Kabupaten Pati adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa
Tengah. Ibukotanya adalah Pati.
Kabupaten ini berbatasan dengan Laut
Jawa di utara, Kabupaten
Rembang di timur, Kabupaten
Blora dan Kabupaten
Grobogan di selatan, serta Kabupaten
Kudus dan Kabupaten
Jepara di barat. Kabupaten ini terkenal dengan semboyan Pati Bumi Mina Tani. Sejarah Kabupaten Pati berpangkal tolak dari beberapa gambar
yang terdapat pada Lambang Daerah Kabupaten Pati yang sudah disahkan dalam Peraturan
Daerah No. 1 Tahun 1971 yaitu Gambar yang berupa: "keris rambut pinutung
dan kuluk kanigara".
Menurut cerita rakyat
yang terdapat juga pada kitab Babat Pati dan kitab Babat lainnya
dua pusaka yaitu "keris rambut pinutung dan kuluk kanigara" merupakan
lambang kekuasan dan kekuatan yang juga merupakan simbul kesatuan dan
persatuan.
Barangsiapa yang memiliki
dua pusaka tersebut, akan mampu menguasai dan berkuasa memerintah di Pulau
Jawa. Adapun yang memiliki dua pusaka tersebut adalah Raden Sukmayana penggede Majasemi andalan Kadipaten Carangsoka.
Kabupaten Pati memiliki
cukup banyak tempat wisata, setidaknya ada lebih dari 15 tempat yang bisa kita
kunjungi di Pati, jenis wisatanya pun cukup beragam mulai dari wisata sejarah,
wisata alam, wisata keluarga, hingga wisata religi. Dalam kesempatan kali ini
saya akan membahas dan memberikan penjelasan tentang wisata-wisata sejarah yang
ada di kota Pati, Jawa Tengah. Berikut ini adalah pemetaan wisata-wisata
sejarah yang ada di kota Pati, Jawa Tengah.
1.
Pintu Gerbang Kerajaan Majapahit
Pintu
gerbang Majapahit di Pati adalah salah satu peninggalan warisan budaya
Nusantara berupa pintu jati kuno yang dibuat pada masa kerajaan Majapahit
berjaya. Melihat sejarah pintu gerbang majapahit di Pati, pintu gerbang
kerajaan yang paling berjaya di Nusantara ini singgah di Kabupaten Pati pada
masa walisongo, yakni sekitar abad 15 an.
Terkait dengan sejarah pembuatan pintu gerbang Majapahit yang ada di Kota Pati ini, tentu banyak sejarawan yang memperkirakan bahwa pintu ini dibuat sebelum abad 15, tepatnya sebelum peristiwa pintu gerbang Majapahit dibawa menuju arah Muria yang pada akhirnya hanya sampai di Desa Rendole, Muktiharjo, Pati. Sejarawan mencatat, pintu gerbang Majapahit ini diambil oleh putra Sunan Muria dari Trowulan (dulu menjadi kerajaan Mahapahit) yang letaknya di Jawa Timur. Belum sampai diserahkan kepada ayahnya, yaitu Sunan Muria, pintu gerbang Majapahit terlebih dahulu menjadi ajang perebutan antara Raden Bambang Kebo Nyabrang (putra Sunan Muria) dan Raden Ronggo sehingga pintu gerbang Majapahit akhirnya diletakkan di Rendole, Muktiharjo, Pati.
Terkait dengan sejarah pembuatan pintu gerbang Majapahit yang ada di Kota Pati ini, tentu banyak sejarawan yang memperkirakan bahwa pintu ini dibuat sebelum abad 15, tepatnya sebelum peristiwa pintu gerbang Majapahit dibawa menuju arah Muria yang pada akhirnya hanya sampai di Desa Rendole, Muktiharjo, Pati. Sejarawan mencatat, pintu gerbang Majapahit ini diambil oleh putra Sunan Muria dari Trowulan (dulu menjadi kerajaan Mahapahit) yang letaknya di Jawa Timur. Belum sampai diserahkan kepada ayahnya, yaitu Sunan Muria, pintu gerbang Majapahit terlebih dahulu menjadi ajang perebutan antara Raden Bambang Kebo Nyabrang (putra Sunan Muria) dan Raden Ronggo sehingga pintu gerbang Majapahit akhirnya diletakkan di Rendole, Muktiharjo, Pati.
Lokasi
pintu gerbang Majapahit di Pati terletak tidak jauh dari pusat kota Pati, yakni
sekitar 4 km, tepatnya di Desa Rendole, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati,
Jawa Tengah. Lokasi pintu gerbang Majapahit
berdekatan dengan Stadion Joyokusumo Pati dan dekat dengan obyek wisata Sendang
Tirta Sani Pati. Jika Anda dari Stadion Joyokusumo, jalan menuju arah utara
sekitar 100 meter ada pertigaan di mana arah lurus menuju kecamatan Tlogowungu
dan obyek wisata Sendang Tirta Sani, sedangkan jika belok kiri (arah kecamatan
Gembong) adalah arah lokasi pintu gerbang Majapahit. Setelah dari pertigaan
pertama tersebut (kurang lebih 100 meter dari Stadion Joyokusumo), belok kiri
hingga menjumpai SMK Negeri 2 Pati di sebelah kiri dan Anda lurus saja sekitar
400 meter dari SMK Negeri 2 Pati sebelah kanan jalan ada tulisan di pinggir
jalan "Pintu Gerbang Majapahit" yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan,
Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Pati. Jika sudah
ketemu dengan papan bertuliskan pintu gerbang Majapahit tersebut, belok saja ke
kanan masuk gang kecil sekitar 50 meter. Pintu gerbang Majapahit sendiri sudah
bisa terlihat dari pinggir jalan raya, karena antara jalan raya dan lokasi
pintu gerbang Majapahit tidak terlalu jauh, yakni sekitar 50 meter.
2.
Masjid Agung
Baitunnur Pati
Masjid Agung Baitunnur Pati adalah sebuah masjid besar yang bersejarah
dan memiliki keunikan yang berada di tengah-tengah kota Pati, Jateng. Masjid Baitunnur ini terletak di sisi sebelah barat alun-alun
kota Pati, atau yang lebih dikenal sebagai simpang lima. Di sebelah kiri Masjid
Agung Baitunnur, tepat di sisi utara alun-alun, terdapat Kantor Bupati Pati dan
Gedung DPRD Kabupaten Pati. Ciri khas dan keunikan Masjid Agung Baitunnur Pati
lainnya adalah kombinasi apik antara marmer putih pada lantai dan dinding
bagian depan yang berpadu dengan ornamen kayu berwarna coklat. Selain itu
Masjid Agung Baitunnur memiliki arsitektur yang unik. Di samping kiri masjid
menjulang menara tunggal yang terpisah dengan bangunan utama masjid. Di sebelah
belakang masjid berdiri Gedung Islamic Centre yang bergandengan dengan tempat
wudlu dan kamar mandi. Keunikannya, antara masjid dan tempat wudlu dihubungkan
dengan teras dan kolam yang sama-sama berdasarkan tatanan batu-batu kecil
(kerikil) sehingga terasa seperti refleksi di kaki.
3.
Makam Syeh Jangkung
Syeh
Jangkung atau bernama asli Saridin adalah tokoh fenomenal yang menjadi sejarah
legendaris warga Pati dari zaman ke zaman lintas generasi. Hidup pada era
Walisongo sekitar abad 15, Saridin yang bergelar Syeh Jangkung mengisi kisah
Nusantara yang mengajarkan generasi penerus bangsa akan sebuah kejujuran,
keluguan, dan kesaktian yang semestinya digunakan untuk kebaikan, bukan untuk
kejahatan. Untuk itu, wisata sejarah di Makam Syeh Jangkung Pati menjadi
destinasi wisata Pati yang ditunggu-tunggu. Makam Saridin berada di bawah
pengelolaan Yayasan Syeh Jangkung, tepatnya di Desa Landoh, Kecamatan Kayen,
Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Dengan akte notaris nomor 23 tahun
1995, Makam Syeh Jangkung didaulat sebagai "maqbaroh umum" umat
Islam. Dengan demikian, siapa saja boleh datang berziarah dan mendoakan Syeh
Jangkung.
Ketiga
tempat diatas adalah wisata-wisata sejarah yang berada di kabupaten Pati, Jawa
Tengah. Demikian lah sedikit info mengenai wisata-wisata sejarah yang berada di
kabupaten Pati, Jawa Tengah semoga informasi yang saya berikan dapat menjadi
inspirasi untuk kalian semua saat akan melakukan wisata sejarah di kabupaten
Pati, Jawa Tengah. Sekian dari saya, mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau
informasi, karena kesempurnaan hanya milik Allah S.W.T. Wassalamualaikum!
Referensi:
Garin Girindra Dwi Saputra
4423143943
Usaha Jasa Pariwisata (A) 2014
Universitas Negeri Jakarta
No comments:
Post a Comment