Kisah
berbagai rasa dari Museum
Nama
saya Raja Nurasima usia saya 19, saya adalah seorang mahasiswi Universitas
Negeri Jakarta.Saya memilki pengalaman sebagai pemandu wisata saat PKl di
Museum Nasional Indonesia.Pada semester dua yang lalu.Mahasiswa program studi
Usaha Jasa Pariwisata di wajibkan untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
destinasi wisata yang ada di Jakarta dan sekitarnya.Setelah mencoba melamar
untuk PKL di berbagai tempat rekreasi.Akhirnya saya diterima oleh pihak Museum
Nasional Indonesia untuk PKL di museum tersebut.Pada tahun 2015 ini, mahasiswa
UNJ yang di terima untuk PKL di Museum Nasional adalah saya dan tiga orang
teman saya.Waktu PKL yang harus dijalani adalah selama dua bulan. Masa PKL kami
adalah bulan April hingga bulan Juni. Tepatnya, 7 Aprill 2015. Hari itu adalah
hari, pertama saya dan tiga orang teman saya menjalani PKL(Praktek Kerja
Lapangan) di Museum Nasional Indonesia selama dua bulan. Di Museum Nasional
banyak juga siswa dan mahasiswa dari sekolah dan perguruan tinggi lainnya.
Museum
Nasional Indonesia, atau yang lebih di kenal sebagai museum gajah. Masyarakat
menyebut museum gajah karena ada sebuah patung gajah tepat di halaman depan
museum nasional. Sehingga masyarakat lebih mudah menyebutnya sebagai museum
gajah.Para pengunjung Museum Nasional terdiri dari berbagai kalangan.Dari
pengunjung domestic hingga mancanegara. Masyarakat Jakarta sampai luar kota.
Bahkan para penjabat Indonesia dan penjabat dari luar negeri.Museum Nasional
memilki koleksi yang sangat lengkap.Dari koleksi pada masa pra sejarah hingga
masa modern Indonesia pada saat ini.
Di
hari pertama itu, saya dan teman-teman sangat merasa asing dengan suasana di
museum.Disana kami mendapatkan bimbingan dari seorang staff museum nasional di
bidang promosi.Beliau menceritakan sejarah museum nasional dan lansung
memberitahu tugas-tugas yang harus kami lakukan di museum nasional.Tugas kami
adalah menjadi seorang pemandu untuk rombongan-rombangan yang datang ke museum
nasional.Baik rombongan dari Jakarta maupun luar Jakarta.Biasanya rombongan
yang datang ke museum nasional adalah rombongan dari sekolah yaitu TK sampai
SMA.
Pada
awal-awal masa PKL kami hanya diharuskan untuk mempelajari cerita dari setiap
koleksi, dengan cara mengikuti pemandu yang merupakan pegawai Museum Nasional dari belakang rombongan. Dari cara tersebut
kami mempelajari berbagai cara memandu
dari setiap pemandu. Kami juga mempelajari cerita dari setiap koleks dengan
cara mewawancarai para pemandu Museum nasional yang merupakan pegawai tetap di
sana. Setiap pemandu memilki gaya khas masing-masing. Untuk menjadi seorang
pemandu tidak lah mudah. Karena seorang pemandu harus megetahui kisah dari
setiap objek yang akan di jelaskan kepada wisatawan. Di museum nasional
terdapat lebih dari seratus empat puluh satu koleksi.Walaupun tidak semua
koleksi tersebut dijelaskan kepada wisatawan, namun sebagai pemandu harus mengusai
kisah dari banyak koleksi.Karena seorang pemandu harus menceritakan kisah dari
koleksi yang berbeda agar tidak membosankan bagi pengunjung.
Selang
beberapa minggu di museum nasional.Saya dan teman-teman di percaya untuk
memandu rombongan.Awalnya saya memandu satu rombongan dengan di damping oleh
teman saya.Namun, setelah beberapa lama saya mulai berani untuk memandu sendiri
tapa di damping oleh teman.Saat memandu sendiri ini lah suka duka menjadi
pemandu wisata mulai saya rasakan.Setiap rombongan memilki kesulitan tersendiri
saat saya memandu mereka.Apalagi saat memandu anak-anak TK dan SD. Saat memandu
anak-anak TK kesulitannya adalah ketika mereka berlarian kesana kemari dan
tidak mau mendengarkan saya saat menjelaskan tentang koleksi.Namun, di situlah
tantangan yang harus saya hadapi.Saya harus bisa menarik perhatian anak-anak
tersebut agar kembali berkumpul untuk mendengarkan cerita saya tentang koleksi.
Menjelaskan tentang koleksi kepada anak-anak TK tidak selalu harus serius,
terkadang saya juga mencoba untuk berkomunikasi dengan mereka dengan cara
bertanya beberapa pertanyaan kepada
mereka. Dengan cara seperti itu mereka menjadi tertarik untuk kembali
mendengarkan cerita saya.
Saat
memandu rombongan anak-anak SD terdapat juga beberapa kesulitan.Anak-anak SD
sangat mudah mengutarakan keingintahuan mereka terhadap koleksi-koleksi di
museum.Mereka bergitu antusias untuk mengetahui cerita dari setiap koleksi.Terkadang
mereka bertanya tentang hal-hal yang bahkan saya sendiri tidak tahu apa
jawabannya. Pernah suatu hari mereka bertanya kepada saya dan saya tidak bisa
menjawab, lalu dengan nada kecewa mereka berkata “ yah, katanya kakak ahli”.
Lalu saya asal menjawab “kakak kan sama seperti kalian, sama-sama lagi belajar ”sambil
tersenyum. Mereka menyebut saya ahli padahal saya harus banyak belajar untuk
lebih menguasai materi. Kejadian tersebut membuat saya malu sekaligus
termotivasi untuk mempelajari setiap koleksi di Museum Nasional lebih banyak
lagi.
Lain
halnya saat memandu anak-anak SMP.Anak-anak SMP lebih tertib dan tenang. Ketika
memandu anak-anak SMP juga terdapat kesulitan karena mereka sedikit banyaknya
sudah mengetahui cerita dan sejarah
beberapa koleksi di museum nasional. Oleh karena itu saya harus
mencerikan tentang koleksi yang benar-benar saya kuasai, agar mereka tidak
mengkoreksi cerita syang saya sampaikan.Seperti koleksi yang banyak terdapat di
buku pelajaran sejarah tingkat SMP. Koleksi-koleksi yang biasa mereka ketahui
adalah nekara,koleksi zaman batu dan lain-lain.
Sebagai
pemandu PKL kami hanya diizinkan untuk memandu rombongan tingkat TK sampai
SMP.Menjadi pemandu ternyata ada suka dan duka. Menjadi pemandu di Museum
Nasional adalahpengalaman saya petama kalinya. Pada awalnya saya berpikir
untuk menghindar saat diharuskan untuk memandu.Saya juga sering beralasan yang
tidak jelas ketika disuruh memandu.Tapi seiring berjalannya waktu saya mulai
percaya diri untuk memandu.Menjadi seorang pemandu ternyata tidak
“semenakutkan” yang saya kira.Menjadi pemandu ternyata sangat mengasyikan walaupun
banyak suka dan duka yang harus dihadapi.
Selain
sebagai pemandu kami juga di percaya oleh pihak Museum Nasional sebagai
pembimbing anak-anak saat bermain sambl belajar di kids corner. Kids corner
adalah sebuah ruangan yang terdapat di Museum Nasional yang dijadikan tempat
khusus tempat anak-anak bermain dan belajar. Permainan yang terdapat disana
adalah permainan yang bisa meng-edukasi anak-anak.Yaitu permainan congklak,
puzzle, dan lain-lain. Semua permainan yang ada di kids corner sangat erat dengan
kebudayaan yang ada di Indonesia agar
rasa cinta akan kebudayaan Indonesia tumbuh di kalangan anak-anak sejak usia
dini. Anak-anak yang biasa di bawa ke kids corner adalah anak-anak usia TK
sampai kelas dua SD. Di kids corner anak-anak juga bisa belajar membatik,
mewarnai, dan melukis kendi yang disediakan oleh pihak museum. Batik, hasil
mewarnai, dan hasil melukis kendi bisa mereka bawa pulang.Hal tersebut sangat
menyenangkan untuk anak-anak.
Menjadi
pemandu wisata merupakan sebuah profesi yang menyenangkan.Namun untuk menjadi
pemandu wisata yang baik, kita juga harus dapat menguasai materi guiding dengan
sangat baik.Kualitas diri kita, kita tunjukkan melalui setiap kata yang ucapkan
untuk menggambarkan objek.Sebagai mahasiswa yang sedang PKL saya di wajibkan
untuk bisa menjadi pemandu baik untuk pengunjung Museum Nasional, karena jika
saya memandu dengan asal. Hal tersebut akan merusak citra dari Museum Nasional.
salah satu hal yang harus benar-benar di perhatikan oleh seorang pemandu wisata adalah menjaga nama baik instansi tempat kita
bekerja. Menjadi pemandu wisata juga
akan membuat kita termotivasi untuk menjadi manusia yang lebih baik karena kita
banyak bertemu dengan banyak orang lain. Baik itu termotivasi untuk mendapatkan
pendidikan yang lebih baik dan sebagainya.
Menjadi
pemandu wisata, kita akan mendapatkan berbagai pengalaman dari setiap orang
yang kita temui. Setiap mereka akan memberikan pengalaman yang berbeda-beda
untuk kita. Misalnya saat menghadapi anak-anak yang sulit di atur. Hal tersebut
akan membuat kita mencari tahu cara untuk membuat anak-anak tersebut mau mendengarkan kita. Biasanya saya akan
bertanya kepada para pemandu yang sudah terbiasa menghadapi anak-anak. Sehingga
jika saya di kesempatan yang lain memandu anak-anak yang sulit di atur, maka
saya sudah tahu bagaimana menarik perhatian mereka. Kesulitan juga biasa saya
alami ketika memandu anak-anak jika mereka didampingi oleh para orang tua,
biasanya mereka di dampingi oleh para ibu. Ibu-ibu tersebut biasanya saling mengobrol
satu sama lain. Sehingga terkadang suara saya menjadi tidak terdengar oleh
anak-anak karena suara ibu-ibu tersebut lebih keras daripada suara saya. Lagi-lagi
saya bertanya kepada para pemandu lain untuk mengatasi masalah tersebut.
Menjadi seorang pemandu ternyata tidak boleh berhenti belajar, kita harus
selalu belajar bagaimana cara untuk meminimalkan kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan.
Kita juga harus selalui memperbaharui pengetahuan pemanduan yang milki, sehingga bisa menyampaikan cerita yang
berbeda kepada setiap pengunjung. Sebagai pemandu kita harus memiliki bahan
cerita yang banyak, seharusnya kita benar-benar menguasai kisah dari sebuah
objek. Sehinggan jika pengunjung bertanya, kita akan bisa menjawab pertanyaan
tersebut. Seorang pemandu wisata di museum juga di wajibkan untuk berpakaian
rapi dan bersih.Pemandu di museum tidak memakai jeans dan baju berbahan
kaos.Biasanya pemandu mengenakan kemeja dan celana atau rok formal. Dengan kata
lain, seorang pemandu harus berpenampilan rapi dan bersih.
Pengalaman
menjadi pemandu di Museum Nasional adalah salah satu pengalaman yang sangat
berharga bagi saya.Pengetahuan yang saya dapatkan dari Museum Nasional bukan
hanya saya butuhkan saat masa PKL saja.Namun, pengetahuan yang saya dapatkan
juga sangat berguna untu saya ke depannya.Tensu saja saat saya masuk dalam
dunia kerja sebagai pemandu nantinya.Pengetahuan dan pengalaman yang saya
dapatkan juga bisa saya bagikan kepada teman-teman yang tidak PKL di Museum
Nasional bisa mengetahui cerita tentang Museum Nasional Indonesia.Saat bekerja
nanti, mungkin jika saya memang berprofesi sebagai pemandu wisata nantinya.
Saya akan menggunakan ilmu yang pernah saya dapatkan selama PKL, jika saya
membawa rombongan untuk berkunjung ke Museum Nasional.
Foto bersama para
mahasiswa yang juga PKL sebagai pemandu di Museum Nasional
Foto saat mendampingi
anak-anak bermain di Kids Corner Museum Nasional Indonesia
Nama: Raja Nurasima
4423143944
Usaha Jasa Pariwisata 2014 (B)
Bagaimana sekarang? Masih menjadi pemandukah?
ReplyDeleteGimana rasanya
ReplyDelete