Alternatif Pengembangan Pemanduan Wisata Bahari Indonesia
Haloo,
perkenalkan saya Syifa Fauziyyah mahasiswi Usaha Jasa Pariwisata
2014 Universitas Negeri Jakarta.
Tugas ke dua saya yaitu memberikan paparan yang
berisi tentang solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah Pariwisata di
Indonesia. Masalah ini didapat dari pengalaman saya dan dari rekomendasi
jurnal-jurnal yang pernah saya baca. Dan tulisan yang saya buat yaitu mengenai
Alternatif Pengembangan Pemanduan Wisata Bahari di Indonesia.
Indonesia sebagai negera kepulauan memiliki beberapa julukan
yang mungkin pernah kita dengar. Indonesia terkenal sebagai negara maritim
terbesar di dunia karena Luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2, atau mendekati
70% dari luas keseluruhan negara Indonesia. Indonesia juga terkenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki lebih kurang 17.508 pulau, yang sekitar 6.000
di antaranya berpenghuni.
Besarnya
luas wilayah lautan, membuat Indonesia sangat kaya dengan sumber daya alam yang memiliki potensi di bidang
pertambangan, perikanan, dan pariwisata. Potensi
Pariwisata di Indonesia sedang berkembang pesat. Beberapa faktor seperti
tingkat keanekaragaman hayati berupa flora dan fauna; letak geografis,
topografi serta iklim menjadi beberapa alasan banyaknya wisatawan yang ingin
datang untuk melihat keindahan laut dan kepulauan Indonesia.
Terumbu Karang Indonesia |
Berikut ini beberapa pulau terkenal dan menjadi favorit para
wisatawan lokal maupun mancanegara di Indonesia. Kepulauan Raja Ampat yang
berlokasi di barat bagian Kepala Burung(Vogelkoop) Pulau Papua sangat berpotensi
untuk dijadikan sebagai objek wisata bahari. Raja Ampat memiliki gugusan pulau-pulau
karang kecil yang menjadi salah satu tempat
favorit para penyelam untuk melihat keindahan laut timur Indonesia. Kurang
lebih sekitar 1000 jenis ikan, 600
jenis hewan lunak (jenis moluska) dan 75% spesies karang dunia berada di
perairan Raja Ampat. Perairan Kepulauan Raja Ampat merupakan salah satu dari 10
perairan terbaik untuk diving site di
seluruh dunia. Raja Ampat juga pernah meraih peringkat pertama World’s Best Snorkeling Destination.
Selain Raja Ampat Bali menjadi destinasi wisata favorit
lainnya bagi wisatawan. Bali adalah primadona pariwisata Indonesia yang sudah
terkenal di seluruh dunia. Selain terkenal dengan kesenian dan budayanya yang
unik dan menarik, Bali juga terkenal dengan keindahan alamnya, terutama
pantainya. Bali sebagai tempat tujuan wisata yang lengkap dan terpadu memiliki
banyak sekali tempat wisata bahari yang menarik diantaranya yaitu Pantai Kuta,
Pura Tanah Lot, Pantai Padang – Padang, Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya dan
masih banyak yang lainnya. Pulau Bali mendapatkan predikat pulau wisata terbaik
kedua di dunia pada 2015. Pada
tingkat Asia, Pulau Bali mendapat peringkat
pertama, mengungguli Maldives dan Phuket, Thailand.
Pesona Pulau Bali |
Surga Bahari Indonesia tidak hanya berada di Bali maupun Raja Ampat, banyak
pulau-pulau lain di Indonesia yang juga kemiliki keanekaragaman hayati cukup
tinggi dengan pemandangan yang indah. Di Sulawesi misalnya terdapat sebuah
kabupaten menawarkan keindahan dunia bawah laut yang tidak kalah menarik.
Kabupaten Wakatobi yang namanya diambil dari akronim empat pulau disana yaitu
Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, serta Binongko ini sering dijuluki sebagai
jantung segitiga karang dunia karena keindahan dunia bawah lautnya. Semua
destinasi wisata tersebut belum termasuk destinasi wisata lain yang saat ini
mulai banyak dikunjungi wisatawan karena karakteristiknya yang berbeda satu
dengan yang lainnya seperti Taman Nasional Bunaken di Manado, Taman Nasional
Komodo, Sabang, Belitung, Banda Neira, Nias, Kepulauan Mentawai dan masih
banyak lagi surga wisata bahari Indonesia.
Keindahan bawah laut wakatobi |
Masalah
Laut dan pantai menjadi objek wisata yang perkembangannya
paling pesat beberapa tahun terakhir di industri pariwisata dunia termasuk juga
di Indonesia. Indonesia
sebagai negara kepulauan dengan panorama dan keanekaragaman hayati yang tinggi
membuat potensi wisata bahari menjadi pilihan utama para wisatawan. Sifat lingkungan pesisir yang dinamis menjadikan
popularitas wisata bahari kita kian menjanjikan. Beragam aktivitas wisata bahari
bisa dilakukan, mulai dari wisata memancing, berenang, diving, snorkeling, surfing, berperahu, atau sekadar bermain pasir
pantai, berenang di tepi pantai serta menikmati pemandangan matahari terbit dan
terbenam di pinggir pantai juga bisa dilakukan di kawasan perairan Indonesia.
salah satu kegiatan wisata bahari yaitu banana boat |
Wisata bahari membantu membangkitkan ekonomi
kreatif di Indonesia. Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke
Indonesia tidak bisa dihindari lagi. Wisatawan tidak hanya datang secara individu
atau kelompok kecil, tapi juga ada yang datang secara massal. Tingginya
permintaan (demand) wisata bahari
memberikan banyak pengaruh positif dan negari untuk manusia dan lingkungan.
Meningkatnya wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia memberikan pengaruh
positif di bidang ekonomi terbukti dengan banyaknya industri kreatif yang
muncul secara otomatis memberikan kontribusi terhadap pendapatan ekonomi
masyarakat setempat sebagai bagian dari pelaku pariwisata. Dengan bangkitnya
industri kreatif di Indonesia, meningkatnya pendapatan negara maka meningkat
pula devisa negara. Bentuk industri kreatif ini beraneka ragam, mulai dari
travel agent, pramuwisata, akomodasi, transportasi, penginapan, industri
makanan, sovenir, hingga penyewaan perlengkapan snorkeling dan diving.
Kegiatan wisata selain memberikan pengaruh positif, juga memberikan pengaruh negatif khususnya terhadap kondisi perairan di
Indonesia. Semakin
memburuknya kondisi perairan di Indonesia seperti mati dan rusaknya ekosistem terumbu
karang yang sebagian besar terjadi karena penangkapan ikan yang merusak seperti
pemboman, penggunaan pukat dan lain sebagainya. Namun secara tidak langsung kerusakan
juga datang dari perkembangan aktivitas wisata bahari. Salah satu contoh kegiatan ekowisata bahari yang dapat merusak ekosistem
terumbu karang ialah membuang jangkar kapal kearah terumbu karang. Aktivitas
wisata bahari lainnya yang memberikan pengaruh terhadap kerusakan ekosistem
terumbu karang yaitu dari aktivitas olahraga air seperti snorkeling.
Rusaknya Ekosistem Terumbu Karang |
Aktivitas
snorkeling merupakan aktivitas olahraga air favorit para wisatawan yang datang
berkunjung ke Indonesia, dimana kegiatan snorkeling ini bertujuan untuk
menikmati keindahan ekosistem terumbu karang dari permukaan. Kegiatan
Snorkeling juga mempunyai nilai edukasi bagi wisatawan untuk mengetahui
tentang terumbu karang. Dan diharapkan dengan wisatawan mengetahui tentang
keindahan ekosistem terumbu karang mereka akan lebih peduli untuk menjaga dan
melestarikannya.
Perlu
diperhatikan saat melakukan kegiatan snorkeling, jangan sampai justru menganggu
atau merusak ekosistem terumbu karang. Praktik
snorkling yang tidak benar dapat merusak ekosistem terumbu karang. Kayuhan fins
yang tidak benar dapat menyebabkan fins mematahkan terumbu karang. Wisatawan
yang memegang, bahkan mengambil biota laut yang terlihat unik dan menarik
secara sembarangan juga menyebabkan biota laut stres bahkan mati. Perilaku wisatawan
lain yang memberikan dampak negatif terhadap kerusakan ekosistem terumbu karang
karena tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya yaitu perilaku membuang sampah
secara sembarangan ke laut.
Kegiatan snorkeling yang dapat merusak ekosistem terumbu karang |
Selain
perilaku wisatawan, seorang pemandu wisata secara tidak langsung juga ikut
memberikan pengaruh terhadap kerusakan terumbu karang, jika seorang pemandu
wisata tidak memiliki pengetahuan mengenai snorkeling ramah lingkungan. Pemandu
wisata tidak memberitahukan bagaimana cara penggunaan alat dan snorkeling yang
benar, membiarkan wisatawan snorkeling tanpa pengawasan dan pemandu wisata yang
membawa wisatawan melebihi kapasitas standar yang telah ditentukan.
Dari
beberapa perjalanan wisata bahari, faktor diatas merupakan faktor kerusakan
yang sering terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari aktivitas
wisata bahari. Pemandu wisata atau penyedia jasa layanan wisata membawa wisatawan
sebanyak-banyaknya namun tidak diimbangi dengan jumlah dan keahlian pemandu
wisata. Pernah terjadi, jumlah wisatawan yang melakukan aktivitas olahraga air
sangat banyak, namun tidak terlihat pemandu wisata yang memandu, mengawasi dan menemani
para wisatawan dalam melakukan aktivitas olahraga air ini. Apabila perilaku para pelaku wisata yang tidak bijak
tersebut masih dilakukan, baik secara sadar maupun tidak sadar, maka praktik
ekowisata khususnya wisata bahari hanya
akan merusak lingkungan.
Indonesia
pada saat ini masih kekurangan pemandu wisata / guide dalam wisata bahari dan
menyelam. Setiap pekerjaan dan profesi memiliki SOP yang penting untuk
diperhatikan. Sayangnya masyarakat Indonesia masih kurang peka dan peduli dalam
menjalani SOP yang telah di tentukan. Harusnya pada sebelum, sesaat dan sesudah
melakukan aktivitas wisata bahari ini ada beberapa hal yang perlu disampaikan
kepada wisatawan. Seperti bagaimana cara menggunakan perlengkapan snorkeling
dan diving dengan baik, apa saja biota-biota berbahaya dilautan serta bagaimana
menjadi wisatawan yang ramah lingkungan. Pada kenyataannya hari ini, informasi
tersebut terkadang lupa disampaikan oleh pemandu wisata. Kurangnya pengetahuan
wisatawan dan pemandu wisata saat snorkeling berlangsung menyebabkan banyaknya
wisatawan yang menginjak terumbu karang, karena mengira jika terumbu karang itu
adalah batu. Wisatawan yang tidak dibekali pengetahuan mengenai biota berbahaya
akan memegang atau mengambil biota menarik yang ada di laut padahal mungkin
saja biota itu berbahaya.
Solusi
Dari
permasalahan yang tersebutkan diatas, banyak
solusi yang dapat dilakukan agar praktik ekowisata bahari menjadi ramah lingkungan. Solusi alternatif
pengembangan pemanduan wisata bahari di Indonesia untuk pemandu wisata
diantaranya yaitu pemandu wisata dapat diberikan
penyuluhan tentang pentingnya keberadaan ekosistem terumbu karang, sehingga
dapat melakukan praktik kegiatan ekowisata yang bertanggung jawab. Seorang
pemandu harus bisa berinterpretasi dengan baik, misalnya memberikan
interprestasi mengenai peran terumbu karang, manfaat serta ancaman terhadap
terumbu karang, pengunjung atau wisatawan akan memahami mengapa terumbu karang
harus dilestarikan dan lebih peduli. Selain
itu, para wisatawan juga diberikan aturan tentang perilaku ekowisata agar tidak
merusak lingkungan, misalnya tentang tata cara snorkling yang benar. Pemandu
wisata juga dapat melakukan inovasi dengan membuat produk ekowisata yang
membuat wisatawan bisa ikut dalam upaya perbaikan lingkungan atau konservasi,
terutama yang berhubungan dengan ekowisata bahari seperti ekosistem terumbu
karang.
Briefing penggunaan alat dan cara snorkeling |
Berikut
beberapa panduan menjadi wisatawan ramah lingkungan yang bisa pemandu sampaikan
kepada wisatawan yaitu:
- Berlatih snorkeling di kawasan yang
jauh dengan terumbu karang.
- Pastikan perlengkapan snorkeling
mulai dari masker, snorkel, fins dan pelampung dalam kondisi baik dan pas
dipakai, karena jika kondisi kurang baik atau tidak pas akan sulit
mengatur kembali di dalam air.
- Jika belum yakin dengan kemampuan
diri sendiri, gunakanlah pelampung ketika snorkeling.
- Berhati-hati memilih tempat masuk
dan keluar dari air agar tidak merusak karang.
- Hindari sampah dan bahan beracun masuk ke laut serta pastikan disimpan dan dibuang secara bertanggung jawab
- Jaga jarak aman diri kita dan hindari kontak dengan terumbu karang maupun biota laut lainnya.
- Jangan menyentuh, berdiri, atau beristirahat di atas karang atau hewan laut lainnya walaupun telah menggunakan sarung tangan dan sepatu selam. Banyak hewan yang rentan, anda dapat melukainya atau anda menjadi terluka.
- Jika menggunakan sepatu katak, perhatikan dimana anda mengibaskannya, dan jangan mengaduk sedimen atau merusak karang.
- Jangan mengambil biota laut apapun
baik makhluk hidup ataupun mati.
- Jangan mengejar, mengganggu,
menaiki, memakan, atau memegang biota yang ada laut.
Kemudian
untuk snorkeling beberapa hal ini perlu disampaikan oleh pemandu kepada
wisatawan supaya nyaman dalam melakukan kegiatan snorkeling:
- Lakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan snorkeling.
- Beritahukan apa yang tidak boleh dilakukan wisatawan saat kegiatan snorkeling berlangsung seperti berdiri di atas terumbu karang, mengambil biota laut, memegang karang dan biota laut, mengejar biota laut dan lain sebagainya.
- Beritahukan beberapa biota berbahaya dan bagaimana cara mengindarinya jika wisatawan melihat biota itu ketika sedang melakukan kegiatan snorkeling. Biota berbahaya tersebut antara lain : Bulu Babi, Ikan Pari, Karang Api, Ular Laut, Moray, Ikan Baracuda dan lain sebagainya.
- Pilih alat yang nyaman. Sebelum melakukan kegiatan snorkeling pilihlah alat yang nyaman, kondisi baik dan pas untuk kita. Setelah wisatawan mendapatkan satu set perlengkapan snorkeling, pemandu wisata memberitahukan bagaimana penggunaan alat-alat snorkeling tersebut:
Masker, snorkel dan fins |
o Masker
dan snorkel : pasang snorkel di sebelah kiri masker. Kemudian gunakan masker
hingga menutupi bagian mata dan hidung. Letakkan stap di atas telinga, pastikan
strap tidak terlilit dan tarik atau kendorkan jika stap terlalu kencang atau
sebaliknya. Setelah masker dan snorkel terpasang jangan bernafas lewat hidung
tapi bernafaslah lewat mulut, jika bernafas lewat hidung akan membuat masker
menjadi berembun dan akan mengganggu pandangan kita saat snorkeling. Pastikan
juga tidak ada rambut atau apapun di bagian depan dan samping yang masuk ke
dalam masker karena akan membuat air masuk ke dalam masker. Jangan letakkan
masker diatas kepala jika tidak dipergunakan kalungkan masker di leher untuk
menghindari masker hilang.
o
Fins
: pilihlah fins yang sesuai ukuran kaki untuk menghindari fins hilang karena
kelonggaran atau kaki sakit karena fins terlalu sempit. Saat menggunakan fins
di darat sebelum turun ke air, berjalanlah mundur atau menyamping karena bagian
depan fins yang panjang jika berjalan maju bisa menyebabkan fins patah. Setelah
snorkeling dan akan naik ke kapal lepaskan fins terlebih dahulu untuk
memudahkan naik.
Pelampung/Life Jacket standar |
o Pelampung
: gunakan pelampung yang pas dengan tubuh kita, pasang strap-strap yang ada di
pelampung. Tarik strap jika pelampung masih kebesaran. Untuk para pemula jangan panik dan takut tenggelam ketika sudah menggunakan pelampung, karena sudah
pasti kita akan mengapung.
-
Jika
semua wisatawan sudah mengerti penggunaan alat-alat snorkeling tersebut,
barulah pemandu wisata mengajak turun ke air. Perhatikan
jumlah wisatawan, jangan sampai jumlah wisatawan melebihi kapasitas dan
standarisasi kemampuan pengawasan pemandu wisata. Sesekali
beritahukan biota apa saja yang wisatawan liat atau sekedar mengabadikan foto para wisatawan.
Kegiatan Snorkeling |
Nah
diatas merupakan sedikit solusi
alternatif pengembangan pemanduan wisata bahari di Indonesia. Pemandu wisata
merupakan contoh para wisatawan ketika mereka melakukan kegiatan wisata.
Pemandu wisata hendaknya bisa menginterprestasikan kegiatan wisata yang tidak
hanya untuk bersenang-senang tapi juga menambah pengetahuan sekaligus membangun
kesadaran para wisatawan untuk manjadi wisatawan yang bertanggung jawab
sehingga kerusakan ekosistem terumbu karang akibat dari aktivitas wisata dapat
diminimalisir. Selain itu dengan memberikan informasi apa saja yang harus
dilakukan wisatawan ketika snorkeling mengurangi angka kecelakaan yang terjadi
ketika snorkeling. Demikian tugas ke-2 saya mengenai solusi alternatif
pengembangan pemanduan wisata bahari di Indonesia. Semoga tulisan ini
bermanfaat, Terima Kasih.
Referensi:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Raja_Ampat
- www.terangi.or.id
Sumber Gamba
- Slide Share Yayasan Terangi
- new.shavie3.blogdetik.com
- https://balitourservicess.files.wordpress.com/2012/08/obyek-wisata-bedugul-bali.jpg
- http://raly.blog.com/files/2011/04/life-jacket-atuna-278x300.jpg
- http://www.jupiteroutdoorcenter.co
- http://mongabaydotorg.wpengine.com/wp-content/uploads/2013/07/Seremonde sulsel1.jpg
- http://3.bp.blogspot.com
- http://www.rentalmobilbali.net
- http://blog.wakatobi.com