Friday, January 1, 2016

Tugas 5 - Musim Durian di Baduy

Durian Runtuh di Baduy


Hallo, nama saya Irvinna Utami Dewi dari kelas Usaha Jasa Pariwisata 2014 di Universitas Negeri Jakarta. Nah, sekarang ini saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman pertama saya pergi ke Desa Baduy.

FYI nih…Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Populasi mereka sekitar 12.000 orang, dan mereka merupakan salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Terdapat 61 desa (termasuk baduy luar dan baduy dalam) dan terdiri dari 64 RT. Selain itu mereka juga memiliki keyakinan tabu untuk difoto, khususnya penduduk wilayah Baduy dalam. Nah pada pertengahan bulan Desember kemarin, saya dan teman-teman 1 angkatan Usaha Jasa Pariwisata 2014 melakukan trip ke Desa Adat Baduy sekaligus melakukan ujian guiding disana, guna memenuhi tugas mata kuliah Pemanduan Wisata Budaya. Kami ber-60 orang berangkat ke Baduy menaiki kereta yang menuju ke Rangkasbitung dengan jarak tempuh 2 jam, setelah sampai di Stasiun Rangkasbitung kami pun dijemput dengan orang Baduy Luar yang sudah sangat mengenal dosen kami, yaitu Kang Arji. Kang Arji ini baiiik banget sampai-sampai rela menjemput kami di stasiun dan memesankan elf untuk kami. Singkat cerita, setelah melakukan perjalanan ±2 jam menggunakan elf menuju terminal Ciboleger, akhirnya kami sampai juga di desa Ciboleger. 
Kang Arji dari Baduy Luar
Setelah makan dan beristirahat kami melanjutkan perjalanan ke Baduy Luar yang memakan waktu kurang lebih 1,5 jam dengan berjalan kaki dan dipandu oleh Kang Arji dan Mang Arja (yang merupakan orang Baduy Dalam) melewati jalanan yang berbukit menanjak dan turunan yang penuh dengan bebatuan. Lalu, kami sampai di Kampung Marengo tempat dimana Kang Arji tinggal. Disana kami dibagi menjadi 5 homestay. Sesampainya di Desa Baduy Luar ternyata disana sedang panen durian. Durian dimana-mana. Saya melihat beberapa anak kecil yang usianya mungkin sekitar 6 atau 7 tahun sudah bisa memanggul beberapa buah duren dari Baduy Dalam menuju Baduy Luar. 

Mang Arja orang Baduy Dalam
Di desa tersebut benar-benar sangat banyak durian yang berserakan karena sudah pada matang di pohonnya. Bahkan ada seorang teman saya yang sedang ingin pergi ke sungai tetapi di perjalanan dia tertimpa buah duren, alhasil kepalanya berdarah walaupun sedikit tetap saja, tertimpa buah duren yang berduri rasanya amat sakit pasti. Di Baduy memang sedang banyak-banyaknya Buah Durian. Saat saya pergi ke Baduy Dalam pun, hampir disetiap jalan saya berpapsan dengan orang Baduy Dalam yang sedang membawa Buah Durian untuk diberikan ke penjual. Buah duren tersebut dijual dengan kisaran harga 15 ribu hingga 20 ribu. Teman-teman saya yang pecinta durian pun langsung pesta durian disana dengan membeli durian yang harganya jika dibandingkan di Jakarta sangat murah sekali. Yang manarik dari durian Baduy adalah aromanya tidak merebak kuat, atau menyengat seperti durian Sumatra misalnya. Durian Baduy manisnya lembut, dagingnya halus, dan ternyata tidak membuat kepala pusing meskipun mengkonsumsi agak banyak. Biasanya mereka mengambil buah durian dan menjualnya di pasar, langsung. Ada juga yang diserahkan ke pengumpul, untuk kemudian dijual oleh mereka. Ketika memasuki kampung Baduy Luar, ada anak-anak kecil yang membawa pikulan yang di kedua ujungnya ada kantung karung bertali plastik yang membawa 20-an durian. Dan mereka berjalan naik turun bukit selama 30 menit untuk menyerahkan durian kepada pengumpul hanya mendapatka upah Rp 5.000 saja. Kemungkinan panen durian itu berlangsung sampai Februari 2016. Produk hasil pertanian masyarakat Baduy itu dijual ke penampung untuk dipasok ke luar daerah.


Para Pemuda Baduy membawa Durian untuk dijual
Saat ini, kawasan Baduy merupakan sentra penghasil durian terbesar di Provinsi Banten. Sebab, prinsip masyarakat Baduy melarang pepohonan ditebang. Sehingga populasi tanaman durian dilestarikan. Selama ini, masyarakat Baduy sebagai penghasil durian karena tanamanya dilestarikan itu. Sedangkan, di daerah lain di Kabupaten Lebak tanaman durian nyaris langka. Karena dilakukan penebangan secara besar-besaran oleh masyarakat. Mereka menebang pohon durian untuk dijadikan material bangunan rumah maupun produksi rumah tangga.
Selain itu Sebagai tanda kepatuhan/pengakuan kepada penguasa, masyarakat Kanekes secara rutin melaksanakan seba yang masih rutin diadakan setahun sekali dengan mengantarkan hasil bumi termasuk buah-buah durian dan lainnya kepada penguasa setempat yaitu Gubernur Banten. Dari hal tersebut terciptanya interaksi yang erat antara masyarakat Baduy dan penduduk luar. Ketika pekerjaan mereka diladang tidak mencukupi, orang Baduy biasanya berkelana ke kota besar sekitar wilayah mereka dengan berjalan kaki, umumnya mereka berangkat dengan jumlah yang kecil antara 3 sampai 5 orang untuk mejual madu dan kerajinan tangan mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Perdagangan yang semula hanya dilakukan dengan barter kini sudah menggunakan mata uang rupiah. Orang baduy menjual hasil pertaniannya dan buah-buahan melalui para tengkulak. Mereka juga membeli kebutuhan hidup yang tidak diproduksi sendiri di pasar. Pasar bagi orang Kanekes terletak di luar wilayah Kanekes seperti pasar Kroya, Cibengkung, dan Ciboleger.

DAFTAR PUSTAKA

28 comments:

  1. Sepertinya asyik makan duren yg baru jatuh dari pohonnya. Tulisan yg menarik.jadi pengen ke baduy.tapi ga tau caranya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah terima kasih banyak.. untuk trip ke Baduy sangat mudah, anda bisa naik kereta ke Rangkasbitung bila anda tinggal di daerah Jakarta dan sekitarnya, lalu meneruskan dgn naik elf sampai terminal ciboleger. Atau anda bisa membeli paket tour kami untuk trip ke Baduy.

      -Irvinna

      Delete
  2. murah banget durennya. kalo udah di pinggir jalan banten dijualnya 40ribuan tuh

    ReplyDelete
  3. Keren nih pengen coba ke baduy deh,tulisannya menarik sehingga kita jd ingin mencoba untuk ke sana nih....

    ReplyDelete
  4. Menarik nih tulisannya. kalau aku mau ke baduy yang guide kakak? 😁

    ReplyDelete
  5. Wah leh uga kapan2 ajak aku kesana, borong duren nanti asoyy

    ReplyDelete
  6. Wew bisa jadi rekomen buat liburan nih, btw akses jalan kesana nya gimana ya sist?

    ReplyDelete
  7. Anjayy kerenn jg nih. Kapan2 liburan kesana dah biar mabok duren wkwk

    ReplyDelete
  8. Wahh jadi mau duren, apalagi yg udah dibelah durennya kayaknya enak

    ReplyDelete
  9. Wahh jadi mau duren, apalagi yg udah dibelah durennya kayaknya enak

    ReplyDelete
  10. Potret primordial masyarakat Baduy. Seru juga melihat kesederhanaan masyarakat sana. Seolah bagai paradoks, di saat banyak daerah-daerah lain sebetulnya mulai menjauhi tradisi dan budaya kedaerahan. Asik tulisannya. Salam durian, deh!

    ReplyDelete
  11. mantaap niiih, banyak dureennya lagi

    ReplyDelete
  12. I love duriaannn. Seperti nya menarik untuk pergi ke baduy makan durian sekalian belajar tentang suku baduy

    ReplyDelete
  13. Bisa kali ajak ajak ke baduy makan durian 😝

    ReplyDelete
  14. Enak juga kayanya disana. Bisalah kesana sambil makan durian yuhu

    ReplyDelete
  15. Keren banget!jd tertarik mau coba durian nya

    ReplyDelete
  16. Selain bisa menambah wawasan budaya adat baduy sekalian juga bisa menikmati durian runtuh apalagi suasana alamnya masih asri

    ReplyDelete
  17. ntabhh dah, kane kayanya kalo nyoba duren baduy, nice info

    ReplyDelete
  18. Terimakasih informasi yg diberikan sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  19. jadi pengen lebih banyak tentang suku baduy makasih informasinya

    ReplyDelete
  20. Durian bikin ngiler cuuy jadi pengen kesana

    ReplyDelete
  21. Kurang mantep apaan lagi coba makan duren langsung pas baru jatoh2nya dari pohon

    ReplyDelete
  22. wah jadi pengen makan duren di sana

    ReplyDelete
  23. Enak tuh durennnn, kalo udah dijakarta mah mahal-_- caranya kesana gimana sih min? Baik2 ya orang2 suki baduy? btw sakit bgt tuh pasti kejatohan duren....

    ReplyDelete
  24. Baca tulisannya jd berasa di baduy beneran min, keren!

    ReplyDelete
  25. Tulisannya menarik, enak dibaca dan penyampaiannya cukup bagus. Nambah informasi banget dan menjadi semakin menarik dengan adanya foto2 yang disertakan dalam tulisan, nice post! :)

    ReplyDelete