Sunday, October 4, 2015

Tugas-1 Suka Duka Menjadi Pemandu Wisata



Pengalaman Yang Tak Terlupakan Menjadi Seorang Pemandu Wisata


Tak kenal maka tak sayang, maka dari itu izinkanlah saya memperkenalkan diri saya,  nama saya Isnaini Putri Yunita, saya adalah salah satu mahasiswi Usaha Jasa Pariwisata di Universitas Negeri Jakarta tahun 2014. Saya adalah anak kedua dari 2 bersaudara, saya lahir dan dibesarkan di Kota Bekasi bersama kedua orang tua saya.

Pertama-tama izinkanlah saya mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat dan limpahan karunia dari Allah S.W.T atas izin-Nya saya diberikan kelancaran untuk dapat hidup sesuai aturan-Nya. Saya berterimakasih juga kepada Bapak M. Shobiriennur Rasyid selaku dosen mata kuliah Pemanduan I tentang wisatavbudaya yang telah memberikan ilmu yang amat sangat bermanfaat selama proses perkuliahan. Dan tidak lupa saya berterimakasih kepada kedua orang tua saya yang telah mendukung dan membimbing untuk memilih jalan hidup saya yang menurut saya akan membawa saya ke arah yang lebih baik. Serta untuk semua teman-teman saya yang saya sayangi, khususnya Mahasiswa/i UJP UNJ’14 kita harus terus berjuang bersama untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Semangat!

Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang pengalaman memandu selama 19 tahun ini. Saya mulai menjajaki dunia Pariwisata pada tahun 2011, tepatnya  saat memutuskan untuk memilih Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang Perhotelan (Hospitality) di SMKN 24 Jakarta. Beberapa bulan sebelum kelulusan, saya masih dipusingkan oleh 2 pilihan, yaitu: melanjutkan ke Universitas di bidang yang sama atau berbelok ke jurusan yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan dunia Pariwisata. Akhirnya setelah berfikir, berdoa, dan meminta saran yang terbaik kepada kedua orang tua, saya memilih untuk tetap meneruskan mengambil di bidang yang sama yaitu bidang Pariwisata. Akhirnya setelah pengumuman kelulusan, banyak program ujian yang ditawarkan di berbagai Universitas negeri mapun swasta. Impian terbesar saya saat itu adalah masuk dan menjadi bagian dari Vokasi UI, tetapi Allah berkata lain dan menggantikan yang tak kalah baik dengan impian saya yaitu mendapatkan kesempatan besar untuk masuk dan menjadi bagian dari Pariwisata UNJ tahun 2014, syukur Alhamdulillah saya selalu panjatkan dan ini adalah proses untuk menjadi orang yang sukses.

Setelah beberapa bulan menjadi bagian dari Pariwisata UNJ’14, diadakanlah program city tour untuk mengembangkan kepercayaan diri menjadi seorang Pemandu Wisata. Lokasi program city tour yaitu Jakarta-Bogor-Bandung, dan kebetulan saya mendapatkan bagian menjadi seorang Pemandu Wisata di dalam bus saat perjalanan pulang yaitu dari Museum Geologi-Bandung sampai Tol Padalarang, tak lupa juga di dalam bus kami bersama para senior dan dosen yang siap menilai kemampuan Guiding kami.

 (Gambar 1: Foto bersama UJP UNJ'14 di Puncak, Jawa Barat)

Pada awalnya ketika mendapatkan kesempatan menjadi seorang Pemandu Wisata, hati saya merasakan sedikit kegelisahan antara bisa atau tidak, antara mampu atau tidak, tetapi untuk mengatasi masalah tersebut saya terlebih dahulu harus menguasai materi yang akan saya sampaikan. Rasa cemas, grogi dan kurang percaya diri pun hinggap ketika melihat teman-teman saya menyampaikan dengan gaya mereka masing-masing dan terlihat baik. Ketika nama saya dipanggil untuk menjadi Pemandu Wisata, entah mengapa ketika berada di depan saya dapat melihat bahwa orang-orang yang ada di dalam bus sedang memperhatikan saya seakan-akan seperti harimau yang siap memangsa seekor rusa, menakutkan. Tapi apadaya saya harus tetap berbicara karna ini sebuah tuntutan yang harus dipenuhi dalam Mata Kuliah Pengantar Pemanduan.

(Gambar 2: Saat menjadi Pemandu Wisata di dalam Bus)

Awal yang baik untuk seorang pemula seperti saya, menyenangkan sekali ketika dapat menyampaikan sebuah informasi kepada banyak orang, menyenangkan juga ketika melihat senyuman dan mendengar tepuk tangan dari penumpang di dalam bus ketika telah mendengarkan informasi yang saya sampaikan. Ternyata menjadi seorang Tour Guide adalah hal yang amat sangat menyenangkan.

Tak sampai disitu saja, ketika naik tingkat ke semester 2 ada hal yang harus diselesaikan yaitu Praktek Kerja Lapangan bertemakan tempat wisata selama 2 bulan. Well, pertama kali saya sempat berfikir mengapa harus secepat ini berada di lingkungan kerja yang sesungguhnya, akan tetapi pada saat saya berada di bangku Sekolah Menengah Kejuruan pun saya sudah merasakan berada di lingkungan kerja yang sesungguhnya selama 6 bulan maka dari itu saya sudah tau pasti bagaimana rasanya.

Akhirnya kami pun dibebaskan untuk memilih tempat wisata untuk menjadi tempat kami berorientasi di lingkungan kerja selama 2 bulan kedepan. Saya pun memilih Trans Studio Bandung sebagai tempat praktek kerja kali ini dengan alasan lain saya ingin hidup mandiri dan saya ingin tahu bagaimana rasanya berada di tempat yang jauh dari keluarga. Akhirnya 3 bulan pun saya tempuh hidup mandiri di Kota Bandung bersama dengan sahabat saya yaitu Ardianny dengan bantuan dari saudara sahabat saya tetapi tetap dipantau oleh orang tua kami masing-masing. Banyak suka dan duka ketika berada jauh dari kedua orang tua, sebagai contoh untuk suka saya bisa mengenal lebih jauh kerlap-kerlip lampu kota Bandung di malam hari bersama teman-teman kerja saya yang usianya di atas saya, untuk duka yaitu ketika saya harus mengurus hidup saya sendiri mulai dari memasak, mencuci, dll. Tapi dari semua itu saya mencoba mengambil hikmah dan hal positif selama saya hidup mandiri jauh dari kedua orang tua.

Praktek Kerja Lapangan kali ini saya dipercayakan berada di dalam Department Sales Edutainment khususnya dibagian Event. Pekerjaan saya biasanya adalah mengescort pengunjung dari mulai mereka sampai di theme park hingga masuk ke dalam theme park. Sebenarnya masih banyak lagi pekerjaan lain yang saya dapatkan selama saya berada di lingkungan kerja, akan tetapi saya akan menjelaskan tentang pekerjaan Guiding saja. Pengalaman mengguide di Trans Studio Bandung hampir setiap hari saya lakukan. Disana saya bertemu banyak orang dengan karakter orang yang berbeda-beda, tetapi sebagai pegawai yang mengutamakan SOP, saya berusaha keras untuk tetap tersenyum dan ramah kepada pengunjung.

(Gambar 3: Saat escort pengunjung dalam event Marching Band Indonesia)

Guiding yang saya lakukan biasanya khusus untuk mengguide para pelajar yang berasal dari sekolah ataupun Universitas yang datang ke Trans Studi Bandung untuk berwisata. Pertama kali saya hanya melihat dan mencoba menyerap informasi yang disampaikan senior saya ketika menyampaikan beberapa informasi di depan pengunjung, dan ketika ada kesempatan saya mencoba utnuk memberanikan diri berada di depan antrian barisan kelopok pelajar yang hendak masuk ke dalam theme park untuk menjelaskan beberapa informasi seperti yang biasa dilakukan oleh senior saya. Setelah itu setiap hari saya dipercayakan untuk membawa rombongan pelajar dan menjelaskan kepada mereka tentang Trans Studio Bandung mulai dari area loket tiket hingga ke pintu masuk. Aktifitas ini telah berlangsung kurang lebih 2 bulan.

Dari kedua pengalaman saya diatas, saya mendapatkan banyak sekali pelajaran yang sangat berharga. Kalian semua tahu bahwa semua orang menyukai Travelling, kegiatan wisata itu sangat menyenangkan karena berhubungan dengan kesehatan, kesegaran, dan kesenangan serta pengalaman yang tak terlupakan, apalagi bisa menjadi bagian dari proses terjadinya Pariwisata itu sendiri sebagai contoh menjadi seorang Pemandu Wisata. Semua dapat terlihat sangat menyenangkan ketika kita melaksakanannya dengan kesungguhan hati dan dengan niat yang baik juga tentunya.

Saat ini saya merasa sangat bangga menjadi salah satu mahasiswi program studi Usaha Jasa Pariwisata di Universitas Negeri Jakarta karena kecintaan saya akan kekayaan alam di Indonesia maupun dunia. Karena tak hanya menjadi seorang Pemandu Wisata, kami diajarkan juga bagaimana sejarah destinasi wisata itu muncul, diajarkan bagaimana menjaga dan memajukan destinasi wisata di Indonesia dan masih banyak lagi.

Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan kali ini, apabila ada kekurangan dalam kalimat mohon dimaklumi karena taka da satupun manusia yang sempurna. Semoga ketika kalian membaca tulisan ini kalian akan berfikiran sama dengan saya yaitu berniat untuk menjaga dan memajukan negara Indonesia ini agar lebih maju khususnya dalam sektor Pariwisata.


Isnaini Putri Yunita
4423143927
Usaha Jasa Pariwisata A 2014

isnainiputriyunita@gmail.com

1 comment:

  1. "Ternyata menjadi seorang Tour Guide adalah hal yang amat sangat menyenangkan." Ingin saya kutip lagi kalimat ini, karena inilah bagian paling dalam yang bisa dibagikan kepada siapapun yang meminati profesi Tour Guide.

    Jika kemudian hal itu menimbulkan kebanggaan, maka mari kita rawat kebanggaan profesi bagi negeri yang penuh destinasi ini.

    MS. Rasyid

    ReplyDelete