Pengalaman Pertama Memandu
di Museum Geologi
Assalamualaikum
warrahmatullahi wabarakatu
Salam sejahtera bagi para pembaca terutama dosen mata
kuliah pemanduan 2 (Bpk. Shobirien nur rasyid).
Dalam kesempatan ini,saya akan menulis tentang suka duka saya saat memandu wisatawan ke suatu destinasi wisata yang mana juga menulis ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh bapak Shobirien agar dapat memenuhi tugas yang diberikan.
Dalam kesempatan ini,saya akan menulis tentang suka duka saya saat memandu wisatawan ke suatu destinasi wisata yang mana juga menulis ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh bapak Shobirien agar dapat memenuhi tugas yang diberikan.
Museum Geologi didirikan pada tanggal16Mei1928. Museum
ini telah direnovasi dengan dana bantuan dariJICA(Japan International
Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali
dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI,Megawati Soekarno putri pada tanggal 23
Agustus2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah
perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini,
tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil,
batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia
sejak1850. Sumber:www.wikipedia.com
Namun sebelum saya menjelaskannya lebih jauh,ada baiknya
saya perkenalkan diri saya terlebih dahulu karena ada pepatah mengatakan
"tak kenal maka tak sayang".Nama saya Hirfan Ramadhan atau
orang-orang cukup memanggil dengan Hirfan. Saat ini saya merupakan mahasiswa
aktif angkatan 2014 disemester 3 di program studi UJP(Usaha Jasa Pariwisata)
Universitas Negeri Jakarta.
Menurut saya,dasar daripada pemanduan itu adalah
pengetahuan karena tanpa pengetahuan kita akan gagap dalam menjelaskan tentang
apa yang akan dijelaskan kepada para wisatawan.Seperti yang saya alami pada
hampir setahun yang lalu tepatnya pada 02 Desember 2014 yang menjadi hari kali
pertamanya saya menjadi tour guide dan yang lebih menariknya lagi yaitu bahwa
yang menjadi wisatawan tidak lain tidak bukan adalah teman-teman saya
sendiri,sedikit khawatir memang karena kita akan dinilai langsung oleh para
teman kita sendiri dan bahkan oleh para dosen yang ikut saat itu. Tema kala itu
adalah "Bandung City Tour" dan tentu saja kita semua akan menuju ke
daerah Jawa Barat yang saat ini terkenal dengan Museum KAA(Konferensi
Asia-Afrika)-nya itu. Perjalanan dimulai sekitar jam 7 pagi namun kami semua
sudah diwajibkan datang setengah jam sebelumnya yaitu pukul 6.30 WIB. Peserta
yang mengikuti kegiatan ini berjumlah kirang lebih 100 orang,itu termasuk para
dosen dan kakak kelas angkatan 2013. Karena masing-masing dari mahasiswa diwajibkan
untuk meng-guide maka,setiap mahasiswa sudah mengantongi dan menguasai materi
yang akan dibahas berbekal topik materi yang telah diberikan sebelum kegiatan
berlangsung,tepatnya 2 minggu sebelum kegiatan berlangsung. Jadi,semua
mahasiswa memiliki waktu yang cukup untuk menghafal dan menguasai materi yang
akan mereka bahas selama kegiatan city tour ini berlangsung. Dan kebetulan saya
sendiri kebagian meng-guide di Museum Geologi Bandung lebih khususnya di ruang
timur menjelaskan informasi tentang aspek positif adanya geologi di bumi.
Selama perjalanan berlangsung,kami(adik kelas) dipandu oleh kakak kelas angkatan 2013 yang kebagian untuk meng-guide di dalam bus yang dilakukan secara bergiliran satu sama lain sampai tiba di tempat tujuan. Setiap informasi yang mereka berikan merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat maka dari itu,saya membuka telinga selebar lebarnya agar informasi gratis ini tidak terlewat sia sia begitu saja. Akses yang kami lewati tidak begitu sulit dan cukup
nyaman berkat adanya jalan tol yang sangat halus permukaannya sehingga tidak perlu mengkhawatirkan akan kondisi permukaan jalan yang nantinya membuat pusing kepala. Sekitar
pukul 9 pagi,rombongan tiba di masjid attawun di Puncak,Bogor yang biasa
dijadikan tempat transit para pelancong dan tak jarang juga sebagai daerah
tujuan wisata. Disana,para peserta melakukan sesi foto bersama diatas masjid
tersebut yang kebetulan memiliki latar pemandangan yang indah sekali karena
memang terdapat gunung-gunung yang seilah mengelilingi masjid tersebut yang
kemudian menjadi objek utama jika ibgin berfoto. Selain berfoto,ada pula yang
melakukan sembahyang/solat sunnah dhuha disana. Menghabiskan setidaknya hampir
satu jam untuk transit di masjid Attawun sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan
kembali ke Museum Geologi.
Selama perjalanan berlangsung,kami(adik kelas) dipandu oleh kakak kelas angkatan 2013 yang kebagian untuk meng-guide di dalam bus yang dilakukan secara bergiliran satu sama lain sampai tiba di tempat tujuan. Setiap informasi yang mereka berikan merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat maka dari itu,saya membuka telinga selebar lebarnya agar informasi gratis ini tidak terlewat sia sia begitu saja.
Saat berfoto di masjid Attawun |
Seperti biasa akan ada selalu beberapa dari kakak
kelas yang bergantian memandu para peserta di dalam sambil mengiringi
perjalanan yang beberapa jam lagi akan sampai. Setiap kali mereka memandu
setiap itu pula saya memperhatikan dengan seksama tentang tata cara seperti apa
agar kegiatan memandu menjadi sangat baik dan saya selalu mengoreksi dalam hati
dari tiap-tiap peserta yang maju karena sebagai bahan atau modal agar
kedepannya saat saya akan memandu bisa lebih baik dan lebih baik lagi walaupun
sebenarnya semua peserta memandu dengan sangat baik. Banyak sekali ilmu yang
didapat jika memperhatikan dengan sungguh para peserta yang sedang memandu
selain bisa menhadi pelajaran buat saya sekaligus juga menjadi referensi
bagaimana mengemas teknik pemanduan dengan sangat menarik namun juga enak untuk
didengar karena beberapa dari mereka sudah cukup lihai tentang bagaimana
membuat sentuhan-sentuhan humor di sela pemanduan berlangsung yang dimana hal
itu cukup sulit untuk dilakukan. Menyisihkan sedikit sensasi humor saat memandu
memang sudah menhadi hal yang amat penting disamping membuat peserta menjadi
rileks namun juga berdampak kepada si pemandu agar dia tidak gugup saat memandu
mengingat banyak sekali para penula yang grogi jika sedang memandu di depan
wisatawan yang jumlahnya tidak sedikit. Dan yang terpenting adalah semua
peserta pun cenderung akan memperhatikan dan mendengarkan celotehan si pemandu
sehingga ilmu yang diberikan dapat terserap oleh para pendengar.
Akhirnya sekitar pukul 11 WIB kami semua pun tiba di
Museum Geologi Bandung,setibanya disana memang sedikit asing bagi saya karena
itu kali pertama saya kesana. Seperti biasa kebanyakan dari kami semua
melakukan foto selfie yang saat ini sedang digemari para manusia di antera bumi
ini mulai dari anak-anak,remaja,dan bahkan para orangtua.
Usai foto,akhirnya setiap orang termasuk dosen diberikan makan siang yang telah terbungkus rapi didalam box yang terbuat dari streofoam dan didalamnya sudah terpampang rapi ayam bakar lengkap dengan nasi,sambal, dan lalapan mentimun sepaket dengan daun selada dan kol.
Usai makan siang,akhirnya kami semua masuk ke dalam museum dengan jumlah yang tidak sedikit sehingga menjadi pusat perhatian pengunjung disana.Dan inilah saat yang dinanti-nantikan yaitu menjadi pemandu di dalam museum ini. Saya sangat bersyukur karena saya bukan lah orang pertama yang bertugas untuk memandu sehingga masih ada sedikit waktu bagi saya untuk menghela nafas sejenak sambil menunggu giliran. Pertama,dimulai oleh teman saya yang menceritakan tentang peta geografi yang jelas terpajang di ruang orientasi di lantai 1. Lantai 1 terbagi menjadi 3 ruang yang diantaranya bernama ruang orientasi,ruang sayap barat, dan ruang sayap timur. Ia menjelaskan dengan baik tentang materi tersebut dan membuat saya semakin panik namun saya berusaha untuk tenang dan berfikir bahwa saya tidak perlu untuk takut atau gugup karena jauh sebelum kegiatan ini berlangsung saya sudah menyiapkan matang-matang tentang materi yang akan saya jelaskan didepan semua orang yang ada didalam museum. Ketika lantai 1 sudah habis untuk dijelaskan oleh teman saya,kemudian kami semua naik ke lantai 2 dan itu artinya hanya beberapa menit lagi saya akan berdiri didepan mereka dan bertingkah sebagai pemandu. Lain halnya dengan lantai 1 karena lantai 2 hanya terdiri dari 2 ruangan yang berama ruang tengah dan ruang timur. Karena kegiatan pemanduan di lantai 2 ini diawali dari ruang tengah,saya pun memanfaatkan nya dengan melatih dalam hati tentang apa yang akan saya jelaskan nanti agar tidak mengecewakan nantinya.Akhirnya selang setengah jam tibalah giliran saya untuk memandu mereka semua kelihatannya sudah sangat siap untuk mendengarkan saya bicara.
Usai foto,akhirnya setiap orang termasuk dosen diberikan makan siang yang telah terbungkus rapi didalam box yang terbuat dari streofoam dan didalamnya sudah terpampang rapi ayam bakar lengkap dengan nasi,sambal, dan lalapan mentimun sepaket dengan daun selada dan kol.
Usai makan siang,akhirnya kami semua masuk ke dalam museum dengan jumlah yang tidak sedikit sehingga menjadi pusat perhatian pengunjung disana.Dan inilah saat yang dinanti-nantikan yaitu menjadi pemandu di dalam museum ini. Saya sangat bersyukur karena saya bukan lah orang pertama yang bertugas untuk memandu sehingga masih ada sedikit waktu bagi saya untuk menghela nafas sejenak sambil menunggu giliran. Pertama,dimulai oleh teman saya yang menceritakan tentang peta geografi yang jelas terpajang di ruang orientasi di lantai 1. Lantai 1 terbagi menjadi 3 ruang yang diantaranya bernama ruang orientasi,ruang sayap barat, dan ruang sayap timur. Ia menjelaskan dengan baik tentang materi tersebut dan membuat saya semakin panik namun saya berusaha untuk tenang dan berfikir bahwa saya tidak perlu untuk takut atau gugup karena jauh sebelum kegiatan ini berlangsung saya sudah menyiapkan matang-matang tentang materi yang akan saya jelaskan didepan semua orang yang ada didalam museum. Ketika lantai 1 sudah habis untuk dijelaskan oleh teman saya,kemudian kami semua naik ke lantai 2 dan itu artinya hanya beberapa menit lagi saya akan berdiri didepan mereka dan bertingkah sebagai pemandu. Lain halnya dengan lantai 1 karena lantai 2 hanya terdiri dari 2 ruangan yang berama ruang tengah dan ruang timur. Karena kegiatan pemanduan di lantai 2 ini diawali dari ruang tengah,saya pun memanfaatkan nya dengan melatih dalam hati tentang apa yang akan saya jelaskan nanti agar tidak mengecewakan nantinya.Akhirnya selang setengah jam tibalah giliran saya untuk memandu mereka semua kelihatannya sudah sangat siap untuk mendengarkan saya bicara.
Kalimat pertama yang saya lontarkan pada kala itu adalah
"salam" ya seperti kebanyakan orang memang hal itu wajib untuk
diutarakan terlebih dahulu sebagai kalimat pembuka sekaligus meningkatkan
konsentrasi saya. Setelahnya dilanjutkan oleh beberapa kata perkenalan tentang
diri. Lalu,saya mulai menjelaskan topik tentang aspek positif terhadap kondisi
geologis di Indonesia. Saya memulainya dengan kalimat pertanyaan seperti ini
"apa sih keuntungan dari geologis di Indonesia?". Itu merupakan suatu
trik dengan membuat kalimat pertanyaan diawal semata hanya untuk menarik para
perhatian peserta untuk mendengarkan apa yang akan saya ceritakan dan benar
saja akhirnya semua mata mulai memperhatikan saya dengan seksama dan daya balas
itu semua dengan sorotan tajam ke tiap mata mereka. Saya sangat bersyukur
karena semua proses tersebut dilakukan dengan sangat baik bahkan tak jarang
menuai pujian dari teman-teman. Dan saya pula sangat senang karena sebenarnya
materi yang diberikan sudah saya kuasai dengan baik sehingga saya
menjelaskannya dengan sangat baik pula. Sebelum saya menutup untuk meyakinkan
jika semua peserta sudah jelas dengan apa yang saya jelaskan, saya pun membuka
sesi pertanyaan dan benar saja ada juga yang bertanya. "Apa yang membuat
tanah di Indonesia sangat subur?" Tanya salah seorang. Saya menjawab
dengan santai "Tanah di indonesia menjadi sangat subur karena negara
Indonesia dikelilingi oleh berbagai gunung api yang aktif dan itulah salah satu
alasan mengapa tanah kita ini subur". Kemudian sesi pertanyaan pun selesai
dan alhamdulillah saya juga sudah menjawabnya dengan cukup baik sehingga
membuat saya sangat bersyukur. Di akhir penjelasan saya sempatkan untuk
mengucapkan terima kasih atas perhatian yang telah diberikan selama saya
meng-guide lalu salam.
Sudah cukup lega akhirnya semua itu bisa saya lewati dengan baik dan tidak seperti apa yang saya bayangkan sebelumnya. Itu semua berkat doa dan usaha yangvl telah saya lakukan jauh sebelum hari h dan membuat saya semakin sadar bahwa "Hasil tidak akan mengecewakan sebuah proses".
Sudah cukup lega akhirnya semua itu bisa saya lewati dengan baik dan tidak seperti apa yang saya bayangkan sebelumnya. Itu semua berkat doa dan usaha yangvl telah saya lakukan jauh sebelum hari h dan membuat saya semakin sadar bahwa "Hasil tidak akan mengecewakan sebuah proses".
Dari semua cerita yang baru saja saya ceritakan diatas,saya
pun mengambil beberapa kesimpulan yang bisa dijadikan bahan evaluasi untuk
kedepannya dan bahkan juga bisa dijadikan referensi untuk para pembaca yang
sangat pintar. Dimana semua itu
saya merangkumnya dengan nama suka dan duka menjadi pemandu wisata,yaitu
sebagai berikut:
SUKA
1. Dapat meningkatkan kemampuan berbicara atau berkomunikasi didepan orang banyak. Hal ini benar adanya karena saya sendiri merupakan orang yang sangat pemalu dan dengan adanya kegiatan seperti ini kata-kata pemalu itu entah kenapa telah hilang begitu saja.
2. Membiasakan diri untuk menjelaskan segala macam seauatu dengan sangat terstruktur hal itu untuk melatih dan bahkan juga sebagai teknik menghafal suatu materi yang mungkin cukup banyak. Dengan terstruktur, otak kita akan terbiasa untuk menggambarkan situasi yang dijelaskan sehingga semua kalimat yang dibicarakan bersumber pada rekaman di otak kita dan membuat kita lihai menjelaskan suatu hal.
3. Menjadi banyak
tahu tentang semua hal mulai dari sejarah,pengetahuan,lingkungan,budaya dan
lainnya. Karena sebagai pemandu kita harus banyak membaca sebagai bahan untuk
menjelaskan kepada para wisatawan yang ada.
DUKA
1. Kurangnya konsentrasi. Dengan kondisi didalam yang cukup ramai sehingga membuat konsentrasi menjadi terganggu dan tak jarang berdampak akan membuyarkan perhatian peserta sehingga perlu ketenangan.
1. Kurangnya konsentrasi. Dengan kondisi didalam yang cukup ramai sehingga membuat konsentrasi menjadi terganggu dan tak jarang berdampak akan membuyarkan perhatian peserta sehingga perlu ketenangan.
2. Mengajak para peserta untuk memusatkan perhatiannya
dengan sangat penuh kepada pemandu. Hal ini sulit karena biasanya peserta akan
fokus diawal saja sehingga perlu adanya kajian informasi yang menarik dari
pemandu
3. Membuat situasi saat melakukan pemanduan dengan
sentuhan humor. Hal ini cukup sulit untuk dilakukan karena saya pun sangat
sulit untuk melakukannya tapi insyaallah saya bisa mempelajarinya.
Saya
rasa,kita semua sudah berada diujung daripada cerita yang sangat menarik yang
baru saja saya suguhkan kepada para pembaca semua semoga semua yang telah
membaca cerita saya ini mendapat banyak ilmu baru yang nantinya bisa dijadikan
pegangan dan referensi untuk kedepannya.
Saya ucapkan wassalamualaikum warrahmatullahiwabarakatu....
Saya ucapkan wassalamualaikum warrahmatullahiwabarakatu....
Saat berfoto bersama teman di sela-sela perjalanan menuju museum |
TERIMA
KASIH.
HIRFAN
RAMADHAN
4423145623
Usaha
Jasa Pariwisata 2014 Kelas B
UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA
hirfanramadhan@gmail.com
No comments:
Post a Comment