Monday, October 5, 2015

Tugas-1 Suka Duka Menjadi Pemandu Wisata

 Pengalaman Yang sangat berharga menjadi pemandu wisata


Perkenalkan nama saya Sisca Fitri Selvi Lestari. Sisca adalah nama panggilan saya, saya berusia 19 tahun dan saat ini saya berkuliah di Universitas Negri Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial, Program Studi Usaha Jasa Priwisata angkatan 2014 semester 3.Tidak banyak yang akan saya ceritakan disini karna pengalaman saya sebagai pemandu wisata masih sangat sedikit. berlatar belakang yang sangat berbeda dengan jurusan yang saya jalani sekarang, membuat saya harus beradaptasi dan lebih bekerja keras untuk mengimbangi rekan-rekan saya yang terlebih dahulu mengeluti bidang ini. Di jurusan ini saya di tuntut untuk lebih terbiasa bertemu dengan orang-orang baru. Mengasah kepercayaan diri, merangkai kata, dan membuat orang ingin mendengar dan tertarik pada apa yang kita bicarakan itu sangatlah sulit, dan itu sangatlah dibutuhkan oleh seorang pemandu wisata.

Pengalaman pertama saya menjadi pemandu adalah pada semester satu yang lalu. Pada waktu itu program studi kami mengadakan Perjalanan ke bandung tepatnya ke museum KAA (Konferensi Asia Afrika) bukan hanya angkatan 2014 saja yang berkunjung kemuseum tersebut tetapi angkatan 2013 juga ikut serta dalam kegiatan ini. Seluruh mahasiswa di haruskan menjadi pemandu di dalam bus (selama perjalanan) maupun sesampainya di museum.  Tegang, takut dan malu itulah yang saya rasakan pada waktu itu. untunglah kami telah dibagikan wiayah pemanduan. Saya kedapatan giliran di gerbang tol pasteur hingga sampai di Museum KAA. Suatu kemudahan yang di berikan dosen kepada kami angkatan 2014, membuat kami sibuk menghafalkan materi yang kami akan sampaikan masing-masing. Tidak seperti senior kami yang ditugaskan untuk memandu tetapi tidak di beri tahu rutenya.
Perjalanan pun dimulai dari kampus kami (Universitas Negri Jakarta). satu persatu nama pun mulai dipanggil untuk memandu, di awali dengan angkatan 2013 terlebih dahulu, wajah kami pun berubah yang sebelumnya santai menjadi tegang dan sibuk menghafal materi yang akan di sampaikan. Melihat rekan-rekan saya sangatlah berani dan percaya diri membuat saya menjadi termotifasi untuk lebih percaya diri, dan giliran sayapun tiba. Diperjalanan dari gerbang pasteur sampai KAA saya membahas tentang sejarah tol pasteur dan bangunan di sekitarnya, bukan hanya itu saja saya juga meinceritakan tentang keunikan kota bandung, keseharian masyarakat sekitar yang terkenal ramah dan sopan, taman yang terkenal di bandung seperi taman jombo, taman film, makanan khas bandung dan wisata belanja yang ada di bandung. Hal yang membuat saya memutar otak adalah dimana kota bandung pada waktu itu sangatlah macet dan kita tidak dapat memperkirakan waktu disinilah pemandu wisata di tuntut untuk lebih kreatif dan lebih mencairkan suasana yang sangatlah suntuk. Menjadi pemandu wisata haruslah memiliki pengetahuan yang sangat luas. Tanpa di duga materi yang saya persiapkan pas untuk mengisi kemacetan hingga kami sampai di museum KAA. Walaupun ini pengalaman pertama saya tetapi saya cukup puas dengan apa yang saya lalukan.Namun hal ini tidak membuat saya cepat puas dan berhenti untuk belajar menjadi pemandu, masih banyak lagi yang harus saya perbaiki, terlebih lagi saya sangatlah sulit untuk berdiri di depan orang banyak, dahulu saya sangatah pemalu dan tidak terbiasa bertemu dengan orang baru. Mungkin untuk sekarang itu yang menjadi pr saya untuk menjadi lebih baik lagi.
Pengalaman saya tidak berhenti sampai disitu pada semester kedua program studi kami mengharuskan kami untuk praktek kerja lapangan (PKL). Pada pkl ini kami di tuntut untuk dapat lebih mengasah kemampuan kami dan dapat melihat situasi atau mempraktekan pekerjaan sebagai pemandu wista secara langsung. Saya pkl di museum nasional atau biasa di sebut dengan museum gajah. Mendapat tempat yang baru, suasana baru, orang baru sangat tidak mudah buat saya untuk beraptasi dengan lingkungan terlebih lagi saya dituntut untuk menjadi pemandu. Awalnya saya sangat terkejut di tugaska menjadi pemandu, jelas sangat terkejut dan tidak menyangka karna jumlah koleksi di museum tersebut sangat banyak, bayangkan jumlah koleksi yang ada berkisar kurang lebih 141.000 koleksi. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana kepala saya dapat menghafalkan cerita atau materi sejarah dibalik koleksi-koleksi tersebut. Sebagai awal saya di tugaskan sebagai pendambing senior pemandu dimuseum tersebut adar kami dapar belajar bagaimana cara memandu yang baik dan dapat menghafalkan materi yang disampaikan senior. Pihak museun tidak mengharuskan kami untuk secepatnya menjadi pemandu, pihak museum memberi kami keleluasaan untuk siap kapan saja kami dapat memandu.menghafal materi tentang sejarah museum nasional. Sedikit saya ceritakan tentang berdirinya museum nasional. Museum nasional di awali dengan berdirinya suatu himpunan yang bernama Batavia Genootschap van Kunsten en Wetenschappen,didirikan oleh pemerintah belanda pada tanggal 24 April 1778. Dengan tujuan memajukan penelitian di bidang seni dan ilmu pengetahuan.Museum ini telah berpindah sebanyak 3 kali. Pertama, didirikan di rumah jalan kali besar No 11 (rumah yang di berikan oleh salah satu pendiri lembaga yang bernama Jakobus kornelius matius adamaker) beliau bukan hanya memberikan rumahnya tetapi juga memberikan buku hasil koleksi pribadinya,dan hal itulah yang menjadi cikal bakal museum ini.Setelah itu pada masa pemerintahan inggris dijawa tahun 1811-1816 Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffle meminta untuk memindahkan museum tersebut di jalan Majapahit No3 dikarenkan isi museum tersebut sudah terlalu penuh akan koleksi maka diputuskan untuk di pendahkan di jalan Merdeka Barat No 12 (gedung sekarang) dan baru dibuka untuk umum pada tahun 1868. Museum ini juga sering disebut Museum Gajah karna didepan museum ini terdapat patung gajah yang terbuat dari perunggu hadiah dari raja Chulalongkorn Nomor  V saat berkunjung dimuseum ini pada tahun 1871 pada tahun 1923. Membacanya saja mungkin kalian sedikit malas bukan? keterbatasan menghafal juga menjadi kendala, bagi saya menghafal adalah sesuatu yang sulit, tetapi  saya harus berusaha dan  menhadapi hal ini.  Pengetahuan dan daya ingatpun sangat diasah di bidang pemanduan ini salah tahun atau tanggal saja akan menjadi perdebatan atau masalah yang besar jika wisatawan yang di pandu ternyata lebih tau, pasti akan merasa malu. Beluml lagi menghafal koleksi yang ada di museum tersebut, mulai dari folklor, sejarah, tahun di temukan hingga kegunaan benda yang ada di museum tersebut. Tentu saja tidak semua koleksi disana harus kita tau kegunaan atau sejarahnya. pembelajaran yang saya dapat dari para pemandu senior adalah mereka memandu dan membawa tamu ke koleksi yang banyak dianggap menarik wisatawan. Untuk sekedar informasi museum nasional biasanya dikunjungi oleh banyak kalangan dari sekolah TK,SD,SMP,SMA  bahkan Mahasiswa. Untuk kunjungan mahasiswa saya sebagai anak PKL tidak di prbolehkan memandu karna kurangnya pengetahuan yang kami miliki dan mereka pasti sangatlah sangat membutuhkan informasi yang akurat dan detail.Di minggu ke 3 saya memberanikan diri untuk membawa anak-anak sd sangat mengasyikan menurut saya dapat memandu mereka walaupun banyak sekali diantara mereka yang merasa bosan, dan banyak pula yang antusias mendengarkan saya hingga ada pula pertanyaan pertanyaan aneh. Biasanya hal seperti ini saya menanggapinya dengan lelucon dan tidak mengagap serius. Saya memaklumi kenapa mereka bosan berkunjung kemuseum dan saya sebagai pemandupun harus dapat menepis anggapan bahwa berkunjung kemuseum sangatlah membosankan dengan cerita cerita yang saya bawakan

Beda tingkatan beda juga pemanduannya, kaliini saya mendapatkan tamu dari Taman kanak kanak, memandu anak anak yang masih tergolong balita ini haruslah sangat hati-hati dan sabar, dikarnakan mereka harus mendapatkan penjagaan ekstra.Waktu memandupun tidak boleh terlalu lama dan materi yang disampaikan tidak berat hal tersebut dapat membuat mereka bosan, binggung dan jenuh. Waktu memandupun sangatlah sebentar yang biasanya memandu 45 menit sampai 1 jam menjadi 20 menit sampai 30 meni saja. Setelah memandu saya langsung mengajak mereka ke kids corner ini adalah ruangan dimana anak anak tingkat TK sampai SD kelas 3 menjalani kegiatan belajar permainan tradisional, seperti bermain angklung, membatik, bermain congklak, gasingan, mewarnai hingga berfoto bersama memakai pakaian adat. Pengalaman saya memandu tidak sampai disitu, kaliini saya di tugaskan utntuk memandu anak tingkat SMP dimana di tingkat ini anak-anak mulai tau dan mengalami masa puber, tingkat pengetahuan dan emosipun di uji disini. Biasanya mereka lebih mengutamakan berfoto–foto tanpa mendengarkan materi atau cerita yang saya jelaskan. walaupun seperti itu saya tetap berusaha untuk mengatur dan berbagi cerita kepada mereka. Biasanya yang seperti itu adalah kunjungan dari sekolah luar kota yang niatnya hanya ingin berkunjung dan melihat lihat saja. Berbeda dengan sekolah yang mengharuskan murid-muridnya untuk mengisi soal yg di berikan para guru mereka, biasanya pengunjung yang sepertiini saya harus lebih memutar otak dan menyampaikan materi yang saya tahu dan itu haruslah sangat akurat karna menyangkut tugas para siswa tersebut. Untuk tingkatan SMA saya belum pernah memandu.

Menjadi pemandu di Museum Nasional sangatlah menyenangkan dan menguras tenaga, karna sedikitnya kami memandu sekali sehari bahkan rekor yang pernah saya lakukan adalah memandu 3 kali dalam sehari. Bukan hanya itu saja seorang pemandu juga harus mengtur emosi, pikiran dan perasan. Dimana saat kita merasa sedih kita tidak boleh terlihat sedih dihadapan pengunjung, juga sebaliknya, disaat kita sakit atau kurang fit kita tidak boleh terlihat kurang sehat di depan pengunjung. Perkataan dan perbuatan juga sangatlah penting. Seorang pemandu haruslah pandai merangkai kata dan memilih kata yang cocok atau pantas digunakan. Begitu pula sikap dan tingkahlaku,menurut saya menjadi pemandu wisata haruslah terlihat wibawa dan terkesan menyenangkan agar para wisatawan atau pengunjung dapat menghargai dan mendengarkan apa yang kita bicarakan. Pengetahuan dan wawasan juga salah satu aspek yang penting. Ini adalah pengalaman yang tak terlupakan dimana saya di tuntut untuk berubah 180 drajat dari kepribadian saya yang sangat pemalu menjadi berani untuk berbicara di depan orang baru, dan pkl ini pun membuat saya menjadi lebih membuka mata pengetahuan saya di bidang pariwisata khususnya dibidang pemanduan. Melihat, merasakan serta melakukannya secara langsung  adalah pengalaman dan pembelajaran yang tak bisa dibayar oleh apapun.Saya sangat bangga menjadi bagian dari Usaha Jasa Pariwisata, menurut saya program studi ini membentuk kami menjadi manusia berkarakter dan terarah. Sekian yang dapat saya bagikan semoga pengalaman saya dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua. Saya berharap pariwisata di Indonesia dapat dan menjadi tujuan utama wisata dunia. Mohon dimaafkan apabila ada keslahan dalam penulisan ini. Maju terus pariwisata Indonesia!        

Foto saat memandu di City Tour
Foto siswa-siswi taman kanak kanak sedang memakai
 pakaian adat setelah saya pandu
Foto bersama pemandu dan petinggi Museum Nasional
Nama :Sisca fitri selvi lestari 
Kelas : B
Usaha Jasa Pariwisata 2014
4423143933

2 comments:

  1. Semangat terus Sisca, tak semua orang sanggup menjalani seperti apa yang dijalani oleh pemandu wisata. Suka dukanya yang kamu tulis disini sama seperti cerita Pemandu Wisata di Pagaruyung yang saya temui, tapi apapun itu kalo dijalankan dengan ikhlas pasti enjoy jalaninnya

    Salam
    Catur

    ReplyDelete
  2. terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel saya, semoga bermanfaat.

    ReplyDelete