Saturday, January 2, 2016

Tugas 4 - Wisata Budaya Bangil, Jawa Timur

Wisata Budaya Bangil, Jawa Timur

Assalamualaikum kawan kawan

Perkenalkan nama saya Muhamad Shafwan Iswara, saya adalah anak pertama dari dua bersaudara yang berasal dari keluarga ternama di ibukota ini yaitu DKI Jakarta. Saya terlahir di kota ini tepat nya pada tanggal 5 Maret 1995, tapi perlu kalian ketahui saya tidak asli berasal dari Jakarta alias bukan orang asli Jakarta. Ayah saya adalah orang campuran dari daerah Jawa Timur dan Belanda dan Ibu saya adalah orang asli dari Nusa Tenggara Barat. Orang tua saya memberikan nama Muhamad Shafwan Iswara diperoleh dari banyak cerita, yang pertama yaitu Muhamad nama ini di ambil dari nama rasul kita yaitu Muhammad SAW, yang kedua Shafwan nama ini adalah murni nama saya sendiri yang di karenakan saya adalah anak pertama (Shaf = barisan & wan(one) = satu atau pertama), dan yang terakhir adalah Iswara, Iswara ini sendiri adalah nama keluarga yang saya sebutkan tadi di atas, dan ini adalah nama turun temurun dalam keluarga saya yang sudah bertahun tahun silam lamanya, jika anda tanyakan dari kapan, saya tidak bisa menjawab nya karena saya sendiri pun tidak mengetahui asal usul nya.

·            Bangkodir (Bangil Kota Bordir)


Bangil adalah sebuah kota kecil yang menjadi jalur lintas propinsi Surabaya - Banyuwangi, kota ini memiliki banyak ragam cerita dan sejarah serta produk-produk unggulan berkelas yang sudah menjadi legenda, mulai bunga sedap malam yang sudah yang dipasarkan sampai keluar pulau, buah mangga berkualitas super serta Kerajinan perhiasan emas- perak dan logam mulia lainnya yang sudah sampai ke luar negeri, selain itu juga ada kerajinan bordir Bangil yang sudah melegenda sehingga menjadikan Bangil disebut dengan kota bordir.

Bangil Kota Bordir adalah sebutan kota Bangil setelah dinobatkan bersamaan dengan penghargaan yang diberikan oleh MURI dalam kategori Kain bordir terpanjang, kain sepanjang 1KM tersebut digelar dalam acara fashion on the street pada 11 maret 2005. Bangil memang dikenal dengan banyaknya pengrajin kain bordir mulai yang dari home industri kecil sampai yang bertaraf internasional, kain bordir hasil produksi dari pengrajin bordir Bangil ini dipasarkan sampai keluar daerah, seperti Surabaya, Malang, Bahkan sampai ke negeri manca seperti Arab Saudi dan beberapa negara sekitarnya.

Awalnya hasil karya pengrajin bordir di Bangil ini secara turun temurun hanya berupa kain yang digunakan untuk mukenah, kemudian berkembang untuk kebutuhan fashion yang lebih luas seperti baju, sepatu, tas, peci, dan sebagainya, yang secara kualitas sudah tidak perlu diragukan lagi. Kerajinan bordir di Bangil ini sudah menghidupi banyak keluarga sampai kepelosok desa yang termasuk pengrajin rumahan. Dalam perjalanannya kerajinan bordir Bangil ini sempat mengalami pasang surut tapi kemudian perkembangannya sangat pesat bahkan sekarang tidak sedikit para negarawan, artis dan orang-orang terkenal sudah menggunakan produk dari pengrajin bordir Bangil.

Produk hasil dari para pengerajin bordir bangil ini tidak sulit kita temui di sudut-sudut kota bangil, tidak hanya di kawasan pertokoan bahkan sampai di perkampungan kita akan melihat toko-toko atau galeri rumahan yang menggelar dagangan berupa produk bordir mulai dari yang mudah sampai yang harganya jutaan rupiah.

Kalau kita ingin melihat lebih dekat pengrajin-pengrajin bordir di Bangil ini itu bukanlah hal yang sulit, hampir disetiap kampung mulai dari pusat kota sampai kepelosok-pelosok desa akan mudah kita temui, kalau beruntung kita bisa melihat dari dekat proses produksi kerajinan bordir ini baik yang manual maupun yang sudah modern menggunakan mesin dengan kontrol komputer. Memang tidak banyak pengrajin bordir Bangil yang sudah menggunakan mesin bordir komputer, hanya beberapa pengrajin kelas menengah dan besar yang memiliki mesin tersebut.

Tetapi tidak hanya itu saja masih ada banyak wisata wisata yang bisa kalian datangi di kota bangil ini,seperti masjid cheng ho ini adalah salah satu tempat wisata budaya dengan gaya artistic yang unik

·Masjid Cheng Ho


Masjid Cheng Hoo Pandaan mulai dibangun tahun 2003 dengan luas bangunan 50 x 50m, dua lantai. Masjid Cheng Hoo Pandaan menurut rencana akan ditambahkan beberapa fasilitas berbagai kios menjual aneka souvenir dan makanan, masjid Cheng Hoo Diresmikan pada tanggal 27 Juni 2008 oleh Bupati Pasuruan yang pada saat itu dijabat oleh H.Jusbakir Aldjufri, SH. MM. (Alm)

Saat istirahat di Masjid Cheng Hoo Pandaan banyak penjaja makanan seperti jamu gendong, jagung rebus, dan lain sebagainya. Jamaah yang datang dari luar kota tak jarang duduk sambil menikmati hawa dingin Masjid Cheng Hoo Pandaan.

Lantai dasar Masjid Cheng Hoo Pandaan digunakan untuk ruang pertemuan yang disewakan, namun bagi jamaah yang ingin tidur sejenak dipersilahkan di ruang tersebut. Lantai dua khusus sholat dan tidak boleh digunakan untuk tiduran.

Keunikan mesjid Cheng Hoo terlihat dari gaya Arsitektur-nya yang cukup artistik. Dibangun dengan memadukan unsur - unsur budaya Islam, budaya Jawa dan Cina menjadikan mesjid Cheng Hoo tampil menjadi arsitektur yang megah dan menyatu. Memang mesjid ini banyak didominasi oleh unsur - unsur budaya cina. Hal ini dapat terlihat dari sentuhan warna - warna terang seperti hijau, kuning dan merah. Salah satu persamaan dari unsur cina dan jawa adalah pada Atap Joglo-nya dan juga pada ornamen - ornamen yang terlihat pada tepian atap.

Dibagian Interior Mesjid juga banyak terdapat motif dan ornamen yang merupakan perpaduan dari tiga unsur Islam, Jawa dan Cina. Perpaduan tersebut diaplikasikan pada Langit - Langit yang menjulang tinggi mengikuti bentuk struktur atap. Bentuk lengkung pada area mimbar dan warna - warna terang pada hiasan dilangit - langit. Hanya saja pemberian warna untuk interior tidak seramai dan seberani pada bagian luar Mesjid mungkin dimaksudkan agar tidak mengganggu kekhusukan orang yang sedang beribadah.

Kehadiran Mesjid Cheng Hoo di Pandaan menambah maraknya suasana, Karena letaknya yang sangat starategis juga tidak jauh dari terminal Pandaan. Para jamaah adalah kebanyakan orang - orang yang sedang melakukan perjalanan dari Surabaya maupun Malang maupun kota-kota lain yang melalui Pandaan. Mesjid Cheng Hoo Pandaan dilengkapi oleh fasilitas Perpustakaan dan aula sebagai tempat berlangsungnya even-even keagamaan seperti akad nikah, belajar mengaji, dan sebagainya.

Disamping Komplek Masjid juga terdapat rest area dan pasar tradisional yang menjual khusus buah-buahan dan hasil bumi, serta pernak-pernik, dan juga terdapat warung-warung tempat makan yang ekonomis, karena itu tempat ini lebih dikenal dengan sebutan "PASAR BUAH", tempat ini banyak disinggahi orang-orang dari daerah lain hanya sekedar mencari oleh-oleh untuk kerabat dan sanak saudara saat pulang dari berwisata baik yang dari malang, surabaya, ataupun orang-orang yang pulang dari tretes, tak sedikit juga wisatawan asing yang singgah di tempat ini hanya sekedar ingin melihat aktifitas dari warga pribumi.

Daftar Pustaka :
id.wikipedia.org
Yahoo Answers


M.Shafwan Iswara
4423143934
Usaha Jasa Pariwisata "A" 2014
Fakultas Ilmu Sosial





8 comments:

  1. Bisa jadi referensi buat hang out nih

    ReplyDelete
  2. Thanks bang guna banget infonya :*

    ReplyDelete
  3. Thanks bang guna banget infonya :*

    ReplyDelete
  4. Baru tau tempat ini dari artikel ini, thanks buat postingannya

    ReplyDelete
  5. Sangat bermanfaat sekali postingan ini. Bisa membuat masyarakat indonesia lebih menghargai lingkungan nya dan jadi lebih ingin berwisata setiap waktu

    ReplyDelete
  6. Thanks gann infonya sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  7. Bali. Sebuah pulau yang sengaja dijadikan "surga dunia" oleh pemerintah kolonial dan berlanjut sampai sekarang.

    ReplyDelete