Sunday, January 3, 2016

TUGAS 5- BADUY-PERCAKAPAN SEPUTAR INFORMASI DI MARENGO BADUY


Percakapan Seputar Informasi di Marengo Baduy

Hay teman-teman pembaca sebelum masuk ke pembahasan lebih baik kita berkenalan dahulu,  perkenalkan nama saya Aprilia Intan Permata Sari saya mahasiswi Universitas Negeri Jakarta jurusan Usaha Jasa Pariwisata 2014. Saya akan memberitahu sedikit tentang orang kanekes atau orang baduy, bagi teman-teman pembaca yang sudah pernah mengunjungi Baduy mungkin tidak akan heran lagi dengan apa yang saya bahas, tetapi jika yang belom pernah mengunjungi baduy akan banyak tanda tanya dan rasa penasaran untuk berkunjung ke baduy ini. Mari kita baca bersama.

        
         
Orang Kanekes atau orang Baduy adalah suatu kelompok masyarakat adat Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Sebutan "Baduy" merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden). Kemungkinan lain adalah karena adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di bagian utara dari wilayah tersebut. Mereka sendiri lebih suka menyebut diri sebagai urang Kanekes atau "orang Kanekes" sesuai dengan nama wilayah mereka, atau sebutan yang mengacu kepada nama kampung mereka seperti Urang Cibeo (Garna, 1993).

Beberapa informasi yang saya dapat saat dalam sesi diskusi bersama kepala desa, didesa Marengo pada malam itu:
Kata kepala desa manusia yang pertama datang ke tanah baduy adalah Nabi Adam AS.  Orang kanekes atau baduy dikasih kepercaayaan dari leluhur-leluhur bahwa memang benar Nabi Adam yang pertamakali datang ke Baduy. Agama yang dianut adalah Sunda wiwitan untuk baduy dalam tetapi untuk baduy luar sudah masuk ke agama Islam.
·         Baduy terbagi menjadi 2 yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Mengapa ada 2 baduy? zaman dahulu sebelum adanya baduy luar mereka semua adalah warga yang tinggal dibaduy dalam. Singkat cerita mereka cekcok soal agama yaitu sunda wiwitan dan agama islam. Beberapa warga baduy percaya dengan agama islam sampai akhirnya warga baduy yang menganut agama islam memutuskan untuk keluar dari baduy dalam. Akhirnya mereka pun menemukan tempat dimana mereka fikir jika tempat itu di gunakan untuk tempat tinggal dan membuat rumah sangatlah tepat, selain jauh dari baduy dalam mereka juga akan bisa tenang dari pertengkaran. Itulah mengapa adanya baduy luar.
·      
    Perbedaan antara warga baduy dalam dan baduy luar adalah:
Warga baduy dalam masih mengikuti apa yang dilarang oleh nenek moyang pada zaman dahulu ia memakai baju berwarna putih, bawahan sarung, dan memakai ikat kepala warna putih, tidak memakai sendal saat berpegian, tidak boleh memakai kendaraan saat pergi jauh, tidak boleh memakai peralatan mandi seperti sabun, shampo, odol dan lain sebagainya, tidak ada kamar mandi, tidak boleh mengenal budaya asing, tidak menerima orang luar negeri (orang asing) untuk masuk, tidak boleh memotret atau merekamnya, tidak boleh memakai lampu dan alat elektronik lainnya.
Warga baduy luar kebalikan dari baduy dalam, karena warga baduy luar sudah bisa disebut dengan orang yang mengikuti zaman moderen memakai baju berwarna hitam, bawahan sarung berwarna biru, boleh dan tidak memakai ikat kepala, sudah memakai sendal, boleh memakai kendaraan umum untuk berpegian, memakai peralatan mandi saat mandi, sebagian ada yang sudah menggunakan listrik dan menggunakan alat-alat elektronik seperti tv,hp,kulkas dll, boleh memotret dan memvidokan tentang kegiatan baduy luar.
orang baduy luarpun sudah boleh menggunakan pakaian seperti celana jeans, kaos oblong, hiasan rambut, dan lainnya.
·       
  Perbedaan rumah baduy dalam dan baduy luar
Rumah orang Baduy dalam tidak sama sekali menggunakan paku melainkan menggunakan tali. Kalau dibadui luar boleh menggunakan cempet dan paku. perbedaan yang kedua adalah rumah di Baduy luar menggunakan bilik batik sedangkan di Baduy dalam model rumahnya agak lebih tinggi. Tetapi alat dapur yang digunakan tetap sama. Ada pula perbedaan pintu yaitu, Pintu keluar di Baduy dalam hanya satu dan tidak boleh lebih dari satu sedangkan di Baduy luar boleh lebih dari satu pintu. Alasan dari perbedaan pintu di Baduy luar dan dalam yaitu hanya sebagai cirikhas saja.
·          
Bahasa yang digunakan di baduy adalah bahasa sunda kasar, sebenarnya beberapa dari mereka mengerti bahasa indonesia tetapi mereka tidak mengerti cara menjawabnya karena sudah terbiasa berbicara bahasa sunda sehingga jika ada yang menjawab pertanyaan mereka mencapur bahasanya.
·       
  Pendapatan mereka sehari-hari adalah hanya hasil dari beberapa tanaman yang berada disana seperti tanaman duren,pisang,rambutan, serta mereka membuat gula aren sendiri. Dari hasil menanam mereka membawanya ke luar baduy. Selain hasil dari tanaman itu merekapun membuat kerajinan tangan seperti kain tenunan,baju, gelang, asesoris, gantungan kunci, dan tas. 

Pamali atau hal yang tidak boleh dilakukan warga baduy adalah:
1. Makanan
Dilarang memakan yang sudah terjilat atau digigit oleh anjing. Ataupun ketika kita tididit oleh anjing harus diadakan rtual dengan cara membuat 9 tumpeng
2. Wajib mengenakan pakaian adat
3.  Bila menggunakan katakata kotor dalam percakapan dan menyinggung hati orang lain maka bisa terkena bala dari nenek moyang

ada 2 pelanggaran dibaduy yaitu pelanggaran ringan dan berat:
1.  Pelanggaran berat (zinah, membunuh danlainlain)
Hukuman yang didapat dari pelanggaran ini adalah acara penobatan selama 40 hari dan diselesaikan langsung oleh seluruh lembaga adat
2.  Pelanggaran Ringan
Hukuman yang didapat biasanya diberikan teguran dam mengadakan musyawarah lalu saling memaafkan.

·         Adapun ritual-ritual yang dilakukan di Baduy yaitu:
Seperti kebanyakan manusia lainnya, jika ingin menginginkan sesuatu maka harus meminta permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa biasanya mereka menyebut dengan Gusti Maha Kuasa.
Ada beberapa upaca yang dijalankan yaitu
a.Upacara kelahiran
Pada umur tujuh hari ada ritual khusus setelah itu ada ritual Cukuran dan Khitanan. Kitanan sangat diwajibkan oleh Orang Baduy
b.Pernikahan (Perkawinan)
Pada saat pernikahan orang Baduy menyucapkan Kanjeng Muhammad atau dua kalimat syahadat. Setelah diSahkan oleh penghulu kemudian dibuatkan kembali ritual adat  baru dapat disebut Sah.
c.Upacara Kematian
Ritual yang dilakukan jauh berbeda dengan kebiasaan orang Islam yang masih mengadakan “tahlilan” selama 3 hari hingga 100 hari. Tetapi orang baduy hanya membuat ritual hingga 7 Hari. Setelah itu tidak ada lagi ritual dan kuburan tidak diuruslagi bahkan dapat dijadika ladang.
Orang Baduy punya kepercayaan, kita Dosa orang meninggal tersebut tidak diampuni makan dapat berdampak pada anak cucunya seperti menjadi sering sakit. Maka harus diadakan ritual pertaubatan oleh keluarga dari orang meninggal tersebut.

Mungkin itu saja yang saya ketahui dan dapat disampaikan ke teman-teman pembaca mengenai baduy, sekiranya informasi ini kurang jelas bagi teman-teman semua anda mungkin bisa langsung jalan ke Baduy bersama keluarga,teman,dan saudara-saudara untuk mengetahui dan memperdalam budaya Suku Baduy. Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon dimaafkan. Wassalamuallaikum wr.wb.






Aprilia Intan Permata Sari
4423143914
UJP (A) 2014

aprilntanntan@gmail.com

6 comments:

  1. Wah menarik nih pembahasannya. Jadi pengen tau lebih jauh tentang kebudayaan baduy

    ReplyDelete
  2. ternyata indonesia itu bukan hanya kaya dengan alamnya , tetapi juga kaya dengan budayanya .. i love indonesia

    ReplyDelete
  3. Gadis baduy nya geulis uey yg poto pling bawah :D
    jadi pengen kesana :))

    ReplyDelete
  4. Baru pengenalan soal warga baduy udah menarik, jadi mau tau lebih lanjutna:)

    ReplyDelete
  5. menambah pengetahuan untuk kita yg tdk mengetahui tentang orang baduy yg berada di daerah banten . dan lebih tepat nya ingin lebih tahu dan mengunjungi daerah tersebut ☺

    ReplyDelete
  6. Terima kasih infonya kak jadi pengen kesana :)

    ReplyDelete