kembali.
3.
Istano Basa Pagaruyung Terletak di Nagari Pagaruyung,
Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar yang berjarak 5 kilometer dari
Kota Batusangkar.
Objek wisata ini mudah dijangkau oleh sarana transportasi baik roda 2 maupun roda 4 serta kendaraan tradisional Bendi yang ada di kota Batusangkar. Berikut adalah beberapa jalur menuju Istano Basa Pagaruyung serta jaraknya:
Objek wisata ini mudah dijangkau oleh sarana transportasi baik roda 2 maupun roda 4 serta kendaraan tradisional Bendi yang ada di kota Batusangkar. Berikut adalah beberapa jalur menuju Istano Basa Pagaruyung serta jaraknya:
1. Kota Padang via Kubu Kerambil = 105 km
2.
Dari Bukittinggi via Pintu Gerbang Simpang Baso = 35 km
3. Melalui Pintu Gerbang Simpang Piladang berbatasan dengan wilayah Kabupaten 50 kota berjarak 45 km
4.
Istano Basa Pagaruyung adalah nama tempat tinggal
keluarga kerajaan Minangkabau yang sekaligus menjadi Pusat Kerajaan Minangkabau
pada masanya. Konstruksi bangunannya berbeda dengan rumah tempat tinggal rakyat
biasa. Dimasa kerajaan Minangkabau Istana Basa Pagaruyung memainkan peran ganda
sebagai rumah tempat tinggal keluarga kerajaan dan sebagai Pusat Pemerintahan
Kerajaan Minangkabau yang dipimpin oleh seorang raja yang dikenal dengan “RAJO
ALAM” atau “RAJA DIRAJA KERAJAAN MINANGKABAU” Kepemimpinan Rajo Alam dikenal
dengan “Tali Tigo Sapilin” dan Pemerintahannya dikenal dengan “ Tungku Tigo
Sajarangan”. “ Istano Basa” berarti istana yang besar atau agung. Istana Raja
Alam ini terus menggali beberapa modifikasi dimana istana yang pertama berada
di Puncak Bukit Batu Patah (Bukit yang berada dibelakang bangunan istana yang
sekarang) kemudian pindah ke Ranah Tanjung Bungo Pagaruyung dan terakhir di
Gudam. Istano Basa Pagaruyung yang ada sekarang merupakan duplikat dari Istano
yang dibakar oleh Belanda pada tahun 1804. Istano basa Pagaruyung dibangun
kembali pada tahun 1976 atas pemikiran pemerintah dalam rangka melestarikan
nilai – nilai adat, seni dan budaya serta sejarah Minangkabau.
Istano Basa yang merupakan Objek Wisata Primadona di Kabupaten Tanah Datar khususnya, Sumatera Barat pada umumnya terdiri dari 3 (tiga) lantai, 72 tonggak serta 11 gonjong. Arsitektur bangunan ini memperlihatkan ciri khas tersendiri dibandingkan dengan Rumah Gadang lainnya yang terdapat di Minangkabau dimana bentuk fisiknya dilengkapi ukiran falsafah dan budaya Minangkabau. Selain itu, Istano Basa juga dilengkapi dengan Surau, tabuah larangan. Rangkiang Patah Sambilan, Tanjung Mamutuih dan Pincuran Tujuh.
Istano Basa yang merupakan Objek Wisata Primadona di Kabupaten Tanah Datar khususnya, Sumatera Barat pada umumnya terdiri dari 3 (tiga) lantai, 72 tonggak serta 11 gonjong. Arsitektur bangunan ini memperlihatkan ciri khas tersendiri dibandingkan dengan Rumah Gadang lainnya yang terdapat di Minangkabau dimana bentuk fisiknya dilengkapi ukiran falsafah dan budaya Minangkabau. Selain itu, Istano Basa juga dilengkapi dengan Surau, tabuah larangan. Rangkiang Patah Sambilan, Tanjung Mamutuih dan Pincuran Tujuh.
Pada
prinsipnya, Istano Basa Pagaruyung mempunyai 2 (dua) unsur yaitu:
1.
Unsur Utama Istano Basa
Pagaruyung
a)
Batu Tapakan
Batu Tapakan terletak dibawah jenjang dan berfungsi
sebagai tempat mencuci kaki sebelum naik keatas rumah (Istana). Disini juga
disediakan sebuah “Guci” yaitu tempat air dan dilengkapi dengan gayung air
(cibuak)
b)
Singasana (Pelaminan Bundo Kanduang)
Terletak di
lantai satu sejajar dengan pintu masuk. Disini terpajang photo Raja Pagaruyung
terakhir yaitu Sultan Alam Bagagarsyah. Singasana ini dilingkari dengan tirai
yang terjuntai disisi kanan, kiri dan depan. Disinilan Bundo Kanduang duduk
sambil melihat – lihat siapa yang datang atau yang belum datang apabila ada
rapat dan mengatur segala sesuatu diatas rumah.
c)
Bilik (Kamar)
Bilik – bilik ini dihuni oleh putri – putri raja yang
sudah menikah (berkeluarga). Bilik pertama atau yang paling kanan dihuni oleh
putri raja yang sudah menikah dan seterusnya dihuni oleh adik – adik yang sudah
menikah pula. Istana Basa Pagaruyung mempunyai 9 ruang; satu ruangan digunakan
sebagai tempat jalan kedapur yang disebut dengan ” Selasar”. Bilik pertama kita mulai dari kanan waktu anda masuk ke rumah (Istano).
Sebelah kanan tersebut juga merupakan ” Pangkal Rumah” dan bilik terakhir yang
berda disebelah kiri disebut juga ”Ujung Rumah”
d)
Anjunag Rajo Babandiang
Anjuang Rajo Babandiang berada dibagian kanan atau
pangkal rumah (Istano) dan mempunyai 3 langgam (tingkat) yang berfungsi sebagai
tempat sidang pada langgam pertama, tempat beristirahat pada langgam kedua dan
tempat tidur raja pada langgam ketiga.
e)
Anjuang Perak
Anjuang Perak berada disebelah kiri atau ujung istana
yang berfungsi sebagai tempat Bundo kanduang (Ibu Suri) mengadakan rapat yang
bersifat kewanitaan pada langgam pertama, sebagai tempat beristirahat pada
langgam kedua dan tempat tidur Ibu Suri pada langgam ketiga.
f)
Bandua Tangah
Bandua ini berada di depan bilik (kamar) Bandua yaitu
bagian yang ditinggikan dari lantai yang berfungsi sebagai tempat keluarga/
kerabat dari pihak putri raja yang mendiami masing – masing bilik (kamar).
g)
Bandua Tapi
Berada di depan dari Bandua Tangah yang berfungsi
sebagai tempat Cerdik Pandai dan Alim Ulama dalam rapat – rapat. Posisi duduk
Ninik Mamak, Cerdik Pandai dan Alim Ulama membelakangi bilik (kamar).
h)
Tango
Tango sebutan lainnya dalah umbul –umbul yang bermacam
warna yang terpajang pada sebuah peti bunian. Tango berfungsi sebagai tanda mata pelengkap atau cendera mata Raja kepada
tamunya. Kalau dari unsur Ninik Mamak, Raja akan memberikan Tango yang berwarna
hitam, dari unsur Alim Ulama akan mendapatkan warna Putih, dari unsur laskar
akan mendapat warna kuning emas, dari raja kecil akan mendapat warna kuning
muda, sedangkan dari unsur pejabat/ Sekretaris/ Pegawai akan mendapat warna
ungu.
Sedangkan Peti Bunian tersebut digunakan sebagai tempat senjata atau atribut para tamu.
Sedangkan Peti Bunian tersebut digunakan sebagai tempat senjata atau atribut para tamu.
i)
Anjuang Paranginan
Anjuang ini berada di lantai dua yang berfungsi
sebagai tempat Putri Raja yang belum menikah (gadis pingitan) dan
perlengkapannya.
j)
Mahligai
Mahligai berada di lantai tiga yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan alat – alat kebesaran Raja seperti Mahkota Kerajaan yang
dahulunya disimpan dalam sebuah peti khusus yang dinamakan Aluang Bunian. Apabila ada acara tertentu alat – alat kebesaran tersebut dikeluarkan dari
tempatnya (Aluang Bunian)
k)
Tanjuang mamutuih
Di lokasi ini terdapat sebuah pohon beringin yang
dilingkari oleh batuan yang tersusun rapi. Lokasi ini berfungsi sebagaitempat bermain – main anak raja seperti main
layang – layang.
l)
Pincuran Tujuh
Letaknya di belakang dapur yang merupakan tempat
pemandian keluarga raja. Tapian tampek mandi atau pemandian ini mempunyai tujuh
buah pincuran yang tebuat dari batang sampir dan dilengkapi dengan jamban
tradisional
2.
Unsur Penunjang Istano Basa Pagaruyung
a)
Dapur
Dapur mempunyai dua ruangan. Ruangan sebelah kanan
berfungsi sebagai tempat memasak dengan perkakas atau alat – alat dapur yang
serba tradisional. Ruangan sebelah kiri berfungsi sebagai tempat para dayang
yangberjumlah dua belas orang.
b)
Surau
Surau terletak dibelakang Istano yang berfungsi
sebagai tempat shalat, belajar mengaji (membaca Alqura’n) dan tempat tidur
putra raja yang telah akil baliqh atau telah berumur 7 tahun keatas. Disamping
mengaji, disinilah mereka dididik tentang Undang – Undang Adat, hukum syarak,
sejarah, seni budaya dan bela diri.
c)
Rangkiang Patah Sembilan
Berda di
pekarangan Istano yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi. Selain itu
fungsi rangkiang di Sitanao adalah sebagai simbol kemakmuran dan kekuatan Alam
Minangkabau
d)
Tabuah Larangan
Ada dua buah Tabuah Larangan di Istano. Tabuah pertama
bernama Gaga Di Bumi yang dibunyikan apabila terdapat peristiwa yang besar
seperti bencana alam, kebakaran, tanah longsor dsb. Tabuah kedua bernama
Mambang Diawan yang dibunyikan untuk memanggil Basa Nan Ampek Balai ( Dewan
Empat Menteri) yaitu Tuan Titah di Sungai Tarab, Tuan Kadi di Padang Ganting,
Tuan Indomo di Saruaso, Tuan Mankudun di Sumanik, Tuan gadang di Batipuh serta
Tigo Selo (Raja Alam, Raja Adat, Raja Ibadat) untuk mengadakan rapat.
e)
Taman Istano Basa
Taman Istano Basa mewakili dan melambangkan semua
potensi dan fasilitas daerah dimana Minangkabau berada agar tampil blebih
terkenal, lebih dihormati, lebih dikagumi, lebih cemerlang, lebih produktif,
lebih potensial, lebih berarti dan lebih berdaya guna dalam berbagai aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara karena potensi dan fasilitas memperindah
Minangkabau dalam arti yang luas.
2. PDIKM (Pusat Dokumentasi dan
Informasi Kebudayaan Minangkabau)
Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan
Minangkabau atau biasa disingkat PDIKM adalah salah satu museum di Sumatera Barat yang terletak di
Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang.
Museum ini bersisikan berbagai macam informasi dan koleksi mengenai kebudayaan
Minangkabau baik berupa dokumentasi audio maupun visual. Museum ini dapat
diakses dari jalur utama Padang–Bukittinggi, berjarak sekitar lebih kurang dua
kilometer dari pusat Kota Padang Panjang.
Objek wisata yang terletak di
Kelurahan Silaing Bawah ini hanya berjarak lebih kurang 2 km dari pusat kota
Padang Panjang dan sangat gampang diakses karena berada di sisi jalur utama
Padang – Bukitttinggi. Jika dari pusat kota anda dapat memilih angkutan umum
jenis angkot Jurusan Silaing dengan tarif hanya Rp 2.000 / orang. Anda bisa
turun di Rest Area Padang Panjang untuk selanjutnya jalan kaki melewati
Jembatan Gantung ke PDIKM tersebut, atau turun di Depan Gerbang masuk PDIKM dan
Mifan ( PDIKM dan MIFAN Waterpark Padang Panjang terletak bersebelahan). Bagi
anda yang memiliki kendaraan pribadi bisa langsung akses kelokasi PDIKM, dan
anda tidak perlu khawatir mencari lokasi parkir, karena Komplek PDIKM memiliki
pelataran parkir yang cukup luas dan selalu di jaga petugas keamanan.
Begitu memasuki pelataran parkir,
anda akan langsung berhadapan dengan bangunan berarsitektur khas Minangkabau
yang biasa di sebut Rumah Gadang. Bangunan rumah bagonjong tersebut merupakan
titik sentral komplek PDIKM yang juga merupakan tempat penyimpanan berbagai
koleksi dan dokumentasi kebudayaan Minangkabau. Anda yang baru pertama kali
melihat rumah adat Minangkabau dari dekat pasti terkagum-kagum dengan keindahan
citarasa seni arsitektur Minangkabau tersebut. Konon, seperti desain rumah adat
lainnya di tanah air, Rumah Gadang juga memiliki keunggulan dalam hal ketahanan
struktur terhadap dampak gempa bumi. Hal ini sudah sering terbukti dimana Rumah
Gadang mendapat dampak kerusakan relatif kecil ketika diguncang gempa dibanding
bangunan dengan arsitektur modern.
Didalam PDIKM atau rumah gadang
terdapat banyak informasi tentang sumatera barat dan juga banyaknya koleksi
sebagai berikut:
Koleksi
·
1.900 jilid salinan buku dan majalah terbitan sebelum
tahun 1942.
·
Sekitar 1.500 judul buku terbitan setelah tahun 1950
sumbangan masyarakat dan setumpuk besar kliping berbagai koran dan majalah.
·
90 album foto.
·
500 foto dalam bingkai besar dan kecil.
·
142 reel mikrofilm positif, isinya berupa
naskah-naskah lama, koran-koran yang terbit sebelum Perang Dunia II, dan
sebagainya; untuk membaca mikrofilm tersebut PDIKM sudah memiliki alat baca
mikrofilm 35 mm positif atau negatif lengkap dengan alat penunjang lainnya.
·
Sekitar 600 kaset yang isinya mulai dari nyanyian
cerita klasik Minangkabau seperti saluang, rebab, dan sebagainya sampai kepada
lagu pop Minang.
·
Sekumpulan replika alat musik tradisional Minangkabau.
Selain
koleksi-koleksi yang telah disebutkan diatas, wilayah PDIKM yang sangat luas
dan juga mendukung untuk kegiatan camping anak sekolah serta spot untuk
orang-orang yang hobby berfoto-foto. Dan didekat wilayah PDIKM juga ada kolam
renang yang terkenal di Padang Panjang yaitu Mifan (Minang Fantasy).
Seni dan
Budaya khas Sumatera Barat
A.
Musik
(Alat musik sumatera barat, dok. wikipedia) |
Saluang, nuansa Minangkabau
yang ada di dalam setiap musik Sumatera Barat yang dicampur dengan jenis musik
apapun saat ini pasti akan terlihat dari setiap karya lagu yang beredar di
masyarat. Hal ini karena musik Minang bisa diracik dengan aliran musik jenis
apapun sehingga enak didengar dan bisa diterima oleh masyarakat. Unsur musik
pemberi nuansa terdiri dari instrumen alat musik tradisional saluang, bansi,
talempong, rabab, pupuik, serunai, dan gandang tabuik.
Ada pula saluang jo dendang, yakni penyampaian dendang (cerita
berlagu) yang diiringi saluang yang dikenal juga dengan nama sijobang. Musik
Minangkabau berupa instrumentalia dan lagu-lagu dari daerah ini pada umumnya
bersifat melankolis. Hal ini berkaitan erat dengan struktur masyarakatnya yang
memiliki rasa persaudaraan, hubungan kekeluargaan dan kecintaan akan kampung
halaman yang tinggi ditunjang dengan kebiasaan pergi merantau.
B.
Tarian Tradisional
(tari piring, dok wikipedia) |
Secara garis besar seni tari dari
Sumatera Barat adalah dari adat budaya etnis Minangkabau dan etnis Mentawai.
Kekhasan seni tari Minangkabau umumnya dipengaruhi oleh agama Islam, keunikan
adat matrilineal dan kebiasan merantau masyarakatnya juga memberi pengaruh
besar dalam jiwa sebuah tari tradisi yang bersifat klasik, di antaranya Tari
Pasambahan, Tari Piring, Tari Payung, dan Tari Indang. Sementara itu terdapat
pula suatu pertunjukan khas etnis Minangkabau lainnya berupa perpaduan unik
antara seni bela diri yang disebut silek dengan tarian, nyanyian dan seni peran
(acting) yang dikenal dengan nama Randai.
Sedangkan untuk tarian khas etnis
Mentawai disebut Turuk Laggai. Tarian Turuk Langai ini umumnya bercerita
tentang tingkah laku hewan, sehingga judulnya pun disesuaikan dengan nama-nama
hewan tersebut, misalnya tari burung, tari monyet, tari ayam, tari ular dan
sebagainya.
C.
Masakan khas
(rendang, dok wikipedia) |
Dalam dunia kuliner, Sumatera Barat
terkenal dengan masakan Padang dan restoran Padang dengan citarasa yang pedas.
Masakan Padang dapat ditemui hampir di seluruh penjuru Nusantara, bahkan sampai
ke luar negeri. Beberapa contoh makanan dari Sumatera Barat yang cukup populer
adalah Rendang, Sate Padang, Dendeng Balado, Itiak Lado Mudo, Soto Padang, dan
Bubur Kampiun.
Setiap kawasan di Sumatera Barat,
memiliki makanan sebagai ciri khas daerah, yang biasa dijadikan sebagai buah
tangan (oleh-oleh) misalnya: Padang terkenal dengan bengkuang, Padang Panjang
terkenal dengan pergedel jaguang, Bukittinggi dengan karupuak sanjai,
Payakumbuh dengan galamai. Selain itu Sumatera Barat juga memiliki ratusan
resep, seperti kipang kacang, bareh randang, dakak-dakak, rakik maco, pinyaram,
Karupuak Balado, dan termasuk juga menghasilkan Kopi Luwak.
D.
Pakaian Adat
Kaum pria
dari Sumatera Barat memakai tutup kepala yang disebut saluak. Memakai baju
model teluk belanga yang berlengan agak pendek dan melebar ke ujung. Selembar
kain menyelempang di bahu dan sebilah keris terselip di depan perut. Ia juga
memakai celana panjang dengan kain songket melingkar di tengah badan. Sedangkan
wanitanya memakai tutup kepala bergonjang yang disebut tangkuluak tanduak, baju
kurung dengan kain songket menyelempang di bahu dan berkain songket. Perhiasan
yang dipakainya adalah anting-anting, kalung bersusun dan gelang pada kedua
belah tangan, pakaian ini berdasarkan adat Minangkabau.
E. Senjata Tradisional
(karih, dok wikipedia) |
Senjata tradisional yang amat terkenal di Sumatera
Barat adalah Karih yang merupakan senjata tikam. Senjata tikam lainnya adalah
belati, disamping tombak, ruduih
yang disebut juga golok atau ladiang. Tombaknya yang berujung tiga disebut piarit.
F. Suku
Suku dan marga yang terdapat didaerah Sumatera Barat
adalah Mentawai, Minangkabau (Jambak, Guci, Piliang, Caniago, Tanjung, Pisang,
Sikumbang, Panyalai, dan Koto).
G. Bahasa
Daerah
Minangkabau, Melayu, dan lain-lain.
H. Lagu Daerah
Kampuang nan Jauah di Mato, Ayam Den Lapeh, Dayuang
Palinggam dll.
I.
Event
·
Tour
De Singkarak
Tour de Singkarak adalah kejuaraan balap sepeda resmi dari Persatuan
Balap Sepeda Internasional (Union
Cycliste International) yang diselenggarakan setiap tahun di Sumatera
Barat. Kejuaraan yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2009 ini
merupakan balapan jalan raya jarak jauh yang umumnya diadakan sekitar bulan
April hingga Juni dan berlangsung selama seminggu. Kejuaraan ini telah menjalin
kerjasama dengan Amaury Sport
Organisation yang menjadi penyelenggara Tour de France di Perancis.
Sesuai dengan namanya, Singkarak yang merupakan danau terbesar di Sumatera
Barat menjadi bagian dari jalur lintasan Tour de Singkarak. Selain itu,
beberapa kawasan wisata lain juga menjadi bagian dari jalur lintasan, termasuk
Lembah Harau, Danau Maninjau, Kelok 44, Danau Diatas, dan Danau Dibawah. Tour
de Singkarak diselenggarakan untuk pertama kali oleh Kementerian Kebudayaan dan
Pariwisata Indonesia pada tahun 2009. Dipandang
sukses dari segi peyelenggaraan, menjadikan ajang balap sepeda ini sebagai
salah satu kejuaraan balap sepeda resmi Persatuan Balap Sepeda Internasional di
kelas 2.2 Asia Tour. Sehingga selain didukung oleh Kementerian Kebudayaan dan
Pariwisata Indonesia, Tour de Singkarak juga diperkuat dengan dukungan APBD provinsi
dan kabupaten atau kota yang daerahnya dilalui oleh peserta. Hal ini disebabkan
setiap daerah yang menjadi bagian dari tahapan perlombaan balap sepeda Tour de
Singkarak mempunyai peran cukup besar dalam mengenalkan daerahnya. Sehingga
jumlah kabupaten dan kota yang menjadi jalur lintasan Tour de Singkarak dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dalam tiga kali penyelenggaraan Tour de
Singkarak, kota Padang selalu menjadi titik start pelombaan dengan titik finish
di dermaga danau Singkarak. Namun pada Tour de Singkarak 2012, titik start
lomba dipindahkan ke kota Sawahlunto. Sedangkan titik finish dipindahkan ke
kota Padang sebagai ibu kota Sumatera Barat.
·
Tabuik
(Tabuik, dok wikipedia) |
Festival Tabuik merupakan salah satu
tradisi tahunan di dalam masyarakat Pariaman. Festival ini telah berlangsung
sejak puluhan tahun lalu dan diperkirakan telah ada sejak abad ke-19 masehi.
Perhelatan tabuik merupakan bagian dari peringatan hari wafatnya cucu Nabi
Muhammad SAW, yaitu Hussein bin Ali yang jatuh pada tanggal 10 Muharram.
Sejarah mencatat, Hussein beserta keluarganya wafat dalam perang di padang
Karbala.
Tabuik sendiri diambil dari bahasa arab 'tabut' yang bermakna peti kayu. Nama tersebut mengacu pada legenda tentang kemunculan makhluk berwujud kuda bersayap dan berkepala manusia yang disebut buraq. Legenda tersebut mengisahkan bahwa setelah wafatnya sang cucu Nabi, kotak kayu berisi potongan jenazah Hussein diterbangkan ke langit oleh buraq. Berdasarkan legenda inilah, setiap tahun masyarakat Pariaman membuat tiruan dari buraq yang sedang mengusung tabut di punggungnya. menurut kisah yang diterima masyarakat secara turun temurun. Mulai tahun 1982, perayaan tabuik dijadikan bagian dari kalender pariwisata Kabupaten Padang Pariaman. Karena itu terjadi berbagai penyesuaian salah satunya dalam hal waktu pelaksanaan acara puncak dari rangkaian ritual tabuik ini. Jadi, meskipun prosesi ritual awal tabuik tetap dimulai pada tanggal 1 Muharram, saat perayaan tahun baru Islam, tetapi pelaksanaan acara puncak dari tahun ke tahun berubah-ubah, tidak lagi harus pada tanggal 10 Muharram.
Tabuik sendiri diambil dari bahasa arab 'tabut' yang bermakna peti kayu. Nama tersebut mengacu pada legenda tentang kemunculan makhluk berwujud kuda bersayap dan berkepala manusia yang disebut buraq. Legenda tersebut mengisahkan bahwa setelah wafatnya sang cucu Nabi, kotak kayu berisi potongan jenazah Hussein diterbangkan ke langit oleh buraq. Berdasarkan legenda inilah, setiap tahun masyarakat Pariaman membuat tiruan dari buraq yang sedang mengusung tabut di punggungnya. menurut kisah yang diterima masyarakat secara turun temurun. Mulai tahun 1982, perayaan tabuik dijadikan bagian dari kalender pariwisata Kabupaten Padang Pariaman. Karena itu terjadi berbagai penyesuaian salah satunya dalam hal waktu pelaksanaan acara puncak dari rangkaian ritual tabuik ini. Jadi, meskipun prosesi ritual awal tabuik tetap dimulai pada tanggal 1 Muharram, saat perayaan tahun baru Islam, tetapi pelaksanaan acara puncak dari tahun ke tahun berubah-ubah, tidak lagi harus pada tanggal 10 Muharram.
Rangkaian tradisi tabuik di Pariaman
terdiri dari tujuh tahapan ritual tabuik, yaitu mengambil tanah, menebang
batang pisang, mataam, mengarak jari-jari, mengarak sorban, tabuik naik
pangkek, hoyak tabuik, dan membuang tabuik ke laut. Prosesi mengambil tanah
dilaksanakan pada 1 Muharram. Menebang batang pisang dilaksanakan pada hari
ke-5 Muharram. Mataam pada hari ke-7, dilanjutkan dengan mangarak jari-jari
pada malam harinya. Pada keesokan harinya dilangsungkan ritual mangarak
saroban. Pada hari puncak, dilakukan ritual tabuik naik pangkek, kemudian
dilanjutkan dengan hoyak tabuik. Hari puncak ini dahulu jatuh pada tanggal 10
Muharram, tetapi saat ini setiap tahunnya berubah-ubah antara 10-15 Muharram,
biasanya disesuaikan dengan akhir pekan. Sebagai ritual penutup, menjelang
maghrib tabuik diarak menuju pantai dan dilarung ke laut.
Setiap tahunnya puncak acara tabuik
selalu disaksikan puluhan ribu pengunjung yang datang dari berbagai pelosok
Sumatera Barat. Tidak hanya masyarakat lokal saja, festival ini pun mendapat
perhatian dari banyak turis asing yang membuatnya menjadi perhelatan besar yang
ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Pantai Gandoriah yang menjadi titik pusat
perhatian seakan menjadi lautan manusia, khususnya menjelang prosesi tabuik
diarak menuju pantai.
PENUTUP
Indonesia dengan letak geografis sebagai Negara
kepulauan memiliki kekayaan akan aneka ragam adat dan budaya daerah yang
tersebar merata di seluruh tanah air. Bentuk geogtafis kepulauan ini di satu
sisi juga perlu diwaspadai oleh para generasi muda akan pelestarian aneka ragam
budayanya dan sebagai generasi muda kita perlu dan harus peduli dengan kekayaan
yang miliki oleh Negara tempat kita tinggal.
Daftar Pustaka
Gianni
Ridiaputeri
4423143922
UJP
B 2014
No comments:
Post a Comment