PENGALAMAN MENJADI PEMANDU WISATA
Sebelum saya bercerita tentang
pengalaman memandu, perkenankan saya untuk memperkenalkan diri saya. Nama saya
Annisa Oktviana namun dari saya lahir hingga sekarang nama panggilan saya
adalah Oca. Begitu pula ketika saya sedang memandu, saya memperkenalkan diri
dengan nama Oca agar terkesan lebih dekat dan nyaman. Saya adalah anak oertama
dari dua bersaudara. Saya tinggal di Rawamangun, Jakarta Timur. Saat ini saya
adalah Mahasiswi Usaha Jasa Pariwisata angkatan 2014 di Universitas Negeri
Jakarta.
Mengapa saya memilih Usaha Jasa
Pariwisata atau yang biasa disebut dengan UJP ini karena saya ingin menekuni
bidang yang saya inginkan. Karna saya tau, kerja sesuai passion itu sangatlah
nyaman dan tentunya akan dijalani dengan sepenuh hati walaupun terkadang terdapat
hambatan – hambatan yang akan kita temukan. Memang rencana awal saya bukan
kuliah di Jakarta, tetapi karena Ibu saya tidak menyutujui saya untuk
meneruskan kuliah di Bandung jadi saya memutuskan untuk mencari Universitas
Negeri di Jakarta yang ada Jurusan Pariwisata. Dan akhirnya saya lulus tes
perguruan tinggi negeri dan saya masuk ke Program Study ini. Usaha Jasa
Pariwisata di Unj lebih fokus kepada Tour and Travel. Tetapi di UJP UNJ itu
sendiri saya juga dapat mata kuliah tentang hotel dan mata kuliah lain yang
mendukung saya di bidang Pariwisata ini.
Pertama kali belajar dan menekuni mata
kuliah di Pariwisata ini saya agak sedikit gugup karena saya masih kurang
percaya diri untuk berbicara didepan dan memandu orang banyak. Rasa ingin
menyerah pernah datang menghantui saya dan saya sempat berfikir untuk tidak
meneruskan atau pindah program study tetapi saya mendapat banyak motivasi dari
kedua orangtua saya bahwa belajar bidang pariwisata saat sekarang sangat
menguntungkan dan membuat saya sedikit tahu banyak hal. Terutama pada Era
sekarang banyak sekali orang orang yang semakin gemar untuk berwisata dan
banyak pula turis turis asing yang datang untuk berkunjung ke Indonesia untuk
berwisata. Sehingga membuat banyak
peluang kerja dalam bidang pariwisata itu sendiri. Bukan sekedar menjadi tour
gouide tetapi banyak sekali bidang bidang lain. Dan motivasi ini membuat saya
bangkit dan kembali bersemangat dalam bidang ini.
Setelah saya menjalani beberapa bulan
disemester pertama, saya mendapatkan titik terang dan saya nyaman menekuni
bidang pariwisata ini. Ternyata belajar dalam bidang pariwisata sangatlah
menyenangkan. Selain saya belajar tentang Tour and Travel, saya juga
berkesempatan untuk belajar Management, Public Speaking dan mata kuliah – mata
kuliah lainnya yang membuat saya semakin tertarik untuk menekuni bidang ini.
Terutama, menurut pengalaman senior atau angkatan sebelum saya, nanti ketika
masuk semester akhir akan ada mata kuliah SAR yang akan mengajarkan saya untuk
menjadi pemandu saat diving atau snorkeling, hal tersebut membuat saya lebih
menambah minat saya dalam bidang pariwisata ini. Dan tentunya ada kuliah yang
sangat penting juga yaitu mata kuliah pengantar pemanduan dan psikologi
pelayanan serta saya juga mempelajari tentang geografi. Menurut saya itu semua
sangatlah menarik dan membuat saya tertantang untuk menjadi insan pariwisata
yang baik terutama menjadi pemandu wisata.
Pada semester pertama saya kuliah pada
program study usaha jasa pariwisata di Universitas Negeri Jakarta ini saya mendapat
mata kuliah ‘pengantar pemanduan’. Dan dalam matakuliah tersebut ada program
belajar yaitu praktek memandu atau biasa di sebut dengan ‘City Tour’. Bisa
dibilang karena matakuliah inilah saya dapat percaya diri untuk berbicara dan
tampil didepan banyak orang. Pada pertengahan semester pertama kami mendapat
kesematan untuk ikut City Tour Jawa Barat dengan rute Jakarta – Bogor – Bandung.
Angkatan saya yaitu angkatan 2014 berangkat bersama dengan angkatan 2013. Nah
inilah pengalaman pertama saya memandu. Pada moment ini saya mendapat
kesempatan untuk belajar menjadi pemandu atau tour guide d Museum Geologi, Bandung. Museum Geologi ini
beralamatkan di Jalan Diponegoro No 57, Cibeunying Kaler, Bandung, Jawa Barat. Di
museum inilah pengalaman saya pertama kali berbicara untuk memandu didepan
teman – teman dan dosen yang berperan sebagai penilai. Nah, kalo kata pribahasa
sih sambil menyelam minum air, maksutnya disamping saya belajar memandu agar
lebih percaya diri juga saya memaksimalkan diri untuk mendapat nilai yang baik
dari dosen yang menilai.
(Gambar 1: Museum Geologi, Badung) |
Sebelum saya mulai memandu di Museum
Geologi ini saya merasakan kecemasan yang sangat membuat saya gugup. Awalnya
saya takut, keringat dingin memikirkan kalau saya akan memandu. Tetapi saya
mulai menenangkan diri dan memahami materi yang akan saya bawakan. Ketika sampai
di Museum Geologi, saya mulai kecemasan saya mulai berkurang karena saya bisa
berdiri didepan objek yang saya akan ceritakan di Museum Geologi ini sambil kembali
belajar untuk nanti saat giliran memandu. Saya mendapat urutan ke tiga setelah
dua teman saya berbicara. Ketika dua teman saya telah selesai, tibalah waktu
saya untuk memandu teman – teman saya di Museum Geologi. Pertama saya
mengucapkan salam dan kemudian tidak upa untuk memperkenalkan diri. Ketika
berbiacara di depan banyak orang rasanya seperti semua mata tertuju pada saya
untuk memperhatikan saya dan mereka semua mendengarkan dengan baik. Setalah
memperkenalkan diri saya lanjut untuk menyampaikan materi. Disaat itulah saya
merasakan seluruh ingatan saya harus di optimalkan untuk menyampaikan apa yang
telah saya pelajari. Setelah selesai rasanya sangat lega seperti telah melepaskan
semua beban. Kemudian setlah saya selesai menyampaikan meteri dan teman – teman
saya memberikan tepuk tangan dan saya di berikan masukan atau komentar oleh
salah satu dosen yang menilai bahwa penampilan saya tadi baik dan sudah sangat
percaya diri. Alhamdulillah dari situlah saya belajar untuk membangun rasa
kepercayaan terahadap diri saya dan membuat saya ingin terus mengoptimalkan
kemampuan saya untuk menjadi pemandu yang baik. Pengalaman saya memandu di
Museum Geologi inilah yang membuat saya lebih percaya diri dan berani berbicara
didepan banyak orang. Kesempatan yang sangat baik bagi saya untuk belajar
menjadi pemandu.
(Gambar 2 : Museum Geologi, Bandung) |
Semester berikutnya, saya kembali
mendapatkan mata kuliah yang menambah wawasan saya dalam bidang pariwisata dan
tak hanya itu. Saya juga diberikan tugas yaitu untuk Praktek Kerja Lapangan
atau yang biasa disingkat dengan PKL. Di semester dua ini saya diwajibkan untuk
Praktek Kerja Lapangan demi memenuhi nilai. Disinilah saya kembali dilema untuk
menentukan tempat Praktek Kerja Lapangan yang akan saya ambil karena ditentukan
oleh pihak kampus harus menjadi tour
guide disuatu tempat. Tempat praktek kerja lapangan kmi tidak ditentukan
oleh kampus, jadi boleh memilih di museum atau ditempat wisata wisata lainnya.
Dan kami tidak dibatasi dengan kota, sehingga kami dapat bebas memilih
dimanapun tempat kami ingin praktek kerja lapangan.
Akhirnya setelah dilemma dalam memilih
tempat mana yang cocok untuk saya jadikan tempat praktek kerja lapangan saya
memilih untuk praktek kerja lapangan di Museum Nasional atau yang biasa dikenal
juga dengan nama Museum Gajah. Museum Nasional sendiri ber alamatkan di Jalan
Medan Merdeka Barat nomer 12, Jakarta Pusat. Alasan saya mengapa saya memilih
untuk praktek kerja lapangan disini adalah selain jarak yang tidak terlalu jauh
juga karna saya ada ketertarikan untuk belajar tentang sejarah peninggalan yang
ada disana. Praktek kerja lapangan di Museum Nasional ini tentunya saya tidak
sendiri, saya bersama tiga teman saya.
Selesai saya mengurus semua berkas
berkas untuk praktek kerja lapangan disana, saya langsung bergegas untuk datang
ke Museum Nasional. Setelah saya sampai di Museum Nasional ini saya bertemu
dengan salah seorang guide di Museum Nasional dan saya langsung diarahkan untuk
bertamu dengan divisi yang menangani siswa, siswi dan mahasiswa, mahasiswi yang
akan pratek kerja langan di Museum Nasional. Lalu saya diberikan pengenalan
tentang sejarah bangunan Museum Nasional ini. Dari mulai mengapa ada patung
gajah di depan hingga koleksi – koleksi yang lainnya.
Kesan awal melihat museum ini yaitu sangat
membuat saya kagum dan agak sedikit gugup. Mengapa? Karena saya harus memandu mengelilingi museum yang bisa
dibilang luas karena Museum Nasional itu sendiri mepunyai dua gedung. Gedung
tersebut adalah gedung yaitu gedung baru dan gedung lama. Di gedung baru
tedapat empat lantai. Isi dari empat lantai digedung baru adalah tentang
manusia dan lingkungan, ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi, organisasi
social dan pola permukiman dan yang paling atas dan sangat di jaga keamanannya
yaitu khasana emas dan keramik. Dan di gedung baru terdapat peninggalan
peninggalan bersejarah juga seperti patung – patung bersejarah dll. Bukan hanya
gedungnya saja yang luas tetapi Museum Nasional juga mempunyai koleksi
bersejarah yang sangat banyak. Yaitu terdapat kurang lebih 141.000 jenis
koleksi yang ada di Museum Nasional.
Tamu yang
datang ke Museum Nasional dapat dibilang banyak. Selain wisatawan lokal banyak
pula wisatawan asing yang datang berkunjung dan belajar ke museum ini. Menurut
saya, mengapa mereka tertarik untuk datang ke museum nasional itu sendiri
karena harga tiket yang terbilang tidak terlalu menguras kocek atau dapat
dibilang murah, tetapi mereka juga mendapatkan fasilitas yang sangat nyaman.
Mulai dari setiap sudut ruangan terdpat Air Conditioner atau AC sehingga
wisatawan tidak merasa kepanasan ketika berkunjung dan faktor yang sangat
penting pula yaitu karena seluruh karyawan sangat ramah. Tidak hanya tour guide
saja yang murang, mulai dari cleaning man/girl, keamanan dan hingga karyawan
lain dan hingga atasan di museum atau kepala museum disana juga sangat ramah
kepada seluruh pengunjung. Sehingga para tamu yang datang sangat merasanya
nyaman dan mendapat kesan yang sangat baik.
Setelah
diberi waktu selama satu minggu untuk belajar di museum akhirnya saya diberi
kesempatan untuk menjadi tour gouide di Museum Nasional dengan membawa
rombongan pelajar sd atau smp. Dimuseum inilah saya banyak belajar tentang cara
memandu yang baik dan benar. Karena saya banyak berbagi pengalaman dengan peman
pemandu disana dan teman-teman pkl dari tempat lain.
(Gambar 3 : Museum Nasional, Jakarta Pusat) |
Ketika
saya memenadu di Museum Nasional ini saya mendapat banyak pegalaman, mulai
memahami karakter tamu hingga mengerti cara memahami ketika mereka bosan
mendengarkan cerita. Terutama ketika tamu yang kita bawa adalah anak anak
sekolah dasar yang masih ingin banyak bermain. Nah dimuseum nasional ini
sendiri memiliki tempat bermain untuk anak sekolah dasar untuk belajar
membatik, bermain alat musik tradisonal, melukis kendi dll, tempat ini
dinamankan ‘kids corner’. ketika melihat anak anak yang saya pandu mulai
sedikit jenuh saya dapat membawa mereka ketempat bermain tersebut.
Banyak
pengalaman lain yang saya dapatkan ketika memandu. Menjadi pemandu tidak
menakutkan yang seperti saya fikirkan. Ketika kita senang untuk menjalaninya,
saya yakin kita akan cinta dengan hal tersebut. Saya merasa beruntung karena
diberikan kesempatan untuk pkl di Museum Nasional dan diberikan pengalaman
menjadi pemandu wisata di Museum Nasional.
Dan berkat mendapat kesempatan untuk pkl disana saya menjadi seorang
yang cinta museum dan ingin terus ada didalamnya untuk melestarikan kebudayaan
dan sejarah Indonesia.
Saya
merasa sanggat bangga karena saya adalah bagian dari Insan Pariwisata yang
sedang belajar di Universitas Negri Jakarta dengan Program study Usaha Jasa
Pariwisata. Pengalaman dan pelajaran yang saya dapat membuat saya semakin cinta
dengan Indonesia dan ingin terus mempelajari tentang kekayaan alam Indonesia.
Karena menurut saya ‘Travel is the language of peace’ karena pariwisata dapat
berperan untuk perdamaian Negara satu dengan Negara yang lain.
Mungkin
hanya itu yang dapat saya tuliskan dan sampaikan. Apabila terdapat kekurangan
atau kesalahan dalam penulisan mohon dimaklumi. Karena tak ada manusia yang
luput dari kesalahan. Semoga tulisan saya ini dapat bermanfaat untuk saya
sebagai penulis dan untuk kalian sebagai pembaca. TerimakasihJ
ANNISA OKTAVIANA
4423143916
USAHA JASA PARIWISATA B 2014
annisaoktaviaoca@gmail.com
No comments:
Post a Comment