Pengalaman Menyenangkan Menjadi Pemadu Wisata
Pemandu Wisata, mungkin
menurut sebagian orang menjadi pemandu merupakan tugas yang melelahkan,
membosankan, dan cukup sulit. Namun menjadi Pemandu Wisata adalah hal yang
menyenangkan bagi saya sendiri. Selama 18 tahun hidup saya, pengalaman menjadi
Pemandu Wisata masih bisa dihitung dengan jari. Karena saya memang bukan
seorang Pemandu Wisata Profesional, namun secara bertahap saya terus belajar
menjadi pemandu wisata yang profesional. Dan banyak kesempatan yang membuat
saya menjadi pemandu wisata yang lebih baik lagi.
Pengalaman pertama saya
menjadi pemandu adalah saat saya masih
duduk di bangku SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dengan nama SMK Wisata Kharisma
Depok. Sekolah saya merupakan jurusan perhotelan, namun yang saya pelajari
tidak hanya sekedar ilmu mengenai perhotelan tetapi juga mengenai
kepariwisataan. Karena perhotelan merupakan bagian dari industri pariwisata.
Dan biasanya saat sekolah saya mengadakan study
tour maka pada saat perjalanan menuju tempat wisata siswa-siswinya tidak
sekedar duduk menunggu sampai di tempat tujuan tetapi kami diharuskan menjadi
pemandu wisata di dalam bus tersebut. Jadi beberapa hari sebelum pelaksanaan study tour tersebut, kami diberikan
tugas untuk memandu daerah yang sudah ditentukan. Misalnya dari sekolah hingga
daerah jalan Margonda, dan begitu seterusnya sampai di tempat tujuan dan semua
siswa kebagian untuk memandu.
Pertama kali saya memandu
saat program Jakarta City Tour yaitu
menjelaskan tentang daerah Universitas Pancasila hingga Pasar Minggu.
Perjalanan kami mengelilingi kota Jakarta dan singgah di Museum Gajah, Kota Tua
Jakarta, lalu ke Taman Buah Mekarsari, dan kembali ke sekolah. Saat memandu
kami diharuskan berpakaian rapi, memakai sseragam hitam-putih, dasi, ikat
pinggang, jas sekolah, nametag, pin lambang sekolah, dan juga sepatu pantopel.
Layaknya seorang pemandu yang memang berpakaian rapi dan bersih.
Saat tiba giliran saya
memandu, saya pun maju ke depan dan memegang mic agar suara saya terdengar oleh semua kawan-kawan dan guru-guru.
Saya memulai pemanduan dengan membahas tentang Universitas Pancasila, bagaimana
sejarahnya, fakultas apa yang ada disana, berapa luasnya, dan masih banyak
lagi. Hingga sampai di daerah Pasar Minggu saya mengajak teman-teman
menyanyikan lagu “Pepaya, mangga, pisang, jambu. Dibawa dari Pasar Minggu”.
Setelah itu saya pun selesai memandu dan kembali duduk ke bangku saya. Perasaan
saya saat memandu sangat gugup, grogi, dan takut saat selesai memandu perasaan
saya sangatlah lega dan ada rasa ingin kembali maju untuk memandu. Kemudian
pada akhir kegiatan Jakarta City Tour
dipilihlah 3 orang yang mendapatkan juara, menurut penilaian para guru. Dan tanpa diduga ternyata sayalah yang
memenangkan juara 1.
Kegiatan berikutnya untuk
memandu adalah saat sekolah saya berkunjung ke STP Bandung (ENHAII), dalam
perjalanan 2 kelas yang sebelumnya dipisah bus pada saat Jakarta City Tour sekarang digabung menjadi 1 bus dan yang memandu
adalah 3 pemenang dari 2 kelas sebelumnya. Saya memandu dari Sekolah sampai
daerah Jalan Siliwangi Depok. Dan saya kembali memenangkan kegiatan pemanduan
ini.
Dan di kegiatan terakhir
pemandu dari sekolah saya yaitu saat Overland
Tour and Table Manner Jakarta – Bali. Semua siswa-siswi kembali maju ke
depan di dalam bus untuk pemanduan. Tidak seperti saat ke Bandung, dan sistem yang
dipakai masih sama dengan pemanduan yang sebelumnya yaitu setiap siswa-siswi
mendapat bagian untuk memandu berdasarkan daerah yang telah ditentukan dan
diacak tidak sesuai daftar hadir di dalam kelas. Saya memandu untuk daerah
Pekalongan, lalu saya menceritakan tentang Batik Pekalongan yang kaya akan
warna sebagai ciri khas batik pesisir. Di kesempatan pemanduan yang terakhir
ini saya tidak dapat memenangkan juara 1, melainkan hanya mendpat juara 2. Yang
menarik dari perjalanan kami ini yaitu pada saat sudah di Pulau Bali kami tidak
diperbolehkan memandu di dalam bus, melainkan harus menggunakan pemandu lokal
yang sudah disediakan disana.
Semua pengalaman yang saya
dapatkan semasa sekolah ini membuat saya menjadi lebih berani untuk berbicara
di depan banyak orang, yang pada awalnya dahulu saya sangat pemalu bila di
suruh maju ke depan kelas dan berbicara di depan banyak orang.
Di kesempatan berikutnya
saya masuk ke Universitas Negeri Jakarta dai jurusan Pariwisata, di tempat ini
saya dapat lebih mengembangkan kembali wkemampuan saya untuk memandu. Di awal
semester saya diajak oleh BEMJ Sejarah untuk mengisi acara Taman Anak Langit
sebagai Pemandu Wisata di Museum Nasional Indonesia atau yang lebih di kenal
sebagai Museum Gajah. Saya memandu anak-anak dari Sekolah Master Depok untuk
acara wisata pendidikan diluar kelas. Saya tidak sendiri dalam pemanduan kali
ini, saya mengajak pula Sabilah Ulfa Harnum sebagai partner saya dalam memandu.
Kami membagi kelompok
anak-anak ini menjadi 2 kelompok, kelompok pertama terdiri dari anak-anak kelas
1 sampai 3 SD dan kelompok kedua terdiri dari anak-anak kelas 4 dan 5. Kemudian
2 kelompok ini tidak kami pandu secara bersamaan melainkan kami pisah. Kelompok
1 ikut dengan Sabila berkeliling di gedung baru. Sedangkan kelompok 2 ikut
dengan saya sendiri berkeliling ke Gedung Arca dan Gedung Lama. Di Gedung Arca
banyak peninggalan berupa arca-arca yang merupakan koleksi dari Museum Nasional
Indonesia tersebut. Dan di Gedung Lama terdapat berbagai koleksi kesenian dan
adat yang ada di Indonesia.
Saat memandu anak-anak
master ini saya merasa sangat gugup karena ini merupakan pertama kalinya saya
memandu tanpa menggunakan kertas untuk membantu materi saya. Awalnya memang
merasa sangat gugup sekali. Namun setelah sekali saya bicara di depan mereka
saya pun menjadi asik dan mengikuti alur memandu disana saja. Memang anak-anak
ini sedikit susah diaturnya, namun saya senangi dari mereka adalah mereka
sangat antusias dengan kegiatan yang sedang mereka jalani. Mereka banyak
bertanya tentang beberapa penjelasan saya berikan, semua anak-anak itu
mendengarkan penjelasan saya dengan cermat dan beberapa juga mencatatnya
sebagai informasi baru yang mereka dapat.
Kemudian pengalaman saya
yang selanjutnya saat kegiatan study tour
di kampus ke Museum Geologi dan Museum KAA Bandung. Dari dua kelas yang ada
di campur menjadi satu dan dibagi lagi ke dalam 2 bus. Jadi sebagian kelas A
2014 sebagian kelas B 2014 dan sebagian ankatan 2013 yang juga ikut memandu.
Dan perjalanan kami dipisah, dimana bus 1 ke Museum KAA sedangkan bus 2 ke
Museum Geologi. Saya ikut bus 2 yang menuju ke Museum Geologi. Di awal
perjalanan angkatan 2013 terlebih dahulu yang memandu, kemudian setelahnya baru
angkatan kami. Tidak hanya di dalam bus kami juga memandu di dalam Museum
Geologi. Dan saat giliran saya memandu, saya menjelaskan tentang Ekporasi dan
Eksploitasi Sumber Daya Mineral. Setelah itu kami menonton sebuah film dari
Museum Geologi dan kembali ke dalam bus untuk perjalanan pulang.
Dan pengalaman terakhir
saya memandu adalah saat saya PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Taman Buah
Mekarsari. PKL ini sendiri merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh jurusan
saya agar mahasiswanya mendapat praktek langsung di lapangan, dan tidak hanya
teori saja. Saya PKL di Taman Buah Mekarsari ini selama 2 bulan, mulai dari 5
Mei 2015 – 6 Juli 2015. Di Mekarsari saya PKL di bagian wisata menjadi seorang
Pemandu Wisata. Awalnya saat ditetapkan menjadi pemandu saya sedikit takut,
karena tidak mudah menjalankan peran sebagai Pemandu Wisata ini.
Sedikit saya akan
menjelaskan beberapa informaasi tentang Taman Buah Mekarsari ini. Taman Buah
Mekarsari ini dibangun atas dasar gagasan Ibu Tien Soeharto pada tahun 1991 dan
kemudian di resmikan oleh Presiden kedua yaitu Bapak H. M. Soeharto pada tanggal
14 Oktober 1995 yang bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia. Luas Mekarsari
sendiri adalah ± 264
Ha dan terbagi menjadi 6 zona, yaitu Festival
Point, Family Walk Zone, Central Park Zone, Greenland Zone, Excotic Mediterian
Zone, dan Water Zone.
Di mulai dari pintu masuk
Taman Buah Mekarsari memiliki 5 loket pembelian tiket masuk yang jika pada high session semua loket ini terpakai,
namun jika pada low session hanya 1
atau 2 loket saja yang dibuka. Harga tiket masuknya yaitu Rp. 25.000,- per
orang dan akan mendapatkan gelang sebagai tanda tiket masuknya saja. Kemudian
berjalan menuju ke gerbang masuk akan ada petugas gate (gerbang) yang akan mengecek bukti tanda masuk. Setelah itu
menuruni tangga dan sampailah di zona pertama yaitu Festival Point. Di zona ini terdapat halaman yang luas dimana
biasanya digunakan untuk mengadakan berbagai acara. Ada pula Garden Center yang merupakan sentra
penjualan bibit tanaman yang ada di Mekarsari. Terdapat pula Information Hall dimana di tempat ini
terdapat loket pembelian tiket terusan seperti tiket kereta keliling, tiket Greenland Tour, tiket Family Train, dan masih banyak lagi. Di Information Hall terdapat pula Family Tour yang merupakan tempatnya
para Pemandu.
Di area Family Walk Zone terdapat berbagai
fasilitas yang dapat dinikmati pengunjung, seperti Pongo Show atau teater animasi orang hutan yang dapat berinteraksi
langsung kepada pengunjung, Shelter Kereta
atau tempat menunggu kereta bagi pengunjung yang membeli tiket kereta keliling
dimana para pengunjung akan diajak berkeliling Taman Buah Mekarsari dan turun
di pemberhentian terakhir yaitu di Water
Zone, lalu ada are Family Garden dimana
para pengunjung dapat melakukan berbagai kegiatan seperti memancing, fish teraphy, berkuda, melukis topi
caping, menanam padi, memandikan kerbau, dan masih banyak lagi. Kemuadian ada
juga Kids Fun Valley atau lembah
bermain anak dimana para pengunjung dapat memanjakan anak-anak mereka dengan
berbagai permainan yang terdapat disini, seperti Bom-Bom Car, Monorail, Aeroplan, ATV, dan masih banyak lagi. Selain
itu juga terdapat Toko Buah dan Souvenir
Shop di Family Walk Zone ini.
Memasuki Central Park Zone terdapat taman yang
berbentuk segitiga yaitu Plaza Air Mancur dimana taman ini biasa dikunjungi untuk
berfoto-foto, bersantai dengan keluarga, hingga kegiatan Pra Wedding dan juga syuting. Di belakang Plaza Air Mancur ini terdapat Bangunan Air Terjun yang menjadi
latar belakang taman ini. Bangunan Air Terjun sendiri merupakan kantor pusatnya
dari PT. Mekar Unggul Sari yang memiliki 7 lantai di dalamnya. Disamping itu
terdapat Country Side dimana di area
ini terdapat penyewaan sepeda BMX, single, tundem, hingga sepeda Tuk-Tuk.
Selain itu di area dalam Country Side terdpat
pula D’Cabin atau penginapan di dalam
kontainer dengan pemandangan danau Wiratama.
Area Greenland Zone merupakan area perkebunan hijau yang biasa dilewati
untuk jalur kereta keliling, Greenland
Tour , dan juga Family Train. Kemudian di area Excotic Mediterian Zone terdapat tanaman
langka dan tanaman yang biasa ditanam di area yang sangat panas. Selain itu
juga terdapat Rumah Pohon Leo dimana penginapan ini memiliki nuansa alam yang
sangat asri dan pengalaman menarik
menginap di atas rumah pohon. Dan yang terakhir yaitu Water Zone dimana di area ini terdapat berbagai permainan wahana
air seperti Banana Bout, Rolling
Doughnat, Flying Fish, Water Bike, SpeedBout, dan juga Perahu Naga. Selain
itu juga terdapat Paintball dan juga Outbound dengan berbagai rintangan.
Di awal kegiatan PKL ini
saya melakukan observasi lapangan terlebih dahulu untuk mengenal area yang
nantinya akan saya jelaskan kepada para pengunjung. Beberapa minggu kemudian
saya menjadi Tour Leader (TL) untuk
rombongan karena sedang High Session masa
liburan sekolah. Saat menjadi Tour Leader
saya membawa berbagai rombongan seperti rombongan paket Paddy Village, Paddy Legend, Kids Farm,
Outbound, rombongan reguler, rombongan keagamaan, hingga kegiatan Gathering. Untuk usia rombongan berbagai
macam dari mulai anak Play Group, PAUD,
TK, SD, hingga yang sudah bekerja. Saat menjadi Tour Leader saya menemani rombongan melakukan berbagai kegiatan dan
mengarahkan mereka.
Seperti contoh saat saya
menjadi TL untuk rombongan kegiatan Paddy
Village Optional dari TK Az-Zahra Cileungsi. Sebelum kegiatan dilakukan
saya mendapatkan Order Form untuk
kegiatan yang akan dilakukan, untuk berapa jumlah rombongan yang saya bawa,
berapa fasilitas dan oleh-oleh yang mereka dapatkan, dan tiket masuk serta
tiket kereta keliling. Setelah itu saya menunggu rombongan datang di gerbang
depan. Ketika sudah datang saya langsung menemani mereka menuju area kegiatan
yaitu di Family Garden. Disana mereka
mendapatkan tenda dan juga tikar. Kemudian saya mengarahkan anak-anak untuk
melakukan berbagai kegiatan. Di awal kegiatan biasanya saya akan mengarahkan
anak-anak untuk melakukan kegiatan menari tarian tradisional, kemudian melukis
topi caping dan saya akan membantu anak-anak yang mengalami kesusahan dalam
melukis. Berikutnya kegiatan menanam padi, sebelum turun ke kolam padi
anak-anak harus mendengarkan arahan dari Pak Tani bagaimana menanam padi dengan
sistem Tandur (Tanam Mundur) kemudian setelah itu mereka pun turun ke kolam
padi untuk menanam padinya saya pun ikut turun ke kolam lumpur ini. Setelah
menanam padi anak-anak kembali turun ke kolam kerbau untuk memandikan kerbau.
Dan kegiatan terakhir yaitu mengkap ikan dimana ikan ini dpat dibawa pulang.
Setelah kegiatan di Family Garden selesai
saya mengantarkan mereka keliling kebun buah Mekarsari dan turun di area Water Zone dimana mereka dapat melakukan
acara bebas dan antinya akan saya jemput kembali di Shelter kereta danau jika mereka sudah ingin pulang.
Di bulan berikutnya saya
pun ditugaskan untuk observasi kembali karena masa liburan sekolah telah usai.
Kemudian setiap minggunya saya akan di tes untuk memandu di dalam kereta wisata
Taman Buah Mekarsari. Yang cukup saya banggakan adalah saya sudah dapat dilepas
untuk memandu sendiri di dalam kereta untuk kegiatan wisata Greenland Tour disaat teman-teman saya
masih harus melakukan observasi lagi.
Untuk kegiatan Greenland Tour ini saya menemani
pengunjung untuk berkeliling Taman Buah Mekarsari dan singgah di kebun buah
yang sedang panen seperti biasanya Kebun Buah Melon, Kebun Buah Salak, dan
Kebun Buah Belimbing dimana buah-buah ini tidak mengenal musim dan dapat
dipanen kapan saja. Jalur yang dilalui yaitu jalur Greenland Zone hingga Water
Zone. Pengunjung yang datang pun beragam tidak hanya orang Indonesia tapi
juga banyak wisatawan asing seperti wisatawan China, Korea, Eropa, dan yang
paling banyak adalah wisatawan Arab.
Saat menjadi Pemandu di Taman Buah Mekarsari |
Setelah masa PKL selesai
saya dan teman-teman saya yang lain dipanggil kembali untuk menjadi Freelance sebagai Pemandu di pekan
lebaran karena pada saat itu merupakan High
Session. Dan pengalaman saya menjadi pemandu di Taman Buah Mekarsari ini
merupakan pengalaman paling berkesan dan menyenagkan karena saya bisa jauh
lebih mendalami tugas sebagai seorang Pemandu Wisata. Selain itu saya juga
mendapat banyak teman, bukan hanya karyawan Mekarsari saja tapi juga beberapa
dari para pengunjung. Sedikit demi sedikit saya telah belajar menjadi pemandu
wisata yang profesional.
Nama : Anisa Dyah Ayu Kartika Sari
Prodi : Usaha Jasa Pariwisata 2014
Email : anisadyahayu.kartikasari@yahoo.com
Gmail : anisadyahayuks@gmail.com
Luar biasa, itulah komentar yang paling pas untuk tulisan ini. Pengalaman pribadi diungkapkan mengalir seperti air, menghanyutkan siapapun yang membacanya.
ReplyDeleteSemoga, pengalaman ini bukan sekedar catatan pribadi tentang pencarian identitas seorang pramuwisata, tetapi juga sebagai bentuk sharing bagi yang akan mengikuti jejak karier pramuwisata.
MS. Rasyid
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete