Menjadi Pemandu Wisata
Yang Tak Terlupakan
Salam sejahtera bagi para pembaca blog
ini.
Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Soebirin selaku Dosen Usaha Jasa Pariwisata, Universitas Negeri
Jakarta pada mata kuliah Pemanduan I : Wisata Budaya yang telah membimbing saya
dalam menyelesaikan tugas ini.Tak lupa kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kita
masih diberi kesehatan serta pihak – pihak yang telah membantu saya baik
materil maupun non materil.
Perkenalkan saya Rizqi Aulia Paramitha
dari Usaha Jasa Pariwisata di Universitas Negeri Jakarta. Saya lahir di Jakarta
pada tanggal 2 November 1996. Sudah kurang lebih 1,5 tahun saya menjalankan
tugas sebagai mahasiswi di jurusan Usaha Jasa Pariwisata. Tak terasa sudah
semester 3 ini saya jalani, banyak sekali tugas – tugas yang harus dengan
senang hati saya kerjakan demi memenuhi segala syarat kelulusan dan tentunya
mendapatkan nilai A dari dosen. Namun, dibalik semua tugas – tugas yang
diberikan oleh dosen itu membuat segala pengetahuan saya terbuka. Semasa SMA
dulu saya tidak mengerti apa itu ilmu pariwisata, yang saya tahu hanyalah jalan
– jalan. Secara saya sama sekali tidak belajar pariwisata karena saya berada di
jurusan IPS alias Ilmu Pengetahuan Sosial dimana IPS mempelajari tentang ilmu
sosial masyarakat. Mungkin selama 18 tahun ini baru 1,5 tahun saya mengenal
ilmu pariwisata sesungguhnya. Dulu mungkin saya sama sekali tidak tertarik
untuk kuliah di jurusan ini, kalau kata orang – orang sih iseng – iseng milih
eh keceplung juga. Namun setelah dijalani, tak seburuk yang dibayangkan. Walau
banyak orang yang mengatakan bahwa kuliah pariwisata itu santai, asyik, jalan –
jalan terus ya coba lah kalian duduk – duduk di bangku kelas saya J.
Kuliah pariwisata itu sama saja kok dengan kuliah jurusan lain, ada saat yang
enak ada juga saat yang tidak enaknya. Jadi masing – masing jurusan punya
porsinya masing – masing.
Sebagai orang baru di dunia pariwisata,
saya mempunyai segudang pertanyaan tentang pariwisata pastinya. Pelan – pelan
tapi pasti semua tugas yang diberikan dosen itu sangatlah bermanfaat bagi saya.
Di mata kuliah ini contohnya, saya akan menceritakan suka duka saya sebagai
pemandu wisata. Saya memang masih asing dengan hal ini, karena baru 2 kali
pengalaman saya menjadi seorang pemandu wisata. Inilah senangnya saya dapat
berkuliah dijurusan pariwisata, belajar menjadi seorang pemandu wisata.
Sekedar informasi, pemandu wisata adalah
seseorang yang memandu atau memimpin sebuah rombongan wisata dimana ia yang
menjelaskan secara detail segala informasi objek – objek wisata yang dikunjungi
dan ia juga yang memimpin sebuah rombongan wisata. Bergerak dibidang jasa
dimana harus mengutamakan sebuah service
excellent kepada para wisatawan. Berikut adalah hal – hal yang harus
dikuasai seorang pemandu wisata :
- Pemandu wisata harus mempunyai pengalaman dan keahlian yaitu mengerti akan bagaimana memimpin serta bertanggung jawab pada seluruh wisatawan.
- . Pemandu wisata harus memberikan pelayanan terbaik untuk semua para wisatawan.
- Pemandu wisata harus mampu memecahkan segala masalah yang terjadi saat tour berlangsung.
- Pemandu wisata harus mampu berimajinasi dan berkreativitas dalam berbicara ataupun menjelaskan tentang objek – objek wisata kepada para wisatawan yang didalamnya ada sedikit humor serta memberikan kenyamanan bagi yang mendengarkan agar tidak merasa bosan.
Pengamalaman pertama saya menjadi seorang
pemandu wisata adalah saat saya menduduki usia 18 tahun tepatnya pada bulan
desember 2014 saya bersama teman – teman saya berkesempatan untuk memenuhi
tugas untuk menjadi seorang pemandu wisata. Kami tour menuju Kota Bandung, Jawa
Barat. Dari sekitar 60 mahasiswa dibagi menjadi 2 bus dengan dua destinasi
berbeda yaitu bus pertama menuju Museum Geologi dan bus kedua menuju Museum KAA.
Dengan melewati rute puncak menuju Bandung saya berkesempatan memandu teman –
teman saya di Museum Geologi.
Museum Geologi yang terletak di Jalan
Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia adalah sebuah museum yang wajib
dikunjungi wisatawan saat berkunjung ke Kota Bandung. Museum Geologi adalah
museum yang mempelajari segala sesuatu tentang bumi seperti memahami dinamika
bumi, fenomena geologi serta jejak – jejak kehidupan didalamnya. Terdapat ruang
sejarah kehidupan, ruang geologi Indonesia, ruang sumber daya geologi serta
dapat menyaksikan pemutaran kisah awal mula terbentuknya muka bumi.
Saat itu saya berkesempatan memandu teman
– teman di ruang sayap barat tepatnya pada penjelasan keadaan geologi Sumatra,
Jawa, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara serta Papua. Saat itu saya benar – benar
harus memahami isi materi yang akan saya bicarakan dihadapan teman – teman
serta dosen yang akan menilai saya. Perasaan campur aduk karena pertama kalinya
saya memandu sebuah rombongan dengan semua mata tertuju pada saya. Berusaha
mengucapkan semua kata – kata yang telah dipersiapkan sebelumnya namun, karena
jantung berdegup kencang rasanya mulut tak mampu berkata. Saya tak tahu apa
yang saya bicarakan, yang saya tahu hanyalah semua mata memandang saya. Selesai
sudah bagian saya untuk memandu rombongan, tentunya perasaan pun lega. Saat itu
saya berfikir, bahwa apapun hasilnya setidaknya saya telah berusaha menampilkan
yang terbaik.
Saya melihat teman – teman saya yang
tampil cukup baik, tidak gemetaran, dan lancar menyampaikan materinya. Sungguh
iri dan rasanya ingin melihat bagaimana cara saya tampil tadi. Rata – rata
mereka yang tidak gugup sudah pernah menjadi seorang pemandu wisata. Sudah
tidak heranlah saya melihat mereka begitu asyik berbicara.
Pengalaman kedua saya berawal dari
kegiatan Praktek Kerja Lapangan atau yang sering dikenal PKL. Pkl yang saya
jalani terhitung sekitar 3 bulan yaitu bulan april, mei, juni 2015 lalu
tepatnya pada semester 2. Dimana jadwal untuk semester 2 tersebut adalah 3
bulan materi dan 3 bulan PKL di sebuah destinasi wisata di Indonesia. Berhubung
Taman Mini Indonesia Indah terletak sekitar 9 km dari rumah saya maka dari itu
saya bersama keempat teman saya PKL di TMII.
Taman Mini Indonesia Indah terletak di
daerah Jakarta Timur. Sebuah destinasi wisata di Indonesia yang sangat populer
dan menjadi salah satu ikon wisata yang wajib dikunjungi para wisatawan
domestik ataupun mancanegara saat berkunjung ke Kota Jakarta, Indonesia. Tempat
yang luasnya mencapai 150 hektar ini dilengkapi dengan berbagai macam keunikan
seperti terdapatnya 33 anjungan provinsi di Indonesia, 15 museum yang berbau
Indonesia serta wahana – wahana lainnya yang dapat menarik wisatawan yang
berkunjung.
Di tempatkan di bagian bussiness center
TMII tepatnya pusat informasi TMII, saya merasa sangat bangga karena disitulah
saya belajar memberikan informasi seputar TMII bagi wisatawan yang datang ke
tempat saya. Mungkin bukan sebagai pemandu wisata yang memandu secara langsung
wisatawan di suatu objek wisata. Namun, posisi saya di informasi center tak
jauh beda dengan pemandu wisata. Karena saya juga harus menjawab segala
kebutuhan para wisatawan yang datang. Seperti para turis asing yang berasal dari Amerika, Eropa, China,
Jepang, Arab, Afrika dan lainnya dengan logat bahasa inggris mereka masing -
masing yang menanyakan suatu hal kepada saya dan saya harus bisa menjawab
pertanyaan tersebut. Itulah yang saya senangi saat PKL disana, belajar
berkomunikasi dengan orang banyak serta memperlancar bahasa inggris saya.
Saya tidak ditempatkan sebagai seorang
pemandu wisata memang, namun pada satu kesempatan saya pernah sekali diajak
memandu anak – anak SD pada suatu acara Pameran Bersama Museum Se - Indonesia
dalam memperingati HUT TMII yang ke - 40. Pameran Bersama Museum Se – Indonesia
adalah sebuah acara pameran yang diikuti sekitar 46 museum dari Sabang hingga
Merauke. Seperti Museum Wayang Jakarta, Museum Geologi Bandung serta kerajinan
– kerajinan daerah di Indonesia dan pameran hewan maupun tumbuhan maupun acara
hiburan lainnya. Acara ini sengaja mengajak beberapa para siswa dan siswi Sekolah
Dasar di sekitar TMII. Mereka akan diajak berkeliling dahulu untuk berwisata
pendidikan lalu akan diantarkan ke tempat pameran ini berada. Tugas saya adalah
memandu siswa – siswi Sekolah Dasar pada saat mereka berada di pameran
tersebut. Dengan memperkenalkan satu per satu museum yang turut serta dalam
pameran ini. Berbeda memang pengalaman pertama saya dengan pengalaman kedua
saya ini, karena rombongan saya pada saat di Bandung adalah teman – teman saya yang
seumuran dengan saya namun lain hal pada siswa SD ini. Mereka ada yang
memperhatikan, masa bodo bahkan ada yang kabur begitu saja tak ikut dalam
barisan. Melelahkan memang untuk mengurus puluhan anak SD tersebut namun dengan
kepolosan mereka saya harus menjawab segudang pertanyaan yang sangat lucu –
lucu. Mereka terlihat sangat senang, tertawa, lari – larian, mengambil satu per
satu brosur dari museum satu ke museum yang lain. Terasa tak ada beban memang
karena mereka mungkin tak akan mengkritik omongan kita karena mereka mungkin
tak mengerti apa yang kita bicarakan.
Dari kedua pengalaman saya diatas yang
telah saya bagikan kepada para pembaca, balik lagi kepada suka duka menjadi
pemandu wisata. Suka nya menjadi pemandu wisata adalah yang pasti bisa jalan –
jalan gratis tanpa memikirkan ongkos, transportasi, akomodasi yang dimana
justru kita yang dibayar, dapat melatih cara berkomunikasi saya pada khalayak,
saya tahu bagaimana rasanya diperhatikan oleh orang banyak, menyenangkan karena
dapat mengenal banyak orang, melatih kepercayaan diri saya, dengan berbagai
macam materi yang saya siapkan sebelum saya memandu dapat memperluas
pengetahuan saya pastinya. Intinya, alangkah bahagianya dalam memandu wisatawan
adalah saat kita berhasil memandu wisatawan dengan melihat wajah mereka yang
terlihat bahagia dan selalu antusias terhadap apa yang kita beri ataupun
informasikan.
Duka nya menjadi seorang pemandu wisata
adalah yang pasti harus bisa menguasai
bahasa asing minimal bahasa inggris, harus rajin membaca agar wawasan terus
berkembang, harus siap menghadapi segala komplain dari wisatawan, harus siap
menghadapi berbagai macam karakter wisatawan yang terkadang membuat kita
pusing, harus bisa menutupi segala keegoisan saya dan mengutamakan kepentingan
wisatawan, harus bisa menjawab segala pertanyaan yang mereka ajukan dengan
menjawab secara benar. Intinya, wisatawan adalah raja dan akan selalu menuntut
apa yang mereka bayar dan apa yang mereka harapkan tanpa peduli bagaimana
keadaan kita.
Saya sebagai salah satu mahasiswi jurusan
Pariwisata di Indonesia, akan sangat bangga dapat menjadi seorang pemandu
wisata yang profesional. Saya dengan senang hati akan mengatakan siap jika saya
dapat berpartisipasi dalam berbagai macam tour yang akan membutuhkan seorang
pemandu wisata. Dengan berkembangnya atau meningkatnya mutu pemandu wisata di
Indonesia akan menarik para wisatawan asing datang ke Indonesia tentunya.
Indonesia mempunyai segudang emas kebudayaan dan kekayaan yang wajib digali bagi semua orang, maka
dari itu saya sebagai mahasiswi Pariwisata sangat mendukung segala aspek positif
ataupun kegiatan positif yang dapat memajukan para pemandu wisata Indonesia
maupun citra pariwisata di Indonesia. Seharusnya setiap daerah dapat meniru
peraturan yang berlaku di Bali dimana para travel agent yang mengantarkan para
wisatawan ke Bali wajib memakai pemandu wisata lokal, karena itu akan sangat
membantu pertumbuhan perekonomian masyarakat lokal di Bali. Jadi tidak hanya
pemerintah yang mendapatkan keuntungan akan berkembangnya wisata di daerahnya
namun berdampak baik pula bagi para masyarakat lokal terutama yang berprofesi
sebagai pemandu wisata.
Selesai sudah saya akhiri tulisan
ini, Insha Allah tulisan ini dapat memperluas wawasan para pembaca blog ini.
Semoga profesi pemandu wisata akan terus berjaya dan mendapatkan tempat yang
lebih layak di mata wisatawan, karena seburuk apapun pemandu wisata, wisatawan
akan tetap membutuhkan seorang pemandu wisata demi memperlancar kegiatan tour
mereka. Mohon dimaafkan apabila terjadi ketidaksengajaan kesalahan dalam
tulisan ini yang dapat menyinggung seseorang. Saya akhiri dengan mengucapkan
terima kasih dan semoga bermanfaat.
Usaha Jasa Pariwisata Kelas A
Rizqi Aulia Paramitha
4423143954
paramithaul@gmail.com
Aul, meski baru dua kali, tapi share-nya pasti bermanfaat. Suatu saat, Indonesia ini akan memiliki pramuwisata-pramuwisata yang handal, yang seperti Bali, akan menjadi prioritas partner bagi travel-travel biro yang berkunjung ke wilayahnya.
ReplyDeleteAul, meski baru dua kali, tapi share-nya pasti bermanfaat. Suatu saat, Indonesia ini akan memiliki pramuwisata-pramuwisata yang handal, yang seperti Bali, akan menjadi prioritas partner bagi travel-travel biro yang berkunjung ke wilayahnya.
ReplyDelete