Thursday, October 8, 2015

Tugas-1 suka duka menjadi pemandu wisata



                                    Menjadi Guide Itu Menyenangkan


assallamu'alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh.

Terlebih dahulu saya sangat mengucapkan banyak terima kasih kepada pak shobirin selaku dosen pembimbing mata kuliah pemanduan 1 (wisata budaya) yang telah memberi saya kesempatan untuk menceritakan pangalaman suka duka saya menguide. dan saya sangat bersyukur kepada allah yang telah memberikan rahmat dan nikmatnya yang tak terhitung kepada saya sehingga saya bisa menguide dan menceritakan suka duka saya dalam menguide.
Perkenalkan Nama saya Thesar Mahardika dan bisa dipanggil atau nama panggilan saya Thesar. saya lahir di palembang pada tanggal  5 maret tahun 1995. Saya sekarang merupakan salah satu Mahasiswa Prodi Usaha Jasa Pariwisata semester 3 di  perguruan tinggi Negeri Universitas Negeri Jakarta, tepatnya berada di kawasan Jl.rawangmawun Muka, jakarta Timur,
Pertama kali saya menguide pada saat saya baru kuliah semester  1   bulan desember tahun 2014 dalam untuk memenuhi UAS salah satu mata kuliah. acaranya dinamakan CITY TOUR jadi CITY TOUR ini adalah kegiatan jalan-jalan sambil belajar, dan tujuan jalan-jalannya dari Jakarta ke Bandung  dan ke museum yang berada dikawasan bandung yaitu museum geologi dan KAA.  CITY TOUR ini diikuti oleh 2 angkatan yaitu angakatan 2013 dan angkatan saya angaktan 2014  dan kepanitiannya  CITY TOUR ini di pegang atau di handle oleh angakatan 2014, dalam city tour ini dibagi menjadi 2 bus. Bus satu tujuannya dari jakarta ke bandung dan ke museumnya museum geologi dan bus 2 tujuan dari jakarta ke bandung dan museumnya museum KAA, bus 1 dan bus 2 tujuannya sama  tapi yang berada hanya kunjungan museumnya saja. Setiap bus berisi beberapa dosen dan sebagian mahasiswa angakatan 2013 dan sebagiannya lagi mahasiswa angkatan 2014. Jadi selama kegiatan perjalanan berlangsung maka Mahasiswa diwajibakn untuk memandu secara bergiliran ada yang kebagian memandu untuk dibus dan ada juga yang kebagian untuk memandu di meseum. Jalur perjalanan pergi dan pulangnya itu berbeda,  dan saya mendapatkan  bus no 2 yang ke museumnya museum KAA. Dan kebetulan saya tidak memandu di museumnya tetapi saya memandu di dalam bus saat arus pulang ke jakarta,saya mendapatakan memandu ke urutan 2 dari terakhir, saya memandu dari bekasi sampai dengan pondok gede.disinilah saya pertama kali menguide, persaan saya selalu deg-degan khawtir ,cemas dan ingin rasanya cepat-cepat maju biar ga ada beban pikiran lagi,  dan tiba lah  saat itu giliran saya maju, saya masih  ga nyangka dan langsung ngblank karena sangking deg-degannya karena waktunya untuk saya maju. Pas saya maju dan mengucapakan salam saya masih ngblank karena sangking deg-degannya itu, setelah salam saya langsung menarik nafas dan melihat disekeliling saya dan baru saya tiba-tiba pede dan langsung masuk ke materi saya. Pertama saya  menceritakan tentang bekasi yang saya ambil  bahannya dari wikipedia dan nanya-nanya kepada orang bekasi ,kalau bekasi itu merupakan salah satu kota yang terdapat di Tatar Pasundan provinsi Jawa Barat, Indonesia. Nama Bekasi itu berasal dari kata bagasasi yang artinya sama dengan candrabaga yang tertulis dalam Prasasti Tugu era Kerajaan Tarumanegara, yaitu nama sungai yang melewati kota ini. Kota ini sekarang berada dalam lingkungan megapolitan Jabodetabek dan menjadi kota besar ke empat di Indonesia. Saat ini Kota Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra industri ,kota bekasi juga dijuluki sebagai kota patriot dan kota pejuang,dan itulah sekilas yang saya ceritakan  tentang bekasi saat memandu di bus. Dan yang kedua saat saya memandu dibus saya juga menceritakan  tentang pondok gede yang sumbernya juga saya ambil dari wikipedia dan nanya-nanya kepada orang pondok gede. dan kebetulan juga saya tinggal di pondok gede dan bekasi,kalau bekasi itu kota tempat saya tinggal sekarang dan kalau pondok gede adalah kecamatan tempat tinggal saya sekarang jadi saya cukup tau tentang seluk beluknya pondok gede dan bekasi.     
 alhamdulillah ketika saya berbicara atau menguide respon yang lain welcome kepada saya dan saya langsung menjad lebih  tenang,lega .
Tapi tiba-tiba ketenangan dan kelegaan saya tidak bertahan lama dan saya kembali gelisah ketika keadaan jalan sangat macet dan bus saya pun belum sampai-sampai ke pondok gede juga sedangkan materi yang saya kuasai telah Habis. Dan saya harus selesai memandunya disaat telah sampai ke pondok gede, dan saya langsung memutar otak dan saya juga keinget kepada dosen saya kalau materi yang telah kita sampaikan saat menguide telah habis maka  salah satu senjata yang ampuh untuk menangani masalah ini maka kita membuat game saja untuk mengisi materi kita  sekaligus memberi  hiburan kepada penumpang agar penumpang ga bete dan suasananya tidak monoton. Iyah  saya pun menggunakan cara  itu dan saya membuat game dengan cara membuat game tebak-tebakan dan cara itu pun berhasil sebagai  penambah untuk materi saya dan para penumpang pun terhibur sehingga suasana pun tidak jadi monoton, tidak terasa karena keasyikan main game bus kami pun telah sampai di pondok gede dan tandanya waktu untuk saya menguide telah berakhir dan saya pun harus segera  mengakhirinya karena masih ada 1 orang lagi yang akan menguiding di dalam bus dan saya pun mengakhiri guiding saya pada kesempatan  kali ini. Setelah itu saya langsung merasa aman,lega,tenang dan puas.
            pangalaman kedua saya menguide yaitu di museum seni rupa dan keramik yang berada di kota tua jakarta barat. sebelum menjadi Museum seni rupa dan keramik, museum ini merupakan Gedung yang dibangun pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh Pemerintah Hindia-Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia (Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar tahun 1944, tempat itu dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militer TNI.
Pada 10 Januari 1972, gedung dengan delapan tiang besar di bagian depan itu dijadikan bangunan bersejarah serta cagar budayayang dilindungi. Tahun 1973-1976, gedung tersebut digunakan untuk Kantor Walikota Jakarta Barat dan baru setelah itu diresmikan oleh Presiden (saat itu) Soeharto sebagai Balai Seni Rupa Jakarta.
Pada 1990 bangunan itu akhirnya digunakan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik yang dirawat oleh Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta.
 , saya menguide dimuseum seni rupa dan keramik pada hari minggu kemarin pada tanggal 5 september 2015. ketika saya masuk ke dalam museum seni rupa dan keramik saya langsung mempelajari terlebih dahulu tentang museum seni rupa dan keramik tersebut , saya keliling-keliling didalam museum seni rupa dan keramik sampai saya merasa hafal dan memahami apa yang ada didalam museum seni rupa dan keramik tersebut, lalu saya  mencari pengunjung dan menawarkan  diri untuk menjadi guide mereka selama di dalam museum seni rupa dan keramik. saya melihat pegunjung yang  berombongan lalu saya langsung mendekatinya dan menawarakan diri untuk menguide mereka ,tapi  saya langsung kecewa karena mereka menolak saya dan ekspersi mereka kayak orang takut dan curiga dengan saya, saya pun sempet kesal sama tingkah laku mereka  terhadap saya tapi saya harus tetap keliatan profesinonal  di depan mereka dan saya cuman bersabar,padahal saya menawarakan untuk menjadi guide mereka dengan gratis tanpa pungutan biaya apapun, tapi mereka malah takut dan curiga terhadap saya. Tapi mungkin wajar saja mereka takut dan curiga kepada saya karena mereka keliatannya seperti orang yang dari kampung yang baru tinggal di jakarta dan baru mengunjungi  museum di jakarta  maka ketika mereka melihat orang jakarta yang mereka belum kenal maka mereka merasa takut dan curiga karena mungkin orang kampung yang baru ke jakarta mereka berfikir orang jakarta banyak yang jahat karena hidup di jakarta itu keras  jadi perlu sangat berhati-hati sama orang jakarta padahal tidak semua orang yang dijakarta orang itu jahat.
            Lalu,saya mencari lagi pengunjung yang lain dan saya menemukan  2 orang wanita remaja lalu saya mendekati mereka dan menawarkan diri untuk menjadi guide meraka selama mereka berada dimuseum seni rupa dan keramik dan mereka pun langsung mau dan menerima tawaran saya  untuk menguide mereka saya pun langsung senang, sebelum saya menguide meraka saya mengenalkan diri saya terlebih dahulu dan mereka pun juga memperkenal diri mereka masing-masing kepada saya dan mereka ternyata masih duduk dibangku 1 SMA dikawasan jakarta ,ketika telah memperkenalkan diri maka saya pun langsung menguide meraka dan mengajak mereka keliling museum seni rupa dan keramik, pertama saya ajak mereka keliling di lantai 1 terlebih dahulu dan setiap benda atau barang-barang yang kami lewati saya jelaskan kepada mereka satu demi satu, lalu tidak terasa saya telah menjelaskan semua yang ada di lantai 1 maka saya pun mengajak mereka istirahat duluh selama 15 menit, ketika  telah selesai istirahat maka saya pun mengajak mereka keliling-keliling lagi ke lantai 2 dan saya pun menjelaskan lagi  satu demi satu barang –barang atau sesuatu yang berada dilantai 2 meseum seni rupa dan keramik, tak terasa  semuanya telah kami kelilingi dari mulai dari lantai 1 hingga ke lantai 2 di musem seni rupa dan keramik, dan tandanya telah selesai  untuk saya menguide mereka maka sebelum saya berpisah kami pun berfoto untuk di jadikan sebuah kenangan-kenangan .



 

Inilah merupakan foto saya dengan meraka sebagai  pengunjung museum seni rupa dan keramik.
maka telah  usai sudah saya untuk memandu  mereka selama dimuseum seni rupa dan keramik, dan saya sangat senang telah menguide mereka sebagai pengunjung museum seni rupa dan keramik,karena mereka sangat antusias sekali untuk mendengarkan apa yang saya jelaskan dan saya merasa dihargai oleh mereka sebagai guide mereka di museum seni rupa dan keramik.
itulah sederetan suka duka saya menjadi guide atau pemandu wisata, cukup sekian pangalaman yang dapat saya bagikan semoga ini bermanfaat bagi para pembaca terlebih untuk diri saya pribadi.

wassalamu'alaikum wa rahmatullohi wa barokatuh.


Thesar Mahardika
Usaha Jasa Pariwisata UNJ 2014-A
4423143975
thesarmahardika@gmail.com


No comments:

Post a Comment