Pengalaman Menyenangkan
Saat Memandu Wisata
Buah Mangga rasanya manis
Dirujak campur papaya
Apa kabar para pembaca yang manis
Maukan berkenalan dengan saya ?
Mungkin
puisi tersebut adalah awal pembuka untuk saya memperkenalkan diri pada anda,
nama saya Rieka Ockti Dahliana saya sering dipanggil atun oleh teman teman karena
mungkin penampilan fisik saya sama dengan Atun yang ada di film Si Doel Anak
Sekolahan hehe. Saya adalah Mahasiswi program studi Usaha jasa pariwisata
Universitas Negri Jakarta. Saya akan
membagikan sedikit cerita saya tentang “kok bisa sih kuliah di prodi
pariwisata?” , pertama kali saya mengikuti program SBMPTN saya memilih 2
jurusan yaitu PGSD dan Usaha Jasa Pariwisata sebenarna prodi pariwisata ini
tidak terfikirkan oleh saya sebelumnya karna tadinya hanya untuk cadangan . Setelah
kurang lebih satu bulan saya menunggu hasil ujian ketika pada hari pengumuman
saya melihat website UNJ jreng…jreng..jreeeengggg ternyata saya di terima di
program studi Usaha Jasa Pariwisata. Pertamakali saya berfikir apa ya itu
Pariwisata ? karna basic saya dari Sekolah Menengah Atas jurusan IPS yang sama
sekali tidak tahu apa itu ilmu pariwisata.
Setelah
saya berfikir matang matang akhirnya saya memutuskan untuk mengambil prodi ini,
setelah satu bulan menjalani kuliah, saya merasakan belum ada kenyamanan dari
diri saya tapi apa boleh buat, “sudah kejebur dilautan kenapa gak sekalian saja
berenang aja” saya berfikir begitu. Waktu terus berjalan bulan demi bulan saya
lewati dengan terus menekuni bidang ini
eh tidak terasa ternyata saya suka dengan ilmu pariwisata yang saya pelajari
dan dapatkan. Saya merasa bahwa ilmu pariwisata yang saya dapatkan adalah ilmu
yang benar benr luas kita mempelajari berbagai macam karakter manusia, cara
bersikap, cara mengatasi berbagai macam watak manusia.
Pengalaman saya memandu wisata
dimulai pada saat saya duduk di bangku perguruan tinggi, kira kira saat
semester satu saya dan teman teman mengikuti City Tour trip
Jakarta-Bandung yang di adakan oleh
kampus. Karna dasar sekolah menengah saya bukan sekolah kejuruan pariwisata
saya sempat dibuat nervous karna kali ini saya harus meng-Guide yang dulu notabene
sekolah menengah atas jika ada trip ya hanya duduk menikmati pemandangan dan
sampai ditempat tujuan tetapi tidak untuk saat ini, saya harus memandu wisata para
dosen, teman dan juga senior. Memang awalnya saya sempat dilanda rasa cemas
karna semua mata tertuju pada saya saat sedang memandu, waktu itu saya kebagian
memandu on bus dari Raja mandala sampai
Cipatat , saya menjelaskan banyak hal dari mulai sejarah hingga membicarakan
pekerjaan yang ditekuni oleh orang-orang sekitar jawa barat.
Berbicara didepan banyak orang
tidak semudah yang dibayangkan apalagi saya juga menyampaikan ilmu dan
informasi ke banyak orang, dimenit pertama saya memandu, gugup yang saya
rasakan semakin menjadi-jadi karna saya adalah maba 2014 pertama yang memandu
wisata. Sya sempat blank dan gatau lagi mau bicara apa semua materi yang sudah
saya hafalkan dirumah dan di dalam bus hilang seketika bahkan satu potong
kalimat saja saya tidak ingat, di 5 menit pertama suara saya parau seperti
orang yang akan kehabisan suara tetapi di menit menit berikutnya saya mulai menikmati pembicaraan saya dan
mulai bisa menghilangan wajah tegang saya didepan teman teman dan para dosen. Saya
sangat senang dengan pengalaman yang saya dapat dan dari memandu wisata
meskipun baru beberapa semester karna saya benar-benar fresh graduate, saya
banyak mencuri ilmu dari teman – teman dan senior yang juga memandu wisata.
(Gambar 1 foto bersama di museum KAA)
Pada akhir semester 2 saya
ditugaskan kampus untuk menjalankan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 2 bulan
disalah satu destinasi wisata yang tidak ditentukan oleh kampus, saya memilih
PKL di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadi tempat menimba ilmu saya
selanjutnya diluar belajar mengajar di kampus. Taman Mini Indonesia Indah
adalah salah satu objek wisata yang terkenal di Indonesia, TMII ini mengambil
konsep Wisata budaya di lahan 165 hektar yang terletak di daerah Jakarta Timur.
TMII adalah sebuah gagasan yang dicetuskan oleh ibu Negara Siti Hartinah atau
yang sering kita dengar Ibu Tien Soeharto, di dalam kompleks TMII terdapat 200
lebih rancangan bangunan dari 27 provinsi di Indonesia, Museum, Teater, Taman
Flora dan Fauna, Tempat ibadah, Sarana rekreasi hingga Tempat penginapan.
Pertamakali saya PKL di taman mini
saya ditugaskan di Information Center disana saya banyak bertemu touris
domestic maupun tourist non domestic, ditugaskan di information center sama
halnya seperti menjadi seorang pemandu wisata, Saya harus memberitahu tempat
tempat yang recommended untuk dikunjungi para wisatawan dan juga menerangkan
peta dan icon-icon yang ada dipeta seperti rumah adat, fasilitas yang dimiliki
taman mini dan juga harga-harga
permainan yang ada ditaman mini.
Saya dan 3 orang teman saya
mendapat tugas KADM yang disampaikan oleh kepala bidang kesiswaan taman mini
yang mengurusi anak-anak yang sedang magang / pkl. Kami ditugaskan menjadi
seorang Tour Guide dalam menyambut Hut TMII yang ke-40, acara tersebut bernama Pameran bersama museum se Indonesia 2015 yang didalamnya ada berbagai macam budaya
Indonesia dan berbagai macam produk unggulan khas suatu daerah serta ada flora
fauna khas dari Indonesia.
Banyak tamu yang berdatangan pada
pameran pagelaran kebudayaan tersebut contohnya saja ada undangan khusus mentri
kemaritiman yang ikut serta memeriahkan acara pameran serta ada juga undangan
yang untuk Sekolah Dasar, Sekolah Luar Biasa hingga Sekolah Menengah Atas
, yang bertujuan untuk memupuk rasa
cinta kepada tanah air Indonesia serta generasi sekarang tahu tentang
kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Acara tersebut diselenggarakan dalam
tujuh hari berturut turut.
Ini adalah pengalaman kedua saya
memandu wisata setalah City Tour Jakarta – Bandung, di hari pertama saya dalam
pameran pagelaran kebudayaan di TMII, Saya meng-Guide rombongan anak sekolah
Menengah Pertama yang berasal dari pondok gede, memang mengatasi anak SMP yang
jiwanya masih labil dan dominan lebih senang bermain menjadikan mereka lebih
sulit diatur dari segi merapihkan barisan sampai pada dalam hal mengatur volume
suara karena ada beberapa anak yang ingin menjadi pusat perhatian teman-teman
lainnya, maka dari itu saya menyesuaikan diri dengan cara mengikuti “Gaya”
mereka.
Dengan mulai memperkenalkan diri
saya dengan cara yang mereka senangi sampai berkomunikasi dengan mereka
selayaknya dengan teman sebaya bukan seperti berkomunikasi dengan orang yang
lebih tua. Dengan seperti itu informasi yang saya berikan akan lebih mudah
dimengerti dan dipahami karna anak – anak yang sedang beralih menuju remaja
cenderung menyukai orang-orang yang mengerti dia dan bergaya seperti halnya
yang mereka lakukan, saat saya mulai menyampaikan informasi mereka mulai
tertarik denfan informasi yang saya berikan banyak anak-anak yang bertanya
tentang informasi yang saya berikan.
Banyaknya stand-stand yang
menyediakan berbagai souvenir menarik membuat mereka ingin mengunjungi satu
demi satu stand yang ada dan dengan cara itu saya juga lebih dengan mudah menyampaikan
informasi kepada mereka, stand yang sangat informative membuat saya dengan
lebih mudah menyampaikan informasi dengan media yang terliat oleh adik-adik
teersebut, mulai dari stan yang berada di depan (stand Aceh) hingga stand yang
di belakang atau ujung (stand flora dan fauna).
Masih dihari yang sama pada pukul 13:00-15:00 saya mendapatkan siswa
dari Sekolah Dasar yang terletak di bekasi, bisa dikatakan mereka adalah
anak-anak yang pintar karna mereka bisa mengendalikan dirinya sendiri dan
mereka juga dapat mengendalikan teman-temannya yang lain. Darii awal bertemu
mereka adalah anak anak yang sangat komunikatif dan mudah untuk diberikan
informasi.
Saat memasuki area pameran mereka
sangat senang, anak-anak tersebut sangat membantu saya saat sedang memandu ,
pertanyaan pertanyaan yang diajukan juga sangat bagus dan sangat sangat
memberikan saya kemudahan dalam menyampaikan informasi dari satu daerah ke
daerah lain. Ada beberapa anak yang senang sekali mencari berbagai souvenir
karena jika mereka menginginkan souvenir dari salah satu stand mereka hanya
perlu menuliskan nama, tempat sekolah dan tanda tangan.
Bukan hanya sekedar itu saja,
mereka juga sangat sangat komunikatif dengan penjaga stand bertanya Tanya
tentang hal yang di sajikan di stand, ada satu kelompok geng beberapa dari
mereka lari begitu saja karena mereka tertarik dengan barang yang ada di atas
meja stand tersebut, mereka menuliskan nama serta tanda tangan dan meminta di
berikan souvenir yang dikiranya “Batu Cincin” dan sampai bertanya kepada
penjaga stand “nanti ini kan souvenirnya, mbak?” ternyata setelah mereka
diberikan souvenir yang tidak sesuai harapan wajah dari anak-anak tersebut
langsung muram dan mereka langsung berbalik dan kembali lagi menuju barisan.
Ini tugas saya untuk memberi lebih
tahu lagi dan menghibur anak-anak yang tadi agar dia bisa melanjutkan
perjalanan dan tidak memasang wajah muram kecewa. Kami melanjutkan perjalanan
dan mereka sangat senang ketika sampai di stand flora dan fauna, mereka bisa
melihat berbagai macam replica binatang binatang yang sudah hampir punah dan
juga binatang binatang langka. Ada berbagai macam binatang seperti aneka burung
pigeon dengan bentuk yang unik, sugar glider, musang, kaskus, ular dan ayam
seperti ayam ketawa dll.
Setelah sampai di akhir stand saya
dan rombongan anak Sekolah Dasar tersebut kembali merapihkan barisan sambil
duduk, lalu saya bertanya kepada mereka apa stand yang paling mereka sukai, ada
anak yang menjawab stand Palembang karena di stand tersebut masing masing anak
mendapatkan satu buku besar tentang Palembang lalu juga ada yang menjawab di
stand kerajinan tangan karena disana mereka bisa tahu bagaimana cara membuat
vas bunga keramik dan membuat wayang dari janur serta cara membuat batik dari
lilin, setelah itu kembali saya rapihkan barisannya dan mereka kembali ke bus
untuk melanjutkan perjalanan pulang. Saya
merasa sangat senang dan puas karena di Pameran Bersama Museum Se-Indonesia 2015
ini memberikan ilmu yang sangat tidak terhingga, saya bisa belajar langsung
dilapangan bagaimana belajar menjadi seorang Tout Guide.
(sumber : republika.co.id // anak-anak yang sedang belajar membatik di TMII)
Mungkin bagi para pembaca yang
tidak mengetahui ilmu tentang kepariwisataan dan berminat untuk menjadi seorang
pramuwisata , semoga saja tulisan saya
bisa menjadi satu gambaran tentang Dunia Pariwisata, Saya juga ingin membagikan
tips kepada para pembaca bagaimana cara menjadi Tour Guide yang baik :
1.
Menguasai bahasa Asing, tujuannya kita kita
menguasai bahasa asing adalah agar wisatawan asing yang kita berikan informasi mengerti apa
yang kita bicarakan dan seorang Tour Guide setidaknya bisa menguasai bahasa
inggris.
2.
Mengenali medan wisata yang akan dikunjungi,
tujuannya agar kita dapat menguasai medan objekl wisata misalnya dari segi
masyarakat, wilayah hingga sejarah daerah tersebut.
3.
Etika, dalam suatu perjalanan Tour Guide menjadi
satu acuan, kita juga harus
memperhatikan etika dan tata karma kita pada para rombongan tour. Hal yang
harus diperhatikan adalalah :
1.
Cara berpakaian.
2.
Bersikap dengan penuh sopan dan santun.
3.
Berbicara dengan jelas, lembut dan penuh
perhatian, menggunakan bahasa yang sederhana namun bisa dimengerti oleh semua
anggota rombongan.
4.
Sispkan humor yang segar dan tidak menyinggung
ras, suku, agama ataupun individu tersebut.
Yang
terakhir hal yang menyenangkan saat menjadi seorang pemandu wisata adalah suatu tugas yang sangat
menyenangkan karena kita bisa melakukan komunikasi dengan langsung serta dapat
mengetahui beberapa karakter manusia yang bisa menjadi pembelajaran bagi kita
untuk menyikapi berbagai macam karakter manusia, serta bisa terus belajar dari
kebiasaan positif dari orang orang yang kita temui di lapangan. Saya sangat
senang menjadi pemandu wisata karna saya bisa mencuri ilmu dari siapapun yang
saya temui walaupun saya masih terbilang baru/ fresh graduate.
Rieka Ockti Dahliana
Usaha Jasa Pariwisata (B)
4423143951Email : Riekaockti@yahoo.co.id
No comments:
Post a Comment