Pengalaman
Menjadi Pemandu Wisata
Assalammuallaikum
Wr. Wb. Puji dan syukur tidak lupa saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang mana telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua serta
memberikan saya kesempatan untuk menuliskan sebuah tulisan tentang pengalaman
pribadi saya menjadi seorang pemandu wisata yang akan saya bagikan kepada para
pembaca blogger ini dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
blog ini. Tidak lupa pula sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Shobirin selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah Pemanduan I Wisata Budaya,
Usaha Jasa Pariwisata, Universitas Negeri Jakarta yang telah membimbing saya
dalam menyelesaikan tugas ini, serta pihak – pihak yang telah membantu saya
baik materil maupun non materil.
Sebelumnya
perkenalkan nama saya Gianni Ridiaputeri saya anak pertama dari dua bersaudara,
saya lahir di Jakarta pada tanggal 21 Januari 1996 saat ini saya berumur 19
tahun, saya lahir di Free York atau biasa disebut Priok, Cilincing tetapi saya
menetap di Bekasi, saya seorang mahasiswi semester 3 di Program Studi D3 Usaha
Jasa Pariwisata di Universitas Negeri Jakarta. Pengalaman pertama saya menjadi
seorang pemandu pada saat saya duduk di bangku SMK (Sekolah Menengah Kejuruan),
tepatnya di SMK Negeri 1 Padang Panjang, Sumatera Barat dan saya mengambil
jurusan Usaha Perjalanan Wisata yang fokus pada perjalanan seperti Tour and Travel.
Pengalaman
pertama menjadi pemandu wisata yaitu pada saat diselenggarakan study tour kedua
yang bertujuan untuk observasi ke Bandara
Internasional Minangkabau (BIM) yang terletak di Padang Pariaman dan Pangeran
Beach Hotel yang terletak di Padang. Pada perjalanan study tour ini setiap
murid memiliki waktu 30 menit untuk memandu dan saya mendapat bagian daerah saat
perjalanan menuju ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
( Gambar 1. Guiding Menuju BIM) |
Pertama kali
memandu dihadapan teman-teman serta guru-guru pembimbing yang ada didalam bus
rasanya sangat nervous dan seketika materi yang sudah saya hafalkan untuk saya
bahasa dihadapan mereka tiba-tiba menghilang begitu saja dan tidak tahu akan
membicarakan apa saat waktunya memandu, tetapi pada kesempatan itu saya tetap
percaya diri dengan menyapa mereka kemudian saya lanjutkan dengan membahas tentang
Bandara Internasional Minangkabau yang berlokasi di Ketaping, Kabupaten Padang
Pariaman, karena bagian pemanduan saya saat menuju Bandara Internasional
Minangkabau (BIM). Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ini merupakan
bandara yang menggantikan Bandara Tabing (bandara padang sebelumnya) yang
sekarang sudah menjadi Bandara Kemiliteran, setelah itu menginformasikan
tentang fasilitas bandara yang sudah berstandar internasional, bangunan Bandara
Internasional Minangkabau (BIM) ini pun tidak melupakan ikon atau ciri khas
Minangkabau nya yaitu dengan atap seperti tanduk kerbau, kemudian maskapai apa
saja yang beroperasi di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) mulai dari
domestik hingga internasional, kemudian membahas tentang akses untuk mencapai
BIM dari pusat ibukota Sumatera Barat serta tentang akomodasi yang terdekat
dengan Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
( Gambar 2. Di dalam Bandara Internasinal Minangkabau ) |
Pengalaman
kedua menjadi pemandu wisata yaitu saat study tour ketiga dengan rute Padang Panjang-Bukittinggi-Batusangkar-Padang
Panjang. Pada pengalaman menjadi pemandu wisata yang kedua kali ini saya
merasa lebih menikmati, dikarenakan sudah mempersiapkan materi dengan matang
sebelumnya dan lagi saya mendapatkan bagian memandu didalam bus bukan di objek
wisatanya. Saya mendapat bagian memandu setelah makan siang dari Restoran
Pondok Flora sampai di Objek Wisata Istana Pagaruyung. Sebelum memandu di dalam
bus saya tidak lupa untuk mengitung teman-teman saya dan memastikan mereka
lengkap didalam bus serta memastikan barang-barang yang mereka bawa tidak
tertinggal kemudiansaya menanyakan kepada mereka bagaimana rasanya saat setelah
menikmati hidangan makan siang di Restoran Pondok Flora yang terletak di Tanah
Datar, Restoran ini merupakan restoran tradisional Minang yang menyediakan
makanan-makanan khas ranah minang serta restorannya yang bernuansa alam
dikelilingi kolam ikan dan pertanian. Karena perasaan senang sehabis makan
siang, teman-teman saya semangat untuk mendengarkan pembahasan saya yang
selanjutnya tentang Istana Pagaruyung secara singkat. Saya mulai merasa menikmatinya
dan senang dikarenakan mereka merespon pada saat saya memandu seperti adanya
beberapa teman-teman saya yang bertanya serta menambahkan tentang apa yang
sudah saya bahas dikarenakan mereka tahu bahwa saya baru pindah ke Sumatera
Barat ini yang tidak mengetahui terlalu banyak dan hanya mengandalkan internet
untuk mendapatkan materi pemanduan tersebut.
( Gambar 3. Ngarai Sianok, Bukittinggi ) |
( Gambar 4. Istana Basa Pagaruyung, Batusangkar ) |
Pengalaman
ketiga menjadi pemandu wisata yaitu pada saat study tour keempat dengan rute
Padang Panjang-Bukittinggi-Maninjau-Pariaman-Padang Panjang. Rute study tour
ini sangat menyenagkan karena banyak objek yang akan disinggahi dan semakin
banyak pula informasi yang akan saya dapatkan dari teman-teman saya yang lain.
Pada rute study tour ini lebih banyak menyinggahi objek wisata alam yang indah-indah
di Sumatera Barat. Bagian saya memandu pada di study tour ini yaitu didalam bus
saat perjalanan dari Pantai Gondoriah untuk kembali ke Padang Panjang. Saat
memandu tidak lupa saya menyapa teman-teman saya dan menanyakan tentang
perasaan peserta study tour yang sudah mendapatkan free time di objek wisata Pantai
Gondoriah yang terletak di Kota Pariaman. Setelah itu saya membahas tentang
event yang biasanya dilakukan masyarakat kota pariaman yaitu Tabuik. Tabuik
merupakan acara festival yang merupakan salah satu tradisi tahunan yang rutin
dilaksanakan masyarakat kota pariaman. Festival ini telah berlangsung sejak
puluhan tahun lalu. Acara tabuik merupakan bagian dari peringatan hari wafatnya
cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Hussein bin Ali yang jatuh pada tanggal 10
Muharram. acara festival Tabuik ini sangat terkenal dan sudah menjadi tradisi
di Sumatera Barat yang tinggal didekat pantai, khususnya pantai-pantai di kota
pariaman. Selain tabuik saya juga membahas beberapa makanan yang hanya dijumpai
di sekitar pantai-pantai kota pariaman, salah satunya di Pantai Gondoriah. Nama
makanan itu adalah Nasi Sek (seribu kenyang). Nasi Sek ini dikenal sebagai makanan
pantai kota pariaman yang terkenal disana. Nasi Sek merupakan sebungkus nasi
sebesar kepalan tangan orang dewasa yang dibungkus dengan daun pisang, biasanya
Nasi Sek ini disajikan dengan aneka hidangan laut seperti sate lokan (sate yang
terbuat dari daging kerang) dengan kuah sate padang, sala lauak seperti pergedel
yang terbuat dari campuran tepung dan ikan budu (ikan tenggiri yang dikeringkan
kemudian diasinkan) yang dibentuk seperti bola-bola kecil lalu digoreng, sala
lauak merupakan salah satu makanan khas ranah minang juga. Tanpa mengurangi
kekhasan santapan minang, Nasi Sek juga tersaji bersama gulai ikan karang dan
masakan khas ranah minang lainnya. Menu ini biasa dinikmati untuk santap siang.
Lantaran ukurannya hanya sekepal tangan, Nasi Sek kerap membuat penikmatnya
lupa sudah makan berapa bungkus. Nasi Sek menjadi hidangan andalan pemerintah
setempat untuk mempromosikan pariwisata di Kota Pariaman.
( Gambar 5. Diatas Puncak Lawang dengan latar belakang Danau Maninjau ) |
Pengalaman
keempat ini merupakan perjalanan tour kelima saya selama saya berada di SMK.
Perjalanan tour kelima ini merupakan perjalanan tour terakhir saya pada saat
duduk dibangku SMK kelas 3 sebagai murid Usaha Perjalanan Wisata yang
dilaksanakan sebelum Ujian Nasional. Perjalanan tour ini biasa disebut Overland
Tour yang merupakan perjalanan tour keluar pulau. Untuk rute Overland Tour yang
dijalani aat itu adalah dari Padang-Jakarta-Bandung-Padang selama 4 Hari 3
Malam. Pada saat Overland Tour ini saya mendapat bagian memandu pada hari ke 3,
saat menuju ke penginapan di Jakarta dari penginapan di Bandung. Keadaan saat
bagian saya untuk memandu saat itu tidaklah kondusif karena itu saya merasa
bingung karena saya melihat teman-teman saya saat Overland Tour banyak yang
kelelahan dikarenakan perjalanan yang tidak jauh tetapi terasa jauh karena
adanya kemacetan dan saat itu terasa melelahkan dan membosankan. Pada saat
itulah merupakan tugas seorang pemandu wisata yang harus bisa menghidupkan
kembali suasana yang menyenangkan dan tidak membosankan untuk memuaskan para
peserta Overland Tour dengan pelayanan ekstra yang dilakukan oleh seorang
pemandu wisata, seperti memainkan sebuah game, menceritakan sebuah anekdot
(anekdot merupakan sebuah cerita singkat yang lucu dan menarik). Pada saat saya
memulai untuk memandu, saya menyapa mereka dengan semangat guna untuk
menghidupkan suasana yang menyenangkan, walaupun awalnya hanya beberapa teman-teman
saya yang merespon tetapi sebagai pemandu wisata diwajibkan untuk memiliki
kesabaran yang tinggi dan harus mampu berakting ceria dalam keadaan serta
kondisi apapun agar berjalan dengan lancar. Setelah saya menyapa mereka dengan
semangat tentunya saya meceritakan beberapa anekdot yang telah diajarkan oleh
guru saya pada saat pembelajaran di lokal (kelas) dan beberapa anekdot yang
saya cari di internet. Dengan beberapa anekdot yang saya tampilkan kepada
mereka, mereka pun mulai banyak yang merespon dan setelah itu saya membahas
tentang penginapan yang akan kita singgahi dengan memberikan informasi letak penginapan
tersebut, fasilitas yang ada dipenginapan, fasilitas pendukung yang dimiliki
penginapan, jarak dan akses penginapan dari pusat kota dan beberapa informasi
yang terkait dengan penginapan tersebut.
( Gambar 6. Saat Check-In di BIM untuk menuju CGK ) |
Setelah
memberikan beberapa informasi tentang hotel tersebut saya juga menceritakan
secara singkat tentang Monas, dikarenakan untuk menuju penginapan yang akan
disinggahi kita melewati Monas yang merupakan sebuah ikon Ibukota Jakarta sama
seperti Jam Gadang yang ada di Bukittinggi. Pada saat itu jalanan menuju
penginapan sudah dekat tetapi karena kemacetan saya pun mulai kehabisan
pembahasan. Tetapi sebagai pemandu wisata haruslah kreatif dan pada saat itu
saya mengajak teman-teman saya untuk melakukan sebuah entertaiment seperti
bermain sebuah game, tebak-tebakan yang mana berhasil menebak dan memenangkan
akan saya berikan sebuah coklat yang telah saya siapkan sebelumnya agar membangkitkan semangat teman-. Setelah itu
agar mereka tidak bosan karena kemacetan saya mengajak mereka untuk bernyanyi. Kemudian
sesampainya di penginapan, saya harus melakukan check-in hotel untuk para
peserta Overland Tour karena itu masih bagian dari tugas saya. Saat itu saya berfikir
ini merupakan bagian tersulit karena berbeda dengan memandu di dalam bus tetapi
saat dijalani dengan tenang hal tersebut tidaklah terlalu sulit dikarenakan
guru saya yang telah mengajarkan saya hal-hal yang harus dilakukan pemandu
wisata pada saat tiba di penginapan yaitu sebelum check-in saya harus mengecek teman-teman
saya yang sudah turun dari bus dan memastikan agar barang-barang mereka tidak
tertinggal kemudian pada saat sehabis check in sebelum saya memberikan kunci
kamar untuk teman-teman saya, saya mengumpulkan para peserta tour kembali di
lobby penginapan untuk menghitung serta memastikan kembali jumlah peserta
Overland Tour beserta barang-barang bawaannya masuk ke kamar mereka
masing-masing. Pengalaman keempat saat Overland Tour ini sangatlah berwarna
(ada enak dan tidak enaknya) dan memberikan banyak pengalaman saat melihat
teman-teman saya memiliki tugas yang berbeda-beda serta tempat yang berbeda,
mulai dari check-in penerbangan, menghitung bagasi, memasuki waiting room,
membayar aiportax, saat menunggu bagasi, transfer in dan transfer out, check-in
dan Check-out penginapan dan lain-lainnya. Karena sebelumnya saya hanya melakukan
pemanduan di dalam bus untuk Fullday Tour, tetapi karena diselenggarakannya
Overland Tour ini semakin jelas saya mengetahui tentang bagaimana turun langsung
kelapangan dengan menjalankan tugas sebagai seorang pemandu wisata yang harus
siap siaga kapanpun, dimanapun serta dalam kondisi apapun.
( Gambar 7. Trans Studio Bandung ) |
Setelah
lulus dari Usaha Perjalanan Wisata di SMK Negeri 1 Padang Panjang saya
melanjutkan ke perguruan tinggi di Universitas Negeri Jakarta dan saya memilih
jurusan yang sama yaitu Usaha Jasa
Pariwisata. Menjadi Mahasiswa Usaha Jasa Pariwisata di Univeristas Negeri
Jakarta ini saya lebih banyak tahu tentang apa itu Pramuwisata, bagaimana tugas
sesungguhnya untuk seorang pramuwisata, saya mengetahui itu dikarenakan saya melihat
dengan nyata kakak-kakak senior saya yang aktif dan bisa mengarahkan
junior-juniornya di Universitas Negeri Jakarta dan juga memiliki dosen yang
hebat-hebat di Program Studi Usaha Jasa Pariwisata ini.
Pada
saat diperkuliahan ini saya mendapatkan kesempatan lagi untuk menjadi seorang pemandu
wisata yaitu pada saat acara City Tour pertama saat di Universitas Negeri
Jakarta yang diselenggarakan pada tanggal 02 Desember 2014 dengan rute
Jakarta-Puncak-Bandung-Jakarta. Pada saat City Tour ini saya mendapat bagian dari
Raja Mandala-Cipatat dan pada saat itu saya membahas beberapa informasi tentang
PLTA Saguling yang berada di Jl. Rajamandala, Cipatat, Bandung Barat, Jawa Barat. Dari
Rajamandala sampai Cipatat ini kita bisa melihat sebuah kawasan daerah yang
masih asri dan juga pastinya memiliki tanah yang dapat menyuburkan tanaman
sekitar, karena selama perjalanan dikawasan itu banyak sekali pohon-pohon yang
tumbuh dan terlihat segar.
( Gambar 8. Halaman Masjid Atta'Awun ) |
( Gambar 9. Guiding dari Rajamandala - Cipatat ) |
Tetapi
pada saat memandu dalam acara City Tour pertama di bangku perkuliahan ini saya
merasa tidak puas, karena kurangnya pemantapan materi pembahasan saya pada saat
itu dan rasa nervous pada masa lalu pun datang kembali karena rasanya berbeda
memandu perjalanan wisata pada saat ada di bangku SMK (Sekolah Menengah
Kejuruan) dengan memandu perjalanan wisata pada saat ada di bangku kuliah ini.
Pada
intinya suka duka menjadi seorang pemandu wisata itu rasanya bermacam-macam,
dari merasakan rasa senang, bangga, kesal, sedih, lelah, harus sabar harus
cerdas dalam mengatur rasa emosional di dalam diri, rasa menyesal saat gagal
untuk memandu dan gagal menghibur peserta dan masih banyak lagi. Tetapi dengan
adanya pengalaman serta rasa suka duka itu semua untuk kedepannya saya ingin
banyak berlatih sebaik mungkin agar menjadi seorang pemandu wisata yang
berkualitas serta dapat memuaskan para wisatawan yang sesungguhnya dikemudian
hari.
Gianni Ridiaputeri
4423143922
Usaha Jasa Pariwisata 2014 (B)
gridiaputeri@yahoo.com
Sukses terus kak,semoga bisa lebih trampil lagi,dan jgn sungkan untuk nambah wawasannya biar menjdi pemanduwisata yang kaya dengan wawasan sukses kak, by:uda
ReplyDeleteSemoga Sukses ge. Tetap semangat untuk menjadi Tour Guide Profesional.
ReplyDelete