Menjadi Guide Itu Menyenangkan
Terlebih dahulu saya sangat
mengucapkan banyak terima kasih kepada pak shobirin selaku dosen pembimbing mata kuliah pemanduan 1 (wisata budaya) yang telah memberi saya kesempatan untuk menceritakan
pangalaman suka duka saya menguide. dan saya sangat bersyukur kepada allah yang
telah memberikan rahmat dan nikmatnya yang tak terhitung kepada saya sehingga
saya bisa menguide dan menceritakan suka duka saya dalam menguide.
Perkenalkan Nama saya Thesar
Mahardika dan bisa dipanggil atau nama panggilan saya Thesar. saya lahir di
palembang pada tanggal 5 maret tahun
1995. Saya sekarang merupakan salah satu Mahasiswa Prodi Usaha Jasa Pariwisata
semester 3 di perguruan tinggi Negeri Universitas
Negeri Jakarta, tepatnya berada di kawasan Jl.rawangmawun Muka, jakarta Timur,
Pertama kali saya menguide pada saat
saya baru kuliah semester 1 bulan desember tahun 2014 dalam untuk memenuhi
UAS salah satu mata kuliah. acaranya dinamakan CITY TOUR jadi CITY TOUR ini
adalah kegiatan jalan-jalan sambil belajar, dan tujuan jalan-jalannya dari
Jakarta ke Bandung dan ke museum yang berada
dikawasan bandung yaitu museum geologi dan KAA.
CITY TOUR ini diikuti oleh 2 angkatan yaitu angakatan 2013 dan angkatan
saya angaktan 2014 dan kepanitiannya CITY TOUR ini di pegang atau di handle oleh angakatan
2014, dalam city tour ini dibagi menjadi 2 bus. Bus satu tujuannya dari jakarta
ke bandung dan ke museumnya museum geologi dan bus 2 tujuan dari jakarta ke
bandung dan museumnya museum KAA, bus 1 dan bus 2 tujuannya sama tapi yang berada hanya kunjungan museumnya
saja. Setiap bus berisi beberapa dosen dan sebagian mahasiswa angakatan 2013
dan sebagiannya lagi mahasiswa angkatan 2014. Jadi selama kegiatan perjalanan
berlangsung maka Mahasiswa diwajibakn untuk memandu secara bergiliran ada yang
kebagian memandu untuk dibus dan ada juga yang kebagian untuk memandu di
meseum. Jalur perjalanan pergi dan pulangnya itu berbeda, dan saya mendapatkan bus no 2 yang ke museumnya museum KAA. Dan
kebetulan saya tidak memandu di museumnya tetapi saya memandu di dalam bus saat
arus pulang ke jakarta,saya mendapatakan memandu ke urutan 2 dari terakhir,
saya memandu dari bekasi sampai dengan pondok gede.disinilah saya pertama kali
menguide, persaan saya selalu deg-degan khawtir ,cemas dan ingin rasanya
cepat-cepat maju biar ga ada beban pikiran lagi, dan tiba lah
saat itu giliran saya maju, saya masih
ga nyangka dan langsung ngblank karena sangking deg-degannya karena
waktunya untuk saya maju. Pas saya maju dan mengucapakan salam saya masih
ngblank karena sangking deg-degannya itu, setelah salam saya langsung menarik
nafas dan melihat disekeliling saya dan baru saya tiba-tiba pede dan langsung
masuk ke materi saya. Pertama saya
menceritakan tentang bekasi yang saya ambil bahannya dari wikipedia dan nanya-nanya
kepada orang bekasi ,kalau bekasi itu merupakan salah satu kota yang terdapat di Tatar Pasundan
provinsi Jawa Barat, Indonesia. Nama Bekasi itu berasal dari kata bagasasi
yang artinya sama dengan candrabaga yang tertulis dalam Prasasti Tugu era Kerajaan Tarumanegara, yaitu nama sungai yang melewati kota ini.
Kota ini sekarang berada dalam lingkungan megapolitan Jabodetabek dan menjadi kota besar ke empat di Indonesia. Saat ini
Kota Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra industri ,kota
bekasi juga dijuluki sebagai kota patriot dan kota pejuang,dan itulah sekilas yang saya ceritakan tentang bekasi saat memandu di bus. Dan yang
kedua saat saya memandu dibus saya juga menceritakan tentang pondok gede yang sumbernya juga saya
ambil dari wikipedia dan nanya-nanya kepada orang pondok gede. dan kebetulan
juga saya tinggal di pondok gede dan bekasi,kalau bekasi itu kota tempat saya
tinggal sekarang dan kalau pondok gede adalah kecamatan tempat tinggal saya
sekarang jadi saya cukup tau tentang seluk beluknya pondok gede dan bekasi.
alhamdulillah ketika saya berbicara atau
menguide respon yang lain welcome kepada saya dan saya langsung menjad lebih tenang,lega .
Tapi tiba-tiba ketenangan dan kelegaan
saya tidak bertahan lama dan saya kembali gelisah ketika keadaan jalan sangat
macet dan bus saya pun belum sampai-sampai ke pondok gede juga sedangkan materi
yang saya kuasai telah Habis. Dan saya harus selesai memandunya disaat telah
sampai ke pondok gede, dan saya langsung memutar otak dan saya juga keinget
kepada dosen saya kalau materi yang telah kita sampaikan saat menguide telah
habis maka salah satu senjata yang ampuh
untuk menangani masalah ini maka kita membuat game saja untuk mengisi materi
kita sekaligus memberi hiburan kepada penumpang agar penumpang ga
bete dan suasananya tidak monoton. Iyah
saya pun menggunakan cara itu dan
saya membuat game dengan cara membuat game tebak-tebakan dan cara itu pun
berhasil sebagai penambah untuk materi
saya dan para penumpang pun terhibur sehingga suasana pun tidak jadi monoton,
tidak terasa karena keasyikan main game bus kami pun telah sampai di pondok
gede dan tandanya waktu untuk saya menguide telah berakhir dan saya pun harus
segera mengakhirinya karena masih ada 1
orang lagi yang akan menguiding di dalam bus dan saya pun mengakhiri guiding
saya pada kesempatan kali ini. Setelah
itu saya langsung merasa aman,lega,tenang dan puas.
pangalaman kedua saya menguide yaitu
di museum seni rupa dan keramik yang berada di kota tua jakarta barat. sebelum
menjadi Museum seni rupa dan keramik, museum ini merupakan Gedung
yang dibangun pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh Pemerintah Hindia-Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada
Benteng Batavia (Ordinaris Raad van
Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar
tahun 1944, tempat itu
dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan
selanjutnya untuk asrama militer TNI.
Pada 10
Januari 1972, gedung dengan
delapan tiang besar di bagian depan itu dijadikan bangunan bersejarah serta cagar budayayang dilindungi. Tahun 1973-1976, gedung tersebut digunakan
untuk Kantor Walikota Jakarta Barat dan baru setelah itu diresmikan oleh Presiden (saat itu) Soeharto sebagai Balai Seni Rupa Jakarta.
Pada 1990 bangunan itu akhirnya digunakan
sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik yang dirawat oleh Dinas Kebudayaan dan
Permuseuman DKI Jakarta.
, saya menguide
dimuseum seni rupa dan keramik pada hari minggu kemarin pada tanggal 5
september 2015. ketika saya masuk ke dalam museum seni rupa dan keramik saya
langsung mempelajari terlebih dahulu tentang museum seni rupa dan keramik
tersebut , saya keliling-keliling didalam museum seni rupa dan keramik sampai
saya merasa hafal dan memahami apa yang ada didalam museum seni rupa dan
keramik tersebut, lalu saya mencari
pengunjung dan menawarkan diri untuk
menjadi guide mereka selama di dalam museum seni rupa dan keramik. saya melihat
pegunjung yang berombongan lalu saya langsung
mendekatinya dan menawarakan diri untuk menguide mereka ,tapi saya langsung kecewa karena mereka menolak
saya dan ekspersi mereka kayak orang takut dan curiga dengan saya, saya pun
sempet kesal sama tingkah laku mereka
terhadap saya tapi saya harus tetap keliatan profesinonal di depan mereka dan saya cuman bersabar,padahal
saya menawarakan untuk menjadi guide mereka dengan gratis tanpa pungutan biaya
apapun, tapi mereka malah takut dan curiga terhadap saya. Tapi mungkin wajar
saja mereka takut dan curiga kepada saya karena mereka keliatannya seperti
orang yang dari kampung yang baru tinggal di jakarta dan baru mengunjungi museum di jakarta maka ketika mereka melihat orang jakarta yang
mereka belum kenal maka mereka merasa takut dan curiga karena mungkin orang
kampung yang baru ke jakarta mereka berfikir orang jakarta banyak yang jahat
karena hidup di jakarta itu keras jadi
perlu sangat berhati-hati sama orang jakarta padahal tidak semua orang yang dijakarta
orang itu jahat.
Lalu,saya
mencari lagi pengunjung yang lain dan saya menemukan 2 orang wanita remaja lalu saya mendekati
mereka dan menawarkan diri untuk menjadi guide meraka selama mereka berada
dimuseum seni rupa dan keramik dan mereka pun langsung mau dan menerima tawaran
saya untuk menguide mereka saya pun
langsung senang, sebelum saya menguide meraka saya mengenalkan diri saya
terlebih dahulu dan mereka pun juga memperkenal diri mereka masing-masing
kepada saya dan mereka ternyata masih duduk dibangku 1 SMA dikawasan jakarta ,ketika
telah memperkenalkan diri maka saya pun langsung menguide meraka dan mengajak
mereka keliling museum seni rupa dan keramik, pertama saya ajak mereka keliling
di lantai 1 terlebih dahulu dan setiap benda atau barang-barang yang kami
lewati saya jelaskan kepada mereka satu demi satu, lalu tidak terasa saya telah
menjelaskan semua yang ada di lantai 1 maka saya pun mengajak mereka istirahat
duluh selama 15 menit, ketika telah selesai
istirahat maka saya pun mengajak mereka keliling-keliling lagi ke lantai 2 dan
saya pun menjelaskan lagi satu demi satu
barang –barang atau sesuatu yang berada dilantai 2 meseum seni rupa dan
keramik, tak terasa semuanya telah kami
kelilingi dari mulai dari lantai 1 hingga ke lantai 2 di musem seni rupa dan
keramik, dan tandanya telah selesai untuk saya menguide mereka maka sebelum saya
berpisah kami pun berfoto untuk di jadikan sebuah kenangan-kenangan .
Inilah merupakan foto saya dengan meraka sebagai pengunjung museum seni rupa dan keramik.
maka telah usai sudah saya untuk memandu mereka selama dimuseum seni rupa dan keramik, dan saya sangat senang telah menguide mereka sebagai pengunjung museum seni rupa dan keramik,karena mereka sangat antusias sekali untuk mendengarkan apa yang saya jelaskan dan saya merasa dihargai oleh mereka sebagai guide mereka di museum seni rupa dan keramik.
itulah sederetan suka duka saya menjadi guide atau pemandu wisata, cukup sekian pangalaman yang dapat saya bagikan semoga ini bermanfaat bagi para pembaca terlebih untuk diri saya pribadi.
wassalamu'alaikum wa rahmatullohi wa barokatuh.
Thesar Mahardika
4423143975
thesarmahardika@gmail.com
No comments:
Post a Comment