PENGALAMAN
PERTAMA MEMANDU TOUR KELILING TAMAN BUAH DAN MEMANDU SEBUAH GRUP DITAMAN BUAH
MEKARSARI
Pe-man-du
wi-sa-ta, pemandu wisata? Gimana sih rasanya jadi pemandu wisata?
Menyenangkankah? Jawabannya akan kalian temukan jika kalian terjun langsung
kelapangan menjadi seorang pemandu wisata, dan saya sudah mengalaminya.
Jalan-jalan
ke pantai carita, perginya sama si bela, perkenalkan yang mau cerita , namanya
Izdni Mariah Sabilla. Disini saya akan sedikit bercerita tentang pengalaman
pertama saya menjadi pemandu WisataSemuanya berawal dari pkl pertama saya. Saya
disuruh untuk PKL di tempat Destinasi Wisata. Akhirnya, teman saya
merekomendasikan untuk PKL di Taman Buah Mekarsari. Saya mencoba untuk melamar
PKL disana, saya coba telepon pihak sana , kemudian mereka memberikan email,
untuk saya kirimkan lamaran melalui email tersebut. Sebulan berlalu tidak juga
ada kabar dari mereka. Akhirnya saya datang ke Taman Buah Mekarsari dan menaruh
berkas lamaran, tepatnya di pos jaga satpam.Tetapi tetap saja panggilan tidak
kunjung datang kepada saya. Akhirnya saya mencoba untuk melamar PKL disekitar
kota tua.Mulai dari museum wayang, museum keramik, museum bank mandiri serta
museum bank Indonesia. Keesokannya saya mendapat telepon dari pihak mekarsari
untuk datang ke mekarsari. Akhirnya sayapun memenuhi panggilan. Singkat cerita
sayapun diterima PKL disana.Saya tidak pernah membayangkan akan menjadi seorang
pemandu wisata di tempat saya PKL. Saya fikir akan ditempatkan dibagian tiket
atau informasi.
Sebelum
saya dilepas langsung di lapangan. Saya dibimbing dan diberi pengarahan oleh
staff bagian pemandu dari pihak Taman Buah Mekarsari. Saya disuruh untuk
observasi terlebih dahulu mengenai Taman Buah Mekarsari. Mengenai apa saja yang
terdapat di Taman Buah Mekarsari. Dan yang paling penting saya harus mengetahui
produk knowledge yang ada di Taman Buah Mekarsari. Setelah observasi dan memahami produk
knowledge yang ada di Taman Buah Mekarsari. Staff bagian pemandu dari pihak
Taman Buah Mekarsari melakukan sesi tanya jawab untuk menguji apakah saya sudah
siap dilepas untuk terjun langsung ke lapangan. Setelah sesi tanya jawab
berlangsung. Keesokan harinya saya ikut seorang pemandu wisata terjun langsung
kelapangan saya disuruh untuk memperhatikan bagaimana caranya memandu wisata.
Di Taman Buah Mekarsari kita memandu didalam kereta dan memandu sebuah grup
untuk mengikuti serangkaian kegiatan produk wisata yang telah mereka pilih.
Jika memandu didalam kereta kita harus hafal betul ini kebun buah apa, apa
manfaat dari buah tersebut, bagaimana proses perkawinan atau penyerbukannya,dan
lain sebagainya, dan saya dituntut untuk hafal betul apa saja yang ada
disebelah kanan dan kiri saya ketika sedang memandu didalam kereta.sedangkan
jika memandu sebuah grup kita harus memahami betul rangkaian kegiatan mereka
dan fasilitas apa saja yang mereka dapatkan.
Pertama
kali saya dibimbing untuk belajar memandu didalam kereta oleh kaka pemandu yang
bernama Ka Sari, dia juga awalnya PKL disana kemudian setelah lulus sekolah dia
menjadi pemandu wisata di Taman Buah Mekarsari. Saya diajarkan bagaimana cara opening atau pembukaan seperti
mengucapkan salam, sapaan selamat datang,memperkenalkan diri serta rekan kerja
yaitu sopir kereta, mengingatkan barang bawaan dan sebagainya kepada pengunjung,
setelah itu memberi informasi tentang materi pemanduan, hingga bagian yang
terakhir yaitu closing atau
penutupan. Setelah diberi arahan memandu didalam kereta,saya di tes oleh staff
bagian pemandu untuk memandu didalam kereta, awalnya saya mencoba untuk
menghafalnya, namun pas memandu , lalu hafalannya lupa jadi lupa semua deh,
akhirnya dikasih tips sama kakak seniornya, “lebih baik jangan dihafalin, tapi
dipahamin, misalnya kita lewat taman air mancur, trus ingetin aja kegiatan dan
apa saja yang ada disitu, kemudian dijelaskannya dengan bahasa sendiri dehh..
gituhh” ucap kakak seniornya. Akhirnya saya mulai buat belajar menjelaskan
dengan kata-kata sendiri, tidak terpaku dengan kata-kata yang diajarkan oleh
kakak seniornya.Hemmm… perjuangann bangett belajarnya,mulai dari harus nyiapin mental buat berani ngomong
didepan orang banyak, apalagi karena belum terbiasa mau ngucapin selamat datang
ke pengunjung aja rasanya susah setengah mati, sampai pas pertama kalinya
bangett saya disuruh untuk memandu rombongan di kereta ,”kak saya ngatung aja
yaa di pintu kereta, kan saya belum bisa mandu dikereta”ucap saya, kata kakak seniornya “udah gak papa duduk aja
didepan” saya ikutin tuhh duduk didepan samping supir tapi menghadap kearah
pengunjung, akhirnya tuh rombongan yang isinya anak SD sama gurunya 2 orang
cowok sama cewek, ngeliatan saya semua, grogi dongg saya diliatin,”kok kakaknya
gak ngomong”ucap dari salah satu anak di kereta, waduhhh dalam hati saya, saya
harus bagaimana inii. Akhirnya kata supir yang disamping saya “udah ngomong
ajahh, disamping kanan kirinya ada apa gituu” dengan rasa gugup , nih mulut
rasanya kaku amat ngomongnya pake mic lagihh. “yaa..dapat di..lihat…disamping
kanan dan ki..rinya…dst”haduhhh haduhh, tapi setelah kejadian itu saya jadi
gatel pengen ngomong di mic teruss hehehe.terus rasanya lepass bangett gituhh
untuk ngomong ke pengunjung untuk selanjutnya,walau pasti masih tetep masih ada
rasa gugup dan kaku.selain itu kita juga
harus bisa ngejawab pertanyaan-pertanyaan yang kadang suka ditanyakan oleh
pengunjung. Pernah tuh waktu saya lagi memandu kegiatan paket kids farm yang
berupa kegiatan memberi makan ikan, menanam tanaman buah dalam pot sama kreasi
tanah liat. Pas saya lagi membimbing untuk menanam tanaman buah dalam pot , ehhh… orang tua dari peserta wisata nanya “mbak,
saya mau nanya nihh” tanya sang ibu sambil memegang pundak saya “iya bu” jawab
saya,
“saya ngeliat tetangga saya tuh nanam cabe
subur bangett, akhirnya saya ikutan nanam cabe di halaman rumah saya, minta
bibitnya dari tetangga,ehh tapi pas saya tanam sendiri kenapa tanamannya
langsung mati yahh?,( si ibu lanjut bercerita lagi)akhirnya saya minta tolong
tetangga saya tanamin di halaman saya,ehh..
hidup tanamannya, padahal saya nanamnya sama kayak yang dilakuin sama tetangga
saya, tapi kok kalo ditanam sama dia hidup sama saya enggak, pas saya coba
untuk menanam rumput kayak gitu jugaa, suami saya juga samaa kalo tanamannya
dipegang sama dia langsung mati, trus kalo kata orang tangannya panas kali
tuhhh, akhh tapi saya gak percaya, gimana tuh mbak?”kurang lebih jelas ibunya “
mungin tanamannya sensitif bu” ucap saya sambil tersenyum, “hahaa iya kali yaa”
balas si ibu “seharusnya kalau media tanamnya sudah sesuai saja dengan tanaman
tersebut, pasti akan hidup tanamannya”
jelas saya, akhirnya si ibu hanya mengangguk, dan saya pun melanjutkan memandu
kegiatan kembali.
Kemudian
kurang lebih selama satu minggu saya belajar meamandu sebuah grup.Hari pertama
saya dibimbing oleh pemandu wisata yang bernama ka dinar, saya ikut dia untuk
memandu sebuah grup yang berisikan anak-anak TK. Sebelum naik keatas main gate
“ka dinar mohon bimbingannya yaa…”ucap saya kepada ka dinar sambil membantunya
membawakan gelang sebagai tanda masuk Taman Buah Mekarsari. “ iyaa..” sambil
menjelaskan form reservasi yang beriisikan nama grup, fasilitas, perlengkapan
acara, serta catatan tambahan lainnya. Sesampai diatasa main gate kita menunggu
grup yang akan kita pandu disana. Setelah mereka datang, kita langsung
menghampiri pimpinan grupnya, memperkenalkan diri dan konfirmasi apakah ada
penambahan orang atau tidak. Setelah itu membariskan anggota grup untuk
diberikan gelang , sebagai tanda masuk Taman Buah Mekarsari. Setelah mereka
masuk, mereka dibariskan kembali didepan main gate untuk diberi pengarahan oleh
pemandu wisata, setelah itu baru diajak menuju tempat kegiatan berlangsung.
Grup yang kami bawa saat itu memilih paket wisata paddy village yang kegiatannya
terdiri dari menanam padi, memandikan kerbau, manari tarian traisional, serta
melukis caping. Disana kita dituntut untuk terus berkomunikasi aktif dengan
pengunjung.
Dari
kejauhan “isni arahin mereka kesawah” ucap ka dinar, disitu saya langsung berfikir
apa yang harus saya lakukan hehe maklum ini pertama kalinya saya berhadapan
langsung dengan pengunjung. Akhirnya ka dinar menghampiri saya kemudian berdiri
disamping saya sambil membimbing saya untuk mengarahkan grup yang beranggotakan
anak-anak TK itu, “ baik adik..-adik.. kegiatan pertama kita adalah menanam
padi, nanti kita akan … be..lajar menjadi seorang petani.. yaa. jadi
dipersilahkan untuk berganti pakaian karena nanti kita semua akan turun ke
sawah, serta untuk yang memakai jam tangan dan perhiasan… seperti gelang dan
cincin silahkan… untuk ditipkan kepada ibu gurunya..”walaupun dengan nada yang
terbata-bata dan perasaan yang sangat canggung karena tiba-tiba ketika saya
berbicara melalui toa (pengeras suara) mereka semua diam dan beralih pandangan
melihat saya . Akhirnya mereka mulai bergegas melakukan apa yang saya ucapkan.
Sayapun menunggu mereka berganti pakaian dan sebagainya sambil, mempersiapkan
kondisi tempat kegiatan yang akan digunakan yaitu sawah serta konfirmasi kepada
bapak petani yang akan membantu kita ketika melakukan kegiatan disana bahwa
grup yang kami bawa akan menuju ke tempat lokasi. Setelah mereka sudah siap
saya disuruh untuk mengarahkan kembali untuk menuju sawah. Berlanjut menuju
kegiatan berikutnya hingga semua kegiatan selesai .
Ada
kejadian yang tak pernah saya lupakan ketika memandu sebuah grup. Awalnya saya
hanya sendiri memandu grup tersebut, namun grup tersebut meminta agar diberi 2
pemandu. Grup ini meminta diberi 2 pemandu karena dalam satu grup tersebut
dibagi lagi menjadi 2 bagian yang satu dari sekolah yang berada di meruya, yang
satu lagi berasal dari sekolah yang berada di Depok. Yaa, grup yang pertama
datang adalah grup yang berasal dari meruya, dan saya yang mendampingi grup ini
untuk menuju tempat kegiatan. Namun pemimpin grup mendapat konfirmasi dari
pemimpin grup yang dari depok untuk menunggu mereka agar pelaksanaan
kegiatannya dilakukan bersama. Akhirnya, saya mengajak mereka untuk menunggu di
loby. Saya mempersilahkan mereka , bagi yang ingin ke kamar mandi, atau untuk
mampir ke toko buah atau toko souvenir, sembari menunggu grup yang satu lagi
datang.
Setelah
berapa jam kemudian, akhirnya grup yang dari depok datang, dengan penuh
antusias grup meruya menyambut kedatangan grup dari depok. Jadi mereka berada
di satu yayasan yang sama, namun memiliki cabang, ada yang di meruya dan di
depok. Singkat cerita, mereka berfoto-foto, dan anak-anak dari masing-masing
sekolah diminta untuk saling berkenalan agar saling mengenal satu sama lain.
Setelah itu, baru kita menuju tempat kegiatan.
“mbak,
nanti saya ingin mbak, untuk komunikatif dengan murid saya yaa, biar mereka
tidak sibuk sendiri , mengobrol dengan teman-temannya” kurang lebih yang
diucapkan oleh pemimpin grup dari Depok sebelum memulai kegiatan. Akhirnya saya
memutuskan untuk mengajak mereka untuk bernyanyi sambil menuju lokasi kegiatan.
Dan bercerita tentang apa saja yang akan kita lakukan nanti. Grup ini mengambil
paket kegiatan Kids Farm, yang terdiri dari kegiatan , memberi makan ikan,
menanam tanaman buah dalam pot, dan kreasi tanah liat. Kegiatan pertama adalah
memberi makan ikan, karena anggotanya yang berjumlah kurang lebih enam puluhan
akhirnya kami memberi makan ikan di kolam pemancingan. Disitu terasa hening, karena
kalau di kolam pemancingan ikannya tidak kelihatan, jadi anak- anak tersebut
bertanya-tanya “kaa.. kemana ikannya kok gak keliatan sihh?” ucap salah satu
anak,”iyaa.. yahh ikannya masih tidur nihh” jawab saya hahaha. Haduhh ada-ada
sajaa. Selesai memberi makan ikan, saya kembali membariskan mereka, kemudian
mengajak mereka untuk naik kereta menuju area nursery dimana disana terdapat
kegiatan menanam tanaman buah dalam pot dan kreasi tanah liat. Untuk kegiatan
menanam tanaman buah dalam pot dan kreasi tanah liat. Saya hanya perlu untuk
merapihkan mereka ditempat yang telah disediakan untuk menanam dan membagikan
mereka peralatan yang dibutuhkan untuk menanam. Yang membimbing mereka untuk
menanam bukan saya melainkan ada petugas khusus disana yang telah disediakan.
Begitu juga dengan kegiatan kreasi tanah liat saya hanya mengarahkan kemudian
kegiatannya di pandu oleh petugas wisata yang khusus yang memandu kegiatan
tersebut.
Setelah
semua kegiatan selesai dilaksanakan, acara selanjutnya adalah wisata perahu
naga, dan acara pribadi mereka diarea danau. Dimana mereka sudah menyewa tempat
dan fasilitas lainnya untuk acara mereka. Ketika menuju kearea danau, karena
saya asyik memandu didalam kereta dan berinteraksi dengan anak-anak. Sang sopir
kereta lupa kalau saya meminta untuk diturunkan ditempat acara mereka yaitu
diarea yang bernama kelapa 5. Sopirnya malah menurunkan kami diareal sabut
kelapa outbond. “isni kenapa turun disini, harusnya kita nurunin mereka
disana”ucap ka ayu.hemm saya gak bisa ngomong apa-apa salah saya juga memang
terlalu asik ngobrol dengan pengunjungnnya, trus ditambah supirnya lupa kalau
saya minta diturunkan di area kelapa 5. Jadinya saya mengarahkan mereka untuk
naik wahana perahu naga sesuai dengan fasilitas yang mereka dapat. Pas sampai
diwisata perahu naga, disana sedang krodit pula. Karena bentar lagi mau solat
jum’at petugas wisata perahu naga ingin cepat-cepat menutup tempatnya untuk
sementara,tapi masih banyak pengunjung yang sedang menunggu ditambah dengan
grup yang saya bawa pula. Akhirnya saya meminta untuk menunggu sebentar.dan
konfirmasi dengan petugas wisata perahu naga.sesudah itu, ternyata didalam
amplop yang saya bawa tidak terdapat tiket perahu naga, saya pun menelpon koordinator
petugas wisata yaitu ka rifky, saya
jelaskan di kertas order form terdapat fasilitas wahana perahu naga tapi
didalam amplop tidak terdapat tiketnya.
“saya
gak mau yaa.. anak-anak saya digabung dengan pengunjung yang lain” ucap
pemimpin grupnya, makin kesel aja udah petugas perahu naganya. Udah dia pengen
cepet-cepet selesai. Tapi grup saya maunya dipisah, gak mau disatuin sama
pengunjung lain. Ditambah ada anak yang nangislah minta ditemenin sama
mamahnya, haduhh. Semua berlanjut pas mereka sudah mau memulai acaranya,
ternyata listriknya gak nyala, akhirnya saya menelusuri dimana tempat
saklarnya. Tetep aja biar tau tempatnya tapi saya kan gak tau saklar mana yang
harus dinaikin. Daripada kenapa-kenapa akhirnya saya mencari pak satpam dan
menanyakan keberadaan petugas listrik. “ pak, diarea kelapa 5 listriknya gak
nyala, bapak yang ngurusin listrik dimana yaa?”ucap saya kepada pak satpam,
“yahh.. kann lagi solat jum’at” jawab pak satpam. Haduhh udah pemimpin grupnya
nelpon mulu lagi,
telpon saya berdering “halo”
“ini
mbak isni yaa, gimana nih listriknya kok blum nyala sih.. saya mau mulai
acaranya. Saya gak mau acara saya ngaret. Jadi saya tunggu 5 menit lagi yaa.
Kalo blum nyala saya minta uangnya kembali ” jelas pemimpin grup . saya mencoba
untuk menjelaskan kalau petugas bagian listriknya sedang solat jum’at, tapi
mereka tetap gak mau ngerti. Akhirnya kuping saya harus terus menerus menerima
complain yang dia utarakan melalui telepon. Hemm rasanyaa panass .
Akhirnya
sayapun mengumpulkan semua keberanian yang saya punya untuk menghadapi pimpinan
grup ini. Yaa.. memang mau gak mau saya harus menemui mereka. Sayapun menemui
bu ari selaku pimpinan grup dengan keadaan beliau yang terlihat sangat kesal
dan jengkel.”bagaimana sih.. ini mbak masa listriknya gak nyala. Saya kan udah
bilang sama bagian BDVnya. Pokoknya saya mau semua fasilitas yang saya minta
sudah siap semua , pas saya datang ditempat acara. Saya gak pengen pulang
kesorean jam 4an saya harus udah pulang”.ucap bu ari kepada saya dengan nada
yang kesal, saya mencoba untuk tenang dan berbicara” sebelumnya,saya minta maaf
yaa bu.jika acara ibu terhambat,karena
harus menunggu petugas kami selesai solat jumat,..” belum selesai saya bicara
bu ari langsung meninggalkan saya, dan menuju grupnya dengan muka yang kesal.
Akhirnya mereka tetap melanjutkan acara mereka . singkat cerita acara mereka
sudah selesai, grup yang dari meruya menelpon saya untuk minta diantarkan
pulang ke tempat parkiran.akhirnya saya langsung menelpon coordinator kereta,
meminta serangkaian kereta untuk mengantar
mereka ke tempat parkiran. Ketika bertemu dengan ketua grup meruya “terima
kasih yaa mbak isni, anak-anakkuu ayoo say good bye sama kakak isni dahhhh (ucap anak-anak dengan kompak” , “ dadahh,
hati-hati yaa dijalan sampai ketemu lagii” balas saya dengan senyum lebar. Tinggal
satu grup lagi yang dari depok.wakil pimpinan grup tiba-tiba menghampiri saya
sambil merangkul saya,”maafkan yaa.. saya tahu ini bukan kesalahan mbak” ucap
sang wakil ketua grup “ saya juga minta maaf buu”. Akhirnya saya dan kak ayu
pun mengahampiri bu ari dan wakil ketuanya sambil bersalaman, ketika ini muka
mereka sudah tidak terlihat kesal. Senyum mulai mengembang dimuka mereka.
Kondisi benar-benar berubah 360 derajat, mereka kembali nyaman dan bersahabat
terhadap kami ketika berjalan menuju tempat parkiran.semuanya berjalan seakan-akan
tidak terjadi apa-apa. Sayapun hanya bisa menghela napas lega. Dan yang lebih
tidak menyangka lagi mereka memberikan tips kepada kami dan mengucapkan terima
kasih atas kerja samanya.
Singkat
cerita setelah Pkl saya ditawarkan freelance di Taman Buah Mekarsari. Saya
menerima tawaran tersebut. Dan saya
ditempatkan di area family garden yang dimana tugas saya menjadi pemandu
kegiatan paket wisata paddy legend yang meliputi kegiatan menanam padi , memandikan
kerbau dan melukis caping. Dan paket kids farm dengan kegiatan memberi makan
ikan, menanam tanaman buah dalam pot, dan kreasi tanah liat. Dalam berberapa
hari tersebut saya mendapati pengunjung yang berada dari luar pulau sepertidari
pulau sumatera,dan pulau Sulawesi.
Bahkan saya mendapatkan pengunjung yang berasal dari Malaysia. Semua memiliki
karakter yang berbeda-beda. Semua itu membuat saya mengetahui beberapa tipe
dari pengunjung secara tidak langsung.
Dari pengalaman diatas saya mendapat sekali
banyak pelajaran,dan rasa suka serta duka yang saya rasakan, tetapi saya sangat
menikmati menjadi seorang pemandu, menurut saya mengasyikkan,awalnya memang
terasa kikuk tapi makin hari makin terbiasa dan akhirnya sangat menikmati. Setiap hari bertemu dengan orang yang
berbeda-beda, dan dengan suasana yang berbeda-beda, membuat saya secara tidak
langsung belajar memahami karakter seseorang dan membuat saya berfikir untuk
bagaimana menghadapinya .untuk rasa dukanya saya harus bisa mengahadapi
pengunjung yang complain, sampai bagaimana menyelesaikan masalah tersebut.
Menurut saya sangatlah tidak mudah
menjadi seorang pemandu wisata. Menjadi seorang pemandu wisata itu menurut saya
harus mengerti betul tipe pengunjung apa yang sedang kita bawa dan bagaimana
menghadapi pengunjung dengan tipe tersebut. Kemudian kita juga harus sangat
teliti, bisa menjalin kerjasama dan berkomunikasi dengan baik dengan petugas
lapangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan yang akan kita laksanakan.
Dan menurut saya yang terpenting kita harus bisa memberikan kesan yang baik dan
positif terhadap pengunjung yang sedang kita bawa ilmunya kepada saya.
Sayangnya
saya tidak mempunyai dokumentasi selama saya PKL disana,namun sebagai contoh
gambaran kegiatan yang saya lakukan disana saya mengambil sebuah foto dari
website (sdk6.bpkpenaburjakarta.or.id) yang diakses
pada tanggal 3 Oktober 2015
Itulah salah
satu contoh gambaran kegiatan yang berupa memandu grup yang memilih paket
wisata Paddy Village dan salah satu kegiatannya adalah menanam padi.
Saya
sangat berterima kasih kepada teman-teman dari pihak Taman Buah Mekarsari,
karena sudah membagi ilmunya kepada saya dan memberikan kesempatan kepada saya
untuk bergabung menjadi Pemandu Wisata di Taman Buah Mekarsari
Kalau
ada tawaran menjadi pemandu wisata saya mau lagi menjadi pemandu wisata.karena
menjadi pemandu wisata rasanya mengasyikkan kalau menurut saya. Sekian cerita tentang pengalaman pertama saya menjadi pemandu wisata
Semoga
bermanfaat yaa,Aminn
Terima
Kasihhh
IZDNI
MARIAH SABILLA
USAHA
JASA PARIWISATA 2014
UNIVERSITAS
NEGRI JAKARTA
NIM
:4423143972
No comments:
Post a Comment