Saturday, October 3, 2015

Tugas-1 Suka Duka Menjadi Pemandu Wisata

 Pengalaman Menyenangkan Menjadi Pemadu Wisata

Nama saya Anisa Dyah Ayu Kartika Sari (18 tahun), saat ini saya kuliah di Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial, Program Studi Usaha Jasa Pariwisata angkatan 2014 semester 3.
Pemandu Wisata, mungkin menurut sebagian orang menjadi pemandu merupakan tugas yang melelahkan, membosankan, dan cukup sulit. Namun menjadi Pemandu Wisata adalah hal yang menyenangkan bagi saya sendiri. Selama 18 tahun hidup saya, pengalaman menjadi Pemandu Wisata masih bisa dihitung dengan jari. Karena saya memang bukan seorang Pemandu Wisata Profesional, namun secara bertahap saya terus belajar menjadi pemandu wisata yang profesional. Dan banyak kesempatan yang membuat saya menjadi pemandu wisata yang lebih baik lagi.
Pengalaman pertama saya menjadi pemandu adalah  saat saya masih duduk di bangku SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dengan nama SMK Wisata Kharisma Depok. Sekolah saya merupakan jurusan perhotelan, namun yang saya pelajari tidak hanya sekedar ilmu mengenai perhotelan tetapi juga mengenai kepariwisataan. Karena perhotelan merupakan bagian dari industri pariwisata. Dan biasanya saat sekolah saya mengadakan study tour maka pada saat perjalanan menuju tempat wisata siswa-siswinya tidak sekedar duduk menunggu sampai di tempat tujuan tetapi kami diharuskan menjadi pemandu wisata di dalam bus tersebut. Jadi beberapa hari sebelum pelaksanaan study tour tersebut, kami diberikan tugas untuk memandu daerah yang sudah ditentukan. Misalnya dari sekolah hingga daerah jalan Margonda, dan begitu seterusnya sampai di tempat tujuan dan semua siswa kebagian untuk memandu.
Pertama kali saya memandu saat program Jakarta City Tour yaitu menjelaskan tentang daerah Universitas Pancasila hingga Pasar Minggu. Perjalanan kami mengelilingi kota Jakarta dan singgah di Museum Gajah, Kota Tua Jakarta, lalu ke Taman Buah Mekarsari, dan kembali ke sekolah. Saat memandu kami diharuskan berpakaian rapi, memakai sseragam hitam-putih, dasi, ikat pinggang, jas sekolah, nametag, pin lambang sekolah, dan juga sepatu pantopel. Layaknya seorang pemandu yang memang berpakaian rapi dan bersih.
Saat tiba giliran saya memandu, saya pun maju ke depan dan memegang mic agar suara saya terdengar oleh semua kawan-kawan dan guru-guru. Saya memulai pemanduan dengan membahas tentang Universitas Pancasila, bagaimana sejarahnya, fakultas apa yang ada disana, berapa luasnya, dan masih banyak lagi. Hingga sampai di daerah Pasar Minggu saya mengajak teman-teman menyanyikan lagu “Pepaya, mangga, pisang, jambu. Dibawa dari Pasar Minggu”. Setelah itu saya pun selesai memandu dan kembali duduk ke bangku saya. Perasaan saya saat memandu sangat gugup, grogi, dan takut saat selesai memandu perasaan saya sangatlah lega dan ada rasa ingin kembali maju untuk memandu. Kemudian pada akhir kegiatan Jakarta City Tour dipilihlah 3 orang yang mendapatkan juara, menurut penilaian para  guru. Dan tanpa diduga ternyata sayalah yang memenangkan juara 1.
Kegiatan berikutnya untuk memandu adalah saat sekolah saya berkunjung ke STP Bandung (ENHAII), dalam perjalanan 2 kelas yang sebelumnya dipisah bus pada saat Jakarta City Tour sekarang digabung menjadi 1 bus dan yang memandu adalah 3 pemenang dari 2 kelas sebelumnya. Saya memandu dari Sekolah sampai daerah Jalan Siliwangi Depok. Dan saya kembali memenangkan kegiatan pemanduan ini.
Dan di kegiatan terakhir pemandu dari sekolah saya yaitu saat Overland Tour and Table Manner Jakarta – Bali. Semua siswa-siswi kembali maju ke depan di dalam bus untuk pemanduan. Tidak seperti saat ke Bandung, dan sistem yang dipakai masih sama dengan pemanduan yang sebelumnya yaitu setiap siswa-siswi mendapat bagian untuk memandu berdasarkan daerah yang telah ditentukan dan diacak tidak sesuai daftar hadir di dalam kelas. Saya memandu untuk daerah Pekalongan, lalu saya menceritakan tentang Batik Pekalongan yang kaya akan warna sebagai ciri khas batik pesisir. Di kesempatan pemanduan yang terakhir ini saya tidak dapat memenangkan juara 1, melainkan hanya mendpat juara 2. Yang menarik dari perjalanan kami ini yaitu pada saat sudah di Pulau Bali kami tidak diperbolehkan memandu di dalam bus, melainkan harus menggunakan pemandu lokal yang sudah disediakan disana.
Semua pengalaman yang saya dapatkan semasa sekolah ini membuat saya menjadi lebih berani untuk berbicara di depan banyak orang, yang pada awalnya dahulu saya sangat pemalu bila di suruh maju ke depan kelas dan berbicara di depan banyak orang.
Di kesempatan berikutnya saya masuk ke Universitas Negeri Jakarta dai jurusan Pariwisata, di tempat ini saya dapat lebih mengembangkan kembali wkemampuan saya untuk memandu. Di awal semester saya diajak oleh BEMJ Sejarah untuk mengisi acara Taman Anak Langit sebagai Pemandu Wisata di Museum Nasional Indonesia atau yang lebih di kenal sebagai Museum Gajah. Saya memandu anak-anak dari Sekolah Master Depok untuk acara wisata pendidikan diluar kelas. Saya tidak sendiri dalam pemanduan kali ini, saya mengajak pula Sabilah Ulfa Harnum sebagai partner saya dalam memandu.
Kami membagi kelompok anak-anak ini menjadi 2 kelompok, kelompok pertama terdiri dari anak-anak kelas 1 sampai 3 SD dan kelompok kedua terdiri dari anak-anak kelas 4 dan 5. Kemudian 2 kelompok ini tidak kami pandu secara bersamaan melainkan kami pisah. Kelompok 1 ikut dengan Sabila berkeliling di gedung baru. Sedangkan kelompok 2 ikut dengan saya sendiri berkeliling ke Gedung Arca dan Gedung Lama. Di Gedung Arca banyak peninggalan berupa arca-arca yang merupakan koleksi dari Museum Nasional Indonesia tersebut. Dan di Gedung Lama terdapat berbagai koleksi kesenian dan adat yang ada di Indonesia.
Saat memandu anak-anak master ini saya merasa sangat gugup karena ini merupakan pertama kalinya saya memandu tanpa menggunakan kertas untuk membantu materi saya. Awalnya memang merasa sangat gugup sekali. Namun setelah sekali saya bicara di depan mereka saya pun menjadi asik dan mengikuti alur memandu disana saja. Memang anak-anak ini sedikit susah diaturnya, namun saya senangi dari mereka adalah mereka sangat antusias dengan kegiatan yang sedang mereka jalani. Mereka banyak bertanya tentang beberapa penjelasan saya berikan, semua anak-anak itu mendengarkan penjelasan saya dengan cermat dan beberapa juga mencatatnya sebagai informasi baru yang mereka dapat.
Kemudian pengalaman saya yang selanjutnya saat kegiatan study tour di kampus ke Museum Geologi dan Museum KAA Bandung. Dari dua kelas yang ada di campur menjadi satu dan dibagi lagi ke dalam 2 bus. Jadi sebagian kelas A 2014 sebagian kelas B 2014 dan sebagian ankatan 2013 yang juga ikut memandu. Dan perjalanan kami dipisah, dimana bus 1 ke Museum KAA sedangkan bus 2 ke Museum Geologi. Saya ikut bus 2 yang menuju ke Museum Geologi. Di awal perjalanan angkatan 2013 terlebih dahulu yang memandu, kemudian setelahnya baru angkatan kami. Tidak hanya di dalam bus kami juga memandu di dalam Museum Geologi. Dan saat giliran saya memandu, saya menjelaskan tentang Ekporasi dan Eksploitasi Sumber Daya Mineral. Setelah itu kami menonton sebuah film dari Museum Geologi dan kembali ke dalam bus untuk perjalanan pulang.
Dan pengalaman terakhir saya memandu adalah saat saya PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Taman Buah Mekarsari. PKL ini sendiri merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh jurusan saya agar mahasiswanya mendapat praktek langsung di lapangan, dan tidak hanya teori saja. Saya PKL di Taman Buah Mekarsari ini selama 2 bulan, mulai dari 5 Mei 2015 – 6 Juli 2015. Di Mekarsari saya PKL di bagian wisata menjadi seorang Pemandu Wisata. Awalnya saat ditetapkan menjadi pemandu saya sedikit takut, karena tidak mudah menjalankan peran sebagai Pemandu Wisata ini.
Sedikit saya akan menjelaskan beberapa informaasi tentang Taman Buah Mekarsari ini. Taman Buah Mekarsari ini dibangun atas dasar gagasan Ibu Tien Soeharto pada tahun 1991 dan kemudian di resmikan oleh Presiden kedua yaitu Bapak H. M. Soeharto pada tanggal 14 Oktober 1995 yang bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia. Luas Mekarsari sendiri adalah ± 264 Ha dan terbagi menjadi 6 zona, yaitu Festival Point, Family Walk Zone, Central Park Zone, Greenland Zone, Excotic Mediterian Zone, dan Water Zone.
Di mulai dari pintu masuk Taman Buah Mekarsari memiliki 5 loket pembelian tiket masuk yang jika pada high session semua loket ini terpakai, namun jika pada low session hanya 1 atau 2 loket saja yang dibuka. Harga tiket masuknya yaitu Rp. 25.000,- per orang dan akan mendapatkan gelang sebagai tanda tiket masuknya saja. Kemudian berjalan menuju ke gerbang masuk akan ada petugas gate (gerbang) yang akan mengecek bukti tanda masuk. Setelah itu menuruni tangga dan sampailah di zona pertama yaitu Festival Point. Di zona ini terdapat halaman yang luas dimana biasanya digunakan untuk mengadakan berbagai acara. Ada pula Garden Center yang merupakan sentra penjualan bibit tanaman yang ada di Mekarsari. Terdapat pula Information Hall dimana di tempat ini terdapat loket pembelian tiket terusan seperti tiket kereta keliling, tiket Greenland Tour, tiket Family Train, dan masih banyak lagi. Di Information Hall terdapat pula Family Tour yang merupakan tempatnya para Pemandu.
Di area Family Walk Zone terdapat berbagai fasilitas yang dapat dinikmati pengunjung, seperti Pongo Show atau teater animasi orang hutan yang dapat berinteraksi langsung kepada pengunjung, Shelter Kereta atau tempat menunggu kereta bagi pengunjung yang membeli tiket kereta keliling dimana para pengunjung akan diajak berkeliling Taman Buah Mekarsari dan turun di pemberhentian terakhir yaitu di Water Zone, lalu ada are Family Garden dimana para pengunjung dapat melakukan berbagai kegiatan seperti memancing, fish teraphy, berkuda, melukis topi caping, menanam padi, memandikan kerbau, dan masih banyak lagi. Kemuadian ada juga Kids Fun Valley atau lembah bermain anak dimana para pengunjung dapat memanjakan anak-anak mereka dengan berbagai permainan yang terdapat disini, seperti Bom-Bom Car, Monorail, Aeroplan, ATV, dan masih banyak lagi. Selain itu juga terdapat Toko Buah dan Souvenir Shop di Family Walk Zone ini.
Memasuki Central Park Zone terdapat taman yang berbentuk segitiga yaitu Plaza Air Mancur dimana taman ini biasa dikunjungi untuk berfoto-foto, bersantai dengan keluarga, hingga kegiatan Pra Wedding dan juga syuting. Di belakang Plaza Air Mancur  ini terdapat Bangunan Air Terjun yang menjadi latar belakang taman ini. Bangunan Air Terjun sendiri merupakan kantor pusatnya dari PT. Mekar Unggul Sari yang memiliki 7 lantai di dalamnya. Disamping itu terdapat Country Side dimana di area ini terdapat penyewaan sepeda BMX, single, tundem, hingga sepeda Tuk-Tuk. Selain itu di area dalam Country Side terdpat pula D’Cabin atau penginapan di dalam kontainer dengan pemandangan danau Wiratama.
Area Greenland Zone merupakan area perkebunan hijau yang biasa dilewati untuk jalur kereta keliling, Greenland Tour , dan juga Family Train. Kemudian di area Excotic Mediterian Zone terdapat tanaman langka dan tanaman yang biasa ditanam di area yang sangat panas. Selain itu juga terdapat Rumah Pohon Leo dimana penginapan ini memiliki nuansa alam yang sangat asri dan pengalaman  menarik menginap di atas rumah pohon. Dan yang terakhir yaitu Water Zone dimana di area ini terdapat berbagai permainan wahana air seperti Banana Bout, Rolling Doughnat, Flying Fish, Water Bike, SpeedBout, dan juga Perahu Naga. Selain itu juga terdapat Paintball dan juga Outbound dengan berbagai rintangan.
Di awal kegiatan PKL ini saya melakukan observasi lapangan terlebih dahulu untuk mengenal area yang nantinya akan saya jelaskan kepada para pengunjung. Beberapa minggu kemudian saya menjadi Tour Leader (TL) untuk rombongan karena sedang High Session masa liburan sekolah. Saat menjadi Tour Leader saya membawa berbagai rombongan seperti rombongan paket Paddy Village, Paddy Legend, Kids Farm, Outbound, rombongan reguler, rombongan keagamaan, hingga kegiatan Gathering. Untuk usia rombongan berbagai macam dari mulai anak Play Group, PAUD, TK, SD, hingga yang sudah bekerja. Saat menjadi Tour Leader saya menemani rombongan melakukan berbagai kegiatan dan mengarahkan mereka.
Seperti contoh saat saya menjadi TL untuk rombongan kegiatan Paddy Village Optional dari TK Az-Zahra Cileungsi. Sebelum kegiatan dilakukan saya mendapatkan Order Form untuk kegiatan yang akan dilakukan, untuk berapa jumlah rombongan yang saya bawa, berapa fasilitas dan oleh-oleh yang mereka dapatkan, dan tiket masuk serta tiket kereta keliling. Setelah itu saya menunggu rombongan datang di gerbang depan. Ketika sudah datang saya langsung menemani mereka menuju area kegiatan yaitu di Family Garden. Disana mereka mendapatkan tenda dan juga tikar. Kemudian saya mengarahkan anak-anak untuk melakukan berbagai kegiatan. Di awal kegiatan biasanya saya akan mengarahkan anak-anak untuk melakukan kegiatan menari tarian tradisional, kemudian melukis topi caping dan saya akan membantu anak-anak yang mengalami kesusahan dalam melukis. Berikutnya kegiatan menanam padi, sebelum turun ke kolam padi anak-anak harus mendengarkan arahan dari Pak Tani bagaimana menanam padi dengan sistem Tandur (Tanam Mundur) kemudian setelah itu mereka pun turun ke kolam padi untuk menanam padinya saya pun ikut turun ke kolam lumpur ini. Setelah menanam padi anak-anak kembali turun ke kolam kerbau untuk memandikan kerbau. Dan kegiatan terakhir yaitu mengkap ikan dimana ikan ini dpat dibawa pulang. Setelah kegiatan di Family Garden selesai saya mengantarkan mereka keliling kebun buah Mekarsari dan turun di area Water Zone dimana mereka dapat melakukan acara bebas dan antinya akan saya jemput kembali di Shelter kereta danau jika mereka sudah ingin pulang.
Di bulan berikutnya saya pun ditugaskan untuk observasi kembali karena masa liburan sekolah telah usai. Kemudian setiap minggunya saya akan di tes untuk memandu di dalam kereta wisata Taman Buah Mekarsari. Yang cukup saya banggakan adalah saya sudah dapat dilepas untuk memandu sendiri di dalam kereta untuk kegiatan wisata Greenland Tour disaat teman-teman saya masih harus melakukan observasi lagi.
Untuk kegiatan Greenland Tour ini saya menemani pengunjung untuk berkeliling Taman Buah Mekarsari dan singgah di kebun buah yang sedang panen seperti biasanya Kebun Buah Melon, Kebun Buah Salak, dan Kebun Buah Belimbing dimana buah-buah ini tidak mengenal musim dan dapat dipanen kapan saja. Jalur yang dilalui yaitu jalur Greenland Zone hingga Water Zone. Pengunjung yang datang pun beragam tidak hanya orang Indonesia tapi juga banyak wisatawan asing seperti wisatawan China, Korea, Eropa, dan yang paling banyak adalah wisatawan Arab.
Saat menjadi Pemandu
di Taman Buah Mekarsari
Setelah masa PKL selesai saya dan teman-teman saya yang lain dipanggil kembali untuk menjadi Freelance sebagai Pemandu di pekan lebaran karena pada saat itu merupakan High Session. Dan pengalaman saya menjadi pemandu di Taman Buah Mekarsari ini merupakan pengalaman paling berkesan dan menyenagkan karena saya bisa jauh lebih mendalami tugas sebagai seorang Pemandu Wisata. Selain itu saya juga mendapat banyak teman, bukan hanya karyawan Mekarsari saja tapi juga beberapa dari para pengunjung. Sedikit demi sedikit saya telah belajar menjadi pemandu wisata yang profesional.


Nama : Anisa Dyah Ayu Kartika Sari
Prodi : Usaha Jasa Pariwisata 2014
Email : anisadyahayu.kartikasari@yahoo.com
Gmail : anisadyahayuks@gmail.com

2 comments:

  1. Luar biasa, itulah komentar yang paling pas untuk tulisan ini. Pengalaman pribadi diungkapkan mengalir seperti air, menghanyutkan siapapun yang membacanya.
    Semoga, pengalaman ini bukan sekedar catatan pribadi tentang pencarian identitas seorang pramuwisata, tetapi juga sebagai bentuk sharing bagi yang akan mengikuti jejak karier pramuwisata.

    MS. Rasyid

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete